Professional Documents
Culture Documents
MANAJEMEN LOGISTIK
Kelompok D
Anggota Kelompok:
1. Salsabila Qotrunnada (161010101031)
2. Rafif Naufi Wakitha H.(161610101032)
3. Kristin Rizki M. (161610101033)
4. Safira Zahra M. (161610101034)
5. Karelina Amarta (161610101035)
6. Diska Fitri Amalia (161610101036)
7. Nada Ocarina Savitri (161610101037)
8. Nurhalimah (161610101038)
9. Farina Nur Amala (161610101039)
10. Anya Tania Larasati (161610101040)
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... 3
BAB III PENUTUP ..................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 13
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki
sekitar 17.500 (tujuh belas ribu lima ratus) pulau dengan total luas wilayah kurang
lebih 8 (delapan) juta kilometer persegi (Iskandar & Erdelen, 2006). Seluas 1,8
(satu koma delapan) juta kilometer persegi dari wilayah indonesia tersebut
dikelilingi wilayah laut teritorial dan 6,1 (enam koma satu) juta kilometer persegi
merupakan jalur ekonomi eksklusif. Indonesia memiliki masalah dalam hal
logistik nasionalnya. Ketidakseimbangan yang menjadi salah satu permasalahan
sistem logistik nasional antara lain memang terletak pada ketidakseimbangan
dalam artian jumlah dan jarak-sebaran antara sentra-sentra produksi dengan
sentra-sentra konsumsi. Tanpa perbaikan dalam sistem logistik nasional, potensi
Indonesia sebagai Negara yang memiliki kekuatan di dua sisi ekonomi, baik sisi
permintaan maupun sisi penawaran, akan terus bermasalah.(Kasengkang et al,
2016)
Logistik memegang peranan penting dalam penentuan daya saing suatu
organisasi. Daya saing dapat dilihat dari dua dimensi yaitu keunggulan nilai
(pelanggan bukan membeli produk tetapi membeli nilai) dan keunggulan biaya
(setiap kegiatan memerlukan biaya). (Kasengkang et al, 2016). Peranan logistik
sangatlah penting dan tidak terpisahkan dari aktivitas suatu
perusahaan/instansi/organisasi, baik yang bergerak di bidang logistik maupun
yang tidak berhubungan dengan logistik. Sebagai contoh, perusahaan
menyalurkan produknya ke pelanggan dengan menggunakan jaringan distribusi
logistik. Sebuah jaringan distribusi terdiri atas aliran produk dari produsen ke
konsumen melalui titik-titik pemindahan, pusat distribusi (gudang), dan pengecer.
Peranan jaringan distribusi dan manajemennya merupakan hal yang sangat
penting bagi perusahaan/instansi demi meningkatkan penjualan dan keuntungan.
(Nugraha et al, 2016)
Sistem logistik nasional yang efektif dan efisien diperlukan karena dalam
persaingan internasional dewasa ini, persaingan tidak hanya hanya antar produk
dan antar perusahaan, namun antar rantai pasok dan bahkan antar negara. Dengan
adanya perbaikan sistem logistik nasionaldiharapkan sistem logistik nasional
dapat terselenggara secara lebih terpadu sehingga tercipta kinerja sistem logistik
nasional yang efektif dan efisien serta mampu mendongkrak tingkat daya saing
nasional. (Harimurti, 2018)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Logistik
Secara etimologi, logistik berasal dari bahasa Yunani kuno yang
terdiridari dua suku kata, yaitu “Logic” yang berarti rasional, masuk akal dan
dapatdipertanggungjawabkan. Suku kata yang kedua adalah “Thios” yang berarti
berpikir. Jika artikedua suku kata itu dirangkai, memiliki makna berpikir rasional
dan dapatdipertanggungjawabkan. Istilah logistik berasal dari kata logisticus
dalam bahasa Latin yang berarti keahlian berhitung.(Kasengkang et al,
2016)Logistik merupakan proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian
aliran yang efisien dan efektif dari barang atau jasa dan informasi terkait mulai
dari titik asal sampai titik penggunaan untuk memenuhi keperluan pelanggan.
Logistik adalah aliran dengan obyek barang atau jasa dengan tujuan menyediakan
barang dengan jumlah yang tepat, waktu yang tepat, lokasi yang tepat, dan biaya
yang tepat. (Kasengkang et al, 2016)
Menurut The Council of Logistics Management, “logistics is the part of
the supply chain process that plans, implements, and controls the efficient,
effective flow and storage of goods, services, and related information from the
point of origin to the point of consumption in order to meet customer’s
requirement”. Dengan kata lain, logistik melibatkan proses perencanaan,
implementasi, dan pengendalian agar didapat suatu efisiensi aliran biaya dan
keefektifan proses penyimpanan bahan mentah, bahan setengah jadi, barang jadi
dan informasi – informasi yang berhubungan, dari asal ke titik konsumsi dengan
tujuan memenuhi kebutuhan konsumen.Logistik merupakan suatu bagian dari
supply chain management yang berfokus pada perpindahan barang dari tempat
asal ke tempat tujuan, untuk mencapai kepuasan pelanggan.Tujuan utama dari
logistik adalah mengatur siklus sehingga memberikan hasil yang bermanfaat bagi
perusahaan, terutama pada efisiensi. Dua hal yang menjadi fokus utama dalam
dunia logistik adalah internal logistik dan external logistik. Keduanya mengatur
aliran dan penyimpanan material dari satu titik ke titik lain dengan fungsi utama
meliputi inventory management, purchasing, transportasi dan distribusi, serta
warehousing. (Wurjaningrum et al, 2015)
Logistik pada dasarnya berfungsi sebagai suatu sistem yang menyatukan
berbagai komponen seperti aliran informasi, mulai dari supplier (pemesanan dan
pengiriman), informasi dalam proses produksi (persediaan) atau dalam jasa aliran
informasi dalam perusahaan (koordinasi), sampai pada informasi pada konsumen
(distribusi baik barang maupun jasa).Dalam usaha mempermudah aliran informasi
dan distribusi tersebut, terdapat pengelolaan yang terfokus melalui supply chain
management (rantai pasokan) untuk mencapai koneksi dan koordinasi antara
proses dari bagian lainnya dalam saluran, contohnya supplier dan konsumen, serta
organisasi itu sendiri. (Wurjaningrum et al, 2015)
Logistik bertanggung jawab untuk memastikan bahwa suatu produk yang
tepat (right product) ada ditempat yang tepat, pada waktu yang tepat, dalam
kondisi yang tepat dengan harga yang tepat pula untuk kepuasan pelanggan. Misi
logistik adalah memenuhi kebutuhan barang yang sesuai ke tempat yang tepat,
pada waktu yang tepat dan pada kondisi yang diinginkan, sehingga memberikan
manfaat bagi perusahaan. (Harimurti, 2018) Kegiatan-kegiatan yang termasuk
dalam kinerja logistic meliputi pergudangan, packing, kegiatan pihak ketiga,
transportasi inbound dan outbound, pendistribusian, inventory control,
purechasing, planning lokasi dan pengelolaan maintenance produksi dan
pelanggan satisfaction (kepuasan pelanggan). (Hayati, 2014)Kegiatan utama
logistik adalah pengadaan, penyimpanan, persediaan, pengangkutan,
pergudangan, pengemasan, keamanan, dan penanganan barang dan jasa baik
dalam bentuk bahan baku, barang antara, dan barang jadi.Fungsi logistik
merupakan suatu proses yang berkesinambungan dan saling berkaitan satu sama
lainnya serta saling mendukung satu sama dan lainnya. Proses logistik terdiri dari:
a. Fungsi perencanaan dan penentuan kebutuhan
b. Fungsi penganggaran
c. Fungsi pengadaan
d. Fungsi penyimpanan dan penyaluran
e. Fungsi pemeliharaan
f. Fungsi penghapusan
g. Fungsi pengendalian
(Kasengkang et al, 2016)
Logistik tidak hanya ada pada perusahaan manufaktur saja, namun juga
terdapat pada perusahaan jasa, terutama perusahaan pengantaran yang menjadikan
logistik sebagai bisnis utamanya. Adanya perkembangan jasa dalam sistem
logistik itu sendiri, manajemen logistik sudah seharusnya menambahkan unsur
jasa dalam definisi manajemen logistik karena pada dasarnya saat sekarang ini
produk jasa tidak dapat dipisahkan, pengantaran nilai suatu produk kepada
konsumen tidak akan terlepas dari jasa yang akan menambah nilai dari produk
tersebut. Sehingga logistik merupakan proses perencanaan, implementasi, dan
pengontrolan arus yang efisien dan efektif dan penyimpanan dari barang, jasa, dan
informasi yang berhubungan dari titik awal sampai pada titik konsumsi yang
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan konsumen.(Wurjaningrum et al, 2015)