Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
Meyrani Silvia
C11112129
SUPERVISOR:
dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK
Meyrani Silvia
Sub departemen Kedokteran Okupasi, Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Fakultas
Kedokteran Universitas Hasanuddin
OLEH :
Meyrani Silvia
C11112129
SUPERVISOR:
dr. Sultan Buraena, MS, Sp.OK
NIM : C11112129
Judul :
Faktor Risiko Pencetus Noice Induced Hearing Loss pada Pelayan di Salon
Kecantikan Azka Makassar
Telah menyelesaikan tugas laporan hasil survei dan artikel dengan judul tersebut di
atas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu
Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar.
Pembimbing
Data Administrasi
Tanggal : 17 September 2019;diisi oleh Nama : Meyrani Silvia
NPM/NIP :C111 12 129
Nama Ny.H
Kedudukan dalam
Ibu Rumah Tangga
keluarga
Agama Islam
Pendidikan SMP
Kedatangan yang ke -
Telah diobati -
sebelumnya
Alergi obat -
Sistem pembayaran -
Data Pelayanan
I. ANAMNESIS (subyektif)
Dilakukan secara: autoanamnesis dengan pasien sendiri
A. Alasan kedatangan/keluhan utama
Penurunan pendengaran
Pasien sulit mendengarkan suara orang saat berbicara dirasakan sejak 4 bulan yang lalu
dan memberat sejak 1 bulan terakhir. Nyeri tidak ada, telinga berdenging tidak ada,
riwayat keluar cairan dari telinga tidak ada. Demam tidak ada, mual tidak ada,muntah
tidak ada. Riwayat trauma kepala tidak ada. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tidak
ada. Riwayat berobat ke dokter untuk keluhan pendengaran tidak ada.
Dalam keseharian, pasien adalah pelayan ditempat salon kecantikan azka. Jam kerja dari
pukul 08.00-20.00 WITA dan waktu istirahat sekitar 2 jam dari pukul 12.00-14.00 WITA.
Pasien telah bekerja di tempat tersebut selama kurang lebih 1 tahun.Pekerjaan yang
dilakukan pasien yaitu mempersiapkan ruang salon sebelum pelanggan masuk, melayani
pelanggan mulai dari memotong rambut, perawatan rambut, pijat kepala, cuci rambut
hingga dikeringkan dengan menggunakan pengering (hairdryer) serta spa, sauna dan
perawatan tubuh lainnya sampai bergiliran. Pekerjaan tersebut membuat pasien sering
mendengar suara bising diakibatkan oleh alat yang digunakan, tidak hanya itu pelayan
lain juga sering menggunakan sehingga bisa terdengar dengan sendirinya. Begitu
seterusnya selama sehari. Pasien akan beristirahat ketika jam istirahat tiba dan sepulang
kerja di rumah pasien.Pasien tidak merokok dan tidak mengonsumsi alkohol. Pasien
jarang berolahraga karena kesibukan dalam bekerja.
ANAMNESIS OKUPASI (khusus untuk pasien yang bekerja)
1. Tuliskan jenis pekerjaan yang dilakukan sejak pertama kali, serta lama kerja di tiap
pekerjaan tersebut
2. Uraian tugas/pekerjaan
Pasien adalah seorang pelayan di tempat salon kecantikan Azka,Makassar. Pasien bekerja
6 hari dalam seminggu dari senin-sabtu, bekerja dari jam 08.00-20.00 WITA, sekitar 12
jam dalam sehari.
3. Bahaya Potensial (potential hazard) dan risiko kecelakaan kerja pada pekerja serta pada
lingkungan kerja
mempersiapka Suara Penggun Adanya Postur saat Kontak Noise Induced Terpleset,
n ruang salon bising dari aan debu bekerja berdiri dengan hearing loss, terjatuh
sebelum alat-alat bahan dalam dan pekerjaan pelanggan ISPA, Asma
pelanggan yang kimia ruangan, yang LBP, Rhinitis
masuk, digunakan kosmetik faktor menggunakan alergi,
melayani di ruang dan bakteri, tangan terlalu Dermatitis
pelanggan salon desinfekt jamur, sering. kontak iritan.
mulai dari kecantikan. an dari parasit,
memotong sabun virus
rambut, cuci melalui
perawatan tangan. peralatan
rambut, pijat salon,
kepala, cuci seperti
rambut hingga gunting,
dikeringkan pisau
dengan cukur,
menggunakan handuk,
pengering dipan
(hairdryer) tempat
serta spa, cuci
sauna dan rambut,
perawatan penulara
tubuh lainnya. n
penyakit
tertentu.
4. Hubungan pekerjaan dengan penyakit yang dialami (gejala / keluhan yang ada)
Mengeluhkan penurunan pendengaran saat berbicara dengan orang yang dirasakan
memberat sejak 1 bulan terakhir.
5. Body Discomfort Map:
Keterangan :
Kesemutan = x x x Pegal-pegal = / / / / /
1. Tanda Vital
a. Nadi : 74x/menit c. Tekanan Darah (duduk) : 120/70mmHg
2. Status Gizi
a. Tinggi Badan : 155 cm Berat Badan : 50 Kg c. IMT =20,8kg/m2
5. Mata
Pucat
Pterigium
Dengan koreksi : - -
6. Telinga
Ket Telinga Kanan Telinga Kiri
f. Weber
g. Swabach
7. Hidung
e. Penciuman : normal
8. Gigi dan Gusi
9. Tenggorokan
Granulasi
d. Lain- lain
10. Leher
Keterangan
f. Lain-lain : …..
11. Dada
Keterangan
a. Bentuk Simetris Asimetris
b. Mammae Normal Tidak Tumor : Ukuran
Normal
Letak
Konsistensi
c. Lain – lain
Kanan Kiri
Hipersonor Hipersonor
13. Abdomen
Keterangan
14. Genitourinaria
Kanan Kiri
Pemeriksaan Khusus :
Kanan Kiri
(Fs motorik)
16. Refleks
Kanan Kiri
lainnya
lainnya
17.Kulit
d. Lain-lain
………
Pasien sulit mendengarkan suara orang saat berbicara dirasakan sejak 4 bulan yang lalu
dan memberat sejak 1 bulan terakhir.Nyeri tidak ada, telinga berdenging tidak ada,
riwayat keluar cairan dari telinga tidak ada.Demam tidak ada, mual tidak ada,muntah
tidak ada. Riwayat trauma kepala tidak ada. Riwayat mengonsumsi obat-obatan tidak ada.
Riwayat berobat ke dokter untuk keluhan pendengaran tidak ada. Dalam
keseharian,pasien adalah pelayan ditempat salon kecantikan Azka. Jam kerja dari pukul
08.00-20.00 WITA dan jam istirahat dari pukul 12.00-14.00 WITA. Pasien telah bekerja
di tempat tersebut selama kurang lebih 1 tahun. Pekerjaan yang dilakukan pasien yaitu
mempersiapkan ruang salon sebelum pelanggan masuk, melayani pelanggan mulai dari
memotong rambut, perawatan rambut, pijat kepala, cuci rambut hingga dikeringkan
dengan menggunakan pengering (hairdryer) serta spa, sauna dan perawatan tubuh lainnya.
Pekerjaan tersebut membuat pasien sering mendengar suara bising diakibatkan oleh alat
yang digunakan, tidak hanya itu pelayan lain juga sering menggunakan sehingga bisa
terdengar dengan sendirinya. Begitu seterusnya selama sehari. Pasien akan beristirahat
ketika jam istirahat tiba dan sepulang kerja di rumah pasien.Pasien tidak merokok dan
tidak mengonsumsi alkohol. Pasien jarang berolahraga karena kesibukan dalam bekerja.
V. DIAGNOSIS KERJA :
Otosklerosis
Dasar diagnosis (anamnesis, Pasien sulit mendengarkan suara orang saat berbicara dirasakan
pemeriksaan fisik, sejak 4 bulan yang lalu dan memberat sejak 1 bulan terakhir.Nyeri
pemeriksaan penunjang, tidak ada, telinga berdenging tidak ada, riwayat keluar cairan dari
body map, brief survey) telinga tidak ada.Demam tidak ada, mual tidak ada,muntah tidak ada.
Riwayat trauma kepala tidak ada. Riwayat mengonsumsi obat-obatan
tidak ada. Riwayat berobat ke dokter untuk keluhan pendengaran
tidak ada. Dalam keseharian,pasien adalah pelayan ditempat salon
kecantikan Azka. Jam kerja dari pukul 08.00-20.00 WITA dan jam
istirahat dari pukul 12.00-14.00 WITA. Pasien telah bekerja di
tempat tersebut selama kurang lebih 1 tahun. Pekerjaan yang
dilakukan pasien yaitu mempersiapkan ruang salon sebelum
pelanggan masuk, melayani pelanggan mulai dari memotong rambut,
perawatan rambut, pijat kepala, cuci rambut hingga dikeringkan
dengan menggunakan pengering (hairdryer) serta spa, sauna dan
perawatan tubuh lainnya. Pekerjaan tersebut membuat pasien sering
mendengar suara bising diakibatkan oleh alat yang digunakan, tidak
hanya itu pelayan lain juga sering menggunakan sehingga bisa
terdengar dengan sendirinya. Begitu seterusnya selama sehari.
Pasien akan beristirahat ketika jam istirahat tiba dan sepulang kerja
di rumah pasien.Pasien tidak merokok dan tidak mengonsumsi
alkohol. Pasien jarang berolahraga karena kesibukan dalam bekerja.
Fisik Suara bising dari alat-alat yang digunakan di ruang salon kecantikan.
Kimia Penggunaan bahan kimia kosmetik dan desinfektan dari sabun cuci
tangan.
Biologi Adanya debu dalam ruangan, faktor bakteri, jamur, parasit, virus
melalui peralatan salon, seperti gunting, pisau cukur, handuk, dipan
tempat cuci rambut, penularan penyakit tertentu.
Ergonomi Postur saat bekerja berdiri dan pekerjaan yang menggunakan tangan
terlalu sering.
Psikososial Kontak dengan pelanggan
3 . Evidence Based Sebuah penelitian dilakukan untuk menilai tingkat kebisingan dari
(sebutkan secara teoritis) lingkungan Salon kecantikan populer di Korea dan tingkat potensi
pajanan di tempat kerja gangguan pendengaran yang disebabkan kebisingan akibat kebisingan
yang menyebabkan dari peralatan kecantikan. Menggunakan 18 subyek dengan pendengaran
diagnosis klinis di langkah normal, dua arah, desain eksperimen campuran-faktor digunakan dengan
1. dua variabel independen dari ''sumber kebisingan'' (kondisi no-singer,
one-singer, dan two-singer). Untuk setiap kondisi percobaan, tingkat
Dasar teorinya apa? tekanan suara rata-rata dan tingkat tekanan suara maksimum diukur.
Untuk menilai jumlah pergeseran ambang pendengaran sementara
sebagai ukuran potensi kehilangan pendengaran, audiometri nada murni
diterapkan untuk mengukur tingkat ambang pendengaran kedua telinga
sebelum dan sesudah paparan 100 menit kebisingan peralatan
kecantikan. Kuesioner dari 155 pengguna peralatan kecantikan yang
sebenarnya juga diperoleh untuk mengevaluasi persepsi subjektif
pengguna yang realistis pada lingkungan Salon. Hasilnya menunjukkan
bahwa tingkat kebisingan dari lingkungan salon kecantikan yang khas
lebih tinggi daripada 95dBA, dengan tingkat kebisingan maksimum
sering melampaui tingkat 115dBA OSHA yang tidak diizinkan. Analisis
statistik lebih lanjut dari pergeseran ambang pendengaran
mengungkapkan bahwa hingga 8dB gangguan pendengaran yang
signifikan ditemukan pada pita frekuensi pendengaran manusia yang
paling penting, berpusat pada 4000Hz, setelah kurang dari 2 jam dari
paparan kebisingan peralatan tersebut, menunjukkan bahwa fasilitas alat
kecantikan dapat menimbulkan ancaman serius. gangguan pendengaran
yang disebabkan kebisingan. Seiring dengan beberapa masalah
ergonomis / keamanan, strategi perlindungan pendengaran praktis
disarankan dan didiskusikan.
4. Apakah pajanan cukup Ya
Lainnnya........... -
IX. PROGNOSIS
1. klinik :
ad vitam : bonam
ad sanasionam : dubia
ad fungsionam : dubia et bonam
Terapi Medikamentosa:
- Surgical care
- Tab. Vit. B komplek 1x1 tab
Terapi nonmedikamentosa
Edukasi:Mengurangi waktu paparan
kebisingan dalam sehari-hari.
Mengkonsumsi makanan-makan yang bergizi
Persetujuan Pembimbing
Pembimbing : dr.Sultan Buraena ,MS,Sp.OK
Tanda Tangan:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Oleh:
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tuntutan peran dan pekerjaan, hingga padatnya aktivitas yang harus terpenuhi
membuat seseorang harus memaksimalkan tenaga hingga mendapatkan hasil yang
memuaskan. Tenaga dan pikiran yang sudah tercurahkan, diperlukan pengembalian
kondisi tubuh menjadi semul dengan menyeimbangkan dan merelaksasikan pikiran dan
tubuh, . Salon sebagai tempat untuk memperindah dan mempercantik tubuh, dengan
perawatan yang baik dan bersih, maka dengan sendirinya terbentuk tubuh yang sehat.
Kebersihan merupakan latihan menjaga tubuh agar bersih untuk mencegah infeksi dan
penyakit. Dengan membersihkan tubuh, sel-sel kulit mati dapat dibersihkan, bertujuan
untuk mengurangi kesempatan kuman yang dapat masuk ke dalam tubuh. Dengan alasan
tersebut maka saat ini telah banyak salon yang berdiri , baik itu salon yang kecil sampai
pada salon yang besar, dengan banyakanya salon maka banyak pula tenaga kerja yang
terserap namun tenaga kerja ini ada yang merupakan tenaga kerja terdidik yang
mempunyai keterampilan dan pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
pekerja salon namun ada juga yang pekerja yang tidak terdidik dan tidak memiliki
pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja akibatnya banyak tenaga kerja
yang mengalami kecelakaan atau menderita penyakit akibat kerja di salon.
Kesehatan kerja adalah upaya perusahaan untuk mempersiapkan, memelihara
serta tindakan lainnya dalam rangka pengadaan serta penggunaan tenaga kerja dengan
kesehatan baik fisik, mental maupun sosial yang maksimal, sehingga dapat berproduksi
secara maksimal pula (Dainur,1992).
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang bertalian dengan mesin, alatkerja,
bahan, dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannyaserta cara-
cara melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan
distribusi, baik barang maupun jasa.Salah satu aspek penting sasaran keselamatan kerja,
mengingat resiko bahayanya adalah penerapan teknologi, terutama teknologi yang lebih
maju dan mutakhir. Keselamatan kerja adalah tugas semua orang yang bekerja.
Keselamatan kerja adalah dari, oleh, dan untuk setiap tenaga kerja , dan masyarakat pada
umumnya.Kecelakaan, adalah kejadian yang tak terduga dan tak diharapkan. Tak terduga
oleh karena di belakang peristiwa itu tidak terdapat unsure kesengajaan,lebih-lebih dalam
bentuk perencanaan. Tidak diharapkan oleh karena peristiwakecelakaan disertai kerugian
materiil maupun penderitaan dari yang paling ringansampai kepada yang paling berat
dan tidak diinginkan.
Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1 juta
kematian yang disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat hubungan
pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan dan sisanya adalah
kematian karena penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana diperkirakan terjadi 160
juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap tahunnya (Pusat Kesehatan Kerja,
2005).
Salon Azka merupakan salah satu dari sekian salon yang ada didaerah Perintis
Kemerdekaan Makassar. Alasan peneliti mengambil salon ini sebagai tempat penelitian
adalah karena : salon ini salon yang mempunyai banyak pelanggan tetap, salon ini juga
merupakan salon yang telah lama berdiri selain itu lokasi salon dekat dengan tempat
tinggal peneliti.
1.2 Tujuan
Penentuan tujuan dalam penelitian adalah bagian yang penting dalam suatu
penelitian agar dalam penelitian dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Adapun
tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :
a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
pekerja di salon Azka.
b. Untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja di salon Azka.
c. Untuk mengetahui penggunaan APD paea pekerja di salon Azka.
d. Untuk mengetahui Penyakit akibat kerja dan pencegahannya.
e. Untuk mengetahui Fasilitas kesehatan yang diterima oleh pekerja di salon Azka.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja secara keilmuan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Adapun di Negara kita, Undangundang Dasar 1945
yang mengisyaratkan bahwa setiap warga Negara Republik Indonesia berhak
mendapatkan pekerjaan yang layak bagi kemanusian. Dan pekerjaan baru memenuhi
kelayakan bagi kemanusiaan apabila keselamatan tenaga kerja dalam menjalankan
pekerjaan terjamin (UUD1945 pasal 27)6.
Demikian pula dengan keselamatan dan kesehatan kerja para pekerja Salon
Kecantikan Azka Makassar. Salon kecantikan Azka yang berada di Jalan Perintis
Kemerdekaan ini merupakan cabang dari Salon Azka Kecantikan di Jalan Abdul Daeng
Sirua Makassar. Keselamatan dan keamanan yang di butuhkan oleh tenaga kerja pada
saat melakukan pelayanan disarankan untuk memakai segala perlengkapan keamanan
tubuh1.
Adapun pelayanan salon yang terdapat di salon Azka adalah sebagai berikut:
1. Perawatan rambut.
2. Perawatan wajah.
3. Perawatan kuku.
4. Pelayanan spa dan sauna.
Pelanggan datang ke salon Azka, jika salon dalam keadaan penuh maka
pelanggan duduk di kursi tunggu namun jika tidak maka pelanggan langsung dilayani
oleh para pekerja. Jika pelanggan ingin melekukan perawatan rambut maka terlebih
dahulu hal yang dilakukan oleh pekerja adalah memeriksa kondisi rambut, jenis rambut
pelanggan . Hal ini dimaksudkan agar pada saat pemberian Zat kimia yang akan
digunakan itu sesuai dengan kondisi rambut pelanggan. Sama halnya dengan pelanggan
yang ingin melakukan facial, terlebih dahulu terdapat pemeriksaan jenis kulit setelah itu
dilakukan langkah berikutnya yaitu pembersihan kulit wajah sampai pada pelayanan
facial.
Pekerja registrasi mengeluhkan nyeri pada punggung bawah tetapi belum pernah
mendapat penanganan dari dokter. Selain itu, pekerja pernah mengalami nyeri pada
pergelangan tangan dan gatal pada jari-jari tangan.
1. Faktor fisik berupa adanya potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan-
gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar, misalnya: terpapar
kebisingan dengan intensitas sedang-tinggi, intensitas penerangan kurang memadai,
getaran, radiasi. Adapun faktor fisik yang ditemukan di salon Azka adalah:
Sumber bising dari alat-alat salon seperti hair-dryer yang terkadang
menganggu pendengaran.
Terpapar panas dari alat alat yang digunakan yang memanfaatkan tenaga
listrik, seperti hair-dryer, catokan, stimer.
Terpapar radiasi dari penggunaan alat alat elektronik yang dapat
menghantarkan radiasi.
Selain itu, adanya alat-alat dalam salon yang memiliki sumber lisrik dengan
kekuatan tinggi seperti AC, hair-dryer, catokan, stimer, yang jika dipakai
secara bersamaan, terkadang menyebabkan listrik turun dan bisa menyebabkan
korsleting aliran listrik yang bisa mengakibatkan kebakaran.
2. Faktor kimia, Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga
kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran
pencernaan), skin contact (melalui kulit). Faktor kimia yang ditemui di salon Azka
adalah:
Debu yang umumnya berada di dalam salon. Hal ini dapat menyebabkan
gangguan saluran pernapasan pada karyawan ataupun customer dan
menyebabkan rasa yang kurang nyaman.
Penggunaan bahan kimia pada kosmetik yang digunakan untuk make up,
mencuci rambut, memberi kondisioner pada rambut, memotong, mengeriting,
menata rambut, dan mewarnai rambut ( shampooing, conditioning cutting,
wavin, styling dan coloring ), hair spray, dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut
mengandung zat-zat kimia yang bisa menyebabkan iritasi/iritan pada kulit
karyawan.
Sabun cuci tangan, juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit terutama pada
tangan. Karena terkadang ada individu yang alergi terhadap zat kimia tertentu
yang terdapat dalam sabun tersebut.
3. Faktor biologis, bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit
yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang
menderita penyakit-penyakit tertentu. Yang ditemui di salon Azka berupa penularan
penyakit akibat bakteri, jamur, parasit, virus melalui peralatan salon, seperti gunting,
pisau cukur, handuk, dipan tempat cuci rambut. Faktor biologis ini bisa menularkan
penyakit kepada karyawan salon seperti penyakit dalam sistem pernapasan.
4. Faktor ergonomis yang ditemui di salon Azka berupa, posisi kerja sebagian besar
dilakukan dengan berdiri karena tidak memungkinkan petugas untuk duduk dan cara
kerja berupa mengangkat, memegang alat salon seperti hair-dryer, catokan dalam
waktu cukup lama, mendorong dan menarik. Dengan cara kerja yang tidak dilakukan
dengan benar oleh karyawan dan posisi kerja yang demikian mengakibatkan sebagian
karyawan mengeluh terkadang merasakan nyeri punggung bawah (low back pain).
Gerakan memegang alat salon dalam waktu cukup lama serta dilakukan secara
berulang dan berdiri yang terlalu lama juga dapat menimbulkan keluhan nyeri otot
rangka para karyawan.
5. Faktor psikososial yang paling sering ditemukan adalah kejenuhan yang dialami para
karyawan. Melihat banyaknya customer yang datang ke salon Azka setiap harinya,
dan tidak adanya pembagian dalam jam bekerja, sering membuat karyawan merasa
sangat kelelahan. Ditambah lagi setiap karyawan mendapatkan shift dalam
membersihkan salon dan peralatan salon yang dilakukan secara bergilir sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan oleh pengelola. Mengingat, di salon tersebut tidak ada
karyawan khusus dalam bidang cleaning service dan laundry.
Keluhan Atau Penyakit Yang Dialami
Adapun keluhan atau penyakit yang dapat dialami oleh para pekerja salon yg
disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Faktor fisik (sumber bising, paparan panas dan paparan radiasi dari alat-alat salon),
faktor kimia (debu), bisa menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan seperti asma,
rhinitis alergi, batuk, flu, dan pilek.
2. Faktor fisik (penggunaan bahan kimia pada kosmetik, desinfektan berupa sabun cuci
tangan), bisa menyebabkan penyakit pada sistem indra pada kulit yaitu dermatitis
kontak. Baik dermatitis kontak iritan maupun dermatitis kontak alergi.
3. Faktor ergonomis (postur pekerja yang terlalu sering berdiri dan terlalu sering
memegang alat salon dalam jangka waktu yang lama) bisa mengakibatkan gangguan
pada otot ataupun persendian.
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
Dalam hirarki bahaya (hazard) control atau pengendalian bahaya, penggunaan alat
pelindung diri merupakan metode pengendali bahaya paling akhir. Artinya, sebelum
memutuskan untuk menggunakan APD, metode-metode lain harus dilalui terlebih dahulu,
dengan melakukan upaya optimal agar bahaya atau hazard bisa dihilangkan atau paling tidak
dikurangi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Salon Azka, diperoleh hasil bahwa
meskipun para pekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang kesehatan dan
keselamatan kerja namun pada pelaksanaannya para pekerja tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) pada saat bekerja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
1. Faktor fisik (penggunaan bahan-bahan spa yang bisa mengiritasi), bisa menyebabkan
penyakit pada sistem indra pada kulit yaitu dermatitis kontak. Baik dermatitis kontak
iritan maupun dermatitis kontak alergi. Selain itu, dapat menyebabkan gangguan
pernapasan seperti rhinitis alergi apabila terpapar alergen yang bisa mencetus seperti
penggunaan aromaterapi.
2. Faktor ergonomis (posisi pekerja yang selalu membungkuk dalam jangka waktu yang
lama pada saat spa) bisa menyebabkan ketegangan pada otot dan nyeri pada
persendian.
2. Langit-langit bangunan
Langit-langit bangunan di salon Azka terbilang masih bagus dan bersih. Dilihat dari tidak
adanya kotoran-kotoran (lawak-lawak) dilangit-langit bangunan.
3. Ventilasi Udara
Dari hasil pengamatan, kami tidak menemukan ventilasi udara di salon Azka. Hanya terlihat
2 buah AC sebagai pendingin ruangan yang didukung dengan pengharum ruangan.
4. Penerangan
Salon Azka memiliki penerangan yang baik, karena seratus persen pencahayaan berasal dari
bola lampu yang menyala sepanjang jam kerja. Hal ini disebabkan salon tidak memiliki
ventilasi sebagai jalan masuknya cahaya matahari.
Dalam konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja ada satu kata
yang selalu harus diingat yaitu ”Pencegahan merupakan cara yang paling efektif” artinya
mencegah terjadinya kecelakaan berarti sudah tercapai tujuan menhindari kecelakaan itu
sendiri. Ada beberapa faktor hazard yang mungkin ditemukan di salon Azka, yaitu
berupa:.
1. Faktor kimia, Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga
kerja melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran
pencernaan), skin contact (melalui kulit). Faktor kimia yang ditemui di salon Azka
adalah:
Debu yang umumnya berada di dalam salon. Hal ini dapat menyebabkan
gangguan saluran pernapasan pada karyawan ataupun customer dan
menyebabkan rasa yang kurang nyaman.
Penggunaan bahan kimia pada kosmetik yang digunakan untuk facial seperi
pencuci muka, toner, pelembab dan steamer. Bahan-bahan tersebut
mengandung zat-zat kimia yang bisa menyebabkan iritasi/iritan pada kulit
karyawan.
Sabun cuci tangan, juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit terutama pada
tangan. Karena terkadang ada individu yang alergi terhadap zat kimia tertentu
yang terdapat dalam sabun tersebut.
2. Faktor biologis, bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit
yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang
menderita penyakit-penyakit tertentu. Yang ditemui di salon Azka berupa penularan
penyakit akibat bakteri, jamur, parasit, virus melalui peralatan salon, seperti gunting,
pisau cukur, handuk, dipan tempat cuci rambut. Faktor biologis ini bisa menularkan
penyakit kepada karyawan salon seperti penyakit dalam sistem pernapasan.
3. Faktor ergonomis yang ditemui di salon Azka berupa, posisi kerja sebagian besar
dilakukan dengan berdiri karena tidak memungkinkan petugas untuk duduk dan cara
kerja berupa mengangkat, catokan dalam waktu cukup lama, mendorong dan
menarik. Dengan cara kerja yang tidak dilakukan dengan benar oleh karyawan dan
posisi kerja yang demikian mengakibatkan sebagian karyawan mengeluh terkadang
merasakan nyeri punggung bawah (low back pain). Gerakan memegang alat salon
dalam waktu cukup lama serta dilakukan secara berulang dan berdiri yang terlalu
lama juga dapat menimbulkan keluhan nyeri otot rangka para karyawan.
4. Faktor psikososial yang paling sering ditemukan adalah kejenuhan yang dialami para
karyawan. Melihat banyaknya customer yang datang ke salon Azka setiap harinya,
dan tidak adanya pembagian dalam jam bekerja, sering membuat karyawan merasa
sangat kelelahan. Ditambah lagi setiap karyawan mendapatkan shift dalam
membersihkan salon dan peralatan salon yang dilakukan secara bergilir sesuai dengan
jadwal yang telah ditentukan oleh pengelola. Mengingat, di salon tersebut tidak ada
karyawan khusus dalam bidang cleaning service dan laundry.
Keluhan Atau Penyakit Yang Dialami
Adapun keluhan atau penyakit yang dapat dialami oleh para pekerja salon yg
disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Faktor kimia (debu), bisa menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan seperti
asma, rhinitis alergi, batuk, flu, dan pilek.
2. Faktor fisik (penggunaan bahan kimia pada kosmetik, desinfektan berupa sabun cuci
tangan), bisa menyebabkan penyakit pada sistem indra pada kulit yaitu dermatitis
kontak. Baik dermatitis kontak iritan maupun dermatitis kontak alergi.
3. Faktor ergonomis (postur pekerja yang terlalu sering berdiri dan terlalu sering
memegang alat salon dalam jangka waktu yang lama) bisa mengakibatkan gangguan
pada otot ataupun persendian.
Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)
Dalam hirarki bahaya (hazard) control atau pengendalian bahaya, penggunaan alat
pelindung diri merupakan metode pengendali bahaya paling akhir. Artinya, sebelum
memutuskan untuk menggunakan APD, metode-metode lain harus dilalui terlebih dahulu,
dengan melakukan upaya optimal agar bahaya atau hazard bisa dihilangkan atau paling tidak
dikurangi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Salon Azka, diperoleh hasil bahwa
meskipun para pekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang kesehatan dan
keselamatan kerja namun pada pelaksanaannya para pekerja tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) pada saat bekerja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
1. Faktor Kimia yang ada di unit laundry pelayanan salon ini antara lain adalah debu
yang berasal dari laundry itu sendiri atau linen-linen. Selain itu,bahan-bahan kimia
yang ada di unit laundry berasal dari detergen ,desinfektan ,zat pemutih ,alkali ,bleach
dan softener yang dapat mengiritasi kulit para pekerja laundry.
2. Faktor biologi merupakan penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh
mikroorganisme hidup seperti bakteri,virus,jamur dan parasit. Tenaga kerja yang
menangani linen kotor sering kontak dengan bahan dan menghirup udara yang
tercemar kuman patogen.
3. Faktor fisik yang ada di unit laundry pelayanan salon ini antara lain adalah sumber
pencahayaan.Sumber pencahayaan yang ada didapatkan tidak begitu terang dan warna
lampu yang tidak sesuai sehingga menimbulkan kelelahan mata yang dapat
mengakibatkan terjadinya kelelahan yang dapat menyebabkan kualitas kerja dan
produktivitas menurun dan kecelakaan kerja.
4. Faktor fisiologi atau ergonomis yang merupakan hubungan atau interaksi antara faal
kerja manusia dengan pekerjaan atau lingkungan kerja seperti pekerjaan yang
dilakukan secara manual,postur saat bekerja seperti duduk dalam jangka waktu yang
lama dan pekerjaan yang berulang.
5. Faktor Psikososial juga memerlukan perhatian antara lain adalah stress yaitu aspek
psikologis dari faktor lingkungan terhadap kesejahteraan individu yang dapat
disebabkan oleh tuntutan pekerjaan seperti beban kerja yang berlebihan,tekanan waktu
maupun tanggungjawab yang berlebihan .
Keluhan atau Penyakit yang dialami:
Keluhan atau penyakit yang dialami oleh pekerja pelayanan salon pada saat ini berupa
keluhan pada Sistem Muskuloskeletal yaitu nyeri punggung bawah dan sistem Indera yaitu
iritasi dan gatal pada kulit terutama telapak tangan dan kaki.
Melalui survey yang dilakukan pada pusat pelayanan salon ini, tidak terdapat alat
pelindung diri seperti tutup kepala, kacamata, masker, celemek, handscoen dan sepatu yang
seharusnya digunakan oleh petugas laundry .Selama ini tidak terdapat pencatatan mengenai
kebutuhan,persediaan, dan penggunaan alat pelindung diri sehingga kelengkapan dan
kesesuaian alat pelindung diri yang harusnya siap , tersedia dan layak pakai belumterpenuhi.
Begitu juga tidak didapatkan ketersediaan dan Kelengkapan Kotak obat P3K pada pelayanan
salon ini. Selain itu, pada saat menjadi pekerja baru, pekerja pelayanan salon tidak pernah
mendapat penyuluhan ,pengetahuan dan pelatihan mengenai Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3).
Dari aspek konstruksi bangunan ,dari survey didapatkan lantai yang licin dan ventilasi
yang kurang baik.Hal ini dapat menyebabkan kecelakaan kerja pada petugas pelayanan salon.
Dari segi pencegahan dan pengendalian kebakaran, tidak terdapat ketersediaan APAR,
Detector, alarmkebakaran, hydran maupun Sprinkler di tempat ini.
Dalam konsep dasar mengenai keselamatan dan kesehatan kerja ada satu kata yang
selalu harus diingat yaitu ”Pencegahan merupakan cara yang paling efektif” artinya
mencegah terjadinya kecelakaan berarti sudah tercapai tujuan menhindari kecelakaan itu
sendiri. Ada beberapa faktor hazard yang mungkin ditemukan di salon Azka, yaitu berupa:.
1. Faktor kimia, Potensi bahaya ini dapat memasuki atau mempengaruhi tubuh tenga kerja
melalui : inhalation (melalui pernafasan), ingestion (melalui mulut ke saluran pencernaan),
skin contact (melalui kulit). Faktor kimia yang ditemui di salon Azka adalah:
Debu yang umumnya berada di dalam salon. Hal ini dapat menyebabkan
gangguan saluran pernapasan pada karyawan ataupun customer dan
menyebabkan rasa yang kurang nyaman.
Penggunaan bahan kimia pada kosmetik yang digunakan untuk pedicure dan
manicure seperi kutex mengandung zat-zat kimia yang bisa menyebabkan
iritasi/iritan pada kulit karyawan.
Sabun cuci tangan, juga bisa menyebabkan iritasi pada kulit terutama pada
tangan. Karena terkadang ada individu yang alergi terhadap zat kimia tertentu
yang terdapat dalam sabun tersebut.
2. Faktor biologis, bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kuman-kuman penyakit
yang terdapat di udara yang berasal dari atau bersumber pada tenaga kerja yang
menderita penyakit-penyakit tertentu. Yang ditemui di salon Azka berupa penularan
penyakit akibat bakteri, jamur, parasit, virus melalui peralatan salon, seperti gunting,
pisau cukur, handuk, dipan tempat cuci rambut. Faktor biologis ini bisa menularkan
penyakit kepada karyawan salon seperti penyakit dalam sistem pernapasan.
3. Faktor ergonomis yang ditemui di salon Azka berupa, posisi kerja sebagian besar
dilakukan dengan berdiri karena tidak memungkinkan petugas untuk duduk dan cara
kerja berupa mengangkat, catokan dalam waktu cukup lama, mendorong dan menarik.
Dengan cara kerja yang tidak dilakukan dengan benar oleh karyawan dan posisi kerja
yang demikian mengakibatkan sebagian karyawan mengeluh terkadang merasakan
nyeri punggung bawah (low back pain). Gerakan memegang alat salon dalam waktu
cukup lama serta dilakukan secara berulang dan berdiri yang terlalu lama juga dapat
menimbulkan keluhan nyeri otot rangka para karyawan.
4. Faktor psikososial yang paling sering ditemukan adalah kejenuhan yang dialami para
karyawan. Melihat banyaknya customer yang datang ke salon Azka setiap harinya, dan
tidak adanya pembagian dalam jam bekerja, sering membuat karyawan merasa sangat
kelelahan. Ditambah lagi setiap karyawan mendapatkan shift dalam membersihkan
salon dan peralatan salon yang dilakukan secara bergilir sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh pengelola. Mengingat, di salon tersebut tidak ada karyawan
khusus dalam bidang cleaning service dan laundry.
Keluhan Atau Penyakit Yang Dialami
Adapun keluhan atau penyakit yang dapat dialami oleh para pekerja salon yg
disebabkan oleh beberapa faktor:
1. Faktor kimia (debu), bisa menyebabkan penyakit pada sistem pernapasan seperti asma,
rhinitis alergi, batuk, flu, dan pilek.
2. Faktor fisik (penggunaan bahan kimia pada kosmetik, desinfektan berupa sabun cuci
tangan), bisa menyebabkan penyakit pada sistem indra pada kulit yaitu dermatitis
kontak. Baik dermatitis kontak iritan maupun dermatitis kontak alergi.
3. Faktor ergonomis (postur pekerja yang terlalu sering berdiri dan terlalu sering
memegang alat salon dalam jangka waktu yang lama) bisa mengakibatkan gangguan
pada otot ataupun persendian.
Dalam hirarki bahaya (hazard) control atau pengendalian bahaya, penggunaan alat
pelindung diri merupakan metode pengendali bahaya paling akhir. Artinya, sebelum
memutuskan untuk menggunakan APD, metode-metode lain harus dilalui terlebih dahulu,
dengan melakukan upaya optimal agar bahaya atau hazard bisa dihilangkan atau paling tidak
dikurangi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Salon Azka, diperoleh hasil bahwa
meskipun para pekerja mempunyai tingkat pengetahuan yang baik tentang kesehatan dan
keselamatan kerja namun pada pelaksanaannya para pekerja tidak menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) pada saat bekerja yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja.
Upaya Lain Pengelola Tentang K3
Dari hasil pengamatan kami di salon Azka, tidak adanya ketersediaan atau
kelengkapan sarana dan prasarana dalam menunjang kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini
bisa dilihat dari:
Tidak adanya ketersediaan dan kelengkapan kotak obat P3K sebagai sarana
pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan dalam bekerja.
Tidak adanya saran pencegahan dan pengendalian kebakaran seperti: tidak ada
APGAR, detector alarm kebakaran, hydran, dan sprinkler.
Ada jaminan kesehatan bagi karyawan di Salon Azka.
4. Penerangan
Salon Azka memiliki penerangan yang baik, karena seratus persen pencahayaan
berasal dari bola lampu yang menyala sepanjang jam kerja. Hal ini disebabkan salon tidak
memiliki ventilasi sebagai jalan masuknya cahaya matahari.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Pelayanan
(terbagi 4)
Maniquer
Cutting Rambut pediquer
Pewarnaan Rambut
Smoothing dan
Rebonding
Hair Mask
Creambath
Kasir
3.0.2 Peralatan yang Diperlukan
Peralatan yang diperlukan untuk melakukan walk through survey antara lain:
- Alat tulis menulis: berfungsi sebagai media untuk pencatatan selama survey.
- Kamera digital: berfungsi sebagai alat untuk memotret kegiatan dan lingkungan
pekerja salon kecantikan di Salon Azka Makassar.
- Checklist: berfungsi sebagai alat untuk mendapatkan data primer mengenai
survey.
3.0.3 Cara Pemantauan
Dengan metode walk through survey dengan menggunakan checklist. Walk
through survey mengandalkan kemampuan indra penglihatan dan indra
pendengaran, sekali-sekali dilakukan wawancara dengan pekerja.
Sebelum melakukan walk through survey perlu diperhatikan masalah
kerahasiaan perusahaan (trade secrecy) dan konfidensialitas pekerja. Sebelum
melakukan pemotretan perlu dimintakan izin terlebih dahulu kepada pimpinan
perusahaan. Laporan walk through survey tidak cukup hanya dengan mengisi
checklist, melainkan juga harus menyusun esai. Checklist hanyalah merupakan
panduan saja agar tidak ada kelupaan.
3.1 Lokasi dan Waktu
3.1.1 Lokasi
Lokasi survei kesehatan dan kedokteran kerja kami jalankan adalah
mengevaluasi faktor yang berpengaruh pada kesehatan dan keselamatan kerja
pada karyawan salon kecantikan “Salon Azka” di jalan Perintis Kemerdekaan,
Makassar.
3.1.2 Waktu
Waktu pelaksanaan survei kesehatan dan kedokteran kerja ini pada tanggal 12
Maret – 16 Maret 2018. Rincian kegiatan sebagai berikut.
16-17 September 2019 : Melapor ke Bagian K3 RS Ibnu Sina dan
diberikan pengarahan.
Melakukan survei di lokasi penelitian Salon Azka.
18 September 2019 : Penyusunan laporan hasil Walk Through Survey.
18 September 2019 : Penyusunan status okupasi
19 September 2019 : Penyusunan status okupasi dan laporan survey jurnal artikel
status okupasi.
BAB 4
Fisik: Suhu
e.Spa
Fisik :Suhu
Kimia :Debu dan zat iritan
Biologik : Bakteri,virus jamur dan parasite
Ergonomik : Postur duduk dan berdiri yang lama
Psikososial : Kerja yang berlebih
f. Laundry
Dari hasil survey yang dilakukan tidak terdapat APD yang digunakan.
Para pekerja memeriksakan kesehatannya hanya saat sakit saja.Tidak ada pemeriksaan
kesehatan yang pernah dilakukan sesuai peraturan (sebelum bekerja, berkala, dan
berkala khusus).
Keluhan/penyakit yang dialami berhubungan dengan pekerjaan
Penyakit/ keluhan kesehatan yang diajukan dari salon ini adalah low back pain,
musculoskeletal disorder, dermatitis kontak alergi, dan rhinitis alergi.
4.2 Pembahasan
4.2.1. Survey tentang hazard umum
Dari survey yang dilakukan pada pekerja salon , pekerja banyak terpapar
dengan fisik, kimia, ergonomik, dan psikososial. Hazard ini membahayakan karena
seharusnya lingkungan kerja dalam keadaan aman, dan tidak membahayakan
pekerjanya.
Faktor kimia berupa debu dan zat kimia yang umumnya berada di salon.
Hal ini dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan pada buruh
dan rasa yang kurang nyaman..
0. Faktor ergonomi, posisi kerja sebagian besar dilakukan dengan berdiri dan
membungkuk saat pelayanan dan perawatan dengan jangka waktu yang lama
dan berulang. Dengan cara kerja yang tidak dilakukan dengan benar oleh
pekerja dan posisi kerja yang demikian mengakibatkan sebagian petugas
mengeluh terkadang merasakan nyeri punggung bawah)low back pain. Gerakan
mengangkat barang berulang seperti petugas laundry dan berdiri yang terlalu
lama juga dapat menimbulkan keluhan nyeri otot rangka para pekerja.
1. Faktor fisik berupa kurangnya pencahayaan di salon yang kurang sesuai
menyebabkan ketidaknyamanan pada pekerja.
2. Faktor psikososial, yang ditemukan pada pekerja adalah kejenuhan yang dialami
para pekerja sembari menunggu
4.2.2. Survey tentang alat kerja yang digunakan oleh pekerja pelayanan salon kecantikan
Alat kerja seperti mesin cuci baju yang digunakan para petugas tidak
ada.Semua dilakukan oleh mereka dengan metode manual handling.
4.2.3. Survey untuk mengetahui tentang alat pelindung diri yang digunakan buruh
bongkar muat
Dari hasil survey didapatkan para petugas pelayanan salon tidak memakai alat
pelindung diri apapun.Seharusnya mereka memakai seperti masker dan sarung
tangan untuk melindungi diri mereka saat melakukan pekerjaan.
4.2.4. Survey tentang pemeriksaan pada pekerja pelayanan salon kecantikan
Dari hasil survey didapatkan para pekerja salon ini tidak melakukan
pemeriksaan kesehatan berkala atau pemeriksaan khusus. Ini tidak sesuai dengan
standar pelayanan K3, dan ini menunjukkan kurangnya upaya tertentu dari pihak
rumah sakit untuk menjalankan program K3 secara keseluruhan.
4.2.5. Survey tentang keluhan yang dialami pekerja salon akibat pekerjaannya
Dari survey didapatkan pada pekerja salon, terdapat beberapa keluhan seperti
nyeri otot, nyeri punggung bawah (low back pain) yang disebabkan posisi dan cara
kerja yang tidak benar salah satunya. Terdapat juga keluhan lain seperti dermatitis
kontak iritan dan rhinitis alergi akibat iritasi dari zat-zat kimia akibat penggunaan
APD yang tidak lengkap.
4.2.6. Survey tentang upaya lain K3
Tidak ada upaya K3 yang dijalankan.
BAB 5