Professional Documents
Culture Documents
SURGERY
BEDAH 2
Bedah Orthopaedi, Urologi, Digestive, Onkologi
Batch Agustus 2018
Contributor:
dr. Andreas W. Wicaksono dr. Anindya K. Zahra
dr. Rizky Atmagusta dr. Benedictus Anindita S.
dr. Alexey Fernanda N. dr. Mufid Arifin
dr. Galih Prasetya S dr. Regina Arumsari
Reassess Reassess
GREENSTICK
INKOMPLIT TORUS/BUCKLING
FRAKTUR
PEDIATRIK
KOMPLIT BOW
• Suatu kondisi fraktur yang diakibatkan oleh gaya yang • Fracture yang terjadi karena adanya tekanan longitudinal yang melebihi kemampuan
menekan pada aksis longitudinal tulang, yang tulang untuk rekoil ke posisi normal sehingga menyebabkan terjadinya lengkungan.
mengakibatkan impaksi.
S A L T ER
Straight across Above Lower Two/Through ERasure/Crush
CD-VS CD-VS
Fraktur Clavicula
Mechanism of Evaluation Classification Treatment
Trauma
Fall on the PE: Swelling, • 1/3 media (69%) • Media &
shoulder, direct tenderness, tenting • 1/3 lateral/distal Proximal
blow to clavicle, fall skin, deformity (28%) (undisplaced)
on outstretched • 1/3medial/prox closed treatment
hand i mal (3 %) (Arm Sling)
• Distal ORIF
• Severely
shortened, open,
tented,
neurovascular
injury ORIF
MU-GR
Fraktur Terbuka
• Adanya hubungan antara tulang yang fraktur
dengan dunia luar melalui luka traumatik
– Luka besar tanpa tereksposnya tulang yang fraktur
Arm Sling
≠ fraktur terbuka
• Kontaminasi dan risiko infeksi tinggi
Figure of 8 - bandage
ORIF
Gustilo-Anderson Classification Manajemen Fraktur Terbuka
ATLS (initial trauma survey & resuscitation)
• Safe the life then safe the limb
Pencegahan infeksi
• Antibiotik profilaksis (IV, lokal), profilaksis tetanus, debridemen
luka
• I luka kecil (< 1 cm), bersih, cedera jaringan lunak minimal tanpa crushing,
fraktur non-kominutif
• II luka 1-10 cm, tanpa hilangnya kulit penutup luka (skin flap), cedera jaringan
Stabilisasi fraktur
lunak tidak banyak, moderate crushing, moderate comminution
• III luka laserasi luas (> 10 cm), kerusakan kulit dan jaringan lunak luas, high • Internal or external
energy injury.
– IIIA
– IIIB
laserasi luas, namun tulang yang fraktur masih dapat ditutup oleh jaringan lunak
periosteal stripping ekstensif, fraktur tidak dapat ditutup tanpa flap jaringan
Early soft tissue coverage
– IIIC terdapat cedera arteri yang memerlukan repair, dengan atau tanpa cedera jaringan lunak
Fraktur terbuka III termasuk farmyard injuries, fraktur dengan luka tembak, fraktur pada lingkungan yang • Initial flap preservation, secondary intention, skin graft, flap
terkontaminasi
•1st generation
•1st generation cephalosporin for gram positive
cephalosporin for 24 hours
coverage.
Antibiotics after closure (ex: Cefazolin
•Aminoglycoside (such as gentamicin) for gram
“initiate as soon IV)
negative coverage in type III injuries
as possible” Clindamycin or Vancomycin
• the cephalosporin/aminoglycoside should
can also be used if allergies
be continued for 24-72 hours after the
exist
last debridement procedure
www.orthobullets.com/open fracture management
Cast Splintage
Internal Fixation vs External Fixation
Rehabilitation
Mobilisasi aktif dimulai segera setelah stabilisasi
fraktur (internal fixation/external fixation/fraktur brace)
Visceral Injury
Neurovascular
compromised
Early
Infection
Compartement
syndrome
Fracture
complication KOMPLIKASI FRAKTUR - Early
Delayed union
Non union
Late
Mal union
Avascular
Necrosis
Cedera Saraf Akibat Fraktur Cedera Nervus Axillaris
• Fraktur collum chirurgicum Etiologi :
(surgical neck) nervus axillaris - Fraktur collum chirurgicum humeri
- Dislokasi caput humeri ke inferior
• Fraktur corpus humerus (humeral
Gambaran Klinis :
shaft) nervus radialis
• Abduksi bahu terganggu
• Fraktur supracondylar humerus • Atrofi m. deltoideus → hilangnya
nervus medianus, nervus rounded contour bahu → bahu
tampak datar
ulnaris, nervus radialis
• Hilangnya sensasi di lateral
bawah bahu
• Fraktur epicondylus medial
nervus ulnaris
• Lokasi tersering =
antebrachii dan cruris
• Manajemen : Fasciotomy
• Apabila compartment syndrome
disebabkan karena pemasangan
cast yang terlalu kuat
longgarkan atau ganti cast
Gejala Nyeri pada lokasi fraktur pseudoarthrosis (false Deformitas pada tulang
KOMPLIKASI FRAKTUR - Late persisten dan memberat joint), nyeri berkurang yang pernah patah
apabila ada paparan stress
pada tulang
Px garis fraktur masih tampak garis fraktur masih tampak Alignment tulang buruk,
Penunjang dengan callus minimal. hyperthropic deformitas pada foto X-
(X-ray) Ujung-ujung tulang fragmen nonunion/athropic ray
fraktur TIDAK sklerosis atau nonunion
atrofi
Non Union
Delayed Union
• Secara klinis dan radiologis tidak terjadi penyambungan fragmen
• Proses union (incomplete repair) dan konsolidasi (complete repair) yang patahan tulang setelah 9 bulan post operasi dan tidak adanya progress
lebih lambat dibandingkan kondisi normalnya penyembuhan dalam 3 bulan terakhir
• Gejala nyeri pada lokasi fraktur persisten dan memberat apabila ada • Fraktur gap pseudoarthrosis (false joint), nyeri berkurang
paparan stress pada tulang • Penyebab : Mechanical instability, impaired vascularity
• Tanda (X-Ray) garis fraktur masih tampak dengan callus minimal.
Ujung-ujung tulang fragmen fraktur TIDAK sklerosis atau atrofi
• Manajemen konservatif selama 20 minggu, apabila terapi gagal dapat
dilakukan bone grafting
• Timetable union and consolidation of fracture :
• Fraktur spiral upper limb butuh 6-8 minggu untuk konsolidasi
• Lower limb butuh 2 kali lebih lama
• Tambahkan 25% bila fraktur non-spiral atau melibatkan femur
• Fraktur pada anak lebih cepat union dan konsolidasi
Pseudoarthrosis Hypertrophic Non Union Atrophic Non Union
humerus
• Location :
Lachman Test Pivot shift test • Medial tear
• Lateral tear
Medial > lateral tears
• Symptoms :
- Pain localizing to medial/lateral side
- Mechanical symptoms
(clicking/locking)
- Delayed or intermittent swelling
Pain/locking sensation :
positive test
Ruptur Tendon Achilles
• Sering terjadi pada
dewasa (40-50 tahun)
• Laki-laki > perempuan
Pain : positive test • Mekanisme cedera :
• Physical Exam:
dorsifleksi paksa pada
Pain : positive test
- Joint line tenderness (most kaki yang plantarfleksi
sensitive exam, but not
spesific) – Aktivitas olahraga
- Effusion (basket, tenis, berenang)
- Provocative test (Apley
compression test, Thesaly
test, McMurray test)
Ruptur Tendon
Achilles
• Sudden “snap” in heel
• Nyeri akut berat di
belakang tumit
• Tidak mampu plantarfleksi
• Gap in tendon
• Palpable swelling
• Tes Thompson (+)
PEMERIKSAAN PENUNJANG: USG, MRI, • Tes Thompson (+) tidak adanya plantar fleksi
Foto polos utk ekslusi kelainan lain
ruptur tendon Achilles
• Tes Thompson (-) terdapat plantar fleksi kondisi normal
Osteomyelitis
• Inflamasi tulang dan sumsum tulang yang
disebabkan oleh bakteri, dapat bersifat akut
atau kronik
• Patogenesis (Waldvogel, 1971) :
– Hematogenous (TERSERING)
– Contiguous focus of infection dari abses
jaringan, diabetic foot
• Patogen Penyebab tersering : S. aureus
– Direct inoculation dari luka trauma,
• Penyebab lain : Pseudomonas, Enterobacteriaceae, basil gram
operasi
negatif anaerob, M. tuberculosis, Streptococcus
• Gejala non spesifik : DEMAM, MENGGIGIL,
FATIGUE, LETARGI, IRRITABILITY • Pengguna obat intravena dapat mengalami infeksi Pseudomonas
• Tanda klasik inflamasi : NYERI LOKAL, • Acute hematogenous osteomyelitis
BENGKAK, ERITEMA memiliki predileksi pada tulang panjang (METAFISIS tulang
panjang)
Osteomyelitis – X-Ray
SPONDILITIS TB (Pott’s Disease)
Involucrum Sequestrum
• TB ekstraparu, vertebra merupakan lokasi TB tulang tersering
• Sensitivitas 43-75%
spesifisitas 75-83% • M. tuberculosis mencapai vertebra secara hematogen,
limfogen, direct dari paru
• Perubahan pada soft tissue akan
tampak dalam 3 hari, perubahan • Lokasi = vertebra thorakalis bawah dan lumbalis
pada tulang 1-2 minggu • 10-45% spondilitis TB menyebabkan defisit neurologis serius
• Soft tissue swelling • Gejala klasik TB : lemas, penurunan nafsu makan,
• Tulang erosi cortical, campuran penurunan BB, keringat malam hari, demam subfebris
lusensi dan sklerosis, reaksi • Deformitas kifosis, small knuckle kyphosis pada palpasis proc.
periosteal, abses subperiosteal
spinosus, GIBBUS, cold abscess
• Pada kasus kronik
- Sequestrum tulang mati yang
dikelilingi pus atau jaringan skar
- Involucrum pembentukan tulang
baru disekitar area tulang yang nekrosis
SPONDILITIS TB (Pott’s Disease)
Ewing’s Sarcoma
Osteoporosis
• Tumor primer tulang ganas
• Berasal dari sel endotelial sumsum tulang • Penyakit tulang metabolik dan sistemik
• 10-20 tahun yang ditandai oleh penurunan massa
• Regio metadiafiseal tulang panjang (tibia, fibula, clavicula) tulang dan kerusakan mikroarsitektur
dari jaringan tulang
• Nyeri dan pembengkakan tulang
• Gambaran radiologis • Kerapuhan tulang rentan
– Multilaminar periosteal reaction (ONION PEEL) fraktur (fraktur patologis)
– Reaksi periosteal lain = Codman’s triangle, “hair-on- end” • Bone density : -2.5 SD or below
“ONION PEEL”
Osteoporosis Insidensi Fraktur Patologis akibat
• OSTEOPOROSIS PRIMER Osteoporosis
– Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen
(hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur Vertebral
pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Fracture
– Osteoporosis senilis terjadi karena kekurangan kalsium yang Forearm
berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan di antara Fracture
kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru.
• OSTEOPOROSIS SEKUNDER
– Cushing's disease, hyperthyroidism, hyperparathyroidism,
hypogonadism, kelainan hepar, kegagalan ginjal kronis, kurang gerak, Hip
kebiasaan minum alkohol, pemakai obat- obatan/corticosteroid, Fracture
kelebihan kafein, merokok
• International
Prostate
BPH - Tatalaksana
Symptoms
Score (IPSS)
• IPSS 1-7 watchful waiting (observasi
waspada)
• IPSS 8 - 19 farmakologi
• IPSS 20 - 35 operasi
• Watchful waiting
– Indikasi gejala ringan, tanpa penyulit, IPSS <8, flowmetri
non-obstruktif
– Evaluasi berkala, pada 3, 6, dan 12 bulan kemudian, lalu
dilanjutkan 1 kali per tahun
– Ulangi IPSS setiap evaluasi, flowmetri setiap 6 bulan, PSA
setiap 6-12 bulan
Lokasi Gejala
GINJAL Nyeri regio flank / nyeri pinggang, dapat berupa
Batu Saluran Kemih (Urolithiasis) (Nephrolithias -Nyeri kolik akibat aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises, atau
is) -Non-kolik akibat peregangan kapsul ginjal, hidronefrosis, atau infeksi pada
ginjal
- Nyeri ketok kostovertebra (+), massa ginjal (bila hidronefrosis)
URETER Nyeri pinggang kolik (akibat peristaltik) dan menjalar (nyeri alih), tergantung
• Nephrolithiasis (Ureterolithias
is)
letak batu :
- Ureter proksimal pinggang setinggi pusar (T10)
• Ureterolithiasis - Ureter media medial paha, inguinal, skrotum (L1-3)
- Ureter distal ujung penis (S2-3), + disuria
• Vesicolithiasis VESICA -Gejala iritatif (frekuensi, urgensi, nokturia)
(Vesicolithiasi -Miksi tiba-tiba berhenti dan menjadi lancar kembali dengan perubahan
• Urethrolithiasis s) posisi tubuh.
- Nyeri berkemih pada ujung penis, skrotum, perineum, pinggang, atau kaki
Radiologi
• BNO / KUB hanya untuk batu radioopak (kalsium, sistin, staghorn)
• IVP bisa untuk batu radiolusen / non-opak (asam urat) BNO
• USG aman untuk ibu hamil dan pasien yang memiliki kontraindikasi IVP.
Dapat melihat semua batu (radioopak atau radiolusen pada BNO)
• Pyelografi antegrade/retrograde bila fungsi voiding terganggu (misal
pada obstructive uropathy)
• CT scan gold standard batu saluran kemih
USG
BNO = Blass Nier Overzicht/KUB = Kidney Ureter Bladder
Tatalaksana Urolithiasis
Tatalaksana Urolithiasis
Tujuan
Indikasi pengeluaran batu aktif • Mengatasi nyeri, menghilangkan batu, mencegah rekurensi
• Kasus batu dengan kemungkinan keluar spontan rendah Terapi konservatif / Terapi ekspulsif medikamentosa
• Adanya obstruksi saluran kemih persisten
• Peningkatan asupan minum (1-2 L/hari) dengan target diuresis 2L/hari
• Ukuran batu >15 mm • Manajamen nyeri analgetik, NSAID
• Adanya infeksi • Pemantauan berkala setiap 1-14 hari sekali selama maksimal 6 minggu
• Nyeri menetap atau berulang Pelarutan
• Disertai infeksi
• Batu asam urat, hanya terjadi pada urin yang asam (pH 6,2) alkalinisasi urindengan
• Batu metabolik yang tumbuh cepat Natrium bikarbonat. Lakukan terapi untuk hiperurisemia
• Adanya gangguan fungsi ginjal
Lithotripsi
• Keadaan sosial pasien
• Retrograde urethrography
Tipe
Cystography
Intraperitoneal Bladder
Rupture (20%)
– KATETERISASI URIN TRANSURETHRAL ->
KONTRAINDIKASI Combined (10%)
Sistostomi
suprapubik
Varikokele Hidrokele
• Dilatasi plexus
pampiniformis dari vena
testicularis • Akumulasi cairan serosa di sekitar
testis, yang
• Kebanyakan terjadi sisi
kiri berada di dalam tunika vaginalis
• Asimptomatik atau • Sering pada bayi laki-laki yang
bergejala baru lahir, akibat keterlambatan
– Nyeri skrotum, penutupan processus vaginalis
memberat saat berdiri,
berkurang saat berbaring
– Atrofi testis • Translumination test /
• Adanya apoptosis dari sel diapanoscopy
Palpasi skrotum teraba germinal akibat paparan
suhu yang relatif lebih • Positive : Hydrocele
massa seperti “kantong berisi tinggi
cacing” • Negative : mass, hernia scrotalis,
– Infertilitas
hematocele
Compression of the
Tatalaksana awal :
• Reduksi Manual : tekanan manual, ice pack secara intermiten, elastic dressing.
• farmakologi : injeksi hyaluronidase, granulated sugar
• Minimal-invasive : teknik “puncture”, aspirasi darah.
• Terapi bedah (jika sangat terkonstriksi) : emergency dorsal slit
Klasifikasi
Ischemic/Low-flow Non-Ischemic/High-flow
DIGESTIVE
SURGERY
Appendicitis Akut Appendicitis Akut - Gejala Klinis
Akut abdomen tersering
Inflamasi dan infeksi bakterial pada appendix vermiformis
Etiologi
Nyeri kuadran kanan bawah (titik
• Obstruksi lumen appendix oleh hiperplasia limfoid, fecalith, corpus Nyeri periumbilikal, kolik, 6-12
McBurney), menetap, nyeri
alienum, neoplasma, striktur paska inflamasi nyeri visceral, diffuse jam
somatik, dapat ditunjuk
• Infeksi (biasanya bersifat hematogen) • Demam
• Mual, muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), diare, obstipasi, disuria,
Patofisiologi • Nyeri flank/punggung (letak retrocecal), nyeri suprapubik (letak pelvical), nyeri
• Obstruksi lumen sekresi mukus terus berlanjut dan kolonisasi bakteri testikular (letak retroileal)
tekanan intraluminal naik pembuluh limfe dan vena terjepit • Nyeri lepas tekan (rebound tenderness) / Blumberg sign akibat iritasi
edema dan transudasi tekanan intraluminal semakin naik peritoneum
arteri terjepit iskemia dan nekrosis perforasi • Dunphy sign peningkatan nyeri saat batuk
• Colok dubur nyeri tekan pada arah jam 9-12
Penunjang Radiologi :
- USG : pilihan awal pada anak, dewasa muda, ibu hamil. Efisien, aksesibel, non radiasi
- CT Scan : Akurat (highly sensitive & specific), “invasive” karena efek penggunaan radiasi
- MRI : sensitif dan spesifik, namun kurang aksesibel
- Foto polos abdomen : mengidentifikasi free gas di cavum abdomen (app perforasi)
Obturator sign
Herring bone appearance Coiled spring Multiple air fluid level – step ladder appearance Source: Schwartz’s Principles of Surgery
Hemorrhoid Hemorrhoid - Klasifikasi
• Definisi = penebalan bantalan jaringan submukosa
(anal cushion) yang terdiri dari venula, arteriole, dan
jaringan otot polos yang terletak di kanalis analis
Anal Fissure
Anal fissure is a tear in the anoderm distal to the dentate line
Etiology : Primary (local trauma) or Secondary (IBD,
malignancy, infection)
Painful defecation, bright rectal bleeding (limited to small
amount), laceration on the posterior anal midline (most
common location for primary anal fissure)
Sumber :
Hemorrhoids: From basic pathophysiology
to clinical management
World J Gastroenterol. 2012 May 7; 18(17):
2009–2017.
Hernia inkarserata
• Mencari dan memperbaiki faktor risiko yang menyebabkan
• Isi hernia TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN DAN TERJEPIT OLEH CINCIN HERNIA.
hernia (misal BPH, batuk kronis)
•GANGGUAN PASASE USUS (+). GEJALA ILEUS mual, muntah, distensi abdomen, nyeri abdomen • Analgetik bila nyeri
kolik (hilang timbul)
Hernia strangulata Bedah tatalaksana definitif
• Isi hernia TIDAK DAPAT DIKEMBALIKAN DAN TERJEPIT OLEH CINCIN HERNIA disertai gangguan aliran
arteri • Herniotomi, Herniorrhapy, Hernioplasty
• Adanya gangguan vaskularisasi akibat jepitan. Gejala NYERI ISKEMIK MENETAP, takikardia,
leukositosis, edema dan eritem pada kulit yang melapisi hernia, pasien tampak toxic, dehidrasi dan • Hernia inguinalis reponibilis dan ireponibilis BEDAH
demam
ELEKTIF
• Hernia inguinalis inkarserata dan strangulata BEDAH
CITO / EMERGENSI
Trauma Abdomen-Tumpul
Trauma organ Peritonitis >24
berongga (hollow jam
viscous)
Regio abdomen
Trauma organ Peritonitis <8
padat (solid) jam
X.Ray
• Pneumoperitonium, hemothorax and pneumothorax
• Tidak diindikasikan untuk pasien dengan hemodinamik tidak stabil
FAST (Focused Assessment Sonography in Trauma)
• Dapat menemukan : hemoperitonium
• Rapid, noninvasive, accurate and inexpensive
Diagnostic Peritoneal Lavage
• Dapat menemukan : Hemoperitoneum dan cedera organ berongga
• Dilakukan jika tidak ada USG dan CT
CT abdomen
• Pasien dengan hemodynamic stabil
Perforasi visceral abdomen Pneumoperitoneum Plain Abdomen LLD (Left Lateral Decubitus) :
Plain Abdomen AP & Semierect : Subdiaphragmatic Air
Subdiaphragmatic Air (udara bebas)
Tumor Phyllodes
• Usia 40-50an tahun
• Secara klinis tumor jinak, mirip FAM
• Massa payudara yang berukuran besar, ukuran dapat mencapai 20-30 cm
• Pertumbuhan tumor cepat dan menyebabkan regangan kulit kulit payudara
tampak mengkilap. Histopatologis “LEAF-LIKE PATTERN” FAM Fibrokistik Mammae
“blue-dome cyst”
Leaf-like pattern
Ca Mammae Ca Mammae
• Tumor ganas pada payudara.
• Adenokarsinoma : jenis paling banyak
• Karsinoma invasif = sel tumor menembus
membrana basalis dan menyebar ke jaringan
sekitar
– Karsinoma duktal invasif (70%)
– Karsinoma lobular invasif
• Karsinoma in situ (Paget’s disease)
• Faktor risiko riwayat kanker payudara pada ibu
atau saudara kandung perempuan, riwayat
kanker payudara sebelumnya, menarche terlalu
awal, menopause terlambat, penggunaan KB
hormonal, hormonal replacement therapy Peau d’orange
Imaging In Breast Lump Imaging In Breast Lump
Mammografi
Ultrasonografi
• Tidak begitu cocok pada
• Cocok untuk pemeriksaan pada wanita muda, dimana
wanita muda, dimana jaringan jaringan glandular
glandular payudaranya masih payudaranya masih
padat.
padat
• Seiring bertambah tua, jaringan glandular
• Dapat membedakan kista (fluid- akan atrofi dan digantikan oleh lemak
filled) dan tumor solid • Lemak lusen,
• Sangat baik dalam mendeteksi jaringan glandular dan
kista kanker opak. Sulit
membedakan jaringan
• Tidak dapat mendeteksi kanker dari jaringan
mikrokalsifikasi (tanda awal lesi glandular normal
ganas) payudara pada Sand-like
mammografi microcalcification Spiculated
• Sangat baik dalam mendeteksi kalsifikasi