You are on page 1of 10

LAPORAN TAHUNAN

PROGRAM FILARIASIS
TAHUN 2018

Disusun Oleh:
Hj. OOM ROHMAWATI, S.Kep.NERS
NIP. 196520081 99303 2 009

UPTD KESEHATAN PUSKESMAS


IMBANAGARA
2016
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...............................................................................................................


B. Tujuan ............................................................................................................................

BAB II ANALISA SITUASI

A. Geografis ........................................................................................................................
B. Demografi .......................................................................................................................
C. Tingkat Pendikan ...........................................................................................................

BAB III KEGIATAN

A. Jenis Kegiatan ................................................................................................................


B. Hasil Kegiatan ...............................................................................................................
C. Rintangan .......................................................................................................................
D. Strategi ...........................................................................................................................

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ....................................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................................

LAMPIRAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmat,
dan anugerah-Nya kami dapat menyusun laporan ini, Yang disusun untuk melengkapi
Laporan Program Filariasis di Puskesmas Handapherang.

Tidak sedikit kesulitan yang kami alami dalam proses penyusunan makalah ini.
Namun berkat dorongan dan bantuan dari semua pihak yang terkait, baik secara moril maupun
materil, akhirnya kesulitan tersebut dapat diatasi.

Kami sadari bahwa untuk meningkatkan kualitas laporan ini kami membutuhkan kritik
dan saran demi kebaikan laporan di waktu yang akan datang. Akhir kata, besar harapan kami
agar laporan ini barmanfaat bagi kita semua.

Imbanagara, ………………………………

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filariasis atau Elephantiasis atau biasa disebut juga penyakit kaki gajah adalah
penyakit yang disebabkan ileh infeksi cacing filaria yang penularannya melalui gigitan
berbagai jenis nyamuk. Diperkirakan penyakit ini telah menginfeksi sekitar 120 juta
penduduk di 80 negara, terutama di daerah tropis dan beberapa daerah subtropis.
Penyakit filariasis bersifat menahun (kronis) dan bil;a tidak mendapat pengobatan
dapat menimbulkan cacat menetap berupa pembengkakan kaki, lengan, payudara, dan
alat kelamin baik pada wanita maupun pria.
Meskipun filariasis tidak menyebabkan kematian , tetapi merupakan salah satu
penyebab timbulnya kecacatan, kemiskinan dan masalah-masalah lainnya (Depkes RI,
2005). Filaria Limfatik yang terdiri dari Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, Brugia
Timori, merupakan spesies cacing filarial yang ditemukan di dunia. Penyebarannya
tergantung dari spesiesnya. Wuchereria Bancrofti tersebar di berbagai Negara tropis
dan subtropics, menyebar mulai dari Spanyol sampai di Brisbane, Afrika dan Asia
(Jepang, Taiwan, India, Cina, Filipina, Indonesia) dan Negara-negara di Pasifik Barat
(Sudomo, 2008)
Filariasis di Indonesia pertama kali dilaporkan oleh Haga dan Van Eecke pada
tahun 1889 di Jakarta yaitu ditemukannya penderita filariasis skrotum. Pada saat itu
pula Jakarta diketahui endemic filariasis limafatik yang disebabkan oleh Brugia
Malayi (Sudomo, 2008). Berdasarkan survey cepat yang dilakukan oleh Depkes RI
tahun 2000, diperkirakan ± 10 juta penduduk sudah terinfeksi filariasis dengan jumlah
penderita kronis (elephantiasis) ± 6500 orang yang tersebar di 1.553 Desa, di 231
Kabupaten dan 26 Provinsi. Data ini belum menggambarkan keadaan yang sebenarnya
karena hanya 3.020 Puskesmas (42%) dari 7.221 Puskesmas yang menyampaikan
laporan (Depkes, 2005).
Di Jawa Barat sampai bulan Juni tahun 2015 jumlah penderita kronis filariasis
sebanyak 899 orang yang tersebar di 26 Kabupaten/Kota (kecuali kota Banjar yang
belum melaporkan adanya kasus kronis filariasis). Sedangkan di Kabupaten Ciamis
penulis belum menemukan data tentang penyakit filariasis, di wilayah kerja Puskesmas
Imbanagara pun belum ditemukan adanya kasus filariasis.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Laporan tahunan dibuat dengan tujuan sebagai evaluasi akhir dari serangkaian
kegiatan Program Filariasis yang telah dilakukan sepanjang tahun 2016.
2. Tujuan Khusus
a. Memberi gambaran pelaksanaan Program Filariasis di Puskesmas Imbanagara
selama tahun 2017
b. Sebagai alat monitoring keberhasilan Program Filariasis di Puskesmas
Imbanagara selama tahun 2017.
c. Sebagai acuan dalam perencanaan program kegiatan Filariasis di Puskesmas
Handapherang tahun 2018.
BAB II

ANALISA SITUASI

A. Geografis
Puskesmas Imbanagara merupakan salah satu dari 37 Puskesmas yanga da di
wilayah Kabupaten Ciamis. Berdasarkan letak geografisnya Puskesmas Imbanagara
berada di wilayah Ciamis Kota yang merupakan wilayah dataran yang didominasi oleh
tanah daratan dan sawah/kolam.
1. Jumlah Desa
Wilayah kerja Puskesmas Imbanagara
a. Desa
b. Desa
c. Desa
d. Desa

Tabel 2.1
Jumlah RT dan RW serta Sekolah
Di wilayah kerja Puskesmas Imbanagara
Tahun 2015

Jumlah Sekolah
Jml Jml Jml Jlm
No Desa SD/ SMP/ SLTA/
RT RW Rumah KK TK Pontren
MI MTs MA
1
2
3
4
5

2. Luas Wilayah dan Batas Wilayah


Luas Wilayah Kerja Puskesmas Imbanagara sekitar ……………….Ha yang terdiri
dari:
a. Luas Daratan : ……Ha
b. Luas Pesawahan : ……..Ha
3. Batas wilayah kerja Puskesmas Imbanagara adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara berdbatasan dengan …
b. Sebelah Selatan berbatasan dengan …
c. Sebelah Barat berbatasan dengan ….
d. Sebelah Timur berbatasan dengan ….
4. Kondisi Daerah
Wilayah kerja Puskesmas Imbanagara merupakan daerah perbatasan dengan
wilayah kerja Puskesmas ……………………. dan Puskesmas ………………..,
terdiri atas ………….desa yang kondisi wilayahnya merupakan daerah yang terdiri
atas daratan dan pesawahan, jarak terjauh Puskesmas Imbanagara adalah ……Km
yaitu dari Desa ……..yang bias dicapai dalam waktu ….menit dengan kendaraan
roda dua.
Tabel 2.2
Gambaran Wilayah Kerja Puskesmas Imbanagara
Tahun ………..
Waktu
Luas Wilayah Jarak ke
No Desa Tempuh ke
(Ha) Puskesmas
Puskesmas
1
2
3
4
5

B. Demografi
Puskesmas Imbanagara merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Ciamis berbatasan
langsung Wilayah Kerja Puskesmas ………………….dan Puskesmas ………………..
jumlah penduduk di wilayah kerja Pusekesmas Handapherang pada tahun 2014 adalah
sebanyak …………….Denagn komposisi penduduk sebagai berikut :
Tabel 2.3.
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Di Wilayah Kerja Puskesmas Imbanagara
Tahun …………….
Umur (Tahun) Laki-laki Perempuan Total
0-4
5 - 14
15 – 44
45 – 64
65 +
Jumlah
Sumber Data: Kecamatan Cijeungjing dalam angka tahun 2015
Dari Tabel 2.3. diatas dapat dilihat bahwa rasio jenis kelamin perempuan lebih
banyak dari laki-laki dengan angka rasio jenis kelamin 0.99 artinya terdapat 99
orang laki-laki diantara 100 perempuan. Selain itu dampak pula bahwa kelompok
usia produktif (15 – 44 tahun) menempati jumlah tertinggi dari total populasi
yanga da yakni sebesar 13.320 (46,06%)

C. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan merupakan salah satu komponen yang menentukan indeks
pembangunan manusia selain tingkat kesehatan dan tingkat ekonomi masyarakat.
Presentase penduduk berusia 10 tahun ke atas dirinci menurut tingkat
pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Wilayah kerja Puskesmas Imbanagara tahun
2014 dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 2.4
Distribusi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan dan Jenis Kelamin
Di Wilayah Kerja Puskesmas Imbanagara
Tahun ……………
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1 Tidak / Belum pernah sekolah
2 Tidak / Belum tamat SD
3 SD / MI
4 SLTP / MTs
5 SLTA / MA
6 Akademi / Diploma
7 Universitas

Sumber Data: ……………………………………………………..


Dari Tabel 2.4. di atas dapat terlihat bahawa tingkat pendidikan SD /MI di
wilayah kerja Puskesmas Imbanagara menempati peringkat tertinggi yaitu sebanyak
…………(……..%). Jika dilihat dari perbedaan jenis kelamin terhadap tingkat
pendidikan terlihat bahwa prosentase perempuan lebih tinggi dari laki-laki untuk
tingkat SD/MI dan tingkat Akademik/Diploma, walaupun tidak menunjukkan
perbedaan yang seksama.
Angka melek huruf (AMH) penduduk usia 10 tahun keatas, sebagai salah satu
indikator tingkat pendidikan di wilayah kerja Puskesmas Imbanagara pada tahun 2014
adalah ………….%.
BAB III

KEGIATAN

A. Jenis Kegiatan
Dalam hal ini petugas Program Filariasis akan melakukan kegiatan penjaringan
penderita filariasis di wilayah kerja Puskesmas Imbanagara. Kegiatan ini dilakukan
dengan metode pendataan langsung ke tiap Desa di wilayah kerja Puskesmas
Handapherang. Serta melakukan kunjungan langsung ke rumah penderita, jika
ditemukan tanda-tanda penyakit filariasis.

B. Hasil Kegiatan
Dalam beberapa tahun terakhir petugas Program Filariasis tidak menemukan
kasus filariasis di wilayah kerja Puskesmas Imbanagara. Meskipun begitu petugas
masih melakukan pemeriksaan dan pelacakan penyakit filariasis tiap bulan dan
melaporkan hasil pelacakan secara rutin setiap 4 bulan ke Dinas Kesehatan.
Selain itu petugas juga sering melakukan penyuluhan tentang filariasis di
dalam ruangan Puskesmas maupun diluar ruangan Puskesmas, itu dilakukan agar
pengetahuan masyarakat tentang penyakit filariasis bertambah, sehingga bila di
lingkungan masyarakat ditemukan penduduk yang mempunyai ciri-ciri terjangkit
penyakit filariasis mereka dapat segera melapor ke petugas kesehatan.
C. Rintangan
Dalam melaksanakan Program Filariasis petugas mendapat beberapa kendala yang
dihadapi, seperti:
1. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang filariasis.
2. Keterbatasan Program Filariasis dalam mendata dan memberikan penyuluhan
kepada masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Imbanagara
D. Strategi
Untuk meningkatkan pelayanan Program Filariasis, kami akan melakukan beberapa
strategi yaitu:
1. Sering memberikan penyuluhan tentang Filariasis pada masyarakat di wilayah
kerja Puskesmas Imbanagara.
2. Berkolaborasi dengan program lain sehingga pelayanan Program Filariasis lebih
optimal.
3. Melengkapi laporan bulanan yang masih dianggap kurang.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Upaya Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Handapherang pada tahun 2016
lebih diarahkan ke upaya preventif dan promotif berupa peningkatan kemampuan
keluarga dan masyarakat, perbaikan mutu lingkungan hidup, perbaikan status gizi,
pengurangan angka kesakitan, peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Secara umum dapat digambarkan bahwa pencapaian program Filariasis di
Puskesmas Imbanagara belum sepenuhnya tercapai, karena ada beberapa yang
masih jauh dari target. Hal ini tidak lain masih banyak kendala dalam pelaksanaan
pencapaian program tersebut. Baik dari segi sarana prasarana, tenaga maupun
pembiayaan program serta kesadaran masyarakat akan kesehatan yang masih
rendah. Berbagai permasalahan tersebut kemudian kami jadikan dasar untuk
perencanaan kegiatan tahun 2017 atas dasar analisis situasi dan tahapan lainnya
yang mendasari terselesaikannya dokumen perencanaan ini.

B. Saran
Harapan kami supaya dari pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis
sendiri kiranya dapat memberikan umpan balik yang positif bagi kami untuk
kemudian memberikan saran dan masukan demi kebaikan selanjutnya di masa
yang akan dating.

You might also like