You are on page 1of 5

Klebsiella pneumoniae

Kingdom: Bacteria
Phylum: Proteobacteria
Class: Gamma Proteobacteria
Order: Enterobacteriales
Family: Enterobacteriaceae
Genus: Klebsiella
Species: K. pneumoniae

Binomial name
Klebsiella pneumoniae
(Schroeter 1886)
Trevisan 1887

Klebsiella pneumonia pertama kali ditemukan oleh Carl Friedlander.


Carl Friedlander adalah patologis dan mikrobiologis dari Jerman yang
membantu penemuan bakteri penyebab pneumonia pada tahun 1882. Carl
Friedlander adalah orang yang pertama kali mengidentifikasi bakteri
Klebsiella pneumonia dari paru-paru orang yang meninggal karena
pneumonia. Karena jasanya, Klebsiella pneumonia sering pula disebut
bakeri Friedlander.

Klebsiella pneumonia adalah bakteri Gram negatif yang berbentuk


batang (basil). Klebsiella pneumonia tergolong bakteri yang tidak dapat
melakukan pergerakan (non motil). Berdasarkan kebutuhannya akan
oksigen, Klebsiella pneumonia merupakan bakteri fakultatif an aerob.
Klebsiella pneumonia dapat memfermentasikan laktosa. Pada test dengan
indol, Klebsiella pneumonia akan menunjukkan hasil negatif. Klebsiella
pneumonia dapat mereduksi nitrat. Klebsiella pneumonia banyak ditemukan
di mulut, kulit, dan sal usus, namun habitat alami dari Klebsiella pneumonia
adalah di tanah.

Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan pneumonia. Pneumonia


adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli).
Pneumonia yang disebabkan oleh Klebsiella pneumonia dapat berupa
pneumonia komuniti atau community acquired pnuemonia. Pneumonia
komuniti atau community acquired pnuemonia adalah pneumonia yang di
dapatkan dari masyarakat. Strain baru dari Klebsiella pneumonia dapat
menyebabkan pneumonia nosomikal atau hospitality acquired pneumonia,
yang berarti penyakit peumonia tersebut di dapatkan saat pasien berada
di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan. Klebsiella pneumonia
umumnya menyerang orang dengan kekebalan tubuh lemah, seperti
alkoholis, orang dengan penyakit diabetes dan orang dengan penyakit
kronik paru-paru.

Gambar Klebsiella pneumonia

Klebsiella pneumonia dapat menyebabkan penyakit karena


mempunyai dua tipe antigen pada permukaan selnya:
• Antigen O
Antigen O adalah lipopolisakarida yang terdapat dalam
sembilan varietas.
• Antigen K
Antigen K adalah polisakarida yang dikelilingi oleh
kapsula dengan lebih dari 80 varietas.
Kedua antigen ini meningkatkan patogenitas Klebsiella pneumonia.
Selain itu, Klebsiella pneumonia mampu memproduksi enzim ESBL
(Extended Spektrum Beta Lactamase) yang dapat melumpuhkan kerja
berbagai jenis antibiotik. Hal ini dapat menyebabkan bakteri kebal dan
menjadi sulit dilumpuhkan.

Cara penularan ( infeksi ) dari Klebsiella pneumonia pada pasien


rawat inap dapat melalui 3 cara, yaitu :
1. Aspirasi cairan gaster atau orofaring yang mengandung
koloni kuman patogen.
2. Penyebaran kuman secara hematogen ke paru
3. Penyebaran melalui udara oleh aerosol atau droplet yang
mengandung mikroba.
Gejala-gejala seseorang yang terinfeksi Klebsiella pneumonia
adalah napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara
mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50
kali per menit atau lebih pada anak usia 2 bulan sampai kurang dari 1
tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia 1 tahun sampai
kurang dari 5 tahun. Pneumonia Berat ditandai dengan adanya batuk atau
(juga disertai) kesukaran bernapas, napas sesak atau penarikan dinding
dada sebelah bawah ke dalam (severe chest indrawing) pada anak usia 2
bulan sampai kurang dari 5 tahun. Pada kelompok usia ini dikenal juga
Pneumonia sangat berat, dengan gejala batuk, kesukaran bernapas disertai
gejala sianosis sentral dan tidak dapat minum. Sementara untuk anak
dibawah 2 bulan, pnemonia berat ditandai dengan frekuensi pernapasan
sebanyak 60 kali permenit atau lebih atau (juga disertai) penarikan kuat
pada dinding dada sebelah bawah ke dalam, batuk-batuk, perubahan
karakteristik dahak, suhu tubuh lebih dari 38 º C. Gejala yang lain, yaitu
apabila pada pemeriksaan fisik ditemukan suara napas bronkhial, ronkhi
dan leukosit lebih dari 10.000 atau kurang dari 4500/uL.
Pada pasien usia lanjut atau pasien dengan respon imun rendah,
gejala pneumonia tidak khas, yaitu berupa gejala non pernafasan seperti
pusing, perburukan dari penyakit yang sudah ada sebelumnya dan pingsan.
Biasanya frekuensi napas bertambah cepat dan jarang ditemukan demam.

Beberapa jenis Klebsiella pneumonia dapat diobati dengan


antibiotik, khususnya antibiotik yang mengandung cincin beta-laktam.
Contoh antibiotik tersebut adalah ampicillin, carbenicillin, amoxicilline, dll.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa Klebsiella pneumonia memiliki
sensitivitas 98,4% terhadap meropenem, 98,2% terhadap imipenem,
92,5% terhadap kloramfenikol, 80 % terhadap siprofloksasin, dan 2%
terhadap ampisilin.
Strain baru dari Klebsiella pneumonia kebal terhadap berbagai
jenis antibiotik dan sampai sekarang masih dilakukan penelitian untuk
menemukan obat yang tepat untuk menghambat aktivitas atau bahkan
membunuh bakteri tersebut.

Daftar Pustaka
http://www.infeksi.com/articles.php?lng=in&pg=48
http://www.solusisehat.net/berita.php?id=212
http://library.usu.ac.id/download/fk/anak-chairuddin3.pdf
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/09TinjauanUlangPneumonia121.pdf
/09TinjauanUlangPneumonia121.html
Fransisca Ayuningtyas W
078114022
Sanata Dharma University
ABSTRAK
Klebsiella pneumonia adalah bakteri Gram negatif yang termasuk
family Enterobacteriaceae yang berbentuk batang (basil). Klebsiella
pneumonia tergolong bakteri non motil, fakultatif an aerob indol negatif,
dapat memfermentasikan laktosa dan dapat mereduksi nitrat. Klebsiella
pneumonia dapat menyebabkan pneumonia. Klebsiella pneumonia dapat
menyebabkan penyakit karena mempunyai antigen O dan antigen K, serta
mampu memproduksi enzim ESBL (Extended Spektrum Beta Lactamase)
Gejala-gejala seseorang yang terinfeksi Klebsiella pneumonia adalah napas
cepat dan napas sesak, gejala batuk, dan kesukaran bernapas. Klebsiella
pneumonia umumnya menyerang orang dengan kekebalan tubuh lemah,
seperti alkoholis, orang dengan penyakit diabetes dan orang dengan
penyakit kronik paru-paru. Beberapa jenis Klebsiella pneumonia diobati
dengan antibiotik, khususnya antibiotik yang mengandung cincin beta-
laktam. Contoh antibiotik tersebut adalah ampicillin, carbenicillin,
amoxicilline.

You might also like