Professional Documents
Culture Documents
A. Pendahuluan
a. Kebutuhan terasa, yakni kebutuhan yang segera dapat dirasakan dan diketahui
langsung oleh masyarakat baik individual maupun kelompok, misal bagaimana
menambah penghasilan, bagaimana mempromosikan usaha koperasi,
bagaimana memasarkan hasil belajar di satuan pendidikan Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) dan bagaimana membudidayakan ikan.
b. Kebutuhan terduga, yakni kebutuhan yang tidak dirasakan dan diketahui
langsung oleh sasaran tapi diduga dikehendaki oleh orang lain, misalnya oleh
tokoh-tokoh masyarakat, kebijaksanaan pemerintah baik lokal regional maupun
nasional; contohnya : pemberantasan buta huruf, keluarga berencana,
penggunaan bahasa nasional, dan lain-lain.
Batas antara kebutuhan terasa dan terduga adalah relatif; pada suatu ketika
kebutuhan terduga bisa menjadi kebutuhan terasa. Program kegiatan belajar di
masyarakat hendaknya bersikap komprehensif artinya mencakup kebutuhan terasa
dan kebutuhan terduga.
Pertanyaannya sekarang
bagaimana kita melakukan Analisis
identifikasi (proses mencari dan
menyusun) kebutuhan tersebut dimana
dalam hal ini kita akan dihadapkan pada
masalah perbedaan baik individu,
kelompok maupun kesatuan daerah.
Untuk mengatasi masalah ini kita bisa
bertolak dari kenyataan bahwa pada umumnya program kegiatan belajar yang kita
lakukan adalah sifatnya kelompok atau klasikal dan bukannya individual, maka
kebutuhan belajar bisa diidentifikasi dari ukuran rata-rata kebutuhan belajar kelompok.
Berdasarkan ini kita bisa mengidentifikasi rata-rata kebutuhan belajar misalnya :
a. Kelompok-kelompok kecil
b. Kelompok masyarakat tingkat rukun tetangga
c. Kelompok masyarakat tingkat rukun kampung
d. Kelompok masyarakat tingkat desa
Teknik mengidentifikasi kebutuhan belajar yang paling tepat adalah meneliti
secara mendalam kebutuhan belajar dari tiap-tiap individu yang menjadi anggota
kelompok tersebut dengan bertolak dari masalah-masalah yang ia hadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan belajar masyarakat dapat berjalan dengan baik dan
lancar bila sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian apapun yang ia kerjakan
dalam kelompok belajar adalah benar-benar untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Hal-hal ini yang dapat diidentifikasi agar dapat membantu kelestarian kegiatan belajar
yang sesuai dengan kebutuhan belajar adalah : identifikasi karakteristik calon peserta
didik, identifikasi sumber belajar, identifikasi masalah dan kebutuhan, dan identifikasi
potensi/sumber daya alam dan lingkungan yang ada di sekitar lokasi.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan belajar
orang dewasa adalah kegiatan mencari, mencatat, mendaftar, menemukan data dan
analisis informasi yang dibutuhkan oleh orang dewasa sebagai individu atau kelompok
yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dasar, sikap dan kemampuan
tertentu dengan mempertimbangkan kepada identifikasi karakteristik calon peserta
didik, identifikasi sumber belajar, identifikasi masalah dan kebutuhan, dan identifikasi
potensi/sumber daya alam dan lingkungan yang ada di sekitar lokasi sehingga
melahirkan rekomendasi program yang dapat dipenuhi melalui proses kegiatan belajar.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, peserta diklat diminta untuk mempelajari
modul ini mulai dari tahap awal, tahap inti dan tahap penutup. Ikutilah petunjuk yang
tercantum dalam setiap langkah pembelajaran, dan kerjakanlah semua latihan yang
diberikan fasilitator.
B. Deskripsi
C. Tujuan Pembelajaran
Tujuan umum mempelajari modul ini adalah membantu peserta diklat dalam
mempelajari tentang analisis kebutuhan belajar orang dewasa mendorong peserta
diklat untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus
mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan fasilitator
berkenaan dengan pendalaman tentang materi analisis kebutuhan belajar orang
dewasa. Sedangkan secara khusus setelah mengikuti materi ini peserta mampu :
1. Mengembangkan analisis kebutuhan belajar orang dewasa
2. Menyusun rencana analisis kebutuhan belajar orang dewasa.
3. Menerapkan analisis kebutuhan belajar orang dewasa.
Untuk memahami tentang kebutuhan, kita akan bertemu dengan beberapa teori
tentang kebutuhan, antara lain : (1) Teori Kebutuhan Menurut Abraham Maslow
(1908 –1970) (2) Teori Kebutuhan Menurut Gardner Murphy (3) Teori Kebutuhan
Menurut Erichh Fromm (4) Teori Kebutuhan Menurut Knowles (5) Teori Kebutuhan
Menurut Henry Murray (6) Teori Kebutuhan Menurut Jean Waston (7) Teori
Kebutuhan Menurut Virginia Henderson (8) Teori Kebutuhan Menurut McClelland
(1) Pengertian umum tentang definisi “program” adalah suatu unit atau kesatuan
kegiatan. Berdasarkan pengertian itu maka program merupakan sebuah sistem,
yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan tidak hanya satu kali tetapi
berkesinambungan (Arikunto dan Safrudin, 2004).
(2) Menurut pengertian lainnya secara umum, “program” dapat diartikan sebagai
”rencana”. Rencana ini mungkin berupa keinginan untuk melanjutkan kependidikan
yang lebih tinggi, mencari pekerjaan, membantu orang tua dalam membina usaha,
atau mungkin juga belum menentukan program apapun.
Sebutkan jenis Kebutuhan manusia?
Di bawah ini beberapa cara yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi kebutuhan
belajar orang dewasa, antara lain adalah: cara interview/wawancara, angket
diskusi kelompok secara informal, dan observasi.
1. Teknik Interview/wawancara
2. Teknik observasi
3. Teknik angket
4. Diskusi Kelompok Secara Informal
Bagaimana menyusun prioritas kebutuhan belajar orang dewasa?
Menyusun prioritas juga merupakan kegiatan akhir dari sebuah identifikasi, dan
ini dilakukan untuk mengetahui program-program yang dibutuhkan oleh warga
belajar dalam memecahkan masalah dan memanfaatkan sumber daya yang ada
di lingkungannya, salah satu contoh format 1 yang digunakan seperti di bawah
ini:
TABULASI KEBUTUHAN BELAJAR
Jenis Kebutuhan Urutan
No Tally Jumlah
Belajar Prioritas
2. Menanam jagung 28 3
3. Menjahit pakaian pria 37 1
dan wanita
4. Membuat kue 30 2
2. Membuat kue 30
3. Menanam jagung 28
Dari tabel di tersebut diketahui kebutuhan belajar apa yang paling banyak
dibutuhkan dan dikehendaki untuk dipenuhi. Atas dasar itu program kegiatan
belajar dapat disiapkan proses yang sama dilakukan pula terhadap data yang
direkam pada format 2 pada kartu SKBM. Tetapi prosesnya tidak sepeti pada
proses belajar. Hasil pengolahan ini adalah nama-nama orang yang dapat
memberikan pengetahuan/keterampilan beserta data yang menunjang
terselenggaranya suatu kegiatan.
Nomor prioritas 2 4 1 3