Professional Documents
Culture Documents
STRATEGI PELAKSANAAN
A. Proses Keperawatan
1. Identitas klien
Nama : Nn B
Usia : 24 thn
Anak ke-4 dari 7 bersaudara (3 orang adik, lain ibu) dari bpk. A (almarhum)
dan ibu I (almarhum)
2. Analisa Data
3. Diagnosa Keperawatan
Isolasi sosial
4. Tujuan
Tujuan diagnosa keperawatan : Isolasi social
Untuk klien
- Klien dapat membina hubungan saling percaya
- Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri
- Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan
orang lain.
- Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat.
Untuk keluarga
- Keluarga dapat menerima klien apa adanya sebagai keluarganya
- Keluarga dapat membantu/memotivasi klien dalam berkomunikasi
dengan orang lain
- Keluarga dapat mendemonstarikan cara merawat diri klien
5. Tindakan keperawatan :
Untuk klien :
a) Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien
b) Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain
c) Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain
d) Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang
e) Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang
dengan orang lain dalam kegiatan harian
Untuk keluarga :
a) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan isolasi sosial
b) Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat langsung kepada pasien
isolasi sosial
B. Strategi Pelaksanaan I (Klien)
Fase Orientasi
1. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, Bu!!”
“Selamat pagi, Bu!!”
2. Perkenalan
Ibu, perkenalkan saya perawat idha yang akan merawat dan membantu ibu, selama ibu
ada disini
3. Validasi
“Bagaimana keadaaan ibu hari ini?” Apa ibu merasa baik?”
Saya ingin membantu ibu menghadapi masalah dan saya harap ibu mau bekerja sama
dengan saya, ibu boleh saya tahu apa yang terjadi di rumah sehingga ibu sampai dibawa
kemari? Bagaimana kalau hari ini kita berbicara tentang kebiasaan ibu yang lebih suka
menyendiri, Ibu bersediakan?".
4. Kontrak
"Berapa lama kita akan berbincang-bincang?"
"Dimana tempat yang Ibu sukai?"
"Baiklah kita berbicara di taman saja, berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?"
"Baiklah kita akan ngobrol-ngobrol tentang kebiasaan Ibu yang suka menyendiri
selama 30 menit?"
Fase Kerja
"Biasanya kalau jam-jam seperti ini apa yang ibu lakukan di rumah?"
"Bagaimana perasaan ibu berdiam diri di kamar?"
"Apa yang menyebabkan ibu berdiam diri di kamar?"
"Jika ibu berdiam diri di kamar apa yang ibu lakukan dan pikirkan?"
"Jadi apa saja tanda-tanda kalau ibu enggan berhubungan dengan orang lain
Fase Terminasi
a. Evaluasi
Validasi Subjektif :"Apa yang Ibu rasakan setelah kita berbincang-bincang selama 30
menit tadi?"
Validasi Objektif :"Bisa Ibu ulangi lagi apa yang telah kita bicarakan tadi?"
b. Rencana tindak lanjut
"Setelah ini kita akan bicara mengenai keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain".
c. Kontrak
"Baiklah Ibu, waktu kita sudah habis, bagaimana kalau kita cukupka sampai di sini, kira-
kira jam berapa kita besok bertemu lagi? Tempatnya dimana?"
"Baiklah jam 11 kita akan bertemu di sini lagi selama 15 menit.
STRATEGI PELAKSANAAN II
1. Fase orientasi
a. Salam terapeutik
"Selamat pagi ibu, ibu masih ingat dengan saya ? Coba sebutkan siapa nama saya, bagus
ternyata ibu masih ingat."
b. Evaluasi/ validasi
Bagaimana perasaan ibu pagi ini ?"
c. Kontrak
"Kemarin kita sudah berbicara mengenai hal yang menyebabkan ibu sering menyendiri di
kamar. Nah, sekarang sesuai dengan janji kita, kita sekarang akan berbincang-bincang mengenai
keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
selama 20 menit, bagaimana ibu bisa kita mulai sekarang ?"
2. Fase Kerja
"Coba ibu sebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain."
"Bagus, ternyata ibu sekarang dapat mengetahui keuntungan berhubungan dengan orang
lain"
"Sekarang coba ibu sebutkan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain"
"Apakah ibu ingin berkenalan dengan orang lain?"
"Baiklah saya akan mengajarkan Ibu cara berkenalan dengan orang lain?"
Caranya itu, ibu harus percaya diri dan tidak malu bertemu dengan orang lain. Jika ibu
berkenalan dengan orang lain ibu menyebutkan nama sambil bersalaman kemudian ibu
menanyakan siapa nama orang itu,selanjutnya ibu berbincang-bincang dengan dia.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
VS :"Apa yang ibu rasakan setelah kita berbincang-bincang selama 20 menit tadi?"
VO :"Coba ibu ulangi lagi, sebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan
kerugian tidak berhubungan dengan orang lain."
“Coba ibu praktekkan lagi cara berkenalan dengan orang lain?”
b. Rencana tindak lanjut
"Setelah ini, silahkan ibu coba berkenalan dengan orang lain, paling tidak ibu tahu nama
dan asal teman baru ibu."
c. Kontrak
"Baiklah ibu waktu kita sudah habis, sudah 20 menit kita berbincang-bincang."
"Kira-kira kapan kita akan bertemu lagi ? tempatnya di mana ? dan apa yang akan kita
bahas ?"
"Baiklah bagaimana kalau kita bertemu lagi jam 13.00, kita akan berbincang-bincang di
tempat ini lagi selama 30 menit, untuk membahas kegiatan dan perasaan ibu setelah berkenalan
dengan orang lain."
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamu Alaikum !!
Selamat pagi ibu, perkenalkan saya perawat idha yang merawat anak ibu..
b. Validasi/ evaluasi
Bagaimana keadaan ibu hari ini?
c. Kontrak
“Ibu boleh kita berbincang-bincang tentang kondisi kesehatan anak ibu saat ini sekitar15
menit?”
“Bagaimana kalau kita berbincang-bincang di tempat ini saja?”
2. Fase Kerja
“Apa yang ibu rasakan memilki anak yang kondisinya seperti itu?’
Seberapa sering ibu berkomunikasi dengan anak ibu?
Apakah ibu mengetahui penyebab anak ibu memiliki keadaan seperti itu?
Baiklah ibu, saya akan jelaskan mengapa anak ibu seperti itu, anak ibu didiagnosa isolasi
social yaitu menarik diri, penyebabnya itu karena anak ibu merasa tidak mampu dan tidak
berguna, ini disebabkan karena kurangnya perhatian dan komunikasi dari keluarga.
Bagaimana perilaku yang paling sering anak Ibu lakukan dalam kehidupan sehari-hari?
“Kendala apa saja yang ibu rasakan selama merawat anak ibu?”
Baiklah Ibu saya akan mengajarkan beberapa hal yang sebaiknya dilakukan pada anak Ibu.
“Ibu harus bisa menerima anak Ibu apa adanya, dan harus selalu berkomunikasi dengannya
dan memberikan perhatian yang lebih kepadanya selama masa perawatan dan pengobatan
agar dia tidak merasa diabaikan oleh keluarga, selain itu ibu bisa menghubungi keluarga lain
untuk menjenguk anak ibu dan memotivasi anak ibu berkomunikasi dengan orang lain.
“Ibu juga harus membantu dan mengajarkan pada anak ibu untuk merawat dirinya sendiri.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang tentang kondisi anak ibu sekarang?
“Coba Ibu jelaskan beberapa hal yang saya ajarkan tadi tentang cara merawat anak Ibu
sendiri?
b. Rencana tindak lanjut
Jika ada hal yang belum dimengerti atau belum jelas, Ibu dapat menemui saya atau
perawat yang lain
c. Kontrak
Baiklah Ibu, saya kira sekian dulu pembicaraan kita hari ini. Saya harap Ibu bisa
bekerjasama dengan kami dalam proses penyembuhan anak Ibu.
TUGAS KELOMPOK
KEPERAWATAN JIWA II
Strategi Pelaksanaan
ISOLASI SOSIAL
Oleh :
KELOMPOK I :
FATMAYATI WERLYNINGSIH
SERLY NURYANI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2009