You are on page 1of 7

ANALISIS KETERCAPAIAN KB PASCA SALIN

INTRAUTERINE DEVICE (IUD) DI PUSKESMAS


RASIMAH AHMAD KOTA BUKITTINGGI
TAHUN 2018

Yulizar
Sarjana Terapan Kebidanan, STIKes Fort De Kock, Kerinci
Email: yulizarcca@gmail.com

Abstract
One of the programs of the Ministry of Health as an effort to reduce maternal
mortality is increasing post-natal birth control. However, the coverage of post-IUD in
postpartum participants is still low. Therefore, this study aims to determine the Analysis of
Postpartum Intrauterine Device (IUD) Achievement in Rasimah Ahmad Community Health
Center, Bukittinggi in 2018. The type of this research was qualitative research with a
phenomenological approach. The results of this research showed that the family planning
program had been carried out based on planning. Then, home visits had been done.
However, there were some obstacles in the field. They were mothers did not want to go to
community health center after giving birth, there were no permission from their husbands
and mothers directly returned home during labor and postpartum. Moreover, postpartum
mothers said that there were no home visits conducted by health workers. In short, it can be
concluded that the low coverage of postpartum family planning were caused by low
knowledge, lack of information and counseling, no husband's support and no home visits
during the postpartum. Then, it is expected that health workers provide counseling to families
and do home visits.
Keywords :Knowledge, Counseling, Husband's Support, Implementation,
Monitoring and Evaluation of Postpartum FP Achievement

Abstrak
Salah satu program terobosan Kementerian Kesehatan dalam upaya melakukan
percepatan penurunan angka kematian ibu adalah peningkatan KB pasca persalinan.
Namun, cakupan peserta KB pasca salin IUD masih rendah. Oleh karena itu penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui Analisis Ketercapaian KB Pasca Salin Intrauterine Device
(IUD) Di Puskesmas Rasimah Ahmad Kota Bukittinggi Tahun 2018.Jenis penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Hasil penelitian diperoleh
bahwa program KB pasca salin telah dilaksanakan sesuai perencanaan dan telah dilakukan
kunjungan rumah. Namun ada hambatan dilapangan yaitu ibu yang belum berkeinginana
untuk berKB, belum ada izin suami dan ibu yang pulang kampung saat persalinan maupun
pasca persalinan. Namun menurut keterangan ibu nifas tidak ada kunjungan rumah yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan. Dapat disimpulkan bahwa masih rendahnya cakupan KB
pasca salin disebabkan oleh rendahnya pengetahuan, kurangnya informasi dan konseling,
tidak ada dukungan suami dan tidak ada kunjungan rumah pada masa nifas. Oleh sebab itu
diharapkan untuk tenaga kesehatan dapat memberikan konseling kepada keluarga dan
melakukan kunjungan rumah.
Kata kunci : Pengetahuan, Konseling, Dukungan Suami,Pelaksanaan, Monitoring dan
Evaluasi Ketercapaian KB pascasalin
PENDAHULUAN pasca salin yaitu akseptor KB pasca
Salah satu program terobosan salin terbanyak di Puskesmas Rasimah
Kementerian Kesehatan dalam upaya Ahmad sebanyak 262 akseptor,
melakukan percepatan penurunan Puskesmas Guguk Panjang sebanyak
angka kematian ibu adalah 157 akseptor, dan Puskesmas Plus
peningkatan KB pasca persalinan. KB Mandiangin sebanyak 142 akseptor.
pasca salin adalah penggunaan metode Sedangkan yang paling sedikit yaitu di
kontrasepsi pada masa nifas sampai Puskesmas Gulai Bancah sebanyak 32
dengan 42 hari setelah melahirkan akseptor.
sebagai langkah untuk mencegah Dari data Dinas Kesehatan
kehilangan kesempatan ber-KB.Dalam bukittinggi didapat bahwa penggunaan
Riskesdas 2013 menanyakan tentang KB pasca salin IUD di Puskesmas
pelayanan KB yang diterima pada Rasimah Ahmad tahun 2017 hanya 1
periode masa nifas sampai 42 hari akseptor dan KB suntik sebanyak 31
setelah melahirkan. Dari hasil akseptor. Selain itu Puskesmas
Riskesdas tahun 2013 menunjukkan Rasimah Ahmad juga merupakan satu-
bahwa cakupan pelayanan KB pasca satunya Puskesmas PONED di Kota
salin di Indonesia sebesar 59,6 persen Bukittinggi.
dan bervariasi menurut provinsi, Penelitian ini bertujuan untuk
dengan rentang 26,0 persen (Papua) mengetahui Analisis Ketercapaian KB
dan 73,2 persen (Bangka Belitung). Pasca Salin Intrauterine Device (IUD)
(Balitbangkes RI, 2013) Di Puskesmas Rasimah Ahmad Kota
Cakupan kesertaan KB pasca Bukittinggi Tahun 2018.
persalinan dan pasca keguguran masih
rendah di Rumah Sakit di Provinsi METODE PENELITIAN
Sumatera Barat tiga tahun terakhir, Jenis penelitian ini merupakan
tahun 2012 terlihat dari data persalinan penelitian kualitatif dengan
yang dilayani di Rumah Sakit yaitu pendekatan Fenomenologi yang
sebanyak 10.246 sedangkan yang bertujuan untuk Menganalisis
memakai alat kontrasepsi hanya 3.767 Ketercapaian KB Pasca Salin
akseptor atau 36,77%. Tahun 2013 Intrauterine Device (IUD) Di
menjadi 32,11%, pada tahun 2014 dari Puskesmas Rasimah Ahmad Kota
14.070 persalinan yang menggunakan Bukittinggi Tahun 2018. Informan
alat kontrasepsi sekitar 4.224 atau dalam penelitian ini adalah petugas
30,02% dan pada tahun 2015 terjadi KB, koordinator KB, kepala
penurunan lagi menjadi 25% dari puskesmas dan Ibu nifas. Penelitian ini
4.097 persalinan dan menggunakan dilaksanakan bulan Juli-Desember
kontrasepsi sebanyak 1.105 akseptor. 2018 berlokasi di Puskesmas Rasimah
Untuk tahun 2016 dari 10.938 Ahmad Kota Bukittinggi tahun 2018.
persalinan sedangkan yang Pengumpulan data menggunakan
menggunakan kontrasepsi adalah teknik wawancara yang dilakukan di
sebanyak 2.095 atau 19,15%. Puskesmas Rasimah Ahmad Kota
(BKKBN, 2017) Bukittinggi.
Dari data yang didapat dari dinas
kesehatan kota bukittinggi tentang KB
HASIL DAN PEMBAHASAN namun tidak mengetahui
A. INPUT tentang KB pasca salin hal ini
1. PENGETAHUAN merupakan salah satu penyebab
Berdasarkan wawancara rendahnya capaian KB pasca
mendalam yang dilakukan salin di Puskesmas Rasimah
kepada 5 informan bahwa Ahmad. Ketika ibu tersebut tau
untuk penggunaan KB pasca tentang KB pasca salin maka
salin masih banyak ditemukan ibu tersebut mampu
ibu nifas yang tidak menentukan sikap dalam
menggunakan KB pasca salin. pemilihan KB dan waktu
Banyak ibu nifas yang tidak penggunaan KB. Selain itu
mengetahui tentang KB psca juga sebagian besar ibu nifas
salin. Ibu yang menggunakan pendidikan terakhirnya adalah
KB dalam masa nifas tidak SMA sederajat, pendidikan
mengetahui tentang KB pasca mempengaruhi pengetahuan
salin. ibu nifas.
Pengetahuan seseorang 2. KONSELING
tentang suatu objek Berdasarkan wawancara
mengandung dua aspek yaitu mendalam yang dilakukan pada
aspek positif dan aspek 5 informan Ibu nifas
negative. Kedua aspek ini yang mendapatkan informasi dari
akan menentukan sikap buku KIA, orang tua dan pihak
seseorang, semakin banyak puskesmas. Yang didapatkan
aspek positif dan objek yang merupakan informasi tentang
diketahui, maka akan KB secara umum bukan KB
menimbulkan sikap makin pasca salin. Ibu nifas tidak
positif terhadap objek tertentu. mendapatkan kunjungan rumah
(Wawan dan Dewi, 2011) yang dilakukan oleh tenaga
Hal ini sesuai dengan kesehatan baik itu dari
penelitian Merliam dkk (2014) puskesmas ataupun bidan
tentang Faktor-Faktor Yang poskeskel selama masa nifas.
Berhubungan Dengan Dalam pelayanan KB pasca
Pemilihan Alat Kontrasepsi persalinan, sebelum
Intra Uterine Device (IUD) mendapatkan pelayanan
Pada Ibu Post Partum Normal kontrasepsi, klien dan
Di RSKD Ibu Dan Anak Siti pasangannya harus mendapat
Fatimah Makassar hasil informasi dari petugas
peneitian menunjukkan ada kesehatan secara lengkap, jelas
hubungan antara pengetahuan dan benaragar dapat
dengan pemilihan alat menentukan pilihannya dengan
kontrasepsi intra uterine device tepat. (Kemenkes RI, 2013)
(IUD). Hal ini sesuai dengan
Menurut asumsi peneliti penelitian Sari dkk (2017)
banyak ibu nifas mengetahui tentang Pengaruh Konseling
tentang KB secara umum Bidan Terhadap Tingkat
Pengetahuan dan Minat pengaruh orang lain yang di
menjadi akseptor IUD Post anggap penting, pengaruh
Plasenta di Kecamatan kebudayaan, media massa,
Ungaran Barat Tahun 2016 lembaga pendidikan dan
hasil penelitian menunjukkan lembaga agama, dan faktor
konseling berpengaruh emosional. (Wawan dan Dewi,
terhadap tingkat pengetahuan 2011)
dan minat menjadi akseptor KB Hal ini berbeda dengan
IUD Post Plasenta di penelitian Merliam dkk (2014)
Kecamatan Ungaran Barat. tentang Faktor-Faktor Yang
Menurut asumsi peneliti Berhubungan Dengan
informasi itu sangat Pemilihan Alat Kontrasepsi
berpengaruh terhadap sikap ibu Intra Uterine Device (IUD)
dalam memilih kontrsepsi. Pada Ibu Post Partum Normal
Ketika seorang ibu mendapat Di RSKD Ibu Dan Anak Siti
informasi tentang KB pasca Fatimah Makassar
salin ibu tersebut akan menunjukkan bahwa
mengetahui apa itu KB pasca pengetahuan, dukungan suami
salin dan manfaat bagi ibu dan dan budaya merupakan salah
keluarga. Ketika ibu tersebut satu faktor yang mempengaruhi
mengetahui KB pasca salin pemilihan kontrasepsi IUD.
maka ia akan mengambil sikap Menurut asumsi peneliti
yang menurut nya baik bahwa saat ini budaya tidak
sehingga ibu tersebut bisa melarang dalam pengunaan
mengambil keputusan untuk KB, namun secara agama KB
menggunakan kontrasepsi jika itu dilarang tapi dalam segi
dibutuhkan. kesehatan itu baik. Pada
3. SIKAP kenyataan nya budaya maupun
Berdasarkan hasil agama tidak mempengaruhi
wawancara dari 5 informan dalam sikap ibu memilih
hanya 1 yang menggunakan menggunakan kontrasepsi.
KB pasca salin berupa suntik 3 4. DUKUNGAN SUAMI
bulan, namun informan Berdasarkan hasil
tersebut tidak mengetahui wawancara dengan 5 orang
tentang KB pasca salin. informan di dapatkan Alasan
Menurut informan tentang KB, ibu nifas tidak menggunkan KB
KB tidak bertentangan dengan yaitu dilarng dlm agama, belum
agama maupun budaya, namun ada izin dari suami, sulit dalam
ada yang berpendapat bahwa mendapatkan keturunn dn tidak
KB dilarang oleh agama tapi cocok menunakan KB seperti
baik dalam segi kesehatan. efek samping KB yaitu flek.
Faktor-faktor yang Menurut fridment (2010),
mempengaruhi sikap keluarga menyatakan bahwa keluarga
terhadap obyek sikap antara berfungsi sebagai system
laian : pengalaman pribadi, pendukung bagi anggotanya.
Anggota keluarga memandang belum berkeinginan
bahwa orang yang bersifat menggunakan KB pasca salin,
mendukung, selalu siap belum diizinkan oleh suami
memberikan pertolongan dan dan ibu nifas yang pulang
bantuan jika perlu. Dukungan kampung pada saat persalinan
dari keluarga dalam maupun pasca persalinan.
pengambilan keputusan Namun pelayanan KB
pemilihan alat kontrasepsi pasca salin tidak berjalan
sangat penting dilakukan maksimal, hal ini dibuktikan
terutama dukungan dari suami. dengan hasil wawancara
Hal ini sesuai dengan dengan pihak puskesmas
penelitian Kusumaningrum mengatakan ada kunjungan
(2017) tentang Hubungan rumah yang dilakukan oleh
Peran Suami Dengan bidan namun saat dikonfirmasi
Ketepatan Waktu Penggunaan pada ibu nifas pada nyatanya
Kontrasepsi Pascasalin Pada tidak ada kunjungan rumah
Ibu Menyusui menunjukkan yang dilakukan oleh tenaga
ada hubungan peran suami kesehatan semasa nifas.
dengan waktu penggunaan Menurut pihak puskesmas
kontrasepsi pasca salin. tidak ada kendala pada dana,
Menurut asumsi peneliti sarana prasarana maupun
dukungan suami dan keluarga tenaga.
sangat berpengaruh pada Diharapkan tenaga
penggunaan alat kontrasepsi kesehatan untuk melakukan
KB pasca salin, karna banyak kunjungan rumah pada ibu
ibu yang tidak mendapat izin nifas agar dapat mendukung
ataupun dukungan dari suami. tercapainya target KB pasca
Ibu nifas akan mengambil salin.
keputusan untuk menggunakan
KB pasca salin IUD jika ibu C. OUTPUT
dan keluarga mengetahui dan Berdasarakan wawancara
mendapat informasi tentang mendalam yang diakukan pada
KB pasca salin baik itu 2 informan dimana cara
manfaat nya dan sebagainya. mengukur ketercapaian KB
pasca salin sesuai jumlah ibu
B. PROSES bersalin, jumlah penggunaan
Berdasarkan wawancara KB pasca salin dibagi dengan
mendalam yang dilakukan pada jumlah ibu bersalin dan
2 informan dimana kemudian dikalikan 100.
Pelaksanaan telah dilaksanakan Program KB pasca salin di
sesuai rencana namun masih Puskemas Rasimah Ahmad
ada hambatan didapatkan belum mencapai target (sesuai
dilapangan. Hambatan jumlah ibu bersalin) karena
dilapangan tentang KB pasca adanya hambatan dilapangan.
salin yaitu ibu nifas yang
Menurut asumsi peneliti kampung pada saat persalinan
program KB pasca salin di maupun pasca persalinan.
Puskesmas Rasimah Ahmad belum 3. Dari segi output, secara garis
tercapai, meskipun menurut data besar program KB pasca salin
dari dinas kesehatan bukit tinggi di dipuskesmas Rasimah Ahmad
Puskesmas Rasimah ahmad data belum tercapai dikarenakan
akseptor KB pasca salin terbanyak berbagai hambatan dilapangan.
dibandingkan dengan Puskesmas Hal ini dapat dilihat belum
lainnya di Kota Bukittinggi namun sesuai jumlah pengguna KB
belum sesuai dengan jumlah ibu pasca salin dengan jumlah ibu
bersalin. Yang banyak itu bersalin.
merupkan pengguna MAL. Hal ini
disebabkan banyak faktor. UCAPAN TERIMAKASIH
Dalam penelitian ini penulis
KESIMPULAN mengucapkan terima kasih kepada
1. Dari segi input, masih banyak seluruh informan serta orang-orang
ibu yang tidak mengetahui yang terlibat selama melakukan
tentang KB pasca salin, ibu penelitian ini.
nifas mendapat informasi
tentang KB dari buku KIA, REFERENSI
orang tua, dan tenaga 1. Kementrian kesesehatan RI.
kesehatan. Namun ibu nifas 2013. Laporan Hasil Riset
tidak mendapat kunjungan Kesehatan Dasar (Riskesdas)
rumah oleh tenaga kesehatan. 2013. Jakarta: Kementerian
Alasan ibu tidak menggunakan Kesehatan RI.
KB antara lain yaitu dilarang 2. BKKBN. 2017. Review
dalam agama, belum ada izin Program KKBPK Tahun 2017
dari suami, sulit dalam Provinsi Sumatera Barat.
mendapatkan keturunan dan Sumatera Barat: BKKBN
tidak cocok menggunakan KB Sumatera Barat.
seperti efek samping KB yaitu 3. Dinas Kesehatan Kota
flek. Bukittinggi. 2013. Profil
2. Dari segi proses, pelaksanaan Kesehatan Kota Bukittinggi
program KB pasca salin telah Tahun 2012. Bukittinggi:
dilaksanakan sesuai Dinas Kesehatan Kota
perencanaan, monitoring bukittinggi.
hingga evaluasi. Selain itu juga 4. Wawan & Dewi. (2011). Teori
telah dilakukan kunjungan dan Pengukuran Pengetahuan,
rumah. Namun terdapat Sikap, dan Perilaku Manusia.
hambatan dilapangan yaitu ibu Yogyakarta: Nuha Medika.
nifas yang belum berkeinginan 5. Kementrian Kesehatan RI.
menggunakan KB pasca salin, 2013. Buletin Jendela Data dan
belum diizinkan oleh suami Informasi Kesehatan.
dan ibu nifas yang pulang Kementrian Kesehatan RI.
6. Nomleni, Merlian. dkk. 2014.
Faktor-faktor yang
berhubungan dengan pemilihan
alat kontrasepsi IUD pada ibu
post partum normal di RSKD
ibu dan anak siti Fatimah
Makassar. Volume 4, Nomor $,
Tahun 2014. ISSN 2302-1721.
7. Sari, Asa Mutia. dkk. 2017.
Pengaruh Konseling Bidan
Terhadap Tingkat Pengetahuan
Dan Minat Menjadi Akseptor
KB IUD Post Plasenta Di
Kecamatan Ungaran Barat
Tahun 2016. Volume 6, Nomor
2, April 2017. ISSN 2540-
8844.
8. Kusumaningrum, Andri Tri.
2017. Hubungan Peran Suami
Dengan Ketepatan Waktu
Penggunaan Kontrasepsi Pasca
Salin Pada Ibu Menyusui.
Volume 9, Nomor 1, April
2017.

You might also like