You are on page 1of 3

PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) DALAM DETEKSI DINI

KANKER PAYUDARA
Oleh:
dr. Murni Diasfara

Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dilakukan dengan menggunakan


tangan dan penglihatan untuk memeriksa apakah ada perubahan fisik pada payudara.
Proses ini dilakukan agar semua perubahan yang mengarah pada kondisi yang lebih
serius dapat segera ditangani.
Penting untuk menyadari bagaimana bentuk normal payudara dan ada
tidaknya perubahan dari waktu ke waktu. Payudara umumnya akan terasa berbeda di
masa menstruasi. Sebelum dan selama periode ini, kebanyakan wanita merasa
payudaranya akan menjadi makin kencang dan padat. Memasuki masa menopause,
payudara akan terasa lebih kendur dan lembut.

Namun ada perubahan tertentu yang perlu diwaspadai karena dapat menjadi
indikasi adanya penyakit. Pemeriksaan payudara sendiri umumnya bertujuan untuk
mengetahui bentuk payudara normal, menyadari ada tidaknya perubahan pada
payudara, dan agar perubahan apa pun dapat segera dikonsultasikan dan tidak
terlambat ditangani. Dengan deteksi dini payudara, banyak wanita berhasil selamat
dari kanker payudara.
Bagaimana Cara Memeriksa Payudara?
Waktu terbaik untuk melakukan SADARI adalah beberapa hari setelah periode
menstruasi Anda berakhir. Pada masa menstruasi, kadar hormon berfluktuasi
sehingga menyebabkan perubahan pada tubuh, termasuk payudara yang
mengencang.
Terdapat beberapa cara untuk melakukan pemeriksaan. Anda dapat memilih yang
sesuai dengan kenyamanan Anda.

1. Di depan cermin
Untuk melakukan pemeriksaan SADARI, Anda memerlukan tangan, penglihatan, dan
cermin. Berdirilah di depan kaca, buka pakaian dari pinggang ke atas. Pastikan
terdapat cukup pencahayaan dalam ruangan tersebut dan lakukan cara berikut.
 Perhatikan payudara Anda. Kebanyakan wanita tidak memiliki payudara yang
ukurannya sama besar (payudara kanan lebih besar atau lebih kecil daripada
yang lain).
 Berdirilah dengan lengan di samping tubuh. Perhatikan bentuk, ukuran, dan
apakah ada perubahan seperti permukaan dan warna kulit, juga bentuk puting
payudara.
 Letakkan tangan pada pinggang dan tekan kuat-kuat untuk mengencangkan
otot dada. Perhatikan payudara sambil berkaca dari sisi kiri ke kanan dan
sebaliknya.
 Membungkuklah di depan kaca sehingga payudara terjulur ke bawah.
Perhatikan dan raba untuk memeriksa apakah ada perubahan tertentu pada
payudara.
 Periksa apakah terdapat cairan yang keluar dari puting Anda. Tempatkan
jempol dan jari telunjuk Anda di sekitar puting, lalu tekan perlahan, dan
perhatikan apakah ada cairan yang keluar. Ulangi pada payudara yang lain.
2. Saat mandi
Anda juga dapat memeriksa payudara saat mandi. Busa sabun akan memudahkan
pergerakan tangan untuk memeriksa benjolan atau perubahan pada payudara.
Angkat satu tangan ke belakang kepala. Dengan tangan lain yang dilumuri sabun,
raba payudara di sisi tangan yang terangkat. Gunakan jari untuk menekan-nekan
bagian demi bagian dengan lembut. Lakukan pada payudara di sisi lain.
3. Berbaring
Pemeriksaan SADARI juga dapat dilakukan dengan berbaring. Pilih tempat tidur atau
permukaan datar lain yang nyaman. Saat berbaring, payudara menjadi melebar dan
memudahkan untuk diperiksa.
 Sambil berbaring, tempatkan gulungan handuk atau bantal kecil di bawah
pundak. Tempatkan tangan kanan di bawah kepala. Lumuri tangan kiri dengan
losion dan gunakan jari untuk meraba payudara kanan. Gunakan tiga jari, yaitu
telunjuk, jari tengah, dan jari manis untuk memeriksa payudara.
 Ibaratkan payudara seperti permukaan jam. Mulailah gerakan dari titik jam 12
ke angka 1 dengan gerakan melingkar. Setelah satu lingkaran, geser jari dan
mulailah kembali hingga seluruh permukaan payudara hingga ke puting selesai
teraba.
Tidak perlu terburu-buru saat melakukan pemeriksaan. Pastikan semua permukaan
payudara telah teraba dengan seksama.
Hal yang perlu diperhatikan saat dan setelah melakukan pemeriksaan adalah tetap
tenang jika mendapati perubahan pada payudara. Meski harus tetap waspada, namun
sebagian besar perubahan fisik tidak mengarah pada kanker. Diperlukan pemeriksaan
lebih lanjut untuk mendiagnosis kelainan. Sebagian besar benjolan pada payudara
juga merupakan tumor jinak yang tidak bersifat kanker.
Jika Terdapat Perubahan
Benjolan atau perubahan payudara ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Namun
memang hanya sedikit yang mengarah pada penyakit yang serius. Sekitar 1 dari
10 benjolan pada payudara bersifat kanker. Akan tetapi, kanker yang terlambat
ditangani akan membawa dampak yang sangat serius. Oleh karenanya, segera
periksakan diri ke dokter jika dalam pemeriksaan mandiri Anda menemukan:
 Benjolan keras pada payudara atau ketiak.
 Perubahan pada permukaan kulit: kulit menjadi berkerut, atau terdapat
cekungan.
 Perubahan ukuran dan bentuk payudara, terutama ketika Anda mengangkat
payudara atau menggerakkan lengan.
 Keluar cairan dari puting payudara, tapi bukan ASI.
 Keluar darah dari puting.
 Terdapat bagian puting yang memerah dan menjadi lembap, serta tidak
kunjung berubah menjadi seperti semula.
 Puting berubah bentuk, misalnya menjadi melesak ke dalam.
 Ruam di sekitar puting.
 Ada rasa sakit atau tidak nyaman yang berkelanjutan pada payudara.
Pemeriksaan payudara secara klinis juga mungkin diperlukan untuk menentukan
apakah benjolan dan penyebab perubahan pada payudara merupakan tanda dan
gejala awal dari kanker payudara. Adapun pemeriksaan yang bisa dilakukan antara
lain adalah pemeriksaan fisik oleh dokter, dan pemeriksaan penunjang seperti:
mammogram, magnetic resonance imaging (MRI), dan USG. Jika terdapat
kecurigaan akan adanya kanker, maka dokter mungkin akan menyarankan
pemeriksaan biopsi.
Periksa payudara lebih sering jika usia Anda telah mencapai 50 tahun atau lebih, atau
jika terdapat riwayat keluarga yang terdiagnosis kanker payudara. Pemeriksaan untuk
mendeteksi potensi kanker juga perlu dilakukan secara teratur agar kelainan pada
payudara dapat diketahui sejak dini.

You might also like