You are on page 1of 11

15 soal

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


001
Perawat pada unit ruang nifas merawat klien yang baru saja melahirkan dengan riwayat plasenta privia.
Manakah resiko yang muncul terkait plasenta privia yang perlu diperhatikan perawat ketika meninjau rencana
keperawatan dan mempersiapkan melakukan pengawasan pada klien?
A. Infeksi
B. Perdarahan
C. Hipertensi Kronis
D. Disseminated intravascular coagulation (kelainan pembekuan darah intravena)
E. Gagal ginjal akut

Kunci & Pembahasan Simulasi UKOM Ners 001:


Jawaban : B
Rasional: Pada plasenta privia, plasenta terletak pada segmen bawah uterus. Segmen bawah uterus tidak
mempunyai struktur otot yang sama seperti kepunyaan uterus, dan bagian ini lebih rentan terjadi perdatahan.
Pilihan A, C, D dan E bukan resiko spesifik yang terkait dengan plasenta privia.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, resiko yang terkait plasenta privia. Pikirkan tentang
patofisiologi yang berhubungan dengan kelainan ini dan mengingat bahwa perdarahan merupakan perhatian
utama pada klien yang dapat dengan mudah mengarahkan anda pada jawaban yang benar.
Review: Plasenta privia
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Oksigenasi
Sistem Tubuh: Repropduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 52.

Soal Simulasi Uji Kompetensi Perawat Ners 2016


002:
Seorang anak mengalami kekurangan cairan. Data apakah yang ditemukan perawat saat pengkajian dan
memutuskan bahwa kondisi anak menglami peningkatan serta kekurangan cairan teratasi ?
A. Anak tidak mengeluarkan air mata
B. Berat jenis urine 1.030
C. Pengeluaran urine kurang dari 1 mL/kg/jam
D. Capillary refill time (CRT) kurang dari 2 detik
E. Anak lemah

Jawaban 002 Uji Kompetensi Perawat :


Jawaban D
Rasional: Indikator bahwa kekurangan volume cairan teratasi adalah Capilarry refill time (CRT) kurang dari dua
detik, berat jenis urin antara 1,002 sampai 1,025, pengeluaran urine sekurang-kurangnya 1 mL/kg/jam dan anak
dapat mengeluarkan air mata. CRT kurang dari dua detik adalah satu-satunya indikator bahwa kondisi anak
mengalami peningkatan. Pengeluaran urin kurang dari 1 mL/kg.jam, berat jenis urine 1,030 dan anak tidak
mengeluarkan air mata mengindikasikan bahwa kekurangan volume cairan belum membaik. Kondisi lemah
merupakan indikasi lain daria adanya kekurangan cairan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, data pengkajian mengindikasikan bahwa kekurangan volume
cairan teratasi. Ingat parameter yang mengindikasikan status hidrasi adekuat. Satu-satunya pilihan yang
mengindikasikan peningkatan keseimbangan cairan adalah pilihan D. Pilihan jawaban lain mengindikasikan
keseimbangan volume cairan.
Review: Kekurangan volume cairan dan kelebihan volume cairan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Evaluasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Cairan dan elektrolit
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 1059.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


003:
Perawat menjelaskan perubahan sistem kardiovaskuler yang terjadi selama kehamilan pada klien dan
memahami penemuan anggapan normal untuk klien pada trimestes kedua yaitu :
A. Peningkatan nadi
B. Peningkatan tekanan darah
C. Sering buang air
D. Penurunan produksi sel darah merah
E. Peningkatan motilitas gastro intestinal

Kunci & Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


003:
Jawaban : A
Rasional:
Pada masa antara 14 dan 20 minggu kehamilan, nadi meningkat antara 10 sampai 15 detak/ menit, yang akan
berlanjut sampai akhir kehamilan. Pilihan B, C, dan D benar. Selama kehamilan, tekanan darah biasanya sama
seperti sebelum kehamilan, namun secara bertahap menurun sampai 20 minggu kehamilan. Selama trimester 2
tekanan diastol dan sistol menurun sekitar 5 hingga 10 mmHg. Konstipasi dapat timbul akibatpenurunan
motilitas pada sistem pencernaan atau tekanan dari uterus. Selama masa kehamilan, terjadi juga peningkatan
produksi sel darah merah.

Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek pertanyaan, penemuan normal untuk klien pada trimester 2
kehamilan. Pikirkan tentang perubahan psikologis yang muncul selama kehamilan dan ingat bahwa antar
minggu ke 14 sampai minggu 20 kehamilan, nadi meningkat antara 10 sampai 14 kali per menit.
Review: Perubahan psikologis pada trimester kedua kehamilan
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan:
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Belajar
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 296-297.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination".

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


004:
Perawat manajer melakukan rapat pertamanya. Ia menyapa staf dan menyampaikan bahwa ia ditunjuk untuk
meningkatkan mutu. Manajer menunjukkan rencana yang ia buat dan menyusun daftar tugas dan aktifitas mana
tiap staf harus melaksanakannay. Sebagai tambahan, ia meminta seluruh staf untuk melaporkan adanya masalah
secara langsung. Apa tipe kepemimpinan dan pendekatan yang dilakukan oleh perawat manajer tersebut?
A. Autokratik
B. Situasional
C. Demokratis
D. Laissez-free
E. Kombinasi otokratik dan demokratik

Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


004:
Jawaban : A
Rasional: Seorang pemimpin aurokratik mengontrol dengan kuat, dan membuat keputusan dan menyelesaikan
semua masalah. Seorang autokrat cenderung mendominasi dalam kelompok dan memerintah, daripada mencari
saran atau masukan. Pada situasi ini, manajer menyampaikan masalah (peningkatan kualitas) pada staf,
merancang rencana tanpa masukan dan meminta setiap masalah dilaporkannya pada dia secara langsung.
Pemimpin sotuasional akan megombinasikan gaya kepemimpinan, tergantung pada kebutuhan kelompok untuk
memvalidasi informasi yang diperoleh pemimpin adalah sesuatu yang akurat dan bahwa masalah tersebut
memang terjadi. Dan pemimpin akan meluangkan waktu untuk mengenal kelompok dan menentukan perubahan
pendekatan (jika diperlukan) yang akan berhasil terkait kebutuhan kelompok dan sifat serta bentuk peribahan
yang dibutuhkan. Pemimpin demokratis cenderung partisipatif dan ingin mengenal tiap staf secara individual
untuk mengetahui persepsi mereka pada masalah. Pemimpin demokratis juga akan berbicara dengan staf tentang
beberapa isu dan meminta masukan pada staf untuk rencana yansedang disusun. Seorang pemimpin laissez-free
cenderung pasif dan tidak mau mengarahkan. Seorang pemimpin laissez-free akan mengtakan masalahnya dan
menginformasikan bahwa staf harus membuat suatu rencana untuk memperbaikinya.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, pemimpin dan pendekatan manajer. Perhatikan data pada
pertanyaan dan kalimat menunjukkan rencana yang ia buat dan menyususn daftar tugas dan aktifitas di mana
tiap staf harus melaksanakannya. Sebagai tambahan, ia meminta seluruh staf untuk melaporkan adanya masalah
secara langsung. Ingat bahwa manajer yang autokratik melakukan kontrol dan dominasi.
Review: Kepemimpinan dan pendekatan manajer
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Belajar
Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan
Daftar pustaka: Huber (2010), p. 223; Yoder-Wise (2013), p. 101.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination."

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


005:
Perawat di ruang gawat darurat diberitahu bahwa banyak korban selamat dari kecelakaan pesawat akan dikirim
ke rumah sakit. Korban mengalami kedinginan karena pesawat jatuh ke sungai. Apa tindakan awal yang harus
dilakukan perawat ?

A. Memanggil perawat supervisor untuk mengaktifkan prosedur respons bencana


B. Menambah suplai air steril dan normal saline di ruang triage
C. Memanggil ICU untuk mengirim perawat ke ruang gawat darurat
D. Memanggil departemen laundry dan meminta agar disediakan banyak selimut hangat di ruang gawat darurat
E. Melakukan rapat dengan tim kesehatan

Kunci & Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan Ners 2016


005:
Jawaban : A
Rasional: Pada bencana eksternal banyak orang dibawah ke ruang gawat darurat untuk menfdapatkan
perawatan. Tindakan awal yang harus dilakukan perawat adalah mengaktifakan prosedur respon bencana.
Meskipun pilihan B, C, D, dan Eadalah tindakan lain yang akan diambil ileh perawat, tindakan awal adalah
mengaltifkan prosedur respon bencana.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kalimat strategis Awal. Perhatikan bahwa pilihan jawaban benar adalah
payung. Sebagai tambahan, ingat bahwa prosedur respon bencan harus diaktifkan sebelum intervensi lainnya.
Review: Prosedur terkait manajemen bencana
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Gadar
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan
Daftar pustaka: Ignatavicius, Worman (2013), p. 159-160
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


006:
Perawat day care sedang mengobservasi seorang anak berusia 2 tahun dan mencurigai adanya strabismus. Hasil
observasi mana yang mengindikasikan kondisi tersebut ?

A. Anak mengalami gangguan pendengaran


B. Anak selalu memiringkan kepala untuk melihat
C. Anak tidak memberikan respons saat diajak berbicara
D. Anak selalu menggerakkan kepala untuk mendengar
E. Anak tidak dapat memgokuskan pandangan pada perawat

Kunci Jawaban dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners2016


006:
Jawaban : B
Rasional:
Strabismus merupakan kondisi di mana mata tidak simetris karena kurangnya koordinasi dari otot ekstra okular.
Perawat dapat mencurigai adanya strabismus pada anak ketika anak mengeluh sakit kepala yang berulang,
pegerakan mata yang asimetris, memiringkan kepala ketika melihat. Manifestasi lain termasuk mata asimetris,
menutup satu mata untuk melihat, diplopia, fotopobia, kehilngan pandang binokular, atau kelainan persepsi
pandangan. Pilihan A, C, D dan E, tidak mengindikasikan kondisi ini.

Strategi Mengerjakan Soal: Abaikan pilihan A dan D terlebih dahulu karena pilihan tersebut serupa dan
berkaitan dengan pendengaran. Untuk memilih sisa pilihan, ingat bahwa kondisi ini adalah kondisi di mana
mata tidak berada pada titik yang seimbang karena kurangnya koordinasi dari otot ekstra okular.
Review: Strabismus
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Promotif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pengindraa
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2013), p. 930.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan Ners 2016


007:
Apa panduan yang harus digunakan oleh perawat saat berencana memberikan delegasi dan tugas ?
A. Mengutamakan keselamatan klien
B. Sesuai dengan permintaan staf
C. Pembagian ruangan dalam unit
D. Jumlah klien yang direncanakan pulang
E. Klien dengan disabilitas

Kunci & Pembahasan Simulasi KBS Ujian kompetensi Keperawatan Ners


007:
Jawaban : A
Rasional: Terdapat panduan saat perawat akan memberikan delegasi atau akan merencanakan tugas. Hal ini
termasuk, mengutamakan keselamatan klien, mengetahui variasi kemampuan keterampilan seseorang,
menentukan tugas mana yang dapat didelegasikan dan pada siapa; sesuaikan tugas dengan orang yang
menerima delegasi berdasarkan aturan praktik keperawatan dan sesuai dengan posisi pekerjaannya, lengkapi
dengan arahan yang jelas, ringkas, akurat, dan lengkap; memvalidasi pemahaman staf yang diberikan delegasi;
berikan percaya diri pada staf yang diberikan delegasi dan berikan feedback yang sesuai setelah tugas
dikerjakan; dan jaga keberlanjutan perawatan sebaik mungkin saat melakukan perawatan pada klien.
Permintaan staf, aspek kenyamanan seperti pembagian ruangan, dan mengantisispasi perubahan jumlah klien di
unit bukan panduan yang spesifik untuk pendelegasian dan perencanaantugas.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, panduan yang digunakan saat memberikan delegasi dan
merencanakan suatu tugas. Baca setiap pilihan jawaban dengan hati-hati, dan gunakan teori Hierarki Kebutuhan
Maslow. Perhatikan bahwa pilihan jawaban benar berkaitan dengan kebutuhan klien dan keselamatan klien.
Review: Prinsip dan panduan pendelegasian dan penugasan
Kompetensi: Praktik profesional, etis, legal, dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Belajar
Sistem Tubuh: Pelayanan kesehatan
Daftar pustaka: Alfaro-LeFevre (2012), p.111-112; Huber (2010), p. 244-247; Potter et al (2013), p. 263, 282-
283.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan Ners 2016


008:
Klien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami paralisis pada tubuh bagian atas, sudah diintubasi dan
diberikan ventilasi mekanik. Manakah strategi yang harus dimasukkan perawat pada perencanaan keperawatan
untuk menbantu klien menghadapi penyakitnya ?
A. Memberikan klien kontrol penuh atas keputusan perawatan dan membatasi pengunjung
B. Memberikan umpan balik positif dan mendorong ROM aktif
C. Memberikan informasi, memberikan umpan balik yang positif, dan mendorong relaksasi
D. Memberikan obat penenang melalui intravena
E. Mengurangi distraksi dan membatasi pengunjung

Kunci & Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 20160


008:
Jawaban : C
Rasional: Klien dengan sindrom Guillain-Barre mengalami ketakutan dan kecemasan akibat paralisis tubuh
bagian atas, serta munculnya gangguan yang tiba-tiba. Perawat dapat mengurangi ketakutan dengan
memberikan informasi yang akurat tentang kondisi klien, memberikan perawatan lanjut, dan umpan balik
positif pada klien, mendorong relaksasi, serta distraksi. Keluarga bisa dilibatkan pada aktifitas tertentu dan
memberikan hiburan untuk klien juga.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda membantu klien menghadapi penyakitnya. Pilihan A harus
dieliminasi terlebih dahulu karena tidak tepat jika berpikir bahwa klien ingin kontrol penuh atas semua
keputusan perawatan. Klien yang mengalami paralisis tidak dapat berpartisipasi dalam ROM aktif, maka pilihan
B harus dieliminasi. Dari pilihan yang tersisa, pilihan yang paling tepat adalah yang lebih menguntungkan
dalam membantu klien menghadapi penyakitnya.
Review: Perawatan klien dengan sindrom Guillain-Barre
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Perencanaan
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: Komunikasi
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Ignatavicius, Worman ((2013), p. 990-991; Swearingen (2012), p. 265-266
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 009:


Perawat sedang merawat klien remaja yang sakit terminal. Saat merawat klien ini, perawat seharusnya
melaksanakan intervensi yang mana ?
A. Patuhi keinginan klien setiap saat
B. Dorong klien untuk tergantung pada staf rumah sakit
C. Tolak untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan kematian
D. Dorong klien untuk mempertahankan kontrol diri yang maksimal
E. Patuhi semua keinginan keluarga setiap saat

Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 009:


Jawaban : D
Rasional: Intervensi yang tepat saat merawat remaja yang menderita penyakit terminal meliputi menghindari
aliansi baik dengan orang tua atau anak, penataan rumah sakit yang mendorong kemandirian dan konrol diri
klien yang maksimal, dan menjawab pertanyaan remaja tersebut dengan jujur. Mematuhi keinginan klien setiap
saat tidak terapeutik.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, perawatan remajayang menderita penyakit terminal. Abaikan
pilih B. Ingat bahwa remaja harus di dorong untuk mempertahankan kemandirian dan kontrol dirinya secara
maksimal. Sisihkan pilihan C, karena ada kata tolak, pertanyaan remaja harus dijawab dengan jujur. Abaikan
juga pilihan E karena konteksnya bukan remaja.
Review: Prinsip perawatan menjelang kematian bagi remaja yang menderita penyakit terminal
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Komunikasi
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2013), p. 559
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


010:
Seorang anak berusia 6 tahun dengan HIV telah dirujuk ke RS untuk mendapatkan penanganan nyeri. Anak
tersebut bertanya pada perawat apakah nyerinya akan hilang. Apa reapons yang palinb tepat untuk diberikan
oleh perawat ?
A. "Nyerinya akan hilang jika kamu berbaring dan membiarkan obatnya bekerja."
B. "Cobalah untuk tidak berpikir tentang itu. Semakin kamu memikirkannya maka akan semakin terasa sakit."
C. "Aku tahu pasti terasa sakit, tapi jika kamu mengatakannya padaku ketika itu terjadi, aku akan mencoba dan
membuat nyerinya berkurang."
D. "Setiap saat terasa nyeri, tekan tombol panghilan dan aku akan memberikan sesuatu untuk membuat nyerinya
hilang."
E. "Nyerinya akan hilang jika kamu membiarkanku melakukan semua penatalaksanaan yang kamu butuhkan."

Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners 010:


Jawaban : C
Rasional: Banyak komplikasi yang berhubungan dengan HIV disertai denga nyeri berat. Manajemen nyeri yang
agresif sangat penting sehingga anak mempunyai kualitas hidup yang wajar. Perawat harus memberitahukan
adanya nyeri pada anak dan membiarkan anak untuk mengetahui segala hal yang akan dilakukan untuk
mengurangi nyeri. Memberitahu anak bahwa dengan membatasi pergerakan akan menghilangkan nyeri adalah
sesuatu yang salah. Membirkan anak untuk berpikir bahwa ia bisa mengontrol nyerinya dengan berpikir atau
tidak berpikir tentang nyeri termasuk mermehkan siklus nyeri yang terkait HIV. Memberi harapan palsu dengan
memberitahu anak bahwa nyeri akan menghilang seluruhnya bukan hal yang jujur maupun ralistis.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata kunci yang paling tepat. Ingat kembali konsep umum tentang nyeri
dan pertumbuhan serta perkembangan anak berusia 6 tahun. Memberikan informasi pada anak tentang nyeri
dengan kalimat yang dipahami oleh anak, namun tanpa memberi harapan palsu atau tidak mengatakan
sebenarnya, seharusnya membimbing anak pada jawaban yang benar. Pilihan A dan B memberikan informasi
yang tidak akur tentang manajemen nyeri. Pilihan D dan E memberikan harapan palsu bahwa nyeri bisa
dihilangkan sepenuhnya.
Review: Konsep yang berhubungan dengan manajemen nyeri pada anak
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Darah dan sitem kekebalan imun
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), p. 1456
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Simulasi Uji Kompetensi Keprawatan Ners 2016


011:
Klien mengalamli defisit neurologis yang melibatkan sistem limbik. Manakah temuan pengkajian yang spesifik
pada tipe defisit ini ?
A. Disorientasi pada orang, tempat, dan waktu
B. Afek datar, dengan periode labilitas emosional
C. Tidak dapat mengingat apa yang dimakan saat sarapan hari ini
D. Tidak mampu melakukan penambahan dan pengurangan; tidak tahu siapa presiden Indonesia
E. Tidak mampu mengenali lingkungan sekitar.

Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Ners


011:
Jawaban : B
Rasional: Sistem limbik bertanggung jawab pada perasaan (afek) dan emosi. Kemampuan kalkulasi dan
pengetahuan tentang kondisi terkini merupakan fungsi lobus frontalis. Hemisfer serebral, dengan fungsi
regional spesifik, mengontrol orientasi seseorang. Mengingat kejadian dikontrol oleh hipokampus.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan subjek, defisit neurologis pada sistim limbik. Ingat kembali bahwa sistim
limbik bertanggung jawab pada perasaan dan emosi akan menunjukkan jawaban yang tepat pada anda.
Review: Fungsi sitim limbik
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: KMB
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Rehabilitatif
Kebutuhan Dasar: Komunikasi
Sistem Tubuh: Saraf dan perilaku
Daftar pustaka: Ignatavicius, Workman (2013), p. 907; Lewis et al (2011), 1409.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


012:
Perawat memantau tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial pada bayi usia 3 bulan. Pada palpasi fontanel
diketahui fontanel anteriornya lembut dan datar. Berdasarkan temuan tersebut, manakah tindakan perawat yang
paling tepat ?
A. Tingkatkan asupan cairan per oral
B. Dokumentasikan temuan
C. Bertahu dokter yang bertanggung jawab
D. Tinggikan kepala 90 derajat
E. Cek tanda-tanda vital.

Kunci Dan Pembahasan Simulas UKOM Ners 012:


Jawaban : B
Rasional: Fontanel anterior berbentuk seperti mata dan berada di puncak kepala. Fontanel harus lembutdan
datar pada bayi yang normal, dan normalnya akan tertutup pada usia 12-18 bulan. Perawat harus
mendikumentasikan temuan karena ini normal. Tidak ada alasan untuk meningkatkan asupan cairan per oral,
menghubungi doter yang bertanggung jawab, atau meninggikan kepala 90o. Tanda-tanda vital harus dilakukan
pengecekan seacara rutin.
Strategi Mengerjakan Soal: Perhatikan kata penanda “paling tepat” dan kata lembut dan datar. Ini akan
memberikan petunjuk bahwa temuan ini normal. Fontanel yang mengeras dan tegang bisa terjadi akibat bayi
menangis atau mengalami penigkatan tekanan intrakaranial.
Review: Pengkajian Fontanel
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan kognitif
Keilmuan: Keluarga
Proses Keperawatan: Pengkajian
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Muskuluskeletal
Daftar pustaka: McKinney Et al (2013), p. 1418
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Keperawatan Ners


013:
Perawat merencanakan tugas keperawatan untuk satu hari. Mana tugas yang tidak aman ditugaskan pada asisten
perawat tanpa lisensi ?
A. Klien yang membutuhkan bed bath atau mandi di tempat tidur
B. Klien membutuhkan ambulasi
C. Klien yang memerlukan transfusi PRC (packed red blood cells)
D. Klien yang membutuhkan bantuan untuk makan
E. Klien yang membutuhkan pemeriksaan tanda vital

Kunci dan Pembahasan Simulasi UKOM Ners


013:
Jawaban : C
Rasional: Asisten perawat tanpa lisensi dapat mengerjakan tugas yang non invasif. Maka dari itu pilihan A, B,
D, dan E adalah tugas yang dapat dilaksanakan oleh asisten perawat tan pa lisensi. Klien pada pilihan C harus
dirawat oleh perawat beregister.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, tugas yang sesuai asisten perawat tanpa lisensi. Pikirkan tentang
kata non-invasif. Ini akan mengarahkan anda pada pilihan jawaban yang benar.
Review: Panduan pemberian tugas
Kompetensi: Praktik profesional, etis legal dan peka budaya
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Manajemen
Proses Keperawatan: Perencanaan
Upaya Kesehatan: Preventif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Pelayanan Kesehatan
Daftar pustaka: Ignatvicius, Workman (2013), p. 5.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi UKOM


014:
Klien postpartum dengan diagnosis cystitis. Manakah rencana tindakan keperawatan yang harus perawat
prioritaskan ?
A. Memberikan mandi/rendam duduk
B. Meminta klien untuk meningkatkan asupan cairan
C. Melakukan kompres es pada perineum
D. Memonitor kadar haemoglobin dan hematokrit
E. Meminta klien untuk melakukan toilet training

Kunci dan Pembahasan Simulasi KBS UKOM Ners 014:


Jawaban : B
Rasional: Cystitis adalah infeksi pada kandung kemih, Klien harus mengonsumsi 3000 ml cairan per hari jika
tidak ada kontraindikasi. Rendam duduk dan kompres air es adalah intervensi yang tepat untuk mengatasi
ketidaknyamanan perineal. Kadar hemoglobin dan hematokrit akan ada pemonitorian pada perdarahan.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus pada subjek, penatalaksanaan Cystitis dan perhatikan kata kunci prioritas.
Ingat bahwa meningkatkan asupan cairan merupakan intervensi prioritas.
Review: Intervensi pada klien dengan Cystitis
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Maternitas
Proses Keperawatan: Implementasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Eliminasi
Sistem Tubuh: Reproduksi
Daftar pustaka: Lowdermilk et al (2012), p. 731-732.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

Soal Simulasi Uji Kompetensi Ners 2016


015:
Perawat baru saja memberikan ibuprofen (Proris) pada seorang anak dengan suhu 38,8 C. Apa tindakan lain
yang harus perawat lakukan ?
A. Membatasi cairan dalam 8 jam
B. Menyeka anak dengan air dingin
C. Merencanakan pemberian asam salisilat (aspirin) dalam 4 jam
D. Melepas pakaian tebal dan selimut untuk anak
E. Observasi suhu setiap 30 menit.

Kunci Dan Pembahasan Simulasi Uji Kompetensi Perawat Ners 015:


Jawaban : D
Rasional:
Setelah memberikan ibuprofen, pakaian dan selimut harus dilepas. Anak dapat seakan dengan air suam-suam
kuku, namun bukan air dungin, karena air dingin dapat menyebabkan menggigil, sehingga meningkatkan
kebutuhan metabolisme yang telah terjadi karena demam. Aspirin tidak diberikan pada anak dengan demam
karena beresiko timbul sindrom reye. Cairan perlu ditingkatkat untuk mencegah dehidrasi, sehingga asupan
cairan peroral tidak boleh dibatasi. Memeriksa suhu anak dianjurkan setiap satu sampai dua jam. Terkait efek
pengobatan maka disarankan memriksa suhu satu jam etelah pemberian ibuprofen.
Strategi Mengerjakan Soal: Fokus kepada subjek, tindakan penangan demam. Ingat bahwa tindakan untuk
menurunkan suhu seperti melepas pakaian dan selimut harus dilakukan ketika anak mengalami demam. Pilihan
A, B, C, dan E bukan intervensi untuk anak dengan demam.
Review: Intervensi untuk demam
Kompetensi: Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Domain: Pengetahuan prosedur
Keilmuan: Anak
Proses Keperawatan: Implemetasi
Upaya Kesehatan: Kuratif
Kebutuhan Dasar: Aman dan nyaman
Sistem Tubuh: Endokrin dan metabolisme
Daftar pustaka: Hockenberry, Wilson (2011), 1016-1017.
Sumber:
Saunders 360 Review untuk UKNI (Edisi 1) terbitan 2016 oleh tim Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia
(AIPNI) yang diadaptasi dari buku "Comprehensive Review for the NCLEX-RN Examination"

You might also like