You are on page 1of 7

Penilaian Kompetensi Pengetahuan : Tugas Minyak Bumi

Tugas 1
Cobalah cari informasi mengenai penggunaan bahan bakar yang tepat untuk berbagai jenis
kendaraan bermotor. Berdasarkan informasi tersebut, apakah boleh seenaknya menggunakan
jenis bahan bakar untuk kendaraan bermotor? Misalnya, mobil bermesin diesel diberi
premium, apa akibatnya pada mobil tersebut?
Pembahasan Tugas 1
Kendaraan bermotor dapat digolongkan menjadi 2 berdasarkan jenis mesin yang
digunakan, yaitu kendaraan bermesin diesel (Diesel Engine) dan kendaraan bermesin bensin
(Gasoline Engine). Adapun karakteristik kedua mesin ini juga berbeda disamping dari bahan
bakar yang digunakan. Pada prinsipnya kedua mesin ini sama sama mengubah energi kimia
dari bahan bakar menjadi energi kinetik. Pada mesin diesel proses pembakaran memakai
tekanan kompresi dari udara hingga mencapai suhu dan tekanan tertentu sehingga
menimbulkan adanya percikan api yang memicu pembakaran bahan bakar. Dibutuhkan suhu
yang tinggi, berkisar sekitar 600°C untuk menghasilkan ledakan dari bahan bakar. Sedangkan
pada mesin bensin, proses pembakaran memakai busi. Dimana udara dan bahan bakar
dikompresi kemudian busi menimbulkan percikan api yang memicu proses pembakaran.
Berdasarkan uraian singkat diatas, kedua mesin ini membutuhkan bahan bakar yang
berbeda sesuai dengan karakteristik masing-masing mesin. Mesin diesel membutuhkan bahan
bakar yang tahan terhadap kompresi tinggi, dengan viskositas yang lebih tinggi sehingga
tidak mudah terbakar secara prematur, sedangkan mesin bensin yang menggunakan busi
dalam proses pembakaran memerlukan bahan bakar dengan viskositas yang lebih rendah.
Jadi, jawaban untuk pertanyaan pada tugas 1 adalah tidak boleh seenaknya
menggunakan bahan bakar untuk kendaraan bermotor, karena tiap mesin kendaraan memiliki
sistem kerja yang berbeda pada proses pembakaran untuk mengubah energi kimia pada bahan
bakar menjadi energi kinetik. Mesin diesel memerlukan solar sebagai bahan bakarnya dan
mesin bensin memerlukan bensin sebagai bahan bakarnya, sesuai dengan apa yang diuraikan
diatas.
Jika, misalnya mesin diesel diberi bahan bakar berupa premium atau bensin, maka
mesin akan mudah mengalami kerusakan. Hal ini salah satunya disebabkan oleh viskositas
premium yang lebih rendah dari solar, sehingga pada proses pembakaran premium cenderung
untuk meledak lebih awal sebelum mencapai tekanan kompresi yang sesuai. Ini dapat
menimbulkan adanya knocking atau getaran yang tidak baik pada mesin, biasanya mesin
menjadi sulit menyala. Dan efek jangka panjangnya mesin tentunya jadi cepat rusak.

Tugas 2
Cari informasi mengenai salah satu hasil pengolahan minyak bumi, meliputi komposisinya,
proses terjadinya, dan pengolahan minyak bumi tersebut.
Pembahasan Tugas 2
Minyak bumi yang dijuluki juga sebagai emas hitam adalah cairan kental, berwarna
coklat pekat atau kehijauan yang mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa
area di kerak bumi. Minyak bumi merupakan hasil dari penguaraian (dekomposisi) materi
atau jasad tumbuhan dan hewan di suatu daerah yang mengalami penurunan secara perlahan,
hingga dalam kurun waktu yang sangat lama daerah tersebut semakin tenggelam ke bagian
bumi yang lebih dalam lagi, hingga materi yang terbawa didalamnya mengalami perubahan
kimiawi yang disebabkan oleh tekanan dan suhu tertentu dalam serangkaian proses tersebut.
Proses kimiawi menyebabkan perubahan material pada jasad tersebut yang selanjutnya
menjadi cikal bakal terbentuknya senyawa hidrokarbon yang komposisinya sangat kompleks.
Jenis hidrokarbon yang sering ditemukan dalam minyak bumi antara lain, alkana, sikloalkana,
hidrokarbon aromatik dan beberapa unsur lain seperti Nitrogen (N), Oksigen (O), Sulfur (S)
dan beberapa unsur logam seperti Besi (Fe), Nikel (Ni), Tembaga (Cu), Dan Vanadium (Vn).
Untuk memperoleh minyak bumi perlu dilakukan proses pengeboran. Dari hasil
pengeboran akan didapat minyak mentah (crude oil). Minyak mentah ini belum dapat
dimanfaatkan secara langsung, melainkan perlu dilakukan proses pemurnian (refining)
dengan distilasi bertahap. Prinsip yang digunakan dalam proses didtilasi adalah pemisahan
komponen komponen campuran berdasarkan perbedaan titik didih sehingga diperoleh
kelompok komponen dalam titik didih tertentu yang dinamakan fraksi.
Salah satu fraksi yang dihasilkan adalah solar. Solar adalah salah satu fraksi hasil
destilasi minyak bumi yang berwarna kuning kecoklatan. Solar didapat dari proses destilasi
pada temperatur 200°C - 350°C. Pada minyak solar terkandung sekitar 75% hidrokarbon
jenuh atau alkana (termasuk n-alkana, isoalkana dan sikloalkana, baik lurus ataupun
bercabang) dengan rentang rantai karbonnya, yaitu C9H20 hingga C20H42. Dan sekitar 25%
hidrokarbon aromatik (termasuk naftalena dan alkilbenzena).
Dalam kehidupan sehari-hari, minyak solar ini digunakan sebagai bahan bakar mesin
diesel (Diesel Engine) serta dimanfaatkan pada alat alat industri. Untuk menentukan
penggunaan minyak solar yang tepat ada beberapa aspek atau spesifikasi dari minyak solar
yang perlu diperhatikan, antara lain angka setana (Cetane Number), viskositas, indeks diesel,
massa jenis, titik nyala, titik anilin, residu karbon, dan kadar air. Masing-masing spesifikasi
akan dijelaskan sebagai berikut :
a) Angka Setana (Cetane Number)
Angka setana (Cetane Number) adalah angka yang menunjukkan presentase
jumlah n-heksadekana atau C16H34 dalam minyak solar. Secara umum angka
setana menunjukkan kualitas minyak solar sebagai bahan bakar. Tingginya angka
setana menunjukkan kemampuan minyak solar untuk meledak atau terbakar saat
proses pembakaran pada mesin diesel, sehingga menghemat waktu dalam proses
pembakaran. Semakin tinggi angka setana pada minyak solar maka bahan bakar
tersebut dipandang semakin baik untuk mesin. Sebaliknya jika angka setana
rendah, maka minyak solar membutuhkan waktu yang lama untuk terbakar dan
memerlukan kompresi yang lebih tinggi. Hal ini memungkinkan terjadinya karat
pada piston, akumulasi bahan bakar, dan pengoperasian yang tidak halus.
Penggunaan bahan bakar dengan angka setana yang tinggi dapat mencegah
terjadinya knocking (suara bising) pada mesin diesel. Hal tersebut terjadi karena
pembakaran bahan bakar langsung tanpa ada akumulasi terlebih dahulu. Selain itu
tingginya angka setana pun memberikan kontribusi pada reduksi konsumsi bahan
bakar.

b) Viskositas
Viskositas adalah Viskositas adalah suatu besaran atau ukuran yang menyatakan
seberapa besar tahanan geser dari bahan cair yang mengalir dalam pipa kapiler.
Secara sederhana viskositas dapat dikatakan sebagai kekentalan suatu fluida atau
zat yang mengalir (dalam hal ini adalah minyak). Semakin tinggi viskositas suatu
minyak menandakan semakin kental minyak tersebut dan menyebabkan semakin
sukar minyak tersebut untuk mengalir. Viskositas juga sangat dipengaruhi oleh
temperatur. Semakin tinggi temperatur, semakin kecil viskositasnya dan
sebaliknya semakin rendah temperatur, semakin besar viskositasnya.
Viskositas minyak solar sangat penting artinya, terutama bagi mesin-mesin diesel
maupun ketel-ketel uap karena viskositas minyak solar sangat berkaitan dengan
laju konsumsi bahan bakar ke dalam ruang bakar dan juga sangatberpengaruh
terhadap kesempurnaan proses pengkabutan (atomizing) bahan bakar melalui
injector.
c) Indeks Diesel
Indeks diesel adalah suatu parameter mutu penyalaan pada bahan bakar mesin
diesel selain angka setana. Mutu penyalaan dari bahan bakar diesel dapat diartikan
sebagai waktu yang diperlukanuntuk bahan bakar agar dapat menyala di ruang
pembakaran dan diukur setelah penyalaan terjadi.
d) Massa Jenis
Massa jenis (spesific gravity) yaitu perbandingan massa dari bahan bakar minyak
dengan massa air pada volume yang sama. Pengukuran dilakukan pada kondisi
yang sama yaitu pada temperatur 15,5ºC atau 60ºF dan tekanan 760 mmHg.
Minyak solar umumnya mempunyai specific gravity antara 0,74 g/mL dan 0,96
g/mL, dengan kata lain minyak solar lebih ringan daripada air.

e) Titik Nyala
Titik nyala merupakan temperatur terendah dimana suatu bahan bakar akan
mengalami ‘ledakan’ bila didekatkan dengan nyala api. Berbeda dengan
penerapanya pada kendaraan yang proses ignisinya dipicu oleh sistem pengapian
(busi). Titik nyala ini tidak memiliki pengaruh yang besar pada persyaratan
pemakaiannya untuk mesin diesel. Namun titik nyala ini diperlukan untuk
mengetahui suhu terendah dimana penanganannya dapat dilakukan tanpa
mengakibatkan kebakaran.
f) Titik Anilin
Titik anilin merupakan temperatur terendah dimana sejumlah volume yang sama
antara anilin segar (Anilin adalah salah satu turunan dari benzena dengan rumus
kimia C6H7N) dan minyak tercampur. Titik anilin digunakan untuk
mengkarakterisasikan hidrokarbon murni dan untuk mengindikasikan kandungan
aromatik dalam campuran hidrokarbon. Minyak yang memiliki kandungan
aromatik yang tinggi memiliki titik anilin yang rendah dan sebaliknya, minyak
yang memiliki kandungan aromatik yang rendah memiliki titik anilin yang tinggi.
Hal ini berdasarkan fakta bahwa hidrokarbon aromatik bercampur sempurna
dengan anilin pada suhu rendah, namun hidrokarbon parafin membutuhkan suhu
yang tinggi untuk bisa tercampur
g) Residu Karbon
Bila semua bagian yang ringan telah diuapkan dengan pemanasan (di dalam suatu
tabung tertutup) tanpa pemasukan udara tinggallah sisanya residu karbon.
Pengukuran ini dimaksudkan untuk menunjukkan bagaimana kecenderungan
bahan bakar untuk membentuk kerak atau endapan karbon pada bagian-bagian
motor. Jumlah residu karbon yang diperoleh tergantung pada besar, ukuran dan
kecepatan putaran motor. Pada motor besar kira-kira 0,2% dan pada motor kecil
0,1%. Residu karbon ini sering tampak melekat pada ujung lubang-lubang nosel
penyemprot
h) Kadar Air
Air dalam bahan bakar cair merupakan air eksternal, berperan sebagai
pengganggu. Air yang terkandung dalam bahan bakar dapat menurunkan mutu
bahan bakar tersebut, karena :
- menurunkan nilai kalor dan memerlukan sejumlah kalor untuk penguapan,
- menurunkan titik nyala,
- memperlambat proses pembakaran dan menambah volume gas buang.

Tugas 3
Banyaknya kandungan gas karbondioksida di atmosfer bumi dapat menyebabkan efek rumah
kaca. Carilah informasi mengenai efek rumah kaca
Pembahasan tugas 3
Efek rumah kaca merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki
efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. Gas-
gas di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2) dapat menahan panas matahari sehingga panas
matahari terperangkap di dalam atmosfer bumi. Normalnya, pada siang hari matahari
menyinari bumi sehingga permukaan bumi menjadi hangat, dan pada malam hari permukaan
bumi mendingin. Akan tetapi, akibat adanya efek rumah kaca, sebagian panas yang harusnya
dipantulkan permukaan bumi diperangkap oleh gas-gas rumah kaca di atmosfer. Inilah
mengapa bumi menjadi semakin hangat dari tahun-ketahun.
Penyebab Efek rumah kaca adalah gas-gas rumah kaca. Berikut ini gas-gas di atmosfer
beserta persentasi kontribusinya pada efek rumah kaca:

Uap air (H2O), 36-70%


Karbon dioksida (CO2), 9-26%
Methana (CH4), 4-9%
Ozon (O3), 3-7%
Nitrous Oxide (N2O)
CFC dan HFC

Sebenarnya, gas-gas diatas diatas diperlukan juga agar bumi tidak terlalu dingin, akan tetapi
sejak revolusi industri, gas-gas seperti karbon dioksida, methana, dan gas berbahaya lainnya
menjadi semakin bertambah di atmosfer sehingga konsentrasinya makin meningkat akibat
ulah manusia.
Jika konsentrasi gas-gas rumah kaca makin meningkat di atmosfer, maka efek rumah kaca
akan semakin besar. Berikut ini adalah penyebab-penyebab makin tingginya konsentrasi
gas-gas rumah kaca di atmosfer
Penebangan dan pembakaran hutan; pohon sangat berguna karena dapat mengubah gas
karbon dioksida menjadi oksigen yang bermanfaat untuk kita, akan tetapi manusia suka
melakukan penebangan hutan dan membakarnya untuk dijadikan tempat bercocok tanam.
Selain itu, saat hutan dibakar menghasilkan gas-gas rumah kaca yang tentu dapat
meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer.
pembakaran hutan salah satu penyebab
Pembakaran hutan
[sumber: Woods Hole Research Center]

Penggunaan bahan bakar fosil; Penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak bumi dan batu
bara yang terlalu berlebihan bukan hanya berdampak buruk pada kualitas udara, tapi juga
dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer seperti karbon dioksida yang
dihasilkan dari hasil pembakaran bahan bakar fosil.
peningkatan karbon dioksida di udara
Meningkatnya konsentrasi karbon dioksida dari tahun ke tahun yang dapat memperburuk
efek rumah kaca.

Pencemaran laut; lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan
tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar
sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat
menyerap karbon dioksida lagi.
Industri pertanian; pertanian dalam skala besar (industri) menggunakan pupuk yang dangat
banyak. Pupuk yang dipakai tersebut melepaskan gas nitrous oxide ke atmosfer yang
merupakan gas rumah kaca.
Limbah industri dan tambang industri seperti pabrik semen, pabrik pupuk, dan
penambangan batu baru serta minyak bumi memproduksi gas rumah kaca seperti karbon
dioksida.
produksi karbon penyebab efek rumah kaca
Limbah rumah tangga; limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menghasilkan gas methana
dan karbon dioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.
Industri peternakan; industri peternakan seperti peternakan sapi menghasilkan gas methana
dan karbon dioksida yang sangat besar ke atmosfer. Gas-gas ini dihasilkan dari kentut sapi
(ya, kentut sapi) dan kotoran sapi yang merupakan produk dari bakteri pengurai selulosi di
perut sapi.
Jika efek rumah kaca dibiarkan, maka bumi akan menjadi semakin panas. Memanasnya
bumi dapat mencairkan es yang ada di kutub utara maupun selatan. Jika es di kutub
mencair, maka permukaan air laut akan semakin tinggi yang tentu akan berdampak buruk
pada seluruh wilayah di dunia. Berikut ini dipaparkan dampak efek rumah kaca secara lebih
detail:
Pemanasan global; pemanasan global merupakan fenomena meningkatnya suhu di
permukaan bumi. Hal ini sangat membahayakan seluruh ekosistem yang ada di bumi, dan
dapat membahayakan manusia.
Mencairnya es di kutub; hal ini diakibatkan karena kenaikan temperatur dari tahun ke
tahun. Jika es di kutub mencair, maka seluruh ekosistem di kutub akan terancam punah.
Meningkatnya ketinggian air laut; hal ini diakibatkan karena es kutub yang mencair. Jika air
laut meniggi, maka seluruh populasi yang tinggal di sekitar pantai harus pindah ke tempat
yang lebih tinggi. Kota-kota besar di dunia akan lumpuh karena sebagian besar terletak
dekat dengan pantai.
dampak meningkatnya ketinggian air laut
Dampak meningkatnya air laut (hingga 6 meter) di wilayah-wilayah Indonesia
[sumber: NASA Climate Change]

Laut menjadi semakin asam; akibat meningkatnya gas-gas rumah kaca di atmosfer, laut juga
akan menyerap sebagian gas tersebut. Jika laut berlebihan menerima gas-gas tersebut,
maka akan membuat air laut menjadi asam yang mengakibatkan musnahnya terumbu
karang dan berbagai macam ekosistem di dalamnya.
Berkurangnya lapisan ozon; gas rumah kaca seperti nitrous oxide berdampak dapat
mengurangi lapisan ozon dan merupakan penyebab utamanya. Jika lapisan ozon berkurang,
sinar ultraviolet matahari dapat tembus ke permukaan bumi yang dapat mematikan
makhluk hidup di dalamnya.

You might also like