You are on page 1of 7

BAB III

METODELOGI STUDI KASUS

3.1 Rancangan Studi Kasus.

Jenis penelitian yang digunakan penulis dalam studi kasus ini adalah

metode observasional deskriptif dengan pendekatan studi kasus yang

dilaksanakan oleh penulis melalui pendekatan manajemen keperawatan.

Studi kasus yang digunakan penulis dalam mebuat karya tulis ilmiah ini

adalah dengan menggunakan asuhan keperawatan dari pengkajian sampai

dengan evaluasi dan data perkembangan menggunakan asuhan keperawatan

dari pengkajian sampai dengan evaliasi dan data perkembangan mengunakan

koesioner pada pasien gagal ginjal kronis

3.2 Subjek Studi Kasus.

Studi kasus adalah pasien gagal ginjal kronis yang dirawat di Ruang

Bedah Wanita RSUD Tgk. Chik Ditiro Sigli.

a. Kriteria Inklusi

1. Tidak ada mengalami komplikasi penyakit lain.

2. Tidak keadaan koma.

b. Kriteria Ekslusi

1. Pasien mengundurkan diri.

2. Pasien dalam keadaan koma.

17
18

3.3 Fokus Studi.

Fokus studi adalah Pendidikan kesehatan pada pasien dengan diagnose

gagal ginjal kronis.

3.4 Definisi Operasional.

a. Pemberian Kompres Hangat.

Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat untuk memenuhi

kebutuhan rasa nyaman, mengurangi atau membebaskan nyeri,

mengurangi atau mencegah spasme otot dan memberikan rasa hangat pada

daerah tertentu

b. Fraktur ektrimitas bawah.

Fraktur Ekstremitas bawah adalah terputusnya kontinuitas jaringan

tulang atau tulang rawan yang terjadi karena ekstremitas bawah yang

umumnya disebabkan oleh ruda paksa.Trauma yang menyebabkan fraktur

yang dapat berupa trauma langsung, misalnya yang sering terjadi benturan

pada ekstremitas bawah yang menyebabkan fraktur pada tibia dan fibula

dan juga dapat berupa trauma tidak langsung misalnya jatuh bertumpu

pada tangan yang menyebabkan tulang klavikula atau radius distal patah

c. Nyeri

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak

menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial.

Nyeri adalah alasan utama seseorang untuk mencari bantuan perawatan

kesehatan. Nyeri terjadi bersama banyak proses penyakit atau bersamaan

dengan beberapa pemeriksaan diagnostik atau pengobatan. Nyeri sangat


19

mengganggu dan menyulitkan lebih banyak orang dibanding suatu

penyakit manapun.

3.5 Tempat Dan Waktu.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli 2019 diruang Bedah Wanita

RSUD Tgk Chik DiTiro Sigli.

3.6 Instrumen Studi Kasus.

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

pengumpulan data.Intrumen penelitian ini dapat berupa:kuisioner (daftar

pertanyaan), formulir observasi, formulir-formulir lain yang berkaitan dengan

pencatatan data dan sebagainya (Notoadmodjo, 2010).

3.7 Metode Pengumpulan Data.

1. Data Primer.

a. Wawancara.

Wawancara dilakukan terhadap pada pasien.Wawancara yang

dilakukan meliputi berisi biodata pasien secara lengkap, keluhan

utama masuk rumah sakit, riwayat kesehatan ibu sekarang dan yang

lalu, riwayat kesehatan keluarga, hubungan social, dan data kebiasaan

sehari-hari.Wawancara di catat di lembar catatan yang berpedoman

format asuhan keperawatan pada pasien Di Ruang Bedah Wanita

RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.


20

b. Kuesioner.

Kuesioner dalam studi kasus ini berupa sejumlah pertanyaan

yang telah penulis persiapkan untuk ditanyakan kepada pasien,

kuesioner berisi tentang penerapan kompres hangat dalam mengatasi

nyeri pada pasien fraktur ekstermitas bawah.

c. Observasi.

Hal yang di observasikan adalah keadaan umum dan kesadaran

pasien mengidentifikasi masalah kesehatan dan mengambil data dasar

untuk menentukan rencana tindakan yang berpedoman pada format

asuhan keperawatan pada pasien Di Ruang Bedah Wanita RSUD Tgk

Chik Di Tiro Sigli.

d. Pemeriksaan penunjang.

Pemeriksaan penunjang yang dlakukan adalah pemeriksaan

laboratorium berupa foto.

2. Data sekunder.

Data sekunder diperoleh dari data dokumentasi yang berasal dari

catatan medis paien, serta data angka kejadian data fraktur ekstermitas

bawah yang terjadi di RSUD Tgk Chik Di Tiro Sigli.

3.8 Penyajian Data.

Penyajian data data dalam penulisan hasil studi kasus dilakukan secara

deskriptif menggunakan prinsip- prinsip manajemen asuhan keperawatan.


21

3.9 Etika Studi Kasus.

Etika dalam penelitian merupakan hal yang sangat penting karena

dalam pelaksanaanya berhubungan langsung dengan manusia Responden

dalam penelitian keperawatan mendapatkan penjelasan dan perlindungan

karena melibatkan atau berhubungan dengan manusia secara langsung.

Peneliti memberikan surat persetujuan menjadi responden (informed consent)

yaitu pernyataan persetujuan atau lazin dari subjek yang diberikan dengan

bebas, rasional, tanpa adanya paksaan yang diberikan. Tanpa nama

(anonimity) yaitu jaminan dalam penggunaan subjek dengan cara tidak

mencantumkan nama responden, dan kerahasiaan (confidentiality) yaitu

menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses (Suryono, 2012).

Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk

setiap kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak penelitian, pihak yang

di teliti (subjek penelitian), dan masyarakat memperoleh dampak hasil

penelitian tersebut. Etika penelitian ini mencakup juga perilaku peneliti atau

perlakuan peniliti terhadap subjek penelitian serta sesuatu yang dihasilkan

oleh peneliti bagi masyarakat (Notoatmodjo, 2011).

Menurut Nursalam (2011) secara umum prinsip etika dalam penelitian/

pengempulan data dapat dibagikan menjadi tiga bagian, yaitu prinsip manfaat,

prinsip mengetahui hak-hak subjek, dan prinsip keadilan, yakni:

3.9.1 Prinsip Manfaat

a. Bebas dari penderitaan


22

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan

kepada subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus.

b. Bebas dari eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian harus dihindarkan dari

keadaan yang tidak menguntungkan. Subjek harus diyakinkan

bahwa partisipasinya. Dalam penelitian atau informasi yang telah

di berikan, tidakakan digunakan dalam hal-hal yang dapat

merugikan subjek dalam bentuk apapun.

c. Risiko(binefits ratio)

Penelitian harus hati-hati mempertimbangkan resiko dan

keuntungan yang berakibat kepada subjek pada setiap tindakan.

d. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (respect human dignity).

1. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden(right toself

determination) Subjek harus di perlakukan secara manusiawi.

Subjek harus mempunyai hak memutuskan apakah mereka

bersedia menjadi subjek ataupun tidak, tanpa adanya sangsi

apapun atau akan berakibat terhadap kesembuhanya, jika

mereka seorang klien.

2. Hak untu mendapatkan jaminan dari perlakuan yang

diberikan (right to ull disclosure). Seorang peneliti harus

memberikan penjelasan secara rinci serta bertanggung jawab

jika ada sesuatu yang terjadi pada subjek.


23

3. Inform consent

Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap

tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan,

mempunyai hak untuk bebas berpatisipasi atau menolak

menjadi responden. Pada inform consent juga perlu di

cantumkan bahwa data yang di peroleh hanya akan

dipegunakan untuk pengembangan ilmu.

4. Prinsip Keadilan(right to justice)

1. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil(right in

fair treatment).

Harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan

sesudah keikut sertaannya dalam penelitian tanpa adanya

deskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia atau

dikeluarkan dari penelitian.

2. Hak di Jaga Kerahasiaannya (right to privacy).

Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang

diberikan harus di rahasiakan untuk itu perlu adanya

tanpa nama(anonymity) dan rahasia (Confidentiality).

You might also like