You are on page 1of 17

TROUBLESHOOTING HARDWARE

SYAH RIZAL

ITA

2009.3002.02.004
KATA PENGANTAR

Seiring dengan bertambahnya penggunaan komputer di masyarakat kini, dan teknologi


komputerisasi pun terus diperbarui, tidak jarang bahwa kerusakan komponen-komponen
komputer terjadi. Kerusakan-kerusakan komponen komputer terus disebabkan banyak hal,
terutama karena usia dan kesalahan manusia. Dan tidak jarang juga komponen-komponen
tersebut, tidak cocok lagi dengan komputer jaman sekarang, atau sebaliknya, sehingga
mengakibatkan kerusakan pada kedua komponen tersebut.

Untuk mengecek dan mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada komponen komputer
tersebut, dibutuhkanlah sebuah logika matematika yang mampu menerangkan kerusakan-
kerusakan yang terjadi. Mengapa menggunakan logika matematika untuk memecahkan masalah-
masalah pada komputer tersebut? Karena komputer pun disusun berdasarkan logika matematika,
yang tersusun secara berurutan.

Troubleshooting hardware atau cara pemecahan masalah pada perangkat keras pada komputer,
disusun secara berurutan dan logis. Hal-hal yang diuji saat menganalisa masalah hingga
menyelesaikannya pun dimulai dari hal paling mendasar, menuju ke hal yang lebih kompleks.
Sehingga dalam proses pemecahan, dapat diketahui masalah apa yang sebenarnya terjadi pada
perangkat keras komputer tersebut, bagaimana cara penyelesaianya, dan yang terakhir bagaimana
cara merawat perangkat keras tersebut, agar tidak mengalami masalah kembali.
PENDAHULUAN

Apa itu Troubleshooting?

Troubleshooting, adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris, yang merujuk kepada sebuah
bentuk penyelesaian sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah
secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang
merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari
sebuah masalah. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti
halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan kelistrikan.
(sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Troubleshooting)

Troubleshooting, adalah cara untuk mencari tahu mengapa sesuatu tidak dapat bekerja dan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Troubleshooting pada komputer sering membutuhkan
penyelesaian masalah-masalah yang berkaitan dengan ketidakfungsiannya perangkat keras, atau
terdeteksinya kesalahan, atau perangkat lunak yang tidak dapat digunakan lagi.

(To find out why something does not work and to fix the problem. Troubleshooting a computer
often requires determining whether the problem is due to malfunctioning hardware or buggy or
out-of-date software.) (sumber : http://msdn.microsoft.com/en-us/library/bb246417(VS.85).aspx)

Troubleshooting adalah proses menemukan kesalahan umum yang sering terjadi pada masing-
masing perangkat keras yang digunakan pada saat merakit komputer dan mencari penyelesaian
atas permasalahan yang terjadi. (sumber : http://kipsaint.com/isi/troubleshooting-casing-dan-
power-supply.html)
Mengapa Melakukan Troubleshooting?

Seperti yang dijelaskan pada definisi diatas, bahwa troubleshooting merupakan cara untuk
mencari tahu masalah sehingga mengakibatkan sesuatu, dalam hal ini adalah perangkat keras,
tidak berjalan sebagaimana mestinya, dan bagaimana cara untuk menyelesaikan anomali pada
perangkat keras tersebut.

Dengan adanya troubleshooting, proses pendeteksian masalah dan penyelesaiannya menjadi


lebih mudah, karena penyelesaiannya disusun secara sistematis dan terurut. Disini
troubleshooting-lah yang menjadi cara utama untuk mencari masalah, dan bukan dengan proses
menerka-nerka kerusakan apa yang terjadi pada perangkat keras tersebut.

Pokok Bahasan Troubleshooting

Terdapat beberapa pokok bahasan dalam troubleshooting pada perangkat keras, yakni
troubleshooting UPS (Uninterruptible Power Supply), troubleshooting papan induk
(motherboard), dan troubleshooting memori serta kartu grafis (RAM dan VGA).
TROUBLESHOOTING HARDWARE

A. TROUBLESHOOTING UNINTERRUPTIBLE POWER SUPPLY (UPS)


UPS atau Uninterruptible Power Supply adalah perangkat yang biasanya menggunakan
baterai backup, sebagai catuan daya alternatif untuk dapat memberikan suplai daya yang
tidak terganggu untuk peralatan elektronik yang terpasang. UPS merupakan system
penyedia daya listrik yang sangat penting dan diperlukan sekaligus dijadikan sebagai
benteng dari kegagalan daya serta kerusakan system dan hardware. (sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Uninterruptible_power_supply)

Ada beberapa kasus troubleshooting Power Supply, diantaranya:

Kasus:
UPS tidak bisa mengatasi tegangan dengan baik.

Solusi:
Kemungkinan UPS yang dimiliki, baterainya dalam kondisi yang lemah. Segera isi ulang
baterai tersebut supaya kapasitas dan kekuatannya menjadi penuh kembali. Apabila
baterai sudah dalam keadaan penuh, tetapi permasalahan masih terjadi, maka
kemungkinan besar permasalahan terletak pada UPS.

Kasus:
Kipas yang ada di power supply tidak bekerja atau mengeluarkan suara yang berisik.

Solusi:
Perlu melepaskan power supply. Sebelum nantinya akan dipasang kembali, bersihkan
debu yang menempel pada power supply tersebut dengan menggunakan peralatan yang
memang disiapkan untuk membersihkan debu. Dalam kondisi yang bersih, maka power
supply tidak akan mengeluarkan suara yang berisik dan akan bekerja dengan baik.
Kasus:
Power supply mengeluarkan suara yang berderit-derit.

Solusi:
Kemungkinan besar permasalahan tersebut terletak pada kipas prosesor. Bersihkan kipas
prosesor tersebut. Tetapi apabila setelah dibersihkan masih mengalami kondisi yang
sama, maka permasalahan tersebut terletak pada beberapa konrponen elektronik yang ada
di sekitar power supply.

Kasus:
Lampu penerangan suram dan komputer booting ulang.

Solusi:
Kemungkinan tegangan listrik tidak stabil dan memerlukan UPS untuk menangani
masalah tersebut. Segera beli UPS untuk menangani masalah tersebut, karena apabila
dibiarkan maka PC lama kelamaan akan rusak karena tegangan yang tidak stabil.

Kasus:
Ketika menghidupkan komputer, tidak terjadi apa-apa, tetapi power supply tidak mau
hidup.

Solusi:
Pastikan semua komponen terpasang dan terhubung pada power dan mendapatkan daya
dari power supply tersebut. Jika kita menggunakan casing komputer dengan power
supply yang bertipe ATX, Kita harus mengecek konektor dari switch power ke konektor
Power Switch yang ada di motherboard. Sangat sering terjadi, khususnya ketika
memasang case compute dengan sistem ATX, konektor yang dipasang keliru dan terbali
sehingga menyebabkan PC tidak bisa menyala. Jika konektornya sudah terpasang dengan
benar, maka permasalahannya terletak pada power supply yang jelek. Segera ganti power
supply tersebut dengan yang baru.
Kasus:
Mode Power Saving atau Standby yang ada di Windows 98 tidak bekerja dengan baik.

Solusi:
Ada beberapa komponen yang menyebabkan permasalahan diatas, diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Pastikan fasilitas Power Management sedang aktif. Untuk mengaktifkannya, lakukan
langkah-langkah sebagai berikut: Klik Start/Settings/Control panel/klik dua kali icon
Power Management untuk memastikan Power schemes dalam kondisi Always on dan
aturlah waktu yang diinginkan untuk menampilkan aktivitas power Management pada
monitor dan hard disk.
2. Tutup semua aplikasi yang sedang terbuka dan aktif. Ikuti instruksi yang ada pada
Clean Boot untuk menutup semua software atau program yang sedang terbuka dan
aktif. Begitu software tersebut tertutup, otomatis fasilitas Power Saving/Standby akan
muncul.
3. Screen Savers. Non-aktifkan semua screen saver. Screen saver tersebut misalnya 3D
Flower Box, 3D Flying Objects, 3D Maze and 3D Text. Apabila screen saver ini
sudah hilang maka fitur Power Saving/standby akan muncul.
4. Power Management Aktif/Tidak Aktif pada CMOS. Secara umum, komputer
mempunyai kontrol power management dalam BIOS. Cek CMOS komputer untuk
memastikan bahwa Power Management aktif pada CMOS. Kalau ternyata ada
masalah, maka kemungkinan driver dari APM ada yang rusak atau corrupt.
5. Komponen Hardware dapat menyebabkan mode Power Saving/Standby tidak bekerja
dengan Beberapa perangkat keras, misalnya USB dapat menyebabkan mode Power
Saving/Standby tidak bisa bekerja dengan baik.

B. TROUBLESHOOTING MOTHERBOARD
Motherboard adalah papan sirkuit tempat berbagai komponen elektronik saling terhubung
seperti pada PC atau Macintosh dan biasa disingkat dengan kata mobo. (sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Motherboard)
Ada beberapa kasus troubleshooting Motherboard, diantaranya:

Kasus:
Baterai hanya bekerja sementara waktu.
Solusi:
Kadang-kadang baterai bekerja dengan bagus. Kemudian, kadang-kadang kita
mendapatkan kesalahan pada baterai tersebut yaitu sistem tidak bisa mengenali waktu
dengan baik. Hal ini disebabkan karena baterai kehilangan tegangan dan koneksi yang
buruk antara baterai dengan motherboard. Untuk mengati hal tersebut, maka langkah
yang bisa diambil adalah mengganti baterai mati.

Kasus:
Mengganti pengaturan CMOS tetapi tidak muncul perubahannya.
Solusi:
Ketika keluar dari pengaturan CMOS, pastikan memilih “Save and Exit” untuk
menyimpan segala perubahan yang sudha dilakukan dan keluar dari setup tersebut.
Memilih Exit Without Saving akan menyebabkan segala pengaturan dan perubahan yang
sudah dilakukan terhadap CMOS tidak akan disimpan.

Kasus:
Sistem kehilangan Waktu, Pengaturan, atau kesalahan pada bateraí.
Solusi:
Baterai mati atau habis. Segera ganti yang baru.

Kasus:
Permasalahan umum yang sering terjadi pada motherboard.
Solusi:
Ada beberapa hal yang harus dicek dan diperhatikan, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah semua peralatan yang terpasang pada motherboard sudah bekerja dengan
masksimal atau belum, Komponen tersebut meliputi: motherboard, processor,
memory, VGA Card, dan drive. Jika ada salah satu yang tidak terpasang dengan
benar, maka sistem tidak akan bekerja dengan baik. Apakah semua kabel konektor
sudah dihubungkan ke masing-masing komponen.
2. Coba lepaskan segala komponen satu demi satu untuk mengetahui kesalahan yang
terjadi.
3. Apakah pengaturan jumper sudah benar atau belum? Anda harus mengatur jumper
untuk berbagai tipe perangkat keras yang terpasang, misalny jumper untuk
processor. Jumper tersebut akan terkait dengan tipe, kecepatan, voltage, kecepatan
bus, dan lain-lain.
4. Jika merasa tidak yakin dalam mengatur sebuah BIOS, aturlah dalam kondisi
normal atau default.
5. Apakah bentuk motherboard masih bagus ataukah ada yang cacat? Apakah ada kaki
atau pin yang ada di motherbaord dalam keadaan patah atau tidak?
6. Apakah power supply yang dipasang mempunyai daya yang cukup atau tidak? Jika
menambah beberapa komponen perangkat keras yang baru ke komputer, apakah
daya power supply yang ada sanggup memenuhi kebutuhan tersebut atau tidak?
Daya power supply yang standar adalah berkisar 230 atau 250 watt.

Kasus:
Motherboard pecah atau rusak.
Solusi:
Kalau menghadapi kondisi tersebut, maka mau tidak mau harus membeli motherbaord
yang baru. Tidak dapat memperbaiki motherboard yang rusak tersebut dan setelah
membeli motherboard yang baru, berhati-hatilah dalam memasang suatu card ke
motherboard.

Kasus:
Terdapat pin yang bengkok pada motherboard.
Solusi:
Kalau menjumpai pin yang bengkok pada motherboard, berhati-hatilah untuk meluruskan
kembali pin tersebut dan pastikan kabel power yang terpasang ke listrik sudah dimatikan
dan dicopot. Jika pin tersebut sampai patah, maka tidak bisa berbuat apa-apa dan harus
membeli motherbaord yang baru.

Kasus:
Bagaimana bisa mendapatkan driver chipset untuk motherboard yang dimiliki.
Solusi:
Download driver tersebut pada situs yang tersedia. Biasanya pembuat atau manufaktur
dari perangkat keras menyediakan situs yang berisi driver update yang bisa didownload
kapan saja. Update driver ini mempunyai fungsi yang sangat vital bagi kinerja suatu
perangkat keras.

C. TROUBLESHOOTING VGA
Kartu Grafis (VGA) adalah perangkat output yang bertugas untuk mengolah data menjadi
tampilan grafis atau teks di layar monitor. VGA berfungsi menghubungkan sistem
komputer dengan monitor. VGA card membutuhkan aplikasi pendukung, yaitu Driver.
Driver ini berfungsi sebagai perantara sistem operasi dan kartu grafis. (sumber :
mediadarialam.blogspot.com/2010/05/vga-video-graphic-adapter-adalah.html)

Ada beberapa kasus troubleshooting Kartu Grafis (VGA), diantaranya:

Kasus:
Pada waktu menghidupkan komputer, layar monitor gelap dan hitam.
Solusi:

1. Langkah pertama, cek kabel VGA dan pastikan kabel VGA tersebut sudah masuk ke
port VGA yang ada di casing komputer.
2. Cek indikator pada monitor, apakah powernya berjalan dengan normal atau tidak.
3. Coba booting ulang.
Kasus:
Gangguan pada VGA Card/Layar Monitor. Masalah seperti tanda-tanda gangguan yang
terjadi pada VGA Card di antaranya adalah:

1. Komputer menjadi macet atau hang ketika digunakan untuk bermain game 3D.
2. Tidak dapat digunakan untuk menjalankan permainan tertentu.
3. Windows tidak bisa digunakan dalam mode normal.
4. Ada titik-titik kecil di layar monitor.

Solusi:

1. Cek kabel VGA yang terhubung ke monitor dan ke casing komputer, apakah sudah
menancap dengan benar atau belum, kalau belum masukkan kabel tersebut sesuai
dengan kaki-kaki yang tersedia.
2. Cek konektor atau pin yang terdapat pada kabel VGA. Kalau ada yang patah atau
putus, segera ganti yang baru.
3. Install kembali atau perbaharui driver dari VGA Card yang dipasang. Untuk
mendapatkan driver VGA tersebut, bisa dengan men-download dari situs yang
menyediakan driver dari VGA itu.
4. Cobalah untuk mendownload versi terbaru versi terakhir software Direct-X dari situs
Microsoft.
5. Kunjungi situs-situs yang menangani berbagai permasalahan tentang permainan atau
games.
6. Buka casing komputer, cabut VGA card dari slotnya (PC/AGP) dari motherboard,
dan pasang kembali. Apabila pada waktu komputer dihidupkan, layar masih hitam
dan belum muncul gambarnya, ganti VGA card dengan yang baru, karena dapat
dipastikan VGA card ada mengalami kerusakan.
Kasus:
Pesan kesalahan pada layar monitor. Apakah selalu menemui pesan kesalahan ketika
memainkan suatu permainan atau games? Apakah VGA atau animasi tidak berjalan
dengan normal? Atau layar berkedip secara terus menerus?
Solusi:

1. Klik menu Start >> pilih Help and Support. Di bawah perintah Pick a Help Topic,
pilih “Fixing a problem”.
2. Pada kotak sebelah kiri, pilih “Games, sound, and video problems”.
3. Pada kotak sebelah kanan, select “Games and Multimedia Troubleshooter”.
4. Klik pilihan yang menggambarkan permasalahan yang dihadapi kemudian klik Next.
Ulangi langkah-langkah tersebut sampai permasalahan bisa terpecahkan. Gunakan
tombol Back untuk mengulangi langkah terakhir.

Kasus:
Bagaimana mengetahui tipe dari VGA Card yang dimiliki.
Solusi:

1. Buka MS-DOS prompt. Pada Windows 95/98 dan Windows XP/NT 4.0, Klik menu
Start, kemudian pilih Programs, dan klik menu MS-DOS Prompt atau Command
Prompt yang tersedia. Pada Windows 3.x atau Windows NT versi sebelum 4.0, klik
dua kali Main kemudian klik dua kali icon MS-DOS.
2. Setelah jendela MS-DOS sudah terbuka, ketik: Debug kemudian tekan tombol
[Enter].
3. Setelah layar dari perintah debug sudah terbuka dengan indikator kursor yang
muncul, maka ketikkan: D C000: 0010 dan kemudian tekan tombol [Enter].
4. Layar yang berisi angka hexadecimal akan muncul dengan format kode ASCII dan
informasi yang muncul tersebut juga termasuk dari tipe dari VGA Card yang dimiliki.
5. Ketik: Q kemudian tekan tombol [Enter] untuk keluar dari program Debug.
6. Ketik Exit kemudian tekan tombol [Enter] untuk kembali ke sistem.
operasi/Windows.

(Hal lain yang dapat dilakukan membuka casing komputer dan baca nama manufaktur
yang tertera pada chipset atau IC yang ada pada VGA Card di motherboard).

Kasus:
Resolusi Layar monitor tidak stabil atau berubah-ubah. Setiap saat login ke Windows XP,
resolusi layar monitor kembali ke ukuran besar dan untuk merubafanya ke bentuk normal
harus mengubah secara manual. Nah, bagaimana caranya supaya pengaturan terhadap
resolusi layar monitor tidak berubah-ubah.
Solusi:
Harus melakukan update terhadap VGA Card yang dimiliki karena kemungkinan besar
driver VGA card yang dimiliki banyak file yang hilang atau corrupt. Untuk melakukan
update bisa mengunjungi situs dari penyedia driver tersebut dan download versi terbaru.
Untuk mengetahui nama manufaktur pembuat VGA card, bisa melakukan cara-vara
berikut ini: pada menu Start >> klik Administrative Tools >> kemudian pilih Computer
Management. Di bawah kategori System Tools, klik Device Manager. Klik tanda Plus (+)
untuk menampilkan pilihan Display Adapter. Dari tampilan ini, Windows akan mencari
driver yang sudah ter-update. Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut:

1. Ketika Device Manager dan tampilan Display Adapter muncul, klik kanan display
adapter.
2. Pada menu kanan tersebut pilih Update Driver.
3. Kotak wizard Hardware Update akan muncul dan memberikan instruksi bagaimana
cara untuk melakukan update driver.

D. TROUBLESHOOTING RAM

Random Access Memory (RAM) adalah sebuah tipe penyimpanan komputer yang isinya
dapat diakses dalam waktu ang tepat, tidak memperdulikan letak data tersebut di dalam
memori. (sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/RAM)
Ada beberapa kasus troubleshooting memori (RAM) diantaranya:

Kasus :

Memasang RAM pada komputer dengan kapasitas melebihi 64MB, RAM tidak bisa
terdeteksi oleh DOS, tetapi bisa terdeteksi oleh Windows

Solusi :

Kondisi semacam itu wajar dan normal, karena DOS pada waktu dirancang hanya bisa
mengenali RAM yang terpasang dengan kapasitas 64 MB, lebih dari 64 MB tidak akan
terdeteksi. Berbeda dengan Windows, semua RAM yang terpasang akan terdeteksi
dengan baik, selama RAM yang dipasang dalam kondisi bagus dan tidak rusak.

Kasus :

Laporan RAM. Ada kapasitas dari RAM sebesar 128KB atau 384KB yang tidak pernah
dilaporkan ketika melakukan proses booting.

Solusi:

Kondisi ini normal. Beberapa versi dari BIOS tidak akan menampilkan area dari memori
yaitu memori konvensional dan memori ekstended.

Kasus :

Sistem komputer menjadi lambat ketika ditambahkan beberapa memori.

Solusi:

Langkah pertama adalah, pastikan semua memori baru yang dipasang dikenali dengan
baik oleh BIOS atau Windows. Apabila motherboard tidak mendukung penambahan
memori dan hanya menerima kapasitas paling besar adalah 64 MB, maka percuma saja
menambah memori baru. Memori tetap bisa terpasang tetapi efeknya bisa memperlambat
kinerja komputer.

Kasus :

Menambah memori tetapi Win XP Prof tidak bisa berjalan dengan lancar. Menambah
memori sebesar 256MB dan 128 ke komputer. BIOS bisa mendeteksi RAM yang sudah
ditambahkam tersebut tetapi Windows tidak berhasil mendeteksi bahkan tampilan di
layar monitor menjadi biru.

Solusi:

Hal yang harus diperhatikan adalah RAM yang baru apakah cocok dan sesuai dengan
motherboard dan jenis RAM yang lain yang sudah terpasang sebelumnya di motherboard.
Kalau RAM tersebut tidak cocok, maka akan mempengaruhi kinerja sistem bahkan
mengakibatkan sistem tidak berjalan dengan baik. Sebelum memasang RAM, hal yang
sangat penting adalah memperhatikan tipe dan PC dari RAM tersebut.

Kasus :

Identifikasi memori yang rusak. Ketika menghidupkan komputer, terdengar bunyi beep
dan komputer tidak mau booting.

Solusi :

Beep tersebut menandakan adanya perangkat keras yang melekat pada motherboard
mengalami kerusakan. Yang paling umum adalah kerusakan terjadi pada memori. Segera
ambil memori tersebut dari motherboard kemudian coba bersihkan memori dengan tisu
atau atau kain yang bersih. Setelah dibersihkan pasang kembali pada slot nya. Apabila
setelah dipasang, masih keluar bunyi beep, memorinya harus diganti dengan yang baru.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Komponen-komponen komputer seperti Motherboard, Power Supply, VGA, dan
RAM adalah contoh dari beberapa komponen komputer yang rentan mengalami
kerusakan. Motherboard, Power Supply dan RAM, merupakan komponen penting
dalam komputer, dan jika mengalami kerusakan, maka komputer tersebut tidak bisa
digunakan lagi. Selain karena faktor usia, pesatnya laju pertumbuhan dan
perkembangan komputer pun menyebabkan komponen-komponen tersebut cepat
mengalami kerusakan jika dipasangkan pada komponen lain yang tidak sesuai.
Karena itu, dibutuhkanlah sebuah algoritma pencarian masalah yang terjadi pada
komponen tersebut, lalu memberi solusi sesuai dengan masalah yang terjadi.

B. SARAN
Untuk mengatasi kerusakan pada komponen-komponen komputer tersebut, dapat
dilakukan sendiri dengan algoritma yang sesuai. Ini akan menghemat biaya dan waktu
untuk memperbaiki kerusakan pada komponen komputer tersebut. Dan terakhir
diharapkan tulisan ini berguna bagi yang membacanya.
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Troubleshooting

http://msdn.microsoft.com/en-us/library/bb246417(VS.85).aspx

http://kipsaint.com/isi/troubleshooting-casing-dan-power-supply.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Uninterruptible_power_supply

http://id.wikipedia.org/wiki/Motherboard

http://mediadarialam.blogspot.com/2010/05/vga-video-graphic-adapter-adalah.html

http://id.wikipedia.org/wiki/RAM

http://www.fonerbooks.com/power.htm

http://www.fonerbooks.com/video.htm

http://www.fonerbooks.com/cpu_ram.htm

You might also like