You are on page 1of 13

ANALISIS PENGAKUAN PENDAPATAN PADA PT.

PLN (PERSERO)
AREA SURABAYA UTARA

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

NARIDA PRAMEITA CHADANI


NIM : 2011310334

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2015

1
1
ANALYSIS OF INCOME RECOGNITION AT PT.PLN (PERSERO)
REGION NORTH SURABAYA

Narida Prameita
STIE Perbanas Surabaya
Email : Naridaprameita@gmail.com

ABSTRACT

The Company has the main objective is to obtain maximum profit, where one
satukomponennya is income. On the concept of the main problems, namely the recognition of
income and income measurement. Statement of Financial Accounting Standards which
discusses the income contained in PSAK No. 23. This study aimed to analyze whether the
recognition and measurement of income PT. PLN (Persero) North Surabaya area in
accordance with PSAK No. 23. The method used is the analysis deskriptif. Data used primary
and secondary data were obtained directly from the PT. PLN (Persero) Area North
Surabaya.
The results of the study, it can be concluded that the source of income of the company
consist of operational and non-operational income, revenue recognition and measurement
concepts have been applied in accordance with SFAS No. 23, the company's revenue
recognition method using the accrual basis, recording troubled loans using cash basis,
revenues are measured at fair value.

Keywords : revenue recognition, income measurement, PSAK No. 23

PENDAHULUAN Untuk mengatasi permasalahan


diatas maka disusunlah Standar Akuntansi
Dalam akuntansi pendapatan Keuangan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
permasalahan utama adalah pada saat Standar ini berlaku di Indonesia dan
pengakuan itu diakui. Permasalahan ini merupakan pedoman resmi yang
akan terus muncul bila terjadi transaksi digunakan perusahaan dalam penyajian
yang berhubungan dengan pendapatan. laporan keuangan. Dalam standar
Pengakuan perlu dilakukan pada saat yang keuangan akuntansi juga memuat tentang
tepat atas suatu kejadian ekonomi yang pengakuan dan pengukuran pendapatan.
menghasilkan pendapatan. Jumlah Dengan adanya standar ini, maka laporan
pendapatan yang dihasilkan perusahaan laba rugi perusahaan bisa dipercaya
harus diukur dengan pasti. Analisa yang kebenarannya.
baik akan membantu perusahaan dalam PT.PLN (Persero) Area Surabaya
kelangsungan hidup perusahaan dimasa Utara adalah perusahaan yang bergerak
yang akan datang. Jika perusahaan keliru pada bidang jasa. Perusahaan ini melayani
dalam menentukan pendapatan maka akan jasa pelayanan listrik. Masalahnya apakah
mengakibatkan salah dalam pengambilan penerapan akuntansi pada pengakuan dan
keputusan. pengukuran pendapatan oleh perusahaan
sudah tepat dan telah sesuai dengan PSAK

1
no 23. Hal ini menjadi sangat penting Berdasarkan latar belakang diatas
karena pada kenyataannya jika pengakuan peneliti ingin mengetahui Bagaimana
pendapatan tidak tepat maka dapat metode pengakuan dan pengukuran
mempengaruhi laporan keuangan pendapatan yang diterapkan oleh PT. PLN
perusahaan. Keadaan tersebut dapat (Persero) Area Surabaya Utara ? dan
mengakibatkan salah penyajian yang Apakah pengakuan dan pengukuran
dikhawatirkan dapat menyebabkan para pendapatan yang diterapkan oleh PT. PLN
pengguna informasi keuangan salah dalam (Persero) Area Surabaya Utara sesuai
mengambil keputusan. dengan PSAKNo.23 ?
Pendapatan merupakan indikator Tujuan penelitian adalah untuk
untuk pembentukan laba, diukur secara mengetahui pengakuan pendapatan dari
wajar sesuai prinsip pengakuan pendapatan sistem prabayar dan pascabayar pada
untuk diterapkan guna mengukur PT.PLN (Persero) Area Surabaya Utara
pendapatan yang diterima sebenarnya oleh sesuaikah dengan PSAK no 23..
perusahaan,akan diperbandingkan dalam
laporan keuangan serta disajikan sesuai RERANGKA TEORITIS DAN
SAK. Masalah utama pendapatan HIPOTESIS
yaitubagaimana menentukan saat
pengakuan pendapatan, jika penerapan Pengertian Pendapatan
sesuai transaksi serta sesuai PSAK No. 23 Menurut Mardi (2011: 83) siklus
maka pendapatan yang diterapkan dapat pendapatan adalah semua yang berkaitan
dikatakan wajar. Selain pendapatan, beban dengan rangkaian aktivitas bisnis dan
juga merupakan faktor yang kegiatan pemrosesan informasi yang
memperngaruhi kewajaran laporan terjadi secara berulang-ulang terkait
keuangan dan diakui dalam laporan laba dengan penyerahan barang dan jasa kepada
rugi bekaitan dengan manfaat ekonomi para pelanggan dan menerima semua
dengan penurunan aset dan diukur dengan bentuk pelunasan yang diterima dari
handal. Ketepatan pencatatan beban pelanggan. Siklus ini bertujuan untuk
tergantung pada ketepatan mengetahui perincian saat terjadinya
pengklasifikasian beban yang diterapkan proses penagihan kas berlangsung dan
perusahaan karena pihak yang terlibat diterimanya pendapatan. Sebagai
membutuhkan berbagai informasi untuk tambahan, menurut Valen Abraham (2013)
kepentingannya baik informasi keuangan sumber dan jenis pendapatan pada
maupun non keuangan. dasarnya timbul dari penjualan barang atau
Berdasarkan Undang-Undang penyerahan jasa kepada pihak lain dalam
Nomor: 30 Tahun 2009 Tentang periode akuntansi tertentu.
Ketenagalistrikan, usaha penyediaan
tenaga listrik dapat dilaksanakan oleh Jenis Pendapatan
Badan usaha swasta, koperasi, dan Secara umum, pendapatan pada
swadaya masyarakat. perusahaan ada dua jenis yaitu pendapatan
Oleh karena itu penulis ingin yang berasal dari kegiatan utama
melakukan riset untuk mengetahui perusahaan, dan pendapatan yang berasal
bagaimana pengakuan pendapatan dalam dari luar kegiatan perusahaan. Pendapatan
perusahaan penyediaan tenaga listrik pada yang berasal dari kegiatan utama
PT PLN (Persero) Area Surabaya Utara perusahaan dibedakan menjadi dua jenis,
dengan judul “Analisis Pengakuan yaitu :
Pendapatan Pada PT PLN (Persero) Area a. Hasil penjualan barang dagangan
Surabaya Utara” adalah pendapatan yang diperoleh dari
penjualan barang kepada pihak lain selama
periode akuntansi tertentu yang dinilai dari

2
jumlah yang dibebankan kepada pembeli tersebut diukur pada nilai wajar yang
atau pelanggan. diterima atau dapat diterima dikurangi
b. Pendapatan Jasa pada umumnya diskon dagang dan rabat volume yang
adalah pendapatan yang berasal dari diperbolehkan oleh entitas. Kriteria
kegiatan utamanya diberi nama sesuai pengakuan dalam pernyataan ini biasanya
dengan spesifikasi jasa yang dihasilkan diterapkan secara terpisah pada setiap
kepada pemakai jasa tersebut. transaksi. Namun, dalam keadaan tertentu,
adalah perlu untuk menerapkan kriteria
Tujuan Pengakuan Pendapatan pengakua tersebut pada komponen-
Pendapatan adalah salah satu dasar utama komponen yang dapat diidentifikasi secara
sebagai bahan pertimbangan dalam terpisah dari suatu transaksi tunggal, agar
pengambilan keputusan ekonomi. mencerminkan substansi dari transaksi
Besarnya suatu pendapatan yang tersebut. Sebaliknya, kriteria pengakuan
dihasilkan oleh perusahaan akan sangat diterapkan pada dua atau lebih transaksi
berpengaruh terhadap jumlah laba yang bersama-sama jika transaksi tersebut
dapat dihasilkan oleh perusahaan tersebut. terkait sedemikian rupa sehingga pengaruh
Laporan keuangan merupakan rincian dari komersilnya tidak dapat dimengerti tanpa
proses pencatatan yang bersumber dari melihat pada rangkaian transaksi tersebut
transaksi-transaksi keuangan yang terjadi secara keseluruhan.
selama transaksi keuangan. Tujuan
pengakuan pendapatan adalah untuk Pengukuran Pendapatan
mengetahui seberapa besar pendapatan Menurut Belkoui (2006, h. 279)
yang menjadi pendapatan pada periode pengukuran memiliki arti “pemberian
tertentu atau yang bersangkutan dan untuk angka-angka kepada objek atau kejadian-
mengetahui berapa besar pendapatan yang kejadian menurut aturan tertentu. Tanpa
diterima dimuka. melihat batasan-batasan tersebut, secara
tradisional pengukuran dalam akuntansi
Pengakuan Pendapatan akan melibatkan pemberian nilai-nilai
Pengakuan pendapatan dengan mengacu angka kepada objek, kejadian atau
pada tingkat penyelesaian dari suatu atributnya dengan suatu cara tertentu,
transaksi sering disebut sebagai metode sehingga dapat memastikan pelaksanaan
presentase penyelesaian. Dengan metode atau disagresasi data dengan mudah”.
ini, pendapatan diakui dalam periode
akuntansi pada saat jasa diberikan. Metode Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan pendapatan atas dasar ini Pendapatan Perusahaan Jasa
memberikan informasi yang berguna Empat metode pengakuan pendapatan
mengenai tingkat kegiatan jasa dan kinerja untuk penjualan jasa adalah :
dalam suatu periode. Tujuan pengakuan 1. Metode kinerja khusus digunakan untuk
pendapatan adalah untuk mengetahui pendapatan jasa yang dihasilkan dengan
seberapa besar pendapatan yang menjadi melakukan aksi tunggal. Sebagai contoh
pendapatan pada periode tertentu atau seorang dokter gigi menghasilkan
yang bersangkutan dan untuk mengetahui pendapatan atas penyelesaian penambalan
berapa besar pendapatan yang diterima gigi.
dimuka. 2. Metode kinerja proporsional digunakan
Pendapatan dapat diukur dengan nilai untuk mengakui pendapatan jasa yang
wajar imbalan yang diterima atau dapat dihasilkan oleh lebih dari aksi tunggal dan
diterima. Jumlah pendapatan yang timbul hanya ketika jasa melebihi satu periode
dari transaksi biasanya ditentukan oleh akuntansi. Dalam metode ini, pendapatan
persetujuan antara entitas dengan pembeli diakui berdasarkan kinerja proposional
atau pengguna aset tersebut. Jumlah setiap tindakan. Metode kinerja

3
proposional dari akuntansi perusahaan jasa Adapun penjelasannya lebih lanjut dari
sama dengan metode persentase pernyataan tersebut yang dikemukakan
penyelesaian. Pengakuan proposional Standar Akuntansi Keuangan (Revisi
mengambil bentuk yang bergantung dari 2012) adalah :
jenis transaksi jasa. Jumlah pendapatan yang relatif
3. Metode kinerja selesai digunakan untuk timbul dari suatu transaksi oleh
mengakui pendapatan jasa yang dihasilkan persetujuan antara perusahaan dan pembeli
dengan melakukan serangkaian tindakan atau pemakai aktiva tersebut. Jumlah
dimana yangterakhir sangat penting dalam tersebut diukur dengan nilai wajar imbalan
hubungannya dengan total transaksi jasa yang diterima atau yang dapat diterima
dimana pendapatan jasa dianggap telah perusahaan dikurangi diskon dagangan dan
dihasilkan hanya setelah tindakan terakhir rabat volume yang diperbolehkan oleh
terjadi.Misalnya, perusahaan ekspedisi perusahaan. Padau mumnya, imbalan
menghasilkan pendapatan jasa hanya tersebut berbentuk kas atau setara kas dan
setelah pengiriman barang, meskipun jumlah pendapatan adalah jumlah kas atau
pengepakan, muat barang dan transportasi setara kas yang diterima atau dapat
mendahului pengiriman. Metode ini serupa diterima. Namun bila arus masuk dari kas
dengan metode kontrak selesai,yang atau setara kas ditangguhkan, nilai wajar
digunakan untuk kontrak jangka panjang. dari imbalan tersebut mungkin kurang dari
4. Metode penagihan digunakan untuk jumlah nominal dari kas yang diterima
pendapatan jasa ketika ketidakpastian atau yang dapat diterima.
penagihan sangat tinggi atau estimasi
beban yang terkait dengan pendapatan Pascabayar
tidak dapat dipercaya sehingga persyaratan Penjualan listrik dengan mekanisme
reliabilitas tidak dipenuhi. Pendapatan pascabayar Prosedur Sistem penjualan
diakui hanya ketika kas diperoleh. Pada listrik pascabayar adalah sistem penjualan
dasarnya metode ini serupa dengan metode yang dilakukan oleh PT PLN yaitu dengan
pemulihan biaya yang digunakan untuk memberikan pelayanan (jasa) terlebih
penjualan produk. dahulu baru setalah itu dilakukan
penagihan sesuai dengan jasa yang
diberikan.
Pengakuan dan Pengukuran
Pendapatan Menurut Pernyataan
Standar Akuntansi (PSAK) No.23 Prabayar
a. Pengakuan Pendapatan Sistem listrik prabayar adalah layanan
Ketentuan PSAK No.23 (Revisi 2012) listrik dimana pelangan mengeluarkan
mengenai pengakuan pendapatan atas biaya atau uang lebih terlebih dahulu untuk
transaksi penjualan jasa adalah sebagai membeli energy listrik yang akan
berikut : bila suatu transaksi yang meliputi dikonsumsinya. Besar energy listrik yang
penjualan jasa dapat diestimasi dengan telah dibeli oleh pelangan dimasukan ke
andal, pendapatan sehubungan dengan Meter Prabayar (MPB) yang terpasang
transaksi tersebut harus diakui dengan dilokasi pelangan melalui system voucher
acuan pada tingkat penyelesaian dari Penjualan listrik dengan mekanisme
transaksi pada tanggal neraca”. prabayar, Prosedur Sistem penjualan listrik
b. Pengukuran Pendapatan prabayar atau yang disebut juga Stroom
Standar Akuntansi Keuangan (Revisi Steer Listrik Prabayar (LPB) Adalah
2012) menyatakan bahwa “pendapatan layanan terbaru dari PLN dengan berbagai
harus diukur dengan nilai wajar imbalan kelebihan dalam mengatur penggunaan
yang diterima atau yang dapat diterima”. energi listrik melalui meter elektronik
prabayar. Inovasi termutakhir yang

4
berorientasi pada kenyamanan pelanggan kebutuhan dan keinginan. Dengan Stroom
ini merupakan wujud penghargaan kepada Steer Listrik Prabayar, menggunakan
Anda pelanggan PLN. Lewat Prabayar, listrik menjadi Lebih Nyaman dan Lebih
Anda lebih leluasa dalam mengendalikan Terkendali.
pemakaian listrik, sesuai dengan

Sumber Pendapatan
PT. PLN Area Surabaya Utara

Retribusi tarif listrik


pelanggan

Sistem Prabayar Sistem Prabayar

Penyajian Laporan Keuangan


Sesuai dengan PSAK No.23

Gambar 1
Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah Keterkaitan Data dengan Proposisi
penelitian kualitatif. Menurut Meleong Data yang berkaitan dengan
(2011: 6) Penelitian kualitatif adalah proposisi yang menunjukkan gambaran
penelitian yang bermaksud untuk tentang data yang diperoleh dan hasil yang
memahmi tentang apa yang dialami oleh akan disimpulkan, ditunjukkan melalui
subjek penelitian misalnya perilaku, tabel 1 sebagai berikut : melalui proses
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain wawancara, obseravasi serat dokumentasi
secara hilistik dan dengan cara deskripsi data yang akan diperoleh akan
dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada menunjukkan permasalahan dari penelitian
suatu konteks khusus yang alamiah dan ini. Data yang relevan seperti laporan
dengan memanfaatkan berbagai metode keuangan akan mengukur tingkat
ilmiah. Data diperoleh melalui wawancara kewajaran sebuah pendapatan periode
dan observasi. 2011-2012.

5
Teknik Analisis Data bertempat di Gedung Badan Pekerja
Berdasarkan metode pengumpulan Komite Nasional Indonesia Pusat
data diatas maka analisis data yang (BPKNIP) Yogyakarta.
dilakukan adalah mengumpulkan data Penetapan secara resmi tanggal 27
yang berupa laporan keuangan perusahaan Oktober 1945 sebagai Hari Listrik dan Gas
yaitu pendapatan usaha. Berdasarkan berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan
kriteria diatas antara lain: laporan Umum dan Tenaga, Nomor 20 tahun 1960.
keuangan auditan yang berakhir pada Namun kemudian berdasarkan Keputusan
tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga
Desember 2012. Kemudian yang Listrik, nomor 235/KPTS/1975 tanggal 30
dilakukan membandingkan penyajian September 1975 peringatan Hari Listrik
item-item akun pada laporan keuangan. dan Gas yang digabung dengan Hari
Adapun penyajian dalam laporan Kebaktian Pekerjaan Umum dan Tenaga
keuangan, antara lain: Laporan pendapatan Listrik yang jatuh pada tanggal
usaha: pendapatan operasi yaitu penjualan 3 Desember.
tenaga listrik dan biaya operasi, serta Mengingat pentingnya semangat
kebijakan yang terdapat perusahaan dan nilai-nilai hari listrik, maka
tersebut. Lalu dapat dilihat pada berdasarkan Keputusan Menteri
perbandingan penyajian tersebut. Pertambangan dan Energi, Nomor
1134.K/43/MPE/1992 tanggal 31 Agustus
HASIL PENELITIAN 1992 ditetapkan tanggal 27 Oktober
sebagai Hari Listrik Nasional
Sejarah Singkat Perusahaan Tanggal 1 Januari 1961, Jawatan
Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia Listrik dan Gas diubah menjadi BPU-PLN
dimulai pada akhir abad ke-19, ketika (Badan Pimpinan Umum Perusahaan
beberapa perusahaan Belanda mendirikan Listrik Negara) yang bergerak di bidang
pembangkit tenaga listrik untuk keperluan listrik, gas dan kokas. Tanggal 1 Januari
sendiri. Pengusahaan tenaga listrik tersebut 1965, BPU-PLN dibubarkan dan dibentuk
berkembang menjadi untuk kepentingan 2 perusahaan negara yaitu Perusahaan
umum, diawali dengan perusahaan swasta Listrik Negara (PLN) yang mengelola
Belanda yaitu NV. NIGM yang tenaga listrik dan Perusahaan Gas Negara
memperluas usahanya dari hanya di bidang (PGN) yang mengelola gas. Saat itu
gas ke bidang tenaga listrik. kapasitas pembangkit tenaga listrik PLN
Selama Perang Dunia II sebesar 300 MW.
berlangsung, perusahaan-perusahaan listrik Tahun 1972, Pemerintah Indonesia
tersebut dikuasai oleh Jepang dan setelah menetapkan status Perusahaan Listrik
kemerdekaan Indonesia, tanggal 17 Negara sebagai Perusahaan Umum Listrik
Agustus 1945, perusahaan-perusahaan Negara (PLN). Tahun 1990 melalui
listrik tersebut direbut oleh pemuda- Peraturan Pemerintah No. 17, PLN
pemuda Indonesia pada bulan September ditetapkan sebagai pemegang kuasa usaha
1945 dan diserahkan kepada Pemerintah ketenagalistrikan.Tahun 1992, pemerintah
Republik Indonesia. memberikan kesempatan kepada sektor
Pada tanggal 27 Oktober 1945, swasta untuk bergerak dalam bisnis
Presiden Soekarno membentuk Jawatan penyediaan tenaga listrik. Sejalan dengan
Listrik dan Gas, dengan kapasitas kebijakan di atas, pada bulan Juni 1994
pembangkit tenaga listrik saat itu sebesar status PLN dialihkan dari Perusahaan
157,5 MW. Tanggal 27 Oktober 1945 Umum menjadi Perusahaan Perseroan
kemudian dikenal sebagai Hari Listrik dan (Persero).
Gas, hari tersebut telah diperingati untuk
pertama kali pada tanggal 27 Oktober 1946 Visi Dan Misi Perusahaan

6
Visi : perusahaan dari hasil kegiatan
Terwujudnya keharmonisan utama perusahaan. Pendapatan
hubungan PT PLN (Persero) dengan operasional PT. PLN (Persero)
masyarakat sehingga akan menunjang Area Surabaya Utara berasal dari
keberhasilan kegiatan PT PLN (Persero) perusahaan listrik yang bergerak di
dalam menyediakan tenaga listrik bagi bidang pelayanan jasa.
masyarakat. 2. Pendapatan non operasional
Pendapatan non operasional adalah
Misi : pendapatan yang diperoleh dari
1.Membantu pengembangan kemampuan luar kegiatan utama perusahaan
masyarakat agar dapat berperan dalam yang sifatnya tidak tetap.
pembangunan
2.Berperan aktif dalam meningkatkan Kriteria dan Pengakuan Pendapatan
kualitas hidup masyarakat dengan jalan Pendapatan pada PT. PLN
program Community Empowering (Persero) Area Surabaya Utara diakui
3.Berperan aktif dalam mencerdaskan dengan memenuhi tiga kriteria sebagai
masyarakat melalui pendidikan berikut :
4.Berperan aktif dalam mendorong a) Pendapatan perusahaan dapat
tersedianya tenaga listrik untuk diukur secara andal. Ukuran yang
meningkatkan kualitas hidup dengan jalan digunakan PT.PLN (Persero) Area
penggunaan listrik pada siang hari untuk Surabaya Utara yaitu nilai tukar
Industri Rumah Tangga dan yang menunjukkan nilai wajar atau
pengembangan desa mandiri energi. nilai tunai yang dapat diterima
5.Berperan aktif dalam menjaga dalam bentuk kas dan setara kas.
kesinambungan lingkungan melalui b) Pendapatan perusahaan telah
pelestarian alam. memenuhi definisi dari unsur
laporan keuangan yaitu pendapatan
Sumber dan Jenis Pendapatan itu sendiri seperti yang telah
Perusahaan dijelaskan dalam PSAK No.23
Pendapatan diakui bila besar pada bab sebelumnya.
kemungkinan manfaat ekonomi c) Informasi mengenai pendapatan
sehubungan dengan transaksi tersebut akan yang diterima oleh PT.PLN
diperoleh perusahaan. Dalam menjalankan (Persero) Area Surabaya Utara
usahanya, PT. PLN (Persero) Area mampu membuat suatu perbedaan
Surabaya Utara menghasilkan dalam pengambilan keputusan
pendapatannya dari kegiatan operasional pemakai.
meskipun demikian tak jarang perusahaan
memperoleh pendapatan dari kegiatan non Analisis Pengakuan Pendapatan
operasional. Namun pendapatan yang Pendapatan PT. PLN (Persero) Area
didapat dari non operasional ini tidak Surabaya Utara dikelompokkan atas
terlalu besar bahkan sangat jauh nilainya pendapatan operasional dan pendapatan
dari pendapatan dari kegiatan operasional. non operasional. Pendapatan operasional
Jadi keuangan perusahaan sangat adalah pendapatan yang dihasilkan dari
tergantung pada pendapatan dari kegiatan kegiatan utama perusahaan yaitu penjualan
operasional perusahaan. jasa listrik kepada masyarakat (pelanggan).
Pendapatan operasional ini terbagi menjadi
pendapatan tunai dan non tunai.
1. Pendapatan operasional Pendapatan tunai adalah
Pendapatan operasional adalah pendapatan yang berasal dari pembayaran
pendapatan yang diperoleh listrik pelanggan yang menggunakan

76
sistem pascabayar pendapatan ini berasal penggunaan aktiva lainnya biasanya
dari tarif tagihan bulanan pelanggan (meter berupa bunga, royalty, dan dividen. PT.
pln), sedangkan pendapatan non tunai PLN (Persero) Area Surabaya Utara
berasal dari pelanggan yang mengunakan menghasilkan pendapatannya dari
sistem pembayaran prabayar (melalui penjualan jasa yaitu dari pembayaran
voucher elektrik/token). listrik menggunakan sistem pascabayar
Pada umumnya ada dua jenis dan prabayar, sedangkan pendapatan non
metode pengakuan yaitu metode accrual operasionalnya berasal dari pendapatan
basis dan metode cash basis. Dalam bunga an pendapatan lain-lain. Penjualan
metode accrual basis pendapatan dan jasa ini sebagai peristiwa yang berulang,
keuntungan diakui pada saat terjadinya dengan demikian PSAK No.23 tentang
pendapatan. Sementara metode cash basis, peristiwa ekonomi sebagai sumber utama
pendapatan dan keuntungan diakui pada dan sumber sampingan pendapatan bagi
saat kas diterima. perusahaan berlaku sepenuhnya. Karena
PT.PLN (Persero) Area Surabaya analisa yang baik mengenai pengakuan
Utara menggunakan dua metode yaitu dan pengukuran pendapatan akan
metode accrual basis dan metode cash membantu perusahaan dalam
basis, yang mana metode accrual basis kelangsungan hidup perusahaan dimasa
digunakan saat perusahaan mengakui yang akan datang. Jika perusahaan keliru
pendapatan jasa listrik prabayar (non dalam menentukan pendapatan maka akan
tunai) pada saat kejadian (bukan pada saat mengakibatkan salah dalam pengambilan
kas atau setara kas diterima atau dibayar). keputusan. Dengan diterapkannya PSAK
Sementara metode cash basis yang maka laporan keuangan laba rugi
digunakan PT. PLN (Persero) Area perusahaan biasa dipercaya kebenarannya.
Surabaya Utara adalah saat perusahaan
menerima pendapatan yang diterima dari Kebijakan Pendapatan Akuntansi
pembayaran listrik pelanggan yang PT.PLN (Persero) Area Surabaya
menggunakan sistem pascabayar. Utara Pendapatan operasi pada PT. PLN
Namun pada prakteknya PT. PLN (Persero) Area Surabaya Utara sebagian
(Persero) Area Surabaya Utara mengakui besar diperoleh dari penjualan tenaga
pendapatan tunai yang dihasilkan dari listrik. Pendapatan penjualan listrik diakui
tagihan dengan para pelanggan dibulan berdasarkan pemakaian energi listrik
berikutnya bukan pada saat bulan sekarang (kWh), sedangkan beban diakui pada saat
yaitu saat pelanggan telah menerima jasa terjadinya.
dari PT.PLN (Persero) Area Surabaya Sebelum tanggal 1 Januari 2010,
Utara setiap bulannya yang mana realisasi pendapatan bunga dan beban bunga diakui
dari dilakukan terlebih dahulu. Tentu hal berdasarkan metode akrual. Pendapatan
ini akan berpengaruh pada laporan penjualan tenaga listrik didasarkan pada
keuangan yaitu laporan laba rugi diakhir tarif dasar listrik yang ditetapkan
tahun yang tidak menunjukkan hasil Pemerintah Republik Indonesia. Tidak
laporan yang sebenarnya. terdapat penjualan kepada pelanggan
dengan jumlah melebihi 10% dari
penjualan tenaga listrik.

Analisis Pendapatan Menurut PSAK Analisis Pengukuran Pendapatan


No. 23 Nilai tukar merupakan ukuran
PSAK No. 23 mengatur tentang terbaik untuk mengetahui hasil perolehan
pendapatan khususnya transaksi atas dari penjualan dan pemberian jasa. Nilai
peristiwa ekonomi yang timbul dari tukar tersebut diukur dalam rupiah, bukan
penjualan barang, penjualan jasa dan dalam dollar ataupun mata uang asing.

86
PT.PLN (Persero) Area Surabaya Utara (Persero) yang dilakukan oleh petugas
mempraktekkan bahwa nilai tukar dari pembaca meter. Hasil pembacaan meter
pemberian jasa adalah ukuran yang akan tersebut merupakan jumlah Kwh yang
diterima pada saat kas diterima. digunakan oleh pelanggan PT.PLN
Pendapatan dari hasil penjualan jasa (Persero) yang kemudian dicatat oleh
tersebut dinilai wajar. Artinya pengukuran petugas pembaca meter. Setelah
pendapatan atas pemberian jasa. pembacaan meter didapat, maka dapat
Pengukuran pendapatan dilakukan dilakukan proses perhitungan jumlah
berdasarkan jumlah uang yang akan rupiah sesuai dengan Tarif Dasar Listrik
diterima atau pendapatan diukur dengan (TDL), apabila secara kontrol data hasil
nilai wajar imbalan yang diterima atau pembacaan meter listrik validasi sudah
yang akan diterima perusahaan. Jumlah dapat diketahui dan dimonitor, maka
pendapatan yang timbul dari suatu proses selanjutnya adalah pencetakan
transaksi biasanya ditentukan oleh pembayaran rekening listrik/ bill untuk
persetujuan antara perusahaan dengan masing-masing pelanggan sesuai dengan
pembeli atau pemakai (pelanggan) dafatr induk langganan (DIL) PT.PLN
tersebut. Sesuai dengan standar akuntansi (Persero).
keuangan yang menyatakan kriteria PT PLN menggunakan metode
pendapatan dari penjualan jasa dapat dalam pencatatan piutang untuk mencatat
diakui apabila dipenuhi keadaan atau piutangnya. Untuk penyisihan piutang, PT.
dalam kondisi-kondisi tertentu. PLN menggunakan metode penyisihan
Pengukuran pendapatan PT.PLN (Allowance Method). PT PLN tidak
(Persero) Area Surabaya Utara telah sesuai menunggu sampai piutang benar-benar
dengan Peraturan Standar Akuntansi tidak dapat ditagih, melainkan membuat
Keuangan (PSAK) No. 23, karena selama suatu perkiraan jumlah kemungkinan
ini perusahaan mengakui pendapatan piutang yang tidak dapat ditagih.
berdasarkan satuan rupiah. Maka transaksi Dari transaksi-transaksi diatas,
yang berlaku dala mata uang asing akan bagian akuntansi akan memasukan ke
disesuaikan dengan kurs standar yang dalam laporan keuangan yang selanjutnya
berlaku pada saat terjadinya transaksi, akan dilaporkan kepada PLN Area
dalam menjalankan operasinya perusahaan Pelayanan Jasa Surabaya Utara (APJSU),
tersebut mengukur nilai pendapatan, jika dari PLN Area Pelayanan Jasa Surabaya
telah ada persetujuan dari pelanggan, Utara akan dilaporkan ke kantor distribusi
bagian akuntansi, dan manajer. Kemudian (KD) melalui sistem aplikasi pelayanan
akan dilaporkan dalam laporan keuangan pelanggan terpusat (AP2T).Piutang lancar
yaitu laporan laba rugi tahun berjalan. PLN ditetapkan pada saat bulan pertama
pelanggan mulai memiliki tunggakan atau
Pencatatan Piutang Pada PT.PLN tidak membayar tagihan pada PLN. Jika
(Persero) Area Surabaya Utara dalam waktu tiga bulan pelanggan tidak
Piutang pada PT.PLN (Persero) juga melunasi tagihannya, maka PLN akan
Area Surabaya Utara secara sistem tercatat melakukan pemutusan listrik sementara
secara administratif melalui berbagai sampai pelanggan melunasi tagihan berikut
prosedur yang dapat dilakukan oleh sebuah dendanya.
organisasi yang dikenal dengan Front liner. Namun, jika lebih dari tiga bulan
Front liner adalah unit organisasi yang pelanggan tidak juga melunasi tagihannya,
dapat penagihan-penagihan dari transaksi maka PLN akan melakukan pembongkaran
penagihan tenaga listrik yang dapat jaringan listrik pelanggan yang
menimbulkan piutang. Proses timbulnya bersangkutan. Sehingga jika pelanggan
piutang ini diawali dari sistem pembacaan ingin mendapatkan kembali pasokan
meter ke pelanggan-pelanggan PT.PLN listriknya harus melakukan pemasangan

96
listrik baru dan membayar tunggakan perusahaan mengakui pendapatan dari
dendanya yang belum terbayar. pelanggan yang menggunakan sistem
Berdasarkan ketentuan tersebut maka pembayaran dengan pascabayar. Metode
piutang pelanggan yang digolongkan accrual basis pada saat PT. PLN (Persero)
sebagai piutang lancar sudah jatuh tempo Area Surabaya Utara menerima dari
akan berubah menjadi piutang ragu-ragu. pembayaran pelanggan yang menggunakan
Sanksi keterlambatan membayar tagihan sistem prabayar. Setiap pada akhir tahun
listrik yang diberikan kepada pelanggan dalam laporan keuangan PT.PLN (Persero)
berdasarkan keputusan direksi PT.PLN Area Surabaya Utara mencatat seluruh
yaitu : pendapatan yang didapat dari pendapatan
1.PT PLN (Persero) berhak melaksanakan tunai maupun non tunai yang
pemutusan/penghentian sementara sesungguhnya, karena pendapatan yang
penyaluran tenaga listrik pada pelanggan diterima dari pelanggan akan di
apabila pelanggan belum melunasi akumulasikan dan dicatat dalam laporan
pembayaran tagihan listrik sampai tanggal laba rugi. Sehingga laporan keuangan
20 bulan pembayaran atau tanggal yang PT.PLN (Persero) Area Surabaya Utara
sudah ditentukan PT.PLN (Persero) menunjukkan hasil yang sebenarnya dan
2.Pelanggan yang tidak memenuhi tidak menyimpang dari ketentuan PSAK
kewajiban membayar tagihan listrik tepat No. 23.
pada waktunya, dikenakan biaya Pengukuran pendapatan PT.PLN (Persero)
keterlambatan (BK) sesuai dengan Area Surabaya Utara berdasarkan nilai
golongan tarif untuk setiap bulan wajar dari imbalan yang diterima atau
keterlambatan. yang dapat diterima dalam bentuk kas
3.Penyambungan kembali akan dilakukan atau setara kas telah sesuai dengan standar
oleh PT.PLN (Persero), apabila pelanggan akuntansi keuangan, karena selama ini
telah melunasi pembayaran tagihan listrik perusahaan mengakui pendapatan
ditambah. Biaya keterlambatan. berdasarkan satuan rupiah. Hal itu telah
4.Apabila jangka waktu 60 hari terhitung sesuai dengan PSAK No. 23.
sejak hari pertama melaksanakan Penelitian ini memiliki keterbatasan
pemutusan sementara, pelanggan belum hanya Terbatasnya perolehan data
juga melunasi pembayaran tagihan listrik, dokumentasi pada PT. PLN (Persero) Area
maka PT PLN (Perseru) berhak melakukan Surabaya Utara, sehingga tidak
pengambilan seluruh instalasi/ asset (Alat dimasukkan dalam dokumentasi penelitian
pembatas dan pengukur serta sambungan ini.
rumah) milik PT.PLN (Persero) Berdasarkan hasil dan keterbatasan
5.Permintaan penyambungan kembali penelitian, maka saran yang dapat
setelah bongkar rampung dipenuhi setelah diberikan adalah memang praktik
pelanggan dilokasi tersebut dikenakan akuntansi khususnya dalam pendapatan
biaya pemasangan baru dan wajib melinasi dan beban di PT.PLN (PERSERO0 Area
tunggakan berikut tagihan susulan. Surabaya Utara sudah sesuai dengan
KESIMPULAN, KETERBATASAN PSAK No. 23, namun hal ini harus terus
DAN SARAN konsisten untuk diterapkan supaya
Berdasarkan hasil penelitian ini informasi yang dihasilkan memiliki daya
menunjukkan bahwa PT.PLN (PERSERO) banding yang tinggi..
Area Surabaya Utara menggunakan Peneliti selanjutnya diharapkan untuk
Metode pengakuan pendapatan PT. PLN memperluas lagi tidak hanya pada
(Persero) Area Surabaya Utara pengakuan pendapatan tetapi bisa dengan
menggunakan 2 metode pendapatan yaitu pengakuan beban. Penelitian selanjutnya
metode cash basis dan metode accrual diharapkan memperluas sampel
basis. Metode cash basis pada saat perusahaan secara keseluruhan tidak hanya

106
pada perusahaan jasa tetapi pada Beban Atas Laporan Keuangan
perusahaan dagang atau manufaktur yang Pada Pt. Bank Sulut”. Jurnal
memiliki sampel perusahaan yang cukup Emba. 2013. Volume 1
banyak agar dapat memperoleh data yang Weygandt, Jerry J and Kieso, Donald E
lebih lengkap. and Kimmel, Paul D, Accounting
Principles Pengantar Akutansi,
DAFTAR RUJUKAN Edisi Ketujuh, Penerbit Salemba
Belkoui, Ahmed Riahi. 2006. Accounting Empat, Jakarta, 2007
Theory, Teori Akuntansi, Edisi http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Li
Kelima, Salemba Empat, Jakarta. strik_Negara
Dyckman, Thomas R. Roland E. Dukes
dan Charles J. Davis. 2004.
Akuntansi Intermediate, Jilid 1,
Edisi ketiga, Alih Bahasa Munir
Ali, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Elisabeth 2013, Pengakuan, Pengukuran,
Pengungkapan dan Pelaporan
Pendapatan berdasarkan PSAK
No. 23 pada PT.Pegadaian
(persero), Universitas Sam
Ratulangi Manado.
Erlinadiansyah, Tri Yuni. 2009. Analisis
Metode Pengakuan Pendapatan
Dengan Pendekatan Persentase
Penyelesaian Dalam Rangka
Penyajian Laporan Keuangan
Pada PT. Pembangunan
Perumahan (Persero), Airlangga
Library
Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. “Standar
Akuntansi Keuangan”. Jakarta :
Dewan Standar Akuntansi
Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia.
Imam Ghozali dan Anis Chariri. 2007.
Teori Akuntansi, Badan Penerbit
UniversitasDiponegoro.
Lexy J. Meleong. 2010. “ Metodologi
Penelitian Kualitatif”. Bandung :
PT.Remaja Rosidakarya.
Mardi. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Rahayu. 2013. Analisis Pengakuan
Penapatan Jasa Konstruksi Pda
CV. Samudera Konstruksi
Palembang Berdasarkan PSAK
No. 34, Usu e- Repisitory.
Valen Abraham Lumingkewas. 2013.
“Pengakuan pendapatan dan

6
11

You might also like