You are on page 1of 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fungi (jamur) termasuk dalam phylum Thallophyta.Sebagaian besar hidup sebagai saprophyts dan
sebgian kecil sebagai parasit pada tumbuhan, hewan, dan manusia.

Fungi mempunyai dinding sel dan inti yang jelas.Dapat berupa sel tunggal, misalnya ragi atau terdiri atas
banyak sel. Yang terdiri atas banyak sel, bentuknya memanjang berupa filament yang di sebut
hyphe.Hyphe ini ada yang bersektum ada yang tidak.Bila hyphe ini tumbuh dan bercabang-cabang,
terbentuklah tumbuhan yang di sebut myselium.Myselium yang menonjol dari permukaan subtrat di
sebut myselium haerial, myselium yang menembus ke dalam subrat yang mengabsobsi zat makanan di
sebut myselium vegetative.

Jamur yang bisa menyebabkan penyakit pada manusia antara lain adalah dermatofita (dermatophyte),
bahasa yunani yang berarti tumbuhan kulit). Dan jamur serta ragi candida albican, yang menyebabkan
terjadinya infeksi pada jamur superficial pada kulit, rambut, kuku, dan selaput lendir. Jamur lainnya
dapat menembus jaringan hidup dan menyebabkan infeksi di bagaian dalam.

Mikosis sistemik di yakini paling berbahaya dari semua infeksi jamur.Hal ini terutama karena mereka
menyerang organ internal dengan langsung masuk melalui paru-paru, saluran pencernaan atau influs.Ini
dapat disebabkan oleh dua kelompok jamur, jamur patogen primer atau jamur oportunistik. Contoh
penyakit jamur milik kelompok pertama meliputi blastomycosis,
histoplasmosis,paracoccidiodomycosis,dan coccidiomycosis. Jamur oportunistik umumnya
mempengaruhi orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau dengan beberapa cacat
metabolisme yang serius, penyakit yang termasuk dalam kategori ini adalah kriptokosis, kandidiasis,
asperigillosis. (Iindah entjang,2001:153)

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang jamur-jamur yang menyebabkan penyakit baik pada
manusia, hewan, tumbuhan, dan kerusakan bahan pangan. Disekitar kita sering ditemukan penyakit yang
disebabkan oleh jamur, termasuk tanah, tanaman, pohon, dan bahkan pada kulit kita dan bagian lain dari
tubuh.Gejala infeksi jamur tergantung pada jenis dan lokasi di dalam tubuh.Infeksi jamur mungkin
ringan, dalam bentuk ruam atau masalah pernapasan ringan.Namun, beberapa penyakit yang
disebabkan oleh jamur bisa berat dan dapat menyebabkan komplikasi serius dan kematian.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan jamur ?


2. Bagian- bagian organ mana yang terserang jamur ?

3. Bagaimana cara mendiaknosa penyakit yang di sebabkan oleh jamur ?

4. Bagaimana cara mengobati bagian tuhuh yang terserang jamur ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian jamur.

2. Untuk mengetahui organ mana saja yang terserang jamur.

3. Untuk menetahui cara mendiaknosa penyakit jamur.

4. Untuk mengetahui cara mengobati bagian tubuh yang terserang jamur.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Jamur

Jamur dalam bahasa Indonesia sehari-hari mencakup beberapa hal yang agak berkaitan. Arti pertama
adalah semua anggota kerajaan fungi dan beberapa organisme yang pernah dianggap berkaitan, seperti
jamur lendir dan "jamur belah" (Bacteria).Arti kedua berkaitan dengan sanitasi dan menjadi sinonim bagi
kapang.Arti terakhir adalahtubuh buah yang lunak atau tebal dari sekelompok anggota Fungi
(terutamaBasidiomycetes) yang biasanya muncul dari permukaan tanah atau substrat tumbuhnya.

Jamur dianggap sebagai tanaman yang sangat bervariasi baik dalam bentuk, sifat dan siklus
hidupnya.Namun sekarang para ahli botani mencoba mendefinisikan jamur tersebut berdasarkan ciri-ciri
umum yang dimilikinya. Jamur adalah organisme eukariotik (mempunyai inti sejati) tidak mempunyai
klorofil, mempunyai spora, struktur somatik atau talus berupa sel tunggal (uniseluler) dan umumnya
berupa filamen atau benang-benang bercabang (multisesuler), berkembang biak secara seksual dan
aseksual, dinding sel umumnya terdiri dari kitin dan selulosa atau keduanya. Selain itu jamur juga dapat
diartikan organisme yang tidak mempunyai klorofil sehingga ia tidak mempunyai kemampuan untuk
memproduksi makan sendiri atau dengan kata lain jamur tidak bisa memanfaatkan karbondioksida
sebagai sumber karbonnya. Oleh karena itu jamur memerlukan senyawa organik baik dari bahan organik
mati maupun dari organisme hidup sehingga jamur dikatakan heterotrof.Jamur ini ada yang hidup dan
memperoleh makanan dari bahan organik mati seperti sisa-sisa hewan atau tumbuhan, dan dapat pula
yang hidup dan memperoleh makanan dari organisme hidup.Jamur hidup dan memperoleh makanan
dari bahan organik mati dinamakan saprofit, sedangkan yang hidup dan memperoleh makanan dari
organisme hidup dinamakan parasit.

Tubuh jamur terdiri atas dua tipe utama: uniseluler dan multiseluler. Tubuh uniseluler terdiri atas hanya
satu sel, misalnya khamir (yeast). Tubuh multiseluler terdiri atas banyak sel-sel memanjang yang disebut
hifa (hyphae) yang terjalin satu sama lain membentuk talus vegetatif yang disebut miselium (mycelium).
Hifa dapat dibedakan menjadi bersekat (septate) dan tidak bersekat (aseptate atau coenocytic).Dalam
hal hifa membentuk sekat, bagian hifa yang dibatasi oleh sekat merupakan sel. Beberapa kelompok
jamur tertentu dapat mengalami dimorfisme, yaitu pada kondisi tertentu berbentuk uniseluler dan pada
kondisi lainnya berbentuk multiseluler (membentuk hifa semu atau pseudohyphae). Hifa dapat
bercabang dan hifa cabang dapat saling bertemu dan kemudian menyatu melalui proses anastomosis.
Meselium dapat tersusun longgar maupun tersusun padat (disebut plektenkima, plectenchymma), tetapi
bukan merupakan jaringan sebagaimana pada tumbuhan dan binatang.Plektenkima dapat berupa
prosenkima (tersusun agak longgar), pseudoparenkima (tersusun rapat, dinding hifa tidak menebal), dan
presudosclerenkima (tersusun rapat dan dinding hifa menebal).Meskipun telah tersusun padat,
plektenkima tidak mengalami diferensiasi fungsi sebagaimana yang terjadi pada jaringan.

Plektenkima membentuk struktur khusus jamur berupa sklerotia (sclerotia), pseudoslerotia


(pseudosclerotia), jalinan miselial (myceliar strand) dan rizomorf (rhizomorph), serta stromata.Sklerotia
merupakan jalinan padat hifa untuk mempertahankan diri.Bila jalinan padat hifa tersebut bercampur
dengan jaringan tumbuhan mati tempat tumbuh jamur maka disebut pseudoskleroria. Jalinan miselial
terjadi bila jamur menghadapi kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan atau menghadapi
persaingan dengan koloni sesama spesies maupun lain spesies. Pada jamur spesies tertentu, jalinan
miselial tersebut tumbuh lebih rapat dan lebih memanjang, tampak seperti akar, disebut
rizomorf.Stromata merupakan susunan hipa memadat sebagai dasar untuk membentuk organ
perkembangbiakan.
Sifat hidup jamur terbagi atas 3 bagian, yakni:

1. Saprofit yakni sebagai organisme saprofit fungi hidup dari benda-benda atau bahan-bahan organik
mati. Saprofit menghancurkan sisa-sisa bahan tumbuhan dan hewan yang kompleks menjadi bahan
yang lebih sederhana. Hasil penguraian ini kemudian dikembalikan ke tanah sehingga dapat
meningkatkan kesuburan tanah.

2. Parasit yakni fungi parasit menyerap bahan organik dari organisme yang masih hidup yang disebut
inang. Fungi semacam itu dapat bersifat parasit obligat yaitu parasit sebenarnya dan parasit fakultatif
yaitu organisme yang mula-mula bersifat parasit , kemudian membunuh inangnya, selanjutnya hidup
pada inang yang mati tersebut sebagai saprofit.

3. Simbion yakni jamur dapat bersimbiosis dengan organisme lain. Simbiosis dengan laga
menghasilkan liken atau lumut kerak, sedangkan simbiosis dengan akar tumbuhan konifer menghasilkan
mikoriza.

2.2 Mikosis Sistematik

Mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-
paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.Sedangkan beberapa jenis mikosis sistemik antara
lain sebagai berikut.

A. Nocardiosis

Nocardiosis adalah mikosis yang menyerang jaringan subcutian dimana terjadi pembengkakan jaringan
yang terkena dan terjadinya lubang – lubang yang mengeluarkan nanah dan jamurnya berupa
granula.Terdapat di tanah sebagai saprofit.

Penyebabnya adalah Nocardia asteroidas

Jamurnya masuk kedalam jaringan subcutan karena trauma ( luka) karena itu biasanya mengenai kaki
dan tangan. Pada tempat itu kemudian terjadi pembengkakan, infeksi yang bernanah dan terjadinya
lubang-lubang ( sinus) yang mengeluarkan nanah yang berisi jamurnya. Bila jamurnya masuk kedalam
darah, dapat menyerang organ lain, misalnya otak dan paru- paru.

Nocardiosis biasanya berlangsung kronis.

Bahan untuk pemeriksaan dilaboratorium berasal dari granula yang keluar dari jaringan yang
terinfeksi.Dilalkukan pemeriksaan dengan mikroskop dan perbenihan sabouraud.(Iindah
entjang,2001:159)
1. Diagnosis

Diagnosis ditegakkan dengan ditemukannya nocardia asteroids dalam contoh cairan tubuh atau jaringan
yang di ambil dari penderita.

2. Pengobatan

Pengobatan yang diberikan meliputi : pemberian antibiotik (biasanya dengan sulfonamide) selama 6
bulan atau lebih. Terkadang diberikan lebih dari 1 antibiotik.

3. Morfologi

Jamur Nocardia berukuran diameter < 1 mikron, bersifat gram positif, koloni nocardia bersifat aerob.

B. Candidiasis

Candidiasis adalah mikosis yang menyerang kulit atau jaringan yang lebih dalam lagi.Banyak di temukan
pada manusia sebagai saprofit.

Penyebabnya adalah candida albicans.Jamur ini sering kali terdapat pada mukosa mulut, oropharynx,
dan tractus gastrointestinal orang sehat (flora normal).

Candidiasis dapat mengenai kulit, kuku atau organ tubuh, seperti ginjal, jantung, dan paru-
paru.Candidiasis dapat pula terjadi pada selaput lendir mulut dan vagina.

Infeksi karena candida sp. Terjadi karena adanya faktor predisposisi, misalnya diabetes, AIDS daerah kulit
yang lembab dan obesitas.

Candidiasis pada mukosa mulut dan vagina sering kali terjadi karena pengobatan antibakteri yang lama,
yang menyebabkan berkurangnya flora normal didaerah tersebut.(Iindah entjang,2001:160)

1. Diagnosis

Bahan pemeriksaan berasal dari swep vagina, sputum, LCS, skretmata dan mukosa mulut.
Pemeriksaan langsung dengan pulasan gram dan KOH 10% secara mikroskopik tampak spora yang
berbentuk oval, pada pulasan gram bersifat gram positif. Ditemukan Blastospora, Klamidospora,
Pseudohifa.

- Infeksi fisual pada mukosa koral untuk identifikasi adanya lesi

- Pemeriksaan hapusan pada lesi dengan mikroskop untuk mengidentifikasi adanya candida albicans.

- Pengkajian tentang riwayat penyakit dan kesehatan dapat sangat membantu

- Jika di duga infeksi telah menyebar ke esophagus dan lambung dapat dilakukan pemeriksaan
endoskopi.

2. Pengobatan

Candidiasis di mulut dapat di obati dengan anti jamur berbentuk obat kumur atau gel. Lama waktu
pengobatan berkisaran 1-2 minggu.

Candidiasis di sekitar kelamin dapat di obati dengan anti jamur berbentuk cream, supositoria, serta
tablet.

3. Morfologi

Candida dikenal sebagai jamur dimorfik karena mampu membentuk sel lagi dan hifa semu. Sel ragi atau
blastospoa/baltokonidia merupakan sel bulat atau oval dengan atau tanpa tunas. Hifa semu terbentuk
dengan cara elongasi sel ragi yang membentuk rantai yang rapuh. (Inge Sutanto,2009:327)

C. Actinomycosis

Atinomycosis adalah mikosis yang ditandai dengan adanya jaringan granulomatous, bernanah disertai
terjadinya abscess dan fistula.

Penyebab Actinomyces bovis.

Jamur ini pada manusia sehat sering terdapat juga pada mukosa mulut dan tonsil sebagai flora normal.
Actinomycosis sering menimbulkan banyak abscess yang saling berhubungan melalui sinus – sinus dan
terjadinya fistula external yang megeluarkan cairan sanguinopurulent ( nanah campur darah) berisi
granula – granula.

Ada 3 tipe atinomycosis yaitu :

- Cervicofacial ( 50% dari kasus )

- Abdominal ( intestinal 20%-30% dari kasus )

- Pulmonal ( 15% dari kasus )

Pada tipe cervicofacial, jamur masuk tubuh melalui selaput lendir mulut atau pharynx.Dalam
perkembangan penyakitnya bisa mengenai tulang tengkorak atau terjadi fistula menembus kulit.

Pada tipe abdominal ( intestinal ), jamur masuk ke tubuh melalui appendix atau caecum, terjadi dimana
jaringan radang pada quadrant kanan bawah abdomen diikuti terjadinya sinus-sinus, baik internal
maupun eksternal dalam perkembangan penyakitnya sering mengenai liver, spleen, dan paru-paru.

Tipe pulmonal bisa terjadi secara primer dimana jamurnya masuk bersama udara pernapasan atau
secara sekunder berasal dari penyebaran tipe cervicofacial.Tipe pulmonal di tandai dengan adanya batuk,
banyak sputum, hemoptysis, demam, sesak napas dan keringat malam, diikuti terjadinya abscess dan
sinus-sinus eksternal yang mengeluarkan granulanya bersama nanah yang berwarna mirip belerang.

Bahan pemeriksaan untuk laboratorium adalah nanah bersama granula untuk di lihat dengan mikroskop
dan pembenihan. (Iindah entjang,2001:160-161)

1. Diagnosis

Pemeriksaan pus ( nanah ) dari lesi yang berupa granula actinomycosis ( sulfur granules ).

2. Pengobatan

Bakteri actinomycosis umumnya sensitif terhadap penisilin, yang sering di gunakan untuk mengobati
aktinomikosis.Dalam kasus alergi penisilin, doksisiklin digunakan. Sulfonamid dapat digunakan sebagai
alternative dengan dosis harian total 2-4 gram. Respon terhadap terapi lambat dan mungkin memakan
waktu berbulan-bulan

3. Morfologi

Actinomyces israelii tumbuh sebagai hifa halus dengan garis tengah 0,5-1 mikron pada biakan anaerob.
(Inge Sutanto,2009:327)

D. Maduromycosis (Madura foot)

Merupakan mikosis pada kaki yang ditandai dengan terjadinya massa granulomatous yang biasanya
meluas ke jaringan lunak dan tulang kaki.(Iindah entjang,2001:161-162)

Gejalanya dimulai dengan adanya infeksi pada jaringan subkutan yang disebabkan oleh jamur Eumycotic
mycetoma atau kuman (mikroorganisme) mirip jamur yang disebut Actinomycotic mycetoma.Tanda-
tanda awal adanya benjolan (nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang.lesi pada
tapak kaki bagian belakang, timbul massa granulomatous dan abses yang kemudian terjadi sinus-sinus
yang mengeluarkan nanah dan granula.(Iindah entjang,2001:161-162)

Penyakit ini terutama ditemukan di daerah tropic yang kering dan jarang hujan. Madura food juga
ditemukan di Indonesia, asia selatan, dan di amerika di daerah teropik dan subtropiknya.(Inge
Sutanto,2009:327)

Penyebabnya ada 2 yaitu : yang pertama antinomikotin (bacterial mycetoma) yang di sebabkan oleh
jamur golongan schizmycophyta yaitu :actinomyces, nocardia dan Streptomyces .yang
keduamaduromikotik ( fungal mycetoma atau eumycetoma ) disebabkan oleh jamur golongan
eumycophyta diantaranya adalah madurella mycetomatis, scedosprium apiospermum
(pseudollescheriaboydii), madurella grisea, leptosphaeria sinegalensis.(Inge Sutanto,2009:327)

1. Diagnosis

Ditandai dengan pembengkakan seperti tumor dan adanya sinus yang bernanah.Jamur masuk ke dalam
jaringan subkutan melalui trauma, terbentuk abses yang dapat meluas sampai otot dan tulang.Jamur
terlihat terlihat sebagai granula padat dalam nanah. Jika tidak diobati maka lesi-lesi akan menetap dan
meluas ke dalam dan ke perifer sehingga berakibat pada derormitas.

2. Pengobatan
Obat untuk infeksi yang disebabkan oleh A. israelii ialah penisilin dosis yang tinggi.Sulfa dan streptomisin
dipakai pada infeksi Nocardia dan Streptomyces.

Pengobatan untuk misetoma maduromikotok adalah secara bedah, yaitu dengan melakukan ekstirpasi
jaringan yang ada kelainannya atau amputasi bagian tubuh.(Inge Sutanto,2009:329)

3. Morfologi

Hifa jamur membentuk gumpalan yang disebut butiran – butiran jamur atau granula yang merupakan
koloni jamur di dalam jaringan atau abses. Butir – butir jamur dapat berwarna putih, kekuning –
kuningan, tengguli hitam atau berwarna lain. Jamur ini terdiri dari hifa yang halus ( lebarnya kurang dari
1 mikron ) penyakitnya disebut misetoma aktinomikotik dan jamur hifa yang kasar ( lebarnya lebih dari 1
mikron ) penyakitnya disebut misetoma maduro mikotik.

E. Coccidioidomycosis

Merupakan mikosis yang mengenai paru-paru yang disebabkan olehCoccidioides immitis.Jamur dimorfik
yang terjadi di alam bebas.

Penyakit ini dikenal dalam dua bentuk Coccidioidoides imitis primer biasanya mengenai paru dengan
gejala menyerupai infeksi paru oleh organisme lain. Dan Coccidioidoides imitisprogresif adalah penyakit
yang bila tidak di obati, berlangsung fatal.(Inge Sutanto,2009:376)

Coccidioidoides imitis menimbulkan infeksi pada binatang pengerat, ternak ( sapi, beri-beri) dan anjing.
Menimbulkan infeksi kepada manusia bersama udara pernafasan yang mengandung sporanya.Penyakit
ini sering mewabah dimusim panas dimana banyak debu berterbangan yang mengandung spora
jamurnya.

Penyebab ialah Coccidioidoides imitis,jamur dimorfik yang terdapat dialam bebas.

Gejalnya mirip dengan pneumonia yang lain, berupa batuk dengan atau tanpa sputum yang biasanya
disertai dengan pleuritis.

Bahan pemeriksaan laboratorium diambil dari sputum atau cairan pleura untuk dilihat dengan mikroskop
dan pembenihan.(Iindah entjang,2001:162)
1. Diagnosis

- Tes darah – untuk memeriksa adanya antibodi untuk melindungi terhadap jamur

- Analisis atau budaya dahak – untuk mencari keberadaan jamur di sputum

( lendir atau dahak yang dipilih, diproduksi ketika anda batuk)

2. Pengobatan

- Coccidioidoides imitis primer kebanyakan dapat sembuh sendiri.

- Coccidioidoides imitis progresif pengobatan diberikan dengan amfoterisin-B secara intravena,


pemberian itrakonazol dan derivate azol lain.

3. Morfologi

C.imitis adalah jamur dimorfik. Di tanah dan didalam biakan pada suhu kamar C.imitis membentuk koloni
filamen. Hifa jamur ini membentuk artospora dan mengalami frekmentai. Artospora ringan, mudah
dibawa angin dan terhirup kedalam paru.

Pada suhu 370C,C.imitis membentuk koloni yang terdiri atas sferul yang berisi endospora. (Inge
Sutanto,2009:377)

F. Sporotrichosis

Merupakan mikosis yang bersifat granulomatous menimbulkan terjadinya benjolan gumma, ulcus dan
abses yang biasanya mengenai juga kulit dan kelenjar lympha superfisial.Penyebabnya adalah
Sporotrichum schenckii. Terdapat di alam bebas,S.schenckii sering terdapat di tanah dan tumbuhan-
tumbuhan yang sudah lapuk.(Inge Sutanto,2009:333)

Gejala awalnya berupa benjolan (nodul) di bawah kulit kemudian membesar, merah, meradang,
mengalami nekrosis kemudian terbentuk ulcus. Nodul yang sama terjadi sepanjang jaringan lympha.
(Iindah entjang,2001:163)

1. Diagnosis

Dokter Anda dapat mendiagnosa sporotrichosis dengan mengambil riwayat kesehatan Anda dan
melakukan pemeriksaan fisik.Sampel kulit, nanah, aspirasi abses, sputum dan bahan klinik lainya dapat
diambil untuk pengujian. Sporotrichosis biasanya didiagnosis ketika dokter memperoleh swab atau
biopsi dari lokasi yang terinfeksi dan mengirimkan sampel ke laboratorium untuk kultur jaringan.
2. Pengobatan

Terapi antijamur adalah pengobatan andalan untuk semua bentuk sporotrichosis.

3. Morfologi

Biakan jamur pada suhu kamar membentuk koloni filamen putih dengan hifa halus dan spora yang
tersusun meneyrupai bunga pada ujung konidiofora. Pada suhu 37oC biakan membentuk koloni ragi
dengan blastospora yang bulat atau lonjong .

G. Blastomycosis

Merupakan mikosis yang menyerang kulit, paru-paru, viscera, tulang dan sistem saraf.Penyebabnya
adalah Blastomyces dermatitidis danBlastomyces brasieliensis.Blastomycosis kulit gejalanya brupa
papula atau pustula yang berkembang menjadi ulcus kronis dengan jaringan granulasi pada alasnya.Kulit
yang sering terkena adalah wajah, leher, lengan dan kaki.Bila menyerang organ dalam, gejalanya mirip
tuberculosis.(Iindah entjang,2001:159)

Penyakit ini terdapat di amerika utara, kanada dan afrika.Di Indonesia belum di temukan.(Inge
Sutanto,2009:378)

1. Diagnosis

- Bahan klinis

- Kerokan kulit, dan bronkus cairan fleura dan darah , sumsum tulang urin dan bioksi jaringan dari
berbagai organ dalam.

- Miroskopik langsung A kerokan kulit harus diperiksa menggunakan KOH 10% dan tinta parker atau
calcofluor white mounts.

- B eksudat dan cairan tubuh harus disentrifugasi dan sedimenya diperiksa dengan menggunakan KOH
10% dan tinta parker atau calcofluor white mounts.

- C potongan jaringan harus diwarnai dengan PASdigest, Grocott’s methenamine silver ( GMS ) atau
pewarnaan gram. Histopatologi sangat berguna dan merupakan satu dari cara yang paling penting untuk
memperingatkan laboratorium bahwa mereka mungkin menangani sesuatu yang berpotensi sebagai
patogen. Potongan jaringan menujukan sel seperti ragi yang besar, dasarnya besar, kuncupunipolar,
berdiameter 8-15 mm. perhatikan : potongan jaringan perlu diwarnai dengan cara Grocott’s
methenamine silver untuk dapat melihat sel seperti ragi dengan jelas, yang sering kali sulit dilihat pada
sediaan H&E.
2. Pengobatan

Amphotericin B (0,5 Mg/kg per hari selama sepuluh minggu ) tetap merupakan obat pilihan bagi pasien
infeksi akut yang mengancam jiwa dan mereka dengan meningitis. Pasien dengan kafitas paru dan lesi
ditempat selain paru dan kulit membutuhkan terapi yang lebih lama. Itraconazoleoral ( 200 mg/ hari
untuk paling sedikit selama tiga bulan ) adalah obat pilihan bagi pasien dengan bentuk blastomycosis
yang indolen : meskipun demikian jika pasien lambat memberikan respon, dosis harus ditingkatkan
menjadi 200 mg 2 kali sehari.

• 3. Morfologi

B. Dermatitidis adalah jamur dimorfik dan terdapat di alam bebas. Dalam biakan pada suhu 37oC dan di
jaringan manusia. Jamur tumbuh sebagai sel ragi, berdinding tebal dan berkembang biak dengan
membentuk tunas

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas terdapat beberapa kesimpulan yang dapat diambil, diantaranya:

1. Jamur adalah organisme eukariotik (mempunyai inti sejati) tidak mempunyai klorofil, mempunyai
spora, struktur somatik atau talus berupa sel tunggal (uniseluler) dan umumnya berupa filamen atau
benang-benang bercabang (multisesuler), berkembang biak secara seksual dan aseksual, dinding sel
umumnya terdiri dari kitin dan selulosa atau keduanya.

2. Sifat hidup jamur terbagi atas 3 bagian, yakni: saprofit, parasit dan simbion
3. Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis. Mikosis dibagi menjadi empat, yakni:
Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut terutama disebabkan
oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Mikosis sistemik
merupakan mikosis yang menyerang alat-alat dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal,
jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina. Mikosis subkutan yakni infeksi terbatas pada dermis, jaringan
bawah kulit atau struktur yang berdekatan.Dan mikosis oportunistik adalah infeksi jamur yang baik
umum di semua lingkunganatau bagian dari biota normal.

4. Jamur dapat masuk ke dalam pangan melalui berbagai cara, misalnya melalui air yang digunakan
untuk menyiram tanaman pangan atau mencuci bahan baku pangan, terutama bila air tersebut tercemar
oleh kotoran hewan atau manusia. Jamur juga dapat masuk ke dalam pangan melalui tanah selama
penanaman atau pemanenan sayuran, melalui debu dan udara, melalui hewan dan manusia, dan
pencemaran selama tahap-tahap penanganan dan pengolahan pangan.

5. Berbagai spesies jamur dapat menimbulkan penyakit pada tumbuhan. Spesies-spesies jamur yang
dapat menyebabkan penyakit tumbuhan disebut jamur patogenik.

3.2 Saran

Diharapkan makalah ini dapat membuat kita mengerti tentang berbagai macam jamur yang berbahaya
bagi keidupan kita sehari-hari.Serta diharapkan dengan adanya makalah tentang “Jenis-jenis Jamur Yang
Menyebabkan Penyakit Dan Kerusakan Bahan Pangan” ini dapat berguna dan menambah pengetahuan
pembaca secara umum serta dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam bagi penulis tentang
jamur-jamur yang dapat menimbulkan penyakit.
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Indah Entjang.Bandung 2001.Mikrobiologi dan Parasitologi untuk akademi keperawatan .Citra aditya
bakti

Inge Sutanto.Jakarta 2009. Parasitologi Kedokteran.FKUI

You might also like