Professional Documents
Culture Documents
Domianus Namuwali
HIGHLIGTS
• There is the influence of yoga therapy on the decrease in blood pressure in people with hypertension.
On Hypertension Meena and N. dengan umur 40-50 102.24±4.42 SBP 18.88±1,07 0,006
tahun 2013 Chauhan tahun dengan jumlah Post 138.16±12.29 DBP
sampel 25 kelompok SBP DBP Kelompok kontrol 0,039
intervensi dan 25 121.12±8.18 94.24±12.32 SBP 22±43.71
kelompok kontrol. Pada DBP DBP 10.08±1.01
kelompok ingtervensi 77.04±3.35
dilakukan terapi yoga
dan pada kelompok
kontrol diberikan obat
hipertensi dan diit
rendah garam. Analisis
dilakukan dengan uji t
tidak berpasangan
4 Therapeutic Effect of Kanupriya Jenis penelitian control Pre Pre Kelompok Pre 0.057
Yoga in Patients with Dhameja, study dengan populasi SBP Rata2 TD Intervensi Post 0.061
Hypertension MBBS,1 Savita penderita hipertensi 143.73 + 15.44 SBP 141.27 – SBP 5,06 ±-,55
Singh, MD,1 umur 30-60 tahun pada DBP 14.99 DBP
with Reference to M. D. Mustafa, kelompok intervensi 89.00 – 11.03 DBP 89.00 – 5±-1,63 dan
GST Gene MSc,2 K. P. sampel 30 reaponden Post 11.03 kelompok kontrol
Polymorphis tahun Singh, MD,3 dan kelompok kontrol SBP 138.67 – Post SBP 1.87 – 1.97
2013 Basu Dev sampel 30 responden. 15.99 SBP 139.40 – DBP 2.4-1.59
Banerjee, Pada kelompok 16.95
PhD,2 Mukul intervensi diberikan DBP DBP 86.60 –
Agarwal, MD,3 terapi yoga dan pada 84.00 – 12.66 12.62
and Rafat S. kelompok kontrol
Ahmed, PhD2 diberikan obat anti
hipertensi. Analisis data
dilakukan secara uji t
berpasangan
Keterangan
SBP : Sistole Blood Pressure
DBP : diastolik Blood Pressure
PP : Peer Protocol
P a g e | 216
Pada Penelitian randomized controlled trial (RCT) tekanan darah diastol 18.88 dengan nilai p 0,001 tetapi
yang dilakukan oleh Satish G Patil1, Gopal et all tahun kelompok kontrol tidak mengalami perubahan yang
2014 dengan subyek pasien laki-laki umur 60-80 tahun berarti (M. Sharma et all, 2013).
yang menderita hipertensi yang diambil secara acak Dari penelitian yang dilakukan oleh Kanupriya
dengan jumlah sampel 57, yang terbagi dalam 2 Dhameja, et all, 2013 jenis case control dengan subyek
kelompok yaitu kelompok intervensi terapi yoga penelitian penderita hipertensi umur 30-60 tahun dengan
sebanyak 28 responden dan kelompok kontrol sebanyak jumlah sampel 60 partisipan yang terbagi dalam
29 responden penelitian ini dilakukan selama 3 bulan. kelompok intervesi yoga 30 parisipan dan kelompok
Data yang diperoleh dinyatakan dalam mean dan deviasi kontrol (pemberian obat anti hipertensi) sebanyak 30
standar, untuk data yang berdistribusi normal dilakukan partisipan, data yang diperoleh pada intervensi terapi
Uji-t berpasangan sedangkan data yang tidak yoga setelah dilakukan yoga didapatkan adanya
berdistribusi normal dilakukan uji Wilcoxon, analisis data penurunan pada tekanan darah sistole 5,06 dan pada
menggunakan SPSS versi dengan Signifikansi statistik p tekanan darah diastole 5 sedangkan pada kelompok
<0,05, hasil penelitian pada kelompok intervensi yoga kontrol tidak mengalami perubahan (Kanupriya Dhameja
diperoleh menunjukkan adanya penurunan yang et all, 2013).
signifikan pada tekananan darah Sistole (SBP) dengan p
<0,001, Peer Protocol p<0,001 dan MAP p<0,001, PEMBAHASAN
sedangkan pada kelompok kontrol tidak ada perubahan Dari 4 artikel didapatkan bahwa terapi yoga
(Satish G Patil et all, 2014). berpengaruh terhadap penurunan tekanan darah pada
Penelitian randomized controlled trial (RCT) yang pasien hipertensi dibanding dengan kelompok kontrol.
dilakukan oleh Marshall Hagins et all , 2014 dengan Senam yoga adalah sebuah aktivitas dimana seseorang
subyek penelitian pasien hipertensi umur 21-70 tahun memusatkan seluruh pikiran untuk mengontrol panca
yang diambil secara acak dengan jumlah sampel 68 inderanya dan tubuhnya secara keseluruhan. Berarti
partisipan yang terbagi dalam 2 kelompok yaitu kelompok mengendalikan, mengatur, dan berkonsentrasi, yang
intervensi yoga sebanyak 36 partisipan dan kelompok berfungsi menyelaraskan tubuh, jiwa dan pikiran. Selain
kontrol sebanyak 32 partisipan, penelitian ini dilakukan itu, senam yoga dapat melancarkan aliran oksigen
selama 12 minggu (3 bulan), data yang diperoleh didalam tubuh. Sehingga tubuhpun sehat (Johan, 2011).
dilakukan analisis dengan uji paired t-tests and repeated Senam yoga juga menstimulasi pengeluaran
measures ANOVA (time x group) hasil penelitian hormon endorfin. Endorphin adalah Neuropeptide yang
menunjukan bahwa sebelum dan sesudah dilakukan yoga dihasilkan tubuh pada saat relaks/tenang. Endorphin
didapatkan adanya penurunan pada tekanan darah sistol dihasilkan diotak dan Susunan syaraf tulang belakang.
– 4,48 dan tekanan diastol 0-44 tetapi pada kelompok Hormon ini dapat berfungsi sebagai obat penenang alami
kontrol tidak mengalami perubahan yang signifikan yang Diproduksi otak yang melahirkan rasa nyaman dan
(Marshall Hagins, PT, 2014). meningkatkan jumlah endorphin dalam tubuh Untuk
Berdasarkan hasil penelitian randomized controlled mengurangi tekanan darah tinggi. Olahraga terbukti
trial (RCT) yang dilakukan oleh M. Sharma et all tahun dapat meningkatkan jumlah b-Endorphin empat sampai 5
2013 dengan subyek penelitian pasien hipertensi umur kali didalam darah. Sehingga, semakin banyak melakukan
40-50 thn baik laki-laki maupun perempuan yang terdiri senam maka dapat semakin tinggi pula kajumlahdar b-
dari 25 kelompok intervensi dan 25 kelompok kontrol endorphin. Ketika seseorang melakukan senam, maka b-
yaitu pengurangan garam dan obat antihipertensi, data Endorphin keluar dan ditangkap oleh reseptor didalam
yang diperoleh dilakukan uji “t” test tidak berpasangan hipothalamus dan sistem limbik Yang berfungsi untuk
untuk mengetahui perubahan pada kedua kelompok mengatur emosi. Peningkatan b-endorphin terbukti
(studi & control dengan nilai p <0,001 dianggap statistik berhubungan erat Dengan penurunan rasa nyeri,
sangat signifikan, p-value <0,05 dianggap signifikan dan peningkatandayaingat, memperbaiki nafsu makan,
nilai p> 0,05 dianggap tidak signifikan hasil dari penelitian kemampuan seksual, tekanan darah dan pernafasan
ini menunjukkan bahwa pada kelompok intervensi yoga (Pujiastuti Sindhu, 2006).
adanya penurunan tekanan darah sistol 37.12 dan pada
P a g e | 217
Penurunan tekanan darah sistole yang karena dan penurunan tekanan darah sistolik. Sedangkan
meditasi dapat menekan sistem saraf otonom. Dengan tekanan darah diastolik terkait dengan sirkulasi koroner,
meditasi dapat menstimulus sistem parasimpatik jika arteri koroner mengalami aterosklerosis maka dapat
sehingga menimbulkan keadaan tenang (rileks). Dengan mempengaruhi tekanan darah diastolik, sehingga dengan
terstimulusnya saraf parasympatik dapat memperlambat meditasi tidak mengalami penurunan tekanan darah
denyut jantung memperlebar diameter pembuluh arteri diastolik yang berarti. Kelemahan pada penelitian ini
sehingga dalam keadaan rileks atau tenang dapat anatara lain adalah tidak dilakukan pemeriksaan
menurunkan tekanan darah. responden sebelum perlakuan guna mengetahui adanya
Pemasukan oksigen yang bertambah dan ada tidaknya aterosklerosis pada sistem kardiovaskuler
kebutuhan oksigen yang berkurang inilah yang membuat yang mempengaruhi tekanan darah. (Sherwood, 2005)
meditasi sangat efektif dalam mengatasi rasa pusing pada
hipertensi. Rasa tegang pada tengkuk maupun bahu SIMPULAN
dapat menjadi rilex karena meditasi memang Ada pengaruh Terapi yoga terhadap penurunan
menghasilkan keadaan yang amat santai yang berbeda tekanan darah pada pasien hipertensi.
dengan keadaan tidur atau terhipnosis. Meskipun terjadi
keadaan rilex, namun pada meditasi juga terjadi keadaan SARAN
sadar dan waspada. Hal ini dapat diamati dari timbulnya Disarankan pada fasilitas kesehatan agar terapi
gelombang alpha yang memiliki aliran lambat. yoga dapat digunakan sebagai sebagai salah satu terapi
Gelombang ini ada saat kita sepenuhnya sadar dan santai. alternatif pada pasien hipertensi.
Pada saat bersamaan muncul gelombang delta yang
hanya ditemukan bila kita tidur nyenyak Hal ini DAFTAR PUSTAKA
menunjukkan bahwa dalam meditasi terjadi dua kondisi Agnesia Nuarima Kartikasari. (2012). Faktor risiko
pikiran yang bersamaan yaitu kondisi kewaspadaan yang hipertensi pada masyarakat di desa kabongan kidul,
tinggi dan keadaan rilex. Kondisi ini pulalah yang kabupaten rembang.
terdukung oleh pernyataan penderita serta yang tanpa Armilawati, A. H. A. (2007). Hipertensi dan Faktor
keluhan sebelum meditasi, merasakan terang dan rilex Resikonya Dalam Kejadian Epidemiologi. Ujung
sesudahnya. Kewaspadaan juga oleh keluarnya hormon Pandang: FKM UNHAS.
endorphin. Disamping hormonal dan gelombang otak, http://www.bit.lipi.go.id/pangan-
efek fisis juga terlihat pada menurunnya aktivitas syaraf kesehatan/documents/artikel_hipertensi/hipertens
simpatis, sehingga denyut jantung menurun dan i.pdf diaskses tanggal 13 Desember 2014. (n.d.).
frekuensi nafas juga menurun (Jaffe, 1980). Johan, D. (2011). Pengaruh senam yoga terhadap
Tekanan darah sistole merupakan tekanan darah penurunan tekanan darah pada lansia yang
yang terukur pada saat ventrikel kiri jantung berkontraksi mengalami hipertensi di wilayah kerja puskesmas
(sistole). Darah mengalir dari jantung ke pembuluh darah air dingin padang tahun 2011.
sehingga pembuluh darah teregang maksimal. Tekanan Kanupriya Dhameja et all. (2013). Therapeutic Effect of
darah diastole merupakan tekanan darah yang terjadi Yoga in Patients with Hypertension with Reference
pada saat jantung berelaksasi (diastole). Pada saat to GST Gene Polymorphism.
diastole, tidak ada darah mengalir dari jantung ke Kemenkes. (2013). Riset Kesehatan Dasar. Retrieved from
pembuluh darah sehingga pembuluh darah dapat www.depkes.go.id/resources/download/general/H
asil Riskesdas 2013.pdf
kembali ukuran normalnya sementara darah didorong
kebagian arteri yang lebih distal. , tekanan sistolik salah Kemenkes Republik Indonesia. (2015). Data dan
satunya dipengaruhi oleh psikologis sehingga dengan Informasi Tahun 2014 (Profil Kesehatan). Jakarta.
Retrieved from
relaksasi dapat mendapatkan ketenangan dan tekanan
http://www.depkes.go.id/resources/download/pus
sistolik dapat turun, selain itu tekanan darah sistolik juga datin/profil-kesehatan-indonesia/data-dan-
dipengaruhi sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal informasi-2014.pdf diakses tanggal 03-09-2015
sehingga dengan relaksasi meditasi yang berfokus pada M. Sharma et all. (2013). Study On The Effect Of Yoga
pengaturan pernapasan dapat terjadi penurunan nadi
P a g e | 218