BAB V

KESIMPULAN

Pasien datang ke Rumah Sakit Umum Balangan pada tanggal 14/03/2019 dengan
keluhan sesak kurang lebih satu hari sebelum masuk rumah sakit dengan sesak dirasakan baik
saat aktivitas maupun istirahat, keluhan seperti ini sudah dirasakan pasien sejak kurang lebih
1 bulan yang lalu. Pasien memiliki riwayat penyakit tiroid dalam pengobatan 2 tahun dan
masih mengkonsumsi obat tiroid.
Pada pemeriksaan fisik yang dilakukan di UGD di didapatkan keadaan umum tampak
sesak, lemah, gizi kurang, dan kesadaran composmentis. Tanda tanda vital tekanan darah
130/90 mmhg, nadi 128 kali per menit teraba kuat angkat dan isi cukup, pernafasan 28 kali
per menit dan suhu 37,20C, saturasi oksigen 90%. Leher didapatkan JVP meningkat 5 ± 3 cm
dan teraba massa ukuran 2x3 cm, nyeri tidak ada, test menelan (+).Pemeriksaan paru adalah
inspeksi didapatkan dinding dada simetris, perkusi didapatkan redup pada bagian inferior
paru sebelah kanan, palpasi adanya peningkatan fremitus vokal bagian inferior paru kanan,
auskultasi didapatkan suara paru menurun bagian inferior paru kanan, rhonki maupun
wheezing tidak ditemukan. Pemeriksaan jantung adalah inspeksi iktus kordis tidak nampak,
palpasi iktus kordis teraba SIC V, perkusi batas kanan jantung SIC IV linea parasternal
dekstra, pinggang jantung SIC III linea parasternal sinistra, batas kiri jantung SIC VI linea
axilla anterior sinistra, auskultasi didapatkan S1/S2 ireguler, didapatkan adanya pulsus
defisit. Pada ekstremitas bawah ditemukan pitting edema.
Pada pemeriksaan Elektrokardiografi didapatkan atrial fbrilasi tipe rapid ventrikuler
respons. Pada pemeriksaan foto thorak didapatkan efusi pleura pada paru kanan disertai
dengan kardiomegali.
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang tersebut
maka pasien ini dengan diagnosis acute decompensated heart failure dengan faktor pencetus
atrial fibrilasi rapid ventrikular respon yang disebabkan oleh hipertiroid (thyroid heart
diseases) seperti sudah dijelaskan teori diatas.

37