DESA ........................
KECAMATAN .................
KABUPATEN ..................
PROVINSI ..............................
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, TK PGRI .................... Kecamatan ................. telah dapat
menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dalam Kondisi Khusus
Covid - 19. Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kondisi Khusus ini
merupakan salah satu upaya mengimplentasi Standar isi dan Standar Kompetensi
Lulusan menjadi kegiatan pembelajaran yang operasional, siap dilaksanakan oleh
sekolah, sesuai dengan karakteristik daerah, dan berorientasi pada kebutuhan peserta
didik pada masa Pandemi Covid – 19 ini.
Kurikulum TK PGRI .................... Kecamatan ................. disusun dengan
mengacu pada Permendikbud RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional
Satuan PAUD dan Permendikbud RI Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum
2013 PAUD. Namun demikian, kami menyadari bahwa kurikulum ini masih belum
sempurna. Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring
terbitnya standar-standar lainnya, yaitu: Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan,
Standar Isi, Standar Proses ,Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar
Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar
Penilaian Pendidikan yang merupakan sumber acuan lainnya dalam menyusun
KTSP.
KTSP Kondisi Khusus ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2020-
2021. Kami mengucapkan terimakasih dan penghargaan kepada Seluruh Staff
sekolah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk menyusun kurikulum ini.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang
kita lakukan demi untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia pada masa
Pandemi Covid – 19 ini dan senantiasa kita semua di berikan kesehatan.
BAGIAN II DOKUMEN I
A. Pendahuluan .......................................................................................
1. Latar Belakang ..............................................................................
2. Dasar Operasional KTSP ..............................................................
3. Tujuan Penyususnan KTSP ..........................................................
4. Visi, Misi dan Tujuan Satuan PAUD............................................
B. Karakteristik KTSP ............................................................................
C. Program Pengembangan dan Muatan Materi .....................................
D. Kalender Pendidikan dan Program Tahunan ......................................
E. Standar Operasional Prosedur ............................................................
NOTULEN RAPAT
PENINJAUAN DAN PENETAPAN KURIKULUM YANG MENCAKUP
PROGRAM 6 ASPEK PENGEMBANGAN, TPP
DAN INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN
TK PGRI .................... KABUPATEN ............
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
Agenda/Rapat :
Peninjauan dan Penetapan Kurikulum Yang Mencakup Program 6 Aspek
Pengembangan, Tpp Dan Indikator Pencapaian Perkembangan TK
PGRI .................... Kecamatan ................. Kabupaten .............
Uraian Acara:
1. Pembukaan Rapat pada pukul 10.30 WIB
2. Setelah dilakukan/dilaksanakan pembahasan dan diskusi terhadap materi atau
topik diatas, selanjutnya seluruh peserta memutuskan dan dapat menyepakati
beberapa hal yang berketetapan menjadi keputusan akhir dari rapat/musyawarah
yaitu :
a) Kurikulum PAUD sekarang mengacu ke Permendikbud No. 137 Tahun 2014.
b) Dalam Tujuan Pendidikan : Prinsip Pembelajaran
c) Dalam struktur dan Muatan Kurikulum
d) Alokasi Waktu Pembelajaran
e) Jadwal kegiatan Bermain
f) Rencana kegiatan tema yang dilaksanakan
g) Kurikulum adaptasi khusus (Kurikulum darurat Covid-19) dalam penggunaan
pembelajaran daring dan luring.
3. Do’a/Penutup
............, ....................2020
Notulis
.......................
KOP SURAT
BERITA ACARA
PENINJAUAN KURIKULUM
Pada hari ini Kamis tanggal Tiga Puluh bulan Juli tahun Dua Ribu Dua Puluh,
Pukul 10.30 s.d 14.00 bertempat di TK PGRI .................... yang beralamat di Jl. Raya
............-......... KM 15 No. 03, ........................ Kec. ................. Kab. ............ telah
dilaksanakan peninjauan Tahun Pelajaran 2019-2020 dan Perbaikan Tahun Pelajaran
2020-2021
Materi/Topik :
Peninjauan Kurikulum Tahun Pelajaran 2019-2020
Perbaikan Tahun Pelajaran 2020-2021
Mengetahui :
Pengawas TK
……………………………….
NIP. ………………………..
KOP SURAT
3. ....................... Guru/Pendidik
................., ....................2020
Kepala TK PGRI ....................
.......................
NIP........................
KOP SURAT
Tentang :
PEMBENTUKAN TIM PENGEMBANG KURIKULUM PAUD
TK PGRI .................... DESA ........................
KECAMATAN ................. KABUPATEN ............
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Pembentukan Tim Pengembang Kurikulum PAUD TK
PGRI .................... Sebagaimana tercantum dalam lampiran
keputusan ini .
Kedua : Terhitung Mulai Tahun Ajaran 2020/2021 Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak Kelompok Usia 4-6 Tahun
mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 137 Tahun
2014 tentang Standar Nasional Satuan PAUD.
Ketiga : Lampiran keputusan sebagaimana pada Diktum PERTAMA,
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan didalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : .................
Pada Tanggal : Juli 2020
Kepala TK PGRI ....................
....................... AUD
NIP. 19690101 199802 2 003
Tembusan :
1. Yth. Ketua Korwil Pendidikan Kecamatan .................;
2. Yth. Ketua YPLP PAUD dan Dikmas PGRI Kab. ............
3. Arsip.
KOP SURAT
SURAT PENGESAHAN
PEMBERLAKUKAN KTSP KONDISI KHUSUS COVID – 19
TK PGRI ....................
No. 05/KTSP-TK/PGRI.CW/VII/2020
…………………………. ……………………………..
NIP. ………………………… NIP. …………………..
Tanda Pengesahan :
.............................. ..............................
NIP............................... NIP. ..............................
BAB I
PROFIL LEMBAGA
Kecamatan Lengkong Kota Bandung Kode Pos 40263. Adapun Kepala Sekolah
1. …………………….
2. …………………….
3. …………………….
4. …………………….
5. …………………….
6. …………………….
7. …………………….
8. …………………….
9. …………………….
10. …………………….
11.
PEMBINA
PENANGGUNGJAWAB
2.
YPLP PAUD dan Dikmas PGRI Kab.
3.Komite TK
Ketua
4.
PENDIDIK
……………………
……………………
……………………
Pendidikan
No Nama L/P Jabatan
Terkhir
1 ………………………. P Kepala/Ketua
2 ………………………. P Bendahara
3 ………………………. P Sekretaris
4. Tenaga Pendidik Satuan PAUD
Status
Tempat
Pend. Pangkat/ G P G
No NAMA Tanggal Masa
Terakhir Jabatan T N T
Lahir Kerja
Y S T
Kepala
1. ………………. √
Sekolah
Guru
2. ………………. √
Kelas
Guru
3. ………………. √
Kelas
PETA
sebagai berikut :
Sebelah Utara :
Sebelah selatan :
Sebelah Timur :
Sebelah Barat :
1. Identitas Sekolah
Tanggal :
Status :
NIS/NPSN :
NSS :
Tanggal Berdiri :
SK Pendirian Sekolah :
Nomor :
Tanggal :
Dikeluarkan Oleh :
SK Izin Operasional :
Nomor :
Tanggal :
Dikeluarkan Oleh :
Daerah :
Luas :
NPWP :
Rekening Lembaga :
No. Rek :
No. Rek :
Keadaan
Jenis
No. Jumlah Tidak
Sarana/Prasarana Baik Rusak Digunakan
digunakam
Ruang
1 1 - -
Kantor/Kepala TK
2 Ruang Guru - - - - -
3 Ruang Tata Usaha - - - - -
4 Ruang UKS 1 - -
Kamar Mandi/WC
5 1 - -
Kepala & Guru
6 Gudang - - - - -
7 Dapur 1 -
8 Mushala - - - - -
9 Ruang Kelas 1 - -
Kamar mandi/WC
10 1 - -
anak
Ruang bermain
11 - - - - -
bebas di dalam
Ruang tunggu
12 - - - - -
terbuka
Ruang terbuka/
13 - - - - -
serbaguna
14 Tempat cuci tangan 1 - -
15 Perpustakaan - - - - -
16 Halaman sekolah 1 - -
3. Keadaan Sarana Prasarana
4. Keadaan Perabot dan Alat-alat Kelengkapan Bermain Anak
Keberadaan Kualifikasi
No Jenis Perabot dan Kelengkapan Tidak Tidak
Ada Layak
Ada Layak
1 Perabot ruang belajar - -
2 Perabot ruang kantor - -
Perabot dan alat kelengkapan bermain
3 - -
bebas di dalam
4 Perlengkapan alat peraga area seni - -
5 Perlengkapan alat peraga area balok - -
6 Perlengkapan alat peraga area drama - -
7 Perlengkapan alat peraga area IPA - -
Perlengkapan alat peraga area
8 - -
matematika
Perlengkapan alat peraga area baca
9 - -
tulis
10 Perlengkapan alat peraga pasir dan air - -
11 Perlengkapan alat peraga area agama - -
Perlengkapan alat peraga area di lima
12 - -
sudur
13 Perlengkapan UKS - -
14 Perlengkapan - -
Keadaan
Jumla
No. Jenis Sarana/Prasarana Tidak
h Baik Rusak Digunakan
digunakam
Bak pasir dan
1 1 - -
kelengkapannya
Bak air dan
2 kelengkapannya 1 - -
Papan
3 2 - -
peluncur/perosotan
4 Ayunan 4 - -
5 Tembok titian - - - - -
6 Tangga majemuk 1 - -
7 Jungkitan 1 -
8 Terowongan - - - - -
9 Bola dunia - - - - -
10 Jembatan goyang - - - - -
11 Panjatan 2 - -
12 Bola keranjang 2 - -
13 Matras - - - - -
14 Kebun sekolah - - - - -
5. Keadaan Alat Permainan di Luar Kelas/Halaman
BAB II
DOKUMEN I
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, khususnya
wilayah Kabupaten ............ terdampak penyebaran Covid-19. Dalam kondisi
apapun, negara berkewajiban melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Oleh karena itu pemerintah berkewajiban mencarikan jalan keluar
keberlangsungan pendidikan di sekolah.
Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara
normal seperti biasanya, namun demikian siswa harus tetap mendapatkan layanan
pendidikan dan pembelajaran. Pada masa darurat Covid-19, sekolah
melaksanakan kegiatan pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan
kondisi dan kreativitas masing-masing sekolah. Salah satu upaya untuk tetap
melaksanakan pembelajaran adalah siswa belajar dari rumah dengan bimbingan
dari guru dan orang tua.
Dari hasil evaluasi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh, diketahui bahwa
belum semua peserta didik dapat menjalankan kegiatan pembelajaran jarak jauh
secara online/daring (dalam jaringan) secara penuh, dan sebagian besar
menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh secara luring (luar jaringan).
Beberapa kendala antara lain, keterbatasan SDM, keterbatasan sarana berupa
laptop atau HP yang dimiliki siswa, kesulitan akses internet dan keterbatasan
kuota internet siswa yang disediakan orang tuanya, dan sebagainya. Disamping
itu pelaksanaan pembelajaran jarak jauh selama masa darurat Covid-19 antara
satu kelas dengan kelas yang lainnya sangat bervariasi, sesuai dengan persepsi
dan kesiapan masing-masing peserta didik.
Bilamana kegiatan pembelajaran dalam satu tahun pelajaran harus berjalan,
sedangkan terjadi kondisi darurat yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai
masa darurat, maka pembelajaran masih harus tetap berjalan walaupun tidak bisa
dilaksanakan sebagaimana kondisi normal biasanya, pembelajaran tersebut perlu
dilaksanakan dengan mengacu program tata kelola tertentu yang disebut
kurikulum darurat.
Implementasi Kurikulum Darurat pada Sekolah menuntut adanya perubahan
paradigma pada perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan
penilaian hasil belajar. Kegiatan pembelajaran tidak hanya dilaksanakan
sepenuhnya di sekolah, tetapi siswa dapat belajar dari rumah. Kegiatan
pembelajaran yang tadinya lebih banyak dilaksanakan secara tatap muka antara
guru dengan siswa di kelas, berubah menjadi pembelajaran jarak jauh secara
daring (dalam jaringan) dan luring (luar jaringan). Kegiatan belajar dari rumah
menuntut adanya kolaborasi, partisipasi dan komunikasi aktif antara guru, orang
tua dan siswa.
Belajar dari rumah tidak sekedar memenuhi tuntutan kompetensi (KI-KD)
pada kurikulum, tetapi lebih ditekankan pada pengembangan karakter, akhlak
mulia, dan kemandirian siswa. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam
menyajikan materi pelajaran dan memberi tugas kepada siswa, agar terwujud
pembelajaran yang bermakna, inspiratif dan menyenangkan agar siswa tidak
mengalami kebosanan belajar dari rumah.
Agar kegiatan pembelajaran pada masa darurat berjalan dengan baik dan
optimal, maka TK PGRI .................... menyusun Kurikulum Darurat, sebagai
acuan satuan pendidikan dalam menyelenggarakan pembelajaran pada masa
darurat.
Kekuatan (strength) yaitu kondisi TK PGRI .................... merupakan sekolah
yang kondusif karena jauh dari kebisingan lalu lintas serta memiliki lahan yang
cukup. Kelengkapan fasilitas bermain, Alat Peraga Edukatif (APE), lapangan
upacara, halaman bermain yang cukup dan lain-lain sudah memadai. Tersedianya
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang berkompeten. Guru kelas TK
PGRI .................... bejumlah 2 orang,dan 1 kepala sekolah, mempunyai kualifikasi
pendidikan S1 PAUD. Ada 1 orang guru bertugas sebagai pembimbing Kegiatan
membaca Iqro dan kegiatan ekstrakurikuler dan 1 orang tenaga kebersihan. Guru
selalu diberi motivasi tentang peningkatan kompetensi pendidikan baik melalui
pelatihan, seminar, diklat maupun loka karya untuk meningkatkan kompetensi guru.
Sehingga sekolah sering mempasilitasi guru untuk mengikuti kegiatan beserta siswa
membawa nama baik sekolah.
Banyak terdapat kelemahan (weakness) yang muncul dari berbagai factor,
diantaranya faktor internal yang muncul adalah kompetensi guru yang masih lemah,
kurangnya pelatihan-pelatihan, kurangnya buku-buku pedoman yang dikeluarkan
Kemendikbud, dan sebagaian besar guru masih gagap teknologi, kesejahteraan guru
TK masih minim, tempat ruang kelas yang masih kurang, serta faktor eksternal
seperti kehendak masyarakat atau orangtua memaksakan anknya yang masuk TK
agar peserta didiknya pandai “Calistung”, sikap lingkungan sekitar banyak
memberikan pengaruh yang buruk dan negatif akibat perkembang teknilogi, internet
dan lain-lain. Jumlah guru kelas tidak memenuhi kebutuhan tiap peserta didik. Salah
satu contoh, ada guru yang memiliki tanggung jawab mengajar yang tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan. Hal ini dikarenakan, tidak ada kesesuaian
kebutuhan guru pada setiap kelas. Faktor institusional pun mempengaruhi, seperti
kurangnya jam pelajaran, kurikulum yang ditetapkan belum semuanya sesuai dengan
kebijakan kurikulum, minimnya sarana dan prasarana pendidikan, bantuan dari
tingkat provinsi dan kabupaten masih minim, guru TK yang linear ada kesulitan
untuk mengajukan NUPTK.
Disamping permasalahan tersebut, ada peluang (oportunity) seperti akreditasi
lembaga sudah dilakukan, standarisasi tentang pencapaian perkembangan anak,
semua guru mendapat kedudukan yang sama dalm kebijakan di bidang pendidikan,
setiap tahun mendapat BOP dari pusat. Dukungan pemerintah daerah dan pusat
dalam melengkapi sarana dan prasarana. Hal ini terlihat dari jenis bantuan yang
datang dari pemerintah pusat dan daerah pada tahun 2019, yakni bantuan pembuatan
untuk ruang kelas dan bantuan untuk oprasional sekolah. Kerjasama dan kemitraan
sekolah. Adanya kerjasama dan kemitraan sekolah dengan lembaga/instansi lainnya
yang juga berperan sebagai mitra pembelajaran untuk siswa, seperti kantor
puskesmas, posyandu, perpustakaan, kantor Dinas perhubungan, pabrik tengteng,dan
Kantor polsek ..................
Ancaman (threat) yang dihadapi adalah anak usia dini lingkungan sekitar yang
jumlahnya semakit sedikit, banyaknya lembaga PAUD yang lebih baik dan
berkualitas berdiri di sekitar kita. Dana Bantuan Oprasional tidak dialokasikan untuk
pembayaran gaji pegawai sehingga dapat mengakibatkan kurangnya semangat
untuk memberikan bimbingan pada peserta didik. Kualitas lulusan. Yang menjadi
tantangan disini adalah lulusan yang melanjutkan ketingkat dasar pembiasaan yang
dilaksanakan selama di TK PGRI .................... tidak semuanya di terapkan di
Sekolah Dasar. Orang tua siswa terkadang atau sebagian kurang mendukung
sepenuhnya baik materi maupun sumbangsih pemikiran. Hal ini dapat terjadi karena
sebagian besar pendidikan oang tuasiswa rata-rata buruh dan memiliki kondisi
perekonomian menengah kebawah.
Dari kegiatan Analisis SWOT TK PGRI .................... dapat disimpulkan bahwa
perumusan manajemen strategi TK PGRI .................... masuk katagori baik. Hal ini
terlihat hasil analisis menunjukan TK PGRI .................... menandakan sebuah
organisasi yang kuat dan berpeluang, rekomendasi strategi yang diberikan adalah
progresif, artinya organisasi dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat
memungkinkan untuk terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan
meraih kemajuan secara maksimal.
2. Dasar Operasional KTSP Kondisi Khusus (Landasan Yuridis KTSP PAUD
dalam Kondisi Umum)
Dalam penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Taman Kanak-kanak PGRI .................... berpedoman kepada :
a. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional
b. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 160 tentang
pemberlakuan Kurikulum tahun 2006 dan kurikulum 2013 Pasal 7
c. Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 60 tahun 2013 tentang
Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif
d. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 tentang Perubahan atas
Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
e. Peraturan Pemerintah no. 13 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan
f. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan no. 137 tahun 2014
tentang Standar Nasional Pendidikan PAUD
g. Permendikbud Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD
h. Pedoman Penyusunan KTSP Direktorat Pembinaan PAUD Tahun 2014
i. Surat Edaran Nomor 4 tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran COVID-19
j. Surat Edaran Nomor 15 tahun 2020 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Belajar Dari Rumah dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19
k. Kepmendikbud RI Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus
l. Surat Edaran Bupati ............ Nomor 420/2865-Disdik.1/2020 tentang
penyelenggaraan pendidikan dalam rangka pencegahan penyebaran
Covid-19 kabupaten ............
3. Tujuan Penyusunan KTSP Kondisi Khusus
Kurikulum TK PGRI .................... disusun sebagai:
1. Pedoman teknis satuan Pendidikan Anak Usia Dini dalam kegiatan
pembelajaran pada masa kondisi khusus pandemi Covid 19
2. Informasi tentang program layanan PAUD yang diberikan oleh satuan
PAUD kepada peserta didik
3. Dokumen program yang diperlukan untuk pemberian pembinaan
4. Untuk menjadi pedoman/acuan bagi sekolah dalam penyusunan Rencana
Kerja Sekolah
5. Menjadikan kurikulum lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat
lingkungan TK PGRI ....................
6. Menciptakan Suasana Pembelajaran Aktif, Inofatif, kreatif, efektif dan
Menyenangkan.
7. Memaksimalkan pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan
layanan pendidikan selama darurat Covid-19.
B. VISI, MISI DAN TUJUAN
1. Visi Taman Kanak-Kanak TK PGRI ....................
“Mengembangkan Kepribadian Yang Berakhlaq Mulia”
2. Misi Taman Kanak-Kanak TK PGRI ....................
a. Menanamkan Pembelajaran Karakter
b. Menanamkan, mengembangkan, dan menerapkan akhlaq yang baik dan
nilai-nilai keagamaan
c. Mencetak Anak yang mandiri, cerdas dan berkarakter
3. Tujuan Taman Kanak-Kanak TK PGRI ....................
a. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
b. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar
c. Menumbuhkan sikap dan membiasakan perilaku yang baik.
d. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
e. Mengembangkan keterampilan, kreatifitas, dan kemampuan yang dimiliki
anak.
f. Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan ke jenjang berikutnya.
C. KARAKTERISTIK KTSP PAUD TK PGRI ....................
Kurikulum TK PGRI .................... disusun sebagai dasar untuk
pengembangan karakter peserta didik. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan
antara lain : kepemimpinan, jujur, kreativitas, kecerdasan dan akhlaqul karimah.
Penerapan nilai-nilai dilakukan melalui pembiasaan rutin yang diterapkan
selama anak berada di Satuan PAUD TK PGRI ....................
Dalam mengelola kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, kreatif, dan
partisipasif TK PGRI .................... menerapkan model pembelajaran Desain
khusus pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis saintifik yang
meliputi kegiatan mengamati (observing), menanya ( questioning), mengolah
data atau informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar (associating) dan
menyimpulkan, menyajikan informasi (mengkomunikasikan), dan model
pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan
kreatif.
Model pembelajaran pada kondisi khusus pandemi Covid-19 yakni :
1. Tatap Muka Terbatas
Guru melaksanakan tatap muka terbatas di kelas dengan alasan KD
tersebut betul-betul menuntut adanaya tatap muka secara langsung.
Model pembelajaran tatap muka terbatas dengan shift, baik dengan shift
harian maupun shift jam pelajaran. Model pembelajaran ini belum dapat
dilaksanakan karena belum ada kebijakan dari pemerintah untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam bentuk model tatap muka.
2. Daring Kombinasi Berbasis WA Group
Guru menyampaikan materi lewat media WA Group. Tekhniknya guru
menyampaikan pesan kepada salah seorang anggota di setiap kelompok
untuk disampaikan lagi kepada seluruh anggota kelompok. Hasil
pekerjaan peserta didik dicatat dalam buku tugas yang akan diperiksa
ketika guru melaksanakan mobile teacher. Bila pesan melalui WA Group
kurang berhasil, maka solusinya materi digandakan untuk disebar kepada
seluruh peserta didik yang ada masing-masing kelompok. Untuk
memastikan guru melaksanakan tugas, maka Kepala Sekolah dan
Pengawas secara kolaboratif melakukan pemantauan, dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Guru dalam melaksanakan tugasnya berangkat dari sekolah dan
pulang sekolah
b. Guru diharuskan membuat agenda kegiatan harian yang
instrumennya dibuat oleh Kepala Sekolah disamping perangkat
pembelajaran yang digunakan pada hari itu.
c. Dilakukan pemantauan dan monitoring oleh Kepala Sekolah atau
Pengawas Sekolah
Kelemahan dan kekuatan daring berbasis WA Group:
a. Dampak bagi guru
- Tersedianya acuan kurikulum yang sederhana
- Berkurangnya beban mengajar, hanya lamanya waktu
pemantauan guru karena harus mengerti dengan kesibukan
orangtua
- Guru bisa focus pada pendidikan dan pembelajaran esensial dan
kontekstual
- Kesejahteraan psikososial guru meningkat
b. Dampak bagi anak
- Siswa tidak dibebani tuntutan menuntaskan seluruh capaina
kurikulum dan dapat berfokus pada pendidikan dan
pembelajaran yang esensial dan kontekstual
- Kesejahteraan psikososial anak didik meningkat
c. Dampak bagi orantua
- Mempermudah pendampingan pembelajaran dirumah
- Kesejahteraan psikososial orangtua meningkat
3. Mobile teacher
Guru mengunjungi lokasi dimana peserta didik itu tinggal. Sebelumya
dibentuk dahulu kelompok belajar yang anggotanya maksimal tujuh
orang, dengan lama belajar 1 jam setiap kelompoknya, terdiri dari 15
menit pembukaan, 30 menit kegiatan inti dan 15 menit penutup. Jika
kelompoknya lebih dari satu kelompok dapat dilakukan secara bergilir
antara kelompoknya.
1). Pembelajaran Dalam Kondisi Khusus
Pembelajaran dalam kondisi khusus tetap dilaksanakan berdasarkan
prinsip:
Aktif
Relasi Sehat Antar Pihak yang terlibat
Inklusif
Keragaman Budaya
Berorientasi Sosial
Berorientasi pada Masa Depan
Sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan Peserta Didik
Menyenangkan
2). Prinsip-Prinsip Pembelajaran Pada Kondisi Khusus
Pembelajaran dapat dilakukan dengan tatap muka, tatap muka
terbatas, dan/atau pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring
(dalam jaringan) dan Luring (luar jaringan)
Pembelajaran dapat berlangsung di sekolah, rumah, dan di
lingkungan sekitar sesuai dengan kondisi masing-masing
sekolah
Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah,
berbasis kompetensi, keterampilan aplikatif, dan terpadu
3). Materi, Metode, Media Dan Sumber Belajar
Pengembangan Materi Ajar
Guru dapat memilih materi pelajaran esensi untuk menjadi
prioritas dalam pembelajaran
Model dan Metode Pembelajaran
Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan
berbasis saintifik yang meliputi kegiatan mmengamati
(observing), menanya ( questioning), mengolah data atau
informasi dilanjutkan dengan menganalisis, menalar
(associating) dan menyimpulkan, menyajikan informasi
(mengkomunikasikan), dan model pembelajaran lainnya
yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan
kreatif .
Guru memilih Model (Daring, Mobile Teacher, Tatap
Muka Terbatas) dan metode yang memungkinkan
pencapaian tujuan pembelajaran pada kondisi khusus,
Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran
aktif yang disesuaikan dengan karakteristik materi/tema
Media dan Sumber Belajar
Di sekitar kita, terdapat banyak benda yang dapat dijadikan
sebagai media pembelajaran sederhana. Pada prinsipnya
segala benda yang sesuai dapat dijadikan media
pembelajaran. Guru diharapkan kreatif dan inovatif untuk
memanfaatkan benda tersebut menjadi media agar dapat
membantu tercapainya tujuan pembelajaran. Beberapa
contoh media pembelajaran sederhana antara lain: Gambar,
balok kayu, puzel, pasir, tanah, biji-bijian, lingkungan
alam sekitar, benda-benda tiruan, batu-batuan , dan
sebagainya. Pemilihan media disesuaikan dengan
materi/tema yang diajarkan.
Pengelolaan Kelas
Karakteristik :
a. Waktu
b. Manajemen Kelas
c. Bahan Ajar
d. Penilaian
Persiapan :
Membuat kesepakatan bersama komite sekolah terkait
pelaksanaan pembelajaran model tatap muka
Kurikulum darurat
Ijin pihak terkait
Pengelolaan Kelas Perencanaan Tatap Muka Terbatas Paud
a. Sekolah :
Menyiapkan akses fasilitas kesehatan terdekat
Menyediakan tempat cuci tangan per kelas
Menyediakan pengukur suhu tubuh (termogan)
Handsanitizer
Disinfektan
Tempat duduk berjarak 1,5 m
Fentilasi kelas
Kelas bersih
Menyediakan masker/face shield
Menyediakan ruang isolasi (UKS)
Menyediakan P3K
Menyediakan toilet yang bersih
Membuat peraturan protocol kesehatan
b. Kepala Sekolah/Guru :
Melakukan pengawasan pembelajaran
Mengajar dalam keadaan sehat
Jika terjadi gejala, tidak boleh masuk sekolah
Memakai masker/face shield
Tidak boleh berjabat tangan/bersalaman dengan siswa
maupun guru lain dan selalu menjaga jarak
c. Peserta Didik :
Datang ke sekolah dalam keadaan sehat
Jika terjadi gejala, tidak boleh masuk sekolah
Memakai masker/face shield
Tidak boleh berjabatan tangan/bersalaman dengan teman
maupun dengan guru, selalu menjaga jarak
Membawa bekal sendiri dari rumah
d. Orang Tua :
Mengantar atau menjemput anak dalam keadaan sehat
Mengantar atau menjemput anak hanya sampai ke gerbang
sekolah
Menjalin komunikasi yang intensif secara daring dengan
pihak sekolah
e. Target Capaian/Bahan Ajar
Peningkatan Kemampuan Kecakapan Hidup (Life Skill)
Pendidikan Karakter
Memprioritaskan KD yang dituangkan pada indicator
dalam satu kegiatan yang terintegrasi pada enam aspek
pengembangan
f. Pengaturan Peserta didik
Peserta didik dalam pengaturan tempat duduk
memperhatikan social distance dengan jumlah maksimal 5
orang
Apabila menggunakan sistem shifting dapat di
kelompokkan berdasarkan zonasi siswa untuk lebih
memudahkan pengecekkan siswa (Data Absensi sangat
penting)
g. Langkah_langkah Model Tatap Muka
Guru/Sekolah membagi shift sesuai dengan ketentuan yang
berlaku dan disampaikan kepada pihak orang tua
Guru memeriksa kesehatan (suhu tubuh ) anak di pintu
gerbang sekolah dengan thermogun
Guru memeriksa masker yang dipakai oleh siswa ketika
masuk kawasan sekolah
Guru memerintahkan kepada siswa mencuci tangan pada
tempat yang telah disediakan dengan bimbingan guru,
tentunya memperhatikan social distance
Guru mengatur jarak tempat duduk anak sehingga
memenuhi keharusan social distance
Menghindari pembelajaran yang melibatkan aktifitas siswa
secara bersamaan
Jam istirahat ditiadakan
Setiap penggantian shift ada jeda waktu
Kepulangan siswa diusahakan tidak bergerombol dan
diusahakan orang tua sudah menjemput di pintu gerbang.
4. Pengelolaan kelas pembagian Shift
Shift Harian
SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU
KELOMP KELOMP KELOMP KELOMP KELOMP KELOMP
OK OK OK OK OK OK
B1 B2 B1 B2 B1 B2
No Pilar Keterangan
1 Pilar 1 Cinta Tuhan dan segenap ciptaanya
2 Pilar 2 Kemandirian dan tanggung jawab
3 Pilar 3 Kejujuran/amanah, diplomatis
4 Pilar 4 Hormat dan santun
5 Pilar 5 Dermawan, suka menolong dan gotong royong
6 Pilar 6 Percaya diri, kreatif dan pekerja keras
7 Pilar 7 Kepemiminan dan keadilan
8 Pilar 8 Baik dan rendah hati
9 Pilar 9 Toleransi, kedamaian dan kesaaatuan
10 K4 Kebersihan, Kerapihan, Kesehatan, dan Keamanan
Nilai-Nilai
No Deskripsi
Kewirausahaan
1 Mandiri - Mampu mengerjakan tugas sendiri
- Mengambil dan menaruh benda (misal : peralatan
sekolah
2 Keatif - Membuat suatu karya tulis /seni dari bahan yang
tersedia di kelas
- Mengajukan pertanyaan setiap melihat situasi
yang aneh
3 Berani - Menyukai pekerjaan yang menantang
mengambil - Berani dan mampu mengambil resiko kerja
resiko
4 Berorientasi pada - Melakukan sesuatu yang diketahui
tindakan - Mengambil inisiatif untuk bertindak
5 Kepemimpinan - Menunjukan prilaku yang selalu terbuka terhadap
saran dan kritik
- Mudah bergaul
- Mampu bekerja sama dengan teman
- Menegur teman yang dianggap keliru
6 Kerja keras - Menanyakan kepada teman/guru jika melihat
sesuatu yang tidak tahu
- Menanyakan kepada teman/gurujika mendengar
sesuatu yang tidak diketahui
- Menggunakan sebagian besar waktu di kelas
untuk belajar
5. Muatan Lokal
a. Pengertian
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar kemampuan Berbahasa Sunda
untuk TK adalah program untuk mengembangakan kemampuan berkomunikasi
melalui bahasa Sunda, yakni mengungkapkan pikiran dan perasaan melalui bahasa
yang sederhana secara tepat.
b. Fungsi dan Tujuan
1) Fungsi ; Pengembangan kemampuan berbahasa Sunda bagi anak TK
berfungsi sebagai :
a) Alat untuk berkomunikasi dengan lingkungan
b) Alat untuk mengembangkan intelektual anak
c) Alat untuk mengembangkan ekspresi anak, dan
d) Alat untuk menyatakan perasaan dan buah pikiran kepada orang lain
2) Tujuan ; Pengembangan kemampuan berbahasa Sunda bagi anak TK
bertujuan agar :
a) Anak didik memperoleh pengalaman berbahasa Sunda
b) Anak didik mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Sunda
c) Anak didik menghargai dan membanggakan bahasa Sunda sebagai
bahasa ibu, bahasa daerah, dan bahasa resmi kedua
di ..............................setelah bahasa Indonesia
c. Standar Kompetensi Lulusan TK
Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ) TK dalam berbahasa sunda adalah
sebagai berikut :
a. Mampu bermain dengan menggunakan bahasa Sunda
b. Mampu mengenal dan mengucapkan kosa kata bahasa Sunda sederhana yang
berkaitan dengan lingkungan kehidupan dirinya.
d. Aspek Pengembangan Bahasa Sunda di TK
Pengembangan kemampuan berbahasa Sunda di TK pada dasarnya
mencakup empat keterampilan berbahasa secara sederhana.
a. Menyimak (ngaregepkeun) ; Mendengarkan dan memahami berbagai bentuk
wacana lisan.
b. Berbicara (nyarita) ; Mampu mengucapkan pesan dalam bentuk wacana lisan
di berbagai kesempatan berbicara
c. Membaca (maca) ; Mampu membaca dan memahami berbagai simbol bahasa
atau gambar tulisan, cuaca, situasi, ekspresi, dsb.
d. Menulis (nulis) ; Mampu menggoreskan pensil untuk mengungkap-kan pesan
dan kreativitas bahasa seperti menggambar, membentuk, berbagai
goresan/garis, dan simbol sederhana.
e. Cakupan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar TK
KEMAMPUAN BERBAHASA SUNDA KELOMPOK A
( pra membaca )
0.2.8 Berbahasa santun ( tatakrama basa ) dan
berprilaku ramah
0.2.9 Menampilkan sajak sunda yang sederhana
dengan gaya
0.2.10 Mengekspresikan ceritera dan lagu dalam
gerakan termasuk permainan anak-anak
Program
Kompetensi 4 – 6 Tahun
Pengembangan
1. Kenaikan Kelompok
Kenaikan kelompok dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria dan
penentuan kenaikan kelompok ditentukan menurut usia anak :
a. untuk kelompok A yaitu usia 4-5 tahun
b. untuk kelompok B yaitu usia 5-6 tahun
2. Kelulusan
Kelulusan di TK Sejahtera 3 dilakukan setiap 1 tahun sekali, yaitu peserta
didik kelompok B yang sudah menguasai berbagai aspek perkembangan dalam
kurikulum dengan kriteria usia 6 tahun lebih.
7. Kenaikan Kelompok
Kenaikan kelompok dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
dan penentuan kenaikan kelompok ditentukan menurut usia anak:
a. untuk kelompok A yaitu usia 4-5 tahun
b. untuk kelompok B yaitu usia 5-6 tahun
8. Kelulusan
Kelulusan di TK PGRI .................... dilakukan setiap 1 tahun sekali yaitu
peserta didik kelompok B yang sudah menguasai berbagai aspek perkembangan
dalam kurikulum dengan kriteria usia 6 tahun lebih.
E. KALENDER PENDIDIKAN
1. Kalender Pedidikan
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran.Kalender pendidikan
mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Kalender pendidikan disusun dan disesuaikan setiap tahun oleh
sekolah untuk mengatur waktu belajar mengacu kepada standar isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah
daerah.
2. Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan Tahun Pelajaran dimulai pada hari senin,minggu keempat
bulan juli atau apabila hari tersebut maka permulaan tahun pembelajaran
dimulai dari hari berikutnya yang bukan hari libur. Hari pertama masuk
sekolah berlangsung selama enam hari yaitu untuk pengenalan/bersosialisasi
dengan lingkungan sekolah.
3. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan system semester yang terbagi satu tahun
pelajaran menjadi 2 semester : semester I dan semester II. Kegiatan
Pembelajaran dilaksanakan selama 6 hari, yaitu :
Hari Waktu Belajar
Senin 08.00 – 10.30
Selasa 08.00 – 10.30
Rabu 08.00 – 10.30
Kamis 08.00 – 10.30
Jumat 08.00 – 10.30
Sabtu 08.00 – 10.30
5. Libur Sekolah
- 1-13 Maret H.E Tema Pekerjaan - 1-3 April H.E Tema Api
- 13 Maret Berkunjung ke Markas Pemadam Kebakaran - 2 April Prakiraan Libur Wafatnya Isa Al-Masih
- 14 Maret Libur Hari Raya Nyepi - 5-17 April H.E Tema Alat Komunikasi
- 11 Maret Prakiraan Libur Isra Mi’raj - 12-14 Aril Prakiraan Libur Awal Ramadhan
- 15-20 Maret H.E Tema Air & Udara - 19-24 April H.E Tema Negaraku/Kegiatan Ramadhan
- 29-31 Maret H.E Tema Api - 26-30 April H.E Tema Gejala Alam/Kegiatan Ramadhan
6. Lingkup
Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar anak mencakup semua
aspek perkembangan yang dirumuskan dalam kompetensi sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
7. Mekanisme
a. Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar PAUD dilaksanakan oleh
pendidik pada satuan PAUD.
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan adalah sebagai berikut :
1) Pengamatan atau observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan
selama kegiatan pembelajaran baik secara langsung maupun tidak
langsung dengan menggunakan lembar observasi, catatan menyeluruh
atau jurnal, dan rubrik.
2) Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan baik
pada saat kegiatan terpimpin maupun bebas.
3) Penugasan merupakan teknik penilaian berupa pemberian tugas yang
akan dikerjakan anak dalam waktu tertentu baik secara individu maupun
kelompok serta secara mandiri maupun didampingi.
4) Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan anak dalam
bentuk pelaksanaan suatu aktivitas yang dapat diamati.
5) Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat
produk yang dihasilkan oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan.
6) Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang dilakukan
dengan mencatat sikap dan perilaku khusus pada anak ketika suatu
peristiwa terjadi secara tiba-tiba/insidental baik positif maupun negatif.
7) Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil
kegiatan anak secara berkesinambungan atau catatan pendidik tentang
berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak sebagai salah satu
bahan untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
c. Waktu Penilaian
Penilaian dilakukan mulai dari anak datang di satuan PAUD,
selama proses pembelajaran, saat istirahat, sampai anak pulang. Hasil
penilaian dapat dirangkum dalam kurun waktu harian, mingguan atau
bulanan.
d. Pengolahan Penilaian
1) Penilaian proses dan hasil belajar anak dimasukkan ke dalam format
yang disusun oleh pendidik setiap selesai melakukan kegiatan.
2) Catatan penilaian proses dan hasil belajar perkembangan anak
dimasukkan ke dalam format rangkuman penilaian mingguan atau
bulanan untuk dibuat kesimpulan sebagai dasar laporan perkembangan
anak kepada orang tua.
e. Pelaporan Pencapaian Hasil Perkembangan dan Pertumbuhan Anak.
1) Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian
tentang tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara psikis
maupun fisik yang dilakukan secara berkala oleh pendidik. Apabila
terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang tidak biasa pendidik
dapat berkonsultasi ke ahli yang relevan.
2) Bentuk pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan
perkembangan kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
anak yang dilaporkan kepada orang tua dilengkapi dengan lampiran
hasil portofolio.
3) Teknik pelaporan dilakukan dengan cara bertatap muka dengan
orang tua untuk menjelaskan hasil penilaian anak.
4) Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua minimal sekali
untuk setiap 6 bulan, sedangkan pelaporan secara lisan dapat diberikan
sesuai kebutuhan.
Penilaian proses dan hasil belajar pada anak usia lahir-4 tahun
dilakukan secara lebih fleksibel dalam hal lingkup yang dinilai, teknik dan
instrumen, waktu, pengolahan, dan pelaporan penilaian.
BAB IV
PENUTUP
pelaksanaan program kegiatan belajar mengajar juga sebagai bahan laporan kepada
program ini sebaik mungkin, namun demikian kami harapkan partisipasi dan
dari yang Maha Kuasa sehingga bermanfaat dan memperoleh hasil yang diharapkan.
Tahun Pelajaran 2015-2016 ini dapat dilaksanakan dengan tertib dan Lancar.
Dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf atas segala kekurangan
Amiin
................., ....................2020
Penyusun