You are on page 1of 6

PENDIDIKAN DAN LATIHAN DASAR (DTD)

ANGKATAN I
GERAKAN PEMUDA CABANG BIREUEN
TAHUN 2019

I. DASAR PEMIKIRAN

Gerakan pemuda ansor sebagai banom Nadlotul Ulama (NU) yang bercirikan faham
keagamaan ala Ahlussunnah Wal Jamaah yang berperan sebagai bentengnya para
ulama NU. Eksistensi Gerakan Pemuda Ansor sama dengan eksistensi NU, yakni
selain melakukan amar ma’ruf nahi munkar juga menegakan syariat islam, menjaga
nilai-nilai tradisi pemahaman keagamaan ala Ahlussunnah Waal Jama’ah juga menjaga
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Gerakan Pemuda Ansor merupakan organisasi kader yang tak terpisahkan dari sebuah
bangsa, khususnya dilingkungan pemuda, sudah sepatutnya kalau Gerakan Pemuda
Ansor mengambil peran aktif dalam pembangunan di segala bidang. Dalam rangka
menuju kearah itu, terkhusus pembangunan sumber daya manusia (SDM) setidaknya
Gerakan Pemuda Ansor telah melakukan kerja-kerja kongkrit dibidang kepemudaan,
keagamaan, sosial, kemanusiaan dalam rangka menjaga kesinambungan antar pihak.

Pada saat ini Gerakan Pemuda Ansor sebagai organisasi kader telah berhasil
mengokohkan dirinya sebagai institusi kepemudaan yang secara terus menerus
bersama dengan komponen lain mengawal proses-proses peningkatan moralitas
bangsa, membulatkan semangat patriotisme, menegakkan integritas bangsa dan
mendorong terciptanya peningkatan etos kerja dan kreatifitas dikalangan pemuda.
Sebagai langkah kongrit organisasi kader gerakan pemuda ansor harus
melakasanakan sistem kaderisasi secara terus menerus.

Ajaran Islam Ahlusunnah Wal-Jam’ah (aswaja) Di Provinsi Aceh wajib di pertahankan


demi tetap terjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Islam memiliki ajaran yang didasarkan pada prinsip ketuhanan dan menjadi Manifesto
Kader Aswaja Sebagai Pelopor dalam Memperkokoh Empat Pilar Berbangsa Pilar
berbangsa dan bernegara (Pancasila, NKRI, UUD 45, Bhineka Tunggal Ika) dan
mendorong revitalisasi sistem lokal yang menghargai multikulturalisme. Oleh sebab itu
jika kita ingin memiliki bangsa dan negara yang kuat, maka rakyat Indonesia harus
membudayakan jiwa, semangat dan nilai-nilai kejuangan '45 yang merupakan pondasi

Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Angkatan I Gerakan Pemuda Ansor __________________________ 1
utama bagi rakyat Indonesia, bangsa dan negara. Harapan kita semua untuk
mengembangkan dan meningkatkan pembudayaan jiwa, semangat dan nilai-nilai
kejuangan 1945 itu memperoleh Rahmat dan Hidayah dari Allah Subhanahu Wata’ala.

Berbagai persoalan bangsa yang muncul belakangan ini ditengarai akibat bangsa ini
telah kehilangan pegangan dan pedoman arah yang akan dituju. Persoalan-persoalan
tersebut dapat diselesaikan jika bangsa Indonesia kembali ke Undang-undang Dasar
(UUD) 1945 dan Pancasila. "Pancasila sebagai falsafah bangsa, kita rasakan saat ini
hanya dipandang oleh sebagian orang sebagai assesoris saja, sebagai lips service
semata, sementara dalam praktek dan implementasinya terasa sangat jauh dari nilai-
nilai Pancasila. Secara kasatmata dapat kita lihat melalui media bagaimana akrobat
politik yang dilakukan sebagian elite bangsa baik di bidang Legislatif, Eksekutif dan
bahkan Yudikatif dengan mengatas-namakan Pancasila. Islam sebaiknya tidak sekedar
didakwahkan dalam perspektif yang lahiriyah, persoalan-persoalan keakhiratan yang
melupakan dimensi sosial. Kalau Islam didakwahkan secara inklusif, dan bisa
memahami agama-agama lain sebagai suatu realitas kebenaran tersendiri, maka Islam
akan benar-benar menjadi agama rahmatan lil alamin.

Dengan demikian, walaupun Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, namun


Islam mengenal perbedaan intensitas pemahaman dan pelaksanaan yang berbeda
antara satu daerah dengan daerah lainnya. hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa
perkembangan sejarah dan kebudayaan Indonesia tidak dapat dinafikan pengaruh-
pengaruh agama-agama yang ada dan berkembang di Indonesia. Dengan demikian,
walaupun Islam merupakan agama mayoritas di Indonesia, namun Islam mengenal
perbedaan intensitas pemahaman dan pelaksanaan yang berbeda antara satu daerah
dengan daerah lainnya. hal ini diperkuat dengan kenyataan bahwa perkembangan
sejarah dan kebudayaan Indonesia tidak dapat dinafikan pengaruh-pengaruh agama-
agama yang ada dan berkembang di Indonesia, sementara originalitas Islam adalah
Islam yang diturunkan Allah SWT melaui Rasulullah Muhammad SAW di jazirah Arab
dengan ragam kebudayaan yang menyertainya. Artinya, Islam masuk ke Nusantara
dengan berbagai proses dan perkembangannya sehingga tumbuh dan berkembang
seiring dan sesuai dengan budaya dan adat istiadat yang berkarakter keindonesiaan,
Islam Khas yang menyatu dengan kebudayaan masyarakat Indonesia.

Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi yang berpegang kuat pada tradisi warisan.
Namun, yang menonjol pada NU adalah proses pemiskinan intelektual atas warisan
tradisi yang digeluti oleh NU. Misalnya, penyempitan dan pembatasan “kebenaran”
tradisi hanya pada model-model Ahlusunnah Wa al-Jama’ah yang digagas oleh Imam
Syafi’i al-Gazali, Junaid dan Asy’ari.

Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Angkatan I Gerakan Pemuda Ansor __________________________ 2
Olehnya itu, atas dasar pemikiran inilah GP. Ansor sebagai Badan Otonom Nahdlatul
Ulama merespon berbagai perkembangan yang terjadi saat ini baik dalam konteks
Internal maupun Eksternal GP. Ansor, Bantuan baik materi ataupun sumbangsih
pemikiran dari Pemerintah Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh tentu sangat diharapkan
untuk perbaikan kondisi organisasi menuju kearah yang lebih baik

Pada hakikatnya semua aktivitas organisasi di lingkungan PC GPAnsor adalah tertuju


pada peningkatan kualitas sumber daya anggota sesuai dengan tujuan organisasi yang
tertuang dalam PD/PRT. Namun demikian, upaya tersebut haruslah diusahakan secara
khusus dan langsung bersentuhan dengan kebutuhan anggota dengan bentuk program
pembinaan anggota secara terencana. Dalam pelaksanaan dan penerapan proses
pembinaan anggota tersebut menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Pencerahan, artinya dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh organisasi pada
anggota harus bermuatan pada upaya penyadaran akan hak dan kewajiban dalam
kapasitasnya sebagai manusia, anggota Ansor dan warga Negara, serta
memberikan motivasi untuk berperan sesuai dengan fungsi dan kedudukannya
masing-masing.
b. Pemberdayaan, yaitu semua yang dilakukan organisasi untuk anggota tersebut
adalah dalam rangka upaya kemandirian.
c. Pembinaan kreatifitas, yaitu segala bentuk pembinaan anggota harus bersifat
stimulasi (pancingan) atau motivasi (pembangkit), sehingga akan memiliki prakarsa
bagi kemajuan organisasi.
d. Pengikat moral atau militansi, artinya bahwa setiap pembinaan anggota harus
menjadikan anggota tersebut merasa memiliki ikatan moral dan kepedulian bagi
berjalannya roda organisasi, dan secara formal menjadikan mereka aktif secara
organisatoris.

Untuk mewujudkan hal tersebut dapat dilakukan dengan kaderisasi formal dan non
formal. Maka Gerakan Pemuda Ansor sebagai organisasi kader dituntut melaksanakan
kaderisasi formal. Adapun pengkaderan formal tingkat dasar di gerakan pemuda ansor
adalah Pelatihan Kader Dasar (PKD) dan Pendidikan dan Latihan Dasar (DIKLATSAR)
Barisan Ansor Serba Guna (BANSER) Ansor Cabang Bireuen.

Hakikat kaderisasi adalah usaha sadar untuk menanamkan nilai dan ideologi,
menguatkan karakter dan militansi, meningkatkan pengetahuan, mengembangkan
potensi dan kecakapan, serta membangun kapasitas gerakan pada diri kader untuk
mempertinggi harakat martabat diri dan meneruskan cita-cita perjuangan organisasi
berupa dakwah amar ma’ruf nahi munkar sebagaimana yang termaktub dalam doktrin
ahlussunnah waljamaah ala nahdlatul ulama.
II. LANDASAN
1. Peraturan Dasar Gerakan Pemuda Ansor

Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Angkatan I Gerakan Pemuda Ansor __________________________ 3
2. Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor
3. Peraturan Organisasi Gerakan Pemuda Ansor tentang sistem Pengkaderan.
4. Program Kerja Organisasi
5. Hasil Keputusan Musyawarah GP. Ansor Cabang Kabupaten Bireuen pada tanggal
2 Juli 2019 di Hotel Graha Buana Bireuen
.
III. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Melaksanakan mandat organisasi dan mengimplementasikan Visi Misi Gerakan
Pemuda Ansor
b. Membentuk kader yang militan-ideologis, berkarakter, berdedikasi dan berintegritas
tinggi.
c. Membentuk kader yang memiliki kecakapan mengelola organisasi dan professional
dalam bidang yang sesuai dengan potensi kader.
d. Membentuk kader yang memiliki kapasitas kepemimpinan gerakan demi
meneruskan cita-cita organisasi dan perjuangan para ulama NU

IV. NAMA KEGIATAN


Kegiatan yang diselenggarakan ini bernama : “Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar
(DTD) Gerakan Pemuda Ansor Cabang Bireuen“.
DTD adalah Gabungan dua kegiatan yaitu :
1. PKD : Pelatihan Kepemimpinan Dasar GP Ansor
2. DIKLATSAR : Pendidikan Dan Latihan Dasar Barisan Ansor Serbaguna (Banser)

V. TEMA KEGIATAN
Dalam kegiatan ini mengambil Tema sebagai berikut : “Mencetak Kader Militan Yang
Ahlussunnah Waljama’ah Untuk Menjaga Agama, Nusa dan Bangsa”.

VI. WAKTU DAN TEMPAT KEGIATAN


Waktu dan tempat penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai berikut :
Hari : Jum’at - Ahad
Tanggal : 30 Agustus – 1 September 2019
Tempat : Gedung SKB Bireuen Desa Cot Gapu - Bireuen.

Jadwal Kegiatan Terlampir

VII. PESERTA
Peserta Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Gerakan Pemuda Ansor Cabang
Bireuen berusia 17 sampai dengan 40 tahun dan yang sudah mendaftar adalah sebagai
berikut:

No. Cabang Jumlah Jumlah

Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Angkatan I Gerakan Pemuda Ansor __________________________ 4
Peserta
Lk Pr
1. Kabupaten Bireuen 58 9 67 Orang
2. Kabupaten Aceh Utara 8 2 10 Orang
3. Kota Lhokseumawe 8 2 10 Orang
4. Kabupaten Bener Meriah 6 - 6 Orang
5. Kabupaten Aceh Tengah 10 - 10 Orang
6. Kabupaten Aceh Tenggara 5 - 5 Orang
7. Kabupaten Gayo Luwes 3 - 3 Orang
8. Kabupaten Pidie 12 - 12 Orang
9. Kabupaten Aceh Besar 10 - 10 Orang
Jumlah 147 Orang

VIII. PENYELENGGARA
Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Gerakan Pemuda Ansor Cabang
Bireuen ini diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten
Bireuen dan dibantu oleh PMII, IPNU, IPPNU Cabang Kabupaten Bireuen dengan
membentuk Panitia Pelaksana sebagaimana terlampir.

IX. JADWAL KEGIATAN


Adapun Jadwal kegiatan sebagaimana terlampir

X. PEMATERI / NARASUMBER KEGIATAN


Adapun narasumber Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Gerakan Pemuda
Ansor Cabang Bireuen ini adalah
a. Tim Instruktur dari Pimpinan Pusat
b. Tim Instruktur dari Pimpinan Wilayah Provinsi Aceh.
c. Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bireuen
d. Polres Bireuen
e. Kodim 0111 Bireuen
.

XI. MATERI PELATIHAN


Materi pokok Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Gerakan Pemuda Ansor
Cabang Bireuen terlampir.

XII. METODE KEGIATAN


a. Ceramah
b. Brainstorming

Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Angkatan I Gerakan Pemuda Ansor __________________________ 5
c. Diskusi
d. Focus Group Discussion (FGD)
e. Game dan Dinamika Kelompok
f. Penugasan
g. Study kasus
h. Praktik
i. Rihlah/ turun lapangan
j. Pengamatan proses
k. PBB

XIII. SUMBER DANA KEGIATAN


Dana kegiatan ini diperoleh dari :
a. Kas organisasi;
b. Sumbangan donatur dari kader NU, perseorangan atau lembaga (perusahaan)
yang halal dan tidak mengikat;
c. Pemerintah Daerah;
d. Usaha-usaha lain yang halal.

Adapun Rencana Anggaran Biaya (RAB) Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD)
Gerakan Pemuda Ansor Cabang Bireuen sebagaimana terlampir.

XIV. PENUTUP
Demikian proposal kegiatan Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Gerakan
Pemuda Ansor Cabang Bireuen Gerakan Pemuda Ansor Anak Cabang Kejajar ini
dibuat. Dengan memohon ridha Alloh SWT semoga kegiatan ini dapat berlangsung
sukses dan bermanfaat. Amin.



Pendidikan dan Latihan Terpadu Dasar (DTD) Angkatan I Gerakan Pemuda Ansor __________________________ 6

You might also like