You are on page 1of 10

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


Tentang Perilaku Terpuji Husnuzan
.

Oleh Kelompok:

o Ria Triantika
o Rani Nurlaila
o Ella Permata Sari
o Elvi Kurwelia
Kelas X

SMK N 1 PANCUNG SOAL


TAHUN AJARAN
2015/2016

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah. Sholawat dan salam kepada Rasulullah.
Berkat limpahan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah
ini.

Al-Qur’an menghendaki kebaikan kemutlakan. Dengan kata lain, manusia


beriman tidak boleh berpaling dari perilaku baik, sekalipun kondisi lingkungannya
tampak menginginkan keburukan dan ketidaksenangan.

Dalam makalah ini kami akan membahas tentang “PERILAKU TERPUJI:


HUSNUZAN”

Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada


Siswa-Siswi SMKN 1 Pancung Soal. Dan tentunya makalah ini masih sangat
jauh dari sempurna. Untuk itu kepada guru pembimbing kami minta
masukannya demi perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan
datang.

Inderapura, 03-09-2015

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………


DAFTAR ISI ……………………………………………………..……
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………...……….…...………..…..
B. Rumusan Masalah………………………………......……………..
C. Tujuan …………………………………………...…....….…..…..

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Husnuzan …… ………………..…………….……..….
B. Dasar Hukum Sikap Husnuzan …………………...….………..…..
C. Contoh-Contoh Perilaku Husnuzan ………………….………..…...
D. Manfaat Dari Sikap Husnuzan ……………………..……....….…..

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ……………………………………….…………..…..
BAB I
PENDAHUAN

A. Latar Belakang
Sebagai seorang pelajar muslim harusnya memiliki pribadi yang Islami. Pribadi yang
Islami adalah kepribadian yang mempunyai cerminan akhlaqul karimah atau akhlak terpuji.
Pada pembahasan kali ini kita akan membahas tentang perilaku terpuji yaitu Husnuzan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian husnuzan?
2. Apakah dasar hukum sikap husnuzan?
3. Apa saja contoh husnuzan?
4. Apakah manfaat dari husnuzan?

C. Tujuan
Tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah
1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)
2. Menambah pengetahuan tentang akhlaqul karimah yaitu husnuzan
3. Dapat menerapkan husnuzan dalam kehidupan sehari-hari
4. Menjadi pribadi yang lebih Islami
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Husnuzan
Husnuzan artinya prasangka baik. Husnuzan berasal dari kata “husnul” artinya baik, “zan”
artinya prasangka. Prasangka dalama bahasa Arab adalah. Secara sederhana yang dimaksud
prilaku husnuzan adalah tingkah laku/perbuatan yang selalu didasari oleh prasangka baik.
Lawan kata husnuzan adalah suuzan yang berarti “berburuk sangka” atau apriori ,skeptis ,dan
sebagainya. Seorang yang memiliki sikap husnuzan akan mepertimbangkan sesuatu dengan
pikiran jernih, dan hatinya bersih dari prasangka yang belum tentu kebenaranya.
Sebaliknya orang yang pemikiranya senantiasa dijelajahi oleh sikap suuzan akan memandang
sesuatu selalu jelek. seolah-olah tidak ada sedikitpun kebaikan dalam pikiranya dan
cenderung menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya. Sikap buruk sangka identik
dengan rasa curiga ,cemas, amarah,dan benci. Padahal kecurigaan,kecemasan ,kemarahan dan
kebencian itu hanyalah perasaan semata yang tidak jelas sebabnya, terkadang apa yang
ditakutkannya selama ini belum tentu terjadi pada dirinya atau orang lain.

B. Dasar Hukum Sikap Husnuzan


Surah Al-Hujurat ayat 12:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena


sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan
janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka
memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.
Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang.“

A. Contoh-Contoh Perilaku Husnuzan


1. Husnuzan terhadap Allah Swt.
Sebagai seorang muslim kita wajib berprasangka baik kepada Allah Swt. dan rasul-Nya,
dalam hal ini berarti setiap muslim harus yakin bahwa Allah Swt. dan rasul-Nya senantiasa
berlaku baik kepada dirinya. Perintah dan larangan Allah Swt. yang dibawa oleh rasul-Nya,
yang ditetapkan dalam syariat Islam adalah untuk kebaikan manusia sendiri dan sama sekali
bukan untuk kebaikan Allah Swt. dan rasul-Nya.
Di antara sikap dan perilaku sebagai perwujudan husnuzan terhadap Allah Swt. adalah
perilaku syukur dan sabar.
a. Syukur
Menurut bahasa, syukur artinya terima kasih. Menurut istilah, syukur ialah berterima kasih
kepada Allah Swt. dan pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-Nya melalui ucapan,
sikap, dan perbuatan.
Cara bersyukur kepada Allah Swt. ialah dengan menggunakan segala nikmat karunia Allah
Swt. untuk hal-hal yang di ridhoi, antara lain bersyukur dengan hati, bersyukur dengan lidah,
bersyukur dengan amal perbuatan, dan bersyukur dengan harta benda.
b. Sabar
Orang yang sabar adalah orang yang mampu mengendalikan nafsu amarah. Dengan kata lain,
orang yang sabar adalah orang yang mampu menahan emosi. Orang yang mampu menahan
nafsu amarah di katakana oleh Rasulullah saw sebagai orang yang kuat.
Adapun sabar dalam pengertian Islam ialah tahan uji dalam menghadapi suka dan duka hidup
dengan ridha dan ikhlas serta berserah diri kepada Allah Swt.

Pada hakikatnya, apa yang kita alami terhadap cobaan yang diberikan Allah Swt. Kita harus
berbaik sangka. Misalnya cobaan sakit, keluarga kita ada yang mengalami kecelakaan lalu
lintas, semua itu adalah cobaan dan kita harus tabah dan tawakal menghadapinya.

Cara membiasakan sifat sabar antara lain sebagai berikut:


1) Memperbanyak zikrullah (Mengingat Allah Swt.)
2) Mengendalikan emosi
a) Melatih serta mendekatkan diri kepada Allah swt dengan membaca ayat-ayat suci Al-
Qur’an, salat, puasa, dan ibadah lainnya.
b) Menghindari kebiasaan-kebiasaan yang dilarang agama.
c) Memilih lingkungan pergaulan yang baik.

2. Husnuzan terhadap Diri Sendiri


a. Gigih (Sungguh-sungguh)
Gigih berarti sikap teguh pendirian, tabah, dan ulet atau berkemauan kuat dalam usaha
mencapai sesuatu cita-cita. Setiap muslim wajib memiliki sikap dan sifat gigih baik dalam
belajar, membantu orang tua, mencari rezeki, dan gigih dalam beribadah kepada Allah Swt.
Manfaat sikap gigih adalah:
a. Membentuk pribadi yang tangguh
b. Menjadikan seseorang teguh pendirian sebab tidak mudah menerima pengaruh buruk dari
orang lain
c. Menjadikan seseorang kreatif
d. Menyebabkan seseorang tidak gampang berputus asa dan menyerah terhadap keadaan

b. Berinisiatif
Berinisiatif artinya senantiasa berbuat sesuatu yang sifatnya produktif. Orang yang
mempunyai inisiatif berarti orang yang selalu memiliki ide, gagasan, atau pendapat untuk
mencapai kemajuan. Orang yang berinisiatif disebut kreatif.

Ciri khas orang penuh inisiatif, adalah:


a. Kreatif
b. Tidak kenal putus asa

c. Rela Berkorban

Rela artinya bersedia dengan ikhlas hati, tidak mengharapkan imbalan, atau dengan
kemauan sendiri. Berkorban artinya memberikan sesuatu yang dimiliki sekalipun
menimbulkan penderitaan bagi dirinya sendiri. Rela berkorban dalam kehidupan masyarakat
berarti bersedia dengan ikhlas memberikan sesuatu (tenaga, harta, atau pemikiran) untuk
kepentingan orang lain ataupun masyarakat. Walaupun dengan berkorban akan menimbulkan
cobaan penderitaan bagi dirinya sendiri.
Sesuai dengan Surah Al-Hujurat ayat 13, manusia diciptakan Allah Swt dari jenis laki-
laki dan perempuan supaya melakukan taaruf (saling mengenal). Lebih jauh dengan taaruf
umat Islam diharapkan mempunyai rasa setia kawan. Dengan setia kawan seseorang sanggup
memberikan pertolongan, mendengarkan keluhan hati, dan siap menghibur dasaat kawannya
susah.

d. Percaya Diri
Percaya diri termasuk perilaku terpuji yang harus dimiliki setiap muslim/muslimah
sehingga ia yakin akan kemampuan dirinya kemudian berani mengeluarkan pendapat dan
berani melakukan tindakan. Orang yang percaya diri akan selalu optimis dan mantap dalam
setiap langkahnya seraya memohon pertolongan Allah Swt akan keberhasilan hidupnya.

3. Husnuzan terhadap Sesama Manusia


Husnuzan kepada sesama manusia adalah sikap yang selalu berpikir dan berprasangka
baik kepada sesama manusia. Sikap ini ditunjukkan dengan rasa senang, berpikir positif, dan
sikap hormat kepada orang lain tanpa ada rasa curiga, dengki, dan perasaan tidak senang
tanpa alasan yang jelas. Berprasangka baik terhadap sesama manusia hukumnya
mubah/jaiz/boleh.
Husnuzan terhadap sesame baik berupa sikap, ucapan, dan perbuatan hendaknya kita
terapkan dalam kehidupan sehari-hari antara lain sebagai berikut.
a. Kehidupan berkeluarga
Setiap anggota keluarga hendaknya saling berprasangka baik, tidak boleh saling
curiga, saling memnuhi hak, dan melaksanakan kewajiban masing-masing.

b. Kehidupan bertetangga
1) Harus saling menghormati.
2) Berbuat baik kepada tetangga

c. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara


1) Generasi tua menyayangi generasi muda.
2) Sesame anggota masyarakat atau sesame warga Negara hendaknya saling menolong dalam
kebaikan dan ketakwaan.

B. Manfaat dari Sikap Husnuzan


1) Hubungan persahabatan dan persaudaraan menjadi lebih baik, tenang, tentram dan
damai
2) Terhindar dari penyesalan dalam hubungan dengan sesama.
3) Selalu senang dan bahagia atas kebahagiaan orang lain
4) Hati menjadi bersih
5) Tidak menumbuhkan perselisihan
6) Senantiasa berzukur dalam segala hal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Husnudhan secara bahasa berarti “berbaik sangka” . lawan katanya adalah suuzan yang
berarti “berburuk sangka” atau apriori ,skeptis ,dan sebagainya. Seorang yang memiliki sikap
husnudhan akan mepertimbangkan sesuatu dengan pikiran jernih, dan hatinya bersih dari
prasangka yang belum tentu kebenaranya Sebaliknya orang yang pemikiranya senantiasa
dijelajahi oleh sikap suuzan akan memandang sesuatu selalu jelek. seolah-olah tidak ada
sedikitpun kebaikan dalam pikiranya dan cenderung menganggap orang lain lebih rendah dari
dirinya.

DAFTAR PUSTAKA

http://aljaami.wordpress.com/2011/03/25/husnuzhan-berbaik-sangka/
http://artikelkita.blogspot.com/2005/02/sebelum-su-uzhan-habisin-dulu.html
http://hbis.wordpress.com/2008/12/04/husnuzhzhanprasangka-positif/
http://jumudin.blogspot.com/2008/12/pendidikan-agama.html
http://id.scribd.com/doc/47337331/Contoh-contoh-Perilaku-Husnuzan
http://uginkosalihya.wordpress.com/category/membiasakan-perilaku-terpuji/
http://www.duniaremaja.net/catatan/pengertian-perilaku-husnuzhan.html

You might also like