You are on page 1of 6

“REVITALISASI PENDIDIKAN ANAK GUNA MEWUJUDKAN MAYARAKAT

BERKEMAJUAN” (BIDANG PENDIDIKAN) DI DUSUN BAROS LOR, MONGGOL,


SAPTOSARI, GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA

Mahasiswa KKN 96 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta


Abstrak
Revitalisasi pendidikan merupakan suatu upaya untuk memahami kembali bahwa
pendidikan itu sangat penting dan berharga, hal ini merupakan cara untuk
memahamkan kepada masyarakat luas agar kiranya tidak memandang sebelah mata
pendidikan. Disisi yang lain pendidikan juga tidak hanya sebatas yang formal saja,
namun secara esensial kehidupan sendiri menuntut manusia untuk selalu berpikir dan
memahami apa yang ada. Sehingga atas dasar tersebut, pojok baca dapat menjadi
tawaran tersendiri bagi semua kalangan masyarakat dan diharapkan dari hal tersebut
mampu membangun paradigma berpikir yang utuh tentang pentingnya membacadan
pendidikan guna mewujudkan masyarakat berkemajuan .

Kata kunci: Revitalisasi, Pendidikan, Belajar Mengajar, Management Perputakaan,


Pojok Baca

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan pejalanan hidup
seseorang, pendidikan sejatinya ialah proses seseorang dari tidak tau menjadi
tau. Dalam Alqur’an dikisahkan bahwa manusia itu pada saat dilahirkan
kondisinya tidak mengetahui sesuatu apapun, namun kemudian Allah
memberikan pendengaran, penglihatan serta hati nurani untuk kebutuhan
manusia. Dari bekal yang diberikan itulah manusia mampu mengembangkan dan
menggali potensi dan mencari tau apa yang seharusnya diketahui manusia.
Hal manusia ini disebut sebagai “Ulil Albab”, terdapat banyak ayat dalam
Alqur’an yang menyebutkan Ulil Albab sebagai manusia yang berpikir/berakal,
yakni manusia yang diberikan akal pikiran dan kemudian bagaimana manusia
mampu menggunakan akal pikiran tersebut.
Dalam Al Qur’an disebutkan bahwa yang artinya “adakah orang yang
mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu
benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja
yang dapat mengambil pelajaran”. (QS. 13: 19).

Pendidikan ada seiring dengan sejarah adanya manusia. karena pada


dasarnya pendidikan adalah upaya alami mempertahankan kelangsungan dan
keberlanjutan kehidupan. Secara alamiah sejak pertama manusia yang berstatus
orang tua akan mendidik anaknya agar bertahan hidup sehingga kehidupannya
dan keturunannya terus berlangsung. Nabi Adam sebagai manusia pertama juga
mendidik Qabil dan Habil untuk bercocok tanam dan beternak. Demikian juga
dengan manusia-manusia berikutnya, baik manusia-manusia yang berkumpul
dalam komunitas masyarakat primitif hingga modern.
Kawasan gunungkidul tepatnya di Kecamatan Saptosari, Desa Monggol
Dusun Baros Lor yang memiliki 7 RT dan 1 RW terdapat banyak persoalan
terkait dengan pendidikan. Salah satu contohnya adalah praktek nikah muda
masih sering terjadi, kesadaran akan melanjutkan jenjang penddikan setelah
sekolah menengah atas masih sangat minim karena orientasi yang digunakan
oleh masyarakat sekitar tersebut masih sekolah untuk kerja, padahal ketika
dipahami secara mendasar hakikat pendidikan tidak sepenuhnya demikian.
Pada kesempatan KKN 96 UIN Sunan Kalijaga kelompok 243, mencoba
mengusung sebuah program yang berisi gagasan tentang cara mengembalikan
pemahaman akan pentingnya pendidikan yang bertujuan agar anak sebagai
generasi muda mampu menjadi agent of change dalam konteks pembangunan
masyarakat desa untuk mewujudkan desa berkemajuan, dalam konteks yang
lebih luas Ki Hadjar Dewantara menyebutnya sebagai manusia yang beradab dan
itulah tujuan Pendidikan secara garis besar (Dewantara I, 2004), Sehinngga dari
hal ini di dusun Baros Lor sendiri terkait dengan pendidikan mampu di
Revitalisasi.
Program revitalisasi tersebut yakni pojok baca. Dalam dunia pendidikan,
membaca merupakan jendela ilmu. Dengan membaca kita dapat mengetahui dan
mendapat banyak informasi. Dusun Baros Lor terdapat lembaga pendidikan Al-
Qur’an yaitu TPA Al-Hikmah, namun terlihat jelas bahwa TPA ini tidak
menyenruh ke semua sudut desa karena jarak yang terbilang cukup jauh dan TPA
inipun berada disatu rumah penduduk bukan ditempat ibadah.. TPA tersebut di
ikuti oleh kurang lebih 40 santri. Namun akhir-akhir ini, santri yang mengikuti
TPA semakin berkurang semenjak di berlakukannya Full Day School (FDS). Hal
yang mendasari kami mengusung program kerja pojok baca yaitu sebagai upaya
meningkatkan minat baca siswa, sehingga memotivasi siswa untuk selalu
membaca dan tidak bosan untuk mengikuti majelis TPA.

METODE
Pojok baca merupakan fasilitas yang di berikan untuk meningkatkan
minat baca. Proses pembuatan diawali dengan mencari bahan yang ada di pasar
yaitu papan bekas buah. Kemudian bahan kami potong menjadi dua bagian dan
di amplas agar sisinya halus. Setelah selesai, lalu di plitur dan di tunggu sampai
kering. Untuk buku-buku yang di sediakan kami awalnya membuat proposal
untuk meminta bantuan buku di penerbit-penerbit. Alhamdulillah banyak
proposal yang cair dan buku-buku dapat tersedia untuk melengkapi pojok
baca.Pojok baca ini terbuka untuk umum, tidak hanya untuk anak dan remaja
saja namun juga untuk orang tua santri yang menjemput sembari menunggu
anaknya selesai mengaji. Di pojok baca ini tersedia berbagai macam buku
dengan berbagai kategori. Seperti buku pengetahuan umum, buku bacaan, buku
agama dan buku- buku panduan. Harapannya dengan di adakannya pojok baca
ini, minat dan motivasi belajar anak bisa meningkat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berbicara tentang pendidikan tentu erat kaitannya terhadap kehidupan umat
manusia, pendidikan ialah yang menentukan kualitas sumber daya manusia yang
ada hingga menentukan juga sumber daya yang lainnya. Dapat dikatakan jika
pendidikan merupakan dasar dari kehidupan yang menentukan bagaimana
keberlangsungan hidup seseorang.

Dalam konteks sosial kebangsaan yang konteksnya makro, tentu ada


harapan besar yakni ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, harapan itu kiranya
dapat diwujudkan sebagaimana mustinya agar itu tidak menjadi angan-angan
belaka saja dan apa yang seharusnya dapat selaras dengan apa yang senyatanya.

Jika melihat kondisi pendidikan di Indonesia, berbagai macam upaya


dilakukan untuk memperbaiki dan menuju cita-cita mencerdaskan tersebut,
namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut tidak semudah membalikkan
telapak tangan saja, kerja keras dan inovasi dibutuhkan agar keinginan bersama
tersebut dapat terwujud.

Dari program kerja kelompok KKN 243 yang berkaitan dengan pendidikan
salah satunya pembuatan pojok baca, telah terlaksana dengan lancar, anak-anak
sangat senang dengan adanya pojok baca ini. Buku yang ada di pojok baca ini
tersedia dengan berbagai macam kategori. Tidak hanya buku tentang keagamaan,
namun terdapat buku pengetahuan umum dan buku cerita untuk anak-anak.

KESIMPULAN DAN SARAN


Pelaksanaan kuliah kerja nyata yang hanya 2 bulan ini mendorong
mahasiswa-mahasiswi KKN kelompok padukuhan Baros Lor untuk memberikan
kontribusi dan sumbangsih bagi masyarakat dalam konteks pendidikan, inovasi
yang dilakukan bertujuan untuk memahami kembali pentingnya pendidikan
terkhusus bagi generasi muda. Inovasi yang dapat dilaksanakan ialah
bagaiamana dapat berkontribusi langsung mengisi ruang- ruang yang kosong
pada jam belajar, tidak luput juga memperbaiki dan membuat pojok baca agar
akses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan tidak dibatasi (dapat merata
kesemua kalangan).
Sebagai saran bagi peserta KKN di padukuhan Baros Lor di waktu
mendatang, besar harapan agar dapat mem-follow up ketiga point diatas. Pada
proses belajar mengajar kiranya mampu membawa sistem pengajaran yang
inovatif dan kreatif agar peserta didik tidak jenuh hanya dengan satu metode
saja, kemudian pada perpustakaan kiranya mampu membantu pihak sekolah
untuk dapat menambah inventaris buku yang belum lengkap agar semua
referensi yang dibutuhkan peserta didik dapat dengan mudah didapat, dan pada
pojok baca juga demikian, penambahan dan perapian dibutuhkan agar kiranya
pojok baca dapat menjadi lokasi nyaman, aman, dan lengkap akan sumber ilmu
pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Agama, D. (2016). Al-Qur'anul Karim. Yogyakarta: syaamil Quran.

Alfian Handina Nugroho, R. P. (2016). "Implementasi Gemar Membaca Melalui


Program Pojok Baca dalam Mata Pelajaran Ips Pada Siswa Kelas VIII di
SMPN 2 Sumber". Jurnal Edueksos.
Mubarok, A. (2014). "Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai Sumber
Belajar Sejarah Di Ma Nu Safinatul Huda Karimunjawa Kabupaten
Jepara". Jurnal Ilmiah Pendidikan.
Prasetya, I. G., & Rachmat Djati Winarno, P. E. (2013). "Bimbingan Belajar
Efektif Untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajarpada Siswa Kelas VII".
Kajian Ilmiah Psikologi.
Rokan, M. (2017). Manajemen perpustakaan sekolah . Jurnal Iqro'.
Lampiran

You might also like