You are on page 1of 125

FOSSEI

Jabodetabek

Modul Temu Ilmiah Regional 2017

UNIVERSITAS YARSI
3/1/2017
DAFTAR ISI
FoSSEI ..................................................................................................................................................... 1
Jabodetabek ........................................................................................................................................ 1
Modul Temu Ilmiah Regional 2017 ................................................................................................. 1
FIQH MUAMALAH ................................................................................................................................... 3
SOAL-SOAL ........................................................................................................................................ 17
AKUNTANSI SYARIAH ............................................................................................................................ 28
SOAL – SOAL ...................................................................................................................................... 48
PASAR MODAL ...................................................................................................................................... 52
SOAL- SOAL ....................................................................................................................................... 54
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM ................................................................................................ 63
SOAL – SOAL .................................................................................................................................. 76
EKONOMI MIKRO KONVENSIONAL ....................................................................................................... 83
SOAL – SOAL ...................................................................................................................................... 95
EKONOMI MIKRO ISLAM ..................................................................................................................... 100
EKONOMI MAKRO ISLAM.................................................................................................................... 106
SOAL – SOAL .................................................................................................................................... 116
PENGETAHUAN UMUM ...................................................................................................................... 121

2
FIQH MUAMALAH
 Fiqih Menurut etimologi, fiqih adalah (‫[ ))الفهم‬paham], seperti pernyataan : ‫( الدرس فقهت‬saya paham
pelajaran itu), Secara terminologi, fiqih pada mulanya berarti pengetahuan keagamaan yang
mencakup seluruh ajaran agama, baik berupa aqidah, akhlak, maupun ibadah
 Muamalah, secara etimologi, kata muamalah adalah bentuk masdar dari kata’amala yang artinya
saling bertindak, saling berbuat, dan saling mengenal. Secara terminology Muamalah ialah segala
aturan agama yang mengatur hubungan antara sesama manusia, dan antara manusia dan alam
sekitarnya,tanpa memandang agama atau asal usul kehidupannya
 Fiqih Muamalah,
1. Menurut Ad-Dimyati, fiqih muamalah adalah aktifitas untuk menghasilkan duniawi
menyebabkan keberhasilan masalah ukhrawi.
2. Menurut pendapat Muhammad Yusuf Musa yaitu ketentuan-ketentuan hukum mengenai
kegiatan perekonomian, amanah dalam bentuk titipan dan pinjaman, ikatan kekeluargaan,
proses penyelesaian perkara lewat pengadilan, bahkan soal distribusi harta waris.
Berdasarkan pemikiran diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa fiqh muamalah adalah mengetahui
ketentuan-ketentuan hukum tentang usaha-usaha memperoleh dan mengembangkan harta, jual beli,
hutang piutang dan jasa penitiapan diantara anggota-anggota masyarakat sesuai keperluan mereka,
yang dapat dipahami dan dalil-dalil syara’ yang terinci.

 Prinsip-Prinsip Muamalah
1. Al ashl fi al muamalah al ibahah, illa idza ma dalla al dalil ala khilafihi (Semua bentuk
muamalah diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya).
2. An taradin minkum (Suka sama suka).
3. La tazhlimuna wa la tuzhlamun (Tidak saling menzalimi).

 Pembagian Fiqh muamalah, :


A. Fiqih Muamalah Adabiyah:
Membahas tentang subyek muamalah, Hal-hal yang termasuk Al-Muamalah Al-Adabiyah adalah
ijab kabul, saling meridhai, tidak ada keterpaksaan dari salah satu pihak, hak dan kewajiban, kejujuran
pedagang, penipuan, pemalsuan, dan segala sesuatu yang bersumber dari indera manusia yang ada
kaitannya

1. Hak

Hak: Ketentuan yang ditetapkan hukum berupa kekuasaan (sulthah) atau kewajiban (taklif).

Pembagian hak

 Berdasarkan subyek
 Hak Allah: Hak milik Allah dan masyarakat.
 Hak Manusia: Hak milik individu.
 Hak Musytarak: Hak campuran antara hak Allah dan hak manusia.
 Berdasarkan obyek
 Hak Maliyah: Hak yang berkaitan dengan harta.
 Hak Ghair Maliyah: Hak yang tidak berkaitan dengan harta.
 Hak Syakhshi: Hak seseorang terhadap orang lain,

3
 Hak Aini: Hak seseorang terhadap suatu benda.
 Hak Mujarrad: Hak yang tidak terpengaruh oleh pelepasan hak tersebut.
 Hak Ghairu Mujarrad: Hak yang terpengaruh oleh pelepasan hak tersebut.

2. Harta
 Cara memperoleh harta
 Ikhraj Al Mubahat: Mengambil harta yang belum dimiliki orang lain.
 Al Milk Al Aqd: Mendapatkan harta karena akad (jual beli, hibah, dll).
 Al Milk Al Khalifiyah: Mendapatkan harta karena warisan atau ganti rugi.
 Tawallud bi Mamluk: Mendapatkan harta sebagai hasil dari pengolahan harta lain (hasil
panen, keuntungan dagang).
 Pembagian Harta
 Al Mutaqawwim: Harta yang halal dan boleh dimanfaatkan.
 Ghair Al Mutaqawwim: Harta yang haram dan tidak boleh dimanfaatkan.
 Al Manqul: Harta bergerak/dapat dipindahkan.
 Al Aqar/Ghair Manqul: Harta tidak bergerak/tidak dapat dipindahkan.
 Al Mistli: Harta yang jika dibandingkan dengan sejenisnya dianggap sama/tidak berbeda.
 Al Qimi: Harta yang jika dibandingkan dengan sejenisnya dianggap tidak sama/memiliki
berbeda.
 Al Istihlaki: Harta yang habis dipakai.
 Al Istimali: Harta yang tidak habis dipakai.

3. Hak Milik
 Pembagian hak milik
 Hak milik penuh (At Tam): Memiliki barang dan manfaat barang itu.
 Hak milik sebagian (An Naqish): Hanya memiliki barang saja atau manfaat barang saja.

Dibagi menjadi:

 Milk Al Ain/Milk Ar Raqabah: Hanya memiliki barang saja tetapi tidak memiliki manfaatnya.
 Milk Al Manfaat Asy Syakhsi/Intifa: Hanya memiliki manfaat barang karena
meminjam/menyewanya.
 Milk Al Manfaat Al Aini/Irtifaq: Memiliki manfaat barang yang tidak dimiliki meski tidak
meminjam atau menyewanya. Dibagi menjadi:
o Syurb: Hak mengambil air.
o Majra: Hak mengalirkan air.
o Masil: Hak membuang air.
o Murur: Hak melewati tanah orang lain.
o Jiwar: Hak bertetangga.
o Taalli: Hak bertetangga pada bangunan di atasnya.
o Janibi: Hak bertetangga pada bangunan di sampingnya

B. Fiqh Muamalah, Madiyah, Membahas tentang obyek muamalah, antara alin:

 AKAD : Kesepakatan yang menimbulkan akibat-akibat hukum.

Rukun Akad

1. Aqid (Orang yang melakukan akad).

4
2. Ma’qud ‘alaih (Obyek akad).
3. Shighat/Perjanjian (Ijab dan qabul).
4. Tujuan aqad tidak bertentangan dengan syara

Ijab: Permyataan pertama dari orang yang berakad.

Qabul : Pernyataan kedua dari orang yang berakad setelah ijab.

Syarat Akad

1. Iniqad: Syarat yang harus ada pada akad.


2. Sah: Syarat yang menentukan apakah akad menimbulkan akibat hukum atau tidak.
3. Nafadz: Syarat yang menentukan kelangsungan akad.
4. Luzum: Syarat yang menentukan mengikat atau tidaknya suatu akad.

Macam-Macam Akad

Berdasarkan sah atau tidaknya:

1. Akad Shahih : Akad yang terpenuhi rukun dan syaratnya.


 Akad Nafidz: Akad shahih yang dapat langsung dilaksanakan.
 Akad Lazim: Akad nafidz yang mengikat dan tidak bisa dibatalkan sepihak.
 Akad Ghair Lazim: Akad nafidz yang tidak mengikat dan bisa dibatalkan sepihak.
 Akad Mauquf: Akad shahih yang tidak dapat langsung dilaksanakan. (Harus
mendapat persetujuan dari orang yang diwakilkan).

2. Akad Ghair Shahih


 Akad Fasid: Akad yang terpenuhi rukunnya namun didalamnya terdapat unsur yang
dilarang fiqih muamalah. Contoh: Ada unsur gharar didalam akad tersebut, seperti
menjual barang yang belum ada.
 Akad Batil: Akad yang rukun atau syaratnya tidak terpenuhi.

Menurut ada atau tidaknya kompensasi:

1. Akad Tabarru: Akad tolong menolong (tidak ada kompensasi/pembayaran), dan merupakan
transaksi yang tidak ditujukan untuk memperoleh laba (transaksi nirlaba), jenis akad tabaru
antara lain:
 Meminjamkan harta
 Memberikan jasa
 Memberikan harta
2. Akad Tijarah: adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial, yaitu akad
yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan.
 Natural Uncertainty Contract: Akad usaha yang tidak pasti akan untung atau rugi. Di
dalam akad ini ada percampuran (modal dengan modal,modal dengan kerja, atau kerja
dengan kerja).
 Natural Certainty Contract: Akad jual beli yang sudah pasti jumlah.mutu,harga, dan
waktu penyerahannya. Di dalam akad ini ada pertukaran (barang dengan barang, barang
dengan uang, atau uang dengan uang).
 Akad tijarah boleh diubah menjadi akad tabarru namun akad tabarru tidak boleh diubah
menjadi akad tijarah.

5
 Natural uncertainty contract jika diubah menjadi natural certainty contract menjadi riba,
sedangkan natural certainty contract jika diubah menjadi natural uncertainty contract menjadi
gharar.

Akad Tabarru

 Meminjamkan harta
 Akad Qardh: Meminjamkan uang tanpa imbalan (bunga/tambahan apapun).
Rukun Akad Qardh
 Muqridh: Orang yang meminjamkan uang.
 Muqtaridh: Orang yang menerima pinjaman.
 Ma’qud ‘Alaih (Uang)
 Shighat

DSN MUI No 19/DSN-MUI/IV/2001 tentang Qardh

Diatur dalam QS: Al Hadid: 11


Akad Ariyah/Iarah: Meminjamkan barang tanpa imbalan.
Rukun Akad Ariyah
 Muir: Orang yang meminjamkan barang.
 Mustair: Orang yang meminjam barang.
 Muar: Barang yang dipinjamkan.
 Shighat
 Akad Rahn: Menggadaikan barang untuk mendapatkan pinjaman.
Rukun Akad Rahn
 Rahin: Orang yang menggadaikan barang.
 Murtahin: Orang yang menerima gadai barang.
 Marhun: Barang yang digadaikan.
 Marhun Bih: Pinjaman.
 Shighat
25/DSN MUI/III/2002 tentang Rahn
Diatur dalam: QS Al Baqarah:282
 Memberikan jasa
 Akad Hawalah/Hiwalah: Memindahkan penagihan utang ke orang lain yang memiliki piutang ke
orang tersebut.
Rukun Akad Hawalah
 Muhil: Orang yang memindahkan penagihan utang.
 Muhal: Orang yang memberikan utang.
 Muhal Alaih: yang menerima pemindahan penagihan utang.
 Muhal Bih: Utang yang dipindahkan penagihannya.
 Shighat
12/DSN MUI/IV/ 2000 tentang hawalah

Jenis-Jenis Akad Hawalah:

 Hawalah Al Haqq: Muhil hanya memindahkan hak penagihan piutang saja.


 Hawalah Ad Dain: Muhil memindahkan kewajiban membayar utang.

6
 Hawalah Al Muqayyadah: Muhil memindahkan pembayaran utang ke muhal alaih yang
memiliki piutang terhadap muhil.
 Hawalah Al Mutlaqah: Muhil memindahkan pembayaran utang ke muhal alaih, namun muhal
alaih tidak memiliki piutang terhadap muhil.
 Akad Wakalah: Suatu pihak mewakilkan suatu urusan kepada pihak lain.
Rukun Akad Wakalah
 Muwakkal/Wakil: Orang yang mewakili.
 Muwakkil: Orang yang diwakili.
 Muwakkal Fih: Perkara/hal yang diwakili.
 Shighat

Diatur dalam QS Al Kahfi: 19

 Akad Kafalah: Suatu pihak memberikan jaminan terhadap utang/pekerjaan yang dimiliki orang
lain.
Rukun Akad Kafalah
 Kafil/Dhamin: Orang yang memberikan jaminan.
 Makful Anhu: Orang yang dijamin.
 Makful Lahu: Orang yang memberikan utang/pekerjaan kepada makful anhu.
 Makful Bih: Utang/pekerjaan yang dijamin.
 Shighat
11/DSN MUI/IV/2000 tentang kafalah

Jenis-Jenis Akad Kafalah

 Kafalah bin Nafs: Memberikan jaminan dengan dirinya/nama baik.


 Kafalah bil Maal: Jaminan pembayaran barang/utang.
 Kafalah bit Taslim: Jaminan pengembalian barang yang disewa.
 Kafalah Al Munjazah (Performance Bonds): Jaminan terhadap sesuatu (misal
pekerjaan/proyek) tanpa batas waktu.
 Kafalah Al Muallaqah: Penyederhanaan dari kafalah al munjazah.

Diatur dalam QS Yusuf: 72

 Wadiah: Menitipkan barang kepada orang lain.


Rukun Wadiah
 Muwaddi: Orang yang menitipkan.
 Mustawda: Orang yang dititipi.
 Wadiah: Barang yang dititipkan.
 Shighat

Jenis-Jenis Wadiah

7
 Wadiah Yad Amanah: Mustawda tidak boleh memakai barang yang dititipi.
 Wadiah Yad Dhamanah: Mustawda boleh memakai barang yang dititipi.

Diatur dalam QS Al Baqarah:283 dan QS An Nisa:58

 Memberikan harta
 Akad Hibah: Memberikan barang kepada orang lain.
Rukun Akad Hibah
 Wahib: Pemberi barang.
 Mauhub Lah: Penerima barang.
 Mauhub Bih: Barang yang diberikan.
 Shighat

 Wakaf: Menahan harta untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakat.


Rukun Akad Wakaf
 Waqif: Orang yang mewakafkan harta.
 Nadzir: Pengelola harta wakaf.
 Mauquf Alaih: Orang yang menikmati manfaat harta wakaf.
 Mauquf Bih: Harta yang diwakafkan.
 Shighat
 Zakat: Kewajiban memberikan harta kepada orang lain apabila hartanya telah mencapai nisab
dan memenuhi haul.
Rukun Zakat
 Muzakki: Orang yang membayar zakat.
 Mustahik: Orang yang menerima zakat.
 Amil: Orang yang menerima pembayaran zakat dan menyalurkannya.

Penyebutan Zakat dan Infaq dalam QS. Al Baqarah : 43

Macam-macam Zakat
a. Zakat Nafs (jiwa), juga disebut zakat fitrah.
b. Zakat Maal (harta).

Syarat-syarat Wajib Zakat


a. Muslim
b. Aqil
c. Baligh
d. Memiliki harta yang mencapai nishab

o ZAKAT MAAL, Harta (maal) yang wajib dizakati:

 Binatang ternak : Unta, sapi, Kambing, domba dan yang dizakati adalah hewan yang tidak
dipekerjakan, dan haulnya adalah 1 tahun H

HARTA PETERNAKAN

a. Sapi, Kerbau dan Kuda

8
Nishab kerbau dan kuda disetarakan dengan nishab sapi yaitu 30 ekor. Artinya jika seseorang telah
memiliki sapi (kerbau/kuda), maka ia telah terkena wajib zakat.
Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh At Tarmidzi dan Abu Dawud dari
Muadz bin Jabbal RA, maka dapat dibuat tabel sbb :

Jumlah Ternak(ekor) Zakat

30-39 1 ekor sapi jantan/betina tabi’ (a)


40-59 1 ekor sapi betina musinnah (b)
60-69 2 ekor sapi tabi’
70-79 1 ekor sapi musinnah dan 1 ekor tabi’
80-89 2 ekor sapi musinnah
Keterangan :
a. Sapi berumur 1 tahun, masuk tahun ke-2b. Sapi berumur 2 tahun, masuk tahun ke-3

Selanjutnya setiap jumlah itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor tabi’. Dan jika setiap
jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor musinnah.

b. Kambing/domba

Nishab kambing/domba adalah 40 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 40 ekor kambing/domba
maka ia telah terkena wajib zakat. Berdasarkan hadits Nabi Muhammad SAW, yang diriwayatkan
oleh Imam Bukhori dari Anas bin Malik, maka dapat dibuat tabel sbb :

Jumlah Ternak(ekor) Zakat

40-120 1 ekor kambing (2th) atau domba (1th)


121-200 2 ekor kambing/domba
201-300 3 ekor kambing/domba

Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor.

c. Ternak Unggas (ayam,bebek,burung,dll) dan Perikanan

Nishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan jumlah (ekor),
sebagaimana halnya sapi, dan kambing. Tapi dihitung berdasarkan skala usaha.
Nishab ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram emas murni)
atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila seorang beternak unggas atau perikanan, dan pada akhir
tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal kerja dan keuntungan lebih besar atau
setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena kewajiban zakat sebesar 2,5 %

d. Unta

Nishab unta adalah 5 ekor, artinya bila seseorang telah memiliki 5 ekor unta maka ia terkena
kewajiban zakat. Selanjtnya zakat itu bertambah, jika jumlah unta yang dimilikinya juga bertambah

9
Berdasarkan hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Anas bin Malik, maka
dapat dibuat tabel sbb:

Jumlah(ekor) Zakat

5-9 1 ekor kambing/domba (a)


10-14 2 ekor kambing/domba
15-19 3 ekor kambing/domba
20-24 4 ekor kambing/domba
25-35 1 ekor unta bintu Makhad (b)
36-45 1 ekor unta bintu Labun (c)
45-60 1 ekor unta Hiqah (d)
61-75 1 ekor unta Jadz’ah (e)
76-90 2 ekor unta bintu Labun (c)
91-120 2 ekor unta Hiqah (d)

Keterangan:
(a) Kambing berumur 2 tahun atau lebih, atau domba berumur satu tahun atau lebih.
(b) Unta betina umur 1 tahun, masuk tahun ke-2
(c) Unta betina umur 2 tahun, masuk tahun ke-3
(d) Unta betina umur 3 tahun, masuk tahun ke-4
(e) Unta betina umur 4 tahun, masuk tahun ke-5

Selanjutnya, jika setiap jumlah itu bertambah 40 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor bintu Labun,
dan setiap jumlah itu bertambah 50 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor Hiqah.

EMAS DAN PERAK

Nishab emas adalah 20 dinar (85 gram emas murni) dan perak adalah 200 dirham (setara 672
gram perak). Artinya bila seseorang telah memiliki emas sebesar 20 dinar atau perak 200 dirham dan
sudah setahun, maka ia telah terkena wajib zakat, yakni sebesar 2,5 %

PERNIAGAAN

Harta perniagaan, baik yang bergerak di bidang perdagangan, industri, agroindustri, ataupun
jasa, dikelola secara individu maupun badan usaha (seperti PT, CV, Yayasan, Koperasi, Dll)
nishabnya adalah 20 dinar (setara dengan 85gram emas murni). Artinya jika suatu badan usaha pada
akhir tahun (tutup buku) memiliki kekayaan (modal kerja danuntung) lebih besar atau setara dengan
85 gram emas (jika pergram Rp 25.000,- = Rp 2.125.000,-), maka ia wajib mengeluarkan zakat
sebesar 2,5 %

PERTANIAN (Zakat Zira’ah)

 Nisab = 5 wasq (653 kg/750 kg)


 Besar zakat
o Irigasi/Pupuk = 5%

10
o Irigasi dan tadah hujan = 7,5%
o Tadah hujan = 10%

BARANG TEMUAN (rikaz)

 Besar zakat = 20%

PENERIMA ZAKAT (Mustahiq)

o Diatur dalam QS At Taubah: 60


1. Fakir = Tidak mempunyai harta dan penghasilan
2. Miskin = Mempunyai harta dan penghasilan namun tidak cukup
3. Amil = Pengelola zakat
4. Muallaf
5. Riqab = Budak
6. Gharimin = Orang yang terlilit utang
7. Fisabilillah = Orang yang berjuang di jalan Allah
8. Ibnu Sabil = Orang yang melakukan perjalanan/pengembara

Akad Tijarah

 Natural Uncertainty Contract


 Mudharabah/Qiradh: Perjanjian usaha antara pemilik modal dengan pengusaha dimana pemilik
modal memberikan modal usaha dan pengusaha menjalankan usaha dan keuntungan dibagi
antara keduanya sedangkan kerugian bukan akibat kelalaian pengusaha ditanggung pemilik
modal.
Rukun Mudharabah
 Mudharib: Pengusaha.
 Shahibul Mal: Pemilik Modal
 Rasul Mal: Modal
 Pekerjaan/Usaha
 Shighat
07/DSN MUI/IV/2000 tentang mudharabah

Jenis-Jenis Mudharabah:

 Mudharabah Mutlaqah: Shahibul Mal memberikan kebebasan kepada mudharib dalam


berusaha.
 Mudharabah Muqayyadah: Shahibul Mal memberikan batasan kepada mudharib dalam
berusaha.
 Mudharabah Musytarakah: Mudharib turut menanamkan
modalnya pada usaha tersebut sehingga mudharib mendapat dua
kali bagi hasil, yaitu sebagai mudharib sekaligus shahibul mal.

Diatur dalam QS Al Jumuah:10, QS Al Muzzammil:20, dan QS Al


Baqarah:198

 Musyarakah/Syirkah/Partnership/Persekutuan: Perjanjian usaha


antara dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak sama-
sama memberikan modal.

11
Rukun Musyarakah
 Musyarik: Orang yang berserikat.
 Syarik: Porsi modal atau usaha
 Shighat
08/DSN MUI/IV/2000 tentang musyarakah

Jenis-Jenis Syirkah

 Syirkah Amlak: Syirkah tanpa perjanjian syirkah.


o Syirkah Ikhtiyar: Syirkah berupa kepemilikan bersama karena bersama-sama membeli
barang tersebut.
o Syirkah Jabr: Syirkah berupa kepemilikan bersama karena menerima suatu harta yang
bersama-sama ditujukan untuk mereka (menerima warisan).
 Syirkah Uqud: Syirkah dengan perjanjian syirkah
o Syirkah Inan: Syirkah dimana porsi modal dan keuntungan atau kerugian yang ditanggung
besarnya berbeda antar orang yang berserikat.
o Syirkah Mufawadhah: Syirkah dimana porsi modal dan keuntungan atau kerugian yang
ditanggung besarnya sama antar orang yang berserikat.
o Syirkah Wujuh: Syirkah dimana pihak yang berserikat membeli barang secara kredit dan
menjualnya lagi secara tunai dengan mengandalkan nama baik pihak yang berserikat.
o Syirkah Abdan/Badan: Syirkah dimana pihak yang berserikat bersama-sama mengerjakan
suatu pekerjaan.
 Musyarakah Mutanaqishah: Musyarakah dimana porsi modal atau kepemilikan dari seorang
musyarik dibeli secara bertahap oleh musyarik lain hingga porsi modal atau kepemilikan
musyarik tersebut habis terbeli sehingga usaha atau barang tersebut menjadi milik musyarik
lain sepenuhnya.

Tahapan dari skema yang digambarkan diatas adalah sebagai berikut

1. Konsumen melakukan identifikasi serta memilih rumah yang diinginkan


2. Konsumen bersama-sama dengan bank melakukan kerjasama kemitraan kepemilikan rumah,
sehingga bank dan konsumen sama-sama memiliki rumah sesuai dengan proporsi investasi
yang dikeluarkan.
3. Konsumen membayar biaya sewa per bulan dan dibayarkan ke bank sesuai dengan proporsi
kepemilikan.
4. Konsumen pun melakukan pembayaran kepada bank atas kepemilikan atas rumah yang masih
dimiliki oleh bank
Diatur dalam QS An Nisa: 12 dan QS Shad: 24.

12
73/DSN MUI/XI/2008 tentang musyarakah mutanaqishah

 Muzaraah dan Mukhabarah: Akad kerjasama antara pemilik tanah dengan penggarap tanah
dimana penggarap tanah bertani di lahan pemilik tanah dan hasil panennya dibagi hasilkan
antara pemilik tanah dengan penggarap tanah.
Muzaraah: Bibit dari pemilik lahan.
Mukhabarah: Bibit dari penggarap lahan.
 Musaqah: Akad kerjasama antara pemilik kebun dengan penggarap kebun dimana penggarap
kebun merawat tanaman di perkebunan dan hasil panennya dibagi hasilkan antara pemilik
kebun dengan penggarap kebun.

 Natural Certainty Contract


 Jual Beli (Al Bai): Pertukaran uang dengan barang.
Diatur dalam QS Al Baqarah:275
 Salam: Akad jual beli dimana pembeli menyerahkan uang terlebih dahulu lalu penjual
mengirim barang beberapa waktu kemudian.
Rukun Salam
 Muslam: Pembeli
 Muslam Ilaih: Penjual
 Muslam Bih: Barang
 Rasul Mal
 Shighat
05/DSN MUI/IV/2000 tentang salam

o Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara pemesanan pembeli dan
penjual serta antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga lainnya. Hal ini terjadi
ketika penjual tidak memilikibarang pesanan dan memesan kepada pihak lain untuk
menyediakan barang pesanan tersebut. Salam paralel dibolehkan asalkan akad salam kedua
tidak tergantung pada akad yang pertama yaitu akad antara penjual dan pemasok tidak
tergantung pada akad antar pembeli dan penjual, jika saling tergantung atau menjadi syarat
tidak diperbolehkan.

Diatur dalam QS Al Baqarah: 282

 Istishna: Akad jual beli dimana pembeli menyerahkan uang terlebih dahulu secara
bertahap/berangsur-angsur lalu penjual menyerahkan barang beberapa waktu kemudian. (Jangka
waktu lebih lama daripada salam).
Rukun Istishna
 Mustashni: Pembeli
 Shani: Penjual
 Mashnu: Barang
 Uang/Pembayaran
 Shighat
06/DSN MUI/IV/2000 tentang istishna
o istishna’ parallel adalah suatu bentuk istishna‘ antara penjual dan pemesan, dimana untuk
memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad istishna’ dengan pihak lain
(subkontraktor) yang dapat memenuhi asset yang dipesan pemesan. Syaratnya akad istishna’

13
pertama (antara penjual dan pemesan) tidak bergantung pada istishna’ kedua (antara penjual dan
pemasok) selain itu, akad antara pemesan dan penjualan dan akad antara penjual dan pemasok
harus terpisah dan penjual tidak boleh mengakui adanya keuntungan selama konstruks

 Ijarah: Sewa barang/mempekerjakan seseorang (membeli manfaat dari suatu barang/suatu


pekerjaan).
Rukun Ijarah
 Mujir: Orang yang menyewakan/orang yang dipekerjakan
 Mustajir: Orang yang menyewa/orang yang mempekerjakan
 Maujur: Manfaat barang/pekerjaan.
 Ujrah: Biaya sewa/upah.
 Shighat

09/DSN MUI/IV/2000 tentang ijarah

Keterangan:

1. Nasabah mendatangi bank syariah memohon pembiayaan penyewaan sebuah rumah selama
setahun, secara cicilian (bulanan) dan mereka negosiasi tentang harga.
2. Bank menyewa rumah tersebut Rp 10 juta setahun dibayarcash di muka.
3. Bank selanjutnya menyewakan rumah itu secara cicilan per bulan Rp 1 juta dengan akad ijarah
(Di sini dilaksanakan pengikatan/kontrak).
4. Rumah dimanfaatkan (digunakan) oleh nasabah.
5. Nasabah mencicil biaya sewa setiap bulan kepada bank.
Diatur dalam QS Al Baqarah:233

 Ijarah Al Muntahiyya Bi At Tamlik (IMBT): Sewa barang dimana pada akhir masa sewa barang
menjadi milik orang yang menyewa (barang dihibahkan atau dijual ke penyewa pada akhir akad).

14
Keterangan:
1. Nasabah (B) mengajukan permohonan pembiayaan secara tertulis kepada Bank (A) terhadap
obyek yang dimiliki supplier (C).
2. Membuat akad IMBT antara Bank dan nasabah terhadap obyek sewa.
3. Bank membeli obyek sewa dari Supplier (C)
4. Bank mencatat obyek sewa dalam aktiva ijarah.
5. Bank menyewakan obyek sewa kepada nasabah.
6. Nasabah membayar uang sewa kepada Bank.
7. Pembayaran sewa dilakukan sesuai jangka waktu pembiayaan.
8. Periode pembayaran sewa dilakukan sampai nilai buku obyek sewa adalah nol.
9. Pada saat harga buku obyek sewa = nol, obyek sewa dihibahkan kepada nasabah.
10. Bank dan nasabah menandatangani akad hibah obyek sewa dari Bank kepada nasabah.

 Jualah: Janji memberikan hadiah/pembayaran kepada orang/pihak yang berhasil melakukan suatu
pekerjaan/tugas (sayembara).
Rukun Jualah
 Jail: Orang yang mengadakan sayembara.
 Majul Lah: Orang yang melakukan tugas/mengikuti sayembara.
 Majul: Tugas/Pekerjaan.
 Jil/Natijah: Imbalan/hadiah.
 Shighat
62/DSN MUI/ XII/2007 tentang akad jua’alah

 Ash Sharf: Jual beli/penukaran mata uang


28/DSN MUI/III/2002 tentang jual beli mata uang (Ash Sharf)

TRANSAKSI TERLARANG DALAM FIQIH MUAMALAH

Penyebab Transaksi Terlarang

1. Haram karena zatnya (Haram li dzati): Haram karena obyek transaksi adalah barang haram
(contoh daging babi, minuman keras).
2. Haram karena selain zatnya/transaksinya (Haram ghairi li dzati): Haram karena di dalam transaksi
tersebut terdapat praktik yang dilarang fiqih muamalah.
Praktik terlarang:
 Riba (Bunga): Tambahan atas pinjaman atau barang ribawi.
Jenis-Jenis Riba
Riba Jual Beli
 Riba Fadhl: Riba yang muncul karena terdapat tambahan saat menukarkan suatu
barang ribawi dengan barang ribawi yang sama jenisnya (barang ribawi: emas,perak,
bahan makanan pokok (beras,gandum,jagung), dan bahan makanan tambahan (sayur-
sayuran dan buah-buahan).
 Riba Nasiah: Riba yang muncul karena adanya penangguhan penyerahan barang
ribawi yang ditukarkan dengan barang ribawi sejenis sehingga karena penangguhan
tersebut menimbulkan tambahan/perubahan.
Riba Utang-Piutang
o Riba Qard: Tambahan yang dipersyaratkan di awal saat meminjam uang.

15
o Riba Jahiliyah: Tambahan yang muncul karena orang yang berutang tidak mampu
membayar tepat waktu.
 Gharar/Taghrir: Ketidakpastian dalam transaksi karena informasi yang tidak lengkap.
 Maysir/Perjudian: Suatu permainan dimana satu pihak diuntungkan dan pihak lainnya
dirugikan.
 Tadlis/Penipuan: Satu pihak menyampaikan informasi yang salah untuk
menipu/mencurangi pihak lain.
 Ikhtikar/Penimbunan: Menjual barang lebih sedikit dengan harga lebih tinggi atau
mengurangi supply sehingga harga barang lebih mahal (Monopoly rent seeking).
 Bai Najasy: Membuat permintaan palsu dalam jumlah besar terhadap suatu barang
sehingga harga barang tersebut menjadi naik.
 Risywah: Suap
3. Tidak sah (lengkap) akadnya.
 Tidak terpenuhi rukun dan syarat (Akad Batil).
 Taalluq: Dalam satu transaksi ada dua akad yang saling dikaitkan sehingga jika satu
akad tidak terlaksana maka akad lain tidak terlaksana dan transaksi batal. Contoh: Bai
Al Inah.
 Shafqatain fi al Shafqah/Two in One: Dalam satu transaksi ada dua akad yang berlaku
sehingga tidak jelas (gharar) akad apa yang berlaku dalam transaksi tersebut. Contoh:
Lease Purchased (Menyewa sekaligus membeli barang yang disewa).

AL BAI (JUAL BELI)

Jenis-Jenis Al Bai yang diperbolehkan:

1. Bai Murabahah: Jual beli barang dimana penjual memberi tahu harga pokok barang dan
margin/keuntungannya.
2. Bai Musawamah: Jual beli barang dimana penjual tidak memberi tahu harga pokok barang
dan margin/keuntungannya.
3. Bai Tauliyah: Jual beli barang secara impas/tanpa untung/BEP.
4. Bai Wadliyah: Jual beli barang secara rugi/lebih rendah daripada harga pokok.
5. Bai Muathah; Jual beli tanpa ijab qabul (di supermarket).
6. Bai Naqdan: Jual beli secara kontan.
7. Bai Urbun: Jual beli dengan DP.
8. Bai Bitsaman Ajil/Muajjal: Jual beli dengan pembayaran ditangguhkan.
9. Bai Taqsith: Jual beli dengan pembayaran secara dicicil.
10. Bai Muyazadah: Jual beli dengan cara lelang.
11. Bai Muzabanah: Jual beli dengan barter.

Jenis-Jenis Bai yang dilarang:

1. Bai Habal Habalah: Jual beli anak unta yang masih ada di dalam kandungan.
2. Bai Abl Aqobl/Bai Madum: Menjual barang yang masih belum dimiliki.
3. Bai Mulamatsah: Jual beli dengan sentuhan.
4. Bai Hisbah: Jual beli dengan melempar barang yang dibeli.
5. Bai Inah: Menjual barang kepada orang lain dengan syarat membeli kembali barang tersebut
dengan harga lebih tinggi dari penjualannya.

16
6. Bai Hadir lil Bad: Membeli langsung hasil panen petani dimana petani tidak mengetahui
harga pasar dari hasil panen tersebut sehingga sang pembeli bisa membeli hasil panen dengan
harga lebih /sangat murah.
7. Talaqqi Ruqban: Mencegat petani yang hendak ke pasar menjual hasil panennya dimana
petani tidak mengetahui harga pasar dari hasil panen tersebut sehingga sang pembeli bisa
membeli hasil panen dengan harga lebih /sangat murah.

Khiyar: Hak pembeli dan penjual untuk meneruskan/membatalkan transaksi jual beli.

Jenis-Jenis Khiyar

 Khiyar Syarat: Persyaratan yang disepakati penjual dan pembeli dimana dalam waktu tertentu
penjual dan pembeli boleh meneruskan atau membatalkan jual beli.
 Khiyar Aib: Penjual dan pembeli boleh meneruskan atau membatalkan jual beli apabila
diketahui barang yang dijual memiliki cacat.
 Khiyar Majlis: Penjual dan pembeli boleh meneruskan atau membatalkan jual beli selama
keduanya masih berada di tempat jual beli.
 Khiyar Tayin: Penjual dan pembeli sepakat untuk menentukan barang yang dijual dalam
waktu tertentu.
 Khiyar Ru’yah: Pembeli boleh meneruskan/membatalkan jual beli setelah melihat barang
yang dijual.

SOAL-SOAL

1. Bunga pada kartu kredit disebut dengan riba :


a. Riba Nasiah,
b. Riba Jahiliyah,
c. Qardh
d. Riba Fadhl

2. Jual beli valuta asing secara forward seperti penukaran rupiah dengan dollar secara
tunda. misalnya mata uang diserahkan 1 bulan mendatang, sedangkan mata uang
rupiah diserahkan saat ini di sebut riba
a. Riba Nasiah,
b. Riba Jahiliyah,
c. Riba Qardh
d. Riba Fadhl

3. Bunga pada pinjaman perbankan konvensional termasuk riba :


a. Riba Nasiah,
b. Riba Jahiliyah,
c. Riba Qardh
d. Riba fadhl

4. Menukar uang rupiah sebesar Rp 105.000,- dengan uang rupiah 100.000,- yang baru
termasuk kepada riba
a. Riba Nasiah,
b. Riba Jahiliyah,

17
c. Riba Qardh
d. Riba fadhl

5. Riba (tambahan) yang dikenakan karena penundaan pembayaran hutang disebut riba
a. Riba Nasiah,
b. Yad
c. Riba Qardh
d. Riba fadhl

6. Bagaimana pendapat ulama tentang keharaman bunga bank ?


a. Ulama berbeda pendapat tentang keharamannya.
b. Telah ijma’ (sepakat) ulama sedunia tentang keharaman bunga bank
c. Bunga bank konvensional masih dibolehkan karena dharurat
d. Bunga bank konvensional hukumhya syubhat.

7. Akad kerjasama antara Shahibul Mal (pemilik modal) dengan mudharib (yang
mempunyai keahlian atau keterampilan) untuk mengelola suatu usaha yang produktif
dan halal. Hasil keuntungan dari penggunaan dana tersebut dibagi bersama
berdasarkan nisbah yang disepakati, jika terjadi kerugian ditanggung shahibul maal.
Akad tersebut dalam fiqh muamalah disebut :
a. Wadi’ah
b. Mudharabah
c. Syirkah
d. Qardh

8. Tabungan dan deposito di bank Islam menggunakan sistem bagi hasil. Akad yang dapat
digunakan dalam tabungan dan deposito dimana nasabah ketika melakukan kontrak
tidak menentukan syarat-syarat dalam penggunaan dana tersebut, sehingga bank Islam
bebas dan mempunyai keleluasan menginvestasikanya. Akad tersebut disebut ;
a. Mudharabah muqayyadah
b. Mudharabah muthlaqah
c. Wadi’ah muqayyadah
d. Wadi’ah Muthlaqah

9. Suatu hari, seorang nasabah datang ke bank Islam (bagian customer service) untuk
menabungkan uangnya. Akad yang dapat digunakan untuk tabungan tersebut ialah :
a. Mudharabah muqayyadah
b. Mudharabah muthlaqah
c. Wadi’ah muqayyadah
d. Wadi’ah Muthlaqah

10. Seorang nasabah financing (pembiayaan) datang ke bank Islam, memohon pembiayaan
proyeknya dengan sistem bagi hasil. Bila dalam akad kerjasama dinyatakan bahwa
shohibul maal (Bank Islam), menentukan syarat dan batasan, baik dalam jenis usaha,
tempat, ketidakbolehan mudharib menggunakan dana bank lain kecuali seizin shahibul
maal,dsb, maka akad tersebut disebut.
a. Mudharabah muqayyadah
b. Mudharabah muthlaqah
c. Wadi’ah muqayyadah
d. Wadi’ah Muthlaqah

18
11. Akad pembelian suatu hasil produksi (komoditi) dengan pembayaran di awal
sedangkan pengiriman barang yang ditangguhkan di masa depan, sesuai dengan
kriteria, jenis, tipe barang dan persyaratan tertentu disebut jual beli
a. Murabahah
b. salam
c. istisna’
d. al-‘inah

12. Suatu akad jual beli barang di mana barang diserahkan dengan segera, sedangkan
harganya dibayar kemudian (biasa secara cicilan). Penjual menyebutkan dengan jelas
harga pembelian dan mereka menyepakati keuntungan jual beli tersebut . Jual beli ini
disebut :
a. Murabahah
b. salam
c. istisna’
d. al-‘inah
13. Suatu akad jual beli barang di mana barang diserahkan kemudian, sedangkan harganya
dapat diserahkan di awal sekaligus dan dapat pula secara cicilan, disebut.
a. Murabahah
b. salam
c. istisna’
d. al-‘inah

14. Pada Jual beli istishna’ seharusnya perbankan syariah di Indonesia menerapkannya
pada penyediaan barang-barang seperti :
a. Komoditi pertanian dan perikanan
b. Komoditi seperti laptop, mobil atau motor
c. Pembuatan gedung/bangunan, pakaian atau furniture
d. Televisi dan Handphone

15. Akad bay’ salam dalam pembiyaan hasil pertanian dapat dilanjutkan dengan akad apa
oleh Bank Islam?: Maksudnya, setelah Bank Islam membeli padi secara salam kepada
petani, selanjutnya padi didropt kepada grosir atau Bulog. Akad apakah yang
digunakan oleh Bank untuk mengalihkan kepemilikan padi kepada grosir atau bulog
tersebut.
a. Jual Beli (Bay’)
b. Murabahah
c. Salam
d. Istishna’

16. Dalam transaksi tidak tunai, seringkali pihak pemberi dana membutuhkan agunan
(collateral) dari pengguna dana (nasabah) . Konsep syariah dalam Alquran (2:283) yang
melegitimasi adanya agunan disebut ialah :
a. Kafalah
b. Hawalah
c. Rahn
d. Syirkah

17. Dalam jual beli murabahah dibolehkan adanya Uang Muka (DP). Uang muka dalam fiqh
muamalah disebut :

19
a. Hiwalah
b. Ju’alah
c. Urbun
d. Ghabn

18. Jual beli tanpa ucapan ijab dan qabul disebut


a. Jual beli fudhuli
b. Jual Beli Muhaqalah
c. Jual Beli Muzayadah
d. Jual Beli Mu’athah

19. Pemindahan hutang-piutang (anjak piutang) dalam perbankan Islam menggunakan


akad :
a. Hiwalah
b. Ju’alah
c. Urbun
d. Ghabn

20. Pada kartu kredit syari’ah digunakan akad-akad :


a. Kafalah wal wakalah dan Qardh wal ijarah
b. Kafalah wal ijarah dan qardh wal ijarah
c. Qardh wal jua’lah dan kafalah wal hiwalah
d. Hiwalah wal Ijarah dan kafalah wal qardh.

21. Penyediaan barang dengan sistem sewa dimana pada akhir masa penyewaaan, barang
tersebut menjadi milik pembeli (dengan cara hibah) disebut :
a. Ijarah wal murabahah
b. Bay’ murabahah
c. Ijarah Muntahiyah bit Tamlik
d. Ijarah al-muwazi

22. Jual beli Murabahah termasuk dalam kategori jual beli :


a. Musawamah
b. Khasarah
c. Amanah
d. Muwadha’ah

23. Jual Beli Valuta asing disebut :


a. Istisna’
b. Ju’alah
c. I’arah
d. Sharf

24. Dalam fatwa DSN MUI No 62/2007 dirumuskan bahwa janji atau komitmen (iltizam)
untuk memberikan imbalan (reward/’iwadh/fee) tertentu atas pencapaian hasil dari
suatu pekerjaan di mana jika dia dapat melaksanakannya akan diberi reward dan jika
tidak bisa melaksanakan pekerjaan tersebut tidak diberi reward. Akad tersebut disebut :
a. Ijarah
b. Kafalah
c. Ibrak
d. Ju’alah

20
25. Melakukan kecurangan dalam perdagangan, seperti menyembunyikan aib barang yang
dijual, termasuk dalam kategori :
a. Gharar
b. Najsy
c. Tadlis/ghusy
d. Talaqqi rukban

26. Banyak alternatif akad yang dapat digunakan pada pembiayaan perumaham (properti),
salah satunya menggunakan akad syirkah milk selanjutnya dilakukan akad Ijarah
Muntaiyah bit Tamlik. Keseluruhan tersebut disebut.
a. Ijarah
b. Syirkah wujuh
c. Musyarakah Mutanaqishah
d. Syirkah Ta’awuniyah

27. Salah satu produk Bank Syariah adalah melakukan pembiyaan take over, yaitu men-take
over pembiayaan ribawi dari bank bank konvensional kepada bank syariah. Akad yang
dapat digunakan pada pembiayaan take over adalah :
a. Qardh, hawalah dan jual beli murabahah
b. Qardh dan Jual beli Murabahah
c. Qardh, Murabahah dan Ijrahah Muntahiyah Bit- Tamlik
d. Qardh, Bay’ dan Ijarah Muntahiyah bit Tamlik

28. Instrumen yang diterapkan perbankan syariah sebagai pengganti instrumen bunga
adalah jual beli, ijarah dan bagi hasil. Instrumen bagi hasil yang dapat diterapkan bank
syariah di Indonesia saat ini ialah :
a. Muzara’ah dan musaqah
b. Mudharabah dan syirkah
c. Musyarakah dan murabahah.
d. Mudharabah dan bay’ as- Salam.

29. Jasa penitipan uang atau surat berharga dalam bentuk save deposit box menggunakan
akad :
a. Kafalah
b. Rahn
c. Wadi’ah
d. Ijarah

30. Jual beli hutang dengan hutang (Bay’ Dayn bi al-Dayn) tidak dibenarkan dalam Islam.
Jual beli tersebut disebut Nabi Saw dengan istilah.
a. Jual beli Salam
b. Jual beli Hashah
c. Talaqqi Rukban
d. Kali bi Kali

31. Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi nasabah, bank Islam dapat memberikan
pembiayaan melalui akad :
a. Murabahah
b. IMBT (Ijarah Muntahiyah bit Tamlik)
c. Musyarakah mutanaqishah

21
d. Salah satu dari a, b atau c

32. Bila bank syariah bermaksud menerbitkan bank garansi untuk tujuan tertentu, seperti
jaminan prestasi pekerjaan, jaminan penawaran atau sejenisnya, maka dapat
menggunakan akad :
a. Kafalah bin nafs,
b. Kafalah muallaqah,
c. Kafalah bil mal,
d. kafalah munjazah

33. Menurut fatwa DSN MUI No 49 Tahun 2005, Bank Islam boleh melakukan reconditioning
(membuat akad baru) bagi nasabah yang tidak bisa menyelesaikan/melunasi
pembiayaan murabahahnya sesuai jumlah dan waktu yang telah disepakati, tetapi
masih memiliki prospektif. Cara reconditioning pembiayaan murabahah tersebut ialah :
a. Obyek murabahah disewakan kepada nasabah.
b. Obyek murabahah dibeli bank Islam, kemudian dijual kepada pihak lain.
c. Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada LKS (Bank) dengan harga pasar
kemudian Bank Islam menyewakannya kembali secara IMBT.
d. Obyek murabahah disita oleh bank syariah, jika ada sisa dari penutupan hutang
murabahah, akan dikembali kepada nasabah.

34. Dalam pembiayaan murabahah bermasalah (macet), Bank Islam boleh juga melakukan
penyelesaian (settlement) murabahah bagi nasabah yang tidak bisa
menyelesaikan/melunasi pembiayaannya sesuai jumlah dan waktu yang telah
disepakati. Cara penyelesaian pembiayaan macet tersebut ialah :
a. Obyek murabahah disita oleh bank syariah, jika ada sisa dari penutupan hutang
murabahah, akan dikembali kepada nasabah.
b. Obyek murabahah disita oleh bank syariah, dan semua asset yang disita menjadi
milik bank.
c. Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada atau melalui LKS dengan harga pasar
yang disepakati; kemudian nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKS dari hasil
penjualan tersebut; dan semua hasil penjualan tersebut menjadi milik bank
d. Obyek murabahah dijual oleh nasabah kepada atau melalui LKS dengan harga pasar
yang disepakati; kemudian nasabah melunasi sisa hutangnya kepada LKS dari hasil
penjualan tersebut; Apabila hasil penjualan melebihi sisa hutang maka LKS
mengembalikan sisanya kepada nasabah. Apabila hasil penjualan lebih kecil dari sisa
hutang maka sisa hutang tetap menjadi hutang nasabah.

35. Dalam rangka pemberian jasa kepada nasabah, bank Islam dapat menerima
pendelelegasian wewenang untuk melaksanakan transaksi atas nama nasabah, seperti
L/C import, transfer dan ”inkaso”. Hal ini dapat dituangkan dalam akad :
a. Hawalah
b. Kafalah
c. Wakalah
d. Ju’alah.

36. Dalam rangka pelaksanaan pengendalian moneter berdasarkan prinsip syariah


diperlukan instrumen yang sesuai dengan syariah yang diterbitkan oleh bank sentral.
Instrumen tersebut disebut Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS). DSN MUI telah

22
mengeluarkan fatwanya tentang hal tersebut mealui fatwa No 63/XII/2007. Akad yang
digunakan Bank Indoensia saat ini untuk instrumen tersebut ialah :
a. Wadi’ah
b. Kafalah
c. Hawalah
d. Ju’alah

37. Pendapatan perbankan syariah tidak hanya bersumber dari bagi hasil dan margin dari
pembiayaan, tetapi juga dari fee based income. Di antara fee based income tersebut :
a. Syirkah, hiwalah, wakalah dan kafalah.
b. Wakalah, wadi’ah, Ijarah Muntahiyah bit Tamlik, musyarakah mutanaqishah
c. Ijarah, mudharabah, wakalah, kafalah, dan rahn.
d. Wakalah, kafalah, hiwalah,

38. Bagi hasil merupakan instrumen moneter Islam yang sangat penting. Dalam fiqh
muamalah ekonomi, konsep bagi hasil tersebut terdiri dari al. mudharabah, musyarakah.
Para ulama berbeda pendapat tentang sistem bagi hasil yang digunakan apakah revenue
sharing (RS) atau profit and loss sharing (PLS). Karena itu fatwa DSN MUI No 15/2000
memberikan dua pilihan (alternatif) dalam penerapan sistem bagi hasil. Namun, dalam
financing yang menggunakan sistem bagi hasil, para ahli ekonomi Islam (akuntan Islam)
kontemporer mengkombinasikan kedua sistem RS dan PLS tersebut. Kombinasi yang
disebut dengan ijtihad insya’iy ini dinamakan :
a. Gross Profit
b. Net Profit
c. Net Revenue
d. a dan c benar

39. Dalam perjanjian kerjasama usaha mudharabah atau musyarakah, kedua pihak harus
menyepakati sistem bagi hasil yang digunakan apakah revenue sharing, profit sharing
atau gross profit. Jika tidak ditentukan dan disepakati sistem bagi hasilnya, maka akad
tersebut menjadi :
a. riba,
b. gharar,
c. maysir,
d. tadlis

40. Salah satu produk pembiayaan bank Islam adalah qardh. Sumber dana qardh yang
dibenarkan secara syariah adalah berasal dari :
a. Dana Pihak Ketiga berupa tabungan & deposito mudharabah
b. Dana Giro Wadi’ah.
c. Modal Bank
d. Dana Giro Wadi’ah dan Modal Bank.

41. Letter of Credit (L/C) Impor Syariah adalah surat pernyataan akan membayar kepada
Eksportir yang diterbitkan oleh Bank untuk kepentingan Importir dengan pemenuhan
persyaratan tertentu sesuai dengan prinsip syariah Apabila Importir memiliki dana
pada bank sebesar harga pembayaran barang yang diimpor; maka akad yang digunakan
ahíla :
a. Akad Wakalah bil Ujrah
b. Qardh dan wakaah bil ujrah

23
c. Mudharabah dan wakalah bil ujrah
d. Murabahah dan musyarakah

42. Nishab harta wajib di zakatkan apabila berdasarkan pada emas, sebesar :
a. 90 gram
b. 80 gram
c. 95 gram
d. 85 gram
e. 75 gram

43. Apabila Importir tidak ada dana yang cukup di bank, sehingga bank memberikan dana
talangan untuk melakukan pembayaran barang yang diimpor; maka akad yang
digunakan adalah:
a. Mudharabah atau murabahah
b. Akad Wakalah bil Ujrah dan qardh
c. Akad Wakalah bil Ujrah dan musyarakah,
d. b dan c benar.

43. Dalam hal pengiriman barang telah terjadi, sedangkan pembayaran belum dilakukan,
maka pola transaksi dapat dilakukan dengan pengalihan hutang. Dimana hutang
kepada eksportir dialihkan oleh importir menjadi hutang kepada Bank dengan meminta
bank membayar kepada eksportir senilai barang yang diimpor. (Fatwa DSN No 34/2002.
Maka akad yang digunakan adalah :
a. Wakalah bil ujrah dan murabahah
b. Musyarakah dan hiwalah bil ujrah
c. Wakalah bil ujrah dan hiwalah
d. Mudharabah dan Wakalah bil ujrah.

44. Dalam pembiayaan KPR Syariah, akad yang dapat digunakan adalah musyarakah
mutanaqishah. Besaran cicilan dalam pembiyaan ini dapat berubah dalam masa
pembiayaan (tenor) yang panjang (5 s-d 15 tahun). Di dalam akad ini terdapat akad
Ijarah Muntahiyah bit Tamlik. Namun, 1.Ujrah yang telah disepakati untuk suatu periode
akad Ijarah tidak boleh dinaikkan; 2.Besaran ujrah boleh ditinjau ulang untuk periode
berikutnya dengan cara yang diketahui dengan jelas (formula tertentu) oleh kedua belah
pihak; 3.Peninjauan kembali besaran ujrah setelah jangka waktu tertentu harus
disepakati kedua pihak sebelumnya dan disebutkan dalam akad. 4.Dalam keadaan sewa
yang berubah-ubah, sewa untuk periode akad pertama harus dijelaskan jumlahnya.
Untuk periode akad berikutnya boleh berdasarkan rumusan yang jelas dengan
ketentuan tidak menimbulkan perselisihan. (Sesuai Fatwa DSN MUI No 56/2007)
Peninjauan kembali besaran ujrah tersebut dinamakan :
a. Ijarah muwazy
b. Re-Ijarah (’i’adah ijarah)
c. Review ujrah
d. Ujrah refinancing

45. Berdasarkan Fatwa DSN MUI No 57 / Tahun 2007. dalam hal bank Islam menerbitkan
L/C, bank Islam memberikan jaminan kepada nasabah untuk memenuhi kewajibannya

24
yang ditujukan kepada makful lahu (eksportir). Akad yang digunakan untuk kasus
tersebut disebut :
a. Wakalah bil ujrah dan Qardh
b. Hiwalah bil ujrah
c. Wakalah bil ujrah
d. Kafalah bil ujrah

46. Dalam fiqih muamalah, ditinjau dari segi tujuannya akad di bagi menjadi dua, yaitu
tabarru dan tijarah. Yang termasuk kepada akad tabarru’ ialah :
a. qard, rahn, hiwalah, wakalah, kafalah, wadi’ah, hibah, waqaf, shadaqoh, ijarah dan
hadiah.
b. qard, rahn, hiwalah, wakalah, kafalah, hibah, waqaf, shadaqoh, bay salam, dan
hadiah
c. qard, rahn, hiwalah, wakalah, kafalah, wadi’ah, hibah, waqaf, shadaqoh.
d. qard, rahn, hiwalah, wakalah, kafalah, wadi’ah, hibah, waqaf, shadaqoh, syirkah,
dan hadiah.

47. Keharaman Akad dapat disebabkan oleh empat macam, yaitu 1. Haram karena ’ainnya
(zatnya), 2. Haram karena akadnya, 3. Haram karena tempatnya, 4. Haram karena
masanya. Yang termasuk pada jual beli yang haram karena akad (transaksinya).
a. Jual Beli Mu’athah, Jual Beli Gharar, Bay’ al-’inah, Bay’ Tawarruq, Bay’ Wafa, Bay’
taqsith.
b. Jual Beli Istighlal, Jual Beli Gharar, Bay al-’Inah, Bay Najsy, Bay’ Mustarsal
c. Jual Beli Hashah, Jual Beli Gharar, Bay al-’Inah, Bay Najsy, Bay’atan fi Bay’atain.
d. Jual Beli Fudhuli, Jual Beli Gharar, Bay al-’Inah, Bay Najsy, Bay’ Takjiri, Bay’ Bi
tsamail ajil.

48. Akad penitipan barang/uang di mana pihak penerima titipan dapat memanfaatkan
barang/uang titipan dan harus bertanggung jawab terhadap kehilangan atau kerusakan
barang/uang titipan. Semua manfaat dan keuntungan yang diperoleh dalam
penggunaan barang/uang tersebut menjadi hak penerima titipan. Akad tersebut
disebut.
a. Wadi’ah yad amanah
b. Wadi’ah yad dhamanah
c. Wadi’ah muthlaqah
d. Wadi’ah muqayyadah.

49. Dalam pembiyaan take over pembiyaan KPR dari Bank Konvensional ke Bank Islam
Akad yang dapat digunakan pada pembiayaan take over tersebut adalah :
a. Syirkah milk dan Ijarah Muntahiyah bit Tamlik.
b. Qardh, hawalah dan jual beli murabahah
c. Qardh dan Jual beli Murabahah
d. Qardh dan Hiwalah dan Ijarah.

50. Jual beli amanah terbagi kepada empat macam, yaitu bay’ tauliyah, bay murabahah, bay
wadi’ah dan bay mustarsal. Apabila nasabah tidak mengetahui harga dasar pembelian
bank kepada showroom/toko, maka jual beli tersebut tetap sah, dan disebut sebagai jual
beli :
a. Bay’ Tauliyah

25
b. Bay’ Murabahah
c. Bay’ wadhi’ah (khasarah)
d. Bay musawamah

51. Undang-undang yang mengatur tentang wakaf, adalah :


a. UU No 41 tahun 2006
b. UU No 41 tahun 2004
c. UU No 14 tahun 2004
d. UU No 14 tahun 2006
e. UU No 11 tahun 2006

52. Lembaga Yang secara legal formal mengurusi wakaf dalam istilah Islam di sebut :
a. Nazhir
b. Wakif
c. Muwakif
d. Amilin
e. Badan Wakaf

53. Salah satu pengertian zakat menurut bahasa adalah an-namaa, yang artinya adalah:
a. Tumbuh, Subur dan berkembang
b. Membersihkan atau mensucikan
c. Harta menjadi berkah
d. Bertambah
e. Bekali lipat

54. Jumlah mustahik zakat (orang yang berhak menerima dana zakat sebanyak) :
a. 7 asnaf
b. 9 asnaf
c. 6 asnaf
d. 8 asnaf
e. 5 asnaf

55. Pak Iman mempunyai usaha yaitu ternak sapi, pada saat sudah berjalan selama 1 tahun kemudian
pak iman mempunyai sapi sebanyak 40-59, berapa banyak sapi yang harus dizakatkan oleh pak
Iman:
a. 2 ekor anak sapi
b. Tidak ada zakatnya
c. 1 ekor Sapi dengan umur 1 tahun
d. 1 ekor Anak sapi
e. 1 ekor sapi betina

56. Yang merupakan dalil Al-Qur’an dalam fatwa wakaf uang oleh MUI adalah :
a. Q.S Ali-Imran : 92 dan Al-Baqarah : 261-262
b. Q.S Ali-Imran : 92 saja
c. Q.S Al-Baqarah : 261-262
d. Q.S Al-Baqarah : 161
e. Tidak ada yang benar

57. Didalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang zakat, diawal ayat tertulis kata Khuz yang berarti
ambillah, kata ini tertera dalam Al-Qur’an surat dan ayat berapa :
a. Q.S At-taubah : 60
b. Q.S At-taubah : 110
c. Q.S At-taubah : 103
d. Q.S At-taubah : 3

26
e. Q.S At-taubah : 30

58. Besaran zakat rikaz yaitu sebesar :


a. 2,5%
b. 5%
c. 20%
d. 10%
e. 25%

27
AKUNTANSI SYARIAH
AKUNTANSI MURABAHAH

Landasan Syariah:

a. Al-Quran

“ Allah telah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba.” (QS Albaqarah,2 : 275)

“dan jika (orang yangt berutang itu) dalam kesukaran, maka berilah tangguh sampai ia
berkelapangan.” (QS Al-Baqarah, 2: 280)

b. As-Sunah

“ Rasulullah bersabda, Ada tiga hal yang mengandung keberkahan: Jual beli secara tangguh,
muqaradhah (mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah tangga
bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah dari Suhaib)

1. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar beban perolehan
ditambah keuntungan yang disepakati dan penjual harus mengungkapkan beban
perolehan barang tersebut kepada pembeli.

2. Aset yang akan dijual bank dalam transaksi murabahah pada prinsipnya harus dimiliki
bank sebelum akad murabahah disepakati. Cara memperoleh aset murabahah dapat
dilakukan secara langsung oleh bank atau diwakilkan kepada pihak lain termasuk nasabah.

Perlakuan Akuntansi Murabahah (PSAK 102 )

a. Akuntansi untuk penjual

1. Pada saat perolehan, aset murabahan diakui sbg persediaan sebesar biaya perolehan:

Dr. Aktiva Murabahah xxx

Cr. Kas / Rek. Supplier xxx

2. Keuntungan Murabahah diakui :

a. Pada saat terjadinya akad, jika masa angsuran murabahah tidak melebihi satu periode laporan
keuangan :

Dr. Piutang Murabahah xxx

Cr. Aktiva Murabahah xxx

Cr. Pendapatan Margin Murabahah xxx

b. Apabila masa angsuran lebih dari satu periode laporan keuangan :

Dr. Piutang Murabahah xxx

Cr. Aktiva Murabahah xxx

28
Cr. Pendapatan Margin Murabahah ditangguhkan xxx

3. Pada saat penerimaan angsuran murabahah :

a. Jika masa angsuran murabahah tidak melebihi satu periode laporan keuangan :

Dr. Kas xxx

Cr. Piutang Murabahah xxx

b. Apabila masa angsuran lebih dari satu periode laporan keuangan :

Dr. Kas xxx

Cr. Piutang Murabahah xxx

Dr. Pendapatan Margin Murabahah ditangguhkan xxx

Cr. Pendapatan Margin Murabahah xxx

4. Pada saat pembentukan cadangan :

Dr. Beban Piutang Tak Tertagih (PPAP) xxx

Cr. Penyisihan Piutang Tak tertagih (PPAP) xxx

b. Akuntansi Untuk Pembeli

1. Aset yang diperoleh melalui transaksi murabahah diakui sebesar biaya perolehan tunai.

Utang yang timbul dari transaksi murabahah tangguh diakui sebesar harga beli yang disepakati
(jumlah yang wajib dibayarkan):

Dr. Aktiva Murabahah xxx

Dr. Beban Margin Murabahah xxx

Cr. Utang Murabahah xxx

Jika ada uang muka :

Dr. Uang Muka Mrabahah xxx

Cr. Kas xxx

Dr. Aktiva Murabahah xxx

Dr. Beban Margin Murabahah xxx

Cr. Uang Muka Murabahah xxx

Cr. Utang Murabahah xxx

c. Pada saat pembayaran angsuran Murabahah:

Dr. Utang Murabahah xxx

29
Cr. Kas xxx

Beban Margin Murabahah diamortisasi secara proporsional dengan porsi utang murabahah.

Dr. Beban Margin Murabahah xxx

Cr. Beban Margin Murabahah ditangguhkan xxx

c. Penyajian dan Pengungkapan

Penyajian :

Beban Murabahah Ditangguhkan disajikan sebagai pengurang (Contra Account) Utang


Murabahah.

Pengungkapan :

Pembeli mengungkapkan hal-hal yang terkait dengan transaksi murabahah, tetapi tidak terbatas
pada:

(a) Nilai tunai aktiva murabahah yang diperoleh dari transaksi murabahah.

(b) Jangka waktu murabahah.

© pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah.

AKUNTANSI ISTISNA

Pengertian Akad Istisna

- Akad Jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan
persyaratan yang disepakati antara pemesan (mustashni') dan produsen/penjual (shani').

Barang pada akad Istishna :

- Memerlukan proses pembuatan.


- Bukan produk massal (sesuai spesifikasi ttt).
- Jelas spesifikasi, kualitas dan kuantitasnya.
- Pembeli berhak memperoleh Jaminan atas jumlah dan waktu penyerahan.

Jenis Akad Istisna :

1. Istishna

Transaksi jual beli pesanan barang dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati
pemesan dan penjual.

2. Istishna Pararel

Akad Istishna dimana penjual memenuhi kewajibannya dengan memesan kepada pihak lain,
dengan akad terpisah. Namun penjual tidak dapat mengakui keuntungan selama proses produksi
(konstruksi)

30
Akuntansi Istisna :

a. Akuntansi untuk Pembeli

Pengakuan :

- Pembeli mengakui aset istishna dalam penyelesaian sebesar jumlah termin yang ditagih oleh
penjual dan sekaligus mengakui utang istishna kepada penjual.
- Aset istishna yang diperoleh melalui transaksi istishna dengan pembayaran tangguh lebih dari
satu tahun diakui sebesar biaya perolehan tunai.
- Selisih antara harga beli yang disepakati dalam akad istishna tangguh dan biaya perolehan
tunai diakui sebagai beban istishna tangguh.

Penyajian :

- Pembeli menyajikan Utang Istishna sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor yang belum
dilunasi.
- Aset Istishna dalam penyelesaian disajikan sebesar:

o Persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan kepada pembeli akhir (jika
istishna paralel); atau

o Kapitalisasi biaya perolehan (jika istishna (biasa))

Pengungkapan :

- Rincian utang istishna berdasarkan jumlah dan jangka waktu;


- Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No.101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah.
b. Akuntansi untuk Pembeli

Pengakuan :

- Pengakuan setiap aset tergantung dari akadnya.


- Jika Proposal, negosiasi dan biaya serta pendapatan aset dapat diidentifikasi terpisah, maka
dianggap akad terpisah.
- Jika tidak, maka akan dianggap satu akad.
- Jika ada pesanan tambahan dan nilainya signifikan atau dinegosiasikan terpisah, maka
dianggap akad terpisah.

Penyajian :

- Penjual menyajikan Piutang Istishna yang berasal dari transaksi Istishna sebesar jumlah yang
belum dilunasi oleh pembeli akhir.
- Termin Istishna yang berasal dari transaksi Istishna disajikan sebesar jumlah tagihan termin
penjual kepada pembeli akhir.

Pengungkapan :

- Metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran pendapatan kontrak istishna.


- Metode yang digunakan dalam penentuan persentase penyelesaian kontrak yang sedang
berjalan.

31
- Rincian Piutang Istishna berdasarkan jumlah, jangka waktu, dan kualitas piutang.
- Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK No.101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah.

c. Biaya Perolehan Istisna

Biaya Langsung : Bahan baku dan tenaga kerja langsung untuk pembuatan barang pesanan.

Biaya Tidak Langsung : Biaya Overhead termasuk biaya akad dan pra akad.

Khusus untuk istishna Paralel : Seluruh biaya akibat produsen tidak dapat memenuhi kewajibannya
(jika ada)

d. Metode Pengakuan Pendapatan :

 Metode Akad Selesai

Sistem pengakuan pendapatan yang dilakukan ketika proses penyelesaian pekerjaan telah
diselesaikan.

 Metode Persentase Penyelesaian

Pengakuan pendapatan dilakukan seiring dengan proses penyelesaian berdasarkan akad Istishna.

Persentase Penyelesaian = Biaya yang telah Keluar

Total Biaya Penyelesaian

Pengakuan Pendapatan = % Penyelesaian x Nilai Akad

Pengakuan Margin = % Penyelesaian x Nilai Margin*

* Nilai Margin = Nilai Akad – Total Biaya

e. Pengukuran Istisna

Metode Presentase Penyelesaian Dan Pembayaran Secara Tunai


AKUNTANSI PEMBELI AKUNTANSI PENJUAL
Sebelum Akad
- Belum ada pencatatan - Beban pra akad ditangguhkan xxx
Kas
xxx
 Beban tersebut diperitungkan jika akad disepakati
 Beban pra akad ditangguhkan, selanjutnya akan menjadi pengurang atas transaksi pendapatan
terkait, dengan 2 kemungkinan
Akad tetap Berlangsung
Beban istisna xxx
Beban pra akad ditangguhkan xxx
Akad Dibatalkan
Beban Pra Akad xxx
Beban Pra akad ditangguhkan xxx
*beban pra akad mengurangi laba pada periode berjalan
Terjadi Akad
Belum ada pencatatan Peralatan istisna dalam penyelesaian xxx

32
Persediaan / Kas / Utang
xxx
Pada akhir periode tahun buku, pengakuan pendapatan (tergantung presentase penyelesaian yang telah
di akui )
- Peralatan Istisna dalam penyelesaian xxx
- Beban Istisna xxx
- Pendapatan Istisna xxx
Akhir masa akad
- Aset Istisna xxx Piutang istisna xxx
Utang Istisna xxx Termin istisna xxx
Termin istisna xxx
Peralatan istisna dalam penyesuaian xxx
*Termin istisna = contra account dari aset istisna dalam penyelesaian
Pembayaran Utang Istisna
Utang Istisna xxx Kas xxx
Kas xxx Piutang Istisna xxx
Metode Presentase Penyelesaian Dan Pembayaran Secara Tangguh
AKUNTANSI PEMBELI AKUNTANSI PENJUAL
Terjadi Akad
Belum ada pencatatan Peralatan istisna dalam penyelesaian xxx
Persediaan / Kas / Utang
xxx
Pada akhir periode tahun buku, pengakuan pendapatan (tergantung presentase penyelesaian yang telah
di akui )
- Peralatan Istisna dalam penyelesaian xxx
- Beban Istisna xxx
Pendapatan Istisna xxx
Akhir Masa Akad (Jatuh tempo pengiriman barang )
*barang dikirim oleh penjual, sekaligus melakukan penagihan pembayaran
Aset Istisna xxx Piutang istisna xxx
Beban Istisna Tangguh xxx Termin istisna xxx
Utang istisna xxx Pendapatan istisna tangguh xxx
Termin istisna xxx
Peralatan istisna dalam penyelesaian xxx
*termin istisna = contra account dari aset istisna dalam peenyelesaian
Pembayaran Utang istisna
Utang Istisna xxx Kas xxx
Kas xxx Piutang istisna xxx
Beban istisna xxx Pendapatan istisna tangguh xxx
Beban istisna tangguh xxx Pendapatan istisna xxx
Pembayaran utang istisna lebih awal
*mendapatkan potongan langsung yang dikurangi dari piutang istisna
Utang istisna xxx Kas xxx
Potongan xxx Potongan xxx
Kas xxx Piutang Istisna xxx
Pembayaran istisna lebih awal
*tidak ada potongan , tapi berbentuk rembuirsment kepada pemilik sejumlah keuntungan yang
dihapuskan setelah meneruma pembayaran piutang istisna
Utang istisna xxx Kas xxx
Kas xxx Piutang istisna xxx
Beban istisna xxx Pendapatan istisna tangguh xxx
Kas xxx Kas xxx
Beban istisna tangguh xxx Pendapatan istisna xxx
Jika terjadi kerugian dan pembayaran tunai

33
AKUNTANSI PEMBELI AKUNTANSI PENJUAL
Terjadi akad
Belum ada pencatatan Peralatan istisna dalam penyeleaian xxx
Persediaan/ kas/ utang xxx
Terjadi kerugian Akad
Belum ada pencatatan Peralatan istisna dalam penyeleaian xxx
Persediaan/ kas/ utang xxx
*Pencatatan hanya yang terkait kekurangannya saja
Akhir periode
Belum ada pencatatan Beban istisna xxx
Peralatan istisna dalam penyelesaian xxx
Pendapatan istisna xxx
*Peralatan istisna dalam penyelesaian = kerugiannya
*kerugian = harga jual – harga perolehan
Akhir Masa akad
Aset istisna xxx Piutang istisna xxx
Utang istisna xxx Termin istisna xxx
Termin istisna xxx
Peralatan istisna dalam penyelesaian xxx
Pembayaran utang istisna
Utang istisna xxx Kas xxx
Kas xxx Piutang istisna xxx

AKUNTANSI SALAM

Pengertian Akad Salam

- Salam berasal dari kata as-salaf yang artinya pendahuluan.


- Saat kontrak dibuat, pembeli harus melunasi seluruh nilai kontrak yang disetujui.
- Uang di muka untuk modal kerja bagi produsen.
- Al-Mahawi’ij : barang-barang mendesak; walaupun barang belum ada tapi sangat dibutuhkan
(baik uangnya maupun barangnya).
- Umumnya untuk produk pertanian.

Jenis Akad Salam

1. Salam

Transaksi jual beli, belum ada barangnya, pembeli menyerahkan uang di muka sedangkan
barangnya diserahkan penjual di belakang.

2. Salam Pararel

Dua transaksi salam; antara pembeli, penjual dan pemasok. Barang belum dimiliki penjual.

a. Akuntansi Salam untuk Pembeli

Pengakuan :

- Piutang Salam diakui pada saat modal usaha salam dibayarkan atau dialihkan kepada penjual.
- Modal usaha salam disajikan sebagai piutang salam.

Penyajian :

34
- Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai piutang salam.
- Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam
transaksi salam disajikan terpisah dari piutang salam (ex. Piutang Lain-lain).
- Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah biaya
perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi
lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai kerugian.

Pengungkapan :

- Besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai sendiri maupun yang dibiayai secara
bersama-sama dengan pihak lain.
- Jenis dan kuantitas barang pesanan.
- Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK No.101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah.

b. Akuntansi Salam untuk penjual

Pengakuan :

- Kewajiban Salam diakui pada saat penjual menerima modal usaha salam.
- Modal usaha salam yang diterima disajikan sebagai kewajiban salam.

Penyajian :

- Penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai kewajiban salam.
- Pada akhir periode pelaporan keuangan, Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam
diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila
nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui
sebagai kerugian.

Pengungkapan :

- Piutang salam kepada produsen (dalam salam pararel) yang memiliki hubungan istimewa;
- Jenis dan kuantitas barang pesanan; dan
- Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK No.101 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Syariah.

c. Pengukuran Salam

AKUNTANSI PEMBELI AKUNTANSI PENJUAL


Saat Pemberian Modal
Piutang Salam xxx Kas xxx
kas xxx Utang Salam xxx
- Modal salam dalam bentuk Kas di ukur sebesar jumlah yang di bayarkan
- Modal salam dalam bentuk non kas diukur sebesar nilai wajar
*Jika nilai wajar lebih besar, maka :
Ak. Pembeli :
Piutang salam xxx
Aset non kas xxx
Keuntugan xxx
*Jika nilai wajar lebih kecil, maka :
Ak. Pembeli :

35
Piutang salam xxx
Kerugian xxx
Aset non kas xxx

Ak. Penjual :
Aset xxx
Utang Salam xxx

Barang dikirim penjual


*sesuai akad
Aset Salam xxx Utang salam xxx
Piutang salam xxx Penjualan xxx
Barang dikirim penjual
*tidak sesuai akad, nilainya lebih tinggi dari akad salam
Aset Salam xxx Utang Salam xxx
Piutang Salam xxx Penjualan xxx
*Barang pesanan yang diterima diukur sesuai nilai akad
Barang dikirim penjual
*tidak sesuai akad, nilainya lebih rendah dari akad salam
Aset Salam xxx Utang Salam xxx
Kerugian xxx Penjualan xxx
Piutang Salam xxx
*Selisih hanya di ukur oleh pembeli sebagai kerugian, kecuali pararel
Barang dikirim penjual
*tidak sesuai akad, nilainya lebih rendah dari akad salam (salam Pararel )
Aset Salam xxx Utang Salam xxx
Kerugian xxx Penjualan xxx
Piutang Salam xxx Keuntungan xxx
Barang tidak dikirim oleh penjual
*pembeli membatalkan pesanan dan pembeli memiliki jaminan
*jaminan dijual oleh pembeli
Kas xxx Piutang xxx
Piutang Salam xxx Utang Salam xxx
Utang xxx Aset (jaminan ) xxx
Utang xxx Kas xxx
Kas xxx Piutang xxx
Jika pihak penjual lalai, sehingga dikenakan denda
Dana kebajikan –kas xxx Kerugian xxx
Dana kebajikan – denda xxx Kas xxx

AKUNTANSI MUDHARABAH

PSAK 105

Perhitungan Bagi Hasil =

- Penjualan xxx
- Harga pokok penjualan (xxx)
- Laba kotor xxx
- Biaya biaya (xxx)
- Laba/Rugi Bersih xxx

Prinsip Bagi Hasil

36
- Profit Sharing (laba bersih)

Dasar pembagian hasil usaha adalah laba kotor dikurang beban yang berkaitan dengan pengelolaan
modal mudharabah. Mis. Nisbah 30:70.

 Pemilik dana : 30% x Rp. 100.000,- = Rp. 30.000,-


 Pengelola dana : 70% x Rp. 100.000,- = Rp. 70.000,-

- Gross Profit (laba kotor)

Dasar pembagian hasil usaha adalah laba kotor. Mis. Nisbah 10:90.

 Pemilik dana : 10% x Rp. 350.000,- = Rp. 35.000,-


 Pengelola dana : 90% x Rp. 350.000,- = Rp. 315.000,-

- Jika melebihi 1 periode pelaporan, penghasilan usaha diakui dalam periode terjadinya hak
bagi hasil sesuai nisbah yang disepakati.

Bagi hasil Mudharabah Musytarakah

- Pendekatan (I)
 Hasil Investasi = Nisbah Pengelola + Pemilik;
 Hasil Investasi - Bagian Pengelola = Porsi Modal
 Pengelola (musytarik) + Porsi Modal Pemilik.

- Pendekatan (II)
 Hasil Investasi = Porsi Modal Pengelola (musytarik) + Pemilik;
 Hasil Investasi - Bagian Pengelola (musytarik) = Nisbah Pengelola + Pemilik.

a. Akuntansi Pemilik dana

Pengakuan :

- Dana Mudharabah yang disalurkan oleh pemilik diakui sebagai Investasi Mudharabah pada
saat pembayaran kas atau penyerahan aset nonkas kepada pengelola.
- Penurunan nilai aset non kas :
o sebelum usaha dimulai; diakui sebagai kerugian dan mengurangi saldo investasi
mudharabah.
o setelah usaha dimulai; diperhitungkan saat bagi hasil.
- Kerugian selama periode akad diakui sebagai kerugian dan dibentuk penyisihan kerugian
investasi Mudharabah.
- Hasil Usaha yang belum dibayar diakui sebagai Piutang.
- Selisih antara investasi Mudharabah setelah dikurangi Penyisihan Kerugian Investasi; dan
Pengembalian Investasi Mudharabah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.

Pengukuran :

- Investasi kas diukur berdasar jumlah yang dibayarkan.


- Aset Nonkas diukursebesar nilai wajar saatpenyerahan.

Penyajian :

37
- Investasi Mudharabah disajikan sebesar nilai tercatat.

Pengungkapan :

- Isi kesepakatan utama usaha Mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha, aktivitas
usaha Mudharabah, dan lain-lain;
- Rincian Jumlah Investasi Mudharabah berdasarkan jenisnya;
- Penyisihan Kerugian Investasi Mudharabah selama periode berjalan;
- Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No.101.

b. Akuntansi Pengelola Dana

Pengakuan :

- Dana Mudharabah yang diterima dari pemilik diakui sebagai Dana Syirkah Temporer.
- Penyaluran kembali Dana Syirkah Temporer:
o Dana yang diterima diakui sebagai Investasi Mudharabah.
o Pendapatan secara bruto diakui sebelum dikurangi bagian hak pemilik dana.
o Hak pihak ketiga atas bagi hasil yang sudah diperhitungkan tetapi belum dibagikan
diakui sebagai kewajiban sebesar porsi hak pemilik dana.
- Pendapatan dan beban diakui saat terjadi.
- Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian pengelola dana diakui sebagai beban
pengelola dana.

Pengukuran :

- Dana Syirkah Temporer diukur sebesar jumlah kas atau nilai wajar aset nonkas yang
diterima.

Penyajian :

- DST disajikan sebesar nilai tercatat dikurangi penyisihan kerugian (jika ada).
- Bagi hasil yang belum dibagikan disajikan sebagai kewajiban

Pengungkapan :

- Isi kesepakatan utama usaha Mudharabah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha, aktivitas
usaha Mudharabah, dan lain-lain;
- Rincian dana syirkah temporer berdasarkan jenisnya;
- Pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No.101.

Asumsi :

- Pencatatan di atas menggunakan Mudharabah Muthlaqah.


- Apabila menggunakan akad Mudharabah Muqayyadah, di mana pengelola hanya sebagai
perantara, maka dana tersebut dilaporkan off balance sheet.
- Atas kegiatan tersebut pengelola dana pertama akan menerima komisi atas jasa
mempertemukan kedua pihak. Sedangkan antara pemilik dan pengelola dana (akhir) berlaku
nisbah bagi hasil.

c. Akuntansi Mudharabah

38
AKUNTANSI PEMILIK DANA AKUNTANSI PENGELOLA
Penyerahan modal
Investasi mudharabah xxx Kas xxx
Kas xxx Dana syirkah temporer xxx
Saat perolehan pendapatan
Belum ada pencatatan Kas / piutang xxx
Pendapatan xxx
Beban xxx
Kas / hutang xxx

*jurnal penutup
Pendapatan xxx
Beban xxx
Pendapatan belum dibagikan xxx
Pembagian laba sesuai nisbah *pembayaran secara tunai
Kas xxx Beban bagi hasil xxx
Pendapatan bagi hasil mudharabah xxx Kas xxx
Pembagian laba sesuai nisbah *pembayaran tidak dibagikan langsung
Piutang Bagi Hasil xxx Beban Bagi Hasil xxx
Pendapatan Bagi Hasil Mudharabah xxx Utang Bagi Hasil Mudharabah xxx
Kas xxx Utang Bagi Hasil Mudharabah xxx
Piutang Bagi Hasil xxx Kas xxx
Pembayaran kepada mudharib
Beban bagi hasil xxx
Kas / pendapatan bagi hasil mudharabah
xxx

*jurnal penutup
Pendapatan yang belum di bagikan xxx
Beban bagi hasil xxx
Penyajian laporan keuangan – neraca -
Aset : Utang :
Investasi mudharabah xxx Utang bagi hasil mudharabah xxx
Penyisihan kerugian (xxx) Dana syirkah temporer xxx
Penyisihan kerugian xxx

AKUNTANSI MUSYARAKAH

PSAK 106 mengatur :

- pengukuran
- Pengakuan
- Penyajian
- Pengungkapan

Entitas yang melakukan transaksi musyarakah, namun tidak mencangkup akuntansi untuk obligasi
syariah (sukuk) yang menggunakan akad musyarakah

a. Pencatatan Akuntansi

Ketika penyerahan modal :

Tn. A = Investasi musyarakah xxx

39
Kas xxx

Tn. B = investasi Musyarakah xxx

Kas xxx

b. Akuntansi Perusahaan Bentukan (mitra aktif )

- Saat penerimaan modal


Kas xxx
- Dana syirkah temporer Tn. A xxx
- Dana syirkah temporer Tn. B xxx

- Pengakuan Pendapatan dan beban


Kas/ piutang xxx
- Pendapata xxx
Beban xxx
- Kas / Hutang xxx
- Jurnal Penutup
Pendapatan xxx
- Beban xxx
- Pendapatan yang belum dibagikan xxx
- Pembayaran bagi hasil
beban bagi hasil
- Kas
- Jurnal penutup bagi hasil
Pendapatan yang belum di bagikan xxx
- beban bagi hasil xxx

AKUNTANSI IJARAH

- Saat pembelian aset


o Aset ijarah xxx
o Kas xxx

- Saat Menyewakan
o Kas xxx
o Pendapatan Sewa xxx

- Akhir Periode (penyusutan)


o Beban Penyusutan xxx
o Akumulasi Penyusutan xxx

- Penyajian Akhir Periode


- Penyajian di Neraca
o Aset Ijarah xxx
o Akumulasi Penyusutan xxx

40
- Pada Akhir Kontrak
o Aset non kas xxx
o Aset Ijarah xxx

AKUNTANSI QARD

Ketentuan Transaksi pinjaman qard

Ketentuan yang terkait dengan transaksi pinjaman qardh meliputi berbagai aspek antara lain:

1. Larangan mansyaratkan tambahan pengebalian atas suatu pinjaman


2. Larangan menunda pembayaran pinjaman bagi orang yang mampu
3. Perintah meringankan beban orang yang kesulitan membayar pinjaman
4. Pembolehan mengenakan biaya adminitrasi
5. Pembolehan pengenaan sanksi pada peminjam yang mampu tapi melainkan kewajiban

Rukun transaksi pinjaman qard :

1. Transaktor = pemberi pinjaman dan penerima pinjaman


2. Obyak qardh = uang atau benda yang habis pakai
3. Ijab dan kabul = pernyataan kehendak yang bertransaksi

Teknis Perhitungan pinjaman qardh :

1. Perhitungan cicilan perbulan

Cicilan per bulan = total piutang bersih

jumlah bulan pelunasan

2. Perhitungan biaya administrasi

Biaya administrasi = n% x besar pinjaman

Penjurnalan transaksi qard =

- Saat akad disepakati :


Pinjaman qard xxx
rekening nasabah xxx
rekening nasabah xxx
biaya administrasi xxx

- Saat pembayaran cicilan :

a. Terdapat dana yang cukup untuk pembayaran cicilan

Rekening Nasabah xxx


Pinjaman Qard xxx

b. Tidak terdapat dana sama sekali untuk di debit

Pinjaman qardh jatuh tempo xxx

41
Pinjaman qardh xxx

*kemudian saat ada dana untuk di debet, maka jurnalnya :


Rekening nasabah xxx
Pinjaman qard jatuh tempo xxx

c. Terdapat dana yang terbatas sehingga hanya dapat mendebit sebagian dari jumlah cicilan

Rekening Nasabah xxx


Pinjaman qard jatuh tempo xxx
Pinjaman qardh xxx

*kemudian saat ada dana untuk di debet, maka jurnalnya :


Rekening nasabah xxx
Pinjaman qardh jatuh tempo xxx

- Saat penerimaan imbalan

Kas xxx
Pinjaman qardh xxx
pendapatan informasi lain xxx

- Saat Penghapusan pinjaman qard karena gagal bayar


Kerugian pinjaman qard xxx
Pinjaman qardh xxx

AKUNTANSI WADIAH

Penitip Yang dititipi


Saat Membayar Biaya Penitipan
Beban wadiah xxx Kas / piutang xxx
Kas / Hutang xxx Pendapatan wadiah xxx

AKUNTANSI WAKALAH

Muwakil Wakil
Pada saat ujroh dibayarkan
Beban Wakalah xxx Kas xxx
Kas xxx Pendapatan wakalah xxx
Jika ujroh dibayar dimuka
Kas xxx
Pendapatan wakalah diterima di muka
Pada saat beban di bayarkan
Beban wakalah xxx
Kas xxx
Pada saat pendapatan di akui
Pendapatan wakalah di terima di muka xxx
Pendapatan wakalah xxx

42
AKUNTANSI KAFALAH

Kafil Makful Anhu


Saat meenerima ujroh
Kas xxx Beban Kafalah xxx
Pendapatan Kafalah xxx Kas xxx
Saat membayar beban
Beban kafalah xxx
Kas xxx

AKUNTANSI HAWALAH (PSAK 110)

Muhil Muhal Alaih


Pada saat muhal alaih membayar utang muhil kepada muhal
Utang – Muhal xxx Piutang – Muhil xxx
Utang – Muhal Alaih xxx Kas xxx
Pada Saat ujroh di Bayarkan
Beban Hawalah / beban hawalah tangguhan xxx Kas xxx
Kas xxx Pendapatan Hawalah / pendapatan diterima
dimuka xxx
Pada Saat pendapatan dan beban di akui
Beban Hawalah xxx Pendapatan diterima di muka xxx
Beban hawalah tangguhan xxx Pendapatan hawalah xxx
Pada saat muhil melunasi utang pada muhal alaih
Utang – Muhal Alaih xxx Kas xxx
Kas xxx Piutang – Muhil xxx

AKUNTANSI RAHN

Rahin Murtahin
Pada saat marhun bih diserahkan
Kas xxx Piutang xxx
Utang xxx Kas xxx
Pada saat biaya pemeliharaan dibayarkan
Beban xxx Kas xxx
Kas xxx Pandapatan xxx
Saat murtahin mengeluarkan biaya pemeliharaan
Beban xxx
Kas xxx
Pada saat marhun bih dikembalikan
Utang xxx Kas xxx
Kas xxx Piutang xxx
Pada saat marhun bih tidak dapat dilunasi dan marhun di jual
*jika nilai jual > marhun bih
Kas xxx Kas xxx
Akumulasi penyusutan xxx Piutang xxx
Keuntungan xxx
*jika nilai jual < marhun bih
Kas xxx Kas xxx
Akumulasi penyusutan xxx Piutang xxx
Kerugian xxx *sisanya ditanggung rahin (saldo akun piutang
Aset xxx masih ada

43
*saat hutang di bayarkan
Utang xxx
Kas xxx

AKUNTANSI JUALAH

Jail Majul lah


Setelah pekerjaan selesai
Beban Jualah xxx Kas / Aset non kas xxx
Kas / Aset non kas xxx Pendapatan Jualah xxx

AKUNTANSI ZAKAT

Saat dana Zakat di terima


Kas / Aset non kas – dana zakat xxx
Dana Zakat xxx
Saat dana bagian amil di akui
Dana Zakat xxx
Dana – Amil xxx
Dana zakat – non amil xxx
Saat amil tidak menerima bagian dana zakat
Kas – dana Zakat xxx
Dana Zakat - Non amil xxx
Jika terjadi penurunan nilai aset non kas
*bukan karena kelalaian amil
Dana Zakat – non amil xxx
Aset non kas xxx
*karena kelalaian amil
Dana – amil – kerugian xxx
Aset nonkas xxx
Saat zakat disalurkan ke mustahiq
Dana – zakat xxx
Kas / aset nonkas – dana Zakat xxx

AKUNTANSI INFAQ/SHADAQAH

Saat dana di terima


Kas/ aset nonkas – dana infaq xxx
Dana infaq xxx
Saat dana bagian amil diakui
Dana infaq/sedekah xxx
Dana infaq / sedekah – amil xxx
Dana infaq / sedekah non amil xxx
Penyusutan Aset nonkas berupa aset tidak lancar
Dana – non amil xxxx
Akumulasi penyusutan – aset non lancar xxx
Jika terjadi penurunan nilai aset non kas
*bukan karena kelalaian amil
Dana infaq / sedekah – non amil xxx
Aset non kas – dana infaq / sedekah xxx
*karena kelalaian amil

44
Dana – kerugian xxx
Aset non kas – dana infaq / sedekah xxx
Dana infaq dikelola sebelum disalurkan
Kas / piutang – infaq / sedekah xxx
Dana infaq / sedekah xxx
Saat infaq disalurkan
Dana – infaq/ seddekah – non amil xxx
Kas – dana infaq / sedekah / aset non kas – dana infaq / sedekah xxx
Infaq dialurkan ke amil lain
Dana infaq/ sedekah xxx
Kas – dana infaq / sedekah xxx

LAPORAN KEUANGAN BANK SYARIAH

1. Asas Transaksi Syariah


a. Ukhwah (Persaudaraan) ; Harus saling menguntungkan
b. ‘Adalah ( Keadilan )
c. Maslahah (Kemaslahatan ) = Memberikan kebaikan / manfaat
d. Taawun (Keseimbangan ) = Keseimbangan dunia Akhirat / materiah dan spiritual
e. Syumuliah (Universalisme ) = dapat dilakukan oleh semua orang tanpa memandang
SARA
2. Karakteristik Laporan Keuangan
a. Dapat dipahami
b. Relevan
c. Keandalan
d. Dapat dibandingkan
3. Unsur Laporan Keuangan
a. Aset
b. Kewajiban
c. Dana Syirkah Temporer ( dana investasi dari pihak lain dalam jangka waktu tertentu.
Tidak dapat dianggap sebagai kewajiban atau ekuitas )
d. Ekuitas
4. Pengukuran Unsur Laporan Keungan
a. Biaya Historis / niali buku
b. Biaya kini /nilai wajar
c. Nialai realisasi / penyelesaian (ketika direalisasikan / dijual )
5. Komponen Laporan Keuangan

45
Laporan
Posisi
Laporan
Keuanga
CALK Laba
n
Rugi
Kompreh
ensif
LSPD
Dana Laporan Laporan
Perubaha
Kebajika
n Keuangan n Ekuitas

LSPD Laporan
Laporan
Zakat Arus Kas
Rekonsili
asi
Pend&Ba
sil

6. Perbedaan Laporan Keuangan

BANK KONVENSIONAL BANK SYARIAH (PSAK 101)


(PSAK 1)
1, Neraca 1, Laporan Posisi Keuangan
2. Laporan Laba Rugi 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif
3. Laporan Arus Kas 3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Ekuitas 4. Laporan Perubahan Ekuitas


5. Catatan Atas Laporan Keuangan 5. Laporan Rekonsiliasi pendapatan & bagi hasil
6. Laporan sumber dan penyaluran dana zakat;
7. Laporan sumber dan penggunaan dana kebajikan;

8. Catatan Atas Laporan Keuangan

7. Acuan Penyusunan Laporan Keuangan

BANK KONVENSIONAL (PSAK 1) BANK SYARIAH (PSAK 101)

46
1, Kerangka Dasar Penyusunan dan 1, Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian Laporan Keuangan Syariah (KDPPLKS)
(KDPPLK)
2. PSAK (No.1 – 58) 2. PSAK Syariah (No.101 – 110)

3. PSAK 59 : Akuntansi Perbankan Syariah

3. Pedoman Akuntansi Perbankan 4. Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI)


Indonesia (PAPI)

8. Daftar PSAK Syariah

No. PSAKS JUDUL


Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan Syariah (KDPPLKS)
Penyajian Laporan Keuangan Syariah
101
Akuntansi Murabahah
102
103 Akuntansi Salam
Akuntansi Istishna
104
Akuntansi Mudharabah
105
Akuntansi Musyarakah
106
Akuntansi Ijarah
107
Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah
108
Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqah
109
Akuntansi Sukuk
110

9. Perbedaan PSAK 59 dan PSAK Syariah

PSAK 59 PSAK SYARIAH


 Hanya untuk perbankan syariah (BUS, UUS  Untuk entitas yang melakukan kegiatan
dan BPRS transaksi syariah

 Hanya mengatur dari segi perbankan  Mengatur lembaga keuangan syariah dan
syariah saja pihak terkait
 Penyempurnaan PSAK 59 (ketentuan dan
istilah)

47
SOAL – SOAL
1. Tujuan utama dari informasi akuntansi adalah …untuk pengambilan keputusan untuk pihak yang
berkepentingan
2. Pemakai utama dari informasi akuntansi atau laporan keuangan adalah …pemegang saham
3. Secara garis besar, akuntan dapat digolongkan menjadi ….akuntan public, akuntan manajemen,
akuntan pemerintah dan akuntan pendidik
4. Apakah nama buku pertama tentang akuntansi yang dikarang oleh Luca Pacioli ? Summa De
Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita
5. Lembaga atau institusi yang berwenang mengeluarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia
adalah ….Ikatan Akuntan Indonesia
6. Apakah kepanjangan dari PSAK ? Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
7. Sebutkan secara berurutan proses yang dilakukan dalam siklus akuntansi ! Proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran dan pelaporan
8. Secara garis besar, badan usaha atau perusahaan sebagai entitas akuntansi dapat digolongkan
menjadi…..perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur
9. Rumus dari persamaan akuntansi adalah …aktiva = kewajiban + modal
10. Jika pada tanggal 1 Maret 2005, pemilik menyetorkan uang untuk operasional usahanya, maka
dalam persamaan akuntansi yang berpengaruh adalah ….menambah kas dan menambah modal
11. Tanggal 29 Maret 2005, dibayarkan gaji karyawan sebesar Rp 1.200.000, maka pengaruhnya ke
persamaan akuntansi adalah mengurangi kas dan mengurangi modal sebesar Rp 1.200.000
12. Laporan keuangan yang menggambarkan kinerja dari suatu perusahaan dalam suatu periode
adalah laporan laba rugi
13. Sebutkanlah komponen arus kas dalam laporan arus kas ! Arus kas dari kegiatan operasi, kegiatan
investasi dan kegiatan pendanaan
14. Kerugian penjualan aktiva tetap, dalam laporan arus kas disajikan dalam komponen arus
kas…..investasi
15. Prive atau pengambilan pribadi oleh pemilik disajikan dalam laporan….perubahan modal
16. Sebutkan secara lengkap komponen dari laporan keuangan ! Neraca, laba rugi, arus kas,
perubahan modal dan catatan atas laporan keuangan
17. Hutang dagang yang memiliki jatuh tempo lebih dari 1 tahun disajikan di neraca pada
pos…kewajiban jangka panjang
18. Proses pengklasifikasian pencatatan transaksi tercermin dalam….buku besar
19. Saldo normal dari akun perlengkapan adalah …debit
20. Saldo normal dari akun retur penjualan adalah ….debit
21. Prive atau pengambilan pribadi oleh pemilik termasuk dalam klasifikasi akun….modal
22. Secara umum, akun-akun dalam laporan keuangan diklasifikasikan menjadi ….akun aktiva,
kewajiban, modal, beban dan pendapatan
23. Tahap yang dilakukan dalam siklus akuntansi setelah pemidahbukuan ke buku besar adalah
…pembuatan neraca saldo/neraca percobaan
24. Sebutkan 2 transaksi yang membutuhkan jurnal penyesuaian di akhir periode adalah ….biaya-
biaya dibayar dimuka, biaya-biaya yang masih harus dibayar, penyusutan, persediaan
25. Jika penyewaan ruang kantor untuk jangka waktu 2 tahun diakui sebagai aktiva, maka jurnal
penyesuaian yang akan dilakukan pada akhir periode adalah ….(Dr) Beban sewa; (Cr) Sewa
Dibayar Dimuka
26. Jurnal penyesuaian yang dilakukan diakhir periode untuk mengakui jasa karyawan yang telah
digunakan oleh perusahaan tetapi belum dibayar adalah…(Dr) Beban Gaji; (Cr) Utang Gaji

48
27. Dalam neraca lajur, angka laba bersih digunakan untuk mengimbangkan total debit dan kredit di
kolom…..laba rugi atau neraca
28. Jurnal penutup dilakukan atas akun…..pendapatan dan beban (akun nominal), prive, dan laba
bersih
29. Akun pengambilan kas untuk kepentingan pribadi atau prive oleh pemilik, diakhir periode ditutup
pada akun…..modal
30. Dalam neraca, sumber pembelanjaan dari kreditur disajikan sebagai…kewajiban
31. Jika sebuah komputer diperoleh dengan harga 4.800.000 pada awal bulan Juni 2001. Masa
manfaat ditetapkan selama 4 tahun dan tanpa nilai sisa. Dengan menggunakan metode garis lurus,
beban penyusutan yang diakui pada 31 Desember 2001 adalah ….700.000
32. Sebuah mesin jahit diperoleh pada Maret 2007 dengan harga 2.400.000. Masa manfaat ditetapkan
adalah 4 tahun dan tanpa nilai sisa. Dengan metode garis lurus, akumulasi penyusutan yang diakui
pada 31 Desember 2009 adalah….1.700.000
33. Sebuah computer bekas pada April 2010 dalam catatan akuntansi telah memiliki nilai buku nol.
Karena fisik komputer tersebut masih ada, komputer tersebut dijual kepada salah seorang
karyawan dengan harga 200.000. Oleh perusahaan, transaksi ini dicatat sebagai….keuntungan
penjualan aktiva
34. Dalam laporan laba rugi, keuntungan penjualan aktiva disajikan pada pos…..pendapatan lain-lain
35. Dalam laporan laba rugi, pendapatan dikurangi dengan beban-beban selain pajak akan
diperoleh…..laba bersih sebelum pajak
36. Pada tanggal 5 Juni 2008 perusahaan membeli sebuah 2 unit notebook seharga Rp 9.400.000 dari
Toko Bhinneka. Atas pembelian tersebut, Toko Bhinneka membebankan ongkos kirim sebesar Rp
30.000 dan biaya instalasi system computer dan software lainnya sebesar Rp. 50.000. Oleh
perusahaan, harga perolehan notebook tersebut akan diakui sebesar….9.480.000
37. Pada awal periode, nilai perlengkapan yang dimiliki perusahaan adalah sebesar Rp 3.750. Selama
periode berjalan dilakukan pembelian perlengkapan sebesar Rp 6.250. Jika pada akhir periode,
setelah dilakukan pemeriksaaan fisik, ditemuka bahwa perlengkapan yang masih ada adalah
sebesar Rp 4.500, maka jurnal penyesuaian yang harus dilakukan adalah….(Dr) Beban
perlengkapan; (Cr) Perlengkapan sebesar Rp 5.500
38. Pada Maret 2007 disewa sebuah ruko untuk 2 tahun sebesar Rp 30.000.000. Saat itu perusahaan
mencatat transaksi sewa tersebut sebagai beban. Pada 31 Desember 2007, jurnal penyesuaian
yang dilakukan adalah ….(Dr) Sewa Dibayar Dimuka ; (Cr) Beban sewa sebesar 17.500.000
39. Jika pada awal pendirian usaha warnet, pemilik menyetorkan untuk usahanya berupa computer 4
unit dengan harga 3.200.000 per unit, 1 unit printer seharga 250.000, 6 unit meja dan kursi
seharga 4.800.000 dan uang tunai sebesar 1.200.000, maka jumlah modal yang diakui pemilik
untuk usahanya adalah….19.050.000
40. Sebuah toko ATK membeli 25 box pensil dari Toko Sinar jaya dengan harga Rp 4.000 per box
secara kredit. Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi tersebut dalam akuntansi perusahaan
dagang adalah …(Dr) Persediaan barang dagang/Pembelian; (Cr) Utang dagang sebesar Rp
100.000
41. Standar akuntansi syariah untuk tingkat internasional adalah ….AAOIFI
42. Pos yang membedakan laporan laba rugi bank syariah dengan laporan laba rugi bank
konvensional adalah….pos hak pihak ketiga atas bagi hasil
43. Persamaan akuntansi untuk akuntansi entitas syariah adalah …Aktiva = Kewajiban + Dana
Syirkah Temporer + Modal
44. Pada tanggal 1 Agustus 2001, diterima setoran tunai pembukaan giro wadiah atas nama Qohar
sebesar Rp 20.000.000. Atas transaksi tersebut, bank syariah melakukan jurnal….(Dr) Kas; (Cr)
Giro wadiah (Tn Qohar) sebesar Rp 20.000.000

49
45. Pada tanggal 5 Agustus 2001, Qohar menyerahkann aplikasi transfer untuk dilakukan
pemindahbukuan dari rekening gironya sebesar Rp 5.000.000 untuk dibuatkan deposito
mudharabah. Jurnal yang dilakukan adalah….(Dr) Giro wadiah; (Cr) Deposito mudhrabah sebesar
Rp 5.000.000
46. Penerimaan dan penyaluran zakat dalam bank syariah disajikan dalam laporan……sumber dan
penyaluran dana zakat, infak/sedekah
47. Dasar pencatatan transaksi dalam akuntansi syariah adalah ….dasar akrual dan dasar kas
48. Dasar pencatatan transaksi untuk tujuan bagi hasil adalah ….dasar kas
49. Sebutkan dengan lengkap PSAK Syariah yang sudah disahkan oleh IAI ! ….PSAK 101 s/d PSAK
108
50. PSAK Syariah no.108 yang disahkan oleh IAI mengatur tentang….akuntansi transaksi asuransi
syariah
51. Pendapatan operasi utama dari bank syariah berasal dari….pendapatan marjin murabahah,
pendapatan sewa (fee) ijarah, pendapatan bagi hasil
52. Metode pembagian hasil keuntungan dalam pembiayaan mudharabah, yang mendasarkan
perhitungannya dari omzet penjualan yang diterima nasabah pembiayaan disebut …Revenue
Sharing
53. Bapak Rahmat sebagai mitra aktif dan Bapak Hidayat sebagai mitra pasif mengumpulkan masing-
masing uang mereka sebesar Rp. 120.000.000,- dan Rp. 50.000.000,- untuk diinvestasikan dalam
suatu usaha dengan akad Musyarakah. Ternyata di akhir periode, usaha mereka mengalami
kerugian sebesar Rp. 20.000.000,-. Saldo investasi Bapak Rahmat diakhir periode adalah …Rp.
105.000.000,-
54. Tuan Zakaria mengajukan permohonan kepada Bank Syariah untuk dapat membelikan mobil
Kijang LGX tahun 2000. Setelah mendapat pesanan tersebut, Bank Syariah membeli mobil kijang
tersebut ke Toyota Auto 2000 dengan harga Rp 120.000.000 dan harganya telah disampaikan ke
Tuan Zakaria. Atas pembelian mobil itu, Tuan Zakaria akan melakukan pembayaran secara
cicilan untuk jangka waktu 12 bulan dan telah disepakati keuntungan Bank Syariah sebesar Rp
30.000.000. Jurnal yang dilakukan atas pembelian mobil oleh Bank Syariah adalah…(Dr) Aktiva
Murabahah; (Cr) Kas/Bank sebesar Rp 120.000.000
55. Tuan Zakaria mengajukan permohonan kepada Bank Syariah untuk dapat membelikan mobil
Kijang LGX tahun 2000. Setelah mendapat pesanan tersebut, Bank Syariah membeli mobil kijang
tersebut ke Toyota Auto 2000 dengan harga Rp 120.000.000 dan harganya telah disampaikan ke
Tuan Zakaria. Atas pembelian mobil itu, Tuan Zakaria akan melakukan pembayaran secara
cicilan untuk jangka waktu 12 bulan dan telah disepakati keuntungan Bank Syariah sebesar Rp
30.000.000. Jurnal yang dilakukan atas penjualan mobil kepada nasabah oleh Bank Syariah
adalah…(Dr) Piutang Murabahah sebesar Rp 150.000.000; (Cr) Aktiva Murabahah sebesar Rp
120.000.000; dan (Cr) Margin Murabahah Ditangguhkan sebesar Rp 30.000.000
56. Tuan Zakaria mengajukan permohonan kepada Bank Syariah untuk dapat membelikan mobil
Kijang LGX tahun 2000. Setelah mendapat pesanan tersebut, Bank Syariah membeli mobil kijang
tersebut ke Toyota Auto 2000 dengan harga Rp 120.000.000 dan harganya telah disampaikan ke
Tuan Zakaria. Atas pembelian mobil itu, Tuan Zakaria akan melakukan pembayaran secara
cicilan untuk jangka waktu 12 bulan dan telah disepakati keuntungan Bank Syariah sebesar Rp
30.000.000. Jurnal yang dilakukan atas pembayaran angsuran oleh nasabah adalah…(Dr)
Kas/Bank; (Cr) Piutang Murabahah sebesar Rp 12.500.000 dan (Dr) Margin Murabahah
Ditangguhkan; (Cr) Pendapatan Margin Murabahah sebesar Rp 2.500.000
57. Tuan Zakaria mengajukan permohonan kepada Bank Syariah untuk dapat membelikan mobil
Kijang LGX tahun 2000. Setelah mendapat pesanan tersebut, Bank Syariah membeli mobil kijang
tersebut ke Toyota Auto 2000 dengan harga Rp 120.000.000 dan harganya telah disampaikan ke

50
Tuan Zakaria. Atas pembelian mobil itu, Tuan Zakaria akan melakukan pembayaran secara
cicilan untuk jangka waktu 12 bulan dan telah disepakati keuntungan Bank Syariah sebesar Rp
30.000.000. Jurnal yang dilakukan atas pembayaran denda oleh nasabah saat melakukan kelalaian
adalah…(Dr) Kas/Bank; (Dr) Pendapatan Dana Kebajikan sebesar Rp 10.000
58. Tuan Zakaria mengajukan permohonan kepada Bank Syariah untuk dapat membelikan mobil
Kijang LGX tahun 2000. Setelah mendapat pesanan tersebut, Bank Syariah membeli mobil kijang
tersebut ke Toyota Auto 2000 dengan harga Rp 120.000.000 dan harganya telah disampaikan ke
Tuan Zakaria. Atas pembelian mobil itu, Tuan Zakaria akan melakukan pembayaran secara
cicilan untuk jangka waktu 12 bulan dan telah disepakati keuntungan Bank Syariah sebesar Rp
30.000.000. Jurnal yang dilakukan atas pelunasan oleh nasabah pada angusran ke 7 dan nasabah
mendapatakan potongan sebesar Rp 7.000.000 adalah…
(Dr) Kas/Bank; Rp 75.000.000
(Cr) Piutang Murabahah Rp 75.000.000

(Dr) Margin Murabahah Ditangguhkan Rp 15.000.000


(Cr) Pendapatan Margin Murabahah Rp 15.000.000

(Dr) Beban potongan murabahah (muqasah) Rp 7.000.000


(Cr) Kas/Bank Rp 7.000.000
59. Pada tanggal 5 Juni 2004 sebagai tanda keseriusan pemesanan mobil kepada Bank Syariah, Tuan
Abdullah menyerahkan uang muka sebesar Rp 5.000.000. Jurnal yang dilakukan bank syariah atas
transaksi tersebut adalah
(Dr) Kas/Bank Rp 5.000.000
(Cr) Titipan uang muka Rp 5.000.000

Penyajian saldo akhir margin murabahah ditangguhkan di laporan posisi keuangan adalah….akun
pengurang (contra account) dari saldo piutang murabahah

51
PASAR MODAL
 Pasar modal = Pasar untuk berbagai instrumen keuangan/efek (saham, obligasi, derivatif).
 Pasar perdana = Tempat penjualan efek untuk pertama kali.
 Pasar sekunder = Penjualan efek setelah pasar perdana berakhir.
 Reksadana = Kumpulan berbagai efek (saham dan obligasi)
 Saham = Surat kepemilikan terhadap suatu perusahaan
 Obligasi = Surat utang suatu perusahaan/negara
 Sejarah Pasar Modal Syariah
 Reksadana Syariah pertama = Danareksa syariah. Diluncurkan pada 1997.
 Jakarta Islamic Index = Kumpulan 30 saham syariah terbaik. Diluncurkan pada 3 Juli 2000.
 Pasar modal syariah resmi diluncurkan pada 14 Maret 2003.
 Kriteria Efek Syariah
1. Screening pertama (core business/aspek bisnis)
a. Kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah, seperti:
b. Perjudian atau permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang dilarang.
c. Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan asuransi
konvensional.
d. Produsen, distributor, serta pedagang makanan dan minuman haram.
e. Produsen, distributor, dan/atau penyedia barang/jasa yang merusak moral dan bersifat
mudarat.
f. Emiten (perusahaan) yang persentase utang pada lembaga keuangan konvensional lebih
besar dari modalnya.
2. Screening kedua (rasio keuangan)
a. Total utang dibandingkan total ekuitas tidak boleh > 82%
b. Total utang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak boleh > 45% (menurut
AAOIFI 33%)
c. Total pendapatan bunga dan pendapatan nonhalal dibandingkan total pendapatan tidak
boleh > 10%
 Efek Syariah
1. Saham syariah
2. Obligasi syariah/sukuk
3. Unit penyertaan kontrak investasi kolektif (KIK) reksadana syariah: Bagian dari investasi
reksadana syariah.
4. Efek beragun aset (KIK EBA) syariah: Kontrak investasi yang terdiri dari berbagai aset
keuangan.
5. Surat berharga komersial syariah : Surat pengakuan pembiayaan syariah.
6. Surat berharga syariah lainnya.
 Proses penetapan saham JII (dikaji setiap 6 bulan)
1. Usahanya tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
2. Sudah tercatat/listing (masuk bursa) selama > 3 bulan.
3. Rasio kewajiban terhadap aset maksimal 90%
4. Dari 60 saham yang terpilih dipilih saham dengan kapitalisasi terbesar (nilai penjualannya
paling besar).
5. Dipilih 30 saham dengan likuiditas tertinggi (paling mudah untuk dijual).

52
Saham JII

Saham yang keluar dari JII


 Obligasi Syariah
- Obligasi syariah pertama diterbitkan PT Indosat tahun 2002
- Akad obligasi syariah : ijarah, mudharabah, musyarakah,murabahah,istishna, atau salam
 Contoh Reksadana Syariah
1. BNI Dana Syariah
2. Danareksa Syariah Berimbang
3. BSM Investa Berimbang
4. BNI Dana Plus Syariah

53
SOAL- SOAL
1. Bank syariah pertama kali di Indonesia adalah:

a. Bank Syariah Mandiri b. Bank Mega Syariah Indonesia

c. BNI Syariah d, Bank Muamalah Idonesia

2. Letter of Credit (L/C) adalah:


a. Jaminan pembayaran dari negotiating bank
b. Jaminan pembayaran dari issuing bank
c. Jaminan pembayaran dari advising bank
d. Jaminan pembayaran dari reimbursing bank

3. Bank Islam Malaysia Berhad di dirikan pada tahun ..

a. 1982 b. 1983 c. 1984 d. 1985

4. Bank Islam pertama kali di dunia adalah ..

a. Bank Islam Berhad Malaysia b. Bank Muamalah Indonesia

c. Faisal Islami bank d. Mit Ghamr Bank

5. Rancangan pendirian IDB disetujuai pada sidang mentri keuangan OKI di Jeddah pada tahun

a. 1975 b. 1965 c. 1985 d. 1995

6. Sarana perhitungan hutang piutang antar bank peserta gunamemperluas dan memperlancar lalu
lintas pembayaran giral dalam suatu wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,
disebut:

a. ATM c. Wesel
b. Kliring d. Inkasso
7. Bank indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan 3 bidang utama tugas Bank
Indonesia, kecuali:

a. memberikan pinjaman kepada nasabah


b. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
c. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
d. mengatur dan mengawasi bank

8. Ada beberapa perbedaan yang dimiliki bank syariah dari bank konvesional, kecuali:

a. berdasarkan prinsip Syariah


b. Hubungan dengan nasabah adalah kemitraan
c. Bebas nilai
d. Uang hanya sebagai alat tukar
9. Yang termasuk kedalam lembaga keuangan bank adalah:

a. BPR b. Asuransi c. Pasar modal d. Pegadaian

54
10. Kriteria penilaian yang harus dilakukan bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar
menguntungkan dilakukan dengan analisis 5 C dan 7 P. dibawah ini yang termasuk kedalam 5 C
kredit tersebut adalah:

a. Company b. Condition c. Control d. Competition


11. Komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain:

a. Hubungan baik c. Kebijakan pemerintah


b. cost of fund d. Persaingan
12. Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia dikenal dengan:

a. Asuransi b. Pegadaian c. Baitul Maal d. Leasing

13. Produk jasa bank yang digunakan untuk menjamin perdagangan ekspor impor antar negara
disebut:

a. Bank Garansi b. Letter of Credit (L/C) c. Bank Draft d. Travel Check

14. Yang dimaksud bahwa BI sebagai lender of the last resort adalah:

a. BI sebagai tempat terakhir untuk meminjam dana oleh bank

b. BI sebagai pembuat peraturan perbankan di Indonesia

c. BI sebagai pengatur lalu lintas peredaran rupiah

d. BI sebagai lembaga penyelesai sengketa perbankan

15. Penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan

membubarkan bank-bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu dikenal dengan

istilah:

a. Akuisisi b. Merger c. Konsolidasi d. Kombinasi


16. DSN merupakan lembaga bagian dari

a. MUI b. BI c.Depkeu d. DepAg

17. KIEI 2006 membeli saham 1000 lembar dengan harga $50 per lembar. Selama kepemilikan saham
tersebut, KIEI 2006 memperoleh dividen $0.5 per lembar. Pada akhir tahun, KIEI 2006
memutuskan untuk menjual sahamnya dengan harga $60 per lembar. Berapa holding period return
KIEI 2006? Tuliskan perhitungannya!
Holding Period Return = Ending Value - Beginning Value + Income (Dividend)

Beginning Value

60  50  0.5
HPR = = 0.21 = 21%
50

18. Apa perbedaan investor dan speculator dalam jual beli saham di pasar sekunder?

55
Investor adalah orang yang membeli saham dalam rangka memiliki sebagian kepemilikan dalam
perusahaan yang dia beli sahamnya itu. Yang dia harapkan adalah share atas keuntungan yang akan
dihasilkan oleh perusahaan, yang biasanya direpresentasikan dalam dividend.

Sedangkan spekulator membeli saham dalam rangka mengambil keuntungan dari spread harga beli
dan harga jual saham, berdasarkan rumor yang ada di pasar. Tujuannya bukanlah untuk memiliki
sebagian kepemilikan dalam perusahaan, tetapi hanyalah untuk memperoleh keuntungan dari selisih
harga beli dan harga jual tersebut. Selisih itu terjadi karena dipicu oleh rumor ataupun gosip yang
berkembang di pasar, yang seringkali adalah manipulasi dan bukanlah mencerminkan keadaan
perusahaan yang sebenarnya.

19. Transaksi FBI (Fee Based Income) yang menjadi tanggungjawab DIB:

a. L/C Ekspor, L/C Impor, Administrasi Pajak Impor, Documentary Collection, SKBDN,
Transfer Keluar Valas, Bank Draft / Cheque Collection, Vostro, Garansi Bank a.d. Counter
Guarantee.
b.Semua pendapatan dari transaksi valuta asing.
c. Butir a dan Administrasi Pembiayaan.
d. Butir a dan b benar
e. A,b,c benar
20. Latar belakang diperlukannya Correspondent Banking adalah:

a. Pergerakan barang dan jasa yang semakin berkembang


b. Pergerakan barang, jasa dan modal yang semakin berkembang.
c. Perubahan regulasi perbankan
d. a dan b benar.
e. Semua salah
21. Letter of Credit (L/C) adalah
a. Jaminan pembayaran dari negotiating bank
b. Jaminan pembayaran dari issuing bank
c. Jaminan pembayaran dari advising bank
d. Jaminan pembayaran dari reimbursing bank
e. Jaminan pembayaran dari shiping company
22. Pihak-pihak yang dapat membatalkan L/C secara sepihak, dalam L/C yang Revocable adalah :
a. Issuing Bank, Advising Bank dan Applicant
b. Benefeciary, Applicant dan Issuing Bank
c. Applicant, Issuing Bank dan Negotiating Bank
d. Beneficiary, Issuing Bank dan Advising Bank
e. Salah semua
23. Dibawah ini adalah pihak-pihak dalam transaksi ekspor impor menggunakan L/C (with L/C)
kecuali :
a. Issuing Bank
b. Reimbursing Bank
c. Advising Bank
d. Confirming Bank
e. Bankers Acceptance

56
24. Fungsi Dewan Pengawas Syariah adalah di bawah ini, kecuali
a. DPS melaksanakan pengawasan secara periodic pada lembaga keuangan syariah yang
berada di bawah pengawasannya
b. DPS berkewajiban mengajukan usul-usul pengembangan lembaga keuangan syariah
kepada pimpinan lembaga yang bersangkutan dan kepada DSN
c. DPS melaporkan perkembangan produk dan operasional lembaga keuangan syariah yang
diawasinya kepada DSN setidak-tidaknya dua kali dalam satu tahun anggara
d. DPS merumuskan permasalahan-permasalahan yang memerlukan pembahasan DSN
e. DPS bertugas mengawasi DSN
25. DSN merupakan lembaga bagian dari

a. MUI b. BI c. IMF d.Depkeu e. DepAg

26. Sebutkan tiga pilar yang merupakan 3 bidang utama dari tugas Bank Indonesia..!
Jawaban:

- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter


- mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
- mengatur dan mengawasi bank

27. Bank syariah pertama kali di Indonesia adalah : Bank Muamalah Indonesia
28. Siapa sajakah yang termasuk di dalam stake holder?
Jawaban: Pegawai, pemerintah, pemilik modal, distributor, dan kreditor

29. Pada tahun berpakah IDB (Islamic Development Bank) berdiri? 1975
30. BI harus membuat peraturan dan mengontrol serta mengawasi semua kegiatan perbankan dalam
teritorial Indonesia. Dalam hal ini Bi menjalankan fungsi….

Jawaban: Bank to bank

31. Apakah perbedaan antara Bank devisa dengan Bank non devisa?
Jawaban :
Bank Defisa adalah Bank yang dapat melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan
dengan mata uang asing secara keseluruhan.Sedangkan Bank non devisa sebaliknya (tidak bisa
melaksanakan transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang asing).
32. Sarana perhitungan hutang piutang antar bank peserta guna memperluas dan memperlancar lalu
lintas pembayaran giral dalam suatu wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,
disebut:
a. ATM c. Wesel
b. Kliring d. Inkasso
33. Bank indonesia didukung oleh tiga pilar yang merupakan 3 bidang utama tugas Bank
Indonesia, kecuali:

a. memberikan pinjaman kepada nasabah


b. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
c. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
d. mengatur dan mengawasi bank
34. Pada tahun berpakah IDB (Islamic Development Bank) berdiri?
a. 1977 c. 1975
b. 1976 d. 1978

57
35. Ada beberapa perbedaan yang dimiliki bank syariah dari bank konvesional, kecuali:

a. berdasarkan prinsip Syariah


b. Hubungan dengan nasabah adalah kemitraan
c. Bebas nilai
d. Uang hanya sebagai alat tukar
36. Yang termasuk kedalam lembaga keuangan bank adalah:
a. BPR c. Asuransi

b. Pasar modal d. Pegadaian


37. Bank Indonesia memiliki beberapa fungsi, kecuali:

a. bank sirkulasi c. Lender of the last resort


b. bank to bank d. Money market
38. Penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan
bank-bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu dikenal dengan istilah:
a. Akuisisi c. Merger
b. Konsolidasi d. Kombinas
39. Kriteria penilaian yang harus dilakukan bank untuk mendapatkan nasabah yang benar-benar
menguntungkan dilakukan dengan analisis 5 C dan 7 P. dibawah ini yang termasuk kedalam 5 C
kredit tersebut adalah:
a. Company c. Condition
b. Control d. Competition
40. Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang memperngaruhi suku bunga pinjaman kecuali:

a. kebijakan pemerintah c. Pajak

b. Jangka Waktu d. Persaingan

41. Komponen dalam menentukan suku bunga kredit antara lain:

a. Hubungan baik c. Kebijakan pemerintah


b. cost of fund d. Persaingan
42. Dibawah ini merupakan contoh bank milik swasta nasional, kecuali:

a. City Bank c. Bank Muamalat

b. Bank niaga d. Bank Lippo

43. Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia dikenal dengan:

a. Asuransi c. Pegadaian

c. Baitul Maal d. Leasing

44. Bank adalah badan hukum yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
menyalurkannya kepada masyarkat dalam rangka meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.
Ini merupakan definisi bank dalam:
a. UU No.7 tahun 1992
b. UU No.10 tahun 1998
c. UU No.29 tahun 2002
d. UU No.10 tahun 1992

58
45. Dibawah ini tidak termasuk dalam pelaku utama dalam kegiatan dunia perbankan, yaitu:

a. Surplus unit (masyarakat yang kelebihan dana)


b. Deficit unit (masyarakat yang kekurangan dana)
c. Teller
d. Bank
46. Surat berharga seperti wesel yang dikeluarkan oleh bank dan dapat diperjual belikan disebut:
a. Bank Garansi c. Bank Draft
b. Letter of Credit (L/C) d. Travel Check
47. Pak Ahmad adalah seorang pengusaha kelapa sawit asal kota Pekan Baru. Beliau ingin mengirim
biaya sekolah anaknya yang bernama Fahriah yang menjadi putri kesayangannya karena gemar
menuntut ilmu dan taat beribadah. Fahriah merupakan salah seorang mahasiswa STEI Tazkia.
Dalam kisah diatas pak Ahmad dapat memanfatkan jasa perbankan berupa:
a. Inkaso c. Transfer

b.Clearing d. Bank garansi

48 Produk jasa bank yang digunakan untuk menjamin perdagangan ekspor impor antar negara
disebut:
a. Bank Garansi c. Bank Draft

b. Letter of Credit (L/C) d. Travel Check

48. Kantor bank yang paling kecil dimana kegiatannya hanya meliputi teller/ kasir saja, termasuk
dalam klasifikasi……
a. Kantor kas c. . Kantor cabang penuh

b. Kantor pusat d. Kantor cabang pembantu

49. BI harus membuat peraturan dan mengontrol serta mengawasi semua kegiatan perbankan dalam
teritorial Indonesia. Dalam hal ini Bi menjalankan fungsi….
a. Bank sirkulasi c. Bank to bank
b. Bank penjamin d. Bank garansi
50. Yang dimaksud bahwa BI sebagai lender of the last resort adalah:
a. BI sebagai tempat terakhir untuk meminjam dana oleh bank

b. BI sebagai pembuat peraturan perbankan di Indonesia

c. BI sebagai pengatur lalu lintas peredaran rupiah

d. BI sebagai lembaga penyelesai sengketa perbankan

51. Bank mempunyai tiga kegiatan utama yang bersifat umum, yaitu kecuali:

a. Funding (menghipun dana)


b. Financing /credit (penyaluran dana)
c. Financial services (pelayanan jasa-jasa keuangan)
d. Mengatur lalu lintas keuangan
52. Apa yang dimaksud dengan intermediasi keuangan?proses pengumpulan surplus dana dari unit
ekonomi yaitu sektor usaha, pemerintah dan individu atau rumah tangga, untuk disalurkan
kepada unit ekonomi defisit.

59
53. Apakah kepanjangan dari ATM? ATM : Automated teller machine
54. Siapakah gubernur Bank Indonesia sebelum Burhanuddin Abdullah? Syahril Sabirin
55. Apakah perbedaan antara bank devisa dengan bank non devisa? bank yang dapat melaksanakan
transaksi keluar negri atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan.bank
non devisa sebaliknya.
56. Penilaian kesehatan sebuah bank oleh BI ditentukan oleh beberapa aspek yang dikenal dengan
istilah CAMEL. Apa yang dimaksud dengan C A M E L? CAMEL (Capital – Aset –
Management – Earning – Liquidity)
57. Sebutkan sumber-sumber dana bank dari masyarakat luas!
1. simpanan Giro
2. simpanan Tabungan
3. Simpanan Deposito
58. Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) di Indonesia adalah:

a. 14 b. 15 c.11 d.12

59. Jumlah Unit Usaha Syariah (UUS) di bank Syariah adalah:

a. 22 b. 23 d. 24 d. 25

60. Bank syariah pertama kali di Indonesia adalah:


a, Bank Syariah Mandiri b. Bank Mega Syariah Indonesia

c. BNI Syariah d, Bank Muamalah Idonesia

61. Undang-undang perbankan syariah di Indonesia adalah

a. No 10 tahun 1999 c. No 10 tahun 1998

b. No 27 tahun 1997 d. No 3 tahun 1992


62. Bank Islam Malaysia Berhad di dirikan pada tahun

a. 1982 b. 1983 c. 1984 d. 1985

63. Bank Islam pertama kali di dunia adalah


a. Bank Islam Berhad Malaysia b. Bank Muamalah Indonesia
c Faisal Islami bank d. Mit Ghamr Bank
64. Rancangan pendirian IDB disetujuai pada sidang mentri keuangan OKI di Jeddah pada tahun
a. 1975 b. 1965 c. 1985 d. 1995
65. Istilah penetapan harga dalam ekonomi Islam disebut
a. Talaqqi b. Najasy c. Tas’ir d. Tijari
66. Sarana perhitungan hutang-piutang antar bank, guna memperluas dan memperlancar lalu lintas
pembayaran giral dalam suatu wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, disebut:

a. ATM c. Wesel
b. Kliring d. Inkasso
67. Apa nama kebijakan moneter yang diambil oleh Bank Indonesia untuk mengatasi inflasi yang
terjadi di Indonesia?
a. Tight Money Policy b. Easy money Policy

c.. Money laundring policy d. A dan B benar

60
68. Yang termasuk ke dalam lembaga keuangan bank adalah:

a. BPR c. Asuransi

b. Pasar modal d. Pegadaian

69. Penggabungan dari dua bank atau lebih dengan cara mendirikan bank baru dan membubarkan
bank-bank tersebut tanpa melikuidasi terlebih dahulu dikenal dengan istilah:
a. Akuisisi c. Merger
b. Konsolidasi d. Kombinasi
70. Perusahaan sewa guna usaha di Indonesia dikenal dengan:
a. Asuransi c. Pegadaian

b. Baitul Maal d. Leasing

71. Di antara kejadian berikut mana yang bukan merupakan transaksi usaha ?
a. Penyetoran sejumlah uang oleh pemilik untuk kepentingan usaha.
b. Pembelian Bahan Baku secara tunai.
c. Penjualan Barang Dagangan secara kredit.
d. Kenaikan Suku Bunga Pinjaman di Bank.
72. Produk jasa bank yang digunakan untuk menjamin perdagangan ekspor impor antar negara
disebut:

a. Bank Garansi b. Letter of Credit (L/C)

c. Bank Draft d. Travel Check

73. Undang-undang perbankan syariah di Indonesia adalah

a. No 10 tahun 1999 b. No 10 tahun 1998

c. No 27 tahun 1997 d. No 3 tahun 1992

74. BI harus membuat peraturan dan mengontrol serta mengawasi semua kegiatan perbankan dalam
teritorial Indonesia. Dalam hal ini Bi menjalankan fungsi….

a. Bank sirkulasi b. Bank penjamin

c. Bank to bank d. Bank garansi

75. Krisis di Amerika Serikat yang disebut sub prime Mortgage menyebabkan dampak negative bagi
Negara lain, terjadi pada tahun
a. Akhir tahun 2008
b. Akhir tahun 2009
c. Akhir tahun 2010
d. Akhir tahun 2007
e. Akhir Tahun 2006
76. Berapa Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) pada akhir tahun 2010
a. 23 BUS c. 21 BUS
b. 25 BUS d. 22 BUS
77. IFRS kepanjangan dari :
a, Islamic Financial Reporting System

61
b, Islamic Financial Reporting Standard
c, Islamic Financial Reporting Services Board
d, International Financial Reporting Standard
e, International Financial Reporting System
78. IFSB (Islamic Financial Service Board) merupakan hasil kerjasama antar IMF, IDB, dan atas
kesepakatan Gubernur Bank Sentral dari 12 negara. Kapan terbentuknya IFSB ini :
a. 5 November 2002
b. 11 Maret 2002
c. 3 Maret 2002
d. 3 November 2002
e. 1 Mei 2002
79. IDB (Islamic Development Bank) merupakan hasil kerjasama antar Negara Islam. Kapan
terbentuknya IDB ini dan dimana :
a. Tahun 1976 di Banglades
b. Tahun 1977 di Pakista
c. Tahun 1975 di Jeddah
d. Tahun 1980 di Jordania
e. Tahun 1978 di Mesir
80. Apa yang dimaksud dengan sub prime mortgage : orang yang berpenghasilan rendah di beri
kredit perumahanan dengan tingkat suku bunga yang rendah
81. Berapa Market Share Perbankan Syariah pada tahun 2009 :
a. 5%
b. 1.5%
c. 4%
d. 3%
e. 2.5%
82. Komisi yang menangani perbankan dan keuangan di DPR RI adalah :
a. Komisi XI d. Komisi VI
b. Komisi IX e. Komisi III
c. Komisi I
83. Bank yang sekarang berubah menjadi namanya Bank Mutiara sebelumnya bernama : Bank
Century
84. Bank syariah pertama kali muncul di dunia bernama
a. Mit Ghamar c. Bank Lariba
b. Bank Muamalat d. Bank Syariah Mandiri
85. Kebijakan office chanelling di Indonesia mulai diberlakukan sejak tahun
a. Awal tahun 2006 c. Awal 2007
b. Akhir 2003 d. Tahun 1999
86. UU Bank Syariah mulai ada sejak tahun
a. Tahun 2007 c. Tahun 2006
b. Tahun 2009 d. Tahun 2008
87. UU Sukuk mulai berlaku di Indonesia sejak tahun
a. Tahun 2007 c. Tahun 2009
b. Tahun 2008 d. tahun 2010

62
SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM
Joseph Schumpeter, mengabaikan peranan kaum Muslimin dalam sejarah pemikiran ekonomi.
Menyebut adanya The Great Gap, selama 500 tahun dari zaman filosof Yunani ke zaman St. Thomas
Aquinas
Siddiqi membagi sejarah pemikiran ekonomi Islam dalam tiga fase, yaitu:
1. Fase Pertama(masa awal Islam – 450H/1058M)
2. Fase Kemajuan(450H/1058M – 850H/1446M)
3. Fase Stagnasi(850H/1446 – 1350H/1932)
Sebelum semua fase tersebut, adalah fase Rasulullah SAW dan Khulufaurrasyidin, beserta
sistem ekonomi Islam yang diterapkan pada masa-masa tersebut. Dalam rangkuman ini dibagi
menjadi dua bagian besar, yaitu fase Rasulullah SAW dan Khulafaurrasyidin, dan fase pasca Rasul
dan Khulafa.

Perekonomian Pada Masa Rasululloh

- Sebelum terbentuknya Negara Islam Madinah, terdapat dua pertemuan dengan penduduk
Madinah dari kabilah Aus dan Khazraj, yaitu dua kabilah terbesar di Madinah
- Pertemuan tersebut berlangsung dua kali di Aqabah, yaitu tahun 12 kenabian yang disebut
dengan Bait Aqabah Pertama, dan tahun 13 kenabian yang disebut dengan Bait Aqabah
Kedua.
- Nama kota Madinah sebelum hijrah adalah Yatsrib
- Tugas pertama yang dilakukan Rasulullah SAW setibanya di Madinah adalah mendirikan
Masjid Nabawi

A. Awal Pemerintahan Islam di Madinah

Pada saat awal didirikanya pemerintah islam, dapat dikatakan kondisi masyarakat madinah masih
sangat tidak menentu dan memprihatinkan, Dalam hal ini, strategi yang digunakan oleh Rasulullah
SAW adalah dengan melakukan langjah-langkah sebagai berikut :

1. Membangun masjid utama sebagai tempat untuk mengadakan forum bagi para
pengikutnya.
2. Merehabilitasi muhajjirin mekkah di madinah.
3. Membuat konstitusi masyarakat.
4. Menciptakan kedamaian dalam Negara.
5. Mengeluarkan hak dan kuwajiban bagi warga negaranya.
6. Menyusun system pertahanan Negara.
7. Meletakan dasar-dasar system keuangan Negara.

B. Pemikiran Ekonomi Rasulullah SAW pada masa awal Pemerintahan Islam

 Beberapa larangan yang diberlakukan oleh Rasulullah SAW ntuk menjaga agar seseorang
dapat berbuat adil dan jujur, yaitu :

1. Larangan najsy.
2. Larangan bay ba’dh Ala ba’dh.

63
3. Larangan tallaqi Al-rukhban.
4. Larangan ihtinaz dan ikhtikar.

Dari langkah-langkah yang dilakukan Rasulullah SAW sehingga terjadilah aktivitas


mempersaudarakan kaum ansar dan kaum muhajirin dengan menerapkan muzara’ah, sehingga tumbuh
mata pencaharian baru bagi kaum muhajirin. Sampai akhirnya madinah dinyatakan tempat anti
peanggaran antara dua harrashnya ( daerah pegunungan berapi disekitar madinah ), padang rumputnya
tidak boleh dipotong, pepohonanya tidak boleh ditebang dan tidak boleh membawa senjata untuk
perkelahian, kekerasan ataupun peperangan.

C. Kebijakan fiskal pada masa nabi Muhammad saw adalah Melarang penimbunan uang (kanz).
D. Sistem ekonomi rasulullah, ada beberapa prinsip-prinsip yang dipakai oleh Rasulullah, yang
berpokok tentang kebijakan ekonomi islam yang dijelaskan Al-qur’an sebagai berikut :
1. Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah swt.
2. Manusia hanyalah khlifah Allah swt dimuka bumi.
3. Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah atas rahmat Allah swt, oleh karena
itu, manusia yang kurang beruntung mampunyai hak atas sebagian kekayaan yang dimiliki
saudaranya.
4. Kekayaan harus diputar dan tidak boleh ditimbun.
5. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya, termasuk riba harus dihilangkan.
6. Menetapkan system warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang dapat melegimitasi
berbagai konflik individu.
7. Menghilagkan jurang pemisah antara golongan miskin dan kaya.

E. Sumber-sumber pendapatan Negara.

 Berdasarkan jenisnya :
- Pendapatan primer.
1. Ghanimah : pendapatan dari hasil perang.
2. Fay’i : harta peninggalan suku bani nadhir.
3. Kharaj : pajak atas tanah yang dipungut kepada non-muslim ketika khaibar dilakukan pada
tahun ke-7 hijriyah, jumlah kharaj dari tanah tetap, yaitu setengah dari hasil produksi.
4. Waqf
5. Ushr : zakat dari hasil pertanian termasuk buah-buahan
6. Jizyah : pajak perkepala yang dipungut oleh pemerintah islam dari orang-orang yang bukan
islam sebagai imbalan bagi keamanan diri mereka.

- Pendapatan sekunder.
1. Uang tebusan.
2. Pinjaman.
3. Amwal fadhla.
4. Nawaib.
5. Shodaqoh lain seperti qurban dan kaffarat.
6. Hadiah.

 Berdasarkan sumbernya.
- Muslim : zakat, ushr, zakat fitrah, waqf, amwal fadhl, nawaib, shodaqoh lain, dan khums.
- Non-muslim : jizyah, kharaj, ushr ( 5% )

64
- Umum : ghanimah, fay’I, uang tebusan, pinjaman dari muslim atau non-muslim, dan hadiah
dari pemimpin atau pemerintah.

F. Pengeluaran Negara di masa Rasulullah saw.

 Primer :
1. pembiayaan pertahanan, seperti persenjataan, unta, kuda, dan persediaan.
2. Pembiayaan gaji untuk wali, qadi, guru, imam, muadzin, dan pejabat Negara lainya.
3. Pembayaran upah kepada para sukarelawan.
4. Pembayaran utang Negara.
 Sekunder.
1. Bantuan untuk orang belajar agama di madinah.
2. Hiburan untuk delegasi keagamaan.
3. Hiburan untuk para utusan suku dan Negara serta biaya perjalanan mereka.
4. Pembayaran utang untuk orang yang meninggal dalam keadaan miskin.
5. Pembayaran tunjangan untuk sanak saudara Rasulullah saw.

G. Baitul Maal

Rasulullah saw merupakan kepala Negara pertama yang memperkenalkan konsep baru di bidang
keuangan Negara pada abad ke tujuh, yakni sumua hasil pengumpulan Negara harus dikumpulkan
telebih dahulu dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan Negara. Status hasil
pengumpulan itu adalah milik Negara dan bukan milik individu. Meskipun demikian, dalam batas-
batas tertentu , pemimpin Negara dan para pejabat lainya dapat menggunakan harta tersebut untuk
menculupi kebutuhan pribadinya. Tempat pengumpulan itu disebut baitul maal atau bendahara
Negara.] Pada masa pemerintahan Rasulullah saw, baitul maal terletak di masjid nabawi yang ketika
itu digunakan sebagai kantor pusat Negara yang sekaligus sebagai tempat tinggal Rasulullah saw

Perekonomian Pada Masa KhulafaUrrasydin

A. Masa kekhalifahan Abu Bakar r.a ( 11-13 H / 632-635 M )


Langkah-langkah yang dilakukan oleh Abu bakar r.a dalam menyempurnakan ekonomi islam
adalah :

a. Melakukan penegakan hukum terhadap pihak yang tidak mau membayar zakat.
b. Abu bakar r.a terkeal dengan keakuratan dan ketelitian dalam mengelola dan menghitung
zakat.
c. Pengembangan baitul maal dan pengangkatan penanggung jawab baitul maal.
d. Menerangkan konsep balance budget policy pada baitul maal.
e. Secara individu Abu Bakar adalah seoarang praktisi akad-akad perdagangan.

B. Masa kekhalifahan Umar bin Khatab r.a.

 Mendirikan baitul mal pusat dan daerah.


 Menerapkan prinsip keutamaan dalam membagikan harta baitul mal (tidak sama rata).
 Menyediakan dana cadangan di baitul mal.
 Mendirikan Al Divan (badan yang bertugas mengurusi pembayaran tunjangan dan pension).
 Mendirikan Komite Nassab (badan yang bertugas melakukan sensus penduduk).

65
 Membangun infrastruktur (Kanal di Mesir).
 Menerapkan zakat kuda.

Besar Tunjangan

- 12.000 Dirham : Aisyah dan Abbas bin Abdul Muthalib.


- 10.000 Dirham : Istri Rasulullah SAW selain Aisyah
- 5.000 Dirham: Ali bin Abi Thalib, Hasan, Husein, dan pejuang perang Badar.
- 4.000 Dirham : Pejuang perang Uhud.
- 3.000 Dirham : Kaum Muhajirin.
- 2.000 Dirham :
o Anak kaum muhajirin, kaum Anshar dan pejuang Badar.
o Orang yang masuk Islam setelah Fathu Mekkah
o Pejuang perang lain.
o Orang yang menghadiri perjanjian Hudaibiyah.
- 800 Dirham: Penduduk Mekkah
- 200-300 Dirham: Orang Muslim di Yaman, Suriah, dan Irak.
- 25 Dinar/250 Dirham: Penduduk Madinah.
- 100 Dirham : Anak terlantar.

C. Masa kekhalifahan Utsman bin Affan r.a ( 23-35 H / 644-656 M )


Tidak ada perubahan yang signifikan pada situasi ekonomi secara keseluruhan salama enam
tahun berakhir kekhalifahan Usman bin affan, namun ada hal-hal yang dilakukan oleh khlifah Usman
bin affan, diantaranya adalah :

1. Pembangunan pengairan.
2. Pembentukan oraganisasi kepolisian untuk menjaga keamanan perdagangan.
3. Pembangunan gedung pengadilan, guna menegakkan hukum.
4. Kebijakan pembagian lahan luas milik raja Persia kepada individu dan hasilnya mengalami
peningkatan bila dibandingkan dengan masa pemerintahan Umar bin khatab r.a dari
Sembilan juta menjadi lima puluh juta dirham.
5. Menaikkan gaji dan tunjangan.
6. Membangun angkatan laut.
7. Menerapkan prinsip keutamaan dalam membagikan harta baitul mal (tidak sama rata).

D. Kekhalifahan Ali bin Abi thalib r.a ( 35-40 H / 656-661M ).

Kebijakan yang dilakukanya selama enam tahun kepemimpinannya adalah :

1. Pendistribusian seluruh pedapatan yang ada pada baitul maal berbeda dengan umar yang
menyisihkan untuk cadangan.
2. Pengeluaran angkatan laut dihilangkan.
3. Adanya kebijakan pengetatan anggaran.
4. Dan hal yang sangat monumental adalah pencetakan mata uang sendiri atas nama
pemerintahan islam, dimana sebelumnya kekhalifahan islam menggunakan mata uang dinar
dari Romawi dan dirham dari Persia.
5. Mendirikan syurthah (kepolisian).

66
Sistem Ekonomi Pada Masa Bani Umayah

Dibandingkan dengan bidang-bidang keilmuan lain, sumbangan pemerintahan kekhalifahan


Bani Umayyah di bidang ekonomi memang tidak begitu monumental. Namun demikian, terdapat
beberapa sumbangan mereka terhadap kemajuan ekonomi Islam, di antaranya adalah perbaikan
terhadap konsep pelaksanaan transaksi salam, murabahah, dan muzara’ah, serta kehadiran Kitab al
Kharaj yang ditulis oleh Abu Yusuf yang hidup pada masa pemerintahan khalifah Hasyim secara
eksklusif membahas tentang kebijaksanaan ekonomi, dipandang sebagai sumbangan pemikiran-
pemikiran ekonomi yang cukup berharga

 Perbaikan sistem politik negara pada masa Bani Umayyah dilakukan dengan pembentukan
lembaga-lembaga pemerintahan. Hal itu banyak membawa pengaruh positif bagi kehidupan
masyarakat terutama dengan dibentuknya Lembaga Keuangan Negara (Nizam Mal), yang tugasnya
adalah sebagai berikut:
1. Mengatur gaji tentara dan pegawai negara
2. Mengatur biaya tata usaha negara
3. Megatur biaya pembangunan sarana pertanian, seperti penggalian terusan dan perbaikan sarana
irigasi
4. Mengatur biaya untuk orang-orang hukuman dan tawanan perang
5. Mengatur biaya untuk perlengkapan perang
6. Mengatur hadiah untuk ulama dan satrawan negara
 Dengan adanya lembaga keuangan tersebut pemerintah mempu membangun panti untuk
orang jompo, dan anak yatim. Selain itu dibangun sarana-sarana umum, seperti masjid, jalan, dan
saluran air
 Bidang-bidang ekonomi yang terdapat pada jaman Bani Umayyah terbukti berjaya membawa
kemajuan kepada rakyatnya diantara lain :
1. Dalam bidang pertanian Umayyah telah memberi tumpuan terhadap pembangunan sector
pertanian, beliau telah memperkenalkan system pengairan bagi tujuan meningkatkan hasil
pertanian.
2. Dalam bidang industri pembuatan khususnya kraftangan telah menjadi nadi pertumbuhan
ekonomi bagi Umayyah
 Berikut ini adalah beberapa pokok fikiran Khalifah, fuqoha dan ulama pada masa
kekhalifahan Bani Umayyah yang dapat di identikasi:
1. Pemerintahan Islam pertama yang membangun kantor catatan negara dan layanan pos (al-barid)
2. Mencetak mata uang, mengembangkan birokrasi seperti fungsi pengumpulan pajak dan
administrasi politik.
3. Menerapkan kebijakan pemberian gaji tetap kepada para tentara
4. Dilakukan Pencetakan mata uang Islam tersendiri yang didistribusikan keseluruh wilayah Islam
serta melarang pemakaian mata uang lain.
5. Menjatuhkan hukuman ta’zir kepada mereka yang mencetak mata uang di luar percetakan
Negara
6. Menetapkan gaji pejabat dan dilarang pejabat tersebut melakukan kerja sampingan
7. Menerapkan kebijakan otonomi daerah.
Setiap wilayah Islam mempunyai wewenang untuk mengelola zakat dan pajak secara sendiri-
sendiri dan tidak mengharuskan menyerahkan upeti kepada pemerintah pusat. Bahkan
sebaliknya pemerintah pusat akan memberikan bantuan subsidi kepada wilayah Islam yang
pendapatan zakat dan pajaknya tidak memadai. Dan juga memberlakukan sistim subsidi antar
wilayah, dari yang surplus ke yang pendapatannya kurang.

67
8. Pada masa-masa pemerintahannya, sumber-sumber pemasukan Negara berasal dari zakat, hasil
rampasan perang, pajak penghasilan pertanian, dan hasil pemberian lapangan kerja produktif
kepada masyarakat luas.
9. Membolehkan penjualan suatu komoditi secara kredit dengan harga yang lebih tinggi dari harga
tunai.
10. Penguasa mempunyai tanggungjawab untuk mensejahterakan rakyat dan memenuhi kebutuhan
rakyat.
11. Menerapkan prinsip/azas al-Maslahah, al-Mursalah. Al-Maslahah dapat diartikan sebagai azas
manfaat (benefit), kegunaan (utility), yakni sesuatu yang memberi manfaat baik kepada
individu maupun kepada masyarakat banyak. Sedangkan prinsip al-Maslahah dapat diartikan
sebagai prinsip kebebasan, tidak terbatas, atau tidak terikat. Dengan pendekatan kedua azas ini,
pemerintah Islam memiliki hak untuk memungut pajak, bila diperlukan melebihi dari jumlah
yang ditetapkan secara khusus dalam syari’ah

Sistem Ekonomi Pada Masa Bani Abbasiyah


keberhasilan kehidupan ekonomi pemerintah Daulah Abbasiyah dilihat dalam:
1. Pertanian
Khalifah membela dan menghormati kaum tani, bahkan meringankan pajak hasil bumi
mereka, dan ada beberapa yang dihapuskan sama sekali.
2. Perindustrian
Khalifah menganjurkan untuk beramai-ramai membangun berbagai industri, sehingga
terkenallah beberapa kota dan industri-industrinya.
3. Perdagangan, Segala usaha ditempuh untuk memajukan perdagangan seperti:
a. Membangun sumur dan tempat-tempat istirahat di jalan-jalan yang dilewati kafilah dagang.
b. Membangun armada-armada dagang untuk melindungi parta-partai negara dari serangan
bajak laut.

FASE PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM


Fase Pertama (699- 1058 M).

 Zain bin Ali (699-738 M)


o Kebolehan penjualan kredit lebih tinggi daripada tunai dan larangan pembayaran yang
ditunda lebih tinggi daripada pembayaran tidak ditunda

 Abu Hanifah (699-767 M)


o Kitab: Al Musnad dan Fiqh Al Akbar
o Pendiri mazhab Hanafi.
o Mengatur tentang kontrak salam (harus jelas jenis barang, kualitas, waktu dan tempat
penyerahan).
o Menjelaskan tentang murabahah.
o Membebaskan zakat bagi orang terlilit hutang dan tidak membebaskan zakat atas perhiasan.
o Melarang muzaraah jika tidak ada panen.

 Abu Yusuf (731-798 M)


o Kitab: Al Kharaj (Canon of Taxation): Membahas tentang perpajakan.
o Seorang hakim (Qadi al Qudhah).
o Murid Abu Hanifah.

68
o Tugas utama penguasa adalah mensejahterakan rakyat.
o Pembangunan infrastruktur adalah tanggung jawab pemerintah.
o Pejabat harus jujur dan amanah.
o Pembayar pajak harus diperlakukan adil dan jujur.
o Upah dan pensiun harus dibayarkan.
o Tanah menganggur (iqta) harus diberikan kepada orang yang mampu mengolahnya.
o Sumber daya publik tidak boleh dimonopoli.
o Harta harus didistribusikan.
o Menyarankan sistem muqasamah (proportional rate sesuai dengan jumlah hasil panen)
sebagai pengganti misahah (fix rate/tetap) dalam pemungutan kharaj.
o Menyarankan penghapusan qabalah (perantara pembayar kharaj antara petani dengan
pemerintah).
o Pajak langsung dipungut dan dalam pemungutan kharaj tanah tandus dan tanah subur
dibedakan.
o Ekonom muslim pertama yang menyinggung tentang pasar.
o Bisa saja harga barang mahal meskipun melimpah dan harga barang murah meskipun
sedikit.
o Harga tidak hanya tergantung pada permintaan namun juga penawaran.
o Melarang tas’ir (penetapan harga)

 Hasan Al Syaibani (750-804 M)


Kitab: Al Ikhtisab fi Rizqi Al Musthatab dan Al Kasb (Kerja).
o Yang disebut aktivitas produksi adalah akitivitas yang menghasilkan barang yang halal
saja, dan bekerja harus lah yang halal saja
o Kemaslahatan hanya bisa dicapai dengan memelihara lima maqashid syariah (agama, jiwa,
akal, keturunan, dan harta)
o Usaha perekonomian adalah ijarah (sewa), tijarah (perdagangan), ziraah (pertanian), dan
sinaah (industry
o Usaha perekonomian dibagi menjadi fardhu kifayah dan fardhu ain
o Kerja merupakan usaha untuk mengaktifkan roda perekonomian pemerintah harus
mendukung aktivitas produksi.

 Abu Ubaid (774-838 M)


Kitab: Al Amwal (The Wealth): Membahas tentang keuangan publik.
o Khalifah diberikan kebebasan memilih di antara alternatif pandangannya asalkan dalam
tindakannya itu berdasarkan pada ajaran Islam dan diarahkan pada kemanfaatan kaum
Muslim, yang tidak berdasarkan pada kepentingan pribadi
o pentingnya keseimbangan antara kekuatan finansial dari subyek non-Muslim, dalam
finansial modern disebut sebagai “capacity to pay” (kemampuan membayar) dan juga
memperhatikan kepentingan para penerima Muslim
o pengumpul kharaj, jizyah ‘ushur atau zakat tidak boleh menyiksa subyeknya
o Kaum badui tidak mendapatkan manfaat pajak lebih besar dari orang kota karena kaum
badui hanya memberikan sedikit kontribusi
o Tanah yang menganggur selama 3 tahun menjadi milik negara dan pemiliknya didenda
o Fungsi uang adalah sebagai pengukur harga dan alat tukar
o Sumber daya publik tidak boleh dimonopoli

 Yahya bin Umar (825-901 M)

69
o Kitab: Al Ahkam Al Suq. Mengatur tentang hukum pasar
o membahas tentang persoalan ihtikar dan siyasah al Ighraq (dumping)
o pabila harga di pasar mengalami ketidak stabilan karena ulah dari segelintir para pedagang,
maka pemerintah sebagai lembaga formal harus melakukan intervensi terhadap harga di
pasar tersebut, dengan mengembalikan tingkat harga pada equilibrium
price (keseimbangan harga)
o melarang adanya praktek monopoli murni (pure monopoly)
o Pelaku ikhtikar (penimbunan/monopoly rent seeking) dijual barang dagangannya dan
keuntungannya disedekahkan
o Melarang tas’ir (penetapan harga).

 Ibnu Miskawaih
o Kitab: Tahdib Al Akhlaq
o Berbicara tentang pertukaran dan peranan uang
o manusia merupakan makhluk sosial dan tidak bisa hidup sendiri. Untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, manusia harus bekerja sama dan saling membantu dengan
sesamanya.
o Kelebihan dinar adalah tahan lama, mudah dibawa, nilainya tidak turun, dikehendaki
semua orang, dan orang senang melihatnya

 Al Mawardi (974-1058 M)
o Kitab: Adab ad Dunya wa ad Din: Membahas tentang perilaku ekonomi seorang muslim
o pelaksanaan Imamah (kepemimpinan politik dan keagamaan) merupakan kekuasaan
mutlak (absolut) dan pembentukannya merupakan suatu keharusan demi
terpeliharanya agama dan pengelolahan dunia
o Sebuah negara Islam yang baik menurut Al-Mawardi dianataranya memenuhi beerapa
persyaratan sebagai berikut:
 Agama
 Penguasa Karismatik
 Keadilan Merata
 Keamanan yang Kuat dan Menjamin
 Kesuburan Tanah
 Harapan Keberlangsungan hidup
o Kekayaan yang terlihat (hewan dan hasil pertanian) zakatnya dikumpulkan negara
sedangkan kekayaan yang tidak terlihat (perhiasan) zakatnya disalurkan sendiri
o Negara boleh menerapkan pajak baru atau meminjam jika terjadi defisit anggaran
o Besar kharaj ditentukan oleh kesuburan tanah, jenis tanaman, irigasi, dan jarak dari pasar
o Tarif kharaj berdasarkan ukuran tanah (misahah), ukuran tanah yang ditanami saja, atau
hasil panen (muqasamah)
o Harta baitul mal terdiri dari harta yang harus didistribusikan dan harta yang menjadi aset
baitul mal
o Harta yang menjadi aset baitul mal (fai) digunakan untuk gaji pegawai dan kepentingan
umum
o Jika fai kurang maka kekurangannya ditanggung publik (fardhu kifayah
o Hisbah (dewan pengawas) dan muhtasib (pengawas) harus diutamakan negara

Fase Kedua/Masa Keemasan (1058-1446 M)

70
 Al Ghazali (1058-1111 M)
o Kitab
 Mizan Al Amal
 Ihya Ulumuddin: Membahas tentang pasar
 Al Tibr Al Masbuk fi Nasihat Al Muluk: Membahas tentang keuangan public
o kesejahteran (maslahah) dari suatu masyarakat tergantung kepada pencarian dan
pemeliharaan lima tujuan dasar, yakni agama (al-dien), hidup atau jiwa (nafs) keluarga
atau keturunan (nasl), harta atau kekayaan (mal), dan intelek atau akal (aql)
o aspek ekonomi dari fungsi kesejahteraan sosialnya dalam sebuah kerangka hierarki utilitas
individu dan sosial yang tripartie yakni kebutuhan (daruriat), kesenangan atau kenyamanan
(hajat), dan kemewahan (tahsinaat
o aktivitas ekonomi harus dilakukan secara efisien karena merupakan bagian dari
pemenuhan tugas keagamaan seseorang
o tiga alasan mengapa seseorang harus melakukan aktivitas-aktivitas ekonomi, yaitu:
pertama, untuk mencukupi kebutuhan hidup yang bersangkutan. Kedua, untuk
mensejahterakan keluarga. Ketiga, untuk membantu orang lain yang membutuhkan
o Manusia dipandang sebagai maximizers dan selalu ingin lebih
o pendapatan dan kekayaan seseorang berasal dari tiga sumber, yaitu pendapatan melalui
tenaga individual, laba perdagangan, dan pendapatan karena nasib baik
o Distribusi kekayaan harus dilakukan secara sukarela
o Evolusi pasar: sistem barter berubah menjadi sistem pasar
o Membahas kurva penawaran (petani menjual barangnya lebih murah jika tidak laku).
o Membahas elastisitas permintaan (mengurangi margin keuntungan akan meningkatkan
penjualan dan menaikkan laba).
o Membahas inelastisitas permintaan (Makanan adalah kebutuhan pokok sehingga tidak
boleh dijual dengan hara tinggi/permintaan makanan inelastis)
o Laba adalah kompensasi dari resiko dan ketidakpastian
o Laba tidak boleh terlalu tinggi (hanya sekitar 5-10%).
o Melarang ikhtikar dan tadlis
o Produksi barang-barang kebutuhan pokok adalah fardhu kifayah dan negara harus
menjaminnya
o Terdapat tiga jenis persaingan, yaitu persaingan wajib (persaingan dalam beragama),
persaingan yang disukai (persaingan dalam memperoleh kebutuhan pokok), dan
persaingan yang dibolehkan (persaingan dalam memperoleh barang mewah
o Problema barter adalah kurangnya angka penyebut yang sama, barang tidak dapat dibagi,
dan harus ada dua keinginan yang sama
o Emas dan perak hanya digunakan sebagai uang dan uang tidak boleh dipalsukan
o Utang publik diizinkan jika dijamin dengan pendapatan masa depan. Diadopsi di AS
menjadi revenue bond
o Untuk menghilangkan kemiskinan dapat dilakukan pembagian harta secara paksa

 Ibnu Taimiyah (1263-1328 M)


o Kitab:
 al Hisbah fi al Islam (Lembaga Hisbah dalam Islam)
 al Siyasah al Syar’iyyah fi Ishlah al Ra’I wa al Ra’iyah (Hukum Publik dan Privat
dalam Islam)
o harga ditentukan oleh kekuatan penawaran dan permintaan

71
o naik dan turunya harga tidak selalu disebabka oleh tindakan tidak adil dari sebagian orang
yang terlibat transaksi. Bisa jadi penyebabnya adalah penwaran yang menurun akibat
inefisiensi produksi
o Perubaha dalam penawaran digambarkan sebagai peningkatan atau penurunan dalam
jumlah barang yang ditawarkan, sedangkan permintaan sangat ditentukan oleh selera dan
pendapatan.
o Ibnu taimiyah mengemukakan antara relevansi antara kredit terhadap penjualan.
Implikasinya yaitu transaksi kredit merupakan hal yang wajar. Ketika menetapkan harga,
para penjual harus memperhitungkan ketidakpastian pembayaran pada masa mendatang.
o menentang peraturan yang berlebihan ketika kekuatan pasar secara bebas bekerja untuk
menentukkan harga yang kompetitif
o Kenaikan harga karena penurunan supply dan kenaikan demand adalah kehendak Allah
SWT
o Faktor yang mempengaruhi permintaan:
- Keinginan masyarakat (raghbah) terhadap barang.
- Jumlah peminat (tullab) suatu barang.
- Lemah kuatnya kebutuhan terhadap barang.
- Kualitas pembeli.
- Jenis uang yang digunakan.
- Besar kecilnya biaya produsen/penjual.
- Kepemilikan resiprokal antara penjual dan pembeli
o Fungsi uang adalah sebagai pengukur harga dan alat tukar.
o Uang tidak boleh diperdagangkan
o Mata uang berkualitas buruk akan menyingkirkan mata uang berkualitas baik (Gresham
Law).
o Tidak boleh ada seignorage (pengambilan keuntungan dari selisih nilai nominal dengan
nilai intrinsik uang

 Al Syatibi (1388 M)
o Kitab: Al Mufawaqat fi Ushul Al Syariah
o Menolak individu yang menguasai hajat hidup orang banyak
o Pemungutan pajak harus dilihat dari sudut pandang maslahah
o Al saytibi membagi Maqashid menjadi tiga tingkatan yaitu dharuriyat (pelaksanaan ajaran
Islam), hajiyat (kebolehan berbisnis), dan tahsiniyat (sopan santun)
o Dharuriyat adalah pokok dari hajiyat dan tahsiniyat. Jika dharuriyat rusak maka hajiyat dan
tahsiniyat akan rusak.

 Ibnu Khaldun (1332-1406 M)


o Kitab: Al Muqadimah
o Ibnu Khaldun menganjurkan organisasi sosial dan produksi dalam bentuk suatu
spesialisasi kerja. Hanya spesialisasi saja yang memberikan produktivitas yang tinggi
o Berpendapat Kekayaan suatu bangsa tidak ditentukan dari jumlah uang yang dimiliki
melainkan dari tingkat produksi dan neraca pembayaran yang sehat
o Nilai suatu barang sama dengan nilai tenaga kerjanya
o Uang berfungsi sebagai ukuran nilai dan cadangan nilai
o Dalam hal baramg dan harganya , Jika barang melimpah harganya murah dan jika barang
sedikit harganya mahal

72
o Perbedaan harga akan terjadi seperti, Harga bahan pokok di kota lebih murah daripada di
desa karena suplai bahan pokok di kota lebih besar daripada di desa.
o Adanya teori distribus optimum,:
- Jika gaji terlalu rendah maka pasar akan lesu namun jika gaji terlalu tinggi maka
akan terjadi inflasi.
- Jika laba terlalu rendah penjual tidak memiliki cukup modal untuk berdagang dan
jika laba terlalu tinggi penjual akan bangkrut karena inflasi.
 Jika pajak terlalu rendah pemerintah tidak dapat berjalan namun jika pajak terlalu
tinggi terjadi tekanan fiscal
o Adanya teori siklus populasi:
- Populasi mengalami pertumbuhan sehingga permintaan dan penawaran naik.
- Datang imigran baru sehingga daya dukung lingkungan menurun.
- Populasi mengalami penurunan.
o Kekayaan suatu negara tidak ditentukan oleh jumlah uang/emas yang dimiliki negara
tersebut, namun:
1. Tingkat produksi domestik yang tinggi.
2. Neraca pembayaran yang positif
o Teori siklus perpajakan
- Pajak rendah sehingga laba besar dan pelaku usaha lebih semangat.
- Kebutuhan pemerintah naik sehingga pajak naik dan laba lebih kecil sehingga
semangat pelaku usaha menurun dan produksi turun.
- Pemerintah tidak dapat menurunkan pajak sehingga harus mengambil alih
(nasionalisasi) usaha para pelaku usaha yang kehilangan semangat karena laba kecil.
- Pemerintah terlalu dominan di pasar sehingga pelaku usaha lain kalah dan keluar
dari pasar.
- Pendapatan pajak menurun dan pemerintah lebih miskin.
- Banyak orang meninggalkan negara dan peradaban runtuh

 Al Maqrizi (1364-1442 M)
o Kitab: Ighatsah Al Ummah bi Kasyf Al Ghummah: Membahas tentang inflasi.
o Mata uang berkualitas buruk akan menghilangkan mata uang berkualitas baik
o Sebab natural inflation:
- Kenaikan agregate demand
- Turunnya agregate supply
o Sebab human error inflation:
- Korupsi dan administrasi yang buruk
- Pajak yang terlalu tinggi
- Peningkatan jumlah uang fulus.

Fase Ke Tiga (1446-1932 M)

 Shah Waliullah Ad-Dahlawi (1114-1176 H/1703-1763 M)


o Kitab: Hujjatullah al Balagha
o pemborosan dan kemewahan yang diumbar akan menyebabkan peradaban menjadi
merosot
o mengutuk praktek monopoli dan pengambilan keuntungan secara berlebihan dari lahan
perekonomian

73
o kejujuran dan keadilan dalam bertransaksi sebagai prasyarat untuk mencapai kemakmuran
dan kemajuan
o erlunya pembagian dan spesialisasi kerja, kelemahan dari sistem barter, dan keuntungan
dari penggunaaan uang sebagai alat tukar dalam konteks evolusi masyarakat dari primitif
ke negara maju
o faktor utama yang menyebabkan menurunnya pendapatan adalah tingkat konsumsi yang
berlebihan dengan munculnya kelas kaya-miskin, dan meningkatnya beban pajak atas
orang-orang lemah

 Muhammad Abduh (1266-1323 H/1849-1905 M)


o rus Islam mewajibkan kepada pemerintah untuk ikut campur tangan dalam urusan
perekonomian, demi kemaslahatan public
o mengecam orang-orang yang bersantai dan bermalas-masalan, dengan kondisinya yang
pengangguran, bahkan terhadap orang-orang kaya yang bersantai dan bermalas-malasan
sekalipun
o mengingatkan akan bahaya yang menimpa masyarakat karena dominasi para pemilik
modal (kapitalis)
o kemiskinan seseorang itu memang sudah menjadi sunnatullah dalam lingkungan
masyarakat. Artinya, kemiskinan itu disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah
karena faktor memang tidak mampu bekerja, atau karena gagal berusaha, atau karena
pengangguran dan malas, atau karena faktor rendahnya pendidikan
o ekonomi merupakan sikap moderat dalam pengeluaran/belanja. Artinya, pemilik harta
tidak boleh terlalu boros dalam pengeluaran dan belanja, dan juga tidak boleh terlalu
hemat atau terlalu pelit mengeluarkan harta, tapi harus dipilah dan dipilih mana yang
paling utama kemudian diurut kepada hal yang lebih utama.

 Muhammad Iqbal (1289-1357 H/1873-1938 M)


o semangat Kapitalisme, yaitu memupuk modal dan materi sebagai nilai dasar sistem ini,
bertentangan dengan semangat Islam. Demikian pula, semangat komunisme yang banyak
melakukan pemaksaan kepada masyarakat, juga bertentangan dengan nilai-nilai Islam
o Iqbal sangat prihatin terhadap petani, buruh dan masyarakat lemah lainnya. Ia menganggap
semangat Kapitalis yang eksploitatif menjadi asing bagi Islam. Ia menganggap bahwa
pembentukan keadilan sosial merupakan salah satu bagian dari tugas pemerintahan Islam,
dan memandang zakat sebagai potensi yang efektif untuk menciptakan masyarakat yang
adil.

Fase Kontemporer

 Mazhab Baqir as Sadr


- Tokohnya: Baqir As Sadr, Kadim as Sadr, Ali Syariati, dan Abbas Mirakhor
- Terdapat perbedaan yang mendasar antara ilmu ekonomi dengan Islam
- Sumberdaya ekonomi tidak terbatas, sementara keinginan manusia tidak terbatas
- Ekonomi diganti dengan iqtishad

 Mazhab Mainstream
- Tokohnya: Umer Chapra, M. A. Mannan
- Perbedaan antara ilmu ekonomi konvensional dengan ekonomi Islam adalah dalam hal cara
mencapai tujuan

74
- Persoalan ekonomi muncul karena sumberdaya ekonomi yang terbatas dan keinginan manusia
yang tidak terbatas

 Mazhab Alternatif-Kritis
- Tokohnya: Timur Kuran, M. Arif, Jomo
- Mazhab ini mengajak umat Islam untuk bersikap kritis tidak saja terhadap kapitalisme dan
sosialisme, tetapi juga terhadap ekonomi Islam yang saat ini berkembang
- Islam pasti benar, tetapi ekonomi Islam belum tentu benar sebab ia hanya merupakan
interpretasi manusia terhadap ajaran Islam

75
SOAL – SOAL
1. Sebutkan dua suku yang bertikai kemudian di damaikan oleh Rasulullah:
a. Suku Khazraj dan Suku Aad
b. Suku Aus dan Suku Azad
c. Suku Khazraj dan Suku Aus
d. Suku Nadhir dan Suku Azad
e. Suku Aad dan Suku Nadhir
2. Menurut para mufassir dan sejarahwan, perintah terakhir tentang pelarangan riba
datang pada tahun :
a. 8 H
b. 9 H
c. 10 H
d. 11 H
e. 12 H
3. Pajak yang dibebankan kepada orang kafir yang tinggal di wilayah kekuasaan Islam
dengan tujuan untuk melindungi diri orang kafir dari serangan musuh disebut:
a. Kharaj
b. Fai
c. Jizyah
d. Usyr
e. Zakat
4. Rasulullah menerapkan usyr terhadap barang-barang yang bernilai lebih dari 200
dirham. Berapa besar usyr yang dibebankan pada pedagang non muslim :
a. 5%
b. 4%
c. 2.5%
d. 3%
e. 4.5%
5. harta yang berasal dari harta benda kaum muslimin yang meninggal tanpa ahli
waris atau harta seorang muslim yang telah murtad dan pergi meninggalkan
negaranya disebut :
a. khums
b. rikaz
c. amwal fadhilah
d. nawaib
e. kafarat
6. Seperlima rampasan perang (ghanimah) disebut khums berdasarkan petunjuk Al
Qur’an Surat :
a. Surat 8 : ayat 14
b. Surat 8 : ayat 41
c. Surat 8 : ayat 7

76
d. Surat 7 : ayat 8
e. Surat 7 : ayat 41
7. Berikut nama beberapa sahabat pada masa Rosulullah :
a. Malik bin Nuwairah
b. Abbad bin Bisyr
c. Yazid Al Hushain
d. Uyainah bin Hishn
e. Rafi’ bin Mukaits
f. Amr bin Ash
g. Adh-Dhahhak
h. Basyir bin Sufyan
i. Mu’awiyah bin Abu Sufyan
j. Usamah bin Zaid bin Haritsah
k. Thalhah bin Ubaidilah
Yang diutus oleh Rasulullah mengurus shadaqah ke beberapa kabilah yang pada
awal bulan Muharram 9 H adalah
a. C,D, G dan K
b. A,B,C, dan I
c. H,I,J dan K
d. C,D,E dan F
e. F,G,A, dan K
8. Dalam Alquran Surat al-Hasyr ayat 7, Allah swt menjelaskan aspek lain tentang
pelarangan penimbunan kekayaan. Menurut para mufassir, ayat ini berkaitan dengan
wilayah Bani Nadhir yang jatuh ke tangan kaum muslimin tanpa melalui suatu
pertempuran disebut sebagai :
a. Ghanimah
b. Rikaz
c. Fai
d. Jizyah
e. Wakaf
9. Hadist yang berkaitan dengan warisan, dimana seorang sahabat pernah jatuh sakit
parah ketika Rasulullah saw datang untuk menjenguknya. Ia bertanya kepada Rasulullah
saw, “Aku memiliki harta yang melimpah dan tidak ada orang lain yang berhak menerima
harta warisan ini kecuali anak perempuanku satu-satunya. Bolehkah aku memberikan dua
pertiga dari kekayaanku ini sebagai sedekah? Rasulullah saw mengatakan, “tidak boleh”. Lalu
Sahabat kembali bertanya, “Bagaimana jika setengahnya? Sekali lagi Rasulullah
menjawabnya, “Tidak boleh” Kemudian Saad bertanya lagi, “Bagaimana jika sepertiganya?
Rasulullah bersabda “Yang demikian itu diperbolehkan sekalipun jumlah sepertiga itu masih
terlalu banyak, karena akan lebih baik bagi kamu meninggalkan keturunan dalam keadaan
kaya daripada meninggalkannya dalam keadaan miskin, sehingga mereka terpaksa memohon
pertolongan dari orang lain. Sahabat tersebut bernama :
a. Umar bin Khattab
b. Saad bin Waqqas
c. Sa’id bin Zayd bin ‘Amr

77
d. Mu’adz bin Jabal
e. Zubair bin Awwam
10. Berikut adalah pengeluaran Negara pada masa pemerintahan Rasulullah SAW, yang
tidak termasuk pada sumber pengeluaran Negara yang bersifat primer adalah :
a. Biaya pertahanan seperti persenjataan, unta, dan persediaaan
b. Bantuan untuk musafir (dari daerah fadak)
c. Tunjangan untuk sanak saudara Rasulullah
d. Pembayaran gaji untuk wali, qadi, guru, imam, muadzin, dan pejabat negara
lainnya.
e. Penyaluran zakat dan ushr kepada yang berhak menerimanya menurut
ketentuan Alquran, termasuk para pemungut zakat
11. Berapa lama Abu Bakar as-sidiq diamanahin menjadi seorang khalifah :
a. 3 tahun
b. 6 tahun
c. 8 tahun
d. 2 tahun
e. 5 tahun
12. Pada Masa Umar bin Khattab pernah terjadi paceklik di tahun 19 H, berikut langkah-
langkah yang dilakukan oleh khalifah, kecuali :
a. Sholat Istisqo
b. Import Gandum
c. Kebijakan Penghematan
d. Bantuan dari daerah Subur
e. Meningkatkan pendapatan
13. Umar bin khattab dikenal sebagai tokoh yang inovatif, dalam berijtihad salah satu
ijtihadnya dalam bidang ekonomi mengenai zakat adalah :
a. Mengqiyaskan bahwa meminum khamar sama hukumannya dengan berzina
b. Kasus tidak memberi atau mengurangi porsi zakat kepada para Muallaf
c. Memerangi orang yang tidak membayar zakat
d. Bertayammum dalam melakukan sholat
e. Memerangi orang yang murtad
14. Menurut sejarah siapakah yang paling terkenal di masa bani umayyah :
a. Umar bin Abdul Aziz
b. Abdul Malik bin Marwan
c. Harun Al-Rasyid
d. Al-Makmun
e. Ibnu Khaldun
15. Mata uang Islam sendiri pertama kali di buat dengan mencantumkan kalimat
Bismillahirahmanirrahim pada masa bani Umayyah pada khalifah :
a. Marwan bin Hakam
b. Al-Walid bin Abdul Malik
c. Sulaiman bin Abdul Malik
d. Abdul Malik bin Marwan
e. Hisyam bin Abdul Malik
16. Menurut sejarah siapakah yang paling terkenal di masa bani Abbasiyah:

78
a. Umar bin Abdul Aziz
b. Abdul Malik bin Marwan
c. Harun Al-Rasyid
d. Al-Makmun
e. Ibnu Khaldun
17. Pusat pemerintahan bani Abbasiyah terletak di daerah mana :
a. Irak
b. Damaskus
c. Turki
d. Mekkah
e. Madinah
18. Pada masa Khalifah Harun al-Rasyid, lembaga yang bertugas mengurus kekayaan
Negara yang berupa hasil bumi, seperti: emas, perak, tembaga dan besi bernama :
a. Diwan Al-Khazanah
b. Diwan Al-Azra
c. Diwan Khazain As-Siaah
d. Diwan Al-Dziwam
e. Diwan At-Tauqi
19. Isi kitab yang menjelaskan tentang keuangan Negara yang salah satunya membahas
tentang perubahan pemungutan pajak yang dilakukan secara langsung (wazifah)
berubah menjadi Muqosamah yaitu menggunakan nishab (rasio) tertentu dari total
output yang mereka hasilkan. Yaitu berasal dari kitab (buku) :
a. Muqoddimah
b. Kitab Al-Amwal
c. Ihya Ulumuddin
d. Kitab Al-Hisbah fil Islam
e. Kitab Al-Kharaj
20. Berikut ini adalah beberapa usaha-usaha dalam perekonomian, yang paling utama
dan terpenting menurut Asy-Syaibani adalah:
a. Sewa Menyewa
b. Pertanian
c. Perdagangan
d. Perindustrian
e. Jasa
21. Kitab yang banyak membahas tentang keuangan publik yang bernama kitab al-
amwal adalah karya dari :
a. Imam Syatibi
b. Abu Ubaid
c. Al-Ghazali
d. Ibnu Khaldun
e. Al-Maqrizi
22. Ibnu Khaldun menjelaskan bahwa barang-barang hasil industri, dan tenaga buruh,
juga mahal di tempat yang makmur; dikarenakan :

79
1) Karena besarnya kebutuhan yang ditimbulkan oleh meratanya hidup mewah
dalam tempat yang demikian, dan padatnya penduduk
2) Gampangnya orang mencari penghidupan, dan banyaknya bahan makanan
di kota-kota menyebabkan tukang-tukang (buruh) kurang mau menerima
bayaran rendah bagi pekerjaan dan pelayanaannya
3) Karena banyaknya orang kaya yang kebutuhannya akan tenaga buruh dan
tugang juga besar
pilihlah jawaban yang paling benar :
a. 1) dan 2)
b. 1) dan 3)
c. 2) dan 3)
d. 1)
e. Semuanya benar
23. Uang sebagai cermin yang tidak mempunyai warna sendiri tapi mampu
merefleksikan semua jenis warna. Perkataan tersebut merupakan perkataan dari :
a. Al-Ghazali
b. Al-Maqrizi
c. Ibnu Taimiyah
d. Ibnu Khaldun
e. Asy-Syatibi
24. “Naik dan turunnya harga tidak selalu diakibatkan oleh kezaliman orang-orang tertentu.
Terkadang, hal tersebut disebabkan oleh kekurangan produksi atau penurunan impor barang-
barang yang diminta….perkataan tersebut merupakan ide dari :
a. Abu Yusuf
b. Ibnu Taimiyah
c. Ibnu Khaldun
d. Al-Ghazali
e. Al-Maqrizi
25. Rasulullah SAW diangkat menjadi Rasul pada tahun :
a. 45 tahun
b. 25 tahun
c. 40 tahun
d. 30 tahun
e. 37 tahun
26. Masa Ibnu khaldun, berlangsung antara :
a. 1332-1406 M
b. 1332-1400 M
c. 1300-1422 M
d. 1300-1406 M
e. 1300-1400 M
27. Kitab yang banyak membahas tentang hukum pasar (Ahkam al-suuq) adalah karya
dari:
a. Imam Syatibi
b. Al-Ghazali

80
c. Yahya bin Umar
d. Ibnu Khaldun
e. Ibnu Taimiyah
28. Dalam ekonomi barter sekalipun uang tetap diperlukan, ini merupakan pandangan
dari :
a. Keynes
b. Al-Ghazali
c. Al-Maqrizi
d. Ibnu Taimiyah
e. Ibnu Khaldun
29. Inflasi dalam Islam terbagi menjadi 2 bagian, yaitu: Natural Inflation dan Human
Error Inflation, pemikiran ini diungkapkan oleh :
a. Ibnu Khaldun
b. Ibnu Taimiyah
c. Al-Ghazali
d. Al-Maqrizi
e. Abu Ubaid
30. Berikut ini adalah nama tokoh-tokoh ekonomi kontemporer yang berasal dari
mazhab mainstream, kecuali:
a. Umar Chapra
b. Nejatullah Siddiqi
c. Abdul Manan
d. Tidak ada jawaban yang benar
e. Kurshid Ahmad

Jawaban

No Jawaban No Jawaban No Jawaban

1 C 11 D 21 B

2 B 12 E 22 E

3 C 13 B 23 A

4 A 14 A 24 B

5 C 15 D 25 C

6 B 16 C 26 A

7 D 17 A 27 C

8 C 18 B 28 B

9 B 19 E 29 C

81
10 C 20 B 30 D

82
EKONOMI MIKRO KONVENSIONAL
MASALAH EKONOMI

 Ilmu Ekonomi: Ilmu yang mempelajari perilaku individu dan masyarakat dalam menentukan
pilihan untuk menggunakan sumber daya langka (Ekonomi adalah ilmu memilih/ study of
choice).
 Masalah Ekonomi: Kebutuhan manusia tidak terbatas namun sumber daya terbatas (masalah
kelangkaan).
 Barang ekonomi: Barang yang mempunyai kegunaan dan langka sehingga diperlukan
pengorbanan untuk memperolehnya.
 Barang bebas: Barang yang mempunyai kegunaan dan melimpah sehingga tidak diperlukan
pengorbanan untuk memperolehnya.
 Prinsip Ekonomi:
1. Mencapai tujuan maksimum dengan pengorbanan tertentu.
2. Mencapai tujuan tertentu dengan pengorbanan minimum.
 Opportunity Cost: Sesuatu yang mestinya diperoleh namun tidak diperoleh (kesempatan yang
hilang) karena memilih satu alternatif dan tidak memilih alternatif lain.
 Production Possibility Curve: Kurva yang menggambarkan kombinasi output maksimum yang
dapat dihasilkan ketika seluruh sumber daya produksi digunakan.
 Masalah Pokok Ekonomi:
1. Barang apa yang harus diproduksi (what)
2. Bagaimana cara memproduksi (how)
3. Untuk siapa barang diproduksi (for whom)
 Sistem Ekonomi:
1. Tradisional: Masih sangat mengandalkan alam dan tenaga manusia.
2. Pasar Bebas/ Kapitalisme: Masyarakat bebas melakukan kegiatan ekonomi dan pemerintah
tidak ikut campur dalam kegiatan ekonomi.
3. Komando/Etatisme: Pemerintah melakukan semua kegiatan ekonomi dan masyarakat tidak
bebas melakukan kegiatan ekonomi.
4. Campuran: Masyarakat bebas melakukan kegiatan ekonomi dan pemerintah ikut campur
dalam kegiatan ekonomi.
 Kegiatan Ekonomi:
1. Produksi
2. Distribusi
3. Konsumsi
 Pelaku Ekonomi
1. Konsumen: Penyedia faktor produksi dan pembeli hasil produksi.
2. Produsen: Penyedia hasil produksi dan pembeli faktor produksi.
3. Pemerintah: Pengatur ekonomi sekaligus sebagai produsen dan konsumen.
4. Masyarakat Luar Negeri (Produsen dan konsumen dari luar negeri).

PERMINTAAN/ PENAWARAN, KESEIMBANGAN PASAR DAN ELASTISITAS

 Permintaan: Jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen pada tingkat harga tertentu.

83
 Faktor Penentu Permintaan
1. Harga barang itu sendiri (Faktor lain ceteris paribus)
2. Harga barang lain yang terkait.
3. Pendapatan konsumen.
4. Selera konsumen
5. Jumlah penduduk
6. Distribusi pendapatan
7. Perkiraan harga di masa depan
 Penawaran: Jumlah barang dan jasa yang ditawarkan produsen pada tingkat harga tertentu.
 Faktor Penentu Penawaran
1. Harga barang itu sendiri (Faktor lain ceteris paribus)
2. Harga barang lain yang terkait.
3. Harga faktor produksi
4. Biaya produksi
5. Teknologi produksi
6. Jumlah penjual
 Keseimbangan Pasar: Harga dimana konsumen dan produsen tidak ingin menambah
permintaan/penawaran (tidak ada excess demand atau excess supply).
 Surplus Konsumen: Surplus harga optimal (keseimbangan) dengan harga yang bias dibayar
konsumen.
 Surplus Produsen: Surplus harga optimal (keseimbangan) dengan harga yang bias ditawarkan
produsen.
 Pajak mengurangi penawaran dan subsidi menambah penawaran. (Menimbulkan kemakmuran
yang hilang/ dead weight loss).
 Kegagalan Pasar
1. Informasi tidak sempurna
2. Barang publik (pasar tidak sanggup menyediakan)
3. Barang altruisme (barang yang diberikan sukarela untuk kemanusiaan)
4. Eksternalitas (biaya produksi yang tidak ditanggung produsen)
 Elastisitas Permintaan
 Elastisitas Harga : Besar perubahan permintaan suatu barang jika harganya berubah.
- Rumus : Permintaan Awal / Harga Awal – (Permintaan Akhir – Permintaan Awal) / (Harga
Akhir – Harga Awal)
- Kategori:
o Elastis (Ep > 1. Kurva landai)
o Inelastis (Ep < 1. Kurva curam)
o Unitary Elastis (Ep = 1)
o Elastis Sempurna (Ep = Tidak terhingga. Kurva horizontal)
o Inelastis Sempurna (Ep = 0. Kurva vertikal)
- Faktor penentu:
o Barang substitusi (semakin banyak semakin elastis).
o Pokok/ tidaknya barang (semakin pokok semakin inelastis).
o Persentase kenaikan harga terhadap pendapatan (semakin besar semakin elastis).
o Jangka waktu (semakin panjang semakin elastis).
 Elastisitas Silang : Besar perubahan permintaan suatu barang jika harga barang lain berubah.
- Rumus: Permintaan Awal Barang X / Harga Awal Barang Y – (Permintaan Akhir Barang X –
Permintaan Awal Barang X) / (Harga Akhir Barang Y – Harga Awal Barang Y)

84
- Kategori:
o Positif: Barang substitusi
o Negatif: Barang komplementer
o Nol: Tidak berhubungan
 Elastisitas Pendapatan: Besar perubahan permintaan suatu barang jika pendapatan konsumen
berubah.
- Rumus: Permintaan Awal / Pendapatan Awal – (Pendapatan Akhir – Pendapatan Awal) /
(Permintaan Akhir – Permintaan Awal)
- Kategori:
o Barang normal (Ei > 0)
o Barang pokok (Ei = 0 – 1)
o Barang mewah (Ei > 1)
o Barang inferior (Ei < 0)
 Elastisitas Penawaran: Besar perubahan penawaran suatu barang jika harga barang berubah.
- Rumus : Permintaan Awal / Harga Awal – (Permintaan Akhir – Permintaan Awal) / (Harga
Akhir – Harga Awal)
- Kategori :
o Elastis (Ep > 1. Kurva landai)
o Inelastis (Ep < 1. Kurva curam)
o Unitary Elastis (Ep = 1)
o Elastis Sempurna (Ep = Tidak terhingga. Kurva horizontal)
o Inelastis Sempurna (Ep = 0. Kurva vertikal)
- Faktor penentu:
o Jenis Produk (Pertanian inelastis, industri elastis)
o Perubahan biaya produksi (Semakin besar perubahan biaya produksi semakin
inelastis)
o Jangka waktu (semakin panjang semakin elastis).

PERILAKU KONSUMEN DAN PRODUSEN

A. Perilaku Konsumen

 Kegunaan Barang
o Kegunaan Dasar
o Kegunaan Bentuk
o Kegunaan Tempat
o Kegunaan Kepemilikan
o Kegunaan Waktu
o Kegunaan Pelayanan (Service)

 Teori Kardinal : Kegunaan/utility dapat dihitung dengan nominal.


- Hukum Gossen I/ The Law of Diminishing Marginal Utility: Jika jumlah barang yang
dikonsumsi terus ditambah, total utility akan terus naik dengan tingkat pertambahan (marginal
utility) yang terus turun hingga total utility maksimum (marginal utility = 0).
- Hukum Gossen II : Setiap uang yang dibelanjakan untuk membeli berbagai barang akan
memberikan marginal utility yang sama.

85
 Teori Ordinal: Kegunaan/utility tidak dapat dihitung dengan nominal, namun hanya dapat
dibandingkan.
- Indifference Curve : Kurva yang menunjukkan kombinasi dua barang yang memberikan
tingkat kepuasan yang sama.
- Budget Line : Kurva yang menunjukkan kombinasi dua barang yang membutuhkan biaya
yang sama.
- Keseimbangan Konsumen: Kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh
pendapatannya untuk konsumsi. Terjadi ketika Indifference Curve bersinggungan dengan
Budget Line.
- Price Consumption Curve menurunkan kurva permintaan.
- Income Consumption Curve menurunkan kurva engel (kurva yang menunjukkan hubungan
tingkat pendapatan dengan jumlah barang yang dikonsumsi).

B. Perilaku Produsen

 The Law of Diminishing Return (David Ricardo) : Jika ada 1 input tetap sedang input lain
(variabel) bertambah mula-mula output yang diproduksi bertambah dengan pertambahan
semakin besar (TP dan MP naik) hingga tingkat pertambahan menurun hingga menjadi
negatif dan TP turun.
 Isoquant: Kurva yang menunjukkan kombinasi dua jenis faktor produksi variabel yang
memberikan tingkat produksi yang sama yang sama.
 Isocost: Kurva yang menunjukkan kombinasi dua jenis faktor produksi yang membutuhkan
biaya yang sama.
 Keseimbangan Produsen: Kondisi dimana kombinasi penggunaan dua faktor produksi
menghasilkan output maksimum. Terjadi ketika Isoquant bersinggungan dengan Isocost.
Biaya Produksi
 Fixed Cost: Biaya yang tidak berubah berapapun jumlah barang yang diproduksi.

Kurva horizontal
 AFC = FC/Q. Kurva setengah U menurun.
 Variable Cost: Biaya yang besarnya tergantung jumlah produksi.
 AVC = VC/Q. Kurva U.
 Total Cost = FC + VC
 AC = TC/Q = AFC + AVC. Kurva U.
 Marginal Cost = Besar pertambahan biaya total setiap penambahan 1 output.
 MC = ΔTC/ΔQ.Kurva setengah U menaik.

Penerimaan
 TR = P X Q
 AR = TR/Q
 MR = ΔTR/ΔQ

Laba/ Rugi
 Laba = TR > TC
 Rugi = TR < TC
 Break Event Point/Titik Impas = TR=TC

86
 Laba Maksimum/Kerugian Minimum = MR = MC
 MR > MC = Produksi ditambah
 MR < MC = Produksi dikurangi

C. BENTUK BENTUK PASAR

- Pasar Persaingan Sempurna: Banyak penjual sehingga penjual tidak bias mempengaruhi harga
pasar.
 Ciri-Ciri:
1. Banyak penjual
2. Barang homogen
3. Mudah untuk masuk dan keluar/Tidak ada hambatan
4. Informasi sempurna
5. Penjual price taker dan kurva permintaan satu perusahaan horizontal
6. Dalam jangka pendek bisa untung/rugi dan dalam jangka panjang mendapat laba normal (laba
yang dianggap terlalu kecil bagi pesaing yang hendak masuk pasar)
7. P= D = AR =MR

- Pasar Monopoli: Hanya ada 1 penjual sehingga penjual dapat menentukan harga.
 Ciri-Ciri:
1. Satu penjual
2. Barang unik/tidak ada substitusi
3. Penjual price maker dan kurva permintaan inelastis
4. Ada hambatan besar dan pesaing sangat sulit masuk
5. MR = MC, D =AR dan P>MC
6. Dalam jangka pendek bisa untung/rugi dan dalam jangka panjang mendapat laba super
normal

- Pasar Oligopoli : Ada dua atau beberapa penjual.


 Ciri-Ciri:
1. Jumlah penjual sedikit
2. Hambatan masuk besar
3. Kekuatan menentukan harga sedikit jika tidak ada kerjasama antar perusahaan.
4. MR = MC
5. Kurva permintaan patah (elastis dan inelastis)
6. Dalam jangka pendek bisa untung/rugi dan dalam jangka panjang mendapat laba super
normal
7. Satu perusahaan mempengaruhi perusahaan yang lain (aksi reaksi)

- Pasar Monopolistik: Banyak penjual namun barang terdiferensiasi sehingga penjual memiliki
sedikit kekuatan menentukan harga
 Ciri-Ciri:
1. Penjual banyak
2. Barang terdiferensiasi
3. Kekuatan menentukan harga sedikit
4. Mudah untuk masuk dan keluar/Tidak ada hambatan
5. MR = MC, D =AR dan P>MC

87
6. Bentuk kurva permintaan sangat elastis (sangat landai)
7. Dalam jangka pendek bisa untung/rugi dan dalam jangka panjang mendapat laba normal
EKONOMI MAKRO KONVENSIONAL

Perbedaan Ekonomi Makro Dan Mikro :

a. Ada faktor uang dalam ekonomi


b. Ada faktor pemerintah sebagai pelaku ekonomi raksasa
c. Dalam ekonomi makro terdapat harga nominal karena uang memiliki nilai nominal dan nilai
riil (daya beli)

PENDAPATAN NASIONAL

 PDB (Pendapatan Nasional Bruto) = Nilai semua barang dan jasa di suatu negara selama setahun.
 PNB (Pendapatan Nasional Bruto) = PDB + Pendapatan Luar Negeri – Pendapatan Perusahaan
Asing
 PNN (Pendapatan Nasional Neto) = PNB – Depresiasi
 PN (Pendapatan Nasional) = PNN – Pajak Tidak Langsung + Subsidi
 PP (Pendapatan Perseorangan) = PN + Pendapatan Bunga + Transfer Payment – (Laba Ditahan +
Asuransi Sosial)
 Pendapatan Disposibel (Siap dibelanjakan) = PP – Pajak Langsung
 PDB Nominal = Nilai semua barang dan jasa di suatu negara selama setahun menurut harga
berlaku.
 PDB Riil = Nilai semua barang dan jasa di suatu negara selama setahun menurut harga konstan.
 Pendapatan Per Kapita = PNB Riil/PDB Riil/ Jumlah Penduduk
 Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
1. Produksi/Output
Nilai Tambah = Nilai Output-Nilai Input (Menghindari double counting)
2. Pendapatan
PN = w + r + i + Π (Gaji + Sewa + Bunga + Profit)
3. Pengeluaran
PDB = C + I + G + (X-M) (Konsumsi + Investasi + Pengeluaran Pemerintah + [Ekspor-
Impor])
 Distribusi Pendapatan
- Kurva Lorentz = Kurva yang menggambarkan distribusi pendapatan (berbentuk cembung).
- Koefisien Gini = Untuk mengukur pemerataan pendapatan.
o < 0,4 = Ketimpangan rendah
o 0,4 -0,5 = Ketimpangan sedang
o >0,5 = Ketimpangan tinggi
 Teori Konsumsi Keynes
- Y=C+S
- C = a + bY (Konsumsi Agregat = Konsumsi Otonom (Konsumsi pendapatan nol) +
MPC.Pendapatan Disposibel)
- S = -a + sY (s = MPS)
- MPC = ΔC/ΔY
- MPS = ΔS/ΔY
- MPC + MPS = 1

88
- MPC (Marginal Propensity to Consume) = Kecenderungan individu menggunakan
pendapatannya untuk konsumsi.
- MPS (Marginal Propensity to Save) = Kecenderungan individu menggunakan pendapatannya
untuk ditabung.

 Teori Investasi
- I = f (i) (Hubungan antara investasi dengan bunga adalah negatif)
- Tingkat bunga riil = Tingkat bunga nominal – inflasi

 Kebijakan Perdagangan Internasional


1. Tarif = Pajak barang ekspor dan impor
o Bea Ekspor = Pajak barang ekspor
o Bea Impor = Pajak barang impor
o Ad Valorem Duties = Bea dihitung berdasarkan % (proporsional)
o Specific Duties = Bea dihitung secara fixed (tetap)
o Specific Ad Valorem Duties/Compound Duties = Kombinasi Ad Valorem dan
Specific Duties
2. Kuota = Pembatasan jumlah barang impor
3. Larangan ekspor/impor
4. Subsidi Ekspor = Subsidi yang diberikan kepada eksportir
5. Premi Ekspor = Uang yang diberikan kepada eksportir
6. Devaluasi = Melemahkan nilai tukar mata uang domestik terhadap mata uang asing
7. Pengendalian Devisa = Pembatasan devisa untuk impor
8. Substitusi Impor = Produksi barang pengganti barang impor
9. Perjanjian Internasional

 Neraca Pembayaran (Balance of Payment) = Transaksi pembayaran barang ekspor dan impor serta
modal keluar dan masuk suatu Negara
1. Transaksi Berjalan (Current Account)
o Neraca Perdagangan (Balance of Trade) = Nilai transaksi ekspor dan impor barang
o Neraca Jasa = Nilai transaksi ekspor dan impor jasa
o Neraca Nonbalas Jasa (Transfer Payment) Pemberian/penerimaan hibah dari/ke negara
lain
2. Neraca Modal (Capital Account) = Nilai modal masuk dan modal keluar
3. Neraca Penyeimbang (Settlement Account) = Penyeimbang transaksi berjalan dengan neraca
modal
4. Selisih Perhitungan (Errors and Omissions) = Saldo neraca pembayaran yang tidak tercatat

 Teori Pertumbuhan Ekonomi

- Klasik (Adam Smith, David Ricardo, Thomas Robert Malthus, John Stuart Mill)
Pertumbuhan ekonomi tergantung pada jumlah penduduk, jumlah persediaan barang-barang
modal, luas tanah dan kekayaan alam dan tingkat teknologi

- Teori Schumpter = Pertumbuhan ekonomi tergantung kewirausahaan

- Teori Harrod Domar

89
 Pertumbuhan ekonomi tergantung investasi
 ΔY/Y = Δ I/I
 ΔY/Y = MPS/COR (Capital Output Ratio)

- Teori Rostow
 Tahap Pertumbuhan Ekonomi
1. Tradisional
2. Lepas Landas
3. Tinggal Landas
4. Kematangan/Kedewasaan
5. Konsumsi Tinggi

 Kesempatan Kerja dan Pengangguran


- Tenaga Kerja = Semua penduduk usia kerja (15-64 Tahun)
- Angkatan Kerja = Tenaga kerja yang bekerja atau mencari pekerjaan (menganggur)
- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) = Angkatan Kerja/ Penduduk Usia Kerja
- Jenis Pengangguran
o Pengangguran Terbuka = Sama sekali tidak bekerja
o Setengah Menganggur = Hanya bekerja 35 jam/minggu
o Pengangguran Terselubung = Bekerja namun tidak menambah output
o Pengangguran Struktural = Pengangguran akibat tidak memiliki kompetensi untuk
bekerja
o Pengangguran Friksional = Pengangguran karena pencari kerja ingin mencari
pekerjaan yang lebih baik
o Pengangguran Siklis/Konjungtural = Pengangguran karena kondisi ekonomi
o Pengangguran Musiman = Pengangguran yang terjadi secara musiman

UANG, PERBANKAN, DAN KEBIJAKAN MONETER

A. UANG

 Syarat Uang
1. Diterima umum
2. Nilainya tidak berubah
3. Mudah dibawa
4. Mudah disimpan
5. Tahan lama
6. Jumlahnya sedikit
7. Terdiri dari berbagai nominal
 Fungsi Uang
- Asli
o Alat tukar
o Satuan hitung
- Turunan
o Alat pembayaran
o Penyimpan nilai
o Penunjuk harga

90
 Jenis Uang
- Uang Kartal = Uang tunai
- Uang Giral = Uang bank
 Teori Kuantitas Uang/Flow Concept (Irving Fisher)
MV = PT (Uang Beredar.Kecepatan Uang Beredar = Harga.Volume Barang)
 Teori Uang Sebagai Stock Concept (Marshall Pigou)
M= kPT (Jumlah Uang = 1/Kecepatan Uang Beredar. Harga.Volume Barang)
 Permintaan Uang Menurut Keynes
- Transaksi (Kurva permintaan slope positif. Dipengaruhi oleh pendapatan)
- Berjaga-jaga (Kurva permintaan curam.Dipengaruhi oleh pendapatan)
- Spekulasi (Kurva permintaan slope negatif. Dipengaruhi oleh tingkat bunga)
 Penawaran Uang
- M0 = Uang Kartal
- M1 = M0+ Uang Giral
- M2 = M1 + Uang Kuasi (Deposito Bank)
- M3 = M2 + Deposito Non bank

B. INFLASI

 Inflasi = Kenaikan harga barang-barang


 Deflasi = Penurunan harga barang-barang
 Penggolongan Inflasi
1. Inflasi Ringan/Single Digit Inflation = <10%
2. Inflasi Sedang = 10%-30%
3. Inflasi Berat = 30%-100%
4. Hiperinflasi = >100%
 Jenis Inflasi
1. Demand Pull Inflation = Inflasi karena kenaikan permintaan
2. Cost Push Inflation = Inflasi karena kenaikan biaya produksi
3. Natural Inflation = Inflasi karena sebab alamiah
4. Human Error Inflation = Inflasi karena kesalahan manusia
5. Actual/Anticipated/Expected Inflation = Inflasi digunakan untuk mengetahui suku bunga riil
6. Unticipated/Unexpected Inflation = Inflasi tidak digunakan untuk mengetahui suku bunga riil
7. Inflasi Campuran = Inflasi karena kenaikan permintaan dan kenaikan biaya produksi
8. Inflasi Spiral = Inflasi akibat inflasi sebelumnya
9. Domestic Inflation = Inflasi akibat faktor dalam negeri
10. Imported Inflation = Inflasi karena inflasi negara lain
 Menghitung Inflasi
1. GDP Deflator
Rumus = Nominal GDP/Real GDP x 100
2. Indeks Harga Konsumen/IHK = Kumpulan harga barang dan jasa
 Cara mengatasi inflasi = dengan kebijakan moneter kontraktif
 Kurva Phillips = Kurva yang menggambarkan hubungan negatif antara pengangguran dengan
inflasi

C. PERBANKAN

91
 Jenis Bank
1. Bank Sentral/BI
o Melakukan kebijakan moneter
o Menjaga kelancaran sistem pembayaran
o Mengatur dan mengawasi bank (diambil alih OJK)
2. Bank Umum
o Menghimpun dana
o Menyalurkan kredit
o Memindahkan uang bank
o Memberikan jasa keuangan
o Melakukan kegiatan usaha valas
3. Bank Perkreditan Rakyat
Tidak boleh:
o Menerima giro
o Melakukan kegiatan usaha valas
o Melakukan penyertaan modal
o Melakukan perasuransian
4. Bank Syariah
5. Lembaga Keuangan Non Bank
o Asuransi
o Pegadaian
o Koperasi
o Perusahaan Leasing
o Bursa Efek
o Dana Pensiun

D. KREDIT

Kriteria Pemberian Kredit :


1. Capital = Modal/kekayaan peminjam
2. Character = Watak peminjam
3. Capacity = Kemampuan keuangan peminjam
4. Collateral = Barang jaminan peminjam
5. Condition of Economics = Kondisi ekonomi

E. KEBIJAKAN MONETER = Kebijakan yang mengatur jumlah uang beredar

 Jenis Kebijakan Moneter

- Ekspansif = Menambah jumlah uang beredar


- Kontraktif = Mengurangi jumlah uang beredar

 Instrumen kebijakan moneter


- Kuantitatif
o Open Market Operation (Jual beli surat berharga)
o Tingkat Diskonto (Tingkat bunga/BI Rate pinjaman bank sentral kepada bank umum)
o Giro Wajib Minimum (Cadangan simpanan bank yang tidak disalurkan sebagai kredit)

92
- Kualitatif
o Kredit selektif
o Imbauan moral

F. PERPAJAKAN

 Unsur Pajak
- Subyek Pajak = Pembayar pajak
- Obyek Pajak = Hal yang dikenakan pajak
- Tarif Pajak = Besar pajak
o Tarif Tetap = Besarnya tetap
o Tarif Proporsional = Menggunakan proporsi
o Tarif Progresif = Semakin tinggi nilai obyek pajak, tarif pajak semakin tinggi
o Tarif Regresif = Semakin tinggi nilai obyek pajak, tarif pajak semakin rendah

 Jenis Pajak
- Pajak Negara
o Pajak Penghasilan (PPh) = Pajak atas penghasilan
o Pajak Penjualan (PPn) = Pajak barang yang dijual
o Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) = Pajak barang mewah
o Pajak Pertambahan Nilai (PPN) = Pajak nilai tambah
o Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) = Pajak bangunan dan tanah
- Pajak Daerah
- Pajak Langsung = Ditanggung sendiri oleh wajib pajak (PPh dan PBB)
- Pajak Tidak Langsung = Tidak ditanggung sendiri oleh wajib pajak (PPn,PPN,PPnBM)
- Pajak Subyektif = Berdasarkan subyek pajak (PPh)
- Pajak Obyektif = Berdasarkan obyek pajak (PPN, PPnBM,PBB,PPn)

 Pedoman Perpajakan
- Adil
- Sederhana
- Jelas/Pasti
- Efisien

 Asas Pemungutan Pajak


- Asas domisili = Berdasarkan tempat tinggal wajib pajak
- Asas sumber = Tidak berdasarkan tempat tinggal wajib pajak
- Asas kebangsaan = Berdasarkan kewarganegaraan

 Sistem Pemungutan Pajak


- Official Assesment System = Pajak dihitung petugas pajak
- Self Assesment System = Pajak dihitung wajib pajak
- With Holding System = Pajak dihitung lembaga lain selain petugas pajak dan wajib pajak

 Pungutan Selain Pajak


- Retribusi

93
- Iuran
- Sumbangan Wajib
- Bea ekspor dan impor
- Cukai

G. KEBIJAKAN FISKAL = Kebijakan yang mengatur pendapatan dan belanja pemerintah

 Jenis Kebijakan Fiskal


- Fiskal Ekspansif = Menambah pengeluaran pemerintah dan mengurangi pajak
- Fiskal Kontraktif = Mengurangi pengeluaran pemerintah dan menambah pajak
 Efek Multiplier Pengeluaran Pemerintah/Investasi Otonom
1/1 – MPC = 1/MPS
ΔY = 1/1-MPC x Δ G = 1/1-MPC x Δ Io
 Efek Multiplier Pajak
-MPC/1 –MPC = -MPC/MPS
ΔY = -MPC/1-MPC x Δ T
 Balance Budget Multiplier (Gabungan Multiplier Pengeluaran Pemerintah/Investasi Otonomdan
Pajak) = Jumlah =1, berapapun MPC
ΔY = 1-MPC/1-MPC = 1

APBN dan Kebijakan Fiskal

 Pendapatan Negara
- Pendapatan pajak
- Pendapatan negara bukan pajak
- Penerimaan SDA (migas/nonmigas)
- Laba BUMN
- Hibah
- Pinjaman

94
SOAL – SOAL

1. Faktor yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan jumlah barang yang diminta ialah:
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain
c. Pendapatan
d. Selera
2. Kenaikan harga pada saat Idul Adha merupakan contoh perubahan keseimbangan sebagai
akibat dari terjadinya perubahan…
a. Penawaran c. Permintaan
b. Pendapatan d. Penawaran dan permintaan
3. Suatu komoditas dikatakan memiliki produk yang inelastis jika nilai elastisitasnya sebesar..
a. 1 c. > 1
b. < 1 d. 0
4. Untuk mengukur kepekaan dari satu variabel terhadap yang lainnya menggunakan…
a. Elastisitas c. Indeks Lerner
b. Rasio konsentrasi d. Indeks Herfindahl
5. Berikut merupakan etika konsumsi Islami, kecuali:
a. Tauhid c. Halal
b. Adil d. Kesetaraan
6. Sasaran konsumsi bagi seorang konsumen muslim, kecuali:
a. Untuk dirinya sendiri dan keluarga
b. Tabungan
c. Investasi
d. Tanggung jawab sosial
7. Pengaruh sebagai akibat terjadinya perubahan harga pada kondisi utilitas yang lama,
dikenal dengan:
a. Efek subtitusi c. Efek harga
b. Efek pendapatan d. Efek komplementer
8. Berikut merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan, kecuali:
a. Tingkat subtitusi
b. Jumlah pengguna
c. Proporsi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen
d. Biaya produksi
9. Kurva yang menunjukkan kombinasi dua barang/jasa yang memberikan maslahah yang
sama ialah:
a. Kurva indiferensi
b. Kurva ISO-maslahah
c. Kurva anggaran
d. Kurva ISO-berkah
10. Tingkat bunga akan menyebabkan kenaikan …….. pada suatu proses produksi
a. Pendapatan c. Biaya tetap
b. Keuntungan d. Elastisitas
11. Pajak perniagaan jika dibandingkan dengan zakat perniagaan akan menyebabkan
terjadinya penurunan ……………..

95
a. Keuntungan c. Bagi hasil
b. Pendapatan d. Bunga

12. Berikut merupakan karakteristik dari pasar persaingan sempurna, kecuali:


a. Terdapat banyak penjual dan pembeli
b. Barang homogen
c. Harga ditentukan oleh produsen
d. Bebas untuk keluar dan masuk dari industri
13. Indeks Lerner merupakan indeks untuk mengukur…
a. Elastisitas
b. Kekuatan monopoli
c. Kepuasan konsumen
d. Maslahah
14. Berikut merupakan faktor yang mempengaruhi nilai indeks Lerner, kecuali:
a. Elastisitas harga permintaan
b. Jumlah perusahaan dalam pasar
c. Interaksi antar perusahaan
d. Jumlah produksi perusahaan
15. Model oligopoli yang menggambarkan reaksi dua perusahaan dalam menetapkan jumlah
output dengan mengasumsikan jumlah output yang ditetapkan oleh pesaing ialah..
a. Model dilemma narapidana
b. Model duopoly Bertrand
c. Model duopoly Cournot
d. Model kekakuan harga
16. Model oligopoli yang menggambarkan reaksi dua perusahaan dalam menetapkan tingkat
harga dengan mengasumsikan tingkat harga yang ditetapkan oleh pesaing ialah…
a. Model dilemma narapidana
b. Model duopoly Bertrand
c. Model duopoly Cournot
d. Model kekakuan harga
17. Distorsi permintaan biasa dikenal juga dengan…
a. Bai najasy
b. Ikhtikar
c. Tadlis
d. Taghrir
18. Perilaku produsen menimbun barang dengan tujuan untuk mencari keuntungan sebagai
akibat kenaikan harga, disebut dengan…
a. Bai najasy
b. Ikhtikar
c. Tadlis
d. Taghrir
19. Solusi ekonomi Islam terhadap ketidaksempurnaan bekerjanya pasar, kecuali
a. Larangan ikhtikar
b. Membuka akses informasi
c. Regulasi harga
d. Larangan produsen untuk masuk ke dalam pasar

96
20. Kebijakan yang sebaiknya dilakukan ketika terjadi kenaikan harga sebagai akibat gagal
panen padi di dalam negeri ialah..
a. Impor beras c. Menetapkan harga
b. Ekspor beras d. Menutup akses informasi
21. Suatu Aliran Ekonomi percaya bahwa dalam jangka panjang ada kekuatan natural yang mampu
mendorong perekonomian menuju ke keseimbangan umum, kesempatan kerja penuh tanpa
campur tangan pemerintah. Ungkapan ini berasal dari tokoh aliran ekonomi apa ?
a. Keynesian (J.M Keynes)
b. Klasik (Adam Smith)
c. David Ricardo
d. Robert Malthus
e. Karl Marx
22. ekonom yang menghubungkan antara tingkat inflasi dan pengangguran kemudian menjadi nama
curva adalah
a. JM Keynes
b. Milton Friedman
c. Bill Philips
d. JR Hicks
e. Adam Smith
23. Berikut ini adalah instrumen yang digunakan untuk mengatur jumlah uang beredar, yang bukan
merupakan instrumen dalam mengatur peredaran jumlah uang adalah :
a. Moral Persuasion (Imbauan Moral)
b. Open Market Operation (Operasi Pasar Terbuka)
c. Discount Rate (Fasilitas Diskonto)
d. Reserve Requirement Ratio (Rasio Cadangan Wajib)
e. Tight Money Policy (Kebijakan Uang Ketat)
24. Salah satu kelemahan ekonomi konvensional dalam suatu perekonomian yang perbedaan-
perbedaan kekayaan begitu substansial adalah
a. Meningkatkan distribusi modal yang efisien
b. Memperkecil kemungkinan pencapaian ketidakadilan
c. Rekrutmen wirausaha dari berbagai kelas
d. Hanya membiayai pengusaha-pengusaha yang berkantong tebal
e. Memperkecil risiko bisnis
25. Pendapatan Nasional (National Income) dalam perhitungannya melalui tiga pendekatan yaitu ;
output approach, income approach dan expenditure approach. Manakah dibawah ini yang
merupakan perhitungan expenditure approach :
a. NI = w + i + r + π
b. NI = C + G + I + (X – M)
c. NI = Nilai Output (NO) – Nilai Input (NI)
d. NI = Y + C - T + I
e. NI = C + T + I
26. Berikut ini adalah, ciri-ciri dari pasar persaingan sempurna, kecuali :
a. Informasi Sempurna (perfect information)
b. Bebas Masuk – Keluar Pasar (Free entry and exit)
c. Penentu Harga (Price Maker)
d. Homogenitas dalam Output (Product Homogenity)
e. Sangat Banyak Produsen

97
27. Sebuah perusahaan jam beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Biaya produksi
dinyatakan sebagai C = 100 + Q2, dimana C adalah biaya. Biaya tetap (FC) Adalah 100. jika harga
jual jam per unit adalah 60. Berapa besar laba maksimal?

a. 1000
b. 700
c. 900
d. 800
e. 1200
Jalannya :
Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah penerima harga (price
taker)
Karena itu fungsi penerimaan total TR = P x Q = 60Q
TR
MR = -------- = 60
Q
Jika C = 100 + 2Q maka biaya marjinal (MC) adalah TC atau
--------
Q
MC = 2Q
Laba maksimal tercapai pada saat MR = MC
60 = 2Q
Q = 30 unit
Jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum
adalah 30 unit.
b) Besar laba maksimum (maks): TR – TC
60 (30) – 100 + (30) 2
1800 – 1000 = 800

28. Elastisitas permintaan adalah konsep pengukuran besarnya reaksi jumlah yang diminta terhadap
perubahan harga. Jika koefisien elastisitas lebih besar dari satu (e > 1), disebut sebagai :
a. Elastis
b. Uniter elastis
c. Inelastis
d. Elastis titik
e. Elastis busur

29. Apa yang dimaksud dengan The Law Of Diminihing Returns

a. Suatu prinsip di mana karena penggunaan masukan meningkat dengan masukan


lainnya menurun, menghasilkan tambahan keluaran yang akhirnya akan menurun.
b. suatu prinsip di mana karena penggunaan masukan meningkat dengan masukan
lainnya menurun, menghasilkan tambahan keluaran yang akhirnya akan meningkat.
c. suatu prinsip di mana karena penggunaan masukan meningkat dengan masukan
lainnya tetap, menghasilkan tambahan keluaran yang akhirnya akan meningkat.
d. suatu prinsip di mana karena penggunaan masukan meningkat dengan
masukan lainnya tetap, menghasilkan tambahan keluaran yang akhirnya akan
menurun.
e. suatu prinsip di mana karena penggunaan masukan tetap dengan masukan lainnya
meningkat, menghasilkan tambahan keluaran yang akhirnya akan menurun.
30. biaya akibat peluang yg dilewatkan apabila sumber daya perusahaan tidak ditempatkan pada nilai
penggunaan tertingginya adalah Oppurtinity Cost

98
99
EKONOMI MIKRO ISLAM
Ekonomi Yang Memasukkan Islam Sebagai Variabel Utama

PENDAHULUAN

 Ekonomi Mikro Islam : Menjelaskan bagaimana sebuah keputusan diambil oleh setiap unit
ekonomi dengan memasukkan batasan-batasan syariah sebagai variabel yang utama/independen.
 Perbedaan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional adalah filosofi ekonomi.
 Ekonomi Islam bukan ilmu murni melainkan ajaran/doktrin dan juga sebuah sistem.
 Penjiplakan ekonom barat terhadap pemikiran ekonom Muslim:
1. Teori pareto optimum diambil dari kitab Nahjul Balaghah karya Imam Ali.
2. Gresham Law diambil dari kitab Ibnu Taimiyah.
3. An Inquiry into The Wealth of Nation (buku Adam Smith) banyak terinspirasi dari kitab Al
Amwal Abu Ubaid.

 Sejarah Ekonomi Eropa

Menurut Robert L. Heilbroner (bukunya The Making of Economic Society) pasar di Eropa terbentuk
karena:
1. Pedagang keliling
2. Urbanisasi
3. Perang salib
4. Perubahan suasana kehidupan beragama
 Ilmu ekonomi barat banyak diadopsi oleh ekonomi islam
 Kitab al amwal banyak disadur oleh adam smith
 Masa reinassence ilmu pengetahuan eropa berkembang, di sini agama menghambat ilmu
pengetahuan. Sehingga muncul sekularisme, berusaha menyingkirkan agama.
Contoh fungsi konsumsi, Px,Py,T,H (memasukkan konsep kehalalan)
*ilmu ekonomi konvensional warisan dr ulama-ulama terhdahulu hanya saja sudah dikembangkan

RANCANG BANGUN EKONOMI ISLAM

A. Mazhab Ekonomi Islam

1. Baqir As Sadr / Iqtishaduna = seorang ulama syiah


*menentang bahwa kebutuhan manusia terbatas

 Tokoh: Baqir As Sadr, Abbas Mirakhor, Hedayati, Iraj Toutounchian


 Buku : Iqtishaduna (Our Economics).
 Ilmu ekonomi tidak pernah sejalan dengan Islam.
 Sumber daya tidak terbatas (QS Al Qamar : 49) dan keinginan manusia terbatas (Hukum
Gossen).
 Masalah ekonomi muncul karena distribusi sumber daya yang tidak merata dan tidak adil
bukan karena sumber daya.

100
 Istilah ekonomi Islam diganti iqtishad. (Karna ilmu ekonommi dan islam tidak sejalan)
 Semua teori ekonomi konvensional ditolak dan dibuang lalu diganti teori ekonomi dari Al
Quran dan Al Hadits.

2. Mainstream = tokoh-tokohnya ilmuwan-ilmuwan barat

 Tokoh: Umar Chapra, M.A Mannan, M. Nejatullah Siddiqi, Monzer Kahf


 Masalah ekonomi muncul karena sumber daya terbatas (QS Al Baqarah: 155) dan keinginan
manusia tidak terbatas (QS Al Takatsur: 1-5).
 Perilaku ekonomi manusia sesuai dengan Al Quran dan Al Hadits.
 Teori ekonomi konvensional yang bermanfaat diambil dan yang tidak bermanfaat dibuang.

3. Alternatif Kritis = mahdzab yang mengkritik kedua-dua nya.

 Tokoh : Timur Kuran, Jomo, Muhammad Arif, Mashadul Alam Choudry


 Mazhab Iqtishaduna hanya berusaha menemukan sesuatu yang sudah ditemukan orang lain.
 Mazhab Mainstream hanya menjiplak teori ekonomi neoklasik dengan menghilangkan
variabel riba serta menambahkan variabel zakat dan niat.
 Islam pasti benar namun ekonomi Islam belum tentu benar karena ekonomi Islam adalah hasil
penafsiran manusia.
 Teori ekonomi Islam harus diuji kebenarannya. Karena itu adalah hasil interpretasi dari
pemikiran-pemikiran manusia

4. Prinsip Ekonomi Islam


a. Perilaku Ekonomi : Akhlak
b. Prinsip Derivatif/Turunan:
 Multitype Ownership (Kepemilikan Multijenis yaitu kepemilikan individu dan
kepemilikan negara. Berdasarkan nilai tauhid dan adl).
 Freedom to Act (Kebebasan berusaha. Berdasarkan nilai adl, nubuwwah, dan khilafah).
 Social Justice (Keadilan sosial. Berdasarkan nilai khilafah dan ma’ad).
c. Nilai universal ekonomi Islam:
 Tauhid (Keesaan Allah)
 Adl (Keadilan)
 Nubuwwah (Kenabian. Empat sifat Nabi : Siddiq/jujur, Amanah/dapat dipercaya,
Fathanah/cerdik, dan Tabligh/komunikatif)
 Khilafah (Pemerintahan)
 Ma’ad (Hasil)

ASUMSI RASIONALITAS DALAM EKONOMI ISLAM

 Asumsi Rasionalitas: Anggapan bahwa perilaku orang pasti rasional (masuk akal).
 Jenis Rasionalitas:
1. Self Interest Rationality : Manusia memilih alternatif berdasarkan kepentingannya.
2. Present Aim Rationality : Manusia memilih alternatif sesuai aksioma.

 Aksioma Rasionalitas
1. Kelengkapan (Completeness): Individu tahu semua alternatif.

101
2. Transitivitas (Transitivity) : Individu konsist dalam memilih alternatif.
3. Kontinuitas (Continuity) : Alternatif yang mendekati alternatif yang disukai pasti dipilih.
4. Strong Monotonicity: Lebih banyak lebih baik.
5. Local Nonsatiation: Orang dapat berbuat lebih baik sekecil apapun.(konsumsi sedikit saja itu
akan lebih baik)
6. Strict Convexity: Orang lebih menyukai yang rata-rata daripada yang ekstrim.

 Perspektif Islam Tentang Asumsi Rasionalitas


1. Perluasan konsep transitivitas (tidak selalu aliran ekis, orang milih c dari pada b itu tidak
rasional)
2. Perluasan spektrum utilitas untuk strong monotonicity dan local nonsatiation (Kurva
indifference barang halal dan halal, barang halal dan haram, dan barang haram dan haram).

TEORI KONSUMSI ISLAMI

 Kepuasan konsumen bertambah jika mengonsumsi lebih banyak barang halal dan mengurangi
konsumsi barang haram (QS Al Maidah : 87-88).
 Semakin banyak barang halal yang dikonsumsi semakin tinggi utility dan semakin sedikit barang
haram yang dikonsumsi semakin rendah disutility.
 Kepuasan maksimum:
d. Memaksimalkan utility function pada budget line tertentu.
e. Meminimalkan budget line pada utility function tertentu.
 Corner Solution: Konsumen meningkatkan utilitynya dengan terus menambah konsumsi barang
halal dan mengurangi konsumsi barang haram hingga seluruh pendapatan habis untuk membeli
barang halal saja.

TEORI PERMINTAAN ISLAMI



 Kurva permintaan barang haram adalah vertikal (inelastis sempurna).
 Corner solution merupakan optimal solution.
 Keadaan darurat bukan solusi optimal.
 Konsumsi intertemporal: Konsumsi yang dilakukan pada masa sekarang dan masa yang akan
datang.
 Rumus = Y = C + S
 Konsumsi dan pendapatan:
1. Lender (Konsumsi < Pendapatan)
2. Borrower (Konsumsi > Pendapatan) besar pasak drpd tiang
3. Polonius Point (Konsumsi = Pendapatan)
 Konsumsi Inter Temporal Islami (Y=C+I+S)= Y=FS+S *jika semuanya terpenuhi
- Dikemukakan oleh Monzer Kahf.
- Terjadi jika:
1. Islam dilaksanakan
2. Zakat hukumnya wajib
3. Tidak ada riba
4. Mudharabah wujud dari perekonomian
5. Orang rasional untuk memaksimalkan kemaslahatan
- Rumus :

102
Y = ( C + Infak) + S = FS (Final Spending di Jalan Allah) + S (Diambil dari hadits “
Yang kamu miliki adalah apa yang kamu makan dan apa yang kamu infakkan”)

 Semakin tinggi riba semakin sedikit sedekah.


 Semakin besar pemanfaatn harga (investasi) semakin besar pendapatan.
 Aset yang menganggur diberikan disinsetif berupa zakat.

TEORI PRODUKSI ISLAMI



 Produksi maksimum: (yang diotakatik output)
1. Maksimalisasi output dengan input tetap.
2. Minimalisasi input dengan jumlah output tetap.
3. Maksimalisasi output dengan jumlah biaya tetap.
4. Minimalisasi biaya dengan jumlah output tetap.
 Bunga meningkatkan fixed cost sedangkan bagi hasil hanya mengurangi pendapatan sehingga bagi
hasil lebih efisien daripada bunga.
 Pada jumlah produksi yang sama biaya produksi bagi hasil < bunga.
 Pada total cost yang sama jumlah produksi bagi hasil > bunga.
 Pada total revenue yang sama jumlah produksi bagi hasil > bunga.

Bagi hasil akan lebih efisien daripada bung, karena bagi hasil mempengaruhi total revenue
bergeser sedikit. Sedangkan bunga yg bergeser fixed cost.
Semakin tinggi menjula dan membeli semakin tinggi pajak. Dan semakin rendah profit karena
berhubungan dengan variabel cost. Beda dengan zakat semakin tinggi makan semakin tinggi profit.

TEORI PENAWARAN ISLAMI



 Pajak penjualan menurunkan total profit dan jumlah produksi karena pajak menambah total
cost.
 Zakat tidak menambah total cost namun hanya mengurangi profit sehingga semakin besar
profit semakin besar zakat (memaksimalkan profit sejalan dengan memaksimalkan zakat).
 Recycling (daur ulang) lebih diutamakan daripada emission fees atau emission standard.
*Lebih baik mencegah kerusakan daripada menambah manfaat

MEKANISME PASAR ISLAMI

 Harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran (bukan oleh pemerintah).


 Jika terjadi gangguan pada penawaran dan permintaan karena faktor alamiah, maka dilakukan
market intervention (menambah suplai atau mengurangi demand).
*Price intervention seperti ikhtikar dan ghabn fahisy
 Ceiling price (harga paling maksimal) mengakibatkan surplus produsen pindah ke konsumen.
 Floor price (harga paling rendah) mengakibatkan surplus konsumen pindah ke produsen.
 Monopoli dibolehkan namun monopolis tidak boleh melakukan monopoly rent seeking
(menjual barang lebih sedikit dengan harga lebih tinggi).

103
 Jika terjadi gangguan pada penawaran dan permintaan karena kesengajaan (karena ikhtikar,
ghabn fahisy (harga terlalu tinggi) atau bai najash), maka dilakukan price intervention
(penetapan harga).

STRUKTUR PASAR DAN PERSAINGAN HARGA

 Concentration Ratio dan Herfindhal Index: Digunakan untuk mengukur penguasaan pangsa pasar.
 Herfindhal Index:
1. < 0,2 = Persaingan sempurna/monopolistik
2. 0,2-0,6 = Oligopoli
3. >0,6 = Monopoli
 Perilaku Oligopoli
 Menentukan kuantitas yang diproduksi (cournot quantity competition).
 Menentukan harga (bertrand price competition)

STRATEGI BERSAING: HAMBATAN MASUK DAN KELUAR INDUSTRI

Hambatan Masuk :
 Struktural: Hambatan yang tidak dibuat oleh perusahaan.
1. Kontrol atas sumber daya yang diperlukan.
2. Skala ekonomi yang besar sehingga biaya per unit menjadi kecil.
3. Produk yang telah dikenal pasar.
 Strategis: Hambatan yang dibuat oleh perusahaan untuk mencegah pesaing masuk.
1. Limit Pricing: Menetapkan harga sangat rendah sebelum pesaing masuk.
2. Predatory Pricing: Menetapkan harga sangat rendah setelah pesaing masuk.
3. Excess Capacity: Meningkatkan kapasitas produksi untuk mencegah pesaing masuk.

Hambatan Keluar :
1. Internal (Fixed Cost yang sudah terlanjur dikeluarkan perusahaan).
2. External (Hukum/peraturan pemerintah).

DISTORSI PASAR: PERSPEKTIF ISLAM

Jenis-Jenis Distorsi Pasar :

 Rekayasa Penawaran (lewat ikhtikar dan talaqqi ruqban).


 Rekayasa permintaan (lewat bai najash)
 Tadlis
1. Kuantitas (pengurangan kuantitas)
2. Kualitas (bilangnya asli padahal kw)
3. Harga (belanja di malioboro orang jigja beda dg luar jogja)
4. Waktu Penyerahan (online sudah bayar pdhl lewat dr janji)
 Taghrir
1. Kuantitas Ijon (beli ketika padi belum panen)
2. Kualitas
3. Harga(tidak jelas harga berapa, ex: kpr bank konven)
4. Waktu Penyerahan

104
EFISIENSI ALOKASI DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

 Edgeworth Box: Kotak dari ruang konsumsi untuk menganalis pertukaran dua barang diantara dua
orang.
 Efficient Allocation/Pareto Efficient: You cannot make yourself better of without making someone
else worse off. (Alokasi barang-barang dikatakan efisien bila tidak seorangpun dapat
meningkatkan utilitynya tanpa mengurangi utility orang lain/ MRS (Marginal Rate of Substitution)
setiap orang sama).
 Utility Possibility Frontier: Kurva yang menunjukkan kombinasi utility antara dua orang.
 Production Possibility Frontier: Kurva yang menggambarkan kombinasi output maksimum yang
dapat dihasilkan ketika seluruh sumber daya produksi digunakan.
 Kurva Isowelfare/Fungsi Kesejahteraan Benthamite: Kurva yang menggambarkan gabungan
kemakmuran dari semua orang.
 Maksimalisasi Kesejahteraan: Dicapai ketika Utility Possibility Frontier/Production Possibility
Frontier bersinggungan dengan kurva Isowelfare.
 Distribusi yang adil menurut ekonomi konvensional:
1. Egalitarian: Setiap orang menerima barang dalam jumlah yang sama.
2. Rawlsian: Utility orang miskin yang paling dimaksimalkan.
3. Utilitarian: Utility dari setiap orang harus dimkasimalkan.
4. Market Oriented: Distribusi lewat mekanisme pasar paling adil.
 Perbandingan distribusi antara sistem ekonomi:
1. Kapitalis => Ada initial endowment gap (ketimpangan penguasaan sumber daya) sehingga
orang kaya kepuasannya lebih tinggi dari orang miskin.
2. Sosialis => Utility possibility frontier dan production possibility frontier kecil akibat
inefisiensi, rendahnya produktivitas, kurangnya insentif, dan semangat untuk bekerja akibat
pembagian sumber daya dan penguasaan ekonomi oleh negara.
3. Islam => Tidak ada initial endowment gap namun semangat untuk bekerja tetap tinggi.

105
EKONOMI MAKRO ISLAM
Perbedaan ekonomi makro dan ekonomi mikro
1. Ada faktor uang dalam ekonomi makro.
2. Ada faktor pemerintah sebagai pelaku ekonomi raksasa.
 Dalam ekonomi makro terdapat harga nominal karena uang memiliki nilai nominal dan nilai rill
(daya beli).
 Jika pendapatan nominal naik belum tentu daya beli naik (karena bisa jadi ada pelemahan daya beli
uang yang ditunjukkan oleh inflasi).
 Normal Goods: Barang yang apabila ada kenaikan pendapatan maka jumlah barang yang
dikonsumsi juga bertambah. (Terdapat hubungan positif antara efek substitusi dengan efek
pendapatan).
 Inferior Goods: Barang yang apabila ada kenaikan pendapatan maka jumlah barang yang
dikonsumsi berkurang. (Terdapat hubungan negatif antara efek substitusi dengan efek pendapatan).
 Giffen Goods: Inferior goods yang memiliki efek pendapatan > efek substitusi.
 Tidak terjadi money illusion dalam Ekonomi Islam karena:
1. Penggunaan uang dinar dan dirham yang nilai nominalnya sama dengan nilai intrinsiknya
atau jika menggunakan uang fiat maka pemerintah harus menjaga nilainya (daya belinya).
2. Penentuan upah berdasarkan prestasi kerja (jualah) atau tanpa prestasi kerja (ijarah).
3. Adanya sistem bagi hasil yang mendorong produktivitas.
 Ekonomi Klasik = Pertumbuhan ekonomi dapat ditimbulkan dari sisi supply,kebijakan ekonomi
dapat dicapai dalam jangka pendek dan pemerintah tidak ikutcampur ketika terjadi resesi.
- Jean Baptiste Say : Supply creates its own demand. (Setiap barang yang diproduksi pasti
terjual dan harga-harga fleksibel sehingga menambah penawaran akan menciptakan full
employment dan menambah permintaan).
 John Maynard Keynes
- Buku: The General Theory of Employment, Interest, and Money
- Pemerintah harus campur tangan dalam mengendalikan perekonomian.
- Permintaan agregat dapat menimbulkan pertumbuhan ekonomi
 Supply Side Economics: Pertumbuhan ekonomi didorong dari sisi supply dengan meningkatkan
produktivitas individu dan perusahaan dengan memberikan insentif seperti pemotongan pajak.
 Kurva Laffer (Arthur Laffer) : Kurva yang menggambarkan hubungan positif dan negatif antara
besar pajak dengan pendapatan pajak. Jika pajak yang ditagih semakin besar pendapatan pajak
akan semakin besar hingga titik optimum. Setelah titik optimum semakin besar pajak yang ditagih,
semakin kecil pendapatan pajak. (Sesuai dengan teori Ibnu Khaldun tentang pajak).

EKONOMI MAKRO SEDERHANA

 Money Neutrality = Terjadi perubahan sekali terhadap jumlah uang beredar namun variabel-
variabel riil (pendapatan riil, daya beli uang) tidak berubah.
 Super Neutrality of Money = Terjadi perubahan berkali-kali terhadap jumlah uang beredar namun
variabel-variabel riil (pendapatan riil, daya beli uang) tidak berubah.
 Oleh karena itu menurut Ibnu Khaldun kekayaan suatu negara tidak ditentukan dari jumlah uang
yang dimiliki negara tersebut.
 Depresiasi = Menurunnya nilai tukar mata uang

106
 Apresiasi = Menguatnya nilai tukar mata uang
 Sterilisasi = Mata uang tidak mengalami depresiasi atau apresiasi
 Bunga
- Menurut Adam Smith, bunga adalah rate of profit
- Menurut Wicksellian, bunga adalah natural rate of interest
- Menurut Keynes, bunga adalah marginal efficiency of capital
 Ramsey Cass Koopmans Model = Ada banyak perusahaan dan rumah tangga yang abadi dan terus
menerus menawarkan faktor produksi
 Diamond Model = Ada banyak perusahaan dan selalu ada rumah tangga baru yang masuk kedalam
perekonomian
 Menurut Homer dan Sylla bunga telah dikenal sejak zaman Babilonia dan Sumeria (3000 SM)

KESEIMBANGAN PASAR DALAM EKONOMI MAKRO

 Dalam ekonomi makro keseimbangan pasar terjadi ketika kurva agregate demand berpotongan
dengan kurva agregate supply.
 Kurva agregate demand diturunkan dari kurva IS (Investment and Saving) dan kurva LM
(Liquidity/jumlah uang beredar dan Money/Jumlah uang yang diinginkan masyarakat).
 Semakin tinggi pendapatan maka semakin tinggi jumlah uang yang diminta.
 Semakin tinggi bunga maka semakin rendah investasi.
 Jenis Kurva AS
1. Kurva AS dengan slope positif
- Gaji fleksibel
- Harga fleksibel
- Ekonomi belum mencapai full capacity
2. Kurva AS berbentuk horizontal
- Gaji fleksibel
- Harga kaku (sticky price)
3. Kurva AS berbentuk vertikal
- Gaji kaku (sticky wage)
- Harga fleksibel
- Ekonomi mencapai full capacity

UANG DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

 Uang dalam konsep ekonomi konvensional:


1. Uang = Modal
2. Uang adalah private goods
3. Uang adalah flow concept (Fisher)
4. Uang adalah stock concept (Marshall Pigou)

 Uang dalam konsep ekonomi Islam:


1. Uang ≠ Modal
2. Uang adalah public goods dan flow concept
3. Modal adalah private goods dan stock concept
 Fungsi uang menurut ekonom muslim
1. Sebagai ukuran harga (standard of exchange)

107
2. Sebagai media transaksi (medium of exchange)
3. Sebagai penyimpan nilai (store value)
 Nilai tukar dinar dan dirham
- Masa Rasulullah SAW dan khulafaur rasyidin
o 1 dinar = 10 dirham
- Masa Umayyah
o 1 dinar = 12 dirham
- Masa Abbasiyah
o 1 dinar = 15 dirham
 Jenis uang dalam sejarah Islam
1. Dinar/Ain (Terbuat dari emas)
2. Dirham/wariq (Terbuat dari perak)
3. Dirham magsyusah (Terbuat dari perak dan logam lain)
4. Fulus (Terbuat dari tembaga)
 Dalam ekonomi Islam uang tidak memberikan manfaat (utility) melainkan fungsi dari uang yang
memberikan utility.
 Konsep Time Value of Money (A dollar today is worth more than a dollar tomorrow because a
dollar today can be invested to get a return) ditolak dalam ekonomi Islam (menimbulkan riba dan
investasi bisa saja rugi).
 Pengganti Time Value of Money = Economic Value of Time = Time mempunyai economic value
jika dan hanya jika waktu tersebut dimanfaatkan dengan menambah faktor produksi yang lain
sehingga menjadi capital dan dapat memperoleh return.
 Uang adalah public goods sehingga tidak boleh ditimbun (hoarding).

STABILITAS EKONOMI DALAM BERBAGAI SISTEM

 Monetarist/Teori Kuantitas Uang Modern


1. Tokoh = Jean Bodin, John Locke, David Humme, David Ricardo, John Stuart Mill, Irving
Fisher, Milton Friedman.
2. Terdapat hubungan langsung dan meyakinkan antara money supply dan GNP
3. Jika money supply ditingkatkan, konsumsi naik sehingga kesempatan kerja , output naik dan
GNP naik. Jika ekonomi mendekati full employement, maka kenaikan GNP akan disertai
inflasi.
4. Money supply akan menaikkan GNP hingga money demand = money supply.
5. Kecepatan uang beredar konstan/tidak berubah.

 Keynesian
1. Tokoh = John Maynard Keynes.
2. Tidak terdapat hubungan langsung dan meyakinkan antara money supply dan GNP (money
supply mempengaruhi GNP secara tidak langsung dan tidak meyakinkan).
3. Kecepatan uang beredar tidak konstan/ berubah-ubah.
4. Terjadi liquidity trap (money supply ditambah namun masyarakat malah menimbun
(hoarding) uang sehingga money supply naik namun GNP tetap).
5. Money demand juga berubah sehingga meskipun money supply berubah tingkat bunga tidak
berubah sehingga GNP tidak berubah.
6. Money supply yang bertambah digunakan untuk membeli aset finansial (surat berharga)
bukan untuk membeli aset riil (barang dan jasa) sehingga GNP tidak berubah.

108
7. Money supply hanya dapat mempengaruhi konsumsi dan GNP jika tingkat bunga berubah dan
pengusaha serta masyarakat merespon/sensitif terhadap perubahan tingkat bunga tersebut.
 Ekonom Austria
1. Inflasi terjadi karena peningkatan moeny supply.
2. Money supply meningkat akibat seignorage (selisih nilai nominal dan intrinsik uang) dan
kredit yang berlebihan.
3. Untuk mengatasi seignorage dan kredit berlebihan diperlukan penerapan 100% reserve gold
standard sebagai pengganti fiduciary money standard.
 Masudul Alam Choudry
1. Penerapan 100% reserve gold standard
2. Uang adalah variabel dependen (endogenous theory) bukan independen (exogeneous theory)
3. Teori Kuadran
- Kuadran I: Hubungan antara currency value of spending (volume sektor moneter)
dengan real value of spending (volume sektor riil)
- Kuadran II: Hubungan antara dengan real value of spending (volume sektor riil)
dengan rate of profit
- Kuadran III: Hubungan antara rate of profit dengan harga
- Kuadran IV: Hubungan antara harga dengan currency value of spending
(volumesektor moneter)
 Umar Chapra
1. Permintaan akan uang dipengaruhi oleh:
- Barang dan jasa
- Nilai-nilai moral dan sosial
- Rate of profit
2. Instrumen kebijakan moneter
- Target pertumbuhan M dan M0
- Public share of demand deposit (Simpanan deposito untuk proyek pemerintah)
- Statutory Reserve Requirement (GWM)
- Credit Ceiling (Pembatasan kredit)
 Pandangan tentang Dinar (Uang Emas)
1. Menurut Quantity Theory of Money
- Fiduciary money standard yang didasarkan atas pertumbuhan moneter yang teraturdan
terprediksi dapat menghasilkan stabilitas lebih baik daripada standar emas.
2. Monetarist Model
- Standar emas lebih stabil daripada fiat money karena:
o Money supply tidak dapat dinaikkan secara bebas
o Uang akan terserap oleh sektor riil
o Jika nilai tukar menguat atau melemah hal tersebut terjadi karena volume
transaksi di
o sektor riil
3. Umar Vadillo
- Monetisasi emas (kembali menggunakan dinar)
- Penggunaan dinar akan terhindar dari inflasi

ECONOMIC VALUE OF TIME

 Time Value of Money muncul karena adanya:

109
1. Inflasi
2. Preference of present consumption to future consumption (lebih memilih konsumsi sekarang
daripada di masa depan)
 Return
1. Pada ekonomi konvensional, return yang pasti (certainty in return) adalah berupa interest rate
yang besarnya ditentukan oleh preference of present consumption dan expected inflation.
2. Pada ekonomi Islam, return yang pasti (certainty in return) adalah berupa keuntungan jual
beli/sewa (margin) yang besarnya ditentukan oleh tingkat keuntungan yang dipilih dan
volume transaksi.
3. Pada ekonomi konvensional, return yang tidak pasti (uncertainty in return) adalah berupa
discount rate yang besarnya ditentukan preference of present consumption, expected inflation
dan premium for uncertainty.
4. Pada ekonomi Islam, return yang tidak pasti (uncertainty in return) adalah berupa discount
rate dari expected return yang digunakan untuk menentukan nisbah bagi hasil.

INFLASI: STABILITAS NILAI UANG DOMESTIK

 Pembagian Inflasi menurut Samuelson


- Moderate Inflation = < 10%
- Galloping Inflation = 20%-200%
- Hyperinflation = Jutaan - Triliunan %
 Dampak Inflasi
- Mengganggu fungsi uang sebagai ukuran harga (standard of exchange) dan penyimpan nilai
(store value).
- Menaikkan MPC dan menurunkan MPS.
- Menaikkan investasi non produktif (hoarding)
 Pembagian Inflasi Menurut Al Maqrizi
- Natural Inflation (Inflasi karena kenaikan AD atau penurunan AS)
- Human Error Inflation, terjadi karena:
o Korupsi dan administrasi yang buruk
o Excessive tax (Pajak yang terlalu tinggi)
o Excessive seignorage (Seignorage yang terlalu tinggi)
 Jenis Uang
- Commodity Money (Uang yang berasal dari barang berharga)
o Full Bodied Money (Nilai intrinsik = Nilai nominal)
o Representative Money (Tanda bukti dari full bodied money)
*100% Reserve (100% mewakili full bodied money)
*Partial Reserve (Tidak 100% mewakili full bodied money)
- Fiduciary Money
o Token Money (Uang logam)
o Fiat Money (Uang kertas)
o Bank Money (Uang giral)

NILAI TUKAR UANG: STABILITAS NILAI UANG INTERNASIONAL

 Exchange rates/nilai tukar/kurs = Harga pasar mata uang lokal terhadap mata uang asing/mata
uang asing terhadap mata uang lokal.

110
 Purchasing Power Parity (PPP) = Kondisi dimana harga suatu barang dalam suatu mata uang
seharusnya sama dimanapun barang itu dibeli.
 Rumus = P = e P’ (Harga domestik = Nilai Tukar . Harga Luar Negeri)
 Law of One Price (LOP) = Jika tidak ada biaya dan transportasi dan tidak ada hambatan
perdagangan, suatu barang yang sama akan mempunyai harga yang sama jika dinilai dalam mata
uang tertentu.
 Kebijakan Nilai Tukar Uang
1. Dipagu/Fixed Exchange Rate = Nilai tukar mata uang lokal dengan suatu mata uang asing
ditentukan oleh otoritas keuangan.
2. Fleksibel/Flexible/Floating Exchange Rate = Nilai tukar mata uang lokal dengan mata uang
asing ditentukan oleh mekanisme pasar valuta asing.
 Intervensi Bank Sentral Terhadap Nilai Tukar
1. Unsterilized Intervention = Intervensi yang tidak disertai dengan tindakan tindakan offset
yang dirancang untuk mencegah perubahan yang menyeluruh pada penawaran uang domestik.
2. Sterilized Intervention = Intervensi yang disertai dengan tindakan tindakan offset yang
dirancang untuk mencegah perubahan yang menyeluruh pada penawaran uang domestik.
 Penyebab Perubahan Nilai Tukar
1. Dalam Negeri
- Natural Exchange Rate Fluctuation
o Kenaikan AD
o Penurunan AS
- Human Error Exchange Rate Fluctuation
o Corruption and bad administration
o Excessive tax
o Excessive seignorage
2. Luar Negeri
- Non engineered/non manipulated changes = Perubahan bukan karena manipulasi/kesengajaan.
- Intervensi = Mengeluarkan cadangan devisa.
- Engineered/non manipulated changes = Perubahan karena manipulasi/kesengajaan.
- Intervensi = Melakukan fixed exchange rate sementara pada tingkat nilai tukar awal (original
supporting level).

KEBIJAKAN MONETER
 Emas Sebagai Standar Uang
- Gold Coin Standard = Emas sebagai uang.
- Gold Bullion Standard = Emas bukan uang namun emas menentukan nilai tukar uang (emas
memback up uang/Uang merupakan wakil dari emas).
- Gold Exchange Standard (Bretton Woods System) = Nilai tukar mata uang local dengan mata
uang asing diback up emas.
- Fiduciary Money Standard = Uang tidak diback up oleh emas.
 Permintaan Uang dalam Islam
- Menurut mazhab Iqtishaduna
o Untuk transaksi (dipengaruhi pendapatan)
o Untuk berjaga-jaga (dipengaruhi pendapatan dan harga bayar tanggung/kredit)
- Menurut mazhab mainstream
o Untuk transaksi (dipengaruhi pendapatan)

111
o Untuk berjaga-jaga (dipengaruhi pendapatan dan dues of idle fund/pajak asset
menganggur)
- Menurut mazhab alternatif kritis
o Untuk transaksi (uang menggambarkan volume transaksi di sektor riil)
 Manajemen Moneter Konvensional
- Uang Pasif (Keynesian)
o Uang adalah variabel endogen (dependen)
o Instrumen yang digunakan suku bunga
o Suku bunga Suku bunga jangka pendek dan nilai tukar AD inflasi
- Uang Aktif (Monetarist)
o Uang adalah variabel eksogen (independen)
o Instrumen yang digunakan jumlah uang beredar
o Jumlah uang beredar target operasional target antara inflasi
 Uang beredar
- Mazhab iqtishaduna
Penawaran uang elastis sempurna/ kurva horizontal (bank sentral tidak mampu mempengaruhi
jumlah uang beredar).
- Mazhab mainstream
Penawaran uang inelastis sempurna/ kurva vertikal (jumlah uang beredar sepenuhnya ditentukan
bank sentral).
- Mazhab alternatif kritis
Penawaran uang elastis/ kurva slope positif ((jumlah uang beredar tidak sepenuhnya ditentukan
bank sentral dan jumlah uang beredar menggambarkan permintaan di pasar barang dan jasa).

 Kebijakan Moneter Ekspansif


- Mazhab iqtishaduna
Mustahil ada kebijakan moneter ekspansif.
- Mazhab mainstream dan Mazhab alternatif kritis
Kebijakan moneter ekspansif akan menyebabkan kesenjangan antara sektor moneter dengan
sektor riil.
 Money Illusion
Mengubah permintaan/penawaran akibat perubahan variabel sektor moneter (jumlah uang beredar)
padahal variabel sektor riil (pendapatan riil, tingkat harga relatif) tidak berubah.

Instrumen Moneter

 Instrumen Moneter BI
1. Open Market Operation Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
2. GWM sebesar 5%
3. Capital Adequacy Ratio (CAR)/ Rasio kecukupan modal sebesar 8%
4. Plafon/batas kredit
5. Sistem pengawasan perbankan dengan forward looking risk based supervision
6. Fit and proper test pejabat bank
7. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK)

Instrumen moneter Islam


- Mazhab iqtishaduna

112
o Tidak ada instrumen moneter (kebijakan tentang konsumsi, tabungan, investasi dan
perdagangan otomatis menjadi instrumen moneter).
- Mazhab mainstream
o Penghapusan suku bunga.
o Penerapan dues of idle fund.
o Penerapan sistem bagi hasil.
o Adanya kepastian usaha dengan penghapusan suku bunga pinjaman dan diganti
dengan sistem bagi hasil.
- Mazhab alternatif kritis
o Money Supply = Money Demand
o Money supply ditentukan oleh shuratic process (musyawarah bank sentral dengan
pelaku ekonomi sektor riil)
o Adanya induced knowledge (pengetahuan merata) yang dimiliki peserta shuratic
process.
 Penerapan instrumen moneter Islam
- Sudan
o Central Bank Musharaka Certificate
o Government Musharaka Certificate
o Ijara Certificate
- Indonesia
o Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI)/Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS)
o Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank Syariah (Sertifikat IMA)

PEMERINTAH SEBAGAI IBU SEGALA PASAR

 Jenis Barang
- Private Goods (Barang pribadi)
- Public Goods (Barang umum/publik)
o Non excludable goods (semua orang dapat menikmati)
o Non rivalrous goods (semua orang mendapatkan tanpa ada persaingan)
 Distribusi Pendapatan
- Transfer tunai (cash transfer)
- Pemberian barang
 Kegagalan Penyediaan Public Goods
- Inefisiensi dalam proses produksi
- Buruk/kurangnya informasi
 Kebijakan dan Instrumen Fiskal Pemerintahan Islam
1. Sangat jarang terjadi defisit anggaran (pada masa Rasulullah SAW hanya terjadi saat perang
Hunain)
2. Sistem pajak proporsional
3. Besar kharaj berdasarkan produktivitas/kesuburan tanah, bukan luas tanah
4. Regressive rate untuk zakat peternakan
5. Zakat perdagangan diambil dari keuntungan, bukan penjualan
6. Porsi besar untuk infrastruktur
7. Manajemen yang baik untuk hasil yang baik
8. Jaringan kerja baitul mal pusat dan daerah
 Kebijakan Fiskal Rasulullah SAW

113
1. Peningkatan pendapatan nasional dan partisipasi kerja melalui:
- Mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshar
- Mendorong kerjasama kaum muhajirin dan anshar
- Merehabilitasi kaum muhajirin (membagikan tanah dan rumah untuk kaum muhajirin)
- Membagikan 80% harta rampasan perang (ghanimah)
2. Pemungutan pajak
3. Pengaturan anggaran
4. Penerapan kebijakan fiskal khusus
- Meminta bantuan kaum muslimin
- Meminjam peralatan dari non muslim
- Meminjam uang
- Memberikan insentif
 Efektivitas Kebijakan Fiskal
- Kebijakan Fiskal Efektif : Kurva IS curam (inelastis) atau kurva LM datar (elastis).
- Kebijakan Fiskal Tidak Efektif: Kurva IS datar (elastis) atau kurva LM curam (inelastis).

PEMERINTAH SEBAGAI PENABUNG BESAR

 Anggaran Pendapatan Pemerintahan Islam


- Kharaj (Pajak Tanah)
o Besarnya berdasarkan tingkat kesuburan tanah, jenis tanaman, dan jenis irigasi.
- Zakat
o Zakat pendapatan
o Zakat peternakan
o Zakat pertanian
- Khums (Pajak pendapatan proporsional sebesar 20%)
o Berfungsi sebagai automatic stabilizer
- Jizyah (Pajak non muslim)
- Pendapatan lain (kaffarah)

PEMERINTAH SEBAGAI PEMBELI BESAR

 Belanja pemerintah
- Jenisnya
o Wasteful spending = Manfaat < biaya
o Productive spending = Manfaat > biaya
o Transfer payment = Manfaat = biaya
- Sifatnya
- Temporary spending (hanya dikeluarkan sekali)
- Permanent spending (dikeluarkan secara rutin)
 Pengeluaran Baitul Mal
- Penyebaran agama Islam
- Pendidikan dan kebudayaan
- Pengembangan ilmu pengetahuan
- Pembangunan infrastruktur
- Pembangunan armada perang dan penjaga keamanan
- Penyediaan layanan kesejahteraan sosial

114
 Zakat meningkatkan MPS dan menurunkan MPC mustahik.

PEMERINTAH SEBAGAI INVESTOR BESAR

 Fungsi Investasi Ekonomi Konvensional


o I = I (i, r, Q, T) (Investasi dipengaruhi tingkat suku bunga, tingkat expected return, GNP, dan
teknologi)
 Fungsi Investasi Ekonomi Islam
o I = I (m,er, r, Q, T) (Investasi dipengaruhi tingkat margin (untuk akad NCC), tingkat
equivalent rate (untuk NUC), tingkat expected return, GNP, dan teknologi)
 Fungsi Investasi Metwally
o (r, ZA,Z Π, μ) (Investasi dipengaruhi tingkat expected return, zakat atas asset menganggur,
zakat atas keuntungan, dan dues of idle fund)
o r = r (Si/Sf) (expected return dipengaruhi nisbah bagi hasil investor dan nisbah bagi hasil
peminjam)

115
SOAL – SOAL

1. Ruh dari ekonomi islam adalah

a. Akhlak c. bijaksana

b. Adil d. kebersamaan

2. Ulama sepakat bahwa muamalat (ekonomi didalamnya) itu sendiri adalah masalah kemanusiaan
yang maha penting atau yang di sebut

a. Al’adlu c. Alhajiyah basyariyah

b. Dharuriyat basyariyah d. Tauhid

3. Perbedaan ekonomi islam dengan ekonomi konvensional terletak pada filosofi ekonomi, bukan
pada ilmu ekonominya. Filosofi ekonomi memberikan ruh pemikiran dengan nilai islami dan
batasan-batasan syariah, sedangkan ilmu ekonomi berisi alat-alat analisis ekonomi yang dapat
digunakan. Pernyataan tersebut diungkapkan oleh

a. M.Umer Chapra c. Najetullah Shiddiqi

b. Ibnu Khaldun d. Muhammad Baqir As-sadr

4. Terjadi great gap dalam sejarah pemikiran ekonomi selama 500 tahun, yaitu masa yang dikenal
dengan sebutan dark age. Pernyataan tersebut tertuang dalam buku magnum opus oleh

a. Joseph Schumpeter c. J.M Keynes

b. Adam Smith d. Robert Malyhus

5. Masa kegelapan barat (dark age) sebenarnya merupakan masa kegemilangan muslim. Suatu hal
yang berusaha ditutup-tutupi oleh barat karena pemikiran ekonom muslim pada masa inilah yang
kemudian banyak dicuri oleh para ekonom barat. Salah satunya adalah Gresham law dan oresme
treatise yang diambil dari kitab

a. Ibnu khaldun c. Ibnu Taimiyah

b. Ibnu Rusyd d. Asy-Syatibi

6. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya perubahan-perubahan di Eropa sehingga masyarakat


pasar timbul, kecuali

a. Pedagang keliling c. perang salib

b. Urbanisasi d. Revolusi Agraria

7. Fungsi kesejahteraan, maximizer dan utilitas diperkenalkan oleh :

a. Abu Ubaid c. Al-Ghazali

b. Abu Yusuf d. Ibnu Taimiyah

8. Sumber daya itu tidak terbatas, dan gap sumber daya yang ada disebakan oleh redistribusi yang
salah. Hal tersebut merupakan pernyataan dari mazhab

116
a. Mainstream c. Alternatif kritis

b. Baqr As-Sadr d. anti mainstram

9. “A transaction which part of information is unknown to one party because of hiding bad
information by another party” merupakan pengertian dari

a. Tadlis c. hiding good info


b. gharar d. hiding good price

10. $1 hari ini mempunyai nilai yang lebih besar daripada $1 besok karena $1 hari ini dapat
diinvestasikan untuk mendapatkan return yang positif. Hal tersebut merupakan contoh dari

a. Economic value of time c. Time value of money


b. Strong monotonicity d. strict convexity

11. Jika bagi seseorang, “A lebih disukai daripada B” dan “B lebih disukai daripada C” maka baginya
“A harus lebih disukai daripada C”. Asumsi ini menyatakan baha pilihan individu bersifat
konsisten secara internal. Hal tersebut merupakan salah satu dari sifat dasar dari aksioma pilihan
rasional, yakni

a. Kelengkapan (completeness) c. Transitivitas (Transitivity)


b. Kontinuitas (Continuity) d. koefisiensi (coeficiency)

12. Perkembangan ekonomi sebagai bagian dari tugas-tugas kewajiban social (fard al-kifayah) yang
sudah ditetapkan Allah. jika hal-hal ini tidak dipenuhi, kehidupan dunia akan runtuh dan
keanusiaan akan binasa. Hal terebut merupakan pandangan dari

a. Ibnu Taimiyah c. Ibnu Khaldun


b. Abu Hanifah d. Al-Ghazali

13. Formulasi mashlahah bagi produsen dalam dalam ekonomi islam adalah

a. Mashlahah = manfaat + berkah

b. Mashlahah = keuntungan + bekah - mafasid

c. Mashlahah = keuntungan + manfaat

d. Mashlahah = keuntungan + berkah

14. Penurunan surplus total atau surplus yang tidak dapat dinikmati siapapun (konsumen dan
produsen) akibat ganggguan dari pasar tdisebut
a. Pailit c. market false
b. Deadweight loss d. rugi optimum
15. Yang kamu miliki adalah apa yang kamu makan dan apa yang kamu infakkan. Hadist ini
dijadikan dasar untuk
a. Teori konsumsi Islam c. Teori kesederhanaa
b. Teori Produksi Islam d. Teori kepemilikan
16. Teori ekonomi konsumsi Islam berbeda dengan teori konsumsi ekonomi konvensional, dalam
teori konsumsi konvensional pendapatan adalah penjumlahan dari konsumsi dan tabungan [ Y = C
+ S ]. Sedangkan pada teori ekonomi Islam adalah….

a. Y = C + S + T
b. Y = C + S + T + Infak

117
c. Y = C + Infaq
d. Y = C + S + Infaq
e. Y = C + T
17. Secara makro dalam perhitungan National Income, nilai rate zakat masuk ke dalam persamaan
menjadi koefisien terhadap variabel:
a. Konsumsi
b. Pendapatan
c. Investasi
d. Government Expenditure
e. Pengeluaran
18. Secara spesifik, tujuan kegiatan produksi dalam Islam adalah meningkatkan kemaslahatan yang
bisa diwujudkan dalam berbagai bentuk, yang kurang tepat dalam pandangan Islam adalah :
a. Pemenuhan kebutuhan manusia pada tingkatan moderat
b. Menemukan kebutuhan masyarakat dan pemenuhannya
c. Menyiapkan persediaan barang dan jasa dimasa yang akan datang
d. Pemenuhan saran bagi kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah
e. Mengeksploitasi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia dengan baik
19. Simak istilah berikut : no one can be made better off without making someone else worse off,
istilah diatas merupakan definisi dari :
a. Given demand hypothesis
b. Pareto optimum
c. Time value of money
d. Economic value of time
e. Zero Sum Game
20. Perkembangan Emas dalam sejarah peradaban Manusia sebagai standar dari uang beredar
mengalami tiga kali evolusi, kemudian apa yang dimaksud dengan the gold bullion standard:
a. Dimana logam emas mulai sebagai uang aktif dalam peredaran
b. Dimana logam emas bukanlah sebagai uang aktif dalam peredaran, melainkan
otoritas moneter yang menjadikan logam emas mulai sebagai parameter
c. Dimana uang aktif dalam peredaran diback-up dengan logam emas mulai
d. Dimana uang aktif dalam peredaran yakni tembaga diback-up dengan logam emas mulai
e. Dimana uang aktif dalam peredaran fiat money

21. Perhatikan Gambar dibawah ini,

Gambar diatas menunjukkan bawah, penawaran menurun sehingga menyebabkan harga


menjadi naik, hal ini disebabkan oleh ketidaksempurnaan bekerjanya pasar (distorsi pasar)
yang disebabkan oleh faktor ihtikar, apa yang disebut ihtikar :
a. mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dgn cara menahan barang untuk tidak
beredar di pasar supaya harga-nya naik

118
b. pedagang membeli barang penjual sebelum mereka masuk ke kota.
c. produsen menyuruh pihak lain memuji produk-nya atau menawar dengan harga tinggi,
sehingga orang akan terpengaruh.
d. mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dgn cara menahan barang
untuk tidak beredar di pasar supaya harga-nya naik.
e. menjual diatas harga pasar memanfaatkan ketidaktahuan harga pasar pembeli.

22. Berikut adalah Hal-hal yang dilarang dalam Islam dalam melaksanakan kegiatan ekonomi dalam
suatu pasar, yang dapat dibenarkan dalam Islam adalah :
a. Bai’ Najasy
b. Ghaban Fahisy
c. Predatory Pricing
d. Ceiling Price
e. Talaqqi Rukban
23. Tujuan dari konsumsi ditinjau dari ekonomi Islam, adalah :
a. Maslahah = Manfaat + Berkah
b. Manfaat + Bertambah Nilai
c. Kepuasaan + Maslahah
d. Maslahah = Kepuasaan + Berkah
e. Kepuasaan = Nilai Bertambah + Pahala
24. Lembaga Yang Menangani Pasar apabila terjadi kecurangan dalam melakukan kegiatan ekonomi
di pasar adalah:
a. Diwan Al-Hasanah
b. Al-Hisbah
c. Baitul Hikmah
d. Baitul Maal
e. Al-Hasib
25. Jika terjadi kelangkan barang sehingga harga barang menjadi naik (melonjak), kebijakan
pemerintah dalam hal ini menurut ekonomi Islam yang paling tepat adalah :
a. Tas’ir
b. Ta’jir
c. Ihtikar
d. Predatory Pricing
e. Talaqqi Rukban
26. Faktor Produksi dalam Islam terbagi menjadi 2 istilah, yakni Hired Factors of Production and
Entrepreneurial factors of production, faktor produksi apa yang maksud dalam entrepreneurial
factors of production :
a. Mesin
b. SDM
c. Tanah
d. Modal
e. Skill
27. Pengeluaran-pengeluaran Negara dalam sejarah Islam yang masuk dalam kateori pengeluaran
Primer (belanja primer) adalah :
a. Pemenuhan Kebutuhan Sosial
b. Pembangunan Infrastruktur
c. Dakwah
d. Pertahanan dan Keamanan
e. Pembayaran Utang Negara
28. Menurut Al-Ghazali bahwa perdagangan internasional memberikan nilai tambah terhadap barang‐
barang karena dengan adanya perdagangan internasional membuat barang‐barang dapat dijangkau
pada waktu dan tempat yang tepat. Namun kalau pemerintah tidak mengaturnya maka akan
berdampak negative, salah satu kebijakan pemerintah adalah menerapakna pungutan, dimana
pungutan dalam perdagangan menurut Islam, disebut :
a. Kharaj

119
b. Ushr
c. Fai
d. Jizyah
e. Ghanimah
29. Berikut ini adalah jenis-jenis inflasi, antara lain:
1. Hyper Inflasi
2. Cost Push Inflation
3. Demand Pull Inflation
4. Inflasi Ringan
5. Imported Inflation
6. Natural Inflation
7. Human Error Inflation
8. Domestic Inflation
Klau dalam tinjauan ekonomi makro Islam, yang termasuk jenis inflasi menurut Islam adalah :
a. 2, 6 & 8
b. 3, 5 & 7
c. 6 & 7
d. 2 & 3
e. 5 & 8

120
PENGETAHUAN UMUM
UU PENTING :
1. UU Nomor 19 tahun 2008 tentang SBSN
2. UU Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
3. UU Nomor 21 tahun 2011 tentang OJK
4. UU Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)

BANK UMUM SYARIAH *hingga April 2016

1. Bank Muamalat Indonesia


2. BNI Syariah
3. BRI Syariah
4. Bank Syariah Mandiri
5. Bank Jabar Banten (BJB) Syariah
6. Bank Victoria Syariah
7. Bank Mega Syariah
8. Bank Panin Syariah
9. Bank Bukopin Syariah
10. Bank BCA Syariah
11. Bank Maybank Syariah
12. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN ) Syariah

UNIT USAHA SYARIAH *hingga April 2016

1. Bank Danamon Syariah


2. Bank Permata Syariah
3. BTN Syariah
4. BII Syariah
5. Bank CIMB Niaga Syariah
6. Bank OCBC NISP Syariah
7. Bank Sinarmas Syariah
8. Bank DKI Syariah
9. Bank Jateng Syariah
10. Bank BPD DIY Syariah
11. Bank Jatim Syariah
12. Bank Aceh Syariah
13. Bank Sumut Syariah
14. Bank Sumbar Syariah
15. Bank Jambi Syariah
16. Bank Riau Syariah
17. Bank Sumsel Syariah
18. Bank Kalsel Syariah
19. Bank Kalbar Syariah
20. Bank Kaltim Syariah
21. Bank Sulsel Syariah

121
22. Bank NTB Syariah

ASURANSI SYARIAH

- Asuransi syariah pertama : The Islamic Insurance Company of Sudan. Berdiri pada 1979.
- Asuransi syariah pertama di Indonesia : Asuransi Takaful. Berdiri pada 1994.
- Buku Ekonom Muslim Kontemporer
- Muhammad Nejatullah Siddiqi : The Economic Enterprise in Islam
- Afzalurrahman : Doktrin Ekonomi Islam
- Muhammad Abdul Mannan:
o Islamic Economics: Theory and Practice (Buku ekonomi Islam modern pertama).
o The Making of Islamic Economic Society
o The Frontier of Islamic Economics
- Monzer Kahf : The Islamic Economy : Analytical of The Functioning of The Islamic
Economic System
- Umar Chapra:
o Islam and Economic Challenges
o Towards A Just Monetary System
o The Future of Economics: An Islamic Perspective

ORGANISASI EKONOMI ISLAM

1. Asbisindo (Asosiasi Bank Syariah Indonesia)


o Berdiri pada 1992.
o Ketua umum : Agus Sudiarto (2015-2018)
2. MES (Masyarakat Ekonomi Syariah)
o Berdiri pada 2001
o Ketua umum : Muliaman D Hadad
3. IAEI (Ikatan Ahli Ekonomi Islam)
o Berdiri pada 2004
o Ketua Umum : Prof. Bambang Brodjonegoro
4. PKES (Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah)
o Berdiri pada 2003
o Ketua: Halim Alamsyah
5. DSN MUI (Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia)
o Diusulkan pada 1997 dan didirikan pada 1999
o Ketua: Dr. Kh Ma’ruf Amin
6. FoSSEI (Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam)
o Berdiri pada 2000
o Presidium Nasional (Presnas) I : Rafi Rahmad Darmawan
o Presnas II : Iqbal Harfi
o Presnas III : Yahya Zulhilmi
o Presnas IV : Zilal Afwa Ajidin
o Presnas V : M Haikal Kautsar
7. AAOIFI (Accounting and Auditing Organization for Islamic Financial Institutions)
o Didirikan pada 1990 di Aljazair dan beroperasi di Bahrain sejak 1991.
8. IDB (Islamic Development Bank)

122
o Presiden : H.E.Dr. Bandar M. H . Hajjar
9. IRTI (Islamic Research and Training Institute)

ORGANISASI LAIN

1. BI (Bank Indonesia)
o Gubernur : Agus Martowardojo
2. OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
o Berdiri pada 2011
o Ketua Dewan Komisioner: Muliyaman D Hadad
o Wakil Ketua Dewan Komisioner: Rahmat Waluyanto
o Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan : Nelson Tampubolon
o Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal : Nurhaida
o Kepala Eksekutif Pengawas IKNB (Industri Keuangan Non Bank): Firdaus Djaelani
o Fungsi pengawasan dan pengaturan perbankan pindah dari BI ke OJK sejak 31 Desember
2013
3. World Bank
o Presiden: Dr. Jim Young Kim
4. IMF (International Monetary Fund)
o Direktur Utama : Crishtine Lagarde

FATWA

1. 01/DSN MUI/IV/2000 Giro


2. 02/DSN MUI/IV/2000 Tabungan
3. 03/DSN MUI/IV/2000 Deposito
4. 04/DSN MUI/IV/2000 Murabahah
5. 05/DSN MUI/IV/2000 Jual Beli Salam
6. 06/DSN MUI/IV/2000 Jual Beli Istishna
7. 07/DSN MUI/IV/2000 Pembiayaan Mudharabah (Qiradh)
8. 08/DSN MUI/IV/2000 Pembiayaan Musyarakah
9. 09/DSN MUI/IV/2000 Pembiayaan Ijarah
10. 10/DSN MUI/IV/2000 Wakalah
11. 11/DSN MUI/IV/2000 Kafalah
12. 12/DSN MUI/IV/2000 Hawalah
13. 13/DSN MUI/IX/2000 Uang Muka Dalam Murabahah
14. 14/DSN MUI/IX/2000 Sistem Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah
15. 15/DSN MUI/IX/2000 Prinsip Distribusi Hasil Usaha Dalam Lembaga Keuangan Syariah
16. 16/ DSN MUI/IX/2000 Diskon dalam murabahah
17. 17/ DSN MUI/IX/2000 Sanksi Atas Nasabah Mampu yang Menunda-Nunda Pembayaran
18. 18/ DSN MUI/IX/2000 Pencadangan Penghapusan Aktiva Produktif dalam LKS
19. 19/ DSN MUI/IV/2001 Al Qardh
20. 20/ DSN MUI/IV/2001 Pedoman Investasi Untuk Reksadana Syariah
21. 21/DSN MUI/X/2001 Pedoman Umum Untuk Asuransi Syariah
22. 22/DSN MUI/III/2002 Jual Beli Istishna Paralel
23. 23/DSN MUI/III/2002 Potongan Pelunasan Dalam Murabahah
24. 24/DSN MUI/III/2002 Safe Deposit Box
25. 25/ DSN MUI/III/2002 Rahn
26. 26/ DSN MUI/III/2002 Rahn Emas
27. 27/DSN MUI/III/2002 Al Ijarah Al Muntahiyah bi At Tamlik
28. 28/DSN MUI/III/2002 Jual Beli Mata Uang (Ash Sharf)
29. 29/DSN MUI/VI/ 2002 Pembiayaan Pengurusan Ibadah Haji LKS

123
30. 30/DSN MUI/VI/ 2002 Pembiayaan Rekening Koran Syariah
31. 31/DSN MUI/VI/2002 Pengalihan Utang
32. 32/DSN MUI/IX/2002 Obligasi Syariah
33. 33/DSN MUI/IX/2002 Obligasi Syariah Mudharabah
34. 34/DSN MUI/IX/2002 Letter of Credit (L/C) Impor Syariah
35. 35/DSN MUI/IX/2002 Letter of Credit (L/C) Ekspor Syariah
36. 36/ DSN MUI/X/2002 Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
37. 37/ DSN MUI/X/2002 Pasar Uang Antar Bank Berdasarkan Prinsip Syariah
38. 38/ DSN MUI/X/2002 Sertifikat Investasi Mudharabah Antar Bank
39. 39/ DSN MUI/X/2002 Asuransi Haji
40. 40/ DSN MUI/X/2003 Pasar Modal dan Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal
41. 41/DSN MUI/III/2004 Obligasi Syariah Ijarah
42. 42/DSN MUI/V/2004 Syariah Charge Card
43. 43/DSN MUI/V/2004 Ganti Rugi (Taawidh)
44. 44/DSN MUI/VIII/2004 Pembiayaan Multi Jasa
45. 45/DSN MUI/II/2005 Line Facility
46. 46/DSN MUI/II/2005 Potongan Tagihan Murabahah
47. 47/ DSN MUI/II/2005 Penyelesaian Piutang Murabahah Nasabah Tidak Mampu Membayar
48. 48/ DSN MUI/II/2005 Penjadwalan Kembali Tagihan Murabahah
49. 49/ DSN MUI/II/2005 Konversi Akad Murabahah
50. 50/DSN MUI/III/2006 Akad Mudharabah Musytarakah
51. 51/DSN MUI/III/2006 Akad Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah
52. 52/DSN MUI/III/2006 Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syariah dan Reasuransi
Syariah
53. 53/DSN MUI/III/2006 Akad Tabarru pada Asuransi Syariah
54. 54/DSN MUI/X/2006 Syariah Card
55. 55/DSN MUI/V/2007 Pembiayaan Rekening Koran Syariah Musyarakah
56. 56/DSN MUI/V/2007 Ketentuan Review Ujrah LKS
57. 57/DSN MUI/V/2007 L/C dengan Akad Kafalah bil Ujrah
58. 58/DSN MUI/V/2007 Hawalah bil Ujrah
59. 59/DSN MUI/V/2007 Obligasi Syariah Mudharabah Konversi
60. 60/DSN MUI/V/2007 Penyelesaian Piutang Dalam Ekspor
61. 61/DSN MUI/V/2007 Penyelesaian Utang Dalam Impor
62. 62/DSN MUI/XII/2007 Akad Ju’alah
63. 63/ DSN MUI/XII/2007 Sertifikat Bank Indonesia Syariah
64. 64/ DSN MUI/XII/2007 Sertifikat Bank Indonesia Syariah Ju’alah
65. 65/DSN MUI/III/2008 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) Syariah
66. 66/ DSN MUI/III/2008 Waran Syariah
67. 67/DSN MUI/III/2008 Anjak Piutang Syariah
68. 68/DSN MUI/III/2008 Rahn Tasjily
69. 69/DSN MUI/VI/2008 Surat Berharga Syariah Negara
70. 70/DSN MUI/VI/2008 Metode Penerbitan Surat Berharga Syariah Negara
71. 71/DSN MUI/VI/2008 Sale and Lease Back
72. 72/DSN MUI/VI/2008 Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Sale and Lease Back
73. 73/DSN MUI/XI/2008 Musyarakah Mutanaqishah
74. 74/DSN MUI/I/2009 Penjaminan Syariah
75. 75/DSN MUI/IX/2009 Penjualan Langsung Berjenjang Syariah
76. 76/DSN MUI/VI/2010 Surat Berharga Syariah Negara Ijarah Asset to be Leased
77. 77/ DSN MUI/VI/2010 Jual Beli Emas Tidak Tunai
78. 78/DSN MUI/IX/2010 Mekanisme dan Instrumen Pasar Uang Antar Bank Berdasarkan
Prinsip Syariah
79. 79/DSN MUI/III/2011 Qardh dengan Menggunakan Dana Nasabah
80. 80/DSN MUI/III/2011 Penerapan Prinsip Syariah Dalam Mekanisme Perdagangan Efek
Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek

124
81. 81/DSN MUI/III/2011 Pengembalian Dana Tabarru Bagi Peserta Asuransi Yang Berhenti
Sebelum Perjanjian Berakhir
82. 82/DSN MUI/VIII/2011 Perdagangan Komoditi Berdasarkan Prinsip Syariah Di Bursa
Komoditi
83. 83/DSN MUI/VI/2012 Penjualan Langsung Berjenjang Syariah Jasa Perjalanan Umrah
84. 84/DSN MUI/XII/2012 Metode Pengakuan Keuntungan Al Tamwil Al Murabahah
(Pembiayaan Murabahah) di LKS
85. 85/DSN MUI/XII/2012 Janji (Wad) Dalam Transaksi Keuangan dan Bisnis Syariah
86. 86/ DSN MUI/XII/2012 Hadiah dalam Penghimpunan Dana LKS
87. 87/DSN-MUI/XII/2012 Metode Perataan Penghasilan (Income Smoothing) Dana Pihak
Ketiga
88. 88/DSN-MUI/XIl2013Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun Berdasarkan
Prinsip Syariah
89. 89/DSN-MUI/XIII/2013Pembiayaan Ulang (Refinancing) Syariah
90. 91/DSN-MUI/IV/2014 Pembiayaan Sindikasi
91. 92/DSN-MUI/IV/2014 Pembiayaan Yang Disertai Rahn
92. 93/DSN-MUI/IV/2014 Keperantaraan (Wasathah) Dalam Bisnis Properti
93. 94/DSN-MUI/IV/2014 Repo Surat Berharga Syariah (SBS) Berdasarkan Prinsip
94. Syariah
95. 95/DSN-MUI/VII/2014Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Wakalah

125

You might also like