You are on page 1of 13

Jurnal Manejerial Bisnis Vol. 2 No.

1 Agustus – November 2018 ISSN 2597-503X

PENGARUH DIKLAT DAN MOTIVASI TERHADAP


KEMAMPUAN GURU MENYUSUN RPP INOVATIF
DI GUGUS 06 KECAMATAN BOJONEGORO

Chusnul Chotimah
Chusnulade@gmail.com
SDN Pacul 1 Bojonegoro

Indra Prasetyo
Ruddy Winarko
Universitas Wijaya Putra Surabaya

ABSTRACT
This study aims to describe the ability of teachers in Cluster 06 of Bojonegoro Subdistrict in training
and motivational teachers. The addition was to find out the training and teacher motivation that
influenced the teacher's ability in Cluster 06 of Bojonegoro District. The population in this study were
all teachers of Clusters 06 of Bojonegoro District as many as 35 people. This study uses a quantitative
approach with an explanatory research type. The number of samples in this study proved to be 35
teachers. In this study, researchers used hypothesis testing. Hypothesis testing is done to determine the
relationship and influence between variables and dependencies in the hypothesis. The steps taken are by
determining the influence of the research variables and the price of the hypothesis formulated. The results
of data analysis showed that the ability of the Cluster 06 District of Bojonegoro teachers in training and
motivational teachers was in good category. What influences the teacher in the education and training
and teachers in Cluster 06, Bojonegoro District consists of the level of formal education, technical
training that has been followed, the ability to master and understand technical tasks.

Keywords: education and training, teacher motivation, teacher ability

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan guru Gugus 06 Kecamatan
Bojonegoro dalam diklat dan motivasi guru. Selaian itu untuk mengetahui diklat dan motivasi
guru yang memengaruhi kemampuan guru di Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua guru Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro yaitu sebanyak
35 orang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis explanatory
research. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 35 guru. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui
hubungan dan pengaruh antara variabel independen dan dependen yang ada dalam hipotesis.
Langkah yang dilakukan yaitu dengan cara menyoroti pengaruh antara variabel-variabel
penelitian dan menguji hipotesis yang dirumuskan. Hasil analisis data menunjukkan bahwa
kemampuan guru Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro dalam diklat dan motivasi guru sudah
dalam kategori baik. Yang mempengaruhi kemampuan guru dalam diklat dan motivasi guru
di Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro terdiri dari tingkat pendidikan formal, pelatihan teknis
yang pernah diikuti, kemampuan menguasai pekerjaan serta pemahaman terhadap petunjuk
teknis pekerjaan.

Kata kunci : pendidikan dan pelatihan, motivasi guru, kemampuan guru


Jurnal Manejerial Bisnis Vol. 2 No. 1 Chusnul Chotimah Halaman 1-13

PENDAHULUAN dan pelatihan berupaya mengembangkan


Guru merupakan sumberdaya kemampuan intelektual dan kepribadian
manusia yang sangat menentukan guru.
keberhasilan pendidikan. Untuk itu, guru Selain pendidikan dan pelatihan,
sebagai sumber daya manusia yang faktor lain yang bisa menunjang
berperanan penting dalam dunia profesionalisme guru yaitu motivasi guru
pendidikan perlu terus-menerus yang bersangkutan. Motivasi adalah daya
mengembangkan diri agar menjadi sumber penggerak yang menciptakan kegairahan
daya manusia yang bermutu dan dapat kerja seseorang agar mau bekerja sama,
memenuhi tuntutan pekerjaanya. bekerja efektif dan terintegrasi dengan
Diantara semua komponen sistem segala daya upayanya untuk mencapai
pembelajaran di sekolah, guru merupakan kepuasan (Hasibuan, 2007:95). Guru yang
komponen yang paling esensial dan memiliki motivasi tinggi akan bersemangat
menentukan kualitas pembelajaran. untuk meningkatkan kompetensinya.
Sehingga keberadaan, peran dan fungsi Di dalam kegiatan mengajarnya,
guru dalam dunia pendidikanmerupakan seorang guru mempunyai cara yang
faktor yang sangat signifikan. berbeda-beda. Cara-cara guru yang
Setiap upaya peningkatan kualitas berbeda dalam mengajar ini dipengaruhi
pendidikan di setiap sekolah tidak dapat oleh kemampuan, kualitas dan
dilepaskan dari berbagai hal yang pengalaman yang dimiliki. Selain itu juga
berkaitan dengan eksistensi guru. Guru terjadi perubahan kurikulum yang
adalah ujung tombak keberhasilan suatu menuntut guru untuk bisa selalu
sistem pendidikan. Jika guru kurang siap menyesuaikan diri dalam metode dan
melaksanakan tugas maka hasilnya juga prakti pengajarannya. Pedoman standar
kurang baik. Sesungguhnya gurulah yang nasional pendidikan telah mengalami
menjadi aktor penting dalam keberhasilan perubahan juga. Masing-masing PP No. 19
dan pembaruan pendidikan. Tahun 2005 dan PP No. 32 Tahun 2013
Untuk membentuk guru yang tentang Standar Pendidikan dengan
memiliki kemamuan dan keahlian khusus tujuan tercapainya pendidikan nasional
atau guru profesional maka diperlukan dan menyatakan guru diharapkan dapat
pendidikan dan pelatihan agar kompetansi mengembangkan perencanaan
guru memadai. Pendidikan formal adalah pembelajaran.
proses pengembangan kemampuan ke Hal ini selaras juga dengan
arah yang diinginkan oleh organisasi yang perubahan standar proses yang termaktub
bersangkutan. Sedangkan pelatihan dalam Permendiknas No 41 Tahun 2007
merupakan bagian dari proses pendidikan, dan mengalami perubahan menjadi
yang tujuannya untuk meningkatkan Permendiknas No 65 Tahun 2013 yang
kemampuan atau keterampilan khusus disesuaikan dengan Kurikulum 2013. RPP
seseorang atau sekelompok orang (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
(Notoatmodjo, 2013:28). dijabarkan dari silabus untuk
Guru yang mengikuti pendidikan mengarahkan kegiatan belajar peserta
dan pelatihan secara teori pengetahuan didik dalam upaya mencapai kompetensi
dan keterampilannya akan semakin dasar (KD). Setiap guru pada satuan
banyak dan meningkat. Peningkatan ini pendidikan berkewajiban menyusun RPP
diharapkan bermanfaat dalam proses secara lengkap dan sistematis agar
pembelajaran sehingga dapat pembelajaran berlangsung secara
meningkatkan kemampuan dalam interaktif, inspiratif, menyenangkan,
pendidikan dan pengajaran. Pendidikan menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta Tanpa didukung kemauan dari guru
memberikan ruang yang cukup bagi untuk selalu berinovasi dalam
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian pembelajarannya, maka pembelajaran
sesuai dengan bakat, minat, dan akan menjenuhkan bagi siswa. Disamping
perkembangan fisik serta psikologis itu, guru tidak dapat mengembangkan
peserta didik. potensi yang dimilikinya secara optimal.
Standar Nasional Pendidikan Mengingat sangat pentingnya inovasi,
meliputi standar isi, standar proses, maka inovasi menjadi sesuatu yang harus
standar kompetensi kelulusan, standar dicoba untuk dilakukan oleh setiap guru.
tenaga kependidikan, standar sarana dan Seorang guru harus selalu melakukan
prasarana, standar pengelolaan, standar inovasi dalam pembelajaran. Langkah
pembiayaan, dan standar penilaian. Dalam yang dapat dilakukan yakni perbaikan
hal pengembangan kurikulum, Standar Isi RPP guru dengan merancang RRP yang
(SI) dan Standar Kompetensi Lulusan inovatif.
(SKL) merupakan acuan utama bagi satuan Berdasarkan uraian di atas maka
pendidikan dalam mengembangkan penelitian ini mempunyai tujuan, yaitu :
kurikulum (Mulyasa, 2008). untuk mengetahui dan mendeskripsikan
Guru seharusnya melakukan kondisi diklat, motivasi guru dan
perencanaan pembelajaran dengan baik kemampuan guru Menyusun RPP Inovatif
dan dipersiapkan sebelum melaksanakan di Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro; untuk
pembelajaran dan matang. Namun mengetahui dan menganalisis diklat dan
sebaliknya berdasarkan pengamatan di motivasi guru secara simultan dan secara
lapangan para guru menyusun RPP secara parsial terhadap kemampuan guru
tergesa-gesa, hanya menyalin dari RPP Menyusun RPP Inovatif di Gugus 06
yang sudah ada tanpa melakukan Kecamatan Bojonegoro; dan untuk
perbaikan dan tidak menjadikan mengetahui diantara diklat dan motivasi
pembelajaran adalah suatu hal yang guru yang berpengaruh dominan terhadap
menyenangkan dan penuh inovatif kemampuan guru Menyusun RPP Inovatif
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar di Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro.
siswa. Beberapa penelitian terdahulu telah
Inovasi merupakan hal penting bagi dilakukan berkaitan dengan penelitian ini.
guru. Dengan adanya inovasi yang Antara lain penelitian oleh Budi Sugiarto
dilakukan guru diharapkan dapat (2012) yang berjudul ‘Pengaruh Diklat,
menciptakan suasana belajar yang Budaya kerja dan Kepemimpinan terhadap
menyenangkan, menggairahkan, dinamis, Kompetensi Pegawai Dinas Perhubungan
penuh semangat dan penuh tantangan. Kabupaten Blora.’ Hasil penelitian
Suasana pembelajaran seperti itu dapat menunjukkan Diklat, Budaya Kerja dan
mempermudah peserta didik dalam Kepemimpinan secara bersama-sama
memperoleh ilmu dan guru juga dapat berpengaruh terhadap Kompetensi
menanamkan nilai-nilai luhur yang hakiki Pegawai Dinas Perhubungan Kabupaten
pada peserta didik untuk menuju Blora dalam mengambil kebijakan.
tercapainya tujuan pembelajaran. Pengaruh Diklat, Budaya Kerja dan
Dengan adanya inovasi guru, Kepemimpinan pada Kompetensi Pegawai
pembelajaran akan lebih hidup dan Dinas Perhubungan. Secara parsial Diklat,
bermakna. Kemauan guru untuk mencoba Budaya Kerja dan Kepemimpinan
menemukan, menggali dan mencari berpengaruh signifikan terhadap
berbagai terobosan, pendekatan, metode Kompetensi Pegawai Dinas Perhubungan.
dan strategi pembelajaran merupakan Kepemimpinan memiliki pengaruh
salah satu penunjang akan munculnya dominan terhadap Kompetensi Pegawai
berbagai inovasi-inovasi baru. Dinas Perhubungan Kabupaten Blora
dalam mengambil kebijakan.
Penelitian yang dilakukan oleh mencakup penggunaan konsep dan kaidah
Haryanto (2007) dengan judul ‘Pengaruh yang telah dimiliki, terutama bila sedang
Lingkungan kerja dan Motivasi terhadap menghadapi suatu problem.
Prestasi kinerja pegawai Sekretariat Anas Sudijono (2010:52) menyatakan
Daerah Pemerintah Kabupaten Sidoarjo’. ciri khas belajar kognitif terletak dalam
Hasil penelitian menunjukkan secara belajar memperoleh dan menggunakan
simultan lingkungan kerja dan motivasi bentuk-bentuk representasi yang mewakili
berpengaruh signifikan terhadap prestasi obyek-obyek yang dihadapi, entah obyek
kerja pegawai. Hasil penelitian ini juga itu orang, benda atau kejadian/peristiwa.
menunjukkan motivasi kerja mempunyai Obyek-obyek itu direpresentasikan atau
pengaruh dominan dibanding lingkungan dihadirkan dalam diri seseorang melalui
kerja tanggapan, gagasan, atau lambang, yang
semuanya merupakan sesuatu yang
TINJAUAN TEORETIS bersifat mental.
Kemampuan Benjamin S. Bloom dalam Anas
Kemampuan berasal dari kata Sudijono (2010:60) berpendapat bahwa
mampu yang berarti kuasa melakukan taksonomi tujuan ranah kognitif meliputi
sesuatu, sedangkan kemampuan berarti enam jenjang proses berpikir yaitu
kesanggupan, kecakapan, kekuatan pengetahuan (knowledge), pemahaman
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005:552). (comprehension), penerapan (application),
Kemampuan (ability) berarti kapasitas analisis (analysis), sintesis (synthesis),
seorang individu untuk melakukan evaluasi (evaluation).
beragam tugas dalam suatu pekerjaan Kemampuan seorang pegawai
(Stephen P. Robbins & Timonthy A. Judge, dalam bekerja dapat dilihat dari hasil
2009: 57). kerjanya. Apabila pegawai dapat
Lebih lanjut Stephen P. Robbins & menyelesaikan tugas yang dibebankan
Timonthy A. Judge (2009:61) menyatakan, kepadanya dengan baik, efektif dan efisien
kemampuan keseluruhan seorang individu maka pegawai dikatakan mempunyai
pada dasarnya terdiri atas dua kelompok. kemampuan kerja yang baik. Jadi seorang
Yaitu kemampuan intelektual (intelectual pegawai dapat mencapai hasil kerjanya
ability) merupakan kemampuan yang dengan baik dan memuaskan tergantung
dibutuhkan untuk melakukan berbagai pada kemampuannya, yang berarti dia
aktivitas mental (berpikir, menalar dan menunjukkan potensinya. Menurut
memecahkan masalah); dan kemampuan Robbins (2008), seorang pegawai yang
fisik (physical ability) merupakan sangat mampu, mungkin hanya
kemampuan melakukan tugas-tugas yang membutuhkan usaha sangat sedikit untuk
menuntut stamina, keterampilan, kekuatan mencapai prestasi yang tinggi. Sebaliknya
dan karakteristik serupa. pegawai dengan kemampuan rendah
Perlu proses memperoleh mungkin harus bekerja lebih keras untuk
pengetahuan (termasuk kesadaran, menghasilkan prestasi yang lebih baik. Hal
perasaan, dan sebagainya) atau perlu ini mempertegas bahwa kemampuan
usaha mengenali sesuatu melalui mempunyai pengaruh langsung pada
pengalaman sendiri yang disebut dengan prestasi kerja seseorang.
kognisi. Kemampuan kognitif merupakan Pengalaman kerja adalah lamanya -
penampilan-penampilan yang dapat seseorang bekerja di suatu jabatan atau
diamati sebagai hasil-hasil kegiatan atau pada jenis pekerjaan tertentu. Semakin
proses memperoleh pengetahuan melalui lama seseorang bekerja pada suatu
pengalaman sendiri. Menurut Anas pekerjaan, maupun berbagai jenis
Sudijono (2010:49), ranah kognitif adalah pekerjaan, tenaga kerja tersebut dianggap
ranah yang mencakup kegiatan mental berpengalaman. Hal ini sangat menunjang
(otak). Pengaturan kegiatan kognitif
produktivitas dan prestasi kerja yang itu sendiri. Walaupun beberapa lembaga
bersangkutan. tertentu sebagai pelaksana diklat memiliki
Sejak mulai bekerja setiap pegawai apa yang disebut dengan standar operasi
sudah berinteraksi dengan lingkunganya, pelaksanaan (SOP), tetapi diklat
baik yang bersifat internal maupun dilaksanakan sesuai dengan kebutuhhan
eksternal. Pegawai mulai bekerja sudah dan tujuan dari pelaksanaan diklat.
mendapat pengalaman dan pengalaman Keragaman pelaksanaan diklat
itu tentunya semuanya sama. Pengalaman bukan hanya dari segi materi yang
dan latar belakang keahlian kerjanya pada diberikan karena disesuaikan dengan
waktu sebelumnya akan menentukan kebutuhan dan tujuan pelaksanaan,
kepribadiannya dan memengaruhi pula melainkan juga pada siapa pemberi materi,
perilakunya dalam perusahaan. sistem pengaturan kelas, bahkan waktu
Kemampuan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan
dipengaruhi keahlian atau keterampilan suatu diklat. Berbagai macam unsur yang
yang diperoleh dari pengalaman kerjanya. tercakup dalam pelaksanaan suatu diklat
Disamping umur dan jenis kelamin hasil tentu saja akan sangat memengaruhi
kerja ditentukan oleh pengalaman dengan keadaan para peserta, baik dari segi fisik
pekerjaan yang bersangkutan. maupun psikologis,yang pada akhirnya
Menurut Robbins (2008) kemampuan memengaruhi keberhasilan dari
perseptual adalah kemampuan mengenali pelaksanaan diklat.
kemiripan dan beda visual dengan cepat Menurut Nitisemito dalam Alex
dan tepat. Sedangkan menurut Gibson et al. (2010), pelatihan adalah suatu kegiatan
(2006) kemampuan perseptual dinyatakan dari perusahaan yang bermaksud untuk
sebagai kemampuan berpersepsi, yakni dapat memperbaiki dan mengembangkan
kecepatan menemukan angka-angka, sikap, tingkah laku, keterampilan dan
membuat perbandingan, atau mengenali pengetahuan dari para karyawan yang
tugas-tugas sederhana yang menyangkut sesuai denga keinginan perusahaan yang
persepsi visual. Kemampuan ini bersangkutan. Sedangkan menurut
merupakan salah satu unsur kemampuan Simamora (2006), pelatihan adalah proses
intelektual yang harus dimiliki seorang sistematik pengubahan perilaku para
tenaga kerja yang secara bersama-sama karyawan dalam suatu arah guna
dengan kemampuan fisik menunjang menigkatkan tujuan-tujuan organisasional.
keberhasilan dan kesuksesannya dalam Pendapat dari Gomes dalam Wahyu
suatu pekerjaan. (2009: 197 ), pelatihan adalah setiap usaha
untuk memperbaiki pretasi kerja pada
Diklat suatu pekerjaan tertentu yang sedang
Diklat atau pendidikan dan pelatihan menjadi tanggung jawabnya . Idealnya
adalah kata yang umum yang sering pelatihan harus dirancang untuk
dijumpai dalam dunia pekerjaan. Diklat mewujutkan tujuan- tujuan organisasi
merupakan bentuk usaha untuk yang pada waktu bersamaan juga
meningkatkan kemampuan dalam suatu mewujutkan tujuan-tujuan para pekerja
bidang khusus tertentu dengan berbagai secara perorangan. Pelatihan menurut
tingkatan, dan seringkali juga berfungsi Gary Dessler (2015:263) adalah proses
untuk menyiapkan tenaga-tenaga dengan mengajarkan karyawan baru atau yang ada
spesifikasi tertentu sesuai dengan tujuan sekarang, ketrampilan dasar yang mereka
diadakannya diklat. Dalam pelaksanaanya, butuhkan untuk menjalankan pekerjaan
diklat tidak mempunyai suatu pakem atau mereka. Pendapat yang senada dari John R.
aturan baku tentang bagaimana sistem Schermerhorn Jr dalam Satriana (2013:323),
pelaksanaan yang harus digunakan atau pelatihan merupakan serangkaian aktivitas
berapa lama waktu yang dibutuhkan,tetapi yang memberikan kesempatan untuk
disesuaikan dengan kebutuhan dari diklat mendapatkan dan meningkatkan
ketrampilan yang berkaitan dengan atau pekerjaan individu. Motivasi
pekerjaan. Pendidikan dan pelatihan diartikan sebagai suatu usaha untuk
(diklat) dapat diukur melalui : kesesuaian menimbulakan suatu dorongan pada
pelatihan dengan sasaran, kesesuaian individu atau kelompok agar bertindak
pelatihan dengan kebutuhan, kesesuaian atau melakukan sesuatu (Suharmi,
metode dengan materi, pelaksaan diklat, 2014:157).
model evaluasi diklat. Motivasi juga dapat dinilai sebagai
Menurut Moekijat (2010:55) tujuan suatu daya dorong (driving force) yang
umum dari pelatihan adalah untuk menyebabkan orang dapat berbuat sesuatu
mengembangkan keahlian sehingga untuk mencapai tujuan. Menurut Elina
pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih (2011:148) motivasi merupakan kekuatan
cepat dan lebih efektif; untuk yang ada dalam diri seseorang yang
mengembangkan pengetahuan sehingga memberi daya, memberi arah dan
pekerjaan dapat diselesaikan secara memelihara tingkah laku. Motivasi juga
rasional; untuk mengembangkan sikap, merupakan suatu proses psikologis yang
sehingga menimbulkan kerja sama dengan mencerminkan interaksi antara sikap,
sesama karyawan juga pimpinan. kebutuhan, persepsi dan keputusan yang
Program latihan menurut Handoko terjadi dalam diri seseorang. Dalam
(2015:110) dirancang untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari, motivasi diartikan
prestasi kerja, mengurangi absensi, sebagai keseluruhan proses pemberi
perputaran serta memperbaiki kepuasan dorongan atau rangsangan kepada para
kerja. Ada dua katagori pokok program karyawan sehingga mereka bersedia
latihan manajemen yaitu metode praktis bekerja sama dengan rela tanpa paksa.
seperti teknik on the job training, rotasi Budiono (2008:143) juga menambahkan
jabatan, latihan instruksi pekerjaan, faktor-faktor yang memengaruhi motivasi
magang, penugasan sementara; dan yaitu (1) kebutuhan-kebutuhan pribadi, (2)
metode simulasi seperti metode studi tujuan-tujuan dan persepsi-persepsi orang
kasus, permainan rotasi jabatan, atau kelompok yang bersangkutan, dan (3)
permainan bisnis. dengan cara bagaimana kebutuhan-
Berdasarkan uraian diatas dan kebutuhan serta tujuan-tujuan tersebut
penelitian terdahulu maka bisa disusun akan direalisasi.
hipotesis (H1): Ada pengaruh signifikan Pada dasarnya timbulnya motivasi
diklat dan motivasi guru secara simultan diakibatkan oleh dua faktor yaitu internal
terhadap kemampuan guru di Gugus 06 atau faktor di dalam diri seseorang dan
Kecamatan Bojonegoro; dan H2 : Ada faktor eksternal atau faktor di luar diri
pengaruh signifikan diklat dan motivasi seseorang. Menurut Wahjosumidjo
guru secara parsial kemampuan guru di (2007:174-175) menyatakan motivasi
Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro. sebagai proses yang timbul diakibatkan
oleh faktor di dalam diri seseorang itu
Motivasi sendiri yang disebut instrinsik atau faktor
Motivasi berasal dari kata motif yang di luar yang disebut ekstrinsik. Faktor di
dapat diartikan sebagai kekuatan yang dalam diri seseorang dapat berupa
terdapat dalam diri individu, yang kepribadian, sikap, pengalaman dan
menyebabkan individu tersebut bertindak pendidikan atau berbagai harapan, cita-cita
atau berbuat (Hamzah B Uno, 2011: 3). yang menjangkau ke masa depan.
Motif tidak dapat diamati secara langsung, Sedangkan faktor di luar diri dapat
tetapi dapat diinterpretasikan dalam ditimbulkan oleh berbagai sumber, bisa
tingkah laku tertentu (A.M Sadirman, karena pengaruh pimpinan, kolega dan
2005:154). Motivasi merupakan unsur sebagainya.
penting dalam diri manusia yang berperan Malone membedakan dua bentuk
mewujudkan keberhasilan dalam usaha motivasi yang meliputi motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik (Handoko, kompetensi dasar yang terdiri atas satu
2015:312). Motivasi instrinsik timbul tidak atau beberapa indikator untuk satu kali
memerlukan rangsangan dari luar karena pertemuan atau lebih. Secara definisi
memang telah ada dalam diri individu rencana pelaksanaan pembelajaran
sendiri, yaitu sesuai atau sejalan dengan merupakan keseluruhan proses pemikiran
kebutuhan. Sedangkan motivasi ekstrinsik dan penentuan semua aktivitas yang akan
timbul karena adanya rangsangan dari luar dilakukan pada masa kini dan masa yang
individu. Misalnya dalam bidang tugas akan datang dalam rangka mencapai
yang dilakukan guru terkait dengan tujuan.
minatnya melakukan tugas sebagai guru. Menurut UU No. 19 Tahun 2005
Minat tersebut timbul dari diri seorang tentang Standar Nasional Pendidikan,
guru untuk melakukan tugas karena perencanaan proses pembelajaran meliputi
berhubungan dengan manfaat yang silabus dan rencana pelaksanaan
diperolehnya dari tugas yang pembelajaran yang memuat sekurang-
dilaksanakannya. kurangnya tujuan pemebelajaran, materi
Dari definisi yang dikemukakan oleh pembelajaran, metode pembelajaran,
para ahli tersebut di atas mengenai sumber belajar dan penilaian hasil belajar.
motivasi maka peneliti dapat Beberapa pengertian tentang perencanaan
menyimpulkan pengertian motivasi pembelajaran dalam E Mulyasa (2006)
sebagai suatu dorongan yang berasal dari antara lain: a) Proses mempersiapkan
dalam maupun dari luar diri manusia kegiatan-kegiatan secara sistematis untuk
untuk melakukan suatu tindakan. Dalam mencapai tujuan tertentu, b) Perhitungan
kaitannya dengan pelatihan guru dan penentuan tentang sesuatu yang akan
diharapkan dapat menumbuhkan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan
kegairahan dan semangat kerja mengajar tertentu, c) Proses penyiapan seperangkat
yang tinggi demi tercapainya tujuan pembelajaran untuk dilaksanakan pada
pembelajaran. Menurut Sudjana (2011:162) waktu yang akan datang, yang diarahkan
secara garis besar, dalam kehidupan untuk mencapai sasaran kompetensi, d)
manusia motivasi mempunyai tiga fungsi, Proses pengambilan keputusan atau
yaitu : mendorong manusia untuk berbuat sejumlah alternatif (pilihan) mengenai
sesuatu, berfungsi untuk menentukan arah sasaran dan cara-cara yang akan
perbuatan, berfungsi menyeleksi dilaksanakan dimasa yang akan datang
perbuatan. guna mencapai tujuan yang dikehendaki
Berdasar uraian diatas dan serta pemantauan dan penilaian atas hasil
penelitian terdahulu maka bisa disusun pelaksanaannya, yang dilakukan secara
hipotesis (H3): Diantara diklat dan motivasi sistematis dan berkesinambungan.
guru yang berpengaruh dominan terhadap Dalam menentukan kompetensi
kemampuan guru di Gugus 06 Kecamatan yang harus dikuasai oleh siswa, tidak
Bojonegoro adalah motivasi guru. hanya didasarkan pada kemauan guru
atau kepala sekolah, tetapi juga harus
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memerhatikan berbagai kebutuhan. Itulah
(RPP) sebabnya, sebelum menentukan/memilih
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran arah yang harus dituju, maka pengambil
(RPP) adalah rencana yang kebijakan tentang rencana pembelajaran
menggambarkan prosedur dan harus memiliki berbagai informasi dalam
pengorganisasian pembelajaran untuk menentukan/memilih kompetensi yang
mencapai satu kompetensi dasar yang akan dihasilkan dari proses pembelajaran
ditetapkan. Dalam standar isi yang telah yang akan dilakukan. Pencarian informasi
ditetapkan kemudian dijabarkan dalam dapat dilakukan melalui berbagai proses
silabus. Ruang lingkup rencana pengukuran dan penilaian baik pada faktor
pembelajaran paling luas mencakup satu internal dan faktor eksternal (kebutuhan
dan harapan stakeholder sekolah). menyenangkan, menantang, memotivasi
Perencanaan pembelajaran peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
diarahkan pada pencapaian kompetensi serta memberikan ruang yang cukup bagi
siswa yang telah direncanakan. Dalam prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sesuai dengan bakat, minat, dan
kompetensi merupakan seperangkat perkembangan fisik serta psikologis
tindakan cerdas penuh tanggung jawab peserta didik. RPP disusun untuk setiap
yang harus dimiliki seseorang sebagai KD yang dapat dilaksanakan dalam satu
syarat untuk dianggap mampu kali pertemuan atau lebih. Guru
melaksanakan tugas-tugas pendidik merancang penggalan RPP untuk setiap
ataupun mengajar. pertemuan yang disesuaikan dengan
Kurikulum yang dikembangkan penjadwalan di satuan pendidikan.
harus perpedoman pada model
pengembangan yang berbasis kompetensi. METODE PENELITIAN
Artinya kurikulum harus merujuk pada Penelitian ini bertujuan untuk
kompetensi yang akan dihasilkan. menguji pengaruh diklat dan motivasi
Kompetensi merupakan kemampuan guru terhadap kemampuan guru di Gugus
menyeluruh yang meliputi keilmuan, 06 Kecamatan Bojonegoro. Sesuai dengan
keterampilan dan sikap dari suatu jenis perumusan masalah dan tujuan penelitian
unjuk kerja sebagai suatu hasil belajar. yang hendak dicapai, maka penelitian ini
Ciri-ciri kompetensi sama dengan menggunakan jenis penelitian explanatory
yang dikemukakan UNESCO dalam 4 pilar research atau penelitian pengujian
pendidikan yang meliputi: a) Learning to hipotesis. Explanatory research adalah suatu
know, b) Learning to do, c) Learning to be, dan jenis penelitian yang menyoroti pengaruh
d) Learning to live together. Learning to know antara, variabel-variabel penelitian dan
merupakan perwujudan dari penguasaan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
konsep atau pengetahuan atau kognitif, Melalui uji hipotesis yang dilakukan
learning to do merupakan perwujudan dari diharapkan dapat menjelaskan hubungan
penguasaan keterampilan atau dan pengaruh antara variabel independen
psikomotor, leraning to be merupakan dan variabel dependen yang ada dalam
perwujudan dari sikap atau afektif dari hipotesis (Moch. Nazir, 2011).
suatu pekerjaan, sedangkan learning to live Populasi dalam penelitian ini adalah
together merupakan perwujudan dari semua guru Gugus 06 Kecamatan
kecakapan hidup (life skill) yang sebagian Bojonegoro yaitu sebanyak 36 orang.
besar dapat dikategorikan sebagai suatu Populasi adalah wilayah generalisasi yang
sikap atau afektif. terdiri atas obyek ataupun subyek yang
Perencanaan proses pembelajaran mempunyai kualitas dan karakteristik
meliputi silabus dan RPP yang memuat tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
identitas mata pelajaran, Standar untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), kesimpulannya (Sugiyono, 2011).
indikator pencapaian kompetensi, tujuan Sampel adalah sebagai bagian dari
pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, populasi, sebagai contoh yang diambil
metode pembelajaran, kegiatan dengan menggunakan cara-cara tertentu
pembelajaran, penilaian hasil belajar dan (Sugiyono, 2011). Sedangkan Arikunto
sumber belajar. RPP dijabarkan dari silabus (2009:117) mendefinisikan sampel adalah
untuk mengarahkan kegiatan belajar sebagian atau wakil dari populasi.
peserta didik dalam upaya mencapai KD. Mengingat populasi dalam penelitian ini
Setiap guru pada satuan pendidikan tidak terlalu banyak, maka teknik sampling
berkewajiban menyusun RPP secara yang digunakan adalah sensus sampling.
lengkap dan sistematis agar pembelajaran Jumlah sampel dalam penelitian ini
berlangsung secara interaktif, inspiratif, berjumlah 35 guru.
(Sarjana) sebanyak 32 orang atau sebesar
Teknik Analisis Data 91.4% responden.
Teknik analisis data yakni dengan Karakteristik responden berdasarkan
menggunakan teknik uji statistik melalui jenis kelamin diketahui sebanyak 4 orang
alat bantu program SPSS. Dengan teknik atau sebesar 11.4% merupakan guru laki-
analisis demikian ini, maka pembuktian laki dan guru wanita sebanyak 31 orang
hipotesis dapat dilakukan. atau sebesar 88.6% responden.
Selanjutnya untuk mengetahui Karakteristik responden berdasarkan masa
pengaruh variabel diklat dan motivasi kerja tidak ada responden yang
digunakan analisis dengan rumus sebagai mempunyai masa kerja dibawah 5 tahun.
berikut : Sebanyak 5 orang atau sebesar 14.3%
Y = a + b1X1 + b2X2 + e merupakan responden yang mempunyai
Dimana : masa kerja 5 < - ≤ 10. Sebanyak 12 orang
Y = Kemampuan Guru atau sebesar 34.3% merupakan responden
X1 = Diklat yang mempunyai masa kerja 10 < - ≤ 15.
X2 = Motivasi Guru Sebanyak 13 orang atau sebesar 37.1%
a = konstanta merupakan responden yang mempunyai
b1, b2 = Parameter yang dicari masa kerja 15 < - ≤ 20 serta sebanyak 5
e = standar error orang atau sebesar 14.3% yang mempunyai
masa kerja > 20 tahun.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian tentang analisis faktor- Analisis Hasil Penelitian
faktor yang memengaruhi kemampuan Untuk menguji hipotesis yang telah
guru dalam menyusun RPP Inovatif diajukan pada penelitian ini digunakan
dilakukan di Sekolah Dasar Gugus 06 analisis statistik inferensial. Hasil analisis
Kecamatan Bojonegoro. Sekolah ini terletak data dengan menggunakan SPSS (Statistical
di Jalan Untung Suropati Kabupaten Program for Social Science) diperoleh data
Bojonegoro. Visi Sekolah Dasar Gugus 06 pada tabel 1.
Kecamatan Bojonegoro adalah Tabel 1
Hasil Analisis Regresi
mewujudkan sekolah berkualitas, relevan,
Standardize
kompeten, dan dinamis sesuai Unstandardized d
perkembangan masa depan. Model Coefficients Coefficients t Sig.
Jumlah responden yang diteliti pada B Std. Error Beta
penelitian ini adalah sebanyak 35 1 (Constant) 1.265 .703 1.801 .081
responden yang merupakan guru di Gugus Diklat .119 .172 .096 .689 .496
06 Kecamatan Bojonegoro dan masing- Motivasi .618 .135 .635 4.572 .000
masing responden akan dicatat Sumber : Hasil Penelitian
karakteristiknya berdasarkan jenis
kelamin, pendidikan, tingkat pendidikan, Dari hasil analisis data diketahui
pengalaman kerja, golongan dan status persamaan regresi untuk hasil penelitian
kepegawaian. Karakteristik responden ini:
berdasarkan kepangkatan/golongan Y = 1.265 + 0.119X1 + 0.618X2
diketahui golongan IV sebanyak 10 orang Persamaan diatas menjelaskan
atau 28.6% responden. Sedangkan bahwa kemampuan guru dipengaruhi oleh
responden yang merupakan golongan III diklat dan motivasi guru dan dapat
sebanyak 25 orang atau 71.4% responden. dijabarkan sebagai berikut :
Karakteristik responden berdasarkan Konstanta =1.265 artinya apabila
tingkat pendidikan sebanyak 3 orang atau tidak ada variabel diklat dan motivasi
sebesar 8.6% yang berpendidikan S2 guru, maka tingkat kemampuan guru
(Magister) dan yang berpendidikan S1 adalah sebesar 1.265 satuan. Koefisien
diklat sebesar 0.119 artinya apabila diklat
naik satu satuan, maka kemampuan guru Pengujian hipotesis kedua yang
Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro akan menyatakan secara parsial diklat dan
meningkat sebesar 0.119 satuan. Dan motivasi guru mempunyai pengaruh
koefisien motivasi guru sebesar 0.618 signifikan terhadap kemampuan guru
artinya apabila motivasi guru naik satu Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro
satuan, maka kemampuan guru Gugus 06 digunakan analisis dengan uji t.
Kecamatan Bojonegoro akan mampu naik Berdasarkan hasil analisis data pada tabel
sebesar 0.618 satuan. 2 diperoleh bahwa nilai t pada masing-
Selanjutnya untuk menguji masing diklat dan motivasi guru :
hipotesis diklat dan motivasi guru • Nilai t hitung diklat adalah sebesar
mempunyai pengaruh signifikan terhadap 0.689 dengan signifikansi sebesar
kemampuan guru Gugus 06 Kecamatan 0.496 (lebih besar dari 0,05) artinya
Bojonegoro digunakan analisis uji F bahwa secara parsial diklat
(Anova) sebagaimana dapat dilihat pada mempunyai pengaruh tidak
tabel 2. signifikan terhadap kemampuan
Tabel 2 guru.
Hasil analisis uji F (Anova)
• Nilai t hitung kemampuan guru
Sum of Mean adalah sebesar 4.572 dengan
Model Squares df Square F Sig. signifikansi sebesar 0.000 (lebih
1 Regression 1.643 2 .821 13.331 .000 a kecil dari 0,05) artinya bahwa
Residual 1.972 32 .062 secara parsial kemampuan guru
Total 3.615 34
mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kemampuan guru.
Sumber : Hasil Analisis Data
Berdasarkan hasil analisis data
Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa, diklat mempunyai
dengan menggunakan uji F diperoleh pengaruh yang tidak signifikan terhadap
nilai F hitung sebesar 13.331 dengan kemampuan guru Gugus 06 Kecamatan
tingkat signifikansi sebesar 0.000 (lebih Bojonegoro. Akan tetapi motivasi guru
kecil dari 0,05) yang berarti bahwa secara mempunyai pengaruh yang signifikan
bersama-sama diklat dan motivasi guru terhadap kemampuan guru Gugus 06
mempunyai pengaruh signifikan Kecamatan Bojonegoro. Dengan demikian
terhadap kemampuan guru Gugus 06 dapat dikatakan diklat dan motivasi guru
Kecamatan Bojonegoro. Dengan secara parsial tidak mempunyai pengaruh
demikian dapat dikatakan secara signifikan terhadap kemampuan guru
bersama-sama diklat dan motivasi guru Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro.
mempunyai pengaruh signifkan Berdasarkan hasil analisis dengan
terhadap kemampuan guru Gugus 06 uji t diperoleh nilai t untuk motivasi guru
Kecamatan Bojonegoro. lebih besar dibandingkan nilai t hitung
Selanjutnya untuk mengetahui untuk diklat. Oleh karena itu motivasi guru
tingkat besarnya pengaruh diklat dan mempunyai pengaruh dominan terhadap
motivasi terhadap kemampuan guru kemampuan guru Gugus 06 Kecamatan
digunakan analisis koefisien determinasi. Bojonegoro. Dengan diklat tidak
Hasil analisis menunjukkan nilai berpangaruh signifikan terhadap
koefisien determinasi sebesar R2 =0.455 kemampuan guru Gugus 06 Kecamatan
yang berarti 45.5% kemampuan guru Bojonegoro.
dapat dijelaskan oleh diklat dan motivasi
Pembahasan
guru yang terdiri dari diklat dan motivasi
Dari hasil pengujian deskriptif
guru. Sedangkan sisanya sebesar 54.5%
statistik rata-rata variabel diklat memiliki
dipengaruhi oleh variabel lain diluar
nilai mean sebesar 3.9829 dengan nilai 3.9
diklat dan motivasi guru.
kondisi baik, variabel motivasi guru
memiliki nilai mean sebesar 3.7771 dengan Secara parsial motivasi guru juga
nilai 3.7 kondisi baik, adapun juga variabel berpengaruh signifikan terhadap
kemampuan guru memiliki nilai mean kemampuan guru. Ditunjukkan dengan
sebesar 4.0717 dengan nilai 4.0 kondisi nilai t sebesar 4.572 dengan signifikansi
baik. Hasil pengujian deskriptif statistik sebesar 0.000. Karena nilai signifikansinya
dapat kesimpulan diklat, motivasi guru lebih kecil dari 0.05 maka motivasi guru ini
dan kemampuan guru sudah dalam berpengaruh signifikan terhadap
kondisi baik. kemampuan guru, sehingga perubahan
Berdasarkan hasil analisis data dapat pada motivasi guru akan mempengaruhi
dijelaskan secara simultan diklat dan peningkatan atau penurunan kemampuan
motivasi guru berpengaruh signifikan guru. Pada motivasi guru sudah
terhadap kemampuan guru Gugus 06 mendengarkan saran atau keluhan
Kecamatan Bojonegoro. Hal tersebut pegawai, memberikan masukan pada
ditunjukkan nilai signifikansi yang kurang pegawai berkaitan tugas kesehariannya
dari 0,05. Dengan demikian maka apabila akan tetapi masih mengambil keputusan
secara simultan ada perubahan pada diklat dan bertanggung jawab sendiri pada
dan motivasi guru maka akan berpengaruh keputusan-keputusan yang diambil.
pada perubahan pencapaian kemampuan Dari pembahasan diatas maka secara
guru Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro. parsial berpengaruh tidak signifikan
Apalagi bila dilihat dari nilai R Square terhadap kemampuan guru. Akan tetapi
sebesar 0.455 yang berarti sebesar 45.5% motivasi guru berpengaruh signifikan
kemampuan guru dipengaruhi oleh diklat terhadap kemampuan guru. Dilihat dari
dan motivasi guru. Sedangkan sisanya perbandingan nilai t maka nilai yang
yaitu 54.5% dipengaruhi oleh varibel lain paling kecil adalah motivasi guru dengan
diluar diklat dan motivasi guru. nilai t sebesar 4.572 dan nilai signifikansi
Dengan data seperti diatas maka 0.000. Dengan demikian bahwa diantara
perlu dicari lebih dalam diklat dan diklat dan motivasi guru dalam penelitian
motivasi guru mana diantara yang ini yang mempunyai pengaruh paling
mempunyai pengaruh signifikan agar dominan terhadap kemampuan guru
penerapan diklat dan motivasi guru Gugus adalah motivasi guru.
06 Kecamatan Bojonegoro dalam mencapai
kemampuan guru. Oleh karena itu dalam SIMPULAN
penelitian ini dilakukan pula uji koefisien Kondisi diklat, motivasi guru dan
dengan melihat pengaruh simultan antara kemampuan guru di Gugus 06 Kecamatan
diklat dan motivasi terhadap kemampuan Bojonegoro diketahui dalam kondisi baik.
guru Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro. Diklat dan Motivasi guru secara simultan
Berdasarkan hasil analisis data diklat berpengaruh signifikan terhadap
tidak melibatkan guru dalam memecahkan kemampuan guru Gugus 06 Kecamatan
masalah serta mengambil keputusan Bojonegoro. Koefisien determinasi sebesar
sendiri, secara parsial mempunyai 0.455 menunjukkan bahwa kemampuan
pengaruh yang tidak signifikan terhadap guru Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro
kemampuan guru. Hal ini ditunjukkan sebesar 45.5%, disebabkan oleh diklat dan
dengan nilai t sebesar 0.689 dengan tingkat motivasi guru dan sisanya sebesar 54.5%
signifikansi 0.496. Karena nilai signifikansi disebabkan oleh variabel lainnya yang
lebih besar dari 0.05 maka diklat secara tidak diteliti. Diklat dan motivasi guru
parsial mempunyai pengaruh yang tidak secara parsial berpengaruh tidak signifikan
signifikan terhadap kemampuan guru. terhadap kemampuan guru Gugus 06
Yang berarti perubahan pada diklat ini Kecamatan Bojonegoro. Diantara diklat
tidak berpengaruh pada peningkatan atau dan motivasi guru yang mempunyai
penurunan kemampuan guru. pengaruh dominan terhadap kemampuan
guru Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro tentang Standar Proses.
adalah motivasi guru. Depdiknas. Jakarta.
Diklat dan motivasi guru Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah
berpengaruh terhadap peningkatan Republik Indonesia d Nomor 14
kemampuan guru Gugus 06 Kecamatan Tahun 2005 Tentang Guru dan
Bojonegoro, dengan koefisien determinasi Dosen. Ciputat Perss. Jakarta.
sebesar 45.5%, dengan nilai tersebut perlu Dessler, Gary. 2015. Manajemen Sumber
dicari variabel lain diluar penelitian ini Daya Manusia. Salemba Empat.
yang dapat mempengaruhi peningkatan Jakarta.
kemampuan guru karena ada 54.5% Gagne, E.D. 2006. The Cognitive Psychology
pengaruh dari luar variabel penelitian ini of School Learning. Little, Brown
yang dapat mempengaruhi peningkatan and Company. Boston. Toronto.
kemampuan guru Gugus 06 Kecamatan Gibson, James L, et al. 2006. Organizations
Bojonegoro. (Behavior, Structure, Processes).
Kemampuan guru Gugus 06 Twelfth Edition. McGrow Hill.
Kecamatan Bojonegoro dapat dipengaruhi Hamzah B. Uno. 2011. Teori Motivasi &
oleh motivasi guru maka inilah yang perlu Pengukurannya: Analisis di Bidang
diperhatikan untuk ditingkatkan Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta.
implementasinya, apalagi model motivasi Hariandja, Efendi. 2009. Prestasi Kerja
guru perlu diefektifkan implementasinya Dalam Organisasi. Rineka Cipta.
dengan menjalankan indikator-indikator Jakarta.
dalam motivasi ini karena motivasi guru Hasan, Alwi. 2005. Kamus Besar Bahasa
yang mempunyai pengaruh dominan Indonesia. Edisi Ketiga. Balai
terhadap peningkatan kemampuan guru Pustaka. Jakarta.
Gugus 06 Kecamatan Bojonegoro. Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bumi
DAFTAR PUSTAKA Aksara. Jakarta.
A.M. Sardiman. 2005. Interaksi dan Motivasi Khaerudin, dkk. 2007. Kurikulum Tingkat
Belajar Mengajar. PT RajaGrafindo Satuan Pendidikan (KTSP):
Persada. Jakarta. Konsepdan Implementasinya di
Alex S. Nitisemito. 2010. Manajemen Madrasah. MDC Jawa Tengah
Personalia. Ghalia Indonesia. dengan Pilar Media. Semarang.
Jakarta Manullang. M. Marihot. 2008. Manajemen
Anas Sudijono. 2010. Pengantar Statistik Personalia. Gajah Mada University
Pendidikan. Rajawali Press. Press. Yogyakarta.
Jakarta. Moekijat. 2010. Manajemen Sumber Daya
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Manusia. Mandar Maju. Bandung.
Penelitian suatu Pendekatan Moh Nazir. 2011. Metode Penelitian.
Praktik. Rineka Cipta. Jakarta. Cetakan 6. Penerbit Ghalia
Budiono, Pristyadi. 2008. Pengaruh Indonesia. Bogor.
Motivasi, Disiplin dan Kepuasan Mulyasa E. 2006. Kurikulum Yang
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Disempurnakan. Bandung: PT
di Dinas Pendapatan Kabupaten Remaja Rosdakarya
Gresik. Jurnal BETA.Vol. 6 No. 2. Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Professional
Maret 2008, 180–197. Menciptakan Pembelajaran Kreatif
Cherrington, L. 2006.The Ethics of Works. Dan Menyenangkan. Remaja Rosda
McGraw-Hill Book Company. New Karya. Bandung.
York. Nana Sudjana. 2011. Penilaian Hasil
Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Belajar Mengajar. Bandung : PT
Peraturan Menteri Pendidikan Remaja Rosdakarya
Nasional Nomor 41 tahun 2007
Ngalim Purwanto. 2012. Prinsip-Prinsip dan Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber
TeknikEvaluasi Pengajaran. Daya Manusia. Edisi 2. STIE YKPN.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Yogyakarta
Ni Ketut Sariyathi. 2007. Prestasi Kerja Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang
Karyawan. Buletin Studi Ekonomi. Mempengaruhinya. Penerbit
Vol.12, No. 1. Rineka Cipta. Jakarta.
Permenpan 16 pasal 1. 2009. Peraturan Soekidjo Notoatmodjo. 2013. Pengembangan
Menteri Negara Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Rineka
Aparatur Negara dan Reformasi Cipta. Jakarta.
Birokrasi No.16 Pasal 1 Ayat 3 & 4 Soeprihanto. 2006. Manajemen Personalia.
Th 2009. www.permenpan.com. Aksara. Bandung.
Diakses 1 November 2013. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Pidarta, Made. 2009. Supervisi Pendidikan Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kontekstual. Rineka Cipta. Jakarta. Kualitatif, dan R&D). Alfabeta.
Robbins, S., Timothy A. J. 2008. Perilaku Bandung.
Organisasi, Organizational Suharmi. 2014. Kinerja Guru Sekolah Dasar
Behaviour. Buku Terjemahan. (Ditinjau Dari Lingkungan Kerja,
Gramedia. Jakarta. Motivasi dan Kompetisi Guru).
Robbins, Stephen P. dan Judge, Timothy A. Kresna Bina Insan Prima.
2009. Organizational Behavior. 13th Surabaya.
Edition. Pearson Education, Inc., T. Hani Handoko . 2015. Manajemen Edisi 2.
Upper Saddle River. New Jersey. BPFE. Yogyakarta.
Sastriana, D. & Fuad. 2013. Pengaruh Undang-Undang RI No. 19 Tahun 2005
Corporate Governance Dan Firm tentang Standar Nasional
Size Terhadap Perusahaan Yang Pendidikan. Sinar Grafika.
Mengalami Kesulitan Keuangan Jakarta.
(Financial Distress). Diponegoro Wahjosumidjo. 2007. Kepemimpinan Kepala
Journal of Accounting. Universitas Sekolah, Tinjauan Teoritik dan
Diponegoro. Semarang. Permsasalahannya. PT. Raja
Satriana, Ade. 2013. Meningkatkan Grafindo Persada. Jakarta.
Kemampuan Mengenal Lambang Wahyu S. 2009. Pendidikan dan Pelatihan
Bilangan 1 sampai 5 melalui Profesi Guru (PLPG) Kuota 2009 :
Media Flash Card bagi Siswa Modul 7 Bahasa Indonesia SD’.
Tunagrahita Sedang. E-JUPEKhu, Dalam Suryanti (peny.) Pendidikan
Vol. 1, No. 2. dan Pelatihan Profesi Guru (PLPG)
Kuota 2009 : Modul Guru Sekolah
Dasar. Universitas Negeri
Surabaya. Surabaya.

You might also like