You are on page 1of 13

1

BAB 2
LAPORAN KASUS

2.1 Identitas

Nama : An. M

Jenis kelamin : Laki-laki

Tanggal lahir : 2 Agustus 2015

Umur : 4 tahun

Alamat : Bintang Hu, Lhoksukon, Aceh Utara

Suku : Aceh

Agama : Islam

Tanggal Pemeriksaan : 9 Oktober 2019

2.2 Anamnesa

 Keluhan utama : Sakit perut sejak 3 hari yang lalu disertai demam

 Keluhan tambahan :

 Riwayat penyakit sekarang : Dari hasil pemeriksaan kepada ibu pasien

saat kunjungan rumah pada hari Rabu 9 Oktober 2019, mengeluhkan sakit perut

sejak 3 hari yang lalu. Ibu pasien juga mendapatkan bahwa BAB anak cair

(mencret) sebanyak dua (2) kali dalam sehari berlendir disertai ampas, tidak

berdarah, berwarna kuning kecoklatan. Muntah dan mual disangkal oleh ibu

pasien.

Ibu pasien menambahkan anaknya tidak menghabiskan makanan yang

diberikan dan tidak bersemangat. Beberapa hari setelahnya, ibu mendapatkan

cacing dengan ukuran yang sedikit panjang ketika anaknya sedang BAB. Pasien
2

sebelumnya sudah pernah dibawa oleh keluarga ke Puskesmas Lhoksukon dan

diberikan obat sakit perut karena petugas kesehatan menduga anak tersebut hanya

menderita sakit perut biasa. Namun setelah diberikan obat, keluhan pasien tidak

berkurang, dan setelah ditemukannya cacing ketika anaknya sedang BAB ibu

pasien langsung membawa anaknya ke Puskesmas kembali. Pasien diharapkan rutin

datang ke Puskesmas untuk melakukan kontrol ulang.

 Riwayat Penyakit Dahulu:

Pasien belum pernah menderita keluhan seperti ini sebelumnya.

 Riwayat Penyakit Keluarga:

Keluarga pasien tidak ada menderita penyakit yang sama sebelumnya.

 Riwayat alergi:

Alergi makanan (-), alergi obat-obatan (-).

 Riwayat Pemakaian Obat:

Pasien hanya mengkonsumsi obat-obatan yang didapat dari puskesmas

 Riwayat kehamilan:

Pasien merupakan anak pertama dan ibu pasien mengatakan saat hamil

sering mengalami mual, muntah yang berat serta sering pucat, kunjungan antenatal

tidak rutin dilakukan.

 Riwayat kelahiran:

Anak lahir secara spontan pervaginam dan persalinan ditolong oleh bidan,

cukup bulan dan anak lahir segera menangis, berat badan lahir 2.900 gram. Panjang

badan, lingkar kepala dan lingkar dada saat lahir ibunya lupa.
3

 Riwayat gizi & makanan:

ASI eksklusif diberikan dari usia 0-80 hari dan diberikan susu formula dari

usia anak 80 hari sampai usia 1.5 tahun.

 Riwayat imunisasi:

Imunisasi Hep B saat lahir (+), BCG (+), imunisasi lainnya tidak ada.

 Riwayat pertumbuhan dan perkembangan :

Pertumbuhan Perkembangan

Berat badan lahir : 2.9 kg Berbalik : lupa

Berat badan sekarang : 15 kg Gigi pertama : lupa

Tinggi Badan sekarang : 102 cm Duduk : lupa

Lila sekarang : 15 cm Berdiri : lupa

Lingkar dada sekarang : 40 cm Jalan : 11 bulan

Lingkar perut sekarang : 70 cm Bicara : lupa

2.3 Profil Keluarga

Pasien An M, usia 4 tahun, merupakan anak dari Tn. M dan Ny. R. Pasien

merupakan anak pertama (1). Pasien tinggal bersama kedua orang tua.

Kedudukan
No Nama JK Umur Pendidikan Pekerjaan
dalam keluarga
1. Tn. M Kepala Keluarga L 30 th SMA Petani

2. Ny. R Istri P 27 th SMA Ibu rumah


tangga
4

3. An.M Anak (pasien) L 4 th - -

Tabel Anggota Keluarga

 Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup

Status kepemilikan rumah : Milik orang tua (Ibu)


Daerah perumahan : jarang
Karakteristik Rumah dan Lingkungan Kesimpulan
Rumah panggung : 7 x 12 m Keluarga pasien tinggal di
Jumlah penghuni dalam satu rumah : 3 orang rumah dengan kepemilikian
Luas halaman rumah : 6 x 10 m2 milik orangtua ibu yang
Atap rumah dari: seng dihuni oleh 3 orang. Pasien
Lantai rumah dari : kayu tinggal di daerah perumahan
Dinding rumah dari : kayu yang jarang.
Jumlah kamar : 2
Jumlah kamar mandi :1 (di luar)
Jendela dan ventilasi : ada
Jamban keluarga : ada
Penerangan listrik : 2 Ampere
Sumber air bersih : PDAM dan sumur
Tempat pembuangan sampah : ada
Tabel Lingkungan Tempat Tinggal

 Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga

- Jenis tempat berobat : Puskesmas

- Asuransi / Jaminan Kesehatan : BPJS

 Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)


Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat Keluarga menggunakan Letak Puskesmas 15 menit
pelayanan kesehatan sepeda motor untuk dari tempat tinggal pasien
menuju ke puskesmas. dengan menggunakan motor.
5

Tarif pelayanan Menurut keluarga tidak ada Untuk biaya pengobatan


kesehatan biaya pelayanan kesehatan diakui oleh keluarga pasien
yang dilakukan di yaitu setiap kali datang
puskesmas berobat tidak dipungut biaya
Kualitas pelayanan Menurut keluarga kualitas dan pelayanan Puskesmas pun
kesehatan pelayanan kesehatan yang dirasakan keluarga pasien
didapat memuaskan memuaskan pasien.
Tabel Pelayanan Kesehatan

 Status Sosial dan Kesejahteraan Keluarga

Pendapatan orangtua pasien sebulan sekitar Rp. 800.000 – Rp. 1.000.000.

Orangtuanya mengaku pendapatannya setiap bulannya kurang mencukupi untuk

membiayai kebutuhan sehari-hari keluarganya.

 Pola Konsumsi Makanan Keluarga

Keluarga pasien memiliki kebiasaan makan 2-3 kali dalam sehari dengan

bahan-bahan baku yang dibeli dari pasar.

2.4 Pemeriksaan Fisik

a. Status Present :

Keadaan umum : Baik

Kesadaran` : Compos mentis

GCS : E4V5M6

b. Vital sign:

Tekanan darah :-

Nadi : 124 x/menit, reguler

Pernapasan : 22 x/menit
6

Suhu : 36,7oC

c. Antropometri

BB : 15 kg

TB : 102 cm

Lila : 15 cm

d. Status Gizi

BB/U : Z-Score 0 > SD < - 2 SD (Gizi baik)

TB/U : Z-Score 0 > SD < - 2 SD (Normal)

BB/TB : Z-Score 0 > SD > -1 (Normal)

e. Generalis :

 Kepala

Bentuk : Normocephali

Rambut : Warna hitam dan sukar dicabut

Mata : Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-), sclera ikterik (-/-), RCL

(+/+), RCTL (+/+), pupil isokor, diameter 2 mm, mata tidak cekung.

Telinga : Simetris, sekret (-/-)

Hidung : Normal, Sekret (-/-), hiperemis (-/-)

Mulut : Simetris, mukosa bibir basah, pembengkakan tidak ada

Lidah : Bentuk normal, tidak pucat, tidak kotor, warna kemerahan

Faring : Hiperemis, tidak edema, membran/pseudomembran (-)

Tonsil : Warna kemerahan, tidak ada pembesaran (T1/T1)

 Leher
7

Inspeksi : Simetris, tidak terlihat benjolan

Palpasi : Pembesaran KGB (-), distensi vena jugularis (-), massa (-)

 Thorax

 Paru

Inspeksi : Pergerakan dada simetris kanan dan kiri, retraksi (-), bentuk dada

normal

Palpasi : Stem fremitus simetris

Perkusi : Sonor (+/+)

Aukultasi : Vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), Wheezing (-/-)

 Jantung

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba

Perkusi : Redup

Auskultasi: BJ I/II normal, bising jantung (-)

 Abdomen

Inspeksi : Simetris, perut sedikit buncit

Auskultasi : Peristaltik usus normal

Palpasi : Defans muscular (-)

Hepar : Tidak teraba

Lien : Tidak teraba

Ginjal : Ballotement (-)

Perkusi : Timpani, Shifting dullness (-)

 Ekstremitas
8

Superior : edema (-), sianosis (-), petekhi (-)

Inferior : edema (-), sianosis (-), petekhi (-)

2.5 Anjuran Pemeriksaan Penunjang


- Pemeriksaan feses rutin dan darah rutin

2.6 Diagnosis

Diagnosis Banding : - Infeksi kecacingan

- Diare

- amubiasis

Diagnosis kerja : Infeksi kecacingan

2.7 Penatalaksanaan

2.7.1 Upaya promotif

Meningkatkan pemahaman ibu tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta

faktor-faktor pencetus terjadinya infeksi kecacingan.

2.7.2 Upaya preventif

Meningkatkan pengetahuan ibu dan keluarga mengenai penanganan serta

pencegahan, menjelaskan pentingnya pemeriksaan secara dini agar dapat diberi

penanganan yang tepat sehingga kedisplinan sang ibu dalam membawa anak untuk

kontrol ke posyandu/puskesmas sangat penting serta menjelaskan kepada ibu

pentingnya mengkonsumsi obat cacing 6 bulan sekali


9

2.7.3 Upaya kuratif

•Terapi farmakologi: Pasien diberikan Paracetamol syrup 3x1 cth,

Albendazol 2x1, Domperidone sirup 2 x 1 cth

•Terapi nonfarmakologi: Menjelaskan kepada ibu pentingnya menjaga

kebersihan rumah tangga dan gunakan alas kaki pada anak ketika bermain.

2.7.4 Upaya rehabilitatif

Menjelaskan kepada ibu dan keluarga mengenai kebersihan lingkungan,

individu, dan keluarga.

2.8 Prognosis

Quo ad Vitam : dubia ad bonam

Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Quo ad functionam : dubia ad bonam

2.9 Anjuran

- Menganjurkan makan makanan yang bergizi dan seimbang, guna

meningkatkan imunitas tubuh.

- Menganjurkan ibu untuk memperhatikan kebersihan lingkungan.

- Menganjurkan ibu untuk memasak air terlebih dahulu untuk diminum.

- Tingkatkan hygiene misalnya dengan mandi 2 kali sehari dan mencuci

tangan pakai sabun dan menggunakan alas kaki saat keluar rumah.
10

- Menganjurkan ibu untuk segera membawa anaknya ke puskesmas apabila

anaknya dalam keadaan sakit, sehingga tidak menyebabkan anak menjadi

sakit parah.

2.10 Faktor Risiko Lingkungan Fisik Dari Penyakit

Pasien tinggal di sebuah rumah dengan anggota keluarga 3 orang, jumlah

kamar tidur 2 dan kamar mandi 1 yang berada di luar rumah, lantai rumah dari kayu,

sumber air minum dari sumur dan PDAM, atap rumah pasien dari seng. Penerangan

serta ventilasi rumah dalam keadaan cukup baik. Lingkungan rumah pasien

tergolong tanah lapang


11
12

2.10 Faktor Risiko Lingkungan Sosial Dari Penyakit

 Pendidikan dan Pengetahuan

Pengetahuan orangtua penting dalam hal menjaga kebersihan dan kesehatan

bagi anak, sehingga orang tua pasien dapat mencegah terjadinya penyakit yang

disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat. Orang tua juga berperan penting

untuk memberikan makanan yang bernutrisi bagi anak sehingga imunitas anak akan

tetap terjaga. Pasien mendapatkan ASI ekslusif selama 80 hari, dilanjutkan dengan

pemberian susu formula dikarenakan ibu malas memberikan ASI. Kebersihan


13

pasien juga tidak terjaga dengan baik dikarenakan ayah pasien pergi ke sawah dan

ibu pasien tidak mengontrol anak ketika bermain, pasien juga bermain di halaman

rumah tanpa mengenakan alas kaki dan jarang mencuci tangan setelahnya. Penting

untuk melakukan edukasi pada ibu dan keluarga pasien apabila ada masalah

terhadap pertumbuhan dan perkembangan pasien untuk selalu melakukan

pemeriksaan secara teratur ke posyandu atau posbides sehingga pasien senantiasa

sehat seperti anak lainnya.

You might also like