You are on page 1of 7

LAPORAN FISIKA

PERCOBAAN KALOR

Di Susun Oleh :
 Nama : 1. Abid Ragil Pambagio 2. Hermawan Ari Aji
 Kelas : VII A

 No. Absen : 1. 01 ( Satu ) 2. 20 (Dua Puluh)


Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji kami panjatkan kepada Alloh SWT, yang telah memberikan hidayahnya
sehingga tugas makalah ini dapat terselesaikan. Serta kepada Pak Riyanto yang telah
memberikan pengertian – pengertian atas pelajaran Fisika.

Di dalam makalah ini terdapat tentang laporan percobaan kalor. Tentang teori dasar
hingga hambatan melakukan percobaan melakuakan percobaan pemuaian.

Akhir kata, kami ucapkan banyak terima kasih kepada para penyusun, yang telah
menyelesaiakn dengan baik, dan apabila kiranya kepada para pembaca dapat memberikan
pendapat dan kesan. Apabila ada salah kata kiranya kami mohon maaf sebesarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Sutojayan, 7 Maret 2009

Penulis
Kalor

A. Teori Dasar

 Kalor adalah energi yang perbindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda

yang suhunya rendah.

 Macam – macam perpindahan energi / kalor :

- Konduksi

- Konveksi

- Radiasi

 Rumus dalam kalor:

Perbedaan Suhu :

∆ T =T 2−T 1

Mencari Kalor Laten :

Q=m× c ×T

Mencari Perbedaan Kalor Simpan :

∆ Q=Q2−Q1

B. Tujuan

 Mengetahui dan menyelidiki kalor air pada saat di panaskan.

 Menghitung kalor simpan pada saat air.


C. Alat dan Bahan

 Neraca O – Hauce

 Kasa

 Kaki Tiga

 2 gelas ukur

 Spiritus

 Korek

 Serbet/ lap

 Pipet

 Air secukupnya

 Tremoneter

 Lampu Bronsun

D. Langkah kerja

 Menimbang gelas ukur kosong 49 gr.

 Menimbang air pada gelas ukur 300 gr (air + gelas )

Massa gelas 49 gr.

Massa air 309 gr – 49 gr = 260 gr.

 Mengukur suhu pada suhu pertama air pada gelas sebelum dipanaskan yaitu 280C

( T1).

 Menyalakan lampu bronsen, dan menumpangkan air pada gelas ukur ke atas kaki

tiga yang di bawahnya terdapat api dari lampu bronsen.

 Mengukur suhu pada suhu kedua air pada gelas setelah dipanaskan yaitu 380C

(T2).

 Tambahkan air ke gelas 2 × dari massa air sebelumnya.

 Mengukur suhu air pada massa kedua sebelum dipanaskan yaitu 330C.

 Mengukur suhu air pada massa kedua setelah dipanaskan yaitu 430C.
E. Data Pengamatan

Suhu
No Benda Massa (m) / gr
Awal (T1) Akhir (T2)

309 – 49 = 260 gr
1 Air 28°C 38°C
260 gr = 0.26 kg

260 × 2 = 520 gr
2 Air 33°C 43°C
520 gr = 0.52 kg

F. Analisis Data

 Apakah fungsi lampu Brunsen ?

- Sebagai sumber panas untuk perpinadahan energi air dari yang semula

suhunya rendah menjadi bersuhu tinggi.

 Menghitung perbedaan suhu ! (∆ t)

- Massa air pertama : ∆ T = T2 – T1

= 38°C - 28°C

= 10°C

- Massa air kedua : ∆T = T2 – T1

= 43°C - 33°C

= 10°C
 Melihat ke tabel untuk kalor jenis air ! (c)

- Yaitu kalor jenis air

1.0 = kkal

4.2 = joule

 Menghitung kalor laten dari massa air pertama !

- Suhu pertama : Q = m × c × T1

= 0.26 kg × 1.0 kkl × 28°C

= 7.28 kkl /kg ℃

- Suhu kedua :Q = m × c × T2

= 0.26 kg × 1.0 kkl × 38°C

= 9.88 kkl /kg ℃

 Menghitung kalor laten dari massa air yang kedua !

- Suhu pertama :Q = m × c × T1

= 0.52 kg × 1.0 kkl × 33°C

= 17.16 kkl /kg ℃

- Suhu kedua :Q = m × c × T2

= 0.52 kg × 1.0 kkl × 43°C

= 22.36 kkl /kg ℃


 Menghitung perbedaan kalor laten !

- Massa pertama : ∆Q = Q 2 – Q 1

= 9.88 kkl /kg ℃ - 7.28 kkl /kg ℃

= 2.6 kkl /kg ℃

- Massa kedua : ∆Q = Q 2 – Q 1

= 22.36 kkl /kg ℃ - 17.16 kkl /kg ℃

= 5.2 kkl /kg ℃

 Apakah artinya ∆ Q?

- Adalah rumus untuk mencari perbedaan kalor laten dari suhu kedua

dikurangi suhu yang pertama.

 Bagaimana jika nyala lampu bronsen diperbesar ?

- Perpindahan energi air dari yang semula bersuhu rendah akan cepat

menjadi bersuhu tinggi.

G. Kesimpilan

Bahwa air peda percobaan diatas mengalami perpindahan energi (Kalor) secara aliran

(Konveksi).

You might also like