You are on page 1of 19

ASUHAN KEPERAWATAN ANEMIA PADA ANAK

1.1 Pengkajian
1.1.1 Identitas Klien
Identitas klien terdiri atsa Nama, Umur, Jenis kelamin, MRS Alamat,
dan lain-lain.
1.1.2 Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan yang biasanya dialami pasien anak dengan Anemia yaitu
Lemah badan dan anak sering rewel.

b. Riwayat Kesehatan Dahulu


 Antenatal: Penggunaan sinar-X yang berlebihan
 Natal: obat-obatan
 Postnatal: Pendarahan, gangguan sistem pencernaan
 Nutrisi: Nafsu makan selalu menurun dan badan lemah
 Activity: Jantung berdebar, lemah badan, sesak nafas,
penglihatan kabur
 Tidur : kebutuhan istirahat dan tidur yang kurang
c. Riwayat Kesehatan Sekarang
Anak merasa lemah dalam waktu lama atau setelah melakukan aktivitas.
Adanya pendarahan, pusing, jantung berdebar, demam, nafsu makan
menurun, kadang-kadang sesak nafas, penglihatan kabur dan telinga
berdengung.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Riwayat kesehatan keluarga pada klien anak dengan anemia yaitu
Adakah penyakit degeneratif dari keluarga untuk dikaji. Atau adanya
penyakit ganas dan menular yang dimiliki oleh anggota keluarganya.

1.1.3 Pemeriksaan
a. Pemeriksaan Fisik
1. Kepala dan Leher
Dikaji tentang bentuk kepala, simetris adanya penonjolan, riwayat
trauma, adanya keluhan sakit kepala atau pusing, vertigo kelang
ataupun hilang kesadaran.
2. Mata
Adanya penurunan ketajaman penglihatan akan menambah stres
yang di rasakan klien. Serta riwayat penyakit mata lainya.
3. Hidung
Biasanya dilakukan pemeriksaan bentuk hidung, Kaji adanya
kelainan dan fungsi olfaktori.
4. Mulut
Biasanya ada perdarahan pada gusi. Gangguan rasa menelan dan
mengunyah, dan sakit pada tenggorok..
5. Leher
kaji adanya nyeri leher, kaku pada pergerakaan, pembesran tiroid
serta adanya pembesaran vena jugularis pada anak.
6. Dada/Thorax
1) Paru-paru:
I : biasanya simetris kiri-kanan
P : biasanya fremitus kiri-kanan
P : biasanya Hipersonor sedangkan diafragma menjadi datar
dan rendah
A : biasanya vesikuler, ronchi tidak ada, wheezing tidak ada
2) Jantung
I : biasanya Ictus tidak terlihat
P : biasanya Ictus teraba 1 jari
P : biasanya jantung tidak dalam batas normal (kardiomegali)
A : biasanya irama jantung tidak teratur, serta takikardi
7. Abdomen:
I : biasanya tidak asites, cekung,
P : biasanya Hepar teraba (hepatomegali), nyeri ulu hati
P : biasanya Tympani
A : biasanya bising usus normal
8. Genitourinaria
Perlu dikaji tentang bentuk, turgor, nyeri, serta adanya tanda-tanda
kelainan yang lain. Inspeksi genitalia dan kaji adanya kelainan
yang timbul.
9. Ekstremitas
Dikaji adanya edema extremitas, tremor dan adanya tanda-tanda
sianosis.
b. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
1. Tekanan darah
Dalam batas normal tekanan darah dapat berubah dari hipertensi
ringan sampai berat. Bahkan hipotensi jika mengalami perdarahan
yang parah.
2. Suhu
Fase awal suhu tubuh meningkat, lebih dari 37 o C (normal 36o C-
37o C) karena mengalami penurunan trombosit dalam darah.
3. Nadi
Frekuensi denyut nadi mengalami peningkatan (takikardi)
4. RR
Sesak nafas, dispnea, RR meningkat di atas normal (normal 20-
50x/mnt).
5. Pengkajian B1-B6
B1 Breath : klien biasanya mengalami dipsnea
B2 Blood : klien mengalami gangguan takikardi
B3 Brain : klien dengan hemofilia seringkali mengeluh nyeri di
ulu hati
B4 Bladder: klien tidak mengalami gangguan
B5 Bowel : klien mengeluh mual dan nyeri di ulu hati
B6 Bone : klien mengalami kelemahan untuk beraktivitas

1.2 Fokus Intervensi


1.2.1 Masalah Keperawatan: Intoleran Aktivitas b/d ketidakseimbangan
antara suplai dan kebutuhan oksigen
a. Tujuan: meningkatkan rentang gerak klien, klien dapat melakukan
aktivitas sesuai tingkat toleransi
b. Kriteria Hasil: Tanda-tanda vital tetap normal, peningkatan
rentang gerak sendi, tidak ada tanda inflamasi
c. Intervesi:
a. Ajarkan untuk melakukan latihan rentang gerak aktif pada
anggota gerak yang sehat
b. Bantu klien memenuhi kebutuhan dasar
c. Lakukan latihan rentang gerak pasif pada anggota gerak yang
sakit.
d. Kolaborasi / konsultasi dengan ahli terapi fisik / okupasi,
spesialisasi, rehabilitas.
d. Rasional:
1. Dengan mengajarkan melakukan latihan gerak aktif pada
anggota gerak yang sehat maka diharapkan klien dapat menjaga
kesehatan anggota geraknya
2. Dengan memenuhi kebutuhan dasar klien diharapkan kekuatan
anggota gerak semakin meningkat
3. Dengan mengajarkan melakukan latihan gerak pasif pada
anggota gerak yang sakit maka diharapkan klien tidak terjadi
komplikasi pada anggota gerak yang sakit
4. Dengan mengkolaborasikan dengan ahli terapi fisik maka
perawat dapat memberikan terapi pada klien dengan tepat

1.3 Implementasi
Merupakan penerapan dari rencana tindakan yang telah disusun
dengan prioritas masalah dan kegiatan ini dilakukan oleh perawat untuk
membantu memenuhi kebutuhan klien dan mencapai tujuan yang diharapkan.

1.4 Evaluasi
Merupakan tahap akhir dari proses keperawatan untuk menentukan
hasil yang diharapkkan dari tindakan yang telah dilakukan dan sejauh mana
masalah klien teratasi. Perawat jaga melakukan pengkajian ulang untuk
menentukan tindakan selanjutnya bila tujuan tidak tercapai.
ASUHAN KEPERAWATAN KASUS ANEMIA

2.1 Kasus
Seorang anak E Perempuan asal Kediri berusia 2 tahun dibawa orangtuanya ke RSA
pada tanggal 22 Desember 2015. Ibu mengeluhkan aktivitas berkurang sejak 4 hari
yang lalu, lemah, nafsu makan menurun, sesak napas, dan tampak pucat. Didapatkan
hasil pemeriksaan fisik konjungtiva anemis, akral teraba dingin, pucat, CRT > 3 detik,
TD 70/50 mmHg, Nadi 90 x/menit, RR 33 x/menit, T 36,50C. Hasil pemeriksaan
laboratorium didapatkan Hb 7 gr/dL, WBC 11,07 L, HCT 20.1%, PLT 695 x
103 L, kadar besi serum 40 mg/dl. Anak didiagnosa Anemia Defisiensi Besi.

2.2 Pengkajian
A. Anamnesa
1. Identitas pasien
Nama : An. E
Usia : 2 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Bangsa : Indonesia
Alamat : Kediri
Status Perkawinan : Belum menikah
Diagnosa Medis : Anemia
2. Keluhan utama
Ibu mengeluhkan aktivitas berkurang sejak 4 hari yang lalu, lemah, nafsu
makan menurun, sesak napas, dan tampak pucat.
3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat penyakit sekarang
Seorang anak E berusia 2 tahun dibawa orangtuanya ke RSA pada
tanggal 22 Desember 2015. Ibu mengeluhkan aktivitas berkurang sejak
4 hari yang lalu, nafsu makan menurun, dan sesak napas. Ibu
mengatakan anak tidak mau mengkonsumsi sayur.

b. Riwayat penyakit dulu


Tidak ada riwayat kesehatan terdahulu
c. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat kesehatan terdahulu
d. Riwayat Alergi
Tidak ada riwayat alergi.
B. Pemeriksaan Fisik
1) kedaan umum : keadaan Klien tampak lemah
2) Kesadaran: kompos mentis.
3) Sistem muskuloskeletal : kelemahan dan penurunan aktivitas.
4) Sistem kardiovaskular : TD 70/50 x/menit, N 90 x/menit, RR 33 x/menit,
36,50C.
5) Sistem pernapasan : sesak napas, RR 33 x/menit.
6) Pola makan : penurunan nafsu makan dan tidak mau makan sayur.

C. Pemeriksaan Diagnostik

D. Analisa Data
Data Etiologi Masalah keperawatan

DS: O2 dan Nutrisi ke Perifer Ketidakseimbangan


 Ibu Mengatakan terganggu
Nutrisi

Pucat.
 Ibu mengatakan Kebutuhan o2 tidak
anak teraba dingin. terpenuhi


Hipoksia sel dan jaringan

DO: Peristaltik usus menurun

 Anak tampak pucat.


 Konjungtiva anemis Peningkatan isi lambung
 Akral teraba dingin ↓
 CRT > 3 detik
 TD 70/50 mmHg Mual/ Muntah
 Nadi 90 x/menit. ↓
 T 36,50C
 Hb 7 gr/dL Anoreksia
 WBC 11,07 ↓
 HCT 20,1%
 PLT 695 x 103 Intake Menurun
 Kadar besi serum 40 ↓
mg/dl
Berat Badan Menurun

Ketidakseimbangan
Kebutuhan Nutrisi

DS: Hb Menurun Intoleransi aktivitas


 Ibu mengatakan ↓
aktivitas anak Aliran darah dan O2 ke paru
berkurang sejak 4 menurun

hari yang lalu. Dispnea, kelemahan
 Ibu mengatakan ↓
anak sesak napas. Imobilitas

DO: Intoleransi aktivitas
- Anak tampak lemah.
- RR 33 x/menit.

DS: O2 dan Nutrisi ke Perifer Gangguan pertukaran


- Ibu mengatakan
↓ gas
anak sesak napas.
2.3 Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakmampuan mencerna makanan (Domain 2. Nutrisi, kelas 1. Makan.
Kode 00002)
b. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen ditandai dengan kelemahan dan sesak napas (Domain 4. Aktivitas /
Istirahat. Kelas. 4 Respons Kardivaskuler/Pulmonal. Kode 00092)
c. Gangguan Pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi perfusi (Domain 3.
Eliminasi dan Pertukaran. Kelas. 4 Fungsi Respirasi . Kode 00030)

2.4 Intervensi
No. Diagnosa Keperawatan NOC NIC

1. Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan Konseling Nutrisi (1400)


Nutrisi Kurang dari keperawatan selama 3x24 1. Lakukan pengkajian nyeri
kebutuhan tubuh b.d jam diharapkan Kebutuhan komprehensif yang meliputi
ketidakmampuan Nurtrisi Terpenuhi, dengan lokasi, karakteristik,
mencerna makanan kriteria hasil: onset/durasi, frekuensi,
(Domain 2. Nutrisi, kualitas, intensitas atau
Status Nutrisi: Asupan
kelas 1. Makan. Kode beratnya nyeri dan faktor
Nutrisi (1009)
00002) pencetus
1. [100901/II] Asupan Rasional:
Kalori (5) mengetahui area nyeri pada
2. [100902/II] Asupan pasien dan cek skala nyeri
Protein (5) 1-10 supaya pengobatan
3. [100903/II] Asupan
tepat.
Lemak (5) 2. Tentukan akibat
4. [100904/II] Asupan
pengalaman nyeri terhadap
Karbohidrat (5)
kualitas hidup pasien
Nafsu Makan(1014)
(misalnya nafsu makan)
1. [101405/II] Energi untuk Rasional:
makan (5) Tidak nafsu makan karena
2. [101406/II] Intake nyeri,berikan makanan yang
makanan (5)
3. [101407 /II] Intake halus seperi bubur yang
Nutrisi (5) bernutrisi.
4. [101408/ II] Intake Cairan 3. Ajarkan prinsip-prinsip
(5) manajemen nyeri
Rasional:
Agar pasien dapat
mengurangi rasa nyeri dan
mengimplementasikan.
4. Dorong pasien untuk
memonitor nyeri dan
menangani nyerinya dengan
tepat
Rasional:
Agar pasien dapat
mengurangi rasa nyeri tanpa
ada penaganan perawat.
5. Gunakan tindakan
pengontrolan nyeri sebelum
nyeri bertambah berat
Rasional:
Edukasi pasien dengan
pengetahuan nyeri dan
penanganan saat nyeri
betambah berat.
Manajemen Nutrisi (6680)
6. Monitor tekanan darah,
nadi, suhu, dan pernafasan
dengan tepat
Rasional:
Monitor tekanan darah dan
TTV dan pernafasan agar
mengetahui keadaan pasien
secara update siang dan
malam.
7. Monitor irama dan tekanan
jantung
Rasional:
Untuk mengetahui status
pasien setiap 6 jam sekali
karena cepat berubah.
8. Identifikasi kemungkinan
penyebab perubahan tanda-
tanda vital
Rasional:
Mendeteksi kelainan
didalam tubuh maupun
diluar tubuh. Hipotensi
ortostatik dapat terjadi
dengan aktiviatas karena
efek obat (vasodilatasi),
perpindahan cairan
(diuretic) atau pengaruh
fungsi jantung.
2. Intoleransi aktivitas b.d Setelah dilakukan tindakan Manajemen energy (0180)
a. Kaji status fisiologis
ketidakseimbangan keperawatan selama 3x24
pasien yang menyebabkan
antara suplain O2 dan jam diharapkan Intoleransi
kelelahan sesuai dengan
kebutuhan (Domain 4. Aktivitas pada klien dapat
konteks usia dan
Aktivitas / Istirahat. teratasi dengan kriteria hasil:
perkembangan
Kelas. 4 Respons
Daya tahan (0001) Rasional:
Kardivaskuler/Pulmonal. Mengetahui tingkat
1. [000101/I] Melakukan
Kode 00094) kelelahan pasien
aktivitas rutin tidak
kemampuan bernafas.
terganggu (5) b. Pilih intervensi untuk
2. [000112/I] Oksigen darah mengurangi kelelahan
ketika beraktivitas tidak baik secara farmakologis
terganggu (5)
3. [000113/I] Hemoglobin maupun non farmakologis
normal (5) dengan tepat
Rasional:
4. [000118/I] Tidak ada
Agar dapat mengedukasi
kelalahan (5)
pasien untuk mengatasi
Tingkat kelelahan (0007)
kelelahan dan secara
1. [000701/I] Tidak ada
farmakologis agar tidak
kelelahan (5)
ada efek samping obat
2. [000715/I] Kegiatan
pada tubuh pasien.
sehari-hari (ADL) normal c. Monitor intake/asupan
(5) nutrisi untuk mengetahui
3. [000718/I] Performa gaya sumber energy yang
hidup normal (5) adekuat
Rasional:
4. [000724/I] Saturasi
Mengetahui intake dan
oksigen normal (5)
output nutrisi yang
Tanda-tanda vital (0802)
seimbang yang masukan
1. [080204/II] Tingkat
dalam tubuh pasien.
pernafasan normal (5)
Kebutuhan nutrisi sangat
2. [080210/II] Irama
penting untuk jalannya
pernafasan normal (5)
3. [080211/II] Kedalaman irama jantung.
d. Instruksikan pasien/orang
inspirasi normal (5)
yang dekat dengan pasien
mengenai kelelahan
(gejala yang mungkin
muncul dan kekambuhan
yang mungkin nanti akan
muncul kembali)
Rasional:
Edukasi pasien/orang
terdekat pasien unuk
penanganan kelelahan
yang kemungkinan
kambuh agar segera
ditangani secara langsung.
Monitor tanda-tanda vital
(6680)
a. Monitor tekanan darah,
nadi, suhu, dan pernafasan
dengan tepat
Rasional:
Monitor tekanan darah dan
TTV dan pernafasan agar
mengetahui keadaan pasien
secara update siang dan
malam.
b. Monitor irama dan
tekanan jantung
Rasional:
Untuk mengetahui
keadaan pasien setiap saat
harus update karena
perubahan sangat cepat.
c. Identifikasi kemungkinan
penyebab perubahan
tanda-tanda vital
Rasional:
Mendeteksi kelainan
didalam tubuh maupun
diluar tubuh. Hipotensi
ortostatik dapat terjadi
dengan aktiviatas karena
efek obat (vasodilatasi),
perpindahan cairan
(diuretic) atau pengaruh
fungsi jantung.
3 Gangguan Pertukaran Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Nafas
gas b.d keperawatan selama
3x24 (3180)
a.posisikan pasien untuk
ketidakseimbangan jam diharapkan Pertukaran
memaksimalkan ventilasi.
ventilasi perfusi Gas pada klien dapat teratasi
Rasional:
(Domain 3. Eliminasi dengan kriteria hasil: Agar pasien merasakan
dan Pertukaran. Kelas. 4 nyaman posisikan semifoler
Status Pernafasan:
Fungsi Respirasi . Kode untuk berbaring.
Pertukaran Gas (0402) b.identifikasi kebutuhan
00030)
5. [040211/II] Saturasi aktual/potensial untuk masukan
Oksigen (5) alat membuka jalan nafas.
6. [040214/II] Rasional:
Agar pasien merasakan tidak
Keseimbangan Ventilasi
sakit untuk masukan alat
dan perfusi (5)
membuka jalan nafas pasien.
7. [040203/II] Dispnea Saat c.Motivasi pasien untuk
Istirahat (5) bernafas pelan,dalam,berputar
Tanda-tanda vital (0802) dan batuk.
4. [080204/II] Tingkat Rasional:
Untuk membuat pasien tingkat
pernafasan normal (5)
5. [080210/II] Irama pernafasannya konstan agar
pernafasan normal (5) tidak cepat lelah.
6. [080211/II] Kedalaman Terapi Oksigen (gak keliatn)
a. bersihkan mulut,hidung dan
inspirasi normal (5)
sekresi trakea dengan tepat.
Rasional:
Kebersihan jalan nafas
mempengaruhi pernafasan
pasien.
b.pertahankan kepatenan jalan
nafas.
Rasional:
edukasi pasien kepatenan jalan
untuk tetap konsisten agar
keadaan meningkat membaik.
c.monitor aliran oksigen.
Rasional:
Menjaga aliran oksigen tetap 1
rasi.

Monitor Pernafasan (gliat)


a. monitor kecepatan,
kedalaman dan kesulitan
bernafas.
Rasional:
Membantu klien dalam
ketidaknyaman untuk bernafas.

b.monitor suara nafas


tambahan seperti ngorok atau
mengi
Rasional:
Saluran nafas yang menyepit
perlu di monitor karena adanya
evaluasi dan penanganan.
c.monitor pola nafas pasien
Rasional:
Monitor kecepatan, ritme,
kedalaman dan usaha pasien
saat bernafas.

2.5 Implementasi dan Evaluasi


Dx Hari/Tgl/ Implementasi Hari/Tgl/ Evaluasi (SOAP) Paraf
No. Jam Keperawatan Jam
1 23 1.Memonitor jumlah nutisi 29 S:Pasien mengatakan
dan kandungan kalori tidak mual dan tidak
December Desember
2018 2019 merasa muntah setap
2.Mengkolaborasi dengan makan
07:00 12:00
ahli gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi O:
1. TD
3.Memberikan informasi 2. Pasien terlihat tidak
tentang kebutuhan nutrisi lemah,dan pucat
3. BB normal
4.Mengkaji kemampuan 4. Pasien tidak mual
pasien untuk mendapatkan dan muntah setiap
nutrisi makan
5. Kadar Albumin
5.Mengecek BB pasien 6. RR

6.Memonitor adanya A:
penurunan BB 1.Tekanan darah dalam
batas normal
7.Memonitor mual dan 2.Berat badan dalam
muntah batas normal
Pukul 16.00 3.Kemampuan
menyerap nutrisi
8.Memonitor kekeringan adekuat
jaringan konjungtiva
P:
9.Memonitor kalori dan 1.Berikan obat pukul
intake nutrisi. 19.00
2.Memjadwalkan
pengobatan dan
tindakan tidak
selama jam makan
3.Monitor kalori dan
intake nutrisi

2 23 1. Mengkaji status 29 S:
Klien tidak merasa
December fisiologis pasien yang Desember
lemas
2018 menyebabkan kelalahan 2019
07:00 sesuai dengan konteks 12:00 O:
usia dan perkembangan TTV Klien membaik
2. Memilih intervensi untuk
- RR: 22x/menit
mengurangi kelelahan - TD : 100/80 mmHg
baik secara farmakologis - Nadi : 100 x/menit
maupun non A:
farmakologis dengan Masalah Keperawatan
tepat teratasi
3. Memonitor
P:
intake/asupan nutrisi
Intervensi dihentikan
untuk mengetahui
sumber energy yang
adekuat
4. Menginsnstruksikan
pasien/orang yang dekat
dengan pasien mengenai
kelelahan (gejala yang
mungkin muncul dan
kekambuhan yang
mungkin nanti akan
muncul kembali)
5. Memonitor tekanan
darah, nadi, suhu, dan
pernafasan sengan tepat
6. Memonitor irama dan
tekanan jantung
7. Mengidentifikasi
kemungkinan penyebab
perubahan tanda-tanda
vital
3 23 1. Posisikan pasien untuk 29 INI SOAP NYA
December memaksimalkan ventilasi Desember UNTUK
udara
2018 2019 IMPLEMENTASI
07:00 2. Lakukan terapi fisik 12:00 GANGGUAN
dada, sesuai kebutuhan
PERTUKARAN GAS
3. Keluarkan secret
dengan melakukan batuk
efektif atau dengan
melakukan suctioning

4. Catat dan monitor


pelan, dalamnya
pernapasan dan batuk

5. Berikan treatment
aerosol, sesuai kebutuhan

6. Berikan terapi
oksigen, sesuai
keebutuhan

7. Regulasi intake cairan


untuk mencapai
keseimbangan cairan

8.Monitor status
respiratory dan
oksigenasi

You might also like