Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
A. 1.Latar Belakang
Nipagin adalah nama dagang untuk senyawa metil hidroksi benzoat, yaitu
senyawa ester metil dari asam p-hidroksibenzoat. Senyawa ini merupakan bahan
tambahan pangan senyawa turunan asam benzoat, yang berfungsi sebagai bahan
antimikroba atau pengawet. Senyawa ini sering juga dikenal dengan nama metil
paraben.Rumus kimia untuk metil paraben adalah CH3(C6H4(OH)COO atau
C8H8O3.
Metil Paraben dapat diketahui berapa banyak metil paraben yang terkandung
dalam krim tersebut dengan menggunakan Kromatografi gas (KG) merupakan jenis
kromatografi yang umum digunakan dalam analisis kimia untuk pemisahan dan
analisis senyawa yang dapat menguap tanpa mengalami dekomposisi. Penggunaan
umum KG mencakup pengujian kemurnian senyawa tertentu, atau pemisahan
komponen berbeda dalam suatu campuran (kadar relatif komponen tersebut dapat
pula ditentukan). Dalam beberapa kondisi, KG dapat membantu mengidentifikasi
senyawa. Dalam kromatografi preparatif, KG dapat digunakan untuk menyiapkan
senyawa murni dari suatu campuran.[1][2]
Dalam kromatografi gas, fasa gerak berupa gas pembawa, biasanya gas inert
seperti helium atau gas yang tidak reaktif seperti nitrogen. Fasa diam berupa lapisan
cairan mikroskopik atau polimer di atas padatan pendukung fasa diam, yang berada
di dalam tabung kaca atau logam yang disebut kolom. Instrumen yang digunakan
untuk melakukan kromatografi gas disebut dengan gas kromatograf (atau "aerograf"
atau "pemisah gas").
Senyawa dalam fasa gas yang dianalisa berinteraksi dengan dinding kolom,
yang dilapisi dengan fasa diam. Hal ini menyebabkan masing-masing senyawa
mengalami elusi pada waktu yang berbeda, dan ini dikenal sebagai waktu
retensi senyawa. Perbandingan waktu retensi merupakan keluaran dari KG yang
dapat dianalisis.
Secara prinsip, kromatografi gas sama dengan kromatografi kolom (sama juga
dengan kromatografi jenis lain seperti KCKT, KLT), tetapi terdapat beberapa
perbedaan yang perlu dicatat. Pertama, proses pemisahan campuran terjadi antara
fasa diam cairan dan fasa gerak gas, sementara dalam kromatografi kolom, fasa
diam adalah padat dan fasa gerak berupa cairan. (Oleh karena itu, sebutan lengkap
prosedur ini adalah "Kromatografi gas–cair", yang merujuk pada fasa gerak dan fasa
diam.) Kedua, kolom yang dilalui fasa gas terletak di dalam oven dengan temperatur
gas yang dapat dikendalikan, sementara kromatografi kolom (biasanya) tidak
dilengkapi pengendali temperatur. Terakhir, konsentrasi senyawa dalam fasa gas
murni merupakan fungsi dari tekanan uap gas.[1]
Kromatografi gas kadang dikenal sebagai kromatografi fasa uap (KFU) (en:
vapour-phase chromatography, VPC), atau kromatografi partisi gas–cair (KPGC)
(en: gas–liquid partition chromatography, GLPC). Nama alternatif ini, begitu pula
singkatannya, sering digunakan dalam literatur saintifik. Sejujurnya, KPGC adalah
terminologi yang paling tepat, dan oleh karenanya banyak digunakan oleh para
penulis sains.
2.Tujuan
Setelah mengikuti praktikum analisis makanan dan kosmetik, diharapkan:
1. Praktikan mampu mempreparasi dan menguji metil paraben dalam krim
menggunakan metode kromatografi gas (GC).
2. Praktikan mampu mengetahui prinsip dari analisis metil paraben dalam krim
menggunakan GC.
B. Diskripsi Produk
1. Berat : 20 gram
2. Komposisi :
Water, Stearic Acid, Cyclopentasiloxane, Niacinamide, Ethylhexyl
Methoxycinnamate, Butylene Glycol, Glycerin, Titanium Dioxide, Cetyl
Alcohol, Caprylic/Capric, Triglyceride, Sorbitan Stearate, Potassium
Hydroxide, Methylparaben, Allantoin, Dimethicone, Propylparaben, Aluminum
Hydroxide, etc.
3. Exparied date : 240316 123
4. Number of product : IDM000199237
2. Preparasi Sampel
Diambil supernatan
E. Hasil Percobaan
Penimbangan bahan
Orientasi
Kaca + sampel = 10,0234 g
Kaca + sisa sampel = 9,9477 g
Sampel = 0,0757 g
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
1. Praktikan mampu mempreparasi dan menguji metil paraben dalam
krim menggunakan metode kromatografi gas (GC).
2. Praktikan mampu mengetahui prinsip dari analisis metil paraben dalam
krim menggunakan GC.
Anonim. Keputusan Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia. Jakarta :
Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia.
Anonim. SNI 16-6069-1999. Sediaan Pencerah Kulit (Skin Lightener) .Jakarta: Badan
Standarisasi Nasional.
Handa O., Kokura S., Adachi S., Takagi T., Naito Y., Tanigawa T., Yoshida N., Yoshikawa
T. 2006. Methylparaben Potentiates UV-induced Damage of Skin Keratinocytes.
Toxicology. 227(1-2):62-72.
Maysuhara S., 2009. Rahasia Cantik, Sehat dan Awet Muda, Edisi I. Sehat dan Awet
Muda, Edisi I. Yogyakarta: Pustaka Panasea.