YOGYAKARTA, 2018
D A F T A R I S I
vi | Catatan Penerbit
viii | Wacana Editor: Mengintip Chekhov di Dapur
Stanislavski
1 | Tiga Saudari
2 | Tokoh-Tokoh
3 | Babak I
36 | Babak II
68 | Babak III
93 | Babak IV
122 | Catatan
TIGA SAUDARI v
C A T A T A N P E N E R B I T
vi CATATAN PENERBIT
Penerbitan Tiga Saudari ini kebetulan menemukan mo-
mentum yang pas, sehingga dengan sengaja kami luncur-
kan ke publik pada 31 Januari 2018. Tepat 117 tahun se-
belumnya, pada 31 Januari 1901, Tiga Saudari dipentas-
perdanakan oleh Moscow Art Theatre. Peluncuran untuk
memperingati momentum ini semoga bisa menambah se-
dap wacana yang ditulis editor, yang mencoba menilik
lakon ini dari dapur Stanislavski.
Kalabuku menyampaikan terima kasih kepada Trisa Tri-
andesa yang telah menyerahkan karya terjemahannya dan
menerima berbagai kebijakan editorial. Terima kasih juga
kepada Teri Vereb, pelukis ilustrasi sampul yang dengan
sangat beruntung kami temui via dunia maya. Teri dengan
sukarela mengizinkan lukisannya jadi ilustrasi sampul ter-
bitan ini, dan dengan gembira mendukung gerakan literasi
yang dilakukan Kalabuku.
Mengintip Chekhov
di Dapur Stanislavski
TIGA SAUDARI ix
mainan yang sangat intim. Secara sosial, pertunjukan ini ju-
ga dinilai menggemakan kondisi psikologis kaum terpelajar
Rusia ketika itu.
Chekhov menulis Tiga Saudari saat musim panas 1900
di rumahnya di Yalta, lalu menulisnya kembali di Moskow
pada musim gugur, dan rampung pada bulan Oktober.
Chekhov tinggal di Yalta pada 1898-1902 bersama ibu dan
saudarinya. Yalta adalah kota pesisir yang terletak Crimea,
sebuah republik otonomi yang kini sebagian di bawah ke-
kuasaan dari Rusia dan sebagian lagi Ukraina. Di rumah-
nya di Yalta ini pula Chekhov kerap menerima kunjungan
dari Leo Tolstoy dan Maxim Gorky. Kepindahan Chekhov
ke Yalta dilakukan setelah kematian ayahnya. Perhatikan
bahwa kepindahan ke kota lain dan kematian ayah adalah
juga kata kunci penting dalam Tiga Saudari. Walaupun ke-
pindahan ke Yalta berbeda dengan kepindahan keluarga
Prozorov dari Moskow, dan hubungan emosional dengan
ayah dalam kasus Chekhov dan keluarga Prozorov juga tak
sama, namun bukan hal yang mustahil bahwa ada relasi ide
di antara peristiwa-peristiwa itu.
Ada pula catatan bahwa ide penulisan Tiga Saudari
muncul sekitar lima belas tahun sebelum Chekhov pindah
ke Yalta. Pada 1883 Chekhov menghabiskan liburan di
Vosmressensk, di mana saudara laki-lakinya bertugas me-
ngajar tiga anak perempuan Kolonel B.I. Maevsky. Amatan
Chekhov terhadap ketiga bersaudari itu disinyalir sebagai
ide awal dari Tiga Saudari. Lima tahun kemudian, Che-
khov menyewa tanah keluarga Lintvarev di Sungai Pysol,
x WACANA EDITOR
Chekhov di rumahnya di Yalta, di mana ia menulis Tiga Saudari.
TIGA SAUDARI xi
catatannya, tentang Olga yang mengetahui banyak hal
tentang Yalta: kesehatan Chekhov, cuaca di Crimea, per-
kembangan penulisan lakon, dan rencana kedatangan Che-
khov ke Moskow. Berbagai catatan kemudian menyebut-
kan bahwa Chekhov khusus menulis karakter Masha untuk
diperankan oleh Olga.
Pilihan Chekhov disetujui oleh Stanislavski, barangkali
sebagai bentuk dukungan atas hubungan cinta mereka ber-
dua. Walaupun dalam proses Olga sempat mengalami ke-
sulitan mendalami karakter Masha, beberapa resensi
pertunjukan perdana Tiga Saudari justru memuji permain-
an Olga Knipper. Selain menyutradarai, Stanislavski juga
berperan sebagai Vershinin, sedang istrinya—Mariia Lilina
—memerankan Natasha. Aktris MAT lainnya, Margarita
Savitskaya memerankan Olga, serta Mariia Andreyeva se-
bagai Irina. Vsevolod Meyerhold, aktor MAT yang kemu-
dian dikenal lewat sistem biomekaniknya, memerankan
Tusenbach. Sedangkan Chebutykin dimainkan oleh
Aleksandr Artem, seorang aktor senior MAT, aktor favorit
Chekhov. Sepanjang musim pementasannya, Tiga Saudari
mengalami perubahan formasi pemain. Hingga pada per-
tunjukan ke-150, hanya Olga Knipper dan Aleksandr Vish-
nevski (pemeran Kuligin) yang masih memainkan peran
yang sama. Sisanya, ada pergantian dan pertukaran peran.
Chekhov yang menulis karakter Masha khusus untuk
Knipper menjadi salah satu bentuk campur tangannya ke
ranah pertunjukan. Di lakon lain yang ditulis untuk MAT,
The Cherry Orchard, ia juga merancang karakter Firs
Referensi
“Anton Chekhov”. en.wikipedia.org/wiki/Anton_Chekhov.
Diakses 30 Juni 2017.
Gottlieb, Vera (ed.). 2005. Anton Chekhov at the Moscow Art
Theatre: Illustrations of the Original Productions. London:
Routledge.
“Konstantin Stanislavski”. en.wikipedia.org/wiki/Konstantin_
Stanislavski. Diakses 30 Juni 2017.
“Moscow Art Theatre”. en.wikipedia.org/wiki/Moscow_Art_
Theatre. Diakses 30 Juni 2017.
Mulrine, Stephen. 2014. “Introduction”, dalam Anton Chekhov,
Three Sisters. London: Nick Hern Books Limited.
Stanislavski, Constantin. 1956. My Life in Art, penerj. J.J.
Robbins. New York: Meridian Books.
Tchekov, Anton. 1929. The Plays of Anton Tchekov, penerj.
Constance Garnett. New York: Modern Library.
TIGA SAUDARI xv
TOKOH-TOKOH1
2 ANTON CHEKHOV
babak i
TIGA SAUDARI 3
babak Ii
36 ANTON CHEKHOV
2
masih menyala.... Sedang ada karnaval , para pelayan
suka teledor; kita harus waspada. Semalam tepat jam
dua belas aku melewati ruang makan, dan kulihat masih
ada lilin yang menyala. Aku tak tahu siapa yang menya-
lakannya (meletakkan lilinnya). Jam berapa sekarang?
TIGA SAUDARI 37
babak IiI
68 ANTON CHEKHOV
OLGA: (Mengambil pakaian dari lemari) Pengasuh, ambil
gaun abu-abu ini... dan ini... blus ini juga... dan rok
itu.... Oh, mengerikan sekali! Jalan Kirsanov kelihatan-
nya terbakar habis.... Ambil ini... ini juga... (menaruh
pakaian di tangannya). Keluarga Vershinin ketakutan,
kasihan.... Rumah mereka hampir terbakar. Biarkan
mereka menginap di sini... kita tidak bisa membiarkan
mereka kembali ke rumahnya.... Fedotik yang malang,
semua miliknya habis terbakar, tak ada yang tersisa....
FERAPONT masuk.
TIGA SAUDARI 69
FERAPONT: Baik, Nona (pergi).
NATASHA masuk.
70 ANTON CHEKHOV
babak IV
TIGA SAUDARI 93
BACH, berdiri di beranda, mengucap perpisahan pada
FEDOTIK dan RODDEY, yang sedang menuruni tangga;
keduanya mengenakan seragam militer untuk baris-ber-
baris.
94 ANTON CHEKHOV
bari kami. Jangan lupa kirim surat.
TIGA SAUDARI 95
E P I L O G
“tiga saudari”
Konstantin Stanislavski
136 EPILOG
B I O G R A F I
Anton Chekhov
Anton Pavlovich Chekhov lahir di Taganrog, Rusia bagian
selatan, pada 1860. Ayahnya seorang tiran rumah tangga
dan pemeluk agama yang fanatik. Chekhov dan saudara-
saudaranya dipaksa bangun sebelum fajar, ikut paduan su-
ara di gereja, lalu bekerja sepanjang lepas jam sekolah di
toko kelontong milik keluarganya.
Tak ada yang istimewa ketika Chekhov menjalani masa
sekolah di Taganrog. Pada usia 16 tahun, ia ikut keluarga-
nya melarikan diri ke Moskow, untuk menghindari berba-
gai akibat dari kebangkrutan usaha ayahnya. Chekhov
masuk fakultas kedokteran di Universitas Moskow pada
usia 19 tahun, lalu menulis komik pendek untuk menam-
bah uang saku kuliahnya.
Chekhov lulus kuliah kedokteran pada 1884, lalu mem-
buka praktik pengobatan dengan layanan cuma-cuma.
Namun kesehatannya sendiri justru buruk. Ia didiagnosis
terinfeksi tuberkulosis sejak kecil, dan ia baru mengamini
diagnosis itu ketika penyakitnya sudah mencapai stadium
PenULIS EPILOG
Konstantin Stanislavski lahir dengan nama Konstantin
Sergeevich Alekseev di Moskow, 1863. Ayahnya seorang
saudagar kaya raya di Moskow. Alekseev sempat belajar
bisnis dan bahasa di sebuah sekolah bergengsi di Moskow,
namun tak tamat. Ia bergabung dengan perusahaan ayah-
nya, hingga mengepalai bisnis dan aset-asetnya, dan tak
pelak ia pun jadi pengusaha kaya raya dengan jangkauan
perdagangan internasional. Di saat yang sama ia juga seo-
rang patron seni dan teater Rusia. Pada 1885 ia malah
156 BIOGRAFI
belajar akting dan penyutradaraan di Maly Theatre, Mos-
kow, lalu memakai nama panggung Stanislavski. Ia menjadi
aktor dan sutradara amatir sampai usia 33 tahun. Pada
1898, bersama Vladimir Nemirovich-Danchenko, Stanis-
lavski mendirikan Moscow Art Theatre (MAT), sebuah
theatre company yang melambungkan namanya hingga
kancah teater dunia.
Penerjemah
Trisa Triandesa adalah seorang pelakon teater dan film,
penari, penulis serta aktivis sosial, dengan latar belakang
pendidikan psikologi. Perkenalannya dengan dunia seni di-
mulai ketika masih duduk di bangku SD, di mana ia mem-
pelajari angklung dan tari tradisi Sunda. Selain seni peran,
saat ini Trisa juga mendalami seni tari di Dedy Luthan
Dance Company.