Professional Documents
Culture Documents
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
DAFTAR ISI
PT. HERTO PERSADA SAKTI adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada
komitmen untuk turut serta dalam pembangunan melalui jasa konstruksi.
Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk
meningkatkan kepuasan pelanggan dan menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat
dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem Manajemam Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3).
PT. HERTO PERSADA SAKTI konsisten untuk melaksanakan pengelolaan aspek
Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara efektif dan efesien dengan cara :
Kebijakan ini dibuat untuk dapat dipahami oleh seluruh karyawan dan menjadi acuan dalam
pelaksanaan seluruh kegiatan operasi perusahaan.
KETUA/ PENANGGUNG
JAWAB K3
PENANGGUNG
NO URAIAN PEKERJAAN IDENTIFIKASI BAHAYA PENGENDALIAN RESIKO K3
JAWAB
Ispektor K3 / Petugas
Manajemen dan keselamatan Memakai APD (sepatu kerja, sarung
2. pengawas pekerjaan, petugas
lalulintas manusia tangan, masker dan helm), Kotak P3K, K3, Quality engineering
Terbentur benda keras / tertimpa materia mengatur letak penempatan material yang
aman
Ispektor K3 / Petugas
4.. Pekerjaan Pintu Dan Jendela Memakai APD (sepatu kerja, sarung pengawas pekerjaan, petugas
Tertimpa material dan terkena alat potong
tangan, masker, kaca mata, helm), Kotak K3, Quality engineering
keramik : Luka ringan
P3K
Ispektor K3 / Petugas
5. Pekerjaan Pemasangan Ground pengawas pekerjaan, petugas
Tank Memakai APD (sepatu kerja, sarung K3,
Tertimpa material , terkena alat kerja : luka
tangan, masker, kaca mata, helm), Kotak
ringan
P3K
Ispektor K3 / Petugas
6. Pekerjaan Instalasi Air pengawas pekerjaan, petugas
Memakai APD (sepatu kerja, sarung K3,
Terkena alat kerja : Luka ringan tangan, masker, kaca mata, helm), Kotak
P3K
Ispektor K3 / Petugas
7. Pekerjaan Arsitektur Batu pengawas pekerjaan, petugas
Tempel Pada Dinding Luar K3,
Memakai APD (sepatu kerja, sarung
Tertimpa material dan alat kerja : tangan, masker,kacamata,helm)
Luka ringan kotak P3K.
Tertimpa material , terjatuh : Luka ringan Memakai APD (sepatu kerja, sarung
tangan, masker dan helm), Kotak P3K
Pekerjaan Pasangan Plesteran Ispektor K3 / Petugas
3.. pengawas pekerjaan, petugas
Dinding + Acian, Penutup Lantai K3,
Memakai APD (sepatu kerja, sarung
Keramik Tergores pecahan keramik : Luka ringan tangan, masker, kaca mata, helm), Kotak
P3K
2. PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Dalam peraturan ini terdapat beberapa hal yang digunakan diantaranya :
1. Dasar Hukum yang digunakan
sasaran;
korektif;
perusahaan;
3. KEPUTUSAN PRESIDEN
Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun 1993 Tentang Penyakit Yang Timbul karena
Hubungan Kerja. Dalam peraturan ini diatur hak pekerja kalau menderita penyakit yang
timbul karena hubungan kerja, pekerja tersebut mempunyai hak untuk mendapat jaminan
kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan
kerja berakhir (paling lama 3 tahun sejak hubungan kerja berakhir)
c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.02/Men /1980 tentang
Pemeriksaan Kesehatan Kerja dalam Penyelenggaraan keselamatan Kerja. Dalam
peraturan ini diatur tentang pemeriksaan kesehatan pekerja dalam penyelenggaran
keselamatan kerja, dimana ada 3 jenis pemeriksaan yaitu pemeriksaan sebelum
bekerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus.
Pemeriksaan sebelum kerja
1. Pemeriksaan sebelum kerja adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan oleh dokter sebelum seorang pekerja diterima untuk bekerja
(pre employment)
2. Tujuan agar pekerja berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-
tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai
pekerja lainnya dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukannya
sehingga keselamatan dan kesehatan yang bersangkutan serta pekerja
lainnya juga dapat terjamin.
3. Pemeriksaan kesehatan kerja meliputi pemeriksaan fisik lengkap,
kesegaran jasmani, rontgen paru-paru dan laboratorium rutin serta
pemeriksaan lain yang dianggap perlu sesuai dengan hazard di tempat
kerja.
4. Penyusunan pedoman pemeriksaan kesehatan sebelum kerja merupakan
kewajiban pimpinan dan dokter perusahaan untuk menjamin penempatan
pekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya.
Pemeriksaan Khusus
1. Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang
dilakukan oleh dokter perusahaan secara khusus terhadap pekerja tertentu
2. Tujuan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu
terhadap pekerja atau golongan-golongan pekerja tertentu
3. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan pula terhadap :
Pekerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang
memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu.
Pekerja yang berusia di atas 40 tahun atau pekerja cacat, serta
pekerja muda usia yang melakukan pekerjaan tertentu
Pekerja yang diduga terpajan dengan hazard khusus yang
menimbulkan gangguan kesehatan, juga perlu dilakukan
pemeriksaan khusus sesuai kebutuhan
Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan Setiap APAR harus diperiksa 2 (dua) kali
dalam setahun yaitu pemeriksaan dalam jangka 6 bulan dan pemeriksaan dalam
jangka 12 bulan, selain itu setiap tabung APAR perlu dilakukan percobaan secara
berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5 tahun guna melihat kekuatan tabung.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no. Per-03/ Men/1982 Tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja. Dalam peraturan ini dijelaskan bahwa merupakan
kewajiban pimpinan untuk memberikan pelayanan kesehatan kerja kepada pekerja, dapat
diselenggarakan sendiri atau mengadakan ikatan kerjasama dengan pelayanan kesehatan
kerja lain. Tugas pokok Pelayanan Kesehatan Kerja meliputi :
Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan
kesehatan khusus.
Pembinaan dan Pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap pekerja
Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja
Pembinaan dan pengawasan perlengkapan saniter
Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan pekerja
Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
Pendidikan kesehatan untuk pekerja dan latihan untuk petugas P3K
Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan
APD yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja
Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja
Pembinaan dan pengawasan terhadap pekerja yang mempunyai kelainan tertentu
dalam kesehatannya
Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada pengurus
Sejalan dengan hal tersebut maka dalam peraturan ini diatur mengenai penerima (air
terminal), penghantar turunan, pembumian, menara, bangunan yang mempunyai
antena, cerobong yang lebih tinggi dari 10 meter, pemeriksaan pengujian,
pengesahan. Oleh karena itu instalasi penyalur petir harus direncanakan, dibuat,
dipasang dan dipelihara sesuai dengan peraturan ini. Gambar rencana instalasi
penyalur petir harus mendapat pengesahan dan sertifikat dari Menteri atau pejabat
yang ditunjuknya.
d. Keputusan Dirjen PPM & PLP No. 00.06.64.44 tanggal 18 Februari 1993
tentang Persyaratan dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah
Sakit
Peraturan ini merupakan Petunjuk Teknis dari Permenkes No.986/1992 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Dalam peraturan ini dijelaskan
tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan ruang dan bangunan serta fasilitas
sanitasi Rumah Sakit, Persyaratan Kesehatan Konstruksi Ruangan di Rumah Sakit,
Kualifikasi Tenaga di Bidang Kesehatan Lingkungan yang bekerja di rumah sakit
dan petunjuk Teknis Tata cara Pelaksanaan Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit.
1. Sasaran K3
Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak terjadi korban jiwa (Zero Fatal
Accident)
Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
Semua pekerjaan wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaanya
masinng-masing
Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK)
PT. HERTO PERSADA SAKTI
5R (Ringkas,Rajin,Rapi,Resik dan Rawat)
Tidak ada barang yang diperlukan ditempat kerja atau lokasi pekerjaan konstruksi
Semua barang mempunyai tempat yang pasti
Tidak terdapat kotoran apa saja di tempat kerja
Kondisi yang sudah baik terjaga tetap dari waktu ke waktu
Semua orang berprilaku sesuai dengan norma kerja positif yang dikembangkan
ditempat kerja.
2. Program K3
Membersihkan tempat kerja setelah selesai melakukan pekerjaan
Menjaga kebersihan jalan kerja, papan kerja, tangga dari peralatan atau material
yang
Membersihkan segera tumpahan oli, minyak, dan lain-lain
Membuang sampah pada tempatnya
Buang air besar/kecil pada tempaynya
Menyingkirkan logam ptongan paku atau paku yang tidak terpasang
Menekuk ujung-ujung paku yang runcing pada potongan kayu
Peralatan ataupun material sisa dikembalikan pada tempatnya
Memasang poster 5R
Memasang rambu/ himbauan untuk menjaga kebersihan
Memberikan brieffing kepada pekerja
Mengadakan inspeksi bersama
D. PENGENDALIAN OPERASIONAL
2) Unit proyek K3
a. Memberikan penjelasan mengenai K3
b. Mengevaluasi pelaksanaan K3 secara perodik
c. Memberikan penyuluhan / pembinaan dan pengembangan mengenai mengenai
pelaksanaan K3 did proyek
d. Konsultasi dan komunikasi K3
4) Koordinator evakuasi
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen K3
b. Mempelajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan evakuasi
c. Melaksanakan evakuasi bila terjadi keadaan darurat, kecelakaan kerja, bahaya kebakaran,
ancaman bom dan huru hara
d. Selalu mendahulukan keselamatan jiwa daripada barang
6) Koordinator P3K
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan manajemen k3
b. Memperlajari situasi dan kondisi bila setiap saat diperlukan untuk melakukan pertolongan
pertama pada kecelakaan
c. Membuat hubungan yang baik dengan pihak terkait seperti rumah sakit, dokter dan tim
medis
d. Memberikan pertolongan pertama pada korban sesuai kondisi korban
8) Koordinator lingkungan
a. Membantu koordinator tim tanggap darurat dalam menjalankan pengendalian
pencemaran lingkungan
b. Mempelajari situasi dan kondisi bila terjadi saat diperlukan untuk melakukan
pengamanan atas terjadinya pencemaran lingkungan
c. Mengidentifikasi area-area yang rawan terhadap pencemaran lingkungan
d. Menyelidiki timbulnya pencemaran lingkungan
e. Melaporkan kepada atasan kejadian pencemaran lingkungan, baik kronologis terjadinya
pencemaran maupun kondisi akhir lingkungan
f. Siaga dan tanggap atas kondisi yang ada.
F. TINJAUAN ULANG K3
Manajemen secara rutin meninjau ulang dan terus menerus meningkatkan OHSAS/SMK3
dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan.
Tinjauan ini dilakukan terhadap :
- Penerapan Kebijakan K3
- Pencapaian tujuan dan sasaran K3
- Hasil temuan audit internal
Untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan perundangan yang
berlaku, perusahaan melakukan identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penerapan langkah
pengendalian yang berjalan.
Hal ini berlaku terhadap aktifitas rutin dan non rutin, aktifitas semua orang memiliki akses ke
tempat kerja (termasuk sub kontraktor dan pengunjung), fasilitas ditempat kerja, baik yang
diberikan pihak organisasi maupun pihak lainnya.
XXXX
Direktur