You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebagai bidan, dibutuhkan informasi yang siap sedia yang dapat membantu
memberikan asuhan kebidanan kepada ibu-ibu dalam berbagai situasi
intrapartum. Selain itu tugas bidan mencakup asuhan pada remaja, ibu hamil,
ibu bersalin, ibu nifas dan bayi, balita dan serta wanita menopouse. Dalam
makalah ini kami mengangkat tema Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
yang mencakup obat-obatan yang dibutuhkan pada bayi baru lahir khususnya
vitamin K.
Di Indonesia angka pendarahan pasca persalinan pada bayi baru lahir cukup
banyak. Hal ini disebabkan karena sedikitnya kadar vitamin K dalam tubuh
bayi baru lahir. Sedangkan salah satu fungsi Vitamin K adalah sebagai
pembekuan darah (Endriani, 2009)
Indonesia sebagai negara berkembang, mempunyai angka kematian bayi
(AKB) 41,4 per 1000 kelahiran hidup (tahun 1997) yang diproyeksikan akan
menjadi 18 per 1000 kelahiran hidup (tahun 2025). Sehingga perlu upaya yang
keras dalam mencapai sasaran tersebut. Salah satu upaya menurunkan AKB
adalah dengan mencegah pendarahan otak pada bayi baru lahir sebgai akibat
kekurangan vitamin K (WHO, 2008)
Dibeberapa negara Asia angka kesakitan bayi karena perdarahan akibat
defisiensi Vitamin K (PDVK) berkisar 1: 1200 sampai 1: 1400 kelahiran
hidup (Thailand). Angka tersebut dapat turun menjadi 10:100.000 kelahiran
hidup dengan pemberian 1,2 Profilaksin vitamin K pada bayi baru lahir.
Permasalahan yang timbul akibat defisiensi Vitamin K adalah terjadinya
pendarahan otak dengan angka kematian 10-15 % yang umumnya terjadi pada
bayi dalam rentang umur 2-6 bulan, dengan akibat angka kecatatan 30-50% .
Sedangkan data dari bagian ilmu kesehatan anak FKUI RSCM (tahun 1990-
2000). Menunjukan terdapatnya 21 kasusu (18%) diantaranya mengalami
komplikasi pendarahan intracranial (catatan medis IKA RSCM 2000).
Terdapat berbagai penyebab terjadinya PDVK pada bayi, antara lain
rendahnya kandungan Vitamin K pada Air Susus Ibu (ASI) serta belum

1
sempurnanya fungsi hati pada bayi baru lahir terutama bayi kurang bulan, oleh
karna itu dibutuhkan suatu kebijakan nasional penambahan Vitamin K pada
bayi guna menunjang program pemberian ASI Ekslusif diindonesia dalam
rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir ((WHO,
2008).
Mengingat angka kejadian pendarahan akibat defisiensi vitamin K pada bayi
baru lahir yang cukup tinggi, maka untuk mencegah terjadinya pendarahan
tersebut, semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi vitamin K
peroral 1mg/hari selama 3 hari, sedangkan bayi resiko tinggi diberi dosis 0,5 –
1mg I.M. apabila bayi dilahirkan ditempat bersalin yang persalinanya
mungkin lebih dari satu persalinan, maka sebuah alat pengenal yang efektif
harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir tetap ditempatnya sampai waktu
bayi pulang (Prawiroharjo, 2002)
Oleh karna itu makalah dengan judul “Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir
dengan Pemberian Vitamin K untuk mencegah Pendarahan” ini kami buat
untuk mengingat pentingnya pemberian Vitamin K bagi bayi baru lahir serta
agar kita lebih mengetahui tata cara pemberian Vitamin K pada bayi baru lahir

1.2 Rumusan masalah

Dari makalah kami ini mengangkat tentang pemberian vitamin K pada bayi
baru lahir secara injeksi Intra Muscular di BPM Hj Fauziah Hatta

1.3 Tujuan

 Tujuan umum
Agar mahasiswi mampu memberi, dan melaksanakan asuhan kebidanan
pada bayi baru lahir khususnya dalam pemberian Vitamin K
 Tujuan khusus
Setelah melaksanakan praktik belajar lapangan ini diharapkan mahasiswa
mampu melakukan tata cara pelaksanaan injeksi vitamin k pada bayi baru
lahir

2
1.4 Ruang lingkup
 Waktu
Praktik Belajar Lapangan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2015 sampai
dengan 27 Juni 2015
 Tempat
lokasi Praktik Belajar Lapangan ini kami dapat diBPM HJ. FAUZIAH
HATTA . JL.Radial 22 Ilir Rumah susun blok 52 Lantai 1

1.5 Manfaat

 Bagi mahasiswa
Agar mahasiswa memahami tentang cara pemberian dan
pentingnya pemberian injeksi Vit. K pada bayi baru lahir
hasil asuhan ini
 Bagi STIKes muhammadiyah palembang
Agar hasil makalah ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
mahasiswa dan bahan pustaka bagi STIKes Muhammadiyah palembang
 Bagi BPM HJ Fauziah Hatta
Agar BPM Hj Fauziah Hatta tetap mempertahankan kualitas dan
kenyamanan pasiennya serta dikenal lebih banyak oleh masyarkat

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Vitamin K


Vitamin K merupakan vitamin yang larut dalam lemak yang berfungsi
untuk pembentukkan prothombin, faktor koagulasi II, VII, IX dan X yang
harus tersedia pada tubuh dalam jumlah yang cukup (Hidayat, 2008)
Vitamin K untuk mencegah terjadinya pendarahan sebagai akibat dari ibu
yang mendapat fenoharbital. Untuk membentuk faktor II, VII, IX dan X serta
bayi yang mendapat air susu ibu (Prawirohardjo, 2007)
Vitamin K merupakan salah satu faktor pembeku darah, vitamin K sangat
penting untuk pembekuan prothrombin yang memungkinkan darah membeku
dan ternyata kadarnya dianggap “rendah” pada bayi baru lahir. Kadar vitamin
K “rendah” adalah normal, dan secara fisiologis diharapkan pada bayi baru
lahir. Pada beberapa hari dan beberapa minggu awal setelah kelahian bayi
akan membentuk pasokan vitamin K dar makanan (Endriani, 2009)
Semua bayi baru lahir harus diberikan Vitamin K I.M. 0,5 cc setelah 1
jam kontak kulit ke kulit dengan ibunya untuk mencegah pendarahan BBL
akibat defesiensi Vitamin K yang dapat dialami oleh sebagian BBL (Madjid,
2008)

2.2 Sumber Vitamin K


Ada dua jenis vitamin K alami, yang berasal dari tanaman yang larut lemak
dan dari flora yang larut air. Asupan utama Vit K pada bayi bersumber dari
ASI , dan hanya sebagian kecil yang berasal dari usus bayi
Vitamin K juga bisa bersumber dari ibu saat persalinan namun vitamin K dari
ibu bisa tidak sampai bila terjadi gangguan plasenta dan ari–ari. Selain itu
fungsi hati tempat metabolisme vitamin K juga belum matang menambah
resiko bayi kekurangan vitamin K (Endriana, 2009)

4
2.3 Bentuk-bentuk Vitamin K
a. Vitamin K1 (Phytonidione) yang terdapat pada sayuran hijau
b. Vitamin K2 (Menaguinone) yang disintesa oleh tumbu-tumbuhan diusus
kita
c. Vitamin K3 (Menadione) merupakan Vitamin K sintetik (tiruan dari yang
terdapat dialam)
Jenis vitamin K yang digunakan : vitamin K1 (Phytonidione) injeksi dalam
sediaan ampul yang berisi 10 mg vitamin K1 per 1ml, atau dalam sediaan
ampul yang berisi 2 mg vitamin per 1ml. Dosis pemberian : 1mg dosis
tunggal (untuk sekali suntik saja)

2.4 Kontra indikasi pemberian Vitamin K


Vitamin K paranteral harus berkaitan dengan kewaspadaan pada bayi yang
beratnya kurang dari 2,5 kg karna peningkatan resiko kernik terus.

2.5 Manfaat Pemberian Vitamin K


Vitamin K diperlukan untuk pembentukkan tulang pada janin dan faktor –
faktor pembentukan darah II,VII, IX , X faktor-faktor anti pembekuan dalam
hati. Vitamin K berguna untuk meningkatkan biosintesis faktor pembekuan
darah yaitu prothombin, faktor VII, IX, X hingga membantu pembekuan darah
dan mencegah terjadinya pendarahan bila mengalami luka

2.6 Dampak Defisiensi Vitamin K


Defisiensi dapat menyebabkan :
a. Hipoprotrombinemia dan menurunya beberapa faktor pembekuan darah
sehingga terjadi pendarahan spontan
b. Mudah terjadi pendarahan, gangguan metabolisme tulang belum diketahui.
Kemungkinan menyebabkan kuning pada bayi premature (Andriana, 2009)

Defisiensi vit K berkaitan dengan:


a. Neonatus yang ibunya pernah mendapatkan obat-obat anti epilepsy
b. Neonatus (khususnya yang prematur)

5
c. Defisiensi makanan yang meliputi pemberian nutrisi parenteral yang lama
d. Malabsorsi
e. Gangguan usus karena pemberian antiseptik
f. Penaykit hepar (yang meliputi penyakit yang berkaitan dengan konsensi
alkohol)

2.7 Penyimpanan Vitamin K


Preparat suntikan intramuscular vitamin K harus disimpan dalam wadah yang
resiten cahaya dengan suhu 25° penyimpanan dalam freezer harus dihindari
dan larutan yang tampak keruh tidak boleh digunakan. Vitamin K merupakan
preparat yang bersifat iritatif, karena itu kontak kulit dengan pemberian obat
dan penerimanya harus dihindari (kosmar, 2007)

2.8 Contoh Produk Vitamin K yang sering digunakan


- Neo-K
a. Phytonadione
b. 2mg/ml Injeksi
c. Komposisi: setiap ml larutan mengandung : phytonadione 2mg
d. Phytonadione (vitamin k) berperan sebgai koenzim pada karbolisasi
rantai samping yang mengandung asam glutamat, senyawa karboksi
glutamil aktif yang kemudian dikeluarkan oleh sel hati dalam darah
e. Indikasi:
Profilaksis dan pengobatan terhadap hemorarhage pada bayi baru lahir
f. Kontraindikasi:
Hipersensitifitas terhadap Phytonadione(vitamin K)
g. Efek samping:
1. Hiperhilirisbinemia terjadi pada bayi lahir jika obat diberikan
melebihi dosis yang dianjurkan
2. Sianosis, muka merah, berkeringat,rasa nyeri didada, hpersensitif
3. Iritasi lokal seperti rasa sakit, bengkak dan perih dapat terjadi
ditempatkan obat diberikan

6
4. Pemberian secara perinatal pada bayi baru lahir (neonatus dapat
menyebabkan anemia dan hemoglobibinuria
h. Interaksi obat
Phytonadione (vitamin K) merupakan antagonis dan anti koagulasi
i. Dosis
j. Profililaksis hemorrhage pada bayi yang baru lahir : 0,5mg-1mg
Phytonadione (vitamin K) diberikan I.M, 1-6 jam setelah bayi
dilahirkan.
k. Pengobatan hemorrhage pada bayi baru lahir: 1mg Phytonadione
diberikan secra I.M atau S.C
2.9 Penatalaksanaan
1. Siapakan spuit injeksi 1ml yang masih baru (belum pernah dipakai dan
belum terinveksi masa kadaluarsanya)
2. Masukkan 1mg vitamin K kedalam spuit 1ml
3. Lakukan disinfeksi dengan alkohol 75% seperlunya
4. Lakukan pengawasan tanda-tanda vital (keasadaran, sirkulasi, pernafasan,
temperature, tubuh, dll) pada bayi selama minimal 1 jam setelah
pemberian suntikan

7
BAB III
DOKUMENTASI

ASUHAN KEBIDANAN BAYI BARU LAHIR DENGAN PEMBERIAN VIT. K


UNTUK MENCEGAH PERDARAHAN

Pengkajian Dilakukan pada:


a. Hari, tanggal : Senin, 15 Juni 2015
b. Pukul :
c. Tempat : BPM Hj. Fauziah Hatta
d. No. Medrec :

I. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Nama Bayi : Muhammad Aziz Romadhon
Umur : 2 jam
Tanggal lahir : 15 juni 2015
Jam Lahir : 14.40 WIB
Jenis kelamin : Laki-laki
BBL : 3200 gram
PBL : 46 Cm
Kelahiran : Normal

Orang Tua
Nama Ibu : Ny Rika Nama Ibu : Tn Aziz
Umur : 30 Tahun Umur : 48 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SD Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Buruh
Alamat : Rusun Blok 2 No 44 Alamat : Rusun Blok 2

B. Riwayat Kehamilan
ANC : 3x diBPM Hj Fauziah Hatta
TT : 1x
Riwayat penyakit kehamilan : Tidak ada

C. Riwayat persalinan
Jenis persalinan : Spontan
Ditolong oleh : Bidan
Ketuban pecah : Amniotomi
Kala I : 2 ½ jam
Kala II : 10 menit
Tindakan persalinan : tidak ada
Kala III : 5 menit
Plasenta : lengkap berat 500 gr
Tali pusat : 50 cm
Kala IV : 2 jam

8
Komplikasi : Tidak ada

II. DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 140x/menit
RR : 30x/menit
Temp : 36,5‘ C
PB : 46 cm
BB : 32 gram

2. Keadaan Umum Secara Sistematis


Kepala
Rambut : Hitam
Pembengkakan/benjolan : Tidak ada
Fontanel : Normal
Sutura : Normal
Caput succedanum : Normal
Cephal hematome : Normal
Luka pada kepala : Tidak ada

Muka
Keadaan : Baik
Warna : Merah Muda

Mata
Keadaan : Baik
Kotoran : Tidak ada
Sklera : Tidak Ikterik
Konjungtiva : Merah muda
Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
Reflek labirin : (+)

Hidung
Keadaan : Baik
Kesimetrisan : Sama
Lubang hidung : Ada dan bersih

Mulut
Keadaan : Baik
Bibir : Normal
Palatum :
Saliva :
Refleks Rooting : (+)
Refleks Sucking : (+)
Refleks Swallowing :

9
Telinga
Keadaan : Baik
Daun Telinga : Normal

Leher
Keadaan : Baik
Pergerakan : Baik
Benjolan : Tidak ada
Refleks Tonic neck : (+)

Dada
Keadaan : Baik
Puting Susu : Ada
Frekuensi dan Bunyi nafas : Normal
Frekuensi dan Bunyi jantung : Normal

Abdomen
Keadaan : Baik
Bentuk : Simetris
Tali pusat : 2cm
Perdarahan : Tidak ada
Temp : 36.5’C
PB : 46 cm
BB : 3200 gram

Kulit
Keadaan : Baik
Warna : Putih Kemerahan
Tanda lahir : Tidak ada

Genitalia
Laki-laki
Keadaan : Baik
Kesimetrisan : Sama
Kebersihan : Baik
Skrotum : Ada

Punggung dan anus


Gerakan pada panggul : Baik
Tulang Belakang : Ada dan simetris
Anus : (+)

Ekstrimitas
Bahu lengan dan tangan
Kesimetrisan : Sama
Gerakan : (+)
Jumlah jari : 10 jari tangan
Refleks grasfing :

10
Tungkai kaki
Bentuk : Simetris
Pergerakan : (+)
Jumlah jari : 10 jari kaki
Refleks Babinskin : (+)
Refleks Walking :

3. Pemeriksaan Khusus
No Kriteria 0-1 menit 1-5 menit 5-10 menit
1 Denyut jantung 2 2 2
2 Usaha bernafas 1 2 2
3 Tonus otot 2 2 2
4 Refleks 2 2 2
5 Warna kulit 1 2 2
Jumlah 8 10 10

4. Sistem saraf
Refleks Moro :

5. Pemeriksaan antropometri
Lingkar kepala
Circumferential suboccipito Bregmatica : 31 cm
Circumferential Fronto Occipitto : 34 cm
Circumferential Mentto Occipitto : 35 cm
DMO : 13,5 cm
DFO : 12 cm
LILA : 10 cm
Lingkar Dada : 35 cm

6. Eliminasi
Urine
Frekuensi : 10 kali
Warna : Kuning jernih
Penyulit : Tidak ada
Mekonium
Warna : Hitam
Feces
Frekuensi : 10 kali
Warna : Hitam
Penyulit : Tidak ada

11
Sidik kaki kiri bayi Sidik kaki kanan bayi

Sidik jempol tangan kiri ibu

III. ASSEMENT
1. Diagnosa

2. Masalah

3. Kebutuhan
- KIE tentang IMD
- KIE tentang Pemberian Vit. K
- KIE tentang perawatan tali pusat
- KIE tentang ASI Ekslusif

12
IV. PLANNING
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya bahwa bayinya dalam
keadaan sehat
2. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada ibu dan bayi
segera setelah bayi dilahirkan
3. Memberikan Vit.K I.M dengan dosis 0,5 cc pada paha kiri bayi
untuk mencegah terjadinya pendarahan pada bayi, serta
memberikan salep mata bayi (menjelaskan prosedur pada ibu)
4. Melaksanakan perawatan Tali Pusat dengan membungkus tali
pusat dengan kassa serta mengajarkan ibu cara perawatan
5. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Ekslusif pada bayinya
minimal 6 bulan
6. Memberitahu ibu untuk segera mengganti popok bayi apabila
lembab atau bayi BAB/BAK agar tidak terjadi gangguan kulit dan
bayi tidak rewel
7. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang apabila ada
masalah yang terjadi

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Terdapat berbagai penyebab terjadinya PDVK pada bayi, antara lain rendahnya
kandungan Vitamin K pada Air Susus Ibu (ASI) serta belum sempurnanya fungsi
hati pada bayi baru lahir terutama bayi kurang bulan, oleh karna itu dibutuhkan
suatu kebijakan nasional penambahan Vitamin K pada bayi guna menunjang
program pemberian ASI Ekslusif diindonesia dalam rangka menurunkan angka
kesakitan dan kematian bayi baru lahir ((WHO, 2008). Sehingga terlihat bahwa
pemberian vitamin K pada bayi baru lahir sangatlah penting agar angka
pendarahan pada bayi baru lahir bisa berkurang.

4.2 Saran
Bagi BPM Hj Fauziah Hatta
Bagi Bpm diharapkan tetap mempertahankan prosedur yang telah dijalani selama
ini dengan memberikan injeksi Vit. K pada bayi baru lahir dan tetap menjaga
kenyamanan pada kliennya

Bagi Institusi Pendidikan


Bagi Insitusi diharapkan tetap memberikan bimbingan dan arahan bagi
mahasiswanya dalam melakukan Praktik Belajar Lapangan agar mahasiswa
termotivasi menjadi lebih baik

Bagi Mahasiswa
Bagi mahasiswa diharapkan mendapatkan pelajaran yang berguna bagi dirinya
sendiri sehingga nantinya dapat mempraktikkanya setelah lulus dan bekerja

14
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

Manuaba.2000. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan, Jakarta: Kedokteran EGC

Prawirohardjho, Sarwono. 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Bina pustaka

Depkes RI.2000.Standar Pelayanan Kebidanan. Jakarta: EGC

Sofyan,Mustika.2006. 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia. Cetakkan VII. Jakarta:


IBI

Acityawara.2012. pemberian Vit.K pada bayi baru lahir (BBL) (diakses oleh Novi
Triana Sari, 19 juni 2015 , 21.00 WIB ) (http://acityawara.com/Detail-385-
pemberian-vit-k-pada-bayi-baru-lahir-bbl.html)

Halimatussakdiyah.2015. Pemberian Vitamin K Pada Bayi Baru Lahir (diakses


oleh Novi Triana Sari, 19 juni 2015 , 20.30 WIB )
(http://www.diyahhalsyah.blogspot.com/2015/03/pemberian-vit-k-pada-bayi-
baru-lahir.html)

Rinjani. 2012. Pemberian Vitamin K pada Bayi Baru Lahir (diakses oleh Novi
Triana Sari, 19 juni 2015 , 20.45 WIB ) (http://wikivitamin.com/pemberian-
vitamin-k-pada-bayi-baru-lahir/)

(diakses oleh Novi Triana Sari , 19 Juni 2015, 20.40)


(http://www.bidankita.com/suntikan-vitamin-k-pada-bayi-baru-lahir/#mgm-menu)

15

You might also like