You are on page 1of 22

LAPORAN KUNJUNGAN LAPANGAN PT.

AJINOMOTO INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia serta taufik dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan
tentang “Kunjungan Iapangan PT. AJINOMOTO INDONESIA” dengan baik
meskipun banyak kekurangan di dalamnya.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai sejarah PT. Ajinomoto, lokasi
perusahaan, managemen perusahaan, penerimaan bahan baku, penyimpanan bahan
baki, proses pra-pengolahan, pengolahan, sanitasi, limbah, dan jenis produk yang
dihasilkan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.


Sebelumnya, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi
perbaikan laporan yang telah kami buat di masa yang akan datang.

Surabaya ,

Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ………...…………………………………………..

KATA PENGANTAR .…………………………………………………….

DAFTAR ISI ……………...………………………………………………..

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………

DAFTAR TABEL…………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….........

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………..

1.2 Rumusan Masalah ……………………...………………………….

1.3 Tujuan ……………………………………………………………...

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................

2.1 Bahan Baku Produk Ajinomoto …………………………………..


2.2 Penyimpanan Bahan Baku Produk Ajinomoto………….........
2.3 Proses Pra Pengolahan Produk Ajinomoto……………………
2.4 Gambaran Penyelenggaraan Makan di PT Ajinomoto
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ………………..………………..

3.1 Hasil …………………….…………………..

3.2 Pembahasan…………………………….

BAB IV PENUTUP ………………………………………………………

4.1 Simpulan …………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………...

LAMPIRAN ………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR

Sejarah Perusaahan…………………………………………………………
DAFTAR TABEL

Sejarah Perusahaan…………………………………………………………
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Ajinomoto telah beredar di Indonesia sebelum proklamasi kemerdekaan


hingga pada tahun 1969, akhirnya diproduksi di Indonesia.Dari pabrik yang
berlokasi di kota Mojokerto, Jawa Timur, dihasilkan MSG dengan merek
Ajinomoto yang dipasarkan keseluruh. Indonesia. Saat ini PT AJINOMOTO
INDONESIA juga telah menghasilkan produk lainnya seperti bumbu penyedap
Masako dan bumbu siap saji serta tepung bumbu SAJIKU. AJI-NO-MOTO telah
beredar di Indonesia sebelum proklamasi kemerdekaan hingga pada tahun 1969,
akhirnya diproduksi di Indonesia. Dari pabrik yang berlokasi di kota Mojokerto,
Jawa Timur, dihasilkan MSG dengan merek AJI-NO-MOTO yang dipasarkan
keseluruh. Indonesia. Saat ini PT AJINOMOTO INDONESIA juga telah
menghasilkan produk lainnya seperti bumbu penyedap MASAKO dan bumbu siap
saji serta tepung bumbu SAJIKU.

Ajinomoto Co., Inc. (Jepang: 味の素) adalah sebuah perusahaan Jepang yang
memproduksi bumbu masak, minyak masak, makanan dan farmasi melalui
Britannia Pharmaceuticals Limited, anak perusahaan yang bermarkas di UK.
Terjemahan harfiah dari AJI-NO-MOTO adalah "Cita Rasa" (Essence of Taste),
digunakan sebagai merk dagang perusahaan Monosodium Glutamat. Ajinomoto
sekarang ini memproduksi sekitar 33% Monosodium Glutamat dunia. Ajinomoto
aktif di 23 negara dan daerah di dunia, mempekerjakan sekitar 24.861 orang (pada
2004), dengan pendapatan tahunan AS$9,84 miliar. Monosodium glutamat (MSG)
Ajinomoto pertama kali dipasarkan di Jepang pada 1909, yang ditemukan dan
dipatenkan oleh Kikunae Ikeda. Menurut Ikeda, MSG adalah penyumbang rasa
Umami untuk makanan yang penting bagi asupan nutrisi. Pendapatnya ini telah
dibuktikan lewat berbagai penelitian yang berkredibilitas baik dan diakui oleh
badan-badan kesehatan dunia

.
1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah laporan Kunjungan Ilmiah Universitas Gadjah


Mada adalah:

1. Apa Saja Bahan Baku Penerimaan Dari Produk Ajinomoto ?


2. Bagaimana Cara Penyimpanan Bahan Baku Dari Produk Ajnomoto
3. Bagaimana Proses Pra-Pengolahan Dari Produk Ajonimoto ?
4. Bagaimana Gambaran Penyelenggaraan makan Karyawan
Ajinomoto?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan laporan Kunjungan Ilmiah Universitas Gadjah


Mada adalah:

1. Mengetahui bahan baku penerimaan dari produk ajinomoto.

2. Mengetahui cara penyimpanan bahan baku dari produk ajinomoto.

3. Mengetahui proses pra-pengolahan dari produk ajinomoto.

4. Mengetahui gambaran penyelengaraan makan di PT ajinomoto


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah perusahaan

Berawal dari sebuah penemuan besar di Jepang, Dr. Kikunae Ikeda pada
tahun 1908 menemukan sumber rasa gurih dari kaldu rumput laut (Kombu). Rasa
gurih tersebut dinamakan Umami. Setahun kemudian, diproduksi bumbu masakan
yang menjadi sumber rasa Umami dengan merek AJI-NO-MOTO. Sampai saat ini,
AJI-NO-MOTO telah digunakan luas di hampir 100 wilayah dan negara selama 100
tahun. Di Indonesia, AJI-NO-MOTO telah dijual selama 40 tahun dan telah menjadi
bumbu masak andalan di dapur Ibu-Ibu Indonesia.

Dari tahun ke tahun perkembangan dan inovasi produk terus dilakukan,


terbukti dengan munculnya beragam produk bumbu mulai dari bumbu kaldu
penyedap "MASAKO", bumbu praktis siap saji "SAJIKU", dan bumbu masakan
Asia "SAORI". Selain itu, produk minumannya yaitu minuman susu fermentasi
"CALPICO" dan minuman kopi susu "BIRDY". Perusahaan Ajinomoto di
Indonesia terus berusaha untuk memenuhi komitmen dalam memberikan kontribusi
yang berarti dalam bidang makanan dan kesehatan secara global guna mewujudkan
kehidupan yang lebih baik bagi kita semua. Hal itu dibuktikan dengan produk yang
berkualitas tinggi dan memenuhi standar internasional sehingga konsumen
Indonesia tetap setia menggunakan produk-produk Ajinomoto. Kepercayaan dan
kesetiaan konsumen dalam menggunakan produk-produk Ajinomoto sangat
penting untuk terus dibangun dan hal itu merupakan sebuah upaya panjang yang
berkelanjutan. Eksistensi AJI-NO-MOTO selama 100 tahun di dunia dan 40 tahun
di Indonesia telah membuktikan bahwa Ajinomoto adalah perusahaan yang pantas
dipercaya. Ajinomoto aktif di 23 negara dan daerah di dunia, mempekerjakan
sekitar 24.861 orang (pada 2004), dengan pendapatan tahunan AS$9,84 milyar.
Perusahaan ini dengan cepat berkembang ke negara lainnya, dengan Ajinomoto
U.S.A., Inc. diresmikan pada 1956. Sejak itu, Ajinomoto telah menjadi perusahaan
konglomerat yang bergerak ke bidang lainnya, meskipun kebanyakan dalam
industri makanan. Dan kemudian pada tahun 1969 perusahaan tersebut membuka
pabrik besar di Indonesia yang berlokasi di kota Mojokerto Jawa tengah, hingga
sampai saat ini perusahaan tersebut telah berkembang luas dan mendirikan lagi
banyak cabang dibeberapa kota di Indonesia.

Berikut table mengenai berdirinya Ajinomoto Grup Indonesia :

1969 PT AJINOMOTO INDONESIA didirikan


1970 Pabrik Mojokerto mulai beroperasi
1970 Mulai menjual AJI-NO-MOTO
1982 Mulai menjual L-LYSINE
1986 Mulai menjual AJI-PLUS
1987 PT AJINEX INTERNATIONAL didirikan
1989 PT AJINEX INTERNATIONAL mulai beroperasi
1989 Mulai menjual MASAKO untuk eceran
1989 Mulai menjual TENCHO dan Aspartame
1993 PT Ajinomoto Sales Indonesia (ASI) mulai beroperasi
1994 PT. Ajinomoto Calpis Beverage Indonesia (ACBI) didirikan
1996 Mulai menjual CALPICO soda
1997 Mulai menjual BIRDY
1999 Mulai menjual SAJIKU
2005 Mulai menjual SAORI
2006 Mulai menjual CALPICO Mini
2.2. Lokasi Perusahaan

PT. Ajinomoto Indonesia, Mojokerto Factory menempati area seluas 35 Ha,


di desa Mlirip, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. PT. Ajinomoto
Indonesia terletak pada 112-113 BT dan 7.0-8.0 LS serta ketinggian 22 meter dari
permukaan air laut. Di sebelah utara PT. Ajinomoto Indonesia berbatasan dengan
Desa Mlirip, sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Brantas, sebelah timur
berbatasan dengan pemukiman penduduk, dan di sebelah barat berbatasan Desa
Padangan.

2.3. Managemen Perusahaan

Manager : Mengontrol dan memeriksa laporan-laporan pemasukan, penjualan,


pengiriman, dan pengembalian barang-barang di gudang.

Bagian Administrasi : Menginput data laporan pemasukan, pengeluaran, dan


pengembalian barang apabila ada yang rusak atau BS dari gudang atau distributor.

Bagian Kasir : Mencatat hasil transaksi pengiriman barang kepada distributor untuk
dimasukan kedalam record dan kemudian dibuat laporannya.

Bagian Gudang : Memeriksa dan mencatat data pengeluaran, penerimaan dan


pengembalian barang di gudang, dan kemudian di laporkan ke bagian administrasi.

Bagian Penjualan : Mengirim barang dari gudang ke distributor untuk di pasarkan.

Sales Gudang : Membantu pendistribusian di gudang.

Sales Penjualan: Membantu pejualan ke lapangan

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

3.1.1. Penerimaan Bahan Baku


Bahan baku utama yang digunakan adalah tetes tebu (cane molasses) yang
merupakan hasil samping (by product) dari pabrik gula.

3.1.2. Penyimpanan Bahan Baku

3.1.3. Proses Pra-Pengolahan

3.1.4. Pengolahan

3.1.5.Sanitasi

a. Sanitasi Lingkungan

b. Sanitasi Karyawan

c. Sanitasi Peralatan

3.1.6. Limbah

a. Limbah Cair

PT AJINOMOTO INDONESIA mengolah hasil limbah cair lalu


dialirkan ke sungai.

b. Limbah Padat

c. Jenis Produk yang Dihasilkan

1. Glutamate (MSG)

2. AJIPLUS

3. MASAKO

4. Tepung Bumbu SAJIKU

5. MAYUMI

6. SAORI

7. Pupuk cair amina

8. Gypsum

9. Cake (Non aktif karbon)


10. AJIFOL

11. Pupuk kompos

12. Pakan ternak

3.2.Pembahasan

3.2.1. Penerimaan Bahan Baku

Dipilih tetes tebu karena mengandung glukosa sebagai sumber karbon bagi
bakteri. AJIS menetapkan standar tetes tebu yaitu mengandung kandungan gula
antara 50-60 %. Selain tetes tebu juga digunakan glukosa hasil sakarifikasi dari
tepung tapioka dan beet molasses dengan perbandingan tertentu. Penerimaan bahan
baku dilakukannya setiap hari ribuan kilogram daging ayam dan sapi diterima dari
Rumah Potong Hewan dan siap di proses.

3.2.2. Penyimpanan Bahan Baku

3.2.3. Proses Pra-Pengolahan

3.2.4. Pengolahan

3.2.5. Sanitasi

a. Sanitasi Lingkungan

b. Sanitasi Karyawan

c. Sanitasi Peralatan

3.2.6. Limbah

a. Limbah Cair

Untuk limbah cair pada PT AJINOMOTO INDONESIA disebut


dengan Waste Water Treatment Plant (WWT) atau Unit pengolahan
limbah cair. Yaitu dilakukan dengan Tangki penampungan limbah cair
diproses secara biologis lalu terjadi proses pengendapan pertama setelah
itu dipeoses secara kimiawi dan terjadi proses pengendapan akhir lalu
yang terakhir limbah cair yang sudah diproses dialirkan ke sungai
Brantas.

b. Limbah Padat

Limbah padat dibedakan menjadi dua, yaitu limbah padat anorganik dan
organik. Limbah anorganik berupa plastic pembungkus bahan pembantu dibuang
dalam tempat pembuangan sampah. Limbah organik seperti kulit, biji buah, ampas
buah hasil pengepresan diolah menjadi pupuk kompos dengan cara membuang
limbah pada tempat yang disediakan untuk membuat kompos, ditutup dengan
plastic dan dibiarkan selama berbulan-bulan hingga terbentuk kompos. Kompos
ysng sudah jadi digunakan untuk memupuk tanaman.

3.2.7. Jenis Produk yang Dihasilkan

1. Monosodium Glutamate (MSG)

MSG merupakan produk utama yang dihasilkan PT. Ajinomoto Indonesia,


Mojokerto Factory yang dipasarkan dengan merk dagang AJI-NI-MOTO dan dijual
dengan berbagai ukuran kristal, yaitu FC, RC, dan LC baik dalam negeri maupun
luar negeri.

2. AJIPLUS

Produk ini merupakan MSG yang ditambah dengan asam nukleat


adenosine dan guanosinuntuk mempertegas rasa, dimana mengandung 98%, 1%
AMP dan 1% GMP. Biasanya dikonsumsi oleh hotel, restoran, dan industri
makanan.

3. MASAKO

MASAKO merupakan bumbu penyedap makanan dengan dua rasa, ayam


dan sapi yang mulai diproduksi tahun 1989. MASAKO ini benar-benar diproduksi
dari ekstrak daging ayam dan daging sapi asli dan ditambah berbagai macam bumbu
serta MSG sebanyak 5%.

4. Tepung Bumbu SAJIKU


SAJIKU sendiri terbagi menjadi dua kelompok, yaitu tepung bumbu
serbaguna dan bumbu masakan. Produk ini mulai diproduksi sejak tahun 1999,
meliputi : bumbu nasi goreng pedas, ayam goreng, nasi goreng udang, bumbu opor,
dan tepung serbaguna.

5. MAYUMI

MAYUMI merupakan kepanjangan dari Mayonnaise Yummy. Produk ini


dapat digunakan untuk campuran makanan salad, sandwich, burger, maupun pasta.

6. SAORI

SAORI merupakan saus oriental yang dibuat dari bahan-bahan pilihan


bermutu. Produk ini terdiri dari 2 varian rasa yaitu saus tiram dan saus teriyaki.

7. Pupuk cair amina

Merupakan produk samping dari limbah cair pembuatan MSG yang diberi
tambahan NH3, biasanya digunakan sebagai pupuk oleh petani.

8. Gypsum

Gypsum merupakan endapan kalsium dari proses dekalsifikasi pada


pembuatan MSG. Biasanya digunakan sebagai bahan campuran semen.

9. Cake (Non aktif karbon)

Cake merupakan ampas dari proses dekolorisasi. Biasanya digunakan untuk


campuran bahan bakar batu bata merah.

10. AJIFOL

Merupakan produk baru inovasi PT. Ajinomoto Indonesia yang baru


dilaunching bulan April 2009. Produk ini merupakan pupuk daun.

11. Pupuk kompos

Pupuk kompos hasil olahan PT. Ajinomoto Indonesia berasal dari sampah
daun dan rumput kering yang banyak dijumpai di halaman pabrik.

12. Pakan ternak


Berasal dari ceceran/dust dari produksi MASAKO dan SAJIKU serta
limbah padat dari kantin. Biasanya digunakan sebagai pakan ternak untuk kambing,
kerbau, sapi, dan bebek.

Gambaran Penyelenggaraan makan Karyawan PT ajinomoto

Dewasa ini penyediaan makanan bagi karyawan yang bekerja di suatu perusahaan
sudah mulai dirasakan kebutuhan dan manfaatnya. Tujuan penyelenggaraan
makanan di perusahaan ada beberapa hal antara lain memenuhi kebutuhan gizi
karyawan selama bekerja; menyediakan makanan yang berkualitas tinggi yang
dipersiapkan dan dimasak secara baik serta dihidangkan secara menarik; pelayanan
yang tepat, cepat, dan ramah; gizi seimbang dengan menu yang bervariasi; serta
fasilitas yang cukup dan nyaman. Penyelenggaraan makanan terdiri atas beberapa
bagian yaitu input, proses dan output. Input berupa tenaga penyelenggaraan
makanan, dana, serta sarana fisik dan peralatan. Proses penyelenggaraan makanan
dimulai dari kegiatan perencanaan menu, pelaksanaan produksi yang terdiri dari
pembelian bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan bahan makanan,
persiapan bahan makanan, pengolahan, distribusi makanan, serta pengawasan
sanitasi dan higiene makanan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Kemudian untuk mempermudah penilaian dan evaluasi diperlukan pencatatan dan
pelaporan. Hasil (output) dari penyelenggaraan makanan yaitu berupa jumlah dan
mutu makanan yang tersedia (ketersediaan energi dan protein) dan selanjutnya akan
menghasilkan konsumsi energi dan protein karyawan serta daya terima karyawan.
Daya terima makan karyawan tergantung dari bagaimana persepsi mereka terhadap
keseluruhan hasil proses penyelenggaraan makanan. Persepsi para karyawan
mengenai rasa masakan misalnya, akan berpengaruh terhadap kemampuannya
dalam menerima/menghabiskan makanan yang disajikan. Konsumsi energi dan
protein akan menentukan tingkat kecukupan energi dan protein karyawan yang
dibandingkan dengan angka kecukupan energi dan protein karyawan.

A. Pekerja Penyelenggaraan Makanan Karyawan


penyelenggaraan makanan terdiri atas pekerja penyelenggaraan makanan,
anggaran dana, dan sarana fisik dan peralatan. Menurut Moehyi (1992) jenis
tenaga kerja yang diperlukan dalam penyelenggaraan makanan adalah tenaga
pengelola, pelaksana, dan pembantu pelaksana.
Penyelenggaraan makan pekerja di Pt ajinomoto dikelola mandri oleh perusahaan
dengan tujan untuk meningkatkan dan menjaga konsistensi gizi pekerja.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada saat kunjungan lapangan bahwa
perusahaan ajinomoto tidak mementingkan keuntungan financial pada
penyelenggaraan makan untuk karyawan di PT tersebut. Akan tetapi, lebih
mengutamakan pada nilai gizi yang akan diperoleh sehingga akan meningkatkan
produkstivitas maupun kesehatan karyawan. Pekerja yang terlibat didalam
penyelenggaraan makanan di Pt ajinomoto telah terkualifikasi yaitu berasal dari
lulusan SMK tata boga yang telah dilakukan training sesuai dengan standard
perusahaan.
B. Anggaran Dana Biaya yang tersedia untuk penyelenggaraan makanan harus
diperhitungan dengan baik. Penyelenggaraan makanan institusi telah ditetapkan
biayanya dalam anggaran biaya tahunan. Makanan yang disajikan harus sesuai
dengan jumlah anggaran yang tersedia (Moehyi 1992). Biaya untuk
penyelenggaraan makanan ini berasal dari PT Ajinomoto yang merupakan bagian
dari upah konsumen. Biaya makan per orang per hari untuk tiga kali makan adalah
. Sarana Fisik dan Peralatan Perusahaan menetapkan sistem pengelolaan dan cara
pelayanan makanan yang akan dilaksanakan sebelum menetapkan sarana fisik,
peralatan, dan perlengkapan dalam pengelolaan makanan. Faktor tersebut
berpengaruh dalam menentukan luas ruangan dan jenis peralatan yang
dibutuhkan (Depkes 1991). Sistem pengelolaan ini diselenggarakan oleh pihak PT
AJINOMOTO. Pelayanan menggunakan cara pembagian lauk pada kotak makan
masing-masing karyawan sedangkan untuk nasi secara prasmanan, cara
prasmanan pada pembagian nasi ini bertujuan agar pekerja dapat menentukan
sendiri kapsitas makan mereka dan agar tidak terjadi penumpukan limbah sisa
makanan karyawan. Sarana fisik dan peralatan yang digunakan PT AJINOMOTO
Indonesia
C. Bahan makanan diterima oleh petugas di area belakang dapur dan langsung
dimasukkan ke ruang penyimpanan. Cara mendapatkan bahan makanan melalui
suplaier yang sudah terikat kontrak dengan PT ajinomoto, bahan makanan yang
disalurkan oleh suplaier harus memenuhi standard oleh perusahaan. Apabila,
terdapat bahan makanan yang tidak sesuai maka dikembalikan pada suplaier.
D. Sarana fisik yang disediakan oleh perusahaan antara lain:
1. Ruang makan memiliki luas 192 m2 dan merupakan bangunan semi permanen
dengan 12 meja dan 48 kursi makan. Ruang makan yang digunakan oleh
Pangansari Utama Catering Tambang Senakin telah memadai dengan jumlah
karyawan yang makan 163 orang menggunakan sistem makan bergilir. Denah
ruang makan dapat dilihat pada lampiran 2. 2. Dapur memilki luas 295 m2 . Luas
dapur mencakup ruang penyimpanan bahan makanan, ruang pemasakan, ruang
pencucian alat, ruang bakery, ruang administrasi, ruang istirahat petugas, ruang
persiapan, dan kantor pimpinan penyelenggaraan makanan. Luas dapur sesuai
dengan rekomendasi Kepmenkes Nomor 715/Menkes/SK/V/2003 dengan tenaga
kerja sebanyak 36 orang. Denah dapur dapat dilihat pada lampiran 3. Peralatan
dapur telah memadai. Peralatan dapur yang dimiliki antara lain kompor,
penggorengan, ketel, oven, kukusan, pisau, sendok sayur, parutan, sodet, alat-
alat makan, lemari es, rak sayuran, rak bahan makanan kering, meja, meja
prasmanan, hood, sink, dan troley. Selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
BAB IV

PENUTUP

4.1. Simpulan
DAFTAR PUSTAKA

www.ajinomoto.co.id Diakses pada tanggal 3 Mei 2018


LAMPIRAN

You might also like