You are on page 1of 8

Nama : Dita Damayanti

Nim : 17108040092

Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah C

SISTEM, JENIS DAN KARAKTERISTIK LEMBAGA KEUANGAN ISLAM

A. Pengertian Lembaga Keuangan


Menurut SK Menkeu RI No. 729 Tahun1990, Lembaga Keuangan adalah semua
badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran
dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Meskipun
dalam peraturan tersebut lembaga keuangan diutamakan untukmembiayai investasi
perusahaan, namun tidak berarti membatasi kegiatan pembiayaan lembaga keuangan.
Menurut Dahlan Siamat, Lembaga Keuangan adalah badan usaha yang
kekayaannya terutama dalam bnetuk asset keuangan atau tagihan dibandingkan dengan
asset nonfinancial atau asset riil.
Menurut Syarif Wijaya, Lembaga Keuangan adalah lembaga yang berhubungan
dengan penggunaan uang dan kredit atau lembaga yang berhubungan dengan proses
penyaluran simpanan investasi.
Menurut Kasmir, Lembaga Keuangan adalah setiap perusahaan yang bergerak
dibidang keuangan, menghimpun dana, menyalurkan dana atau kedua-duanya. Artinya
kegiatan yang dilakukan oleh Lembaga Keuangan selalu berkaitan dengan bidang
keuangan.
Lembaga keuangan dapat berbentuk lembaga keuangan konvensional dan
lembaga keuangan syariah. Lembaga keuangan syariah secara esensial berbeda dengan
lembaga keuangan konvensional baik dalam tujuan, mekanisme, kekuasaan ruang
lingkup maupun tanggung jawab. Lembaga keuangan syariah bertujuab membantu
mencapai tujuan sosio ekonomi masyarakat islam.
Secara umum, lembaga keuangan berperan sebagai lembaga intermediasi
keuangan. Intermediasi keuangan merupakan proses penyerapan dana dari unit surplus
ekonomi, baik sektor usaha, lembaga pemerintah maupun individu untuk penyediaan
dana bagi unit ekonomi lain. Intermediasi keuangan merupakan kegiatan pengalihan dana
dari unit ekonomi surplus ke unit ekonomi defisit.

B. Fungsi Lembaga Keuangan


1. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi jasa-jasa penyedia finansial:
a. Fungsi Tabungan
Sistem pasar keuangan dan lembaga keuangan menyediakan instrument untuk
tabungan bagi masyarakat yang memiliki kelebihan dana setelah pemenuhan
kebutuhan dasar (konsumsi). Disamping itu, bagi masyarakat penabung yang
masih memiliki idle money dapat mengalirkan dananya melalui pasar keuangan
yang kemudian digunakan untuk investasi sehingga barang dan jasa dapat
diproduksi.
b. Fungsi Penyimpanan Kekayaan
Instrument kekayaan yang diperjualbelikan dalam pasar uang dan pasar modal
menyediakan suatu cara untuk menyimpan kekayaan yaitu dengan cara menahan
nilai asset yang dimiliki disamping menerima pendapatan dalam jumlah tertentu.
c. Fungsi Transmutasi Kekayaan
Lembaga keuangan memiliki asset dalam bentuk janji-janji memberikan
imbalan kepada pemilik dana. Bentuk janji-janji tersebut pada dasarnya adalah
pembiayaan atau kredit yang diberikan kepada unit defisit dengan jangka waktu
tetentu sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan.
d. Fungsi Likuiditas
Likuiditas berkaitan dengan kemampuan memperoleh uang tunai pada saat
dibutuhkan. Kekayaan yang disimpan dalam bentuk instrument keuangan dapat
dengan mudah dicairkan melalui mekanisme pasar keuangan. Obligasi atau saham
dan instrument lainnya menjanjikan keuntukan dnegan resiko yang minim.
e. Fungsi Pembiayaan/ Kredit
Pasar keuangan menyediakan pembiayaan/kredit untuk membiayai kebutuhan
konsumsi dan investasi dalam ekonomi. Konsumen membutuhkan pembiayaan
untuk membeli barang-barang. Sedangkan pengusaha memerlukan pembiayaan
untuk tujuan produksi.
f. Fungsi Pembayaran
Sistem keuangan menyediakan mekanisme pembayaran atas transaksi barang
dan jasa. Dengan adanya mekanisme pembayaran akan meningkatakan perputaran
dana.
g. Fungsi Diversifikasi Resiko
Pasar keuangan menawarkan kepada unit usaha dan konsumen proteksi
terhadap jiwa, kesehatan, resiko pendapatan atau kerugian. Hal tersebut dapat
dilakukan dalam asuransi.
h. Fungsi Manajemen Portofolio
Sebagai penyedia jasa keuangan yang dapat memberikan kenyamana, proteksi
terhadap kecurangan, kualitas pilihan investasi, biaya transaksi yang rendah dan
pajak pendapatan.
i. Fungsi Kebijakan
Pasar keuangan telah menjadi instrument pokok yang dapat digunakan
oleh pemerintah untuk melakukan kebijakan guna menstabilkan ekonomi dan
mempengaruhi inflasi melalui kebijakan moneter.
2. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam
sistem perbankan berfungsi sebagai bagian yang terintegrasi dari unit-unit yang
diberi kuasa atau memiliki kewenangan dalam mengeluarkan uang giral dan
deposito. Perbankan melakukan kegiatan penghimpunan dan penyaluran dana
disamping menyelenggarakan kegiatan-kegiatan jasa perbankan baik dalam negeri
maupun luar negeri.
3. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan keuangan dalam sistem
moneter berfungsi untuk menciptakan uang. Tujuan kebijkan moneter islam tidak
bebeda dengan tujuan kebijkan moneter konvensional, yaitu menjaga stabilitas mata
uang sehingga pertumbuhann ekonomi yang diharapkan dapat tercapai.
4. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan finansial
berfungsi sebagai bagian dari jaringan yang terintegrasi dari seluruh lembaga
keuangan yang ada dalam sistem ekonomi. Struktur sistem finansial terdiri dari
sistem perbankan, sistem moneter dan lembaga keuangan lainnya.
Lembaga keuangan syariah memiliki fungsi sebagai:
a. Manajer Investasi
Lembaga keuangan syariah merupakan manajer investasi dari pemilik dana
(shahibul maal) dari dana yang dihimpun dengan prinsip mudharabah, karena besar
kecilnya imbalan yang diterima oleh pemilik dana, sangat tergantung pada hasil usaha
yang diperoleh oelh lembaga keuangan syariah dalam mengelola dana (khususnya
dana mudharabah). Hal ini sangat dipengaruhi oleh keahlian, kehati-hatian dan
profesionalisme dari lembaga keuangan syariah sebagai manajer investasi (pihak
yang mengelola dana).
Dana yang dihimpun Lembaga Keuangan Syariah, hendaknya ditanamkan pada
sektor yang produktifdan tidak melanggar syariah, karena sesuai konsep syariah apa
yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah dalam penyaluran dana akan
membawa dampak atau resiko kepada pemilik dana dari dana yang dihimpun .
Besarnya penyaluran dana atau investasi yang dilakukan oelh Lembaga Keuangan
Syariah bukanlah suatu indikasi imbalan atau bagi hasil yang diterima oelh pemilik
dana tetapi kualitas dari penyaluran dana atau investasi yang dilakukan oleh Lembaga
Keuangan Syariah itulah yang mempunyai pengaruh terhadap imbalan atau bagi hasil
yang diterima oleh pemilik dana yang dihimpun.
b. Investor
Dalam penyaluran dana, Lembaga Keuangan Syariah berfungsi sebagai investor
(pemilik dana). Oleh karena sebagai pemilik dana maka dalam menanamkan dana
dilakukan dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan dan tidak melanggar syariah,
ditanamkan pada sektor yang produktif dan mempunyai resiko yang minim.
Penerimaan pendapatan dan kualitas produktif yang sangat baik menjadi tujuan yang
penting dalam penyaluran dana, karena pendapatan yang diterima dalam penyaluran
dana inilah yang akan dibagikan kepada pemilik dana.
c. Jasa Perbankan
Dalam menjalankan fungsi in, Lembaga Keuangan Syariah tidak jauh berbeda
dengan bank non syariah. Lembaga Keuangan Syariah memberikan jasa transfer,
inkaso, kliring dengan prinsip wakalah, menyediakan tempat untuk menyimpan
barang dan surat-surat berharga berdasarkan prinsip wadi’ah yad amanah,
memberikan layanan letter of credit dengan prinsip wakala, memberikan layanan
bank garansi dengan prinsip kafalah.
d. Fungsi Sosial
Dalam konsep perbankan syariah mengharuskan Lembaga Keuangan Syariah
memberikan pelayanan sosial apakah melalui dana Qardh, zakat dan dana sumbangan
sesuai dengan prinsip Islam. Selain itu, dalam perbankan Islam juga mnegharuskan
bank- Lembaga Keuangan Syariah untuk berperan dalam pengembangan sumber daya
manusia dan memberikan kontribusi bagi perlindunagn dan pengembangan
lingkungan.

C. Stuktur Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia


Sistem keuangan Indonesia dijalankan oleh dua jenis lembaga keuangan, yaitu lembaga
keuangan bank dan lembaga keuangan nonbank. Secara umum lembaga keuangan syariah
di Indonesia dapat diuaraikan sebagai berikut:
1. Lembaga Keuangan Bank
Lembaga keuangan bank merupakan lembaga yang memberikan jasa keuangan paling
lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan dismping menyalurkan dana atau
memberikan pembiayaan juga melakukan usaha menghimpun dana dari masyarakat
luas dalam bnetuk simpanan.
Lembaga keuangan bank terdiri dari:
a. Bank Umum Syariah
Bank Umum Syariah merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa
perbankan dan melayani segenap masyarakat, baik masyarakat perorangan
maupun lembaga-lembaga lainnya. Bank umum juga dikenal dengan nama bank
komersial dan dikelompokkan menjadi dua, yaitu bank umum devisa dan bank
umum nondevisa.
Bank umum berfungsi sebagai pencipta uang giral dan uang kuasi, dengan fungsi
mempertemukan anatar penabung dan penanam modal, dan menyelenggarakan
lalu lintas pembayaran yang efisien.
b. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
Berfungsi sebagai pelaksana sebagian fungsi bank umum, tetapi ditingkat regional
dengan berlandaskan kepda prinsip-prinsip syariah. Pada sistem konvensional
dikenal dengan Bank Perkreditan Rakyat. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
adalah bank yang khusus melayani masyarakat kecil.

Lembaga Keuangan Non Bank

Lembaga keuangan non bank merupakan lembaga keuangan yang lebih banyak
jenisnya dari lembaga keuangan bank. Lembaga keuangan nonbank secara operasional
dibina dan diawasi oleh Departemen Keuangan yang dijalankan oleh Bapepam LK.
Sedangkan pembinaan dan pengawasan dari sisi pemenuhan prinsip-prinsip syariah
dilakukan oleh DSN MUI.

Lembaga Keuangan Non Bank antara lain terdiri dari:

a. Pasar Modal (Capital Market)


Merupakan pasar tempat pertemuan dan melakukan transkasi antara para
pencari dana dan para penanam modal. Dalam pasar modal yang diperjualbelikan
adalah efek-efek seperti saham dan obligasi dimana jika diukur dari waktunya
modal yang diperjualbelikan merupakan modal jangka panjang.
b. Pasar Uang (Money Market)
Pasar uang sama halnye dengan pasar modal, yaitu pasar tempat memperoleh
dana dan investasi dana. Yang membedakannya modal yang ditawarkan di pasar
uang berjangka waktu pendek. Dalam pasar uang transaksi lebih banyak dilakukan
dengan media elektronik, sehingga nasabah tidak perlu datang secara langsung.
c. Perusahaan Asuransi
Asuransi Syariah adalah usaha sling melindungi, tolong-menolong diantara
sejmlah pihak melalui investasi dalam bentuk asset dan/ tabarru’ yang
memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad
yang sesuai dengan syariah.
d. Dana Pensiun
Merupakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana pension suatu
perusahaan pemberi kerja atau perusahaan itu sendiri. Penghimpunan dana
pension melalui iuran yang dipotong dari gaji karyawan. Kemudian dana
terkumpul oleh dana pension digunakan lagi untuk diinvestasikan dalam berbagai
sektor yang mneguntungkan.
e. Perusahaan Modal Ventura
Merupakan pembiayaan oleh perusahaan yang usahanya mengandung resiko
tinggi. Perusahaan jenis ini relative masih baru di Indonesia. Usahanya lebih
banyak memberikan pinjaman tanpa jaminan yang umumnya tidak dilayani
lembaga keuangan lainnya.
f. Lembaga Pembiayaan
Merupakan badan usaha diluar bank dan lembaga keuangan bukan bank yang
khusus didirikan untuk melakukan kegiatan yang termasuk dalam bidang usaha
lembaga pembiayaan. Yang termasuk dalam lembaga pembiayaan antara lain:
perusahaan sewa guna usaha, perusahaan anjak piutang, perusahaan kartu plastik
dan pembiayaan konsumen.
g. Perusahaan Pegadaian
Merupakan lembaga keuangan yang menyediakan fasilitas pinjaman dengan
jaminan tertentu. Jaminan nasabah tersebut digadaikan, kemudian ditaksir oleh
pihak pegadaian untuk menilai besarnya jaminan. Besarnya nilai jaminan akan
mmempengaruhi jumlah pinjaman.
h. Lembaga Keuangan Syariah Mikro
 Lembaga Pengelola Zakat (BAZ dan LAZ)
Sesuai UU No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat
diamanahkan untuk memberdayakan lembaga zakat melalui BAZ yang
dibnetuk oleh pemerintah dan LAZ yang dapat dibentuk oleh masyarakat.
Melalui BAZ dan LAZ diharapkan harta zakat umat islam bisa
terkonsentrasi pada sebuah lembaga resmi dan dapat disalurkan secara
lebih optimal.
 Lembaga Pengelola Wakaf
Sesuai dengan UU No. 4 Tahun 2004 tentang Wakaf dibentuklah
Badan Wakaf Indonesia sebagai lembaga independen untuk
mengembangkan perwakafan di Indonesia.
 Balai Usaha Mandiri Terpadu (BMT)
BMT adalah lembaga keuangan mikro yang beroperasi berdasarkan
prinsip-prinsip syariah. BMT merupakan balai usaha mandiri terpadu
dengan kegiatan mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi
dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha kecil bawah
dan kecil dengan antara lain mendorong kegiatan menabung dan
mneunjang pembiayaan-pembiayaan kegiatan ekonominya.

D. Jenis dan Karakteristik Lembaga Keuangan Syariah di Indonesia


Karakteristik Lembaga Keuangan Syariah:
a. Penghapusan Riba.
b. Pelayanan kepada kpeentingan publik.
c. Bersifat universal.
d. Bank syariah akan melakukan evaluasi yang lebih hati-hati.
e. Bagi hasil cenderung mempererat hubungan.
f. Kerangka yang dibangun dalam membantu bank mengatasi kesulitan likuiditasnya
dengan memanfaatkan instrumen PUAS dan instrumen sentral berbasis syariah.

You might also like