You are on page 1of 7

A.

PERUBAHAN PERNAPASAN
Di kandungan ibu bayi memnuhi kebutuhan oksigennya melalui plasenta. Oleh karena
itu pada saat di kandungan, paru-paru bayi belum berfungsi sebagai organ respirasi. Untuk
dapat bertahan hidup di luar uterus, maturasi paru-paru sangat penting dan dengan
perkembangan yang kontinu sepamjang kehidupan janin dan masa kanak-kanak awal.
sekitar usia kehamilan 17 minggu, cabang-cabang bronkial dan kantung udara primitive
mulai terbentuk. Usia 24 minggu s/d usia 26 minggu terjadi suatu vaskularisasi yang adekuat dan
perkembangan kantung pernafasan. Pada masa ini kemampuan pertukaran gas sudah bisa
terjadi, namun janin beresiko tidak bertahan lama karena lipoprotein aktif dipermukaan paru
belum terbentuk dan perkembanagan alveolus masih terbatas.
B. PERMULAAN PERNAPASAN
Banyak factor yang mungkin terlibat dalam proses pernafasan awal bayi baru lahir.
Factor tersebut antara lain fisik, sensorik dan kimiawi. Namun belum diketahui secara pasti
bagaiman factor tersebut saling memengaruhi. Beberapa bukti menunjukan perbedaan tekanan
antara uterus dan dunia luar dapat menstimulasi fisik untuk mempercepat pernafasan.
kondisi ruang bayi dilahirkan (dingin, panas, cahaya, suara, gravitasi), Juga berperan
pernting untuk mempercepat nafas bayi. Pada suatu penelitian pernafasan bayi domba,
ditemukan lingkungan dingin dapat mempercepat nafas janin domba (korones, 1986). Tetapi hal
ini tidak berarti bahwa bayi baru lahir harus diletakkan di lingkungan dingin. Perubahan kimiawi
dalam darah akibat asfiksia sementara selama kelahiran juga merupakan stimulus yang kuat
untuk pernafasan pertama kali.
C. KARAKTERISTIK PERNAPASAN BAYI BARU LAHIR
Pada jam-jam pertama saat bayi baru lahir, nafas bayi mencapai 80x / menit. Setelahnya
akan turun jadi antara 30-60x / menit dengan kecepatan dan kedalaman tidak teratur.gerakan
nafas 20 detik juga terjadi/ nafas periodic. Jika lebih dari 20 detik maka dianggap terjadi apnea
dan perlu ditindak lanjuti.
D. PERNAPASAN
Nafas bayi bary lahir normalnya 40-60x / menit dan mudah berubah-ubah sesuai
stimulus internal dan ekstrenal. Pernapasan normalnya tenang dan dangkal, abdomen bergerak
bersamaan. retraksi ngorok ekspiratorik ringan, dan napas cuping hidug dianggap normal.
Namun jika berlangsung lama menandakan adanya sumbatan.
E. FREKUENSI NADI
Stabil/tidaknya Frekuensi nadi, mengikuti bagaimana pola pernapasan bayi.frekunsi
nadi normal berrkisar 120-150x / menit, menangis/aktivitas yang aktif dapat meningkatkan
hingga 180x / menit. Dan tidur frekensi dapat turun hingga 100x/ menit.
F. TEKANAN DARAH
Pengkajian non invasive pada tekanan darah bayi sulit dilakukan, dan cenderung
hasilnya tidak akurat. Oleh karena itu bayi baru lahir tidak perlu diukur tekanan darahnya secara
rutin. Tekanan darah bayi baru lahir umunya 71/49 mm Hg dan dapat meningkat selama minggu
pertama secara lambat. Bayi lahir premature dan bayi kecil memiliki tekanan darah yang lebih
rendah dibanding bayi sehat yang .
G. KEPALA
Kepala bayi baru lahir berukuran seperempat dari tubuhnya. Kepala awalnay terlihat asimetris
karena molase tulang tengkorak. Jika terjadi tekanan pada kepala bayi maka dapat terjadi
suksedenum (pembengkakan jaringan lunak) / selafohematoma (akumulasi darah antara tulang
dari periosteum). Garis sutura bayi umunya mudah di palpasi, terasa lunak, tidak menonjol.
Bentuk berlian pada ubun-ubun umumnya memiliki lebar sekitar 2-3 cm dan panjang 3-4cm .
penutupan ubun-ubun depan umunya 12-18 bulan. Ubun-ubun belakan berbentuk segitiga
terletak diantara tulang oksiput dan parietal memiliki ukuran yang lebih kecil daripada ubun-
ubun depan. Dapat menutup setelah lahir dan secara sempuran pada bulan akhir kedua.
Lingkar kepala diukur menggunakan pita. Secara normal ukura lingkar kepala 2cm lebih lebar
dari lingkar dada. Pengukuran dapat terjadi ketidakakuratan karena molase. Ukuran kepala
normal 33-37cm.
H. DADA
Dada bayi baru lahir berbntuk bundar dengan diameter transversal hamper sama dengan
diameter anteroposterior. Torak relative lebih pendek disbanding abdomen. dinding dada tipis,
otot sedikit dan rongga yang lunak dan lentur. Ujung prosesus xifoideus tampak menonjol. Dan
pembengkakan payudar normal terjadi pada bayi laki-laki/ perempuan pada masa neonatal. Hal
ini terjadi karena tidak adanya transfer estrogen setelah bayi lahir melalui plasenta, dan dapt
hilang setelah 2/3 minggu.
I. JANTUNG
Frekuensi normal berkisar 120-160 x/ menit dan tergantung dengan pola pernapasan. Dapat
berubah juga sesuai aktivitas bayi. Bunyi jantung 1 dan 2 harus terdengar dengan baik. Murmur
dapat terjadi pada bayi baru lahir. Murmur akan lebih jelas terdengar menggunakan stetoskop
yang ditaruh di dada. Murmur paling umum terdengar pada batas sternum kiri, kiri bawah, kiri
atas dan apeks. Pengalaman awal mendengar jantung bayi lebih membingubgkan daripada
jantung orang dewasa. Karena frekuensi pernapasan bayi yang cepat.
J. MATA
Mata bayi akaan terbuka spontan saat baru lahir, namun lebih banyak tertutup Jika kepala bayi
diangkat/diguncang perlahan. Seorang bayi lahir dengan kemampuan untuk melihat dan
membedakan pola sebagai dasr untuk oersepsi bentuk. Namun, kemampuan ini terbatas dengan
belum sempurnanya okulomotor dan ketidakmampuan mengakomodasi jarak yang berbeda.
Selain itu mata, alur visualisasi dan bagian otak masih belum berkembang sempurna. Walau
demikian pemberiikan pengalaaman melihat bayi yang baik mungkin dilakukan bayi baru lahir
K. TELINGA DAN PENDENGARAN
Inspeksi telinga meliputi ukuran, bentuk, posisi, kelainan rotasi dan anomaly. Pemeriksaan
otoskopik telinga menetapkan kepatenan saluran auditori eksternal. Selama 2/3 hari pertama
membrane timpani sulit diamati karena verniks kaseosa. jika terjadi infeksi, visualisai harus
dilakukan karena otitis media dapat terjadi selama hari-har pertama kehidupan (phibbs, 1991).
L. BIBIR, MULUT, PIPI
Daerah lepuhan dan tebal seringkali ditemukan dibibr dikenal tuberkel labia. Lepuhan ini bukan
lepuhan sesungguhnya karena tidak terdapat cairan. Lemak mengisap pada umunya pada pipi,
bibir, gusi dan platum harus diperiksa apakah daerah tersebut utuh.
M. LEHER
Leher bayi baru leahir umunya pendek. Dan menyebabkan kesulitan untuk mengetahu apakah
terdapat selaput/ masalah lainnya. Kepala harus diputar dengan perlahan untuk menentukan
rentang gerak leher dan otot harus dipalpasi untuk mengetahui apakah ada masssa pada daerah
tersebut

1. Pemeriksaan kepala
Teknik pemeriksaan Kemungkinan temuan
1. Pigmentasi (misal, bercak Mongolian) Bercak café au lait/tanda lahir (bercak datar
pada kulit, warna coklat/gelap

2. Rambut (misal lanugo ) Berkas rambut garis tengah pada punggung

3. Kondisi kulit Herpes simpleks

4. Icterus (warna kuning pada kulit) Penyakit hemolitik

5. Turgor Dehidrasi

6. Periksa kepala Mikrosefali, hidrosefali, fontanel penuh dan


-periksa sutura dan fontanel tegang pada meningitis, tertutup pada
-periksa wajah untuk kesimetrisan mikrosefali, terpisah pada peningkatan
-periksa seluruh impresi wajah tekanan intrakranial (hidrosefali, hematoma
subdural, dan tumor otak)
Bengkak akibat perdarahan subperiosteum
(sefalohematoma) tidak melintasi garis sutura
; pembengkakan akibat perdarahan dikaitkan
dengan fraktur

2. Pemeriksaan leher

Teknik pemeriksaan Kemungkinan temuan


Palpasi nodus limfe dan kaji adanya masa Limfadenopati akibat infeksi virus / bakteri.
tambahan (misal, kista kongenital) Massa lain pada lahir antara lain pada leher
malignasi, sumbig brankial/kista duktus
triglosa, sinus dan kista periaurikular,kaku
kuduk .

3. Pemeriksaan mata

Teknik pemeriksaan Kemungkinan temuan


Bayi baru lahir dan bayi kecil dapat melihat Nistagmus, strabismus
wajah anda dan mengikuti cahaya terang jika
anda menatap bayi dalam keadaan terjaga.
Tahap penting penglihatan normal antara lain

-lahir Berkedip, dapat menatap wajah.


-1 bulan Terpaku pada satu objek.
-1,5-2 bulan Gerakan mata terkoordinasi.
-3 bulan Mata menyembung, bayi menggapai benda.
-12 bulan Ketajaman berkisar 20/50.

4. Pemeriksaan telinga

Teknik pemeriksaan Kemungkinan temuan


Periksa posisi, bentuk, dan gambaran telinga Aurikula berukuran kecil, deformasi/ letak
rendah dapat mengindikasikan defek
kongenital, terutama penyakit ginjal

Usia Tanda bila bayi dapat mendengar


0-2 bulan Respon kejut da kedip terhadap bunyi yang
tiba-tiba tenang dengan bunyi yang
menyejukan dan mendengarkan music.
2-3 bulan Perubahan gerak tubuh terhadap respon bunyi,
perubahan ekspresi wajah terhadap bunyi yang
tidak asing.
3-4 bulan Menggerakkan mata dan kepala kea rah bunyi.
6-7 bulan Memalingkan wajah untuk mendengar suara/
pembicaraan.

5. Pemeriksaan hidung

Teknik pemeriksaan Kemungkinan temuan


Uji kepatenan pasase hidung dengan cara Pada atresia koanal, bayi tidak dapat bernafas
bergantian menyumbat salah satu cuping jika slah satu hidung disumbat.
hidung, sementara menutup mulut bayi.

6. Pemeriksaan mulut dan faring

Teknik pemeriksaan Kemungkinan temuan


1. Inspeksi (menggunakan spatel lidah Gigi tambahan, mutiara Epstein.
dan senter) dan lakukan palpasi

2. Anda dapat melihat lapisan berwarna Sariawan (kandidiatis oral)


putih di bawah lidah. Jika lapisan ini
dari susu, anda dapat lebih mudah
membersihkannya

7. Pemeriksaan thorax dan paru

Teknik pemeriksaan Kemungkinan temuan


1. Kaji secara hati-hati pola respirasi dan Apnea
pernapasan.
Tidak terburu-buru dan hati-hati ISPA dapat menyebabkan napas cuping hidung
dalam menggunakan stetoskop

 Pemeriksaan paru pada bayi, senelum anda menyentuh bayi

pengkajian Kemungkinan temuan Penjelasan


1. Penampilan umum Ketidakmampuan untuk Infeksi saluran pernapasan
menyusu/ tersenyum, bawah, di bawah pita suara
kehilangan konsolabilitas (misal bronchitis, pneumonia)
umum ditemukan pada bayi.

2. Frekuensi pernapasan takipnea

3. Warna pucat/sianosis

4. Hidung Komponen napas cuping hidung


pernapasan (pembasaran kedua cuping
hidung saat inspirasi)
Stridor akut adalah kondisi
5. Bunyi napas yang mendengkur (bunyi napas berpotensial serius dengan
terdengar pendek berulang), mengi penyebab seperti
(bunyi ekspiratori musical), laringotrakeobronkitis,
stridor (bunyi nada tinggi epiglotitis, trakeitis bacterial,
saat inspirasi), obstruksi benda asing, cincin vaskular
(berkurangnya bunyi napas).

6. Upaya bernapas Napas cuping hidung, Pada bayi, kerja abnormal


mendengkur, retraksi : pernapasan dikombinasikan
supraklavikular (jaringan dengan temuan abnormal
lunak di atas klavikula), pada auskultasi merupakan
intercostal (penarikan kulit temuan terbaik dalam
diantara tulang rusuk), menegakkan pneumonia.
subcostal (tepat dibawah
margin kostal)
 Membedakan bunyi jalan napas atas dan napas bawah

Teknik Jalan napas atas Jalan napas bawah


1. Bandingkan bunyi Bunyi sama Bunyi sering berbeda
hidung /stetoskop

2. Dengarkan kekerasan Serimh kasar dan keras Bervariasi


bunyi

3. Perhatikan Simetrik Sering tidak simetris


kesimetrisan

4. Bandingkan bunyi Bunyi semakin keras ketika Bunyi sering lebih keras dan
pada lokasi yang stetoskop diarahkan ke menurun di dada
berbeda bagiana atas dada

5. Inspirasi vs ekspirasi Hamper selalu timbul saat Sering muncul pada fase
inspirasi ekspirasi

8. Pemeriksaa jantung

Teknik pemeriksaan Kemungkinan temuan


1. Inpeksi amati adanya sianosis -Pada saat lahir : transposisi arteri besar ;
atresia katup pilmonal pada kasus stenosis
-beberapa lahir setelah lahir : penyebab sama
seperti di atas ; juga anomaly total aliran balik
vena pulmonary, syndrome hipoplastik jantung
kiri
- beberapa minggu, bulan/ tahun kehidupan:
penyebab seperti diatas juga penyakit vascular
pulmonal yang disertai dengan pemintasan
atrial, ventricular/ pembuluh darah besar

2. palpasi Tidak adanya pulsus femoralis diduga sebagai


koarktasio aorta. Melemah, halus, sulit diraba
mengindikasikan disfungsi miokard/ gagal
jantung kongestif

3. auskultasi irama jantung bayi Disritmia paling umum pada anak adalah
takikardia superventrikular proksimal

4. bunyi jantung evaluasi bunyi s1 Komponen pulmonic yang kebih keras dari
dan s2 dengan cermat bunyi normal, terutama lebih keras daripada
bunyi aortic, diduga hipertensi pulmonary.
Bunyi splitting persisten s2 dapat
mengindikasikan beban volume ventricular
kanan, seperti yang dapat dijumapi pada defek
septum atrial.

You might also like