Professional Documents
Culture Documents
Osteochondroma lebih mungkin berkembang pada periode lonjakan pertumbuhan antara usia 13
dan 15 tahun, namun perkembangan tumor terhenti saat pasien berhenti bertumbuh. Jadi, itu
tidak dianggap berbahaya.
Osteochondroma dapat berkembang tumor tunggal (soliter) atau tumor ganda. Tumor ganda
biasanya disebut multiple osteochondromatosis. Kondisi ini adalah kondisi turunan yang lebih
agresif. Kondisi ini juga dinilai unik karena tumor ditutupi oleh tulang rawan.
Penyebab Osteochondroma
Penelitian menunjukkan bahwa tumor osteochondroma tunggal dan ganda disebabkan oleh
mutasi pada dua gen, khususnya mutasi kuman pada gen EXT1 dan EXT2. Gen ini terletak pada
kromosom 8 dan 11. Namun, penyebab pasti mutasi ini masih belum diketahui.
Meskipun orang dewasa muda masih berisiko, osteochondroma pada orang dewasa berusia 30
dan lebih tua sangat jarang terjadi. Risiko untuk jenis tumor ini secara signifikan menurun saat
seseorang mencapai usia paruh baya.
Di sisi lain, pasien yang didiagnosa dengan osteochodromatosis ganda menunjukkan gejala yang
lebih parah karena dampak dari pertumbuhan tumor pada tulang. Gejala yang dimaksud, antara
lain;
Kaki menekuk
Satu kaki lebih panjang dibandingkan lainnya
Perawakan pendek
Bentuk kaki seperti huruf X atau Genu Valgum
Namun, dalam kebanyakan kasus, baik osteochondroma tunggal maupun ganda tidak
menimbulkan gejala apapun. Malah, osteochondroma tunggal umumnya terdiagnosa saat pasien
melakukan rontgen untuk masalah kesehatan lain. Tumor ini seringkali terlihat seperti tonjola
datar, namun terkadang beberapa tumor memiliki tunas yang melekat pada tulang. Jika hasil
rontgen pasien menunjukkan tanda osteochondroma, dokter akan meminta pasien menjalani tes
pencitraan yang lebih rinci, seperti MRI, CT scan, atau ultrasound. Biopsi juga dapat dilakukan
untuk menentukan apakah tumor tersebut ganas atau tidak. Begitu juga angiografi dapat
dilakukan untuk mendeteksi lesi vaskular yang berhubungan dengan tumor.
Pasien juga mungkin memerlukan tes genetik, seperti analisa sekuens untuk seluruh area koding
gen EXT1 dan EXT2 untuk melihat ada atau tidaknya mutasi. Tes ini akan membantu
mengkonfirmasi apakah kondisi yang diderita pasien adalah osteochondromatosis.
Baik osteochondroma tunggal maupun ganda dapat menjadi ganas. Untuk osteochondroma
tunggal, ada 1% risiko tumor menjadi ganas. Sementara, pada osteochondroma ganda risikonya
lebih tinggi yaitu 10%. Jika osteochondroma menjadi ganas, maka disebut sebagai
chondrosarcoma.
Jika tumor ternyata menimbulkan masalah di atas, maka pasien akan menjalani beberapa bentuk
pengobatan.
Obat nyeri - Jika tumor menekan saraf, pasien akan merasakan nyeri yang dapat diatasi
dengan obat pereda nyeri.
Bedah osteochondroma - Jika gejala serius atau parah, pasien perlu menjalani bedah
pengangkatan tumor. Selain itu, bedah ini juga dilakukan karena alasan kosmetik atau
mekanika (apabila tumor menekan saraf atau pembuluh darah), namun kedua alasan
tersebut jarang bersifat gawat darurat.
Namun, jika tumor menjadi ganas, pasien akan merasakan manfaat besar jika bedah eksisi
dilakukan dengan segara. Karena tumor biasanya berubah menjadi kanker kelas rendah, eksisi
lokal dan jaringan di sekitarnya cukup untuk menyembuhkan kondisi.
Tingkat kekambuhan pasca bedah osteochondroma adalah 2% untuk lesi jinak dan 15% untuk
lesi ganas. Kekambuhan biasanya muncul apabila sel tulang rawan jatuh ke resection bed.
Rujukan:
II. Patofisiologi
Tumor terjadi karena pertumbuhan abnormal dari sel-sel tulang (osteosit) dan sel-sel tulang rawan
(kondrosit) di metafisis. Pertumbuhan abnormal ini awalnya hanya akan menimbulkan gambaran
pembesaran tulang dengan korteks dan spongiosa yang masih utuh. Jika tumor semakin membesar
maka akan tampak sebagai benjolan menyerupai bunga kol (cauliflower) dengan komponen osteosit
sebagai batangnya dan komponen kondrosit sebagai bunganya. Tumor akan tumbuh dari metafisis,
tetapi adanya pertumbuhan tulang yang semakin memanjang maka makin lama tumor akan mengarah
ke diafisis tulang. Lokasi osteokondroma biasanya pada metafisis tulang panjang khususnya femur distal,
tibia proksimal dan humerus proksimal, dapat juga ditemukan pada tulang scapula dan illium.