PENDAHULUAN
Analisis Galat
1
1.3 Tujuan
Analisis Galat
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kesalahan (error/galat) adalah besarnya perbedaan atau selisih antara nilai taksiran
(hampiran/aproksimasi) dengan nilai sesungguhnya (eksak), kesalahan ini biasa timbul
karena proses pengukuran atau penggunaan aproksimasi. Penyelesaian secara numerik
dari suatu persamaan matematis hanya memberikan nilai perkiraan yang mendekati
nilai eksak (yang benar) dari penyelesaian analitis. Penyelesaian numerik akan
memberikan kesalahan terhadap nilai eksak Galat dalam metode numerik disebabkan
oleh dua hal, yaitu galat pembulatan (round off error ) dan galat pemotongan
(truncation error ).
Besarnya kesalahan atas suatu nilai taksiran dapat dinyatakan secara kuantitatif
dan kualitatif. Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kuantitatif disebut
Kesalahan Absolut. Besarnya kesalahan yang dinyatakan secara kualitatif disebut
dengan Kesalahan Relatif.
Nilai eksak dapat diformulasikan sebagai hubungan antara nilai perkiraan dan nilai
kesalahan sebagai berikut :
𝒗 = 𝒗′ + 𝜺
Dimana :
v = nilai eksak,
v’ = nilai perkiraan
𝜺 = nilai kesalahan/eror
𝜀𝑎 = |𝑣 − 𝑣′|
Analisis Galat
3
2.1.2 Kesalahan Relatif
dimana :
v = Nilai Eksak
𝜀𝑟 = Kesalahan Relatif
𝜀𝑎 = Kesalahan Absolut
Semakin kecil kesalahan relatifnya, maka nilai perkiraan yang diperoleh akan
semakin baik.
Contoh soal 1 :
Gusti membeli kabel listrik 30 meter dari sebuah toko alat-alat elektronika.
Setelah diukur ulang oleh Isna sesampainya di rumah, kabel tersebut ternyata
hanya mempunyai panjang 29,97 meter. Berapa kesalahan absolut dan
kesalahan relatif hasil pengukuran yang dilakukan oleh Gusti ?
Penyelesaian :
|0,03
ε r=
30 |
×100 %=0,1 %
Contoh soal 2 :
Analisis Galat
4
Pengukuran panjang jembatan dan pensil memberikan hasil 9999 cm dan 9
cm. Apabila panjang yang benar (eksak) adalah 10.000 cm dan 10 cm. Hitung
kesalahan absolut dan relatif !
Penyelesaian :
a. Kesalahan absolut :
Jembatan : ε a=|v−v '|=|10.000−9999|=1 cm
Pensil : ε a=|v−v '|=|10−9|=1 cm
b. Kesalahan relatif :
εa
Jembatan : ε r= ||
v
x 100 %= |1
10000 |
x 100 %=0,1 %
εa
Pensil : ε r= || v
x 100 %=
1
| |
10
x 100 %=10 %
Secara matematis, jika x adalah solusi hampiran x 0 dan solusi eksak, galat
dinyatakan oleh
e=x 0−x
Galat Mutlak, dapat bernilai positif dan negatif. Jika tanda galat tidak
seimbang galat mutlak didefenisikan sebagai
|e|=|x 0−x|
e
er =
x0
Analisis Galat
5
Akan tetapi, dalam metode numerik, kita tidak mengetahui nilai
sejatinya sehingga sulit untuk mendapatkan galat relatif ini. Untuk mengatasi
hal tersebut, galat dibandingkan dengan nilaihampirannya (disebut galat relatif
hampiran), yaitu :
e
e rh = x 100 %
x
f ( x )=f ( a ) + f ' ( a )( x−a )+ f (a)} over {2!} {left (x-a right )} ^ {2} +…+ {{f} ^ {n} left (a right )} over {
¿ Pn ( x ) + Rn (x )
Dengan Pn ( x ) adalah hampiran Taylor untuk fungsi dan Rn (x ) adalah galat atau
sisnya, yakni :
Pn ( x ) =f ( a )+ f ' ( a ) ( x−a ) + f (a)} over {2!} {left (x-a right )} ^ {2} +…+ {{f} ^ {n} left (a right )} over
f n +1 ( x )
Rn ( x )= ( x−a )n+1
n+1!
Galat berasosiasi dengan seberapa dekat solusihampiran terhadap solusi sejatinya.
Semakin kecil galatnya, semakin teliti solusi numerik yg didapatkan.
Kita harus memahami dua hal, yaitu :
Bagaimana menghitung galat
Bagaimana galat timbul
Contoh :
Analisis Galat
6
Galat Mutlak = |ε|=|a− a^|
ε
Galat Relatif Hampiran = ε RA = x 100 %
a
ε
Galat Reatif = ε R = x 100 %
a
Dalam penerapan dunia maya, tentu saja nilai sebenarnya tidak diketahui
sebelumnya, alternatifnya adalah dengan mengambil nilai taksiran (proksimasi).
Untuk menghitung aproksimasi yang lebih baik, galat sering ditaksir dengan selisih
aproksimasi sekarang dan sebelumnya.
Secara umum terdapat beberapa sumber penyebab galat dalam perhitungan numerik.
a) Galat pembulatan
Analisis Galat
7
jumlahnya tak terhingga, sehingga untuk membatasi proses penghitungan, jumlah
iterasi dibatasi sampai langkah ke n.
Hasil penghitungan sampai langkah ke n akan menjadi hasil hampiran
dan nilai penghitungan langkah n keatas akan menjadi galat pemotongan. dalam
hal ini galat pemotongan akan menjadi sangat kecil sekali jika nilai n di perbesar.
Konsekuensinya tentu saja jumlah proses penghitungannya akan semakin
banyak. Namun, kita dapat menghampiri galat pemotongan dengan perhitungan
deret Taylor dengan rumus suku sisa :
( n+1 )
( x−x 0 ) ( n+1)
Rn ( x ) < f ( c ) , x 0 <c < x
( n+1 ) !
Nilai Rn yang tepat hampir tidak pernah dapat kita peroleh, karena kita
tidak mengetahui nilai c sebenarnya terkecuali informasi bahwa c terletak pada
suatu selang tertentu. Nilai maksimum yang mungkin dari |Rn| untuk c dalam
selang yang diberikan itu, yaitu :
( n+1 )
( n +1) ( x−x 0 )
|Rn ( x )|< max |f ( c )| x
( n+1 ) !
x0 <c< x
c) Galat Total
Galat akhir atau galat total atau pada solusi numerik merupakan jumlah galat
pemotongan dan galat pembulatan.
Contoh :
0,52 0,54
cos 0,5 ≈ 1−
( ) + ≈ 0,877604 …
2! 4!
Contoh soal :
Hitunglah galat, galat relatif, dan digit yang signifikan dibawah ini dengan
perkiraan X A = X t
Penyelesaian :
Diketahui :
X t =28,254 ….( a)
X A =28,271 …( a^ )
Jawab :
Analisis Galat
8
ε =a−^a =28,354−28,271=−17
ε −17
ε R = x 100 %= x 100 %=−0,0060168472
a 28,254
d) Galat eksperimental
Galat yang timbul dari data yang diberikan, misalnya karena kesalahan
pengukuran, ketidaktelitian alat ukur dan sebagainya.
e) Galat Pemrograman
Galat yang terdapat di dalam program sering dinamakan dengan kutu (bug). Dan
proses penghilangan galat dinamakan penirkutuan (debugging).
a. Penjumlahan :
Kita mempunyai dua bilangan pendekatan x́ dan ý, dua nilai sebenarnya x dan
y , masing-masing dengan galat e x dan e y , maka :
x + y=x́ +e x + ý +e y =( x́ + ý ) + ( e x +e y )
Galat dalam penjumlahan, yang akan dinyatakan dengan e adalah :
e x + y =e x +e y
b. Pengurangan :
Analisis Galat
9
x . y ≈ xy+
´ x́ e y + ý e x
Dan
e xy ≈ x́ e y + ý e x
d. Pembagian :
x x́ + e y
=
y ý + e x
Kalikan penyebut dengan ý / ý dan setelah disusun kembali akan didapat bentuk
x x́ +e x 1
y
=
ý
.
1+e y / ý ( )
Faktor dalam kurung dapat diuraikan dalam bentuk suatu deret :
x x́ +e x e e 2
y
=
ý
. 1− y + y −…
ý ý ( ( ) )
Dengan mengalikan dan membuang semua bentuk perkalian atau pangkat yang
lebih besar dari 1 pada e x dan e y didapat :
x x́ e x x́
≈ + − .e
y ý ý ý 2 y
Sehingga :
1 x́
ex / y ≈ . e y− 2 . e y
y ý
Analisis Galat
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Eror atau galat adalah terbatasnya kemampuan alat, pembatasan banyaknya
langkah dan lain-lainnya yang menyebabkan terjadi penyimpangan hasil perhitungan
numerik terhadap solusi eksak. Galat dapat dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu
galat percobaan, galat pembulatan, galat pemrograman dan galat mesin.
Galat percobaan adalah galat yang timbul dari data yang diberikan (galat
bawaan) data yang diolah secara numeris sudah mengandung galat atau penyimpangan
sehingga hasil perhitungan mengandung galat/eror.
Dalam metode Numerik ada dua macam galat yaitu galat mutlak dan galat
relatif (%). Galat mutlak merupakan harga mutlak dari galat yang terjadi, sedangkan
galat relatif merupakan prosentase penyimpangan yang terjadi terhadap nilai sejati.
3.2 Saran
Analisis Galat
11
Demikianlah tugas penyusunan makalah ini kami persembahkan. Tulisan ini
dibuat sebagai wadah untuk menambah wawasan tentang Mengerjakan suatu masalah
GALAT Matematika.
Kritik dan saran sangat kami harapkan dari para pembaca, khususnya dari
dosen mata kuliah yang telah membimbing kami dan para mahasiswa demi
kesempurnaan makalah ini. Apabila ada kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Analisis Galat
12