You are on page 1of 7

LAPORAN AKHIR

MODUL KE-3

KAPASITOR

Nama : Nuryanti Pratiwi

NIM : 10809031

Kelompok / Hari : F / Kamis 28 Oktober 2010

Waktu : 16.00-18.15 WIB

Dosen : Agus Mulyana M. T

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

2010
I. TUJUAN
1. Mengetahui bentuk dan jenis kapasitor
2. Mengetahui cara membaca nilai kapasitansi suatu kapasitor
3. Memahami prinsip pengisian dan pengosongan muatan listrik pada kapasitor

II. BAHAN YANG DI GUNAKAN


1. Kapasitor
2. Resistor
3. Projectboard
4. Catu daya
5. Multimeter

III. TEORI DAN TABEL PRAKTIKUM

Kapasitor adalah elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik.Satuan


kapasitansi adalah Farad (‘F’). dalam praktikum nilai yang sering digunakan adalah mikroFarad
(μF) atau 10-6F, nanoFarad (nF) atau 10-9F dan pikoFarad (_F) atau 10-12F.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik,
gelas dan lain-lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan
positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama
muatan-muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat
mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa menuju ke
ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang non-konduktif. Muatan elektrik
ini tersimpan selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena
kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan negatif di awan.

Prinsip dasar kapasitor


Kapasitansi didefinisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor untuk dapat
menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18 menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25 x
18
10 elektron. Kemudian Michael Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan
memiliki kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat muatan
elektron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis :
Q=CV
Dimana :
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farad)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui luas area
plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan konstanta (k) bahan
dielektrik. Dengan rumus dapat di tulis sebagai berikut :
C = (8.85 x 10-12) (k A/t)
Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan dielektrik yang disederhanakan.

Kode karakteristik kapasitor kelas I


Kode karakteristik kapasitor kelas II dan III

Fungsi Kapsitor
1. Menyimpan muatan listrik
2. Menahan arus rata ( DC )
3. Menghubung singkat sebuah tahanan bagi arus bolak – balik ( AC )
4. Sebagai filter untuk regulator
5. Pengkopel sinyal
6. Pembangkit gelombang bulan sinus

Konstanta Waktu RC

Rangkaian kapasitor seri


Pada rangkaian kapasitor seri, nilai kapasitansi pengganti adalah :

1/CTOTAL = + +
Rangkaian kapasitor paralel
Pada rangkaian kapasitor paralel, nilai kapasitansi total adalah
CTOTAL = C1 + C2 + C3

Jika suatu rangkaian RC diberi tegangan DC maka muatan listrik pada kapasitor tidak
akan langsung terisi penuh, akan tetapi membutuhkan waktu untuk mencapai muatan listrik
pada kapasitor tersebut penuh.
Setelah muatan listrik penuh dan sumber tegangan dilepas maka muatan listrik pada
kapasitor tidak akan langsung kosong akan tetapi membutuhkan waktu untuk mencapai
muatan listrik pada kapasitor kosong.
Konstanta waktu RC  τ = R ×C
dan rumus konstanta waktu secara universal :

Change = ( akhir – awal ) 1 -

dimana :
Change = nilai perubahan
Akhir = nilai akhir variabel
Awal = nilai awal variabel
e = nilai euler (2,7182818)
T = waktu dalam satuan detik
τ = konstanta waktu dalam satuan detik
untuk menentukan besar waktu yang dibutuhkan untuk perubahan tertentu adalah

t=

TABEL PRAKTIKUM DAN GRAFIK ANALISIS

Percobaan ke : Kapasitor (C1) Resistor (R1)


1 100 µF / 25 V 10 K (4 Cincin)
2 1000 µF / 25 V 5K6 (4 Cincin)
3 2200 µF / 25 V 3K3 (4 Cincin)
Tabel Hasil Praktikum

1. Percobaan I pada pengisian dan pengosongan muatan listrik pada kapasitor

Vc (volt) Vc (volt )
No t (detik)
Pengisian Pengosongan
1 5 19.8 0.9
2 10 20.1 0
3 15 20.1 0
Grafik percobaan I

C1 100µF / 5V , R1 10K
25 19.8 20.1 20.1
20
Vc (Volt )

15
10 Pengisian
5 0.9 0 0
Pengosongan
0
0 5 10 15 20
t (detik)

2. Percobaan II pada pengisian dan pengosongan muatan listrik pada kapasitor

Vc (volt) Vc (volt )
No t (detik)
Pengisian Pengosongan
1 5 1,9 4.6
2 10 9.5 1.8
3 15 9.6 0.9
4 20 9.7 0.4
5 25 9.7 0.3
6 30 9.7 0
7 35 9.7 0
Grafik Percobaan II

C1 1000µF / 5V, R1 5K6


15
9 9.5 9.6 9.7 9.7 9.7 9.7
Vc (Volt )

10
4.6
5 1.8 0.9 Pengisian
0.4 0.3 0 0
0 Pengosongan
0 10 20 30 40
t (detik)
3. Percobaan III pada pengisian dan pengosongan muatan listrik pada kapasitor

Vc (volt) Vc (volt )
No t (detik)
Pengisian Pengosongan
1 5 18.8 12.5
2 10 14.2 7.8
3 15 16.5 5.1
4 20 18.1 3.3
5 25 18.8 1.9
6 30 19.3 1.3
7 35 19.5 0.9
8 40 19.7 0.6
9 45 19.9 0.3
10 50 19.9 0.3
11 55 20 0
12 60 20 0

Grafik Percobaan III

C1 2200µF / 5V, R1 3K3


25
19.5 19.7 19.9 19.9 20 20
18.1 18.8 19.3
20 16.5
14.2
Vc (Volt )

15 12.5
8.8 7.8
10 Pengisian
5.1
3.3
5 1.9 1.3 0.9 Pengosongan
0.6 0.3 0.3 0 0
0
0 10 20 30 40 50 60 70
t (detik)

KESIMPULAN

Dapat di tarik kesimpulan dari data percobaan di atas:


1. Setiap nilai resistansi tiap kapasitor yang berbeda menentukan banyaknya nya
waktu yang di butuhkan untuk pengisian dan pengosongan muatan listrik pada
kapasitor.
2. Waktu pengosongan lebih lama di banding waktu pengisian muatan listrik pada
tiap kapasitor, dan waktu pengosongan kapasitor tidak langsung bernilai nol.

You might also like