You are on page 1of 6

Advanced Ship Systems Condition Monitoring for Enhanced Inspection, Maintenance

and Decision Making in Ship Operations


(Auglandiarma H / 04211640000077)
Kerusakan pada bangunan dan permesinan pada kapal dapat menyebabkan kecelakaan
yang berbahaya. Kecelakaan ini dapat membahayakan awak kapal dan penumpang kapal,
mengancam kerusakan lingkungan, merusak kapal itu sendiri atau barang milik orang ketiga.
Kecelakaan semacam ini dapat menurunkan reputasi dan penghasilan. Terlebih lagi, dengan
bertambahnya kapal baru dalam jumlah besar menyebabkan proses inspeksi kapal semakin sulit
untuk mendapatkan hasil yang optimal. Solusi yang akan kami ajukan memiliki sistem kerja yang
fleksibel dengan memperhatikan bangunan kapal, permesinan dan peralatan lain.

Perhitungan risiko permesinan kapal menggunakan desain dan implementasi dari alat
keandalan untuk analisa kemungkinan kegagalan. Alat yang dipresentasikan dapat menjalankan
tugas inspeksi dan memasukkan data ke dalam Decision Support Systems (DSS) untuk bangunan
dan permesinan. The Structural and Machinery Risk Assesment tools (SRA dan MRA)
diintegrasikan dengan pusat database yang dapat diakses oleh operator dan awak kapal.
Kerangka kerja dari INCASS akan didasarkan pada studi kasus pada kapal tanker, bulk carrier dan
kapal kontainer. Dengan ini kerangka kerja dari INCASS dapat divalidasi dan dicoba pada kondisi
operasi yang nyata.

Keseluruhan dari INCASS berada pada dua area berbeda, di kapal (lokal) untuk membuat
keputusan teknis dan di darat (global) untuk perencanaan perawatan dan perencanaan
ekonomis. Kerangka kerja INCASS menggabungkan pengumpulan data bangunan dan
permesinan kapal, penilaian dan evaluasi risiko dan keandalan. Tiga alat telah dibuat dalam
kerangka kerja inspeksi, yaitu The Structural and Machinery Risk Assesment tools (SRA dan MRA)
dan pusat database untuk proses data. Berikut adalah kerangka kerja dari INCASS:

Gambar 1. Kerangka Kerja INCASS


Setiap alat telah diintegrasikan untuk perencanaan perawatan dengan bantuan DSS.
Alat SRA (Structural Risk Assesment) diintegrasikan dengan teknik penilaian beban bangunan
tradisional dengan CM (Condition Monitoring) pada waktu nyata. INCASS mengenalkan metode
pengenalan pola dan proses gambar yang baru dengan mengunakan program robotik untuk
pengambilan data kapal seperti quadcopter dan magnetic crawlers. Data yang telah diambil
selanjutnya dikelompokan menjadi tiga yaitu historical, expert dan real-time monitoring. Data
ini nantinya dimasukkan dalam DSS kapal dan dijadikan sebagai acuan dalam membuat
keputusan perawatan kapal. Fase terakhir dari INCASS adalah memindahkan data dari DSS kapal
(local) menuju pusat database (global). Dengan ini hasil dari pengambilan data dapat diakses
oleh organisasi kemaritiman untuk laporan inspeksi dan tugas perawatan.

Proyek INCASS memiliki tiga komponen utama, yaitu SRA dan MRA dan pusat database.

1. SRA dan MRA

Pertama tama, input data yang sudah dikumpulkan. Data tersebut berupa historical
data dari inspeksi kapal sebelumnya, expert data dari keputusan atau masukan ahli, dan
real-time data untuk prediksi keandalan dan kontrol. Terdapat tambahan data berupa
OREDA (Offshore Reliability Database) yang berisi nilai kegagalan dan interval
perawatan. Semua data nanti akan diproses dalam komponen SRA dan MRA.

SRA memasukkan elemen seperti Risk Based Inspection (RBI) dan inspeksi bangunan
yang ditujukan pada analisa risiko. Informasi bangunan pada waktu nyata yang didapat
dari robot, digunakan untuk memeriksa kondisi bangunan kapal untuk DSS. Untuk
pemeriksaan waktu nyata digunakan pendekatan iFEM atau inverse Finite Element
Method. iFEM digunakan untuk membantu proses kalibrasi dan keseluruhan DSS.

MRA memasukan proses RCBM atau Reliability and Criticality based Maintenance
untuk sistem permesinan tertentu. Tingkat keandalan dikelompokkan berdasar sistem,
subsistem dan komponen. Pengelompokan ini membantu perencanaan perawatan
secara terstruktur yang berdasar pada performa keandalan setiap kelompok. Model
keandalan yang dipakai pada INCASS adalah Bayesian Belief Networks (BBNs). BBN
dipilih karena dapat memberikan fleksibilitas model, ketersinambungan antara sistem,
subsistem dan komponen, implementasi keputusan dan parameter harga. Untuk model
dinamis, selain menggunakan model BBNs digunakan juga Markov Chains (MC). MC
adalah pendekatan matematis dari perubahan model dengan interval waktu.

SRA dan MRA akan berinteraksi dengan pusat database dan DSS, memberikan
peringatan dan keputusan perawatan.

2. Central Database (Pusat Database)

Pusat database merupakan tempat berkumpulnya semua data, baik itu mentah
ataupun telah diproses, mulai dari desain CAD sampai spesifikasi kapal dan sistem.
Semua data ini akan diproses kembali untuk membuat keputusan perawatan kapal.
Sistem sistem yang diperhitungkan di dalam INCASS adalah sistem yang menjamin
keselamatan kapal, keselamatan manusia dan perlindungan lingkungan. Sistem tersebut adalah
Main Engine (M/E), Turbochargers (T/C), pompa ballast, pompa kargo bertenaga uap, pompa air
pendingin, pompa pemadam kebakaran, pompa bahan bakar dan sistem steering-gear.

Studi Kasus
Pada Gambar 2, menunjukkan prediksi kegagalan melalui analisa MRA DSS. Informasi
yang didapatkan dari Gambar 2 adalah kondisi subsistem dan performa keandalan komponen,
dan peringatan dan kegagalan subsistem tersebut.

Gambar 2. Prediksi Kegagalan menggunakan Analisa MRA DSS

Sedangkan pada Gambar 3, menunjukkan gejala dalam format grafik dan prediksi
dalam lima hari ke depan. Grafik dipresentasikan berdasarkan hari dengan penanda setiap 4
jam.

Gambar 3. Grafik MRA DSS


Pada Gambar 4, ditunjukkan studi kasus MRA yang memasukkan sistem main engine,
pendingin dan subsistem engine block dan komponen masing masing. Sedangkan pada kasus
studi DSS menunjukkan subsistem pendingin dari main engine.

Gambar 4. Main Engine MRA Network

Gambar 5. Pemilihan Kegagalan untuk Main Engine


Pada Gambar 6, menunjukkan hasil dari studi kasus main engine. Pada sebelah kiri
menunjukkan degradasi pada engine block dan subsistem pendingin dan masing masing
komponen.

Gambar 6. Performa keandalan dalam subsistem dan komponen


(kiri), tingkat kegagalan injeksi (kanan)

Sedangkan pada bagian kanan, ditunjukkan performa tingkat kegagalan injeksi dengan
memprioritaskan kegagalan yang paling mungkin terjadi. Sebagian besar dari hasil menunjukan
bahwa sistem masih dalam taraf yang dapat diterima. Meski begitu, fase penelitian selanjutnya
memasukkan identifikasi peringatan dan spesifikasi dengan hasil keandalan terendah yang
dapat diterima. Sistem identifikasi peringatan ini akan memasukkan pendapat dari pembuat
kapal, Classification Society dan International Standards Organization (ISO).

Pada Gambar 7, ditunjukkan performa keandalan yang memasukkan data dari model
kegagalan pada tingkat komponen. Maka dari itu, isi dari Gambar 7 merupakan performa
keandalan dari silinder, piston dan bantalan radial.

Gambar 7. Performa keandalan dari silinder, piston dan


bantalan pada M/E dengan tingkat model kegagalan
Kesimpulan
Proyek INCASS menunjukkan solusi inovatif dalam inspeksi kapal dan perawatan baik
untuk bangunan kapal dan permesinan. Kerangka kerja INCASS terdiri atas alat analisa
keandalan dan risiko yang diintegrasikan dengan alat pembuat keputusan yang berada pada
kapal maupun daratan. Pusat database didesain untuk memanipulasi input data dan data yang
telah terproses. Dalam studi kasus MRA DSS menunjukkan proses kerja INCASS terhadap main
engine, engine block dan subsistem pendingin dan komponen masing masing dengan model
kegagalan. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa main engine masih dalam taraf operasi yang
dapat diterima.

Saran
Jurnal proyek ini dapat ditingkatkan dengan menambahkan contoh dari analisa SRA
(Structural Risk Assesment) yang telah dilengkap model dan desain kapal. Sehingga kita dapat
mengetahui bagaimana pengaruh desain terhadap analisa menggunakan INCASS.

Sedangkan proyek INCASS sendiri dapat menjadi lebih baik dengan mengganti tampilan
GUI menjadi lebih efisien terhadap luas yang dipakai. Seperti memperkecil lebar dari “warning”
dan “failures” dan menambah tinggi dari kolom persentasi sistem, subsistem dan komponen.
Perubahan ini tidaklah terlalu penting, tapi ada baiknya dalam pembuatan GUI, semua tempat
terpakai dan semua data dapat dilihat secara langsung.

You might also like