You are on page 1of 12

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Subhanahu Wa Ta’ala Yang Maha Pemurah dan
Lagi Maha Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa
Ta’ala, yang telah melimpahkan Hidayah, Inayah dan Rahmat-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan penyusunan makalah pendidikan agama islam dengan judul “IPTEK DAN
SENI DALAM ISLAM” tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah sudah kami lakukan semaksimal mungkin dengan


dukungan dari banyak pihak, sehingga bisa memudahkan dalam penyusunannya. Untuk
itu kami pun tidak lupa mengucapkan terima kasih dari berbagai pihak yang sudah
membantu kami dalam rangka menyelesaikan makalah ini.

Tetapi tidak lepas dari semua itu, kami sadar sepenuhnya bahwa dalam makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa serta
aspek-aspek lainnya. Maka dari itu, dengan lapang dada kami membuka seluas-luasnya
pintu bagi para pembaca yang ingin memberikan kritik ataupun sarannya demi
penyempurnaan makalah ini.

Akhirnya penyusun sangat berharap semoga dari makalah yang sederhana ini bisa
bermanfaat dan juga besar keinginan kami bisa menginspirasi para pembaca untuk
mengangkat berbagai permasalah lainnya yang masih berhubungan pada
makalah-makalah berikutnya.

Makassar, 13 September 2017

Penyusun
Kelompok 6
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan IPTEK di zaman ini semakin terasa pesat dan diperlukan
manusia. Perkembangan IPTEK merupakan hasil dari segala langkah dan pemikiran
untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan IPTEK.
Manusia modern sudah sangat bergantung kepada produk-produk IPTEK.Sukar
untuk dibayangkan manusia modern hidup tanpa menggunakan produk-produk IPTEK.
Keperluan hidup harian manusia modern mulai dari makan, minum, tidur, tempat tinggal,
tempat bekerja, alat-alat transportasi, sampai alat-alat komunikasi, alat-alat
hiburan,kesehatan dan semua aspek kehidupan manusia tidak terlepas dari produk IPTEK
Kita mengakui bahwa IPTEK memang telah mengambil peranan penting dalam
pembangunan tamadun atau peradaban material manusia.
Penemuan-penemuan IPTEK telah memberikan bermacam-macam kemudahan pada
manusia. Dan Islam berperan penting dalam perkembangan IPTEK, bahwa Syariah Islam
harus dijadikan standar pemanfaatan IPTEK. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum
syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan IPTEK, bagaimana pun
juga bentuknya. IPTEK yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh
syariah Islam. Sedangkan IPTEK yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah
diharamkan syariah Islam. Dengan IPTEK dalam Islam, kita perlu mengembangkan
potensi dan memanfaatkan sumber daya alam dengan tetap berpegang teguh kepada
al-Qur’an dan as-sunnah sebagai rasa syukur kita terhadap sumber daya alam yang
beranekaragam diciptakan untuk kita semua.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian IPTEK dan seni?
2. Bagaimana integrasi iman, ilmu, teknologi dan seni dalam Islam?
3. Apakah keutamaan orang yang berilmu?
4. Apakah Tanggung jawab ilmuwan terhadap lingkungan?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian IPTEK dan Seni.
2. Mengetahui pandangan Islam terhadap integrasi iman, ilmu, teknologi, dan seni.
3. Mengetahui peran utama orang yang berilmu.
4. Mengetahui tanggungjawab ilmuwan terhadap lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian IPTEK dan Seni


1.IPTEK
Definisi IPTEK sebagai singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
adalah sesuatu yang sangat berkaitan dengan teknologi. Dalam sudut pandang
filsafat ilmu, ilmu dengan pengetahuan sangat berbeda maknanya. ​Ilmu ​adalah
pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, disistemasi dan di interpretasikan
sehingga menghasilkan kebenaran obyektif serta sudah diuji kebenarannya secara
ilmiah, sedangkan ​Pengetahuan ​ adalah apa saja yang diketahui oleh manusia
baik melalui panca indra, instuisi, pengalaman maupun firasat. Jadi ​Ilmu
pengetahuan ​ adalah himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan melalui
proses pengkajian dan dapat dinalar serta diterima oleh akal (Saifulloh,2009).
Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi
dari ​alat​, ​mesin​, ​material​dan ​proses​ yang menolong ​manusia​ menyelesaikan
masalahnya. Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk
mempermudah pekerjaan manusia. Kata ​teknologi​ sering menggambarkan
penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik
yang baru ditemukan.
Dalam sudut pandang budaya, teknologi merupakan salah satu unsur
budaya sebagai hasil penerapan praktis dari ilmu pengetahuan. Meskipun pada
dasarnya teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral. Dalam situasi
tertentu teknologi tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan
potensi kekuasaan. Di sinilah letak perbedaan ilmu pengetahuan dengan
teknologi. Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan
kesejahteraan bagi manusia juga sebaliknya dapat membawa dampak negatif
berupa ketimpangan-ketimpangan dalam kehidupan manusia dan lingkungannya
yang berakibat kehancuran alam semesta.
Dalam pemikiran Islam, ada dua sumber ilmu yaitu akal dan wahyu.
Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam
mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah rasul.
Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran Islam ada yang bersifat abadi (perennial
knowledge) tingkat kebenarannya bersifat mutlak, karena bersumber dari Allah.
Ada pula ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge) tingkat kebenarannya
bersifat nisbi, karena bersumber dari akal pikiran manusia.
Ilmu sangat penting dalam kehidupan. Rasulullah pernah bersabda bahwa
untuk hidup bahagia di dunia ini manusia memerlukan ilmu dan untuk hidup
bahagia di akhirat pun manusia memerlukan ilmu. Untuk bahagia di dunia dan di
akhirat, manusia juga memerlukan ilmu. Jadi kita harus menuntut ilmu, baik ilmu
untuk keselamatan dunia, terlebih lagi ilmu yang membawa kebahagiaan di
akhirat. Atas dasar itulah Islam mewajibkan menuntui Ilmu. Rasulullah SAW
pernah bersabda:

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim dan muslimat.” (HR. Ibnu Abdul
Barr)
2.Seni
Seni adalah hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala
prosesnya. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang. Hasil ekspresi jiwa tersebut
berkembang menjadi bagian dari budaya manusia. Seni identik dengan
keindahan. Keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran. Keduanya memiliki
nilai yang sama yaitu keabadian. Seni yang lepas dari nilai-nilai keTuhanan tidak
akan abadi karena ukurannya adalah hawa nafsu bukan akal dan budi. Seni
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah bagi orang-orang yang kematangan
jiwanya terus bertambah.
Seni adalah sebuah keindahan yang dapat mengungkap rasa sampai jauh
kedalam jiwa seseorang. Jadi, apabila pernah merasakan sebuah getaran
keindahan yang begitu dalam dan membuat kita tidak dapat lagi melupakannya
maka artinya kita sudah dapat menangkap arti kata seni dalam arti yang
sebenarnya. Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan
mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata
seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/
Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilmu di Eropa mengatakan “ART”
(artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah
kegiatan. Pandangan Islam tentang seni.Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan
keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat
raya ini. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang
seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya.
B. Integrasi Iman, Ilmu, Teknologi, dan Seni
Dalam pandangan Islam ,antara agama,Ilmu pengetahuan ,teknologi dan
seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam suatu
sistem yg disebut dinul Islam.
Di dalamnya terkandung tiga unsur pokok yaitu akidah, syariah, dan
akhlak(iman ,ilmu, dan amal shalih). Sebagaimana yang dinyatakan dalam
Al-Qur’an Surat Ibrahim (14:24-25)

.pohon itu mengeluarkan buahnya setiap musim dg seizin


Tuhannya.Allah membuat perumpamaan –perumpamaan itu agar manusia selalu
ingat.
Ayat di atas menganalogikan bangunan Dienul Islam bagaikan sebatang
pohon yang baik, iman diidentikkan dengan akar dari sebuah pohon yang
menopang tegaknya ajaran Islam. Ilmu diidentikkan dengan batang pohon yang
mengeluarkan dahan-dahan/ cabang-cabang ilmu pengetahuan. Sedangkan amal
ibarat buah dari pohon itu identik dengan teknologi dan seni.
Ilmu-ilmu yang dikembangkan atas dasar keimanan dan ketakwaan
kepada Allah akan memberikan jaminan kebaikan bagi kehidupan umat manusia
termasuk bagi lingkungannya. Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan
dan ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat
bagi umat manusia dan alam lingkungannya bahkan akan menjadi malapetaka
bagi kehidupannya sendiri. (M. Saifulloh, 2009).
C. Keutaman Orang Yang Berilmu
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna.
Kesempurnaan karena dibekali dengan seperangkat potensi, dan potensi yang
paling utama adalah akal, dengan akal manusia mampu melahirkan berbagai
macam ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Bagi orang yang berakal dan
senantiasa bernalar untuk mengembangkan ilmunya, Allah menyebutnya dengan
sebutan Ulil Albab (Qs. Ali imron:190)

Artinya: ​Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih


bergantinya malam dan ​siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal
.

Tentang keutamaan orang yang berilmu, di dalam Al-Qur’an surat Al


Mujadalah:11, Allah menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu. Derajat yang diberikan Allah berupa kemuliaan pangkat,
kedudukan, jabatan, harta dan kelapangan hidup. Jika manusia ingin
mendapatkan derajat yang tinggi dari Allah, manusia harus berupaya semaksimal
mungkin meningkatkan kualitas keimanan dan keilmuannya dengan keikhlasan
dan hanya untuk mencari ridha Allah semata.
D. Tanggungjawab Ilmuwan Terhadap Lingkungan
Ada dua fungsi utama manusia di dunia yaitu sebagai ‘abdun’ (hamba
Allah) dan sebagai khalifah Allah dibumi. Esensi “abdun’ adalah ketaatan,
ketundukan, dan kepatuhan kepada kebenaran dan keadilan Allah sedangkan
esensi khalifah adalah tanggungjawab terhadap diri sendiri dan alam
lingkungannya, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam. Keengganan
manusia menghambakan diri kepada Allah swt sebagai pencipta akan
menghilangkan rasa syukur atas anugerah yang diberikan oleh Sang
Penciptaberupa potensi yang sempurna yang tidak diberikan kepada makhluk
lainnya yaitu potensi akal dan keikhlasan manusia menghambakan dirinya kepada
Allah akan mencegah kehambaan kepada sesama manusia termasuk kepada
dirinya.
Allah berfirman dalam surat QS. Asy-Syams ayat 8

Artinya : “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan
ketakwaannya.”

Dengan kedua kecenderungan tersebut Allah memberikan petunjuk


berupa agama sebagai alat bagi manusia untuk mengarahkan potensinya kepada
keimanan dan ketaqwaan bukan pada kejahatan yang selalu didorong oleh nafsu
amarah, serta berfungsi sebagai khalifah/wakil Allah dimuka bumi agar manusia
mampu mempunyai tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan alam dan
lingkungan tempat tinggalnya. Sehingga manusia diberi kebebasan untuk
mengeksplorasi, menggali sumber daya alam serta dapat memanfaatkannya
dengan sebaik-baiknya, akan tetapi manusia juga harus dapat menyadari terlebih
dahulu bahwa potensi sumber daya alam akan habis terkuras untuk memenuhi
kebutuhan hidup. Oleh karena itu, manusia mendapat amanah dari Allah untuk
memelihara alam, agar terjaga kelestariannya dan keseimbangannya untuk
kepentingan umat manusia.
Untuk menggali potensi alam dan memanfaatkannya diperlukan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang memadai. Kerusakan alam dan lingkungan ini
lebih banyak disebabkan karena ulah tangan manusia sendiri (QS. Ar rum:41).
Mereka banyak menghianati perjanjian kepada Allah. Mereka tidak menjaga
amanat sebagai khalifah yang bertugas unuk menjaga dan melestarikan alam ini.
Dengan memiliki ilmu pengetahuan kita pasti bisa tidak akan
mengeksploitasi alam ini secara berlebihan paling hanya kebutuhan primernya
bukan untuk memenuhi kepuasan hawa nafsu saja. Untuk itu dalam
melaksanakan tanggung jawabnya, manusia diberikan keistimewaan berupa
kebebasan untuk memilih dan berkreasi sekaligus untuk menghadapkannya
dengan tuntutan kodratnya sebagai makhluk psikofisik. Namun ia akan sadar
akan keterbatasannya yang menurut ketaatan dan ketundukan terhadap aturan
Allah swt baik dalam konteks ketaatan terhadap perintah beribadah secara
langsung maupun dalam kontes ketaatan terhadap sunnatullah “hukum alam”
perpaduan antara ibadah dan khalifah akan mewujudkan manusia yang ideal
yakni manusia yang selamat di dunia dan di akhirat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi dibuat atas dasar ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk
mempermudah pekerjaan manusia. Pada mulanya, teknologi tercipta
berdasarkan niat dan tujuan dari si pencipta teknologi tersebut.Bila sebuah
teknologi dapat diciptakan dengan tujuan yang baik, maka tidak akan
menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Sehingga
teknologi tersebut dapat bermanfaat bagi para penggunanya. Dalam
penggunaan berbagai macam teknologi yang ada, harus mampu dalam
menganalisis dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan dari
teknologi tersebut. Pengembangan IPTEK yang lepas dari keimanan dan
ketakwaan tidak akan bernilai ibadah serta tidak akan menghasilkan manfaat
bagi umat manusia dan alam lingkungannya.
Dalam pandangan Islam, antara iman, ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni terdapat hubungan yang harmonis dan dinamis yang terintegrasi dalam
suatu sistem yang disebut Dienul Islam yang mengandung tiga unsur pokok
yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak, dengan kata lain iman, ilmu dan amal
shaleh atau ikhsan.
B. Saran
1. Dalam penggunaan teknologi dalam bentuk apapun, lebih baik

untuk mampu memilah nilai positif dan negatif yang diberikan dari
teknologi tersebut.
2. Dalam
​ penggunaan teknologi, mampu mengendalikan diri
sehingga tidak menimbulkan kerusakan bagi lingkungan sekitar,
atau dengan kata lain, lingkungan di mana populasi-populasi
berada.
3. Sebagai manusia yang memiliki dasar keimanan terhadap Allah
SWT, diharapkan mampu memanfaatkan teknologi sesuai dengan
koridor-koridor Islam, sehingga tidak menjadi suatu
yang ​mudhara.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.docstoc.com/docs/25951740/IPTEKSENI-DALAM-ISLAM

http://hamamsite.blogspot.com/2009/10/iptek-dan-seni-menurut-pandangan- islam.html

http://irfanwineers.wordpress.com/2011/11/23/integrasi-imanilmuteknologi-dan-seni/

www.wikipedia.org

http://www.si.its.ac.id/kurikulum/materi/iptek/manusialingkungan.html

www.alquran-indonesia.com/web/quran/listings/details/91
DAFTAR ISI

JUDUL…………………………………………………………i

KATA PENGANTAR………………………………………….ii

DAFTAR ISI…………………………………………………...iii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………1

1.Latar Belakang………………………………………………..1

2.Rumusan Masalah……………………………………………..1

3.Tujuan………………………………………………………….1

BAB II ISI………………………………………………………..2

A.Pengertian IPTEK dan Seni……………………………………2

1.IPTEK…………………………………………………………2

2.Seni…………………………………………………………….3

B.Integrasi Iman,Ilmu,Teknologi dan Seni……………………….4

C.Keutamaan Orang yang Berilmu………………………………..4

D.Tanggung Jawab Ilmuan terhadap Lingkungan……………….5

BAB III PENUTUP……………………………………………….6

A.Kesimpulan…………………………………………………......6

B.Saran…………………………………………………………….6
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………7

You might also like