You are on page 1of 10

MODUL

ANALISIS KEBUTUHAN BELAJAR ORANG DEWASA


Iip Saripah

A. Pendahuluan

Dalam melakukan penilaian kebutuhan belajar orang dewasa kita perlu


menetapkan lebih dulu kebutuhan apa yang akan dinilai dan bermanfaat bagi orang
dewasa. Dalam pengembangan kurikulum tentu yang kita hadapi ialah kebutuhan
belajar atau kebutuhan pendidikan dalam bidang tertentu bagi orang dewasa atau
kelompok orang tertentu. Tetapi implikasi dari padanya akan menyangkut pula
penilaian kebutuhan aspek-aspek lain dari kurikulum. Proses identifikasi kebutuhan
(dan masalah) pendidikan tersebut itulah yang disebut penilaian kebutuhan
pendidikan. Identifikasi sendiri berasal dari kata “identify” artinya meneliti, jadi
identifikasi mengandung arti sesuatu kegiatan mencari, menemukan, mendaftar,
mencatat data yang belum diketahui mengenai sasaran, kemudian data tersebut
diolah menjadi informasi. Identifikasi kebutuhan belajar adalah sesuatu kegiatan
mencari, menemukan, mendaftar, mencatat data kebutuhan belajar pada suatu daerah
tertentu yang belum diketahui, kemudian data tersebut diolah menjadi informasi.

Kebutuhan belajar dapat kita bagi dalam dua kategori yaitu:

a. Kebutuhan terasa, yakni kebutuhan yang segera dapat dirasakan dan diketahui
langsung oleh masyarakat baik individual maupun kelompok, misal bagaimana
menambah penghasilan, bagaimana mempromosikan usaha koperasi,
bagaimana memasarkan hasil belajar di satuan pendidikan Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) dan bagaimana membudidayakan ikan.
b. Kebutuhan terduga, yakni kebutuhan yang tidak dirasakan dan diketahui
langsung oleh sasaran tapi diduga dikehendaki oleh orang lain, misalnya oleh
tokoh-tokoh masyarakat, kebijaksanaan pemerintah baik lokal regional maupun
nasional; contohnya : pemberantasan buta huruf, keluarga berencana,
penggunaan bahasa nasional, dan lain-lain.
Batas antara kebutuhan terasa dan terduga adalah relatif; pada suatu ketika
kebutuhan terduga bisa menjadi kebutuhan terasa. Program kegiatan belajar di
masyarakat hendaknya bersikap komprehensif artinya mencakup kebutuhan terasa
dan kebutuhan terduga.
Pertanyaannya sekarang
bagaimana kita melakukan Analisis
identifikasi (proses mencari dan
menyusun) kebutuhan tersebut dimana
dalam hal ini kita akan dihadapkan pada
masalah perbedaan baik individu,
kelompok maupun kesatuan daerah.
Untuk mengatasi masalah ini kita bisa
bertolak dari kenyataan bahwa pada umumnya program kegiatan belajar yang kita
lakukan adalah sifatnya kelompok atau klasikal dan bukannya individual, maka
kebutuhan belajar bisa diidentifikasi dari ukuran rata-rata kebutuhan belajar kelompok.
Berdasarkan ini kita bisa mengidentifikasi rata-rata kebutuhan belajar misalnya :
a. Kelompok-kelompok kecil
b. Kelompok masyarakat tingkat rukun tetangga
c. Kelompok masyarakat tingkat rukun kampung
d. Kelompok masyarakat tingkat desa
Teknik mengidentifikasi kebutuhan belajar yang paling tepat adalah meneliti
secara mendalam kebutuhan belajar dari tiap-tiap individu yang menjadi anggota
kelompok tersebut dengan bertolak dari masalah-masalah yang ia hadapi dalam
kehidupan sehari-hari. Kegiatan belajar masyarakat dapat berjalan dengan baik dan
lancar bila sesuai dengan kebutuhannya. Dengan demikian apapun yang ia kerjakan
dalam kelompok belajar adalah benar-benar untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
Hal-hal ini yang dapat diidentifikasi agar dapat membantu kelestarian kegiatan belajar
yang sesuai dengan kebutuhan belajar adalah : identifikasi karakteristik calon peserta
didik, identifikasi sumber belajar, identifikasi masalah dan kebutuhan, dan identifikasi
potensi/sumber daya alam dan lingkungan yang ada di sekitar lokasi.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebutuhan belajar
orang dewasa adalah kegiatan mencari, mencatat, mendaftar, menemukan data dan
analisis informasi yang dibutuhkan oleh orang dewasa sebagai individu atau kelompok
yang berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dasar, sikap dan kemampuan
tertentu dengan mempertimbangkan kepada identifikasi karakteristik calon peserta
didik, identifikasi sumber belajar, identifikasi masalah dan kebutuhan, dan identifikasi
potensi/sumber daya alam dan lingkungan yang ada di sekitar lokasi sehingga
melahirkan rekomendasi program yang dapat dipenuhi melalui proses kegiatan belajar.
Untuk mencapai kompetensi tersebut, peserta diklat diminta untuk mempelajari
modul ini mulai dari tahap awal, tahap inti dan tahap penutup. Ikutilah petunjuk yang
tercantum dalam setiap langkah pembelajaran, dan kerjakanlah semua latihan yang
diberikan fasilitator.

B. Deskripsi

Analisis kebutuhan belajar orang dewasa merupakan kegiatan yang dilakukan


oleh peserta diklat dalam mencari, mencatat, mendaftar, menemukan data dan analisis
informasi yang dibutuhkan oleh orang dewasa sebagai individu atau kelompok yang
berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dasar, sikap dan kemampuan
tertentu dengan mempertimbangkan kepada identifikasi karakteristik calon peserta
didik, identifikasi sumber belajar, identifikasi masalah dan kebutuhan, dan identifikasi
potensi/sumber daya alam dan lingkungan yang ada di sekitar lokasi sehingga
melahirkan rekomendasi program yang dapat dipenuhi melalui proses kegiatan
belajar. Peserta diklat diharapkan memiliki kemampuan dalam memahami konsep dan
teori kebutuhan belajar orang dewasa. Analisis kebutuhan belajar orang dewasa ini
melingkupi : konsep dan teori kebutuhan, konsep dan teori manajemen/pengelolaan
program, tujuan analisis kebutuhan belajar orang dewasa, dan Langkah-langkah
pelaksanaan analisis kebutuhan belajar orang dewasa. Pelatihan ini diselenggarakan
secara variatif dengan memperhatikan substansi dan kedalaman pokok bahasan.
Model pembelajaran yang digunakan experiential learning. Beberapa metode yang
dipergunakan adalah ceramah, presentasi, diskusi, analisis kasus, praktek, dan
penugasan

C. Tujuan Pembelajaran

Tujuan umum mempelajari modul ini adalah membantu peserta diklat dalam
mempelajari tentang analisis kebutuhan belajar orang dewasa mendorong peserta
diklat untuk bekerja sama pada suatu tugas bersama dan mereka harus
mengkoordinasikan usahanya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan fasilitator
berkenaan dengan pendalaman tentang materi analisis kebutuhan belajar orang
dewasa. Sedangkan secara khusus setelah mengikuti materi ini peserta mampu :
1. Mengembangkan analisis kebutuhan belajar orang dewasa
2. Menyusun rencana analisis kebutuhan belajar orang dewasa.
3. Menerapkan analisis kebutuhan belajar orang dewasa.

Bagaimana Teori Kebutuhan Menurut Para Ahli?

Untuk memahami tentang kebutuhan, kita akan bertemu dengan beberapa teori
tentang kebutuhan, antara lain : (1) Teori Kebutuhan Menurut Abraham Maslow
(1908 –1970) (2) Teori Kebutuhan Menurut Gardner Murphy (3) Teori Kebutuhan
Menurut Erichh Fromm (4) Teori Kebutuhan Menurut Knowles (5) Teori Kebutuhan
Menurut Henry Murray (6) Teori Kebutuhan Menurut Jean Waston (7) Teori
Kebutuhan Menurut Virginia Henderson (8) Teori Kebutuhan Menurut McClelland

Bagaimana Teori Pengelolaan Menurut Para Ahli?

Manajemen biasa disebut juga pengelolaan, Manajemen berasal dari bahasa


Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur .
Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary
Parker Follett (1868-1933), yang menulis dalam topik pada masa awal abad ke
duapuluh, mengartikan manajemen sebagai "seni membuat hal-hal terselesaikan
melalui orang-orang.
Sedangkan manajemen itu sendiri adalah “kemampuan dan keterampilan
khusus untuk melakukan sesuatu kegiatan baik bersama orang lain atau melalui orang
lain dalam mencapai tujuan organisasi”. Manajemen merupakan serangkaian kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan, dan
mengembangkan segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan (Sudjana, 2004:17).
Engkoswara dan Komariah (2010: 87) mengemukakan bahwa: Manajemen
merupakan suatu proses yang kontinu yang bermuatan kemampuan dan keterampilan
khusu yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu kegiatan baik secara
perorangan ataupun bersama orang lain atau melalui orang lain dalam
mengkoordinasi dan menggunakan segala sumber untuk mencapai tujuan organisasi
secara produktif, efektif, dan efisien.
Sedangkan menurut Usman (2009: 5) manajemen dalam arti luas adalah
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Manajemen dalam arti

Bagaimana Teori Program Menurut Para Ahli?

(1) Pengertian umum tentang definisi “program” adalah suatu unit atau kesatuan
kegiatan. Berdasarkan pengertian itu maka program merupakan sebuah sistem,
yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan tidak hanya satu kali tetapi
berkesinambungan (Arikunto dan Safrudin, 2004).
(2) Menurut pengertian lainnya secara umum, “program” dapat diartikan sebagai
”rencana”. Rencana ini mungkin berupa keinginan untuk melanjutkan kependidikan
yang lebih tinggi, mencari pekerjaan, membantu orang tua dalam membina usaha,
atau mungkin juga belum menentukan program apapun.
Sebutkan jenis Kebutuhan manusia?

Ada berbagai cara menggolongkan kebutuhan manusia. Beberapa diantaranya sebagai


berikut:
a. Mclntosh, Klonglan dan Wilcox membagi kebutuhan manusia
dalam dua kategori, yaitu kebutuhan biogenetic dan kebutuhan turunan ( derive
needs), yang kedua ini dibagi lagi dua, yaitu kebutuhan sosial dan kebutuhan
psikologis
b. Maslow mengelompokkan kebutuhan level individual sebagai
piramida kebutuhan. Tingkat kebutuhan yang lebih tinggi tidak akan tercapai
sebelum kebutuhan tingkat yang lebih rendah dipenuhi. Kebutuhan tertinggi
seseoang adalah pengejawantahan diri sendiri secara maksimal ( needs for self
actualization).
c. George H. Axinn mengelompokkan kebutuhan manusia pada
level suatu masyarakat. Bagi masyarakat pedesaan di Indonesia ia
mengemukakan tujun komponen fungsional utama kebutuhan masyarakat yang
diwarnai oleh lingkungan sosial, politik, ekonomi, agama, budaya dan alam
masing-masing. Konteks lingkungan tersebut dapat menjadi komponen fungsional
pada masyarakat yang lebih kompleks dan modern.
d. Havigurst menggolongkan kebutuhan individu dari aspek tugas
perkembangannya. Tiap tingkat perkembangan seseorang (masa bayi, masa
kanak-kanak, masa usia belajar, masa puber, masa dewasa, masa tua)
mempunyai tugas-tugas yang berbeda-beda. Artinya tugas-tugas yang belum
diselesaikan itulah kebutuhan belajar individu tersebut pada saat itu.

Sedangkan menurut Bradshaw (Briggs, 1977 : 22) membedakan adanya 5 macam


kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan Normatif
2. Kebutuha Terasa
3. Kebutuhan Komparatif
Bagaimana mengidentifikasi karakteristik calon peserta didik?

Bagaimana Identifikasi Sumber Belajar?

Bagaimana identifikasi masalah dan kebutuhan?

Bagaimana identifikasi potensi/sumber daya alam


dan lingkungan?

Bagaimana menyusun rencana analisis kebutuhan belajar orang


dewasa ?

Rencana kegiatan analisis kebutuhan belajar orang dewasa sebagai berikut :


1. Tahap Persiapan
a. Menyusun
panduan kegiatan analisis kebutuhan belajar orang dewasa
b. Menyusun
perangkat kegiatan analisis kebutuhan belajar orang dewasa meliputi
:kisi-kisi dan instrument analisis kebutuhan belajar orang dewasa
c. Penentuan
aspek/dimensi yang akan dianalisis berdasarkan teori/konseptual
d. Penentuan
instrument analisis kebutuhan belajar orang dewasa
2. Tahap pelaksanaan/proses
a.Proses teknik pengumpulan informasi, data dan fakta baik dari empirik
maupun konseptual
b.Proses pengolahan dan penentuan prioritas kebutuhan belajar orang
dewasa
c. Teknik olah data :
1) Catat,
2) Daftar (tabulatian)
3) Sajikan (display)
4) Reduksi
5) Verifikasi/tentukan skala prioritas
6) Pilihan/kesimpulan
3. Tahap rekomendasi hasil analisis kebutuhan belajar orang dewasa
Hasil analisis kebutuhan belajar orang dewasa

Bagaimana langkah-langkah pelaksanaan analisis kebutuhan belajar


orang dewasa?

Menurut Morrison langkah-langkahnya sebagai berikut:


1. Perencanaan : yang perlu dilakukan; membuat klasifikasi warga
belajar/orang dewasa, siapa yang akan terlibat dalam kegiatan dan cara
pengumpulannya.
2. Pengumpulan data : perlu mempertimbangkan besar kecilnya sampel
dalam penyebarannya (distribusi)
3. Analisa data : setelah data terkumpul kemudian data dianalisis dengan
pertimbangan : ekonomi, rangking, frekuensi dan kebutuhan
4. Membuat laporan akhir : dalam sebuah laporan analisa kebutuhan
mencakup empat bagian; analisa tujuan, analisa proses, analisa hasil
dengan tabel dan penjelasan singkat, rekomendasi yang terkait dengan
data

Sedangkan langkah-langkah analisis kebutuhan belajar orang dewasa sebagai berikut :

1. Melakukan identifikasi kesenjangan


2. Menentukan sebab-sebab terjadinya kesenjangan
3. Mengidentifikasi prioritas belajar orang dewasa
4. Mengidentifikasi penyebab masalah kinerja dan atau
peluang
5. Mengidentifikasi solusi dan atau peluang
pertumbuhan
6. Menggambarkan tentang peran atau pelaksanaan tugas dan fungsi orang
dewasa
Bagaimana identifikasi dan Penyusunan Prioritas Kebutuhan Belajar
orang dewasa?

Di bawah ini beberapa cara yang dapat dipakai untuk mengidentifikasi kebutuhan
belajar orang dewasa, antara lain adalah: cara interview/wawancara, angket
diskusi kelompok secara informal, dan observasi.
1. Teknik Interview/wawancara
2. Teknik observasi
3. Teknik angket
4. Diskusi Kelompok Secara Informal
Bagaimana menyusun prioritas kebutuhan belajar orang dewasa?

Menyusun prioritas juga merupakan kegiatan akhir dari sebuah identifikasi, dan
ini dilakukan untuk mengetahui program-program yang dibutuhkan oleh warga
belajar dalam memecahkan masalah dan memanfaatkan sumber daya yang ada
di lingkungannya, salah satu contoh format 1 yang digunakan seperti di bawah
ini:
TABULASI KEBUTUHAN BELAJAR
Jenis Kebutuhan Urutan
No Tally Jumlah
Belajar Prioritas

1. Menanam bibit padi 25 4

2. Menanam jagung 28 3
3. Menjahit pakaian pria 37 1
dan wanita

4. Membuat kue 30 2

Setelah ditabulasi kemudian dibuat tabel berikut :

TABEL URUTAN PRIORITAS KEBUTUHAN BELAJAR


Jumlah Orang Yang
No Jenis Kebutuhan Belajar
Membutuhkannya

1. Menjahit pakaian pria dan wanita 37

2. Membuat kue 30

3. Menanam jagung 28

4. Menanam bibit padi 25

Dari tabel di tersebut diketahui kebutuhan belajar apa yang paling banyak
dibutuhkan dan dikehendaki untuk dipenuhi. Atas dasar itu program kegiatan
belajar dapat disiapkan proses yang sama dilakukan pula terhadap data yang
direkam pada format 2 pada kartu SKBM. Tetapi prosesnya tidak sepeti pada
proses belajar. Hasil pengolahan ini adalah nama-nama orang yang dapat
memberikan pengetahuan/keterampilan beserta data yang menunjang
terselenggaranya suatu kegiatan.

Kebutuhan Belajar A B C D dst


No Keterangan
Kriteria jml jml jml jml jml

1. Jumlah calon WB 37 30 28 25 A. Menjahit


pakaian
2. Sumber belajar 3 6 7 8 pria dan
manusia wanita
3. Sumber bahan 2 3 4 5 B. Membuat
kue
4. Sumber lingkungan 3 2 5 4 C. Menanam
Kebutuhan jagung
5. 1 2 4 3 D. Menanam
mendesak
bibit padi
Jumlah nilai 46 43 48 45

Nomor prioritas 2 4 1 3

You might also like