Professional Documents
Culture Documents
ACUAN
PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN BANTUAN
PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA
TAHUN 2011
i
BAB I
PENDAHULUAN
2
sendiri tanpa kerjasama kemitraan dan ketersediaan lembaga masyarakat yang memadai.
Oleh karena itu, berbagai program pemberdayaan masyarakat tersebut secara simultan
disertai dengan beberapa layanan kemitraan dan penguatan kelembagaan pendidikan
masyarakat.
A. Latar Belakang
Penduduk buta aksara usia 15 tahun ke atas pada tahun 2010 berjumlah 8,3 juta
orang (4,79%) dan sebagian besar adalah perempuan dengan disparitas gender 2,64%.
Dari jumlah tersebut sebagian besar tinggal di daerah perdesaan seperti: petani kecil,
buruh, nelayan, dan kelompok masyarakat miskin perkotaan yaitu buruh
berpenghasilan rendah atau penganggur. Mereka tertinggal dalam hal pengetahuan,
keterampilan serta sikap mental pembaharuan dan pembangunan. Akibatnya, akses
terhadap informasi dan komunikasi yang penting untuk membuka cakrawala
kehidupan dunia juga terbatas karena mereka tidak memiliki kemampuan keaksaraan
yang memadai.
Sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan
Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA) yang telah ditindaklanjuti dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan GNP-PWB/PBA dan Prakarsa Keaksaraan untuk Pemberdayaan (LIFE)
UNESCO-UNLD, Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal
dan Informal menyediakan layanan program pendidikan keaksaraan baik keaksaraan
dasar yang merupakan program pemberantasan buta aksara maupun keaksaraan usaha
mandiri atau menu ragam keaksaraan lainnya yang merupakan program pemeliharaan
dan peningkatan kemampuan keaksaraan. Hal ini dilakukan karena terdapat
kecenderungan para aksarawan baru atau penduduk dewasa berkeaksaraan rendah
lainnya kembali buta aksara apabila kemampuan keaksaraannya tidak dipergunakan
secara fungsional dan berkelanjutan.
Atas dasar itu, pada tahun 2011 Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat
menyediakan berbagai layanan program keaksaraan yang meliputi keaksaraan dasar,
keaksaraan usaha mandiri, keaksaraan keluarga, aksara kewirausahaan, dan aksara
keluarga. Program-program tersebut ditunjang dengan TBM di ruang publik dan
peningkatan mutu TBM unggulan berbasis elektronik, serta program-program
pendidikan pemberdayaan perempuan, seperti pendidikan kecakapan hidup
perempuan, peningkatan budaya tulis melalui koran ibu dan anak, pendidikan keluarga
berwawasan gender, dan program sejenis lainnya.
Pendidikan Keaksaraan Keluarga merupakan upaya pemerintah untuk
meningkatkan kemampuan keberaksaraan dan keberdayaan keluarga. Bantuan ini
dapat diakses oleh para penyelenggara pendidikan keaksaraan yang memenuhi
persyaratan.
Agar para penyelenggara dapat memperoleh bantuan pendidikan keaksaraan
keluarga sesuai dengan peraturan, maka disusunlah ”Acuan Pengajuan dan
Pengelolaan Dana Program Pendidikan Keaksaraan Keluarga Tahun 2011”.
B. Dasar Hukum
3
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang ratifikasi Konvensi
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita;
3. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2007, tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Perdagangan Orang;
4. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan;
6. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Gerakan Nasional
Percepatan Penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun dan
Pemberantasan Buta Aksara (GNP-PWB/PBA);
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2006 tentang
Acuan Pelaksanaan Gerakan Nasional Percepatan Penuntasan Wajib
Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun dan Pemberantasan Buta
Aksara (GNPPWB/PBA);
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 tahun 2010, tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional; dan
9. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Nonformal dan Informal Tahun 2011.
C. Tujuan Acuan
Tujuan acuan ini adalah untuk memberikan pemahaman dan pengaturan kepada:
1. Lembaga/organisasi dalam menyusun dan mengajukan proposal Pengajuan dan
Pengelolaan Dana Program PKK.
2. Tim penilai dalam menyeleksi proposal Pengajuan dan Pengelolaan Dana Program
PKK sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kelayakan proposal.
3. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dalam menyalurkan dana program
Pendidikan Keaksaraan Keluarga.
4. Peningkatan tata kelola dan akuntabilitas publik Direktorat Pembinaan Pendidikan
Masyarakat dalam mengelola program pendidikan keaksaraan.
4
BAB II
PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA
A. Pengertian
1. Pendidikan Keaksaraan Keluarga merupakan upaya pemberdayaan keluarga
dengan melatihkan kemampuan berkomunikasi melalui teks lisan, tulis, dan angka
dalam bahasa Indonesia agar mereka dapat memperoleh, mencari, dan mengelola
informasi untuk memecahkan masalah keluarga dan berperanserta dalam
pembangunan.
2. Dana Program Pendidikan Keaksaraan
Keluarga merupakan alokasi dana APBN yang dapat diakses oleh
lembaga/organisasi untuk menyelenggarakan program pendidikan keaksaraan
keluarga sebagai upaya pemberdayaan keluarga dengan melatihkan kemampuan
berkomunikasi melalui teks lisan, tulis, dan angka dalam bahasa Indonesia agar
mereka dapat memperoleh, mencari, dan mengelola informasi untuk memecahkan
masalah keluarga dan berperanserta dalam pembangunan.
B. Sasaran Program
Sasaran program pendidikan keaksaraan keluarga yaitu keluarga yang masih
mempunyai anggota keluarga berusia 15 tahun ke atas yang melek aksara parsial dan
cenderung masih buta aksara atau mereka yang masih berkeaksaraan rendah.
E. Deskripsi Kegiatan
1. Indikator keberhasilan. Kegiatan pendidikan keaksaraan keluarga dinilai
berhasil di lihat dari:
a. Lembaga penerima program pendidikan keaksaraan keluarga mengembangkan
program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan keluarga/masyarakat yang
berkeaksaraan rendah.
b. Lembaga penerima program pendidikan keaksaraan keluarga melaksanakan
program pembelajaran keaksaraan keluarga dengan pendekatan kebutuhan dan
kebersamaan dalam keluarga.
c. Anggota keluarga yang masih berkeaksaraan rendah menjadi mampu
membaca, menulis, berbicara, mendengarkan, dan berhitung untuk
mengomunikasikan teks lisan dan tulisan dengan menggunakan aksara dan
angka dalam bahasa Indonesia sesuai dengan standar kompetensi keaksaraan
(SKK).
d. Lembaga penerima program keaksaraan keluarga secara intensif melahirkan
model dan bahan pembelajaran keaksaraan keluarga.
2. Pembelajaran.
Pembelajaran pendidikan keaksaraan keluarga didasarkan pada prinsip-prinsip
sebagai berikut.
a. Pembelajaran berorientasi pada masalah. Dengan demikian, pembelajaran
ditujukan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang mereka hadapi sehari-
hari. Dengan cara itu, orang dewasa tertarik untuk melakukan pembelajaran.
b.Pembelajaran berorientasi pada pengalaman peserta didik sendiri. Selama hidup
peserta didik telah mengalami banyak pengalaman. Semua pengalaman itu dapat
dijadikan sebagai bahan belajar.
c. Pembelajaran bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran harus dapat
meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan peserta didik.
d. Pembelajaran dalam keluarga akan difasilitasi oleh tutor keluarga, dengan
asumsi di dalam keluarga tersebut sudah ada yang beraksara dengan bimbingan
dan pendampingan dari tutor lembaga.
e.Tutor/fasilitator lembaga secara berkala melakukan pembelajaran/pemberdayaan
baik dengan mengumpulkan maupun mengunjungi anggota keluarga. Sedangkan
pembelajaran dan pemberdayaan keluarga akan diampuh oleh tutor keluarga.
f. Peserta didik melakukan kegiatan belajar secara bebas sesuai pengalamannya
dan penentuan waktu belajar sedapat mungkin dibuat secara fleksibel.
g.Tujuan belajar disepakati terlebih dahulu agar setiap peserta didik memiliki
kesadaran akan pentingnya kegiatan pembelajaran tersebut.
h.Peserta didik mendapat umpan balik tentang pencapaian tujuan pembelajaran.
3. Komponen Pendukung
Pembelajaran pendidikan keaksaraan keluarga mengarah pada upaya
pembelajaran untuk penguasaan, pemeliharaan, dan peningkatan kompetensi
keberaksaraan, baik keaksaraan dasar maupun upaya pemberdayaan anggota
6
keluarga. Untuk mendukung pencapaian tujuan, pembelajaran dapat dilakukan
dengan menggunakan berbagai sumber yang relevan.
Sumber belajar lain yang dapat digunakan adalah hal-hal yang sejalan, atau
terkait dengan kehidupan dan lingkungan dimana keluarga itu berada. Hal tersebut
bisa berasal dari dalam ataupun dari luar masyarakat setempat, misalnya berupa
tempat ibadah, monumen, gunung, sungai, laut, pantai, kampung/dusun, dan
sebagainya. Dukungan suasana belajar termasuk ruang belajar, sarana fisik dan
bahan bacaan/belajar yang dapat disediakan melalui fasilitasi penyelenggara
maupun dengan usaha swadaya yang dilakukan sendiri oleh keluarga dan anggota
keluarga.
7
BAB III
PROSEDUR PENGAJUAN PENYALURAN DANA BANTUAN
B. Persyaratan
1. Persyaratan Lembaga/Organisasi Penerima Dana Bantuan:
a. Memiliki akta notaris pendirian lembaga/surat izin operasional dari lembaga
berwenang/legalitas kelembagaan lainnya;
b. Memperoleh Rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;
c. Memiliki nomor rekening bank dan NPWP atas nama lembaga yang masih aktif;
d. Memiliki alamat dan struktur organisasi yang jelas;
e. Untuk PKBM diutamakan yang memiliki NILEM;
f. Memiliki daftar peserta didik/keluarga, yang diketahui oleh Penilik atau Kepala
Desa/Lurah setempat;
g. Mengajukan proposal dana program pendidikan keaksaraan keluarga.
8
Proposal diajukan kepada:
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha,
Ditjen PAUDNI, Kemdiknas
Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan,
Jakarta, 10270.
D. Penilaian Proposal
Penilaian proposal terdiri atas penilaian/verifikasi administrasi, penilaian substansi
proposal, dan verifikasi/visitasi lembaga pengusul. Penilaian administrasi dilakukan
dengan pemeriksaan terhadap kelengkapan administrasi proposal sesuai persyaratan
yang telah ditentukan.
Penilaian substansi proposal dilakukan oleh tim penilai yang ditetapkan oleh
Pejabat Pembuat Komitmen pembelajaran dan peserta didik pada Satker Direktorat
Pembinaan Pendidikan Masyarakat.
E. Proses Verifikasi
Setiap lembaga calon penerima dana akan diverifikasi untuk memperkuat bahan
pengambilan keputusan berdasarkan data otentik dan kelayakan lembaga penerima
dana. Atas pertimbangan Bendahara dan/atau Pembantu Bendahara Pengeluaran dan
PPK, lokasi dan calon lembaga penerima dana yang akan diverifikasi dapat dibatasi
sesuai dengan ketersediaan anggaran.
Verifikasi dapat dilakukan dengan cara:
• Mengundang lembaga terpilih untuk mempresentasikan usulan pelaksanaan
program;
• Visitasi/kunjungan lapangan untuk mengamati secara langsung lembaga calon
penerima dana;
• Klarifikasi dan konfirmasi melalui surat atau telepon kepada dinas pendidikan
setempat;
9
d. Penilik yang membidangi Pendidikan Masyarakat perlu dilibatkan dalam
pelaksanaan program.
H. Catatan Khusus
1. Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan
Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal tidak memungut biaya apapun dan tidak
menerima pengembalian dana dalam bentuk apapun untuk pencairan biaya yang
akan, dan yang telah ditetapkan.
2. Sesuai dengan misi ke-4 renstra Kementerian Pendidikan Nasional tentang
kesetaraan diperlukan afirmasi/keberpihakan pada daerah dan komunitas khusus
tertentu, Direktorat Pembinaan Pendidikan Masyarakat dapat berkoordinasi dengan
Dinas Pendidikan dan instansi terkait untuk menentukan lembaga penyelenggara
program penerima program.
3. Lembaga penerima dana yang tidak menyampaikan laporan pelaksanaan kegiatan
sesuai ketentuan pada tahun sebelumnya, tidak akan dinilai untuk proses
penerimaan biaya program pendidikan masyarakat tahun 2011.
4. Rumah pintar yang mengajukan dana program pendidikan masyarakat harus
menyertakan rekomendasi dari Ketua Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatu
(SIKIB).
5. Apabila terjadi penyimpangan dalam penyelenggaraan program dilapangan,
sepenuhnya menjadi tanggung jawab lembaga penerima dana.
10
BAB IV
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
B. Pelaporan
Lembaga/organisasi penerima dana bantuan wajib membuat laporan sebagai bukti
pertanggungjawaban bantuan yang telah diterima.
1. Tujuan laporan
a. Mengetahui bahwa dana BPKK diterima oleh lembaga;
b. Mengetahui pelaksanaan, perkembangan, hambatan dan keberhasilan program
yang dilaksanakan;
c. Memenuhi persyaratan administratif sebagai bentuk akuntabilitas
lembaga/organisasi penyelenggara.
2. Laporan dibuat minimal satu kali berisi laporan lengkap kegiatan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut, disampaikan paling
lambat 2 minggu setelah program selesai dilaksanakan. Laporan ini sekurang-
kurangnya memuat antara lain:
a. Proses dan hasil pembelajaran keaksaraan keluarga;
b. Rencana tindak lanjut kegiatan pasca program; dan
c. Lampiran-lampiran yang memuat:
1) Pemanfaatan dana beserta bukti-bukti kuitansi pengeluaran,
termasuk setoran pajak sesuai ketentuan yang berlaku;
2) Fotokopi Surat Tanda Selesai Belajar (STSB) dan/atau Surat
Keterangan Melek Aksara (SUKMA) bagi yang telah lulus penilaian
kemampuan keaksaraan dasar; dan
3) Dokumen pendukung lainnya (termasuk foto-foto kegiatan).
Laporan disampaikan kepada Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat
dengan memberikan salinan laporan kepada Dinas Pendidikan Provinsi dan
Kabupaten/kota setempat.
11
BAB V
PENUTUP
Acuan ini dibuat untuk memberikan pemahaman dan arahan teknis pada lembaga
penyelenggara pendidikan masyarakat dan semua pihak terkait untuk keberhasilan
program pendidikan masyarakat.
Apabila ditemukan hal-hal yang belum jelas dan oleh karenanya diperlukan Untuk
konfirmasi dan klarifikasi lebih lanjut, dapat menghubungi Direktorat Pembinaan
Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal
dan Informal, Kementerian Pendidikan Nasional, dengan alamat: Kompleks
Kemdiknas, Gedung E Lantai 6, Jalan Jenderal Sudirman, Senayan, Jakarta, 10270,
Telepon (021) 5725715, Faksimili (021) 5725039, Website Dikmas:
www.pnfi.kemdiknas.go.id
12
Lampiran: 1
FORMAT PROPOSAL
1. Cover
USULAN
PENGAJUAN DAN PENGELOLAAN DANA
PROGRAM PENDIDIKAN KEAKSARAAN KELUARGA
Diajukan kepada
Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat,
u.p. Kepala Subbagian Tata Usaha
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal, Kemdiknas
Gedung E Lantai 6, Jl. Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta, 10270
Oleh:
13
2. Rekomendasi
SURAT REKOMENDASI
Nomor: ………………….
................................................ 2011
Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota ……......………….
(..................................................)
14
3. Surat Pernyataan
KOP LEMBAGA
SURAT PERNYATAAN
LEMBAGA PENGUSUL BANTUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini kami pengusul Dana Bantuan Pendidikan
Keaksaraan Keluarga tahun 2011,
Telp./HP : ...........……………………………………………….…………....
…………………….................. 2011
Yang Membuat Pernyataan,
Materai
Rp 6.000
(…………..………………….)
15
4. Format Isi Proposal:
a. Profil Lembaga
1) Nama Lembaga :……....................…………..............
2) Alamat Lengkap :……....................…………..............
3) No. Telp./HP :.... ……....................……….............
4) Nama Ketua :... ……....................…………............
5) Alamat Lengkap :……....................…………..............
6) No. Telp./HP :.... ……....................……….............
7) Akta Notaris/Izin Pendirian: 1) Nomor : ...............................
i. 2) Pejabat : ...............................
8) Nama Bank :... …………………………......….........
9) No. Rek. Bank Lembaga :.........……………………........…........
10) NPWP : .....………………………….................
11) Program pendidikan masyarakat yang dilaksanakan saat ini:
a) .............................................................
b) .............................................................
c) dst.........................................................
3 dst.
Keterangan: BA 15+ (Buta Aksara usia 15 tahun ke atas)
1 Laki-laki
2 Perempuan
Jumlah
16
1 Luas Gedung Lembaga/ Luas Tanah:…………………..............m²
Organisasi
Luas Bangunan:…..........……...........m²
2 Tempat Penyelenggaraan Gedung Perkantoran
Kegiatan Rumah
Ruko
...........................................................
17
*) Jelaskan tentang uraian program dengan menggunakan format seperti di atas
6) Lampiran
Hal-hal yang harus dilampirkan oleh lembaga pengusul meliputi:
1. Salinan/fotokopi akta notaris/surat izin operasional atau pendirian
lembaga/organisasi;
2. Salinan/fotokopi nomor rekening dan NPWP atas nama lembaga/organisasi;
3. Struktur organisasi kepengurusan lembaga/organisasi;
18
4. Daftar calon peserta didik/keluarga (sesuai dengan format) yang diketahui oleh
Kepala Desa/Lurah/Penilik;
5. Daftar calon tutor pendidikan keaksaraan keluarga (sesuai dengan format);
19
5. Format Calon Peserta Didik
Lampiran: 2
Kedudukan Status
Nama Anggota Jenis Usia
No. dalam Keberaksaraan Pekerjaan
Keluarga Kelamin (thn)
keluarga (BA/MA)
1.
1 2.
3. dst
1.
2 2.
3. dst
1.
3 2.
3. dst
1.
4 2.
3. dst
1.
5
2.
dst.
3. dst
Jumlah
Keterangan: BA (Buta Aksara), MA (Melek Aksara)
…………, ………………………….2011
Mengetahui: Pimpinan Lembaga
Kepala Desa/Lurah/Penilik.......*)
,
Ttd
(…………………………………….) (…………………………………….)
20
6. Format Calon Tutor/Fasilitator
Lampiran: 3
1.
2.
3.
dst.
…………, ………………………….2011
Pimpinan Lembaga,
Ttd
(…………………………………….)
21
Lampiran 4
FORMAT LAPORAN
22
Lampiran 5
TANDAR KOMPETENSI KEAKSARAAN
23
sederhana) disampaikan oleh tutor yang
dan pesan berkaitan dengan kecakapan
yang hidup.
dilisankan
yang berkaitan 1.1.2 Menyampaikan pesan pendek (1
dengan s.d. 5 kalimat sederhana) yang
kecakapan didengarnya kepada orang lain
hidup. yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
1.2 Memahami 1.2.1 Melakukan sesuatu berdasarkan
penjelasan penjelasan yang disampaikan
tentang secara lisan yang berkaitan
petunjuk dan dengan kecakapan hidup.
cerita yang 1. Memberikan tanggapan
dilisankan 2.2. sederhana tentang cerita
yang berkaitan pengalaman teman yang
dengan didengarnya yang berkaitan
kecakapan dengan kecakapan hidup.
hidup.
2. Berbicara
2.1 Mengungkapk 2.1.1 Memperkenalkan diri sendiri
an pikiran, dengan kalimat sederhana dan
perasaan, dan bahasa yang santun yang
informasi, berkaitan dengan kecakapan
secara lisan hidup.
dengan 2.1.2 Bertanya kepada orang lain yang
perkenalan berkaitan dengan kecakapan
dan tegur hidup dengan menggunakan
sapa, serta kalimat pertanyaan yang tepat
pengenalan dan bahasa yang santun
benda sekitar 2.1.3 Mendeskripsikan benda-benda di
yang berkaitan sekitar dengan kalimat
dengan sederhana yang berkaitan
kecakapan dengan kecakapan hidup.
hidup.
2.2 Mengungkapk 2.2.1 Menjelaskan isi gambar tunggal
an pikiran, atau gambar seri sederhana
perasaan, dan yang berkaitan dengan
informasi kecakapan hidup dengan bahasa
secara lisan yang mudah dimengerti
dengan 2.2.2 Melakukan percakapan
gambar dan sederhana dengan
percakapan menggunakan kalimat dan
sederhana kosakata yang sudah dikuasai
yang berkaitan yang berkaitan dengan
dengan kecakapan hidup.
24
2.2.3 Menyampaikan rasa suka atau
tidak suka tentang suatu hal
atau kegiatan yang berkaitan
kecakapan
dengan kecakapan hidup dengan
hidup.
alasan sederhana
2.3 Mengungkapk 2.3.1 Bertanya kepada orang lain
an pikiran, dengan menggunakan pilihan
perasaan, dan kata yang tepat dan santun
pengalaman berbahasa yang berkaitan
secara lisan dengan kecakapan hidup.
melalui 2.3.2 Menceritakan kegiatan sehari-
kegiatan hari dengan bahasa yang
bertanya, dan mudah dipahami orang lain yang
bercerita yang berkaitan dengan kecakapan
berkaitan hidup.
dengan
kecakapan
hidup.
2.4 Mengungkapk 2.4.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau
an secara lisan binatang di sekitar sesuai ciri-ciri
beberapa dan manfaatnya dengan
informasi menggunakan kalimat yang
dengan mudah dipahami orang lain yang
mendeskripsik berkaitan dengan kecakapan
an benda dan hidup.
bercerita yang 2.4.2 Menceritakan kembali cerita
berkaitan yang didengarkan yang
dengan berkaitan dengan kecakapan
kecakapan hidup dengan menggunakan
hidup. kata-kata sendiri.
2. 5 Mengungkapk 2.5.1 Menceritakan pengalaman yang
an pikiran, mengesankan yang berkaitan
perasaan, dengan kecakapan hidup
pengalaman, dengan menggunakan kalimat
dan petunjuk yang runtut dan mudah
dengan dipahami
bercerita dan 2.5.2 Menjelaskan urutan membuat
memberikan atau melakukan sesuatu yang
tanggapan/sar berkaitan dengan kecakapan
an yang hidup dengan kalimat yang
berkaitan runtut dan mudah dipahami
dengan 2.5.3 Memberikan tanggapan dan
kecakapan saran sederhana terhadap suatu
hidup. masalah yang berkaitan dengan
kecakapan hidup dengan
menggunakan kalimat yang
runtut dan pilihan kata yang
tepat
25
3. Membaca
3.1 Membaca 3.1.1 Membaca nyaring suku kata dan
lancar kalimat kata dengan lafal yang tepat
sederhana 3.1.2 Membaca lancar berbagai
dengan lafal kalimat dengan lafal dan
dan intonasi intonasi yang tepat
yang tepat 3.1.3 Membaca lancar lambang dan
nama bilangan yang berkaitan
dengan kehidupan sehari-hari
3.2 Memahami 3.2.1 Menjelaskan isi teks (100-150
teks dengan kata) melalui membaca intensif
membaca 3.2.2 Menjawab dan atau mengajukan
intensif (100- pertanyaan tentang isi teks yang
200 kata) agak panjang (150-200 kata)
yang dibaca secara intensif
4. Menulis
4.1 Menulis 4.1.1 Menulis keseluruhan abjad dalam
kalimat bahasa Indonesia dengan benar
sederhana, 4.1.2 Mengenal dan menulis suku kata
majemuk, dan yang berkaitan dengan
variasinya kecakapan hidup.
dalam bahasa 4.1.3 Menulis kata yang terdiri atas
Indonesia sekurang-kurangnya dua suku
yang berkaitan kata yang berkaitan dengan
dengan kecakapan hidup
kecakapan 4.1.4 Menulis kalimat sederhana,
hidup kalimat majemuk, dan variasinya
dalam bahasa Indonesia yang
berkaitan dengan kecakapan
hidup.
4.1.5 Menulis lambang dan nama
bilangan yang berkaitan dengan
kecakapan hidup.
4.2 Menulis 4.2.1 Menyusun ide pokok dan ide
paragraf penjelas dalam paragraf yang
dalam bahasa berkaitan dengan kecakapan
Indonesia hidup.
yang berkaitan 4.2.2 Menyusun kalimat yang utuh dan
dengan bertautan antarparagraf yang
kecakapan berkaitan dengan kecakapan
hidup. hidup.
5. Berhitung
5.1 Melakukan 5.1.1 Melakukan penghitungan
penghitungan matematis berupa penambahan,
matematis pengurangan, perkalian, dan
secara lisan pembagian yang berkaitan
dan tulis yang dengan kecakapan hidup.
26
berkaitan 5.1.2 Menerapkan operasi matematis
dengan sederhana dalam berbagai
kecakapan kegiatan yang berkaitan dengan
hidup. kecakapan hidup.
NO
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
.
1. Mengungkapkan 1. Mengidentifikasi bidang usaha
keinginan berusaha yang sesuai dengan minat dan
berdasarkan minat dan keterampilan yang dimiliki
potensi yang tersedia 2. Menetapkan bidang usaha
yang akan dikembangkan
27
NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
.
keterampilan yang dimiliki
dimiliki untuk mendukung usaha
3. Mengidentifikasi 1. Mengungkapkan jenis-jenis
sumberdaya alam dan sumber daya alam yang
manusia di lingkungannya potensial di lingkungannya
sesuai dengan bidang sesuai bidang usaha yang
usaha yang dipilih. dikembangkan
2. Mengungkapkan sumber daya
manusia di lingkungannya
yang kompeten dalam bidang
usaha yang dikembangkan
4. Mengidentifikasi 1. Menjelaskan arti pasar
kebutuhan dan
permintaan masyarakat
2. Menyebutkan kebutuhan
terhadap barang dan jasa
barang dan jasa yang
yang sesuai dengan
pasokannya belum terpenuhi
bidang usaha yang dipilih
3. Menjelaskan faktor
permintaan dan penawaran
produk yang dikembangkan
5. Menyusun rancangan Menyusun rencana usaha yang
usaha dan menjalankan akan dikembangkan
usaha mandiri yang
dikembangkan
6. Merancang dan 1. Mengidentifikasi jenis-jenis
mengelola biaya pada biaya pada usaha tertentu
usaha yang akan
dikembangkan
2. Mengidentifikasi sumber-
sumber permodalan
3. Menghitung biaya,
pendapatan dan keuntungan
atau kerugian dalam
menjalankan usaha mandiri
yang dikembangkan
4. Membuat pembukuan
sederhana
7. Mengidentifikasi risiko- 1. Mengenali risiko usaha yang
risiko yang mungkin dapat terjadi dan dampaknya
timbul dan terhadap laba rugi usaha yang
mempengaruhi laba rugi dikembangkan
usaha 2. Menemukan langkah-langkah
untuk mengantisipasi risiko
yang mungkin timbul
8. Melakukan interaksi 1. Menjelaskan produk usaha
dengan konsumen kepada konsumen
28
NO STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
.
2. Menampilkan bahasa lisan dan
bahasa tubuh yang simpatik
kepada konsumen
9. Memahami strategi 1. Menentukan harga produk
pemasaran yang bersaing
2. Melakukan promosi yang
efektif
3. Mengemas produk dengan
menarik
10. Mengenali kekuatan 1. Mengenali produk-produk
pesaing dalam pasar sejenis di pasar
produk yang
2. Mengenali produsen pesaing
dikembangkan
produk sejenis
11. Menjalin kemitraan Menjalin kerjasama dengan mitra
usaha
12. Menjaga kelangsungan 1. Mengidentifikasi kebutuhan
usaha yang modal dan kas secara
dikembangkan berkelanjutan
2. Mempertahankan
kepercayaan konsumen
3. Memahami peraturan
pemerintah
terhadap usaha yang
dikembangkan
4. Menampilkan produk kreatif
inovatif
29