You are on page 1of 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usia lanjut merupakan tahap akhir yang akan terjadi pada setiap

manusia. Lanjut usia merupakan proses dimana seseorang dengan usia

lanjut mengalami penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial

(Supriani, 2013). Menurut Depkes RI (2013), lansia adalah usia yang

sudah mencapai 60 tahun keatas. Gejala kemunduran fisik pada lansia

yaitu kulit menjadi keriput dan kering, rambut beruban, serta penurunan

panca indera. Dari perubahan fisik yang dialami lansia, salah satunya

adalah perubahan pada sistem kardiovaskuler (Husniah, 2016).

Perubahan kondisi psikologis pada lansia akan mengalami

penurunan seperti merasa kesepian, depresi, dan merasa tidak berguna.

Saat usia mulai bertambah, organ tubuh pada lansia akan mengalami

kemunduran sehingga rentan terhadap penyakit degeneratif (Nurfadilah,

2016). Penyakit degeneratif adalah penyakit akibat kerusakan organ karena

usia dan gaya hidup, seperti diabetes mellitus, reumatik, demensia, asam

urat, sakit ginjal dan penyakit yang sering kali dialami oleh lansia adalah

hipertensi (Padila, 2013).

Berdasarkan data Susenas (2016), jumlah lansia di Indonesia

mencapai 22,4 juta jiwa atau 8,69 % dari jumlah penduduk. Jumlah lansia

1
2

di Indonesia semakin bertambah pada tahun 2018 yaitu terdapat 85,89 juta

jiwa yang merupakan 5,8 % dari seluruh jumlah penduduk Indonesia

(Bappenas, 2018) .

Hipertensi merupakan masalah utama di negara maju maupun

berkembang. Riskesdas (2018), menyatakan bahwa angka hipertensi di

Indonesia yang diperoleh melalui pengukuran pada umur ≥ 18 tahun

sebesar 34,1%. Jumlah penderita hipertensi di dunia terus meningkat

setiap tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 miliar orang

yang terkena hipertensi. Diperkirakan juga setiap tahun ada 9,4 juta orang

meninggal akibat hipertensi dan komplikasi.

Hipertensi merupakan tekanan darah yang melebihi batas normal

yaitu pada sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg

(La Ode, 2012). Pada lansia, hipertensi disebabkan oleh beberapa faktor,

diantaranya yaitu pola hidup dan mengonsumsi makanan yang

mengandung garam berlebih (Jain, 2011).

Penanganan untuk hipertensi bisa dilakukan dengan terapi

farmakologis maupun non farmakologis. Pengobatan farmakologis yaitu

dengan menggunakan obat anti hipertensi, sedangkan pengobatan non

farmakologis yaitu pengobatan tanpa obat-obatan, salah satunya adalah

dengan melakukan terapi aktifitas fisik, seperti jalan kaki, jogging,

bersepeda, renang, meditasi dan senam.


3

Berdasarkan hasil penelitian Agustiana & Prabo (2017), tentang

Pengaruh Senam Tai Chi terhadap penurunan tekanan darah pada lansia

penderita hipertensi di UPT Pelayanan Sosial Lanjut Usia Banyuwangi,

menemukan tekanan darah peserta senam sebelum dan sesudah mengikuti

senam lansia (Tai Chi) yaitu 21 orang mengalami penurunan tekanan

darah sehingga ada pengaruh yang signifikasi pada senam lansia (Tai Chi)

terhadap penurunan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi.

Berdasarkan penelitian menurut Safitri & Hidayah (2018),

Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan tekanan darah

setelah dilakukan senam yoga selama 4 minggu yaitu 42 responden (84%)

yang mengalami penurunan dan 8 responden (16%) tetap, sehingga hasil

penelitian ini menunjukkan ada pengaruh senam yoga terhadap perubahan

tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi di Kabupaten

Sidoarjo.

Berdasarkan fenomena diatas, senam Tai chi dan senam yoga dapat

menurunkan tekanan darah pada lansia yang mengalami hipertensi. Senam

Tai chi dan senam yoga merupakan senam yang mungkin belum dikenal

banyak orang, akan tetapi sudah terbukti dapat menurunkan tekanan darah.

Senam Tai chi terbukti dapat meningkatkan pelepasan nor adrenalin

melalui urin, menurunkan kadar kortisol, serta menurunkan aktivitas saraf

simpatis yang membawa dampak positif pada jantung (berupa denyut

jantung stabil dan tekanan darah normal), ini karena aktifitas saraf simpatis

dan parasimpatis menjadi seimbang dan harmonis serta dapat


4

meningkatkan antioksidan untuk menghilangkan radikal bebas dalam

tubuh dan menstabilkan tekanan darah (Agusti, Prasetya, & Yosdimyati,

2016).

Penanganan non farmakologi selain senam Tai Chi yang dapat

menurunkan tekanan darah yaitu senam yoga. Senam Yoga merupakan

aktifitas yang menggabungkan postur tubuh (asanas), teknik pernafasan

(pranayamas), dan meditasi (Oktavia, Indriati, & Supriyadi, 2012). Senam

yoga juga menstimulasi pengeluaran hormon endorphin, yaitu

neuropeptide yang dihasilkan tubuh saat rileks dan tenang. Hormon ini

berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi otak sehingga

merasa nyaman. Senam yoga ini dapat meningkatkan kadar b-endorphin

empat sampai lima kali, sehingga semakin banyak melakukan senam ini

maka semakin tinggi pula kadar b-endorphin. Ketika seseorang melakukan

senam, maka b-endorphin akan keluar dan ditangkap oleh reseptor di

dalam hipothalamus dan sistem limbik yang berfungsi untuk mengatur

emosi. Peningkatan b-endorphin terbukti berhubungan erat pada

penurunan rasa nyeri, tekanan darah, peningkatan daya ingat, memperbaiki

nafsu makan, dan pernafasan (Sindhu, 2011).

Badan Pusat Statistik Kota Magelang (2018), menyatakan bahwa

jumlah lansia di kota Magelang sebanyak 15.356 jiwa dengan harapan

hidup pada usia 76,66 tahun. Berdasarkan studi pendahuluan yang

diperoleh peneliti dari kader di Posyandu lansia RW 03 Ngentak

Magelang, yang mengikuti posyandu lansia sejumlah 45 orang dan yang


5

memiliki tekanan darah tinggi sejumlah 33 orang (73,3%). Komunitas

lansia Adiyuswo di GKJ Plengkung Magelang diperoleh data dari

pengurus sejumlah 50 orang dan yang memiliki tekanan darah tinggi

sebanyak 30 orang (60%). Hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan

oleh peneliti bahwa mereka belum mengetahui manfaat dari senam tai chi

maupun senam yoga dalam penurunan tekanan darah pada lansia yang

mengalami hipertensi. Beberapa lansia mengatakan jika tekanan darah

tinggi, biasanya mereka mengkonsumsi obat penurun tekanan darah

seperti, amlodipin yang diberikan oleh tenaga kesehatan. Peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian tentang “Efektifitas Senam Tai chi Dengan

Senam Yoga Terhadap Tekanan Darah Sistolik Pada Lansia Hipertensi di

Posyandu Lansia RW 03 Ngentak dan Lansia Adiyuswo GKJ Magelang”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi permasalahan yang terjadi pada lansia

yang mengalami hipertensi, maka rumusan masalah umum penelitiannya

adalah “apakah ada perbedaan efektifitas senam tai chi dengan senam

yoga terhadap tekanan darah sistolik pada lansia hipertensi di posyandu

lansia RW 03 Ngentak dan lansia Adiyuswo GKJ Plengkung Magelang?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui adakah perbedaan efektifitas senam tai chi dengan

senam yoga terhadap tekanan darah sistolik pada lansia hipertensi di


6

posyandu lansia RW 03 Ngentak dan lansia Adiyuswo GKJ Plengkung

Magelang.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tekanan darah sistole lansia hipertensi sebelum

dilakukan senam Tai chi.

b. Mengetahui tekanan darah sistole lansia hipertensi setelah

dilakukan senam Tai chi.

c. Mengetahui tekanan darah sistole lansia hipertensi sebelum

dilakukan senam yoga.

d. Mengetahui tekanan darah sistole lansia hipertensi setelah

dilakukan senam yoga.

e. Mengetahui pengaruh senam Tai Chi terhadap tekanan darah

sistolik pada lansia hipertensi.

f. Mengetahui pengaruh senam Yoga terhadap tekanan darah

sistolik pada lansia hipertensi.

g. Mengetahui perbedaan efektifitas senam tai chi dengan senam

yoga terhadap tekanan darah sistolik pada lansia hipertensi di

posyandu lansia RW 03 Ngentak dan lansia Adiyuswo GKJ

Plengkung Magelang.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi penulis, sebagai media dalam pengetahuan dan

mengembangkan penelitian mengenai hipertensi.


7

b. Bagi mahasiswa keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang,

mampu menjadi salah satu fasilitator serta pemberi informasi

mengenai penggunaan senam Tai chi dan senam yoga sebagai

upaya preventif kejadian hipertensi pada lansia.

c. Bagi institusi pendidikan, sebagai bahan referensi dan

perbandingan yang dapat digunakan oleh peneliti lain dalam

mengembangkan pengetahuan tentang pengobatan non

farmakologis hipertensi.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian diharapkan memberikan masukan berupa strategi

pengobatan non farmakologis bagi penderita hipertensi dalam

menurunkan tekanan darah.

b. Menumbuhkan sikap pembaca agar dapat memahami fenomena

hipertensi yang terjadi pada lansia.

c. Hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi dalam

menurunkan angka pravalensi hipertensi pada lansia melalui

lansia melalui pencegahan non farmakologis yaitu senam Tai chi

dan senam yoga.

E. Keaslian Penelitian

Terkait dengan orisinalitas, sudah ada beberapa penelitian yang

dilakukan mengenai lansia yang mengalami hipertensi, namun berdasarkan

penelusuran yang telah penulis lakukan, tidak ditemui adanya judul

“Perbandingan Efektifan Senam Tai Chi dan Senam Yoga Terhadap


8

Penurunan Tekanan Darah Sistolik Pada Lansia Hipertensi di Kota

Magelang”. Dalam hal ini penulis hanya menemukan beberapa penelitian

yang memiliki beberapa aspek yang sama dengan penelitian penulis tetapi

juga sekaligus memiliki perbedaan, diantaranya :

Tabel 1.1 Orisinalitas Penelitian

No. Nama, Penelitian Judul Rancangan Variabel Hasil Perbedaan


tahun Penelitian
1. Lina
1 Pengaruh Pra Variabel Hasil penelitian Variabel
Agustia senam lansia Experimen independe menunjukkan independen
na, (Taichi) dengan n terapi dengan jumlah 21 nya hanya
2012 terhadap desain atau senam Tai sampel, tekanan senam Tai
penurunan rancangan chi. darah peserta chi.
tekanan darah penelitiannya senam sebelum Desain
pada lansia One Group Variabel mengikuti senam Penelitianny
penderita Pre-post Test dependen (Taichi) sejumlah a Two
hipertensi di Design. Lansia 11 orang (52%) Group Pre-
UPT dan dan 10 orang post Test
Pelayanan hipertensi. (48%) mmHg. Design.
Sosial Lanjut Dan setelah Sampel 37
Usia melakukan senam responden.
Banyuwangi (Taichi) yaitu
tahun 2012 jumlah 2 orang
(10%) mengalami
tekanan darah
110/80-139/89
mmHg, 15 orang
(71%) mengalami
tekanan darah
140/90-159/99
mmHg, dan 4
orang (19%)
mengalami
tekanan darah
160/100-179/109
mmHg.
Hasil uji
Wilcoxon didapat
ρ = 0,006
(p<0,05). Ada
pengaruh yang
signifikasi senam
9

lansia (Tai Chi)


terhadap
penurunan
tekanan darah.

2. Erieska Pemberian Penelitian ini Variabel Populasi yang Variabel


Safitri Terapi Senam merupakan independe diambil adalah independen
Hendart Yoga jenis n terapi 50 responden. nya hanya
i, 2018 Terhadap penelitian senam Hasil Penelitian senam yoga.
Perubahan Quasi yoga. menggunakan uji Desain
Tekanan Darah Eksperimenta wilcoxon ini Penelitianny
Pada Lansia l dengan Variabel menunjukkan a Two
Yang rancangan dependen bahwa terdapat Group Pre-
Mengalami Pre – post Lansia perubahan post Test
Hipertensi Di One Group dan tekanan darah Design.
Kabupaten Without hipertensi. setelah dilakukan Sampel 37
Sidoarjo control senam yoga responden.
design. selama 4 minggu
yaitu 42
responden (84%)
yang mengalami
penurunan dan 8
responden (16%)
tetap dengan nilai
(p value = 0,000)
< dari standart
significan (α =
0,05).

3. Selvy Perbedaan Penelitian ini Variabel Hasil uji Membandin


Aprian Pengaruh merupakan independe Independent gkan senam
ovianti Senam Yoga jenis n terapi sample test pada Tai Chi dan
, 2017 Dengan Senam penelitian senam kelompok I dan II senam yoga
Thai Chi quasi yoga dan dengan Sampel pada lansia
Terhadap eksperimenta senam 16 responden yang
Peningkatan l two group thai chi. adalah p=0,005 mengalami
Kemampuan pre test and (p<0,05) hipertensi.
Fungsional post test Variabel menyatakan Sampel 37
Pada Lansia design. dependen bahwa ada responden.
Lansia perbedaan
dan pengaruh senam
hipertensi. yoga dngan
senam thai chi
terhadap
peningkatan
kemampuan
10

fungsional pada
lansia.
Berdasarkan tiga hasil dari studi penelitian yang sudah dilakukan peneliti

sebelumnya, maka tai chi dan yoga memiliki manfaat untuk menurunkan tekanan

darah dengan hasil yang signifikan. Variabel independennya adalah senam tai chi

dan senam yoga, sedangkan variabel dependennya tekanan darah.

You might also like