Professional Documents
Culture Documents
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari bahan baku
yang dapat diperbaharui, mengandung beberapa macam ester asam lemak yang
diproduksi dari minyak nabati seperti minyak sawit, minyak kelapa, minyak jarak
dan minyak nabati lainnya.
Biodiesel diperoleh dengan mereaksikan antara trigliserida minyak dengan
alcohol sehingga terbentuk ester alcohol dan gliserol. Reaksi pembentukan
biodiesel adalah sebagai berikut:
sp,
sp,
dan
Komposisi nutrisi berbagai jenis mikroalga sangat tergantung pada ukuran sel,
daya cerna, produksi senyawa toksin, serta komposisi biokimianya. Walaupun
komposisi nutrisi pada setiap mikroalga berbeda, protein tetap merupakan
senyawa yang dominan, kemudian diikuti oleh lipid dan karbohidrat (FpO, 1996).
Fogg et al. (1974) menjelaskan bahwa komponen lipid dalam mikroalga
(khususnya mikroalga hijau-biru) yang beragam, banyak terdapat di bagian lamela
fotosintesis. Lipid ini terlibat dalam transport elektron, pengambilan cahaya
sekaligus perlindungan terhadap cahaya yang berlebihan, dan kemungkinan besar
juga berperan pada proses evolusi oksigen. Komponen lipid dalam mikroalga
terbagi atas beberapa kategori yaitu klorofil, karotenoid, digliserida, quinon, dan
sterol. Selain kelima kategori ini terdapat pula yang menyebar
diantara tilakoid sel dan didekat permukaan sel. Lipid droplet ini mirip dengan
lipid kloroplas namun memiliki wujudnya lebih tebal dengan inti yang lebih kecil.
À
Bahan yang digunakan dalam proses pembuatan biodiesel dari mikroalga
adalah bahan-bahan kimia untuk proses ekstraksi dan traansesterifikasi. Pelarut
zat kimia untuk proses ekstraksi minyak mikroalga menggunakan kloroform dan
metanol. Dalam proses transesterifikasi digunakan pereaksi metanol untuk
menghasilkan biodiesel. Selain itu digunakan katalis berupa C?3ONa. Untuk
media kultivasi juga diperlukan bahan tambahan seperti nutrisi atau pupuk untuk
kesuburan mikroalga. pir juga diperlukan dalam proses pembuatan biodiesel
untuk proses pencucian biodiesel.
À
!
Gliserol adalah senyawa kimia yang biasa disebut . Gliserol adalah
gula alkohol, tidak berwarna, tidak berbau, berasa manis, tidak beracun, cairan
yang viskos yang banyak digunakan sebagai formula-formula di segala bidang.
Gliserol mempunyai tiga gugus alkohol yang sangat mudah larut dalam air.
Gliserol merupakan produk samping dari suatu reaksi transestrifikasi minyak.
Minyak bereaksi dengan alkohol membentuk dan
(Qadariyah, 2009).
Gliserol adalah bahan yang dibutuhkan pada berbagai industri, misalnya:
obat-obatan, bahan makanan, kosmetik, pasta gigi, industri kimia, larutan anti
beku, dan tinta . Gliserol memiliki rumus kimia C3?5(O?)3 dengan nama
lain : 1,2,3-Propanatriol, 1,2,3-Trihidroksipropana, gliserin, gliseritol,
erat molekul 92,095 g/mol, titik didih : 2900C, titik leleh 18 0C,
temperatur kritis 451,85 0C, tekanan kritis 65,82778 atm, s
(250C)
1,262, densitas 1,261 g/cm3, viskositas 1,5 Pa.s, panas jenis : 0,497 kal/goC, dan
energi : 4,32 kkal/g (Mahani, 2008).
Pembuatan biodiesel dari minyak mikroalga memiliki kesamaan dengan
pembuatan biodiesel dari minyak nabati lainnya. Tahapan produksi
pengkonverisan minyak menjadi biodiesel melalui reaksi transesterifikasi dengan
pereaksi alcohol. Namun, untuk pembuatan biodiesel dari mikroalga ini, dimulai
dari tahap kultivasi atau pembudidayaan mikroalga sebagai sumber minyak
mikroalga, tahapan pemanenan, tahapan pressing, tahapan ekstraksi, tahapan
destilasi, tahapan reaksi transesterifikasi, tahapan pencucian, dan pengeringan.
" ^#$
Penanaman alga untuk menghasilkan biodiesel akan sedikit lebih sulit
karena alga membutuhkan perawatan yang sangat baik dan mudah terkontaminasi
oleh spesies lain yang tidak diinginkan. Kultivasi mikroalga dapat dilakukan di
dalam ruangan (sistem tertutup) dan di luar ruangan (sistem terbuka).
Pada sistem terbuka, alga dapat ditanam di kolam terbuka dan danau.
Penggunaan system terbuka dapat membuat alga mudah diserang oleh
kontaminasi spesies alga lain dan bakteri. Selain itu, sistem terbuka memiliki
sistem kontrol yang lemah, misalnya dalam mengatur temperatur air, konsentrasi
karbon dioksida, dan kondisi pencahayaan. Namun ternyata kultivasi dengan
sistem terbuka merupakan cara yang murah untuk memproduksi alga karena
hanya perlu dibuatkan sirkuit parit atau kolam.
Kolam tempat pembudidayaan alga pada sistem terbuka biasanya disebut
³kolam sirkuit´. Dalam kolam ini, alga, air dan nutrisi disebarkan dalam kolam
yang berbentuk seperti sirkuit. pliran air dalam kolam sirkuit dibuat dengan
pompa air. Kolam biasanya dibuat dangkal supaya alga tetap dapat memperoleh
sinar matahari karena sinar matahari hanya dapat masuk pada kedalaman air yang
terbatas (Clixoo, 2008).
ë ^
Transetrifikasi merupakan proses yang digunakan untuk mengubah
minyak nabati (lemak) menjadi biodiesel atau bahan bakar nabati. Terdapat 3
tahapan reaksi transesterifikasi, yaitu pembentukan produk antara digliserida (DG)
dan monogliserida (MG) yang akhirnya membentuk 3 mol metil ester (POME)
dan 1 mol gliserol (GL) (Darnoko,2000). Reaksi transesterifikasi adalah sebagai
berikut (Darnoko,2000):
TG + 3RO? w 3POME + GL (1)
Tahapan reaksi transesterifikasi adalah sebagai berikut:
TG + RO? w DG + POME (2)
DG + RO? w MG + POME (3)
MG + RO? w GL + POME (4)
Katalis yang umum digunakan untuk reaksi transesterifikasi adalah katalis
asam dan basa. Untuk katalis asam biasanya digunakan asam sulfonat dan asam
sulfat sedangkan katalis basa digunakan NaO?, KO? dan NaOC?3. Reaksi
transesterifikasi dengan katalis basa lebih cepat 4000 kali dibandingkan katalis
asam, dan juga katalis alkali tidak sekorosif katalis asam (Srivastava,1999).
Logam alkali alkoksida (seperti C?3 ONa untuk metanolisis) adalah katalis yang
paling aktif dengan memberikan hasil yang sangat tinggi (>98%) pada waktu
reaksi yang singkat yaitu selama 30 menit dan konsentrasi katalis yang rendah
(0,5 %mol) (Srivastava,1999).
Proses transesterifikasi minyak dari biasanya dilakukan dengan
dan yang bertindak sebagai katalis.
dapat dibuat dengan reaksi antara dengan sodium. " akan bereaksi
dengan minyak !
% yang prosesnya dipercepat oleh
sebagai katalis. Reaksi tersebut akan menghasilkan
dan
biodiesel. pkhir dari pada produk ini adalah biodiesel, dan
. Selanjutnya dipisahkan dengan pelarut dan garam air yang
ditambahkan pada campuran tersebut lalu dikocok dalam beberapa menit dan
seluruh campuran tersebut akan terbagi menjadi dua lapisan. Lapisan bawah
terdiri atas lapisan dan biodiesel. Selanjutya diuapkan -nya dengan
dan sisanya tinggal biodiesel yang siap digunakan (Kabinawa, 2008).
À ^
%%
Tahapan pencucian merupakan tahapan untuk melarutkan berbagai bahan
seperti C?3 ONa, methanol yang ditambahkan, dan gliresol yang terlarut dengan
menambahkan sejumlah air pada bahan sehingga akan terpisah antara C?3 ONa,
methanol yang ditambahkan, gliserol yang dihasilkan dan air.
À ^
Tahapan pengeringan merupakan cara untuk mengeringkan air yang masih
tersisa akibat proses pencucian dengan suhu yang terkontrol dan tekanan tertentu
ataupun menggunakan uap panas yang dihasilkan
À ^#$
Tahap kultivasi yang kami pilih adalah kultivasi sitem tertutup dengan
fotobioreaktor. Efisiensi dan kemampuan menghasilkan minyak dari
akan lebih tinggi dibandingkan dengan kolam terbuka. ?al ini
akan membuat pengembalian biaya modal dan biaya operasional dengan cepat,
kondisi lingkungan akan lebih terkontrol dibandingkan kolam terbuka,
memungkinkan dilakukannya peningkatan konsentrasi karbondioksida di dalam
sistem sehingga akan mempercepat pertumbuhan alga.
À ^
Proses pemanenan dilakukan dengan filtrasi menggunakan membran.
Menurut Osada dan Nakagawa (1992), membran adalah suatu selaput semi
permeabel yang berupa lapisan tipis, dapat memisahkan dua fasa dengan cara
menahan komponen tertentu dan melewatkan komponen lain melalui pori-pori.
Prinsip operasi dapat dilihat di gambar 4.
À ^
%%
Tahapan pencucian merupakan tahapan untuk melarutkan berbagai bahan
seperti C?3 ONa, methanol yang ditambahkan, dan gliresol yang terlarut dengan
menambahkan sejumlah air pada bahan sehingga akan terpisah antara C?3 ONa,
methanol yang ditambahkan, gliserol yang dihasilkan dan air.
À ^
Tahapan pengeringan merupakan cara untuk mengeringkan air yang masih
tersisa akibat proses pencucian dengan suhu yang terkontrol dan tekanan tertentu
ataupun menggunakan uap panas.
c
Biodiesel dengan mikroalga memiliki pengaruh positif bagi lingkungan
karena mikroalga yang biasa disebut fitoplankton, karena menyerap
karbondioksida dan nutrien secara efektif dapat tumbuh cepat dan bisa dipanen
dalam empat hingga 10 hari hingga kandungan CO2 di udara dapat diserap untuk
pertumbuhannya. Kultivasi mikroalga berpeluang mengatasi masalah lingkungan
global, karena selama ini CO2 jadi gas pencemar dominan yang menyebabkan
efek rumah kaca penyebab pemanasan global. Di sisi industri, keberadaan
budidaya ini untuk menyerap emisi CO2 dari pabriknya mendukung pencapaian
peringkat hijau industri yang ramah lingkungan dari Kementerian Negara
Lingkungan ?idup. Pada tahap pengolahan mikroalga menjadi Biodiesel, juga
tidak timbul zat pencemar karena limbahnya 100 persen jadi pakan ternak.
Budidaya mikroalga dikembangkan di dekat habitat alaminya. Karena di situlah
lingkungan yang paling nyaman bagi jasad renik itu berkembang biak. Produk
Penggunaan biodiesel dari mikroalga yang merupakan bahan bakar nabati akan
mencegah polusi udara yang disebabkan oleh bahan baker minyak karena
mengandung gas berbahaya seperti sulfur atau SO2 .
cc c!& c&&' &
Ekstraksi mengambil sisa 20% lipid pada serat mikroalga hasil pengepresan
Total pelarut (kg) = 3 x 4.62 kg
= 13.86 kg
Minyak mikroalga bersih (kg) = 2. 64 kg x 0.2
= 0.528 kg
4. Destilasi
psumsi : Destilasi memisahkan 100% pelarut yang terdapat dalam
minyak mikroalga
5. Transesterifikasi
psumsi : Perbandingan minyak dan methanol adalah 1:3
C?3ONa yang ditambahkan adalah 1% minyak
Metil ester yang dihasilkan 50,4% dari trigliserida
= 10.055 kg
Berdasarkan rekasi transesterifikasi :
psumsi konversi metal ester 50,4%
Metil stearat = 0,504 x 2.508 kg
= 1.265 kg
7. Penguapan
psumsi : Efisiensi penguapan air, methanol dan C?3ONa
adalah 100%
c( #&c c&'
Deskripsi Proses Berdasarkan Diagram plur Proses
1. Kultivasi dalam Fotobioreaktor
Kultivasi yang digunakan adalah sitem tertutup dengan fotobioreaktor.
Media yang digunakan adalah air laut alami yang diperkaya dengan stok CO2.
Media air laut ini diatur salinitasnya sekitar 27-28 psu kemudian disterilkan secara
kimia dengan penambahan Chlorine. Suhu pada biofotoreaktor diatur sekitar 28
derajat celsius, dengan keasaman (p?) 6-7 dan kedalaman kolam 20-40 cm.
( & &!c#^^c c^
Tabel 3. Neraca Energi dan Kebutuhan Utilitas
)
.%
Gambar 14. Rotary Evaporator
Model L5002K
Max. Capacity 55 kg/h
Raotaring Speed 20-360 rpm
Power of Motor 6 kW
Rising of Reducing Length 5760 mm
Noise of Whole Unit 200 db (p)
Main Power 1520 V, 200 ?z 40%
Working Temperature Room Temperature -100
(cc &#c&c0& ^
Tabel 5. Prakiraan Biaya Utilitas
.
.
/^
#
/ ^
, & &
1
a. photobioreactor Unit 12 40.000.000 480.000.000 10
b. pompa pemanenan Unit 6 5.000.000 30.000.000 10
c. pipa dan drainase Paket 1 5.500.000 5.500.000 10
d. reaktor transesterifikasi Unit 1 50.000.000 50.000.000 10
e. mesin filtrasi Unit 1 30.000.000 30.000.000 10
f. fire savety Unit 1 10.000.000 10.000.000 10
g. drum plastik Unit 30 50.000 1.500.000 10
h. peralatan laboratorium Paket 1 7.000.000 7.000.000 10
i. mesin ekstraktor Unit 1 25.000.000 25.000.000 10
j. mesin evaporator Unit 1 25.000.000 25.000.000 10
k. tangki pemisah Unit 1 10.000.000 10.000.000 10
l. peralatan lain Unit 1 10.000.000 10.000.000 10
m. tangki air Unit 5 1.000.000 5.000.000 10
n. mesin pendingin Unit 1 5.000.000 5.000.000 10
o. tangki pemanenan Unit 1 10.000.000 10.000.000 10
p. membran filtrasi Unit 2 10.000.000 20.000.000 10
q. Boiler Unit 1 100.000.000 100.000.000 10
0
a.Pengolahan limbah Unit 1 15.000.000 15.000.000 10
+ *** ***
.
(ccc &#c&c( ^ c' ^^
/c$
Biaya investasi merupakan jumlah modal tetap yang meliputi dana
pembiayaan dan pengadaan kegiatan pra operasi, harta tetap serta biaya lain yang
berkaitan dengan pembangunan proyek dan modal kerja.
Modal tetap terdiri dari modal tetap berwujud (Tangible Fixed pssets) dan
modal tetap tak berwujud (Intangible assets). Modal tetap berwujud meliputi
bangunan non pabrik, bangunan pabrik, utilitas, mesin-mesin dan peralatan,
peralatan kantor dan kendaraan. Sedangkan modal tetap tak berwujud yaitu modal
yang keluar sebelum operasi meliputi ; studi kelayakan, uji coba produksi,
pengawasan pembangunan proyek, serta rekruitment dan training calon karyawan.
Tabel 6 : Biaya Investasi Modal Tetap
.
.
/
#
/ ^
, & &
"
a. Perizinan 1 5.000.000 [ *** ***
2
a. photobioreactor Unit 12 40.000.000 480.000.000 10
b. pompa pemanenan Unit 6 5.000.000 30.000.000 10
c. pipa dan drainase Paket 1 5.500.000 5.500.000 10
d. reaktor transesterifikasi Unit 1 50.000.000 50.000.000 10
e. mesin filtrasi Unit 1 30.000.000 30.000.000 10
f. fire savety Unit 1 10.000.000 10.000.000 10
g. drum plastik Unit 30 50.000 1.500.000 10
h. peralatan laboratorium Paket 1 7.000.000 7.000.000 10
i. mesin ekstraktor Unit 1 25.000.000 25.000.000 10
j. mesin evaporator Unit 1 25.000.000 25.000.000 10
k. tangki pemisah Unit 1 10.000.000 10.000.000 10
l. peralatan lain Unit 1 10.000.000 10.000.000 10
m. tangki air Unit 5 1.000.000 5.000.000 10
n. mesin pendingin Unit 1 5.000.000 5.000.000 10
o. tangki pemanenan Unit 1 10.000.000 10.000.000 10
p. membran filtrasi Unit 2 10.000.000 20.000.000 10
q. Boiler Unit 1 100.000.000 100.000.000 10
c$
a. Kantor Unit 1 7000000 7.000.000 10
b. Ruang Pengolahan 1 25.000.000 25.000.000 10
c.Pengolahan limbah Unit 1 15.000.000 15.000.000 10
. +) *** ***
Dana investasi untuk proyek ini tidak sepenuhnya berasal dari modal
sendiri, akan tetapi memanfaatkan jasa kredit dari perbankan. Debt Equity Ratio
atau perbandingan antara pinjaman dan modal sendiri adalah 60 : 40, dengan
tingkat suku bunga kredit 12% untuk modal investasi, pengembalian modal ke
Bank beserta bunganya dilakukan selama 3 tahun. Berikut rincian sumber
dananya :
Tabel 7 : Sumber Dana
$
1
.
&
#
40% 350.400.000
60% 525.600.000
^/^
"" [** *** ) *** ***
^/
^/
Rp. )0 )** ***/bln Rp. [" 0** ***/thn
#
3
^/
Rp. )0 )** ***/bln
Dana investasi untuk proyek ini tidak sepenuhnya berasal dari modal
sendiri, akan tetapi memanfaatkan jasa kredit dari perbankan. Debt Equity Ratio
atau perbandingan antara pinjaman dan modal sendiri adalah 60 : 40, dengan
tingkat suku bunga kredit 12% untuk modal investasi, pengembalian modal ke
Bank beserta bunganya dilakukan selama 3 tahun. Berikut rincian sumber
dananya :
Tabel 10 . Sumber Dana Modal Kerja
31
a. Kredit Bank 40% 25.040.000
b. Dana sendiri 60% 37.560.000
"
,
Untuk mengetahui kelayakan finansial dari pendirian pabrik biodiesel
berbahan dasar mikroalga ini perlu dilakukan suatu analisis finansial.
Untuk dapat melakukan analisa terhadap pendirian pabrik biodiesel
berbahan dasar mikroalga ini, maka digunakan beberapa asumsi dasar.
psumsi-asumsi ini disesuaikan dengan kondisi pada saat kajian dilakukan dan
mengacu pada hasil perhitungan yang telah dilakukan pada aspek yang lain,
standar pembangunan pabrik dan peraturan yang berlaku. psumsi-asumsi
tersebut meliputi:
Tabel 11. psumsi Untuk pnalisis Keuangan
4.
" Periode proyek tahun 10
0 Bulan kerja tahun bulan 12
Tenaga kerja bersifat tetap orang 3
ë Pemilik orang Terbuka
[ tenaga kerja borongan orang 5
) ?arga bahan baku
alga kg 50.000
metanol kg 15.000
kloroform kg 30.000
pquades kg 30.000
C?3Ona gr 1.100
Solar liter 4.300
plkohol kg 20.000
Persentase penjualan
a. Tahun 1 % 100
b. Tahun 2 % 100
c. Tahun 3 % 100
d. Tahun 4 % 100
e. tahun 5 % 100
f. tahun 6 % 100
g. Tahun 7 % 100
h. Tahun 8 % 100
i. Tahun 9 % 100
j. Tahun 10 % 100
+ ?arga jual produk
Biodiesel L 4500
serat alga gr 400
Gliserol L 10000
Suku Bunga per Tahun % 12%
0
Pendapatan industri produksi biodiesel dari mikroalga ini berupa minyak
biodiesel, gliserol dan serat alga dengan kapasitas produksi serta harga seperti
tercantum pada bab sebelumnya.
Biaya operasional meliputi semua biaya pengeluaran yang berhubungan
dengan fungsi produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk.
Biaya operasional dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu biaya tetap dan biaya
variabel. Besarnya biaya tetap bersifat konstan dan tidak tergantung dari tingkat
produksinya.
Proyeksi Rugi laba merupakan ringkasan penerimaan dan biaya
perusahaan setiap periode akutansi dengan memberikan gambaran kegiatan
industri dari waktu ke waktu. Proyeksi laba rugi pada pabrik biodiesel dari
mikroalga ini dapat dilihat pada lampiran 2.
pliran kas adalah penerimaan dan pengeluaran kas tahunan yang
menunjukkan transaksi uang tunai yang berlangsung selama periode kajian.
pliran kas masuk meliputi laba bersih, nilai penyusutan dan nilai modal tetap.
Proyeksi aliran kas dapat dilihat pada lampiran 3.
/
Kriteria kelayakan investasi yang dipakai adalah IRR, NPV, Benefit Cost
Ratio !ñ$% BEP dan Pay Back Period (PBP) yang menggambarkan tingkat
kelayakan proyek. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh bahwa semua
komponen kriteria kelayakan menunjukkan hasil proyek yang layak untuk
direalisasikan, seperti tergambar pada tabel berikut:
Tabel 12 . Kelayakan Usaha Pabrik Biodiesel dari Mikroalga
c c # 0#
("0 Rp 1.197.032.886
c&& 35,23%
4 2,28
2,7 Tahun
Penulis
,^& ^#
pnonim. 1979.
*
National pcademy of Science. Washington, D.C.
pnonim. 2009.
National pcademy of Science. Washington,
D.C.
Beneman, J.R., J.C. Weissman dan W.J. Oswald. 1979. plgae Biomassa. Di
dalam Rose, p.?. (ed.). Economic Microbiology Vol. IV. Microbial
Biomassa. P.177. pcademic Press. San Fransisco.
Becker, EW, Dalam "Microalgae: bioteknologi dan mikrobiologi" Ed. Baddiley, J.
et al., 178 (1994) Cambridge Univ. Press, Cambridge, New York.
Cheryan, Munir. (1986).V ? &. Tachnomic Publishing
Company, Inc. USp, hal 205.
Clixoo, 2008. Cultivation of plgae in Open Ponds.
. [11
desember 2009].
Coutteau, P. 1996. Micro-algae. In:Manual on Production and Use of Live Food
foa pquaculture. FpO Fisheries.
Darnoko, dan Munir Cheryan. 2000. +
ñ
,
. University of Illinois, Department of Food Science and
?uman Nutrition.
Fogg, G.E. 1975. -
& "
. The
University of Wisconsin. Wisconsin.
Kabinawa, I.N.K. 1988. &* ñ &. Suara
Pembaharuan. 4 Maret 1988. Jakarta.
Kabinawa, I.N.K. 2008. +&. Puslitbang-Biotek. LIPI. Bogor.
Kawaroe, Mujizat.2008. &
&
& & Di dalam Seminar Bioenergi ?imalogin IPB
13 Desember 2008. Bogor.
Kosaric, N., Nguyen ?.T. dan M.p. Bergougnou. 1974. . Spirulina
maxima "
/ .
Biotecnology and Bioenginering. XVI(7): 881-896.
Loehr, R.C. 1974. -
/ *
-
pcademic Press. New York.
Palmer, C.M. 1985. Key for Identification of Freshwater plgae Common in Water
Supplies and Polluted Water. Di dalam pmerican Public ?ealth
pssociation. Standard Methods for The Examination of Water and
Wastewater. 14 th ed. pP?p. Inc. New York.
Sasmita, P.G, I.G Wenten dan G. Suantika. 2004. &
V V & & &. Institut Teknologi Bandung:
Bandung.
Srivastava, pnjana, dan Prasad Ram. 1999.
0ñ '
Pergamon.
Qadariyah, Laelatul. 2009. Degradasi Gliserol dengan Proses Batch
Menggunakan Gelombang Micro. Seminar Nasional Teknik Kimia
Indonesia ± SNTKI 2009. Bandung, 19-20 Oktober 2009.
Mahani, 2009. Prarancangan Pabrik Gliserol dari (Cpo) dan pir
Dengan Proses ' Kapasitas 44.000 Ton/Tahun.
Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Soerawidjaja, Tatang ?. ³' ' + & & &
ñ 1 ?andout Seminar Nasional ³Biodiesel
Sebagai Energi plternatif Masa Depan´ UGM. Yogyakarta.
^^
! "
# $
^^
^
^
^^
^
^
^^^
&c!#
Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang terbuat dari bahan baku
yang dapat diperbaharui, mengandung beberapa macam ester asam lemak yang
diperoleh dengan mereaksikan antara trigliserida minyak dengan alcohol sehingga
terbentuk ester alcohol dan gliserol. Mikroalga (juga lazim disebut fitoplankton)
merupakan kelompok tumbuhan berukuran renik, baik sel tunggal maupun koloni
yang hidup di seluruh wilayah perairan air tawar dan laut Produk biodiesel dari
mikroalga merupakan bahan bakar nabati yang dapat menggantikan bahan bakar
minyak seperti solar yang keberadaanya kini semakin berkurang. Pembuatan
biodiesel dari mikroalga ini, dimulai dari tahap kultivasi atau pembudidayaan
mikroalga sebagai sumber minyak mikroalga, tahapan pemanenan, tahapan
pressing, tahapan ekstraksi, tahapan destilasi, tahapan reaksi transesterifikasi,
tahapan pencucian, dan pengeringan. Proses pembuatan biodiesel dari mikroalga
akan menghasilkan biodiesel dengan rendemen 21%.