Professional Documents
Culture Documents
I. Tujuan Percobaan
Praktikum ini ditujukan agar praktikan dapat memahami dan mengerti metode
identifikasi protein secara kualitatif
1. Uji biuret : pembentukan senyawa kompleks koordinat yang berwarna yang dibentuk
oleh Cu2+¿ ¿dengan gugus –CO dan –NH pada ikatan peptide dalam larutan suasana
basa
2. Pengendapan dengan logam : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan
logam berat
3. Pengendapan dengan logam : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan
ammonium sulfat
4. Pengendapan dengan alkohol : pembentukan senyawa tak larut antara protein dan
alkohol
5. Uji koagulasi : perubahan bentuk yang irevelsibel dari protein akibat dari pengaruh
pemanasan
6. Denaturasi protein : perubahan pada suatu protein akibat dari kondisi lingkungan
yang sangat ekstrim
III. Alat dan bahan
Alat :
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Gelas ukur
4. Batang pengaduk
5. Kertas saring
6. Stopwatch
7. Thermometer
Bahan :
1. NaOh 2,5 N
2. Larutan protein
3. Cu SO4 0,01 M
4. HgCl 2 0,2 M
5. Timbal asetat 0,2 M
6. Larutan jenuh ( NH 4 ¿2 SO 4
7. Reagen millon
8. Reagen uji biuret
9. Buffer asetat 5 M
10. Asam klorida 0,1M
11. NaOH 0,1 M
12. Etil alkohol 95%
13. Larutan albumin
14. Buffer asetat pH 4,7 (1M)
IV. Prosedur percobaan dan Data pengamatan
1. Uji biuret
Tabung 2
atas Larutan albumin 5 ml endapan putih sedikit
tengah HCl 0,1 M 1 ml
bawah etil alcohol 95% 6 ml
tabung 3
tidak ada endapan
atas larutan albumin 5 ml
tengah NaOH 0,1 M 1 ml
bawah Etil alkohol 95% 6 ml
5. Uji koagulasi
5 ml larutan protein
↓
masukan tabung reaksi
↓
2 tetes asam asetat 1 M
↓
Letakan di air mendidih 5 menit Albumin : menggumpal
↓ Gelatin : tidak ada endapan, tetap
Ambil endapan dengan batang pengaduk
↓
Uji kelarutan endapan di air Tidak larut
↓
Uji dengan reagen milon Endapan berubah menjadi warna merah
6. Denaturasi protein
Tabung 1 : larutan albumin 9 ml
HCl 0,1 M Bening kuning
V. Pembahasan
Protein merupakan unit penyusun utama tubuh. Protein juga merupakan suatu
polimer yang mempunyai monomer suatu asam amino. Asam amino sendirimerupakan
senyawa kimia yang mengandung 2 gugus fungsi yang berbeda. Maka dariitu reaksi
identifikasi suatu protein tidak jauh dari reaksi kedua gugus fungsi tersebut.
Salah satu identifikasi protein adalah dengan cara denaturasi protein(perubahan
struktur protein. Denaturasi protein ini dapat dilakukan dengan penambahan asam atau
ion logam berat (Poedjiadi, 1994). Pada praktikum kali ini kita melakukan pengendapan
dengan penambahan ion logam Zn, Cu, dan Hg. Masing-masing menghasilkan endapan
pada larutan protein. Dari semua ion logam, Hg mengendapkan cukup banyak protein
dari pada ion logan lainya. Hal ini disebabkan karena kosentrasi larutan HgCl2 yang
digunakan lebih besar dari yang lain. Selain ituHg merupakan logam berat.
Pada dasarnya semua ion logam ini akan menghasilkan gumpalan (endapan) pada
larutan protein Karena ion logam ini akan membentuk kompleks dengan protein dengan
adanya gaya tarik antara gugus –NH- dengan ionlogam yang bermutatan positif..
Sedangkan untuk pengendapan dengan menggunkan asam, kita hanya melakukan
pengendapan menggunakan asam nitrat pekat. Hasil yang didapat berupa endapan kuning
setelah langsung di tambahkan asam nitrat pekat hal ini karena protein mengalami
denaturasi dengan dengan cara nitritasi pada gugus aromatiknya.Selain itu juga asam juga
merubah struktur protein dengan cara memberikan H+ pada gugus –NH- sehingga
membentuk –N+H 2 - .
Pada pengendapan protein oleh garam, baik albumin sintetik dan albumin
telur keduanya mengendap. Proses yang terjadi adalah kelarutan protein yang berkurang
karena larutan protein ditambahkan oleh garam-garam anorganik,akibatnya protein akan
terpisah sebagai endapan. Peristiwa pemisahan protein inidisebut salting out. Bila
garam netral yang ditambahkan berkonsentrasi tinggi,maka protein akan mengendap.
Pengendapan terus terjadi karena kemampuan iongaram untuk menghidrasi, sehingga
terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
Karena garam anorganik lebihmenarik air maka jumlah air yang tersedia untuk molekul
protein akan berkurang(Winarno, 2002). Larutan albumin dalam air dapat diendapkan
dengan penambahan ammonium sulfat ((NH4)2SO4) hingga jenuh (Poedjiadi, 1994).
Setelah larutan albumin dijenuhkan dengan (NH4)2SO4, endapan yang terbentuk diuji
kelarutannya dalam air. Berdasarkan percobaan, endapan yang dihasilkan memberikan
uji yang positif (endapan larut dalam air). Selanjutnya filtrat larutan tersebut direaksikan
dengan pereaksi biuret dan berdasarkan percobaan, albumin sintetik dan albumin telur
menunjukkan hasil negatif yang ditandai larutan berwarna biru. Pengujian filtrat dengan
pereaksi biuret bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya gugus amida pada filtrat yang
dihasilkan
Pengendapan protein oleh alkohol, kedua albumin yang diuji,
menunjukkan hasil uji positif (terbentuk endapan). Proses yang terjadi adalahpelarut
organik akan mengubah (mengurangi) konstanta dielektrika dari air,sehingga kelarutan
protein berkurang. Selain itu, alkohol juga akan berkompetisi dengan protein terhadap
air. Pada saat diuji kelarutannya dalam air, endapan dari albumin telur tidak dapat larut
dalam air sedangkan albumin sintetik sedikit larutdalam air. Karena itu sangat disarankan
untuk tidak mengkonsumsi alcohol karena alkohol tersebut nantinya akan mengendapkan
protein dalam tubuh yang merupakan komponen penyusun sel tubuh dan akhirnya dapat
merusak fungsi sel-sel tubuh.
VI. Kesimpulan
1. Berdasarkan percobaan dapat disimpulkan bahwa pada protein dapat terdenaturasi
karena pengaruh logam berat, garam, suhu (pemanasan), alkohol danpH (asam-
basa).
2. Pada uji pengendapan protein oleh logam berat, albumin telurdan sintetik
seluruhnya terendapkan oleh logam-logam yang ditambahkan tapi yang paling
banyak terendapan oleh penambahan logam AgNO3.
3. Pada pengendaan protein oleh garam, albumin sintetik dan telur terendapkan
oleh(NH3)2S)4 dan endapan tersebut tidak larut dalam air serta menunjukkan
hasil uji negatif pada uji dengan biuret ditandai dengan warna biru pada larutan.
Pada uji koagulasi albumin telur dan sintetik terendapkan oleh pemanasan dan
endapannya tidak larut dalam air.
4. Pengendapan protein oleh alkohol, kedua albumin yang diuji,menunjukkan hasil
uji positif (terbentuk endapan). Pada saat diuji kelarutannya dalam air, endapan
dari albumin telur tidak dapat larut dalam air sedangkan albumin sintetik sedikit
larut dalam air.