Professional Documents
Culture Documents
1. PENDAHULUAN
Terdapat dua tipe achalasia, yakni tipe klasikal, dan “vigerous variant “ . Pada
esofagus terjadi gerakan yang simultan kontraksi non pulsatif yang dibedakan atas tinggi
rendahnya amplitude kontraksi dari kedua tipe akhalasia tersebut, dimana tipe klasikal
dengan kontaksi pada amplitude rendah sedangkan “vigerous variant” kontraksi pada
amplitude tinggi.4
adalah kegagalan dari kordinasi relaksasi segmen inferior esophagus. 3 Penyakit ini
Gejala yang menonjol pada akhalasia antara lain disfagia, regurgitasi, rasa yang
3. ETIOLOGI / PREDISPOSISI
4
Etiologi dari akhalasia ini masih belum jelas. Penyebab yang mendasari
terjadinya akhalasia adalah kegagalan dari kordinasi relaksasi segmen inferior esophagus.
Ditambah lagi dengan terjadinya inefektif peristaltic dari segmen esofagus yang mengalami
dilatasi.3
4. KEKERAPAN
perempuan adalah sama. Terdapat satu atau dua penderita per 200.000 pertahun. Onset
biasanya terjadi pada usia tiga sampai lima decade. Walaupun angka kejadian lebih dari 5%
terdapat gejala pada usia sebelum mencapai dewasa. Rata-rata pasien menunjukkan awal
mula timbulnya tanda-tanda lebih kurang dua tahun sebelum akhirnya muncul gejala.4
5. PATOFISIOLOGI
relaksasi dari segmen bawah esofagus.1 Adanya gangguan neuromuscular yang bersifat
degeneratif dengan tidak terdapatnya inhibitor ganglion sel pada pleksus Aeurbach’s yang
Problem patologi yang paling utama pada akhalasia adalah terjadinya obstruksi
yang menyebabkan non relaksasi segmen bawah esofagus dan hipertrofi serat otot polos
dilapisan sirkuler luar esofagus. Sepanjang perjalanan penyakit kontraksi menjadi tidak
sinkron dan non peristaltic. Pada tingkatan yang lebih lanjut otot menjadi fibrotic dan atrofi.
Hal ini menyebabkan semakin kronisnya hambatan retensi makanan. Akibatnya adalah
retensi esofagus, yang ditandai pada pemeriksaan endoskopi adanya mukosa hiperemis,
Terdapat dua tipe akhalasia yaitu tipe klasik, dimana esofagus menunjukkan
kontraksi yang simultan,non pulsatif dengan amplitude yang rendah. Tipe kedua disebut
“vigerous variant” dimana terjadi kontraksi yang simultan dengan amplitude tinggi,
berulang dan dalam durasi yang lama. Hal ini menandakan keadaan yang dini atau fase
kompensasi akhalasia.4
dengan air atau minuman lain guna menyempurnakan proses menelan. Gejala dan tanda
Disfagia
7. DIAGNOSIS
a. Gejala klinis.
b. Radiologis.
Pada foto thoraks terdapat gambaran normal pada fase awal tetapi para aortic tubuler
dengan mediastinum melebar, dan terdapat air fluid level pada fase lanjut. Pada tipe
Pada foto barium terdapat dilatasi esofagus seperti gambaran paruh burung atau ekor
tikus.
c. Endoskopi.
Ditemukan adanya dilatasi esofagus dan sfingter bawah esofagus yang menutup yang
d. Manometri
Tidak terdapatnya gerakan peristaltic yang nyata, tetapi terdapat tekanan intraesofagial
yangb dapat dicatat secara simultan sebagai sensor yang berbeda. Sfingter esofagus
bagian bawah menunjukkan peningkatan nada istirahat tetapi yang lebih penting adalah