Professional Documents
Culture Documents
MATEMATIKA (WAJIB)
KELAS XII
GEOMETRI RUANG
DISUSUN OLEH:
Umi Hanik Nur Indahsari, S.Pd
PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 : Konsep Geometri Ruang 4
A. Pengertian Titik, Garis dan Bidang...... ....................................................................... 4
B. Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang dalam Ruang.............................................. 5
E. Latihan 1 ............................................................................................................................... 11
A. PENGANTAR
Melalui modul ini Anda akan mempelajari Geometri Ruang yang berkaitan dengan
Jarak. Pernahkan Anda berpikir dan bertanya berapa jarak rumah anda ke sekolah SMA
Negeri 1 ulubelu?. Jawabannya ada dua kemungkinan : 1. Dilakukan pengukuran panjang
jalan yang dilintasi untuk menempuhnya, 2) Dimisalkan kedua rumah anda dan sekolah
merupakan dua buah titik kemudian ditarik garis lurus yang melalui kedua titik yang
menghubungkan kedua titik tersebut dan diukur panjang segmen garis yang
menghubungkan kedua titik tersebut.
Dari kedua kondisi tersebut dalam keseharian kita sering menyebutnya dengan
jarak, namun dalam konteks pembelajaran geometri tentu ada hal-hal khusus yang
membedakan kedua kondisi tersebut. Selain itu sering kita sulit untuk membedakan jarak
dua titik, jarak antara titik ke garis dan jarak titik ke bidang dalam sebuah gambar karena
kita melihat sesuatu yang abstrak atau tidak sebenarnya dimana kondisinya berada pada
ruang dimensi tiga sementara gambar yang kita lihat berada pada ruang dimensi 2
(bidang).
Modul ini akan sangat membantu anda dalam mempelajari konsep jarak tersebut
karena modul ini dilengkapi dengan ringkasan materi, contoh-contoh soal dan
pembahasan, latihan-latihan terbimbing dan mandiri serta penilaian seluruh kompetensi
yang harus dicapai.
Untuk menjelaskan konsep tersebut maka modul ini akan membahas tentang
konsep geometri ruang dan jarak dalam ruang (jarak antar dua titik, jarak titik ke garis
dan jarak titik ke bidang). Sebelum mempelajari materi ini anda perlu mengingat
kembali contoh-contoh bangun ruang dan unsure yang membangunya yang sudah
pernah anda pelajari di sekolah menengah pertama (SMP). Untuk menyelesaikan
pembelajaran pada modul ini, anda akan melalui dua kegiatan pembelajaran yaitu
kegiatan pembelajaran 1, kegiatan pembelajaran 2, dan kegiatan blajar 3
1
B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Supaya kompetensi materi geometri ruang dapat anda kuasai maka ikuti
petunjuk-petunjuk dalam mempelajari modul ini yaitu sebgai berikut:
a. Petunjuk Umum:
1. Bacalah modul ini secara berurutan dan pahami isinya.
2. Pelajari contoh-contoh penyelesaian permasalahan dengan seksama dengan
pemahaman atau bukan dihafalkan.
3. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi
anda berkembang sesuai kompetensi yang diharapkan
4. Setiap mempelajari materi, anda harus mulai dari menguasai pengetahuan
pendukung (uraian materi) melaksanakan tugas-tugas, mengerjakan lembar
latihan
5. Laksanakan lembar kerja untuk pembentukan keterampilan sampai anda
benar-benar terampil sesuai kompetensi.
6. Konsultasikan dengan guru apabila anda mendapat kesulitan dalam
mempelajari modul ini.
b. Petunjuk Khusus
1. Lihatlah gambar-gambar bangun ruang yang disajikan pada modul ini
kemudian pahami konsep geometri ruang meliputi titik:
Definisi titik, garis, dan bidang
Kedudukan titik, garis dan bidang dalam ruang
2. Lihatlah gambar-gambar bangun ruang yang disajikan pada modul ini
kemudian pahami pengertian jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis,
dan titik ke bidang), agar anda dapat :
Menjelaskan pengertian jarak antar titik dalam ruang
Menjelaskan pengertian jarak antar titik ke garis dalam ruang
Menjelaskan pengertian jarak antar titik ke bidang dalam ruang
3. Pelajari dan pahamilah contoh-contoh yang disajikan agar anda dapat:
Menentukan jarak antar titik dalam ruang
Menentukan jarak antar titik ke garis dalam ruang
Menentukan jarak antar titik ke bidang dalam ruang
2
C. KOMPETENSI DASAR (KD)
Kompetensi dasar (KD) yang akan anda capai dalam pembelajaran ini adalah:
1. KD. 3.1 : Mendeskripsikan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan
titik ke bidang).
2. KD. 4.1 : Menentukan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik
ke bidang)
Setelah anda mempelajari modul ini diharapkan anda dapat menguasi
kompetensi dengan Indikator pencapaian Kompetensi (IPK) yang harus anda miliki
sebagai berikut:
3.1.1 Menjelaskan konsep geometri ruang
3.1.2 Mengidentifikasi fakta pada jarak dalam ruang ( antar titik, titik ke garis, dan
titik ke bidang)
3.1.3 Mendiskripsikan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke
bidang)
3
PEMBELAJARAN
1. Titik
A
B
Titik tidak mempunyai ukuran, artinya titik tidak mempunyai panjang, lebar atau
tinggi sehingga titik dikatakan berdimensi nol. Titik dilukiskan dengan tanda
noktah, kemudian dibubuhi dengan nama titik itu. Nama sebuah titik
menggunakan huruf (kapital) seperti A, B, C, M, N atau X.
2. Garis
Gambar 2
Agar kita memahami pengertian garis dengan baik, maka kita harus mengetahui
perbedaan antara ruas garis dan garis. Ruas garis AB mempunyai panjang tertentu
yakni sebesar jarak antara titik A dan titik B. Akan tetapi garis mempunyai panjang
tak hingga sehingga garis itu tidak mungkin dapat digambar seluruhnya, melainkan
yang dapat digambar hanya sebagian saja atau yang mewakilinya saja. Dengan
4
demikian garis yang tergambar masih bisa diperpanjang. Pada gambar 2, ruas
garis AB ≠ ruas garis BC, tetapi garis AB = garis BC karena bila diperpanjang akan
mewakili garis yang sama.
3. Bidang
Gambar 3
Sama halnya dengan garis, maka di bidang pun kita harus memahami perbedaan
antara daerah dan bidang. Daerah mempunyai luas tertentu, tetapi tidak
mempunyai luas tak terbatas sehingga untuk menggambar bidang, kita hanya
menggambar sebagian saja sebagai perwakilan bidang tersebut.
Pada gambar 3, daerah ABCD ≠ bidang ABCD, tetapi bidang ABC = bidang ABCD
karena bila diperluas akan mewakili bidang yang sama. Setelah memahami
pengertian titik, garis dan bidang maka selanjutnya kita mempelajari kedudukan
titik, garis, dan bidang dalam bangun berdimensi tiga. Nama dari wakil bidang
dituliskan pada pojok bidang dengan memakai huruf greek misal : , , atau
huruf kapital H, U, V, K atau dengan menyebut titik sudut dari wakil bidang itu
5
2. Kedudukan Titik terhadap Bidang
a. Titik Terletak pada Bidang
Sebuah titik terletak pada bidang, jika titik dapat dilalui bidang.
b. Titik di Luar Bidang
Sebuah titik berada di luar bidang, jika titik tidak dapat dilalui bidang.
Contoh 1 :
Dari gambar kubus ABCD.EFGH berikut ini
tentukanlah kedudukan :
a. titik A terhadap rusuk AB, AD, dan AE.
b. titik C terhadap diagonal AC, AH, dan EH.
c. titik F terhadap bidang ABFE, BCHE, dan BDHF.
d. titik H terhadap bidang ABCD, BCHE, dan ACGE
Penyelesaian :
a. Titik A terletak pada rusuk AB, terletak pada rusuk AD, dan terletak pada
rusuk AE.
b. Titik C terletak pada diagoanal AC, terletak di luar diagonal AH, dan terletak
pada diagonal CH.
c. Titik F terletak pada bidang ABFE, terletak di luar bidang CDHG, dan
terletak pada bidang BDHF.
d. Titik H terletak di luar bidang ABCD, terletak pada bidang BCHE, terletak di
luar bidang ACGE.
Contoh2 :
Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tentukan titik-titik sudut kubus yang :
a. Terletak pada garis EG.
b. Berada di luar garis EG.
c. Berada pada bidang ABCD.
d. Berada di luar bidang ACH.
Penyelesaian :
a. Titik-titik yang terletak pada garis EG adalah titik E dan titik G.
b. Titik-titik yang terletak di luar garis EG adalah titik A,B,C,D,F, dan H.
c. Titik-titik yang terletak pada bidang ABCD adalah titik A,B,C, dan D.
d. Titik-titik yang terletak di luar bidang ACH adalah B,D,E,f, dan G.
6
3. Kedudukan Garis terhadap Garis
a. Dua Garis Berpotongan
Dua buah garis dikatakan berpotongan, jika kedua garis terletak pada
sebuah bidang memiliki sebuah titik persekutuan atau titik potong.
b.Dua Garis Sejajar
Dua buah garis dikatakan sejajar,jika kedua garis terletak pada sebuah
bidang dan tidak memiliki titik persekutuan.
c. Dua Garis Bersilangan
Dua buah garis dikatakan bersilangan, jika kedua garis tidak terletak pada
sebuah bidang yang sama atau dua buah garis dikatakan bersilangan jika
tidak dapat dibuat sebuah bidang yang melalui kedua garis tersebut.
CATATAN
Kedudukan dua buah garis yang sebidang hanya ada dua kemungkinan yaitu sejajar
atau berpotongan.
7
1. Gambarlah garis dan bidang tembus pada bangun ruang
2. Gambarlah bidang ( bidang ) yang melalui garis tembus
3. Buatlah garis potong antara bidang dan bidang tembus (garis g)
4. Titik potong garis tembus dan garis g adalah titik tembusnya
Contoh 1 :
Pada kubus ABCD.EFGH , gambarlah titik tembus AG pada bidang BDHF.
Penyelesaian :
Contoh 2 :
Diketahui kubus ABCD.EFGH.
Tentukan rusuk-rusuk kubus yang :
a. Berpotongan dengan BD,
b. Sejajar dengan BC,
c. Bersilangan dengan EG,
d. Terletak pada bidang ABCD,
e. Sejajar dengan bidang ABCD,
f. Menembus bidang ABCD.
Penyelesaian :
a. Rusuk yang berpotongan dengan BD adalah AC, BC, AB, AD, BF, dan DH.
b. Rusuk yang sejajar dengan BC adalah AD, EH, dan FG.
c. Rusuk yang bersilangan dengan EG adalah DH, BF, AD, BC, AB, dan DC.
8
d. Rusuk yang teretak pada bidang ABCD adalah AB, AD, BC, dan CD.
e. Rusuk yang sejajar dengan bidang ABCD adalah EF, EH, FG, dan GH.
f. Rusuk yang menembus bidang ABCD adalah AE, BF, CG, dan DH.
Contoh 3:
Penyelesaian :
9
b.Dua Bidang Berimpit
Bidang V dan W dikatakan berimpit, jika setiap titik yang terletak pada
bidang V juga terletak pada bidang W atau sebaliknya.
Penyelesaian :
Soal Latihan
10
3. Pada kubus ABCD.EFGH,tentukan :
a. bidang yang sejajar garis AE
b. garis yang terletak pada bidang ADHE
c. garis yang memotong bidang ABFE
11
Kegiatan Pembelajran 2 : Jarak dalam Geometri Ruang
A. URAIAN MATERI/INFORMASI PENDUKUNG
Sebuah kondisi lagi yang dapat dijadikan bahan pemahaman tentang jarak adalah
jika muncul pertanyaan: “Mengapa waktu tempuh yang dibutuhkan oleh pesawat
terbang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mobil jika keduanya berangkat dari
lampung menuju Jakarta?, hal ini tentunya ada pengaruh lintasan yang dilalui oleh
kedua kendaraan tersebut, dimana pesawat dapat melintas menurut garis lurus
dengan kecepatan yang relatif konstan, sementara mobil harus melalui lintasan yang
berliku-liku banyak tanjakan dan turunan sehingga lintasannya menjadi lebih
panjang dan kecepatannyapun berubah-ubah. Berdasarkan kondisi tersebut
lintasan terpendek yang dilalui pesawat dari Lampung ke Jakarta merupakan jarak
kedua kota tersebut. Selanjutnya Anda akan mempelajari tentang jarak dari titik ke
titik.
Perhatikan pernyataan yang berkaitan dengan jarak antar titik berikut ini:
1. Segmen garis yang mewakili jarak titik A ke titik B adalah ruas garis AB
(perhatikan gambar 1.2).
12
2. Segmen garis yang mewakili jarak titik A ke garis BE adalah AP (lihat gambar
1.3)
3. Segmen garis yang mewakili jarak titik potong diagonal bidang ABCD dengan
titik potong diagonal bidang BCGF adalah PQ (lihat gambar 1.4)
COBALAH
Sekarang coba Anda tulis lagi 5 buah segmen garis yang mewakili jarak
dua titik yang terdapat pada kubus ABCD.EFGH
Dari contoh-contoh tersebut dapat disimpulkan tentang pengertian jarak antar dua
titik yaitu:
Jarak dua titik adalah : Panjang ruas garis yang menghubungkan titik
tersebut.
Gambar 1.5
Pada gambar 1.5 dapat dinyatakan bahwa Jarak titik A ke titik B adalah d.
Gambar 2.1 13
Untuk menentukan jarak titik A ke G, dapat digambarkan ACG, sebagai berikut:
Contoh 1:
Jika rusuk kubus 8 cm dan titik P berada pada pertengahan DH, maka berapakah
jarak titik A ke P ?
Penyelesaian :
Untuk menentukan jarak titik A ke titik P Anda perlu melukiskan skema garis
tersebut yaitu dengan membuat titik P pada pertengan DH lalu kedua titik itu
dihubungkan, seperti gambar berikut:
Contoh 2 :
Perhatikan kubus ABCD.EFGH berikut: Jika rusuk kubus a cm, coba Anda
nyatakan panjang garis AG dalam a!
14
Penyelesaian:
Anda tarik garis yang menghubungkan titik A dengan G, kemudian hubungkan titik
A dengan C, sehingga dapat dibuat sebuah segitiga siku-siku ACG yang siku-siku di
C.
Contoh 3 :
Diketahui limas segitiga D.ABC dengan DAB = DAC = 900. Jika AB = BC =
AD =AC =4 cm dan E adalah titik tengah BC, hitunglah:
a. Jarak titik A dan titik E
b. Jarak titik D dan titik E
Penyelesaian :
cm
15
3. Pengertian Jarak titik ke garis
Perhatikan pernyataan yang berkaitan dengan jarak antar titik berikut ini:
1. Segmen garis yang mewakili jarak titik A ke garis BF adalah AB, karena AB
┴ BF. (lihat gambar 3.1)
2. Segmen garis yang mewakili jarak titik A ke garis CH adalah garis yang tegak
lurus terhadap garis CH, yaitu garis AQ (lihat gambar 3.2)
3. Segmen garis yang mewakili jarak titik B ke garis DH adalah garis BD, karena
BD ┴ DH (lihat gambar 3.3)
COBALAH
Sekarang coba Anda tulis lagi 5 buah segmen garis yang mewakili
jarak titik ke garis yang terdapat pada kubus ABCD.EFGH
Jarak titik ke garis adalah: panjang ruas garis yang ditarik dari titik yang
tegak lurus terhadap ruas garis .
P
m k
16
Dari titik P ditarik garis m tegak lurus garis k . garis m memotong k di Q, titik Q
adalah hasil proyeksi titik P pada k. Garis Proyeksi titik P ke garis k disebut jarak
antara titik P ke garis k.
Sebuah kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 12 cm. P adalah titik tengah CG.
Tentukan jarak antara:
a. A ke BC
b. C ke FH
c. H ke AC
Penyelesaian:
17
Contoh 2 :
Sebuah limas segi empat memiliki alas berbentuk persegi panjang. Apabila AB =4
cm, BC =4 cm, dan TB = 10 cm. Tentukan jarak titik C ke garis TA!
Pembahasan:
Jika Anda pandang TAC sebagai segitiga dengan TA sebagai alas maka CO adalah
tinggi segitiga, sehingga Anda mempunyai persamaan berikut:
18
B. RANGKUMAN
1. Jarak antar dua buah titik adalah panjang segmen garis yang
menghubungkan kedua titik tersebut.
2. Jarak titik ke garis adalah panjang segmen garis yang menghubungkan antara
titik yang tegak lurus pada garis.
3. Kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk a memiliki panjang diagonal sisi =
dan panjang diagonal ruang =
C. LATIHAN
19
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 : Jarak dalam ruang (titik ke bidang)
1. Segmen garis yang mewakili jarak titik A ke bidang BCGF adalah garis AB,
karena AB ┴ BCGF (lihat gambar 1.1)
2. Segmen garis yang mewakili jarak titik A ke bidang DCGH adalah garis AD,
karena AD ┴ DCGH (lihat gambar 1.2)
3. Segmen garis yang mewakili jarak titik A ke bidang BFHD adalah garis AP,
karena AP ┴ BFHD (lihat gambar 1.3)
4. Segmen garis yang mewakili jarak titik C ke bidang DBG adalah garis yang
tegak lurus bidang DBG, yaitu garis CQ (lihat gambar 1.4)
20
Dari contoh-contoh tersebut dapat disimpulkan tentang pengertian jarak
garis ke bidang yaitu:
Jarak titik terhadap bidang adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik
tegak lurus terhadap bidang.
Contoh 1 :
Jika kubus ABCD.EFGH memiliki rusuk 6 cm, tentukanlah jarak titik A ke bidang
BCGF!
Penyelesaian:
21
Contoh 2 :
Jika kubus ABCD.EFGH memiliki rusuk 6 cm, tentukan jarak antara titik C ke
bidang BDG!
Penyelesaian:
Jarak antara titik C dengan bidang BDG adalah ruas garis CC’
H G
E F
C’
D C
O
A B
Namun jika OCG Anda pandang sebagai sebuah segitiga dengan OC sebagai
alas dan CC’ sebagai tinggi, maka Anda memiliki persamaan berikut:
22
Jadi, jarak antara titik C dan bidang BDG adalah
B. RANGKUMAN
Dari pembahasan pada kegiatan pembelajaran 2 dapat dirangkum beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Jarak titik terhadap bidang adalah panjang ruas garis yang ditarik dari titik tegak
lurus terhadap bidang.
2. Sebuah garis tegak lurus bidang jika garis tersebut tegak lurus pada dua garis
berpotongan pada bidang.
C. LATIHAN
1. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan AB=12 cm, AD=10 cm dan AE=6 cm. Titik O
adalah titik potong diagonal-diagonal bidang alas AC dan BD. Tentukanlah jarak:
a. Titik A ke bidang BCGF
b. Titik A ke bidang CDHG
c. Titik A ke bidangEFGH
d. Titik O ke bidang ABFE
e. Titik O ke bidang BCGF
f. Titik O ke bidang EFGH
2. Bidang alas limas tegak T.ABCD berbentuk persegi panjang dengan AB = 4 cm, BC
= 3 cm dan TA = TB = TC = TD = 6,5 cm. Tentukanlah jarak titik T ke bidang alas
ABCD.
3. Diketahui segitiga samakaki ABC pada bidang horizontaldan persegi panjang BCDE pada
bidang vertikal dengan AC=AB, AD=17 cm, CD=8 cm, dan ED=18 cm. Tentukan jarak titik
A ke bidang BCDE
4. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4 cm. Hitunglah jarak titik C ke
bidang BDG.
23
D. Penilaian Diri
No Pernyataan Ya Tidak
24
DAFTARPUSTAKA
Adhi Nugroho, Prasetya (2013). Big Bank Soal+Bahas Matematika SMA/MA kelas 1,2&3;
Wahyumedia: Jakarta.
25