Professional Documents
Culture Documents
MODUL 10
DISTRIBUSI t (Student)
Distribusi/Sebaran t
Jarang sekali kita beruntung mengetahui ragam populasi induk (asal) tempat kita menarik
contoh. Untuk contoh berukuran n≥30, nilai dugaan yang baik bagi σ 2 diberikan
oleh s2. Dengan demikian apa yang terjadi dengan sebaran nilai-nilai z dalam Dalil Limit
σ2
2
Pusat bila kita mengganti dengan s ?. Asalkan s2 merupakan nilai dugaan yang
baik bagi σ2 dan tidak terlalu bervariasi dari contoh satu ke contoh lainnya, dan inilah
contoh satu kecontoh lainnya, dan sebaran nilai-nilai ( χ−μ )/( s/ √ n ) tidak lagi
normal baku. Bila demikian halnya, kita sesungguhnya berhadapan dengan sebaran atau
statistik yang disebut T, yan nilai-nilainya adalah:
x−μ
t=
s / √n
Pada tahun 1908, W.S.Gosset mempublikasikan sebuah makalah yang memuat
keberhasilannya menurunkan sebaran peluang bagi T. Pada waktu itu, Gosset bekerja pada
sebuah pabrik bir milik orang Irlandia yang tidak mengizinkan publikasi hasil-hasil
penelitian para stafnya.Untuk mengatasi hal ini , ia mempublikasikan karyanya itu di
bawah nama samaran “ Student”. Sejak itu sebaran bagi T disebut sebaran t-Student, atau
ringkasnya sebaran t.
1
Modul statistik
2
Modul statistik
v =∞
v =5
v =2
-3 -2 -1 0 1 2 3
GAMBAR 8.6
Kurva sebaran t untuk v = 2,5, dan ∞
Peluang bahwa suatu contoh acak menhasilkan nilai t yang jatuh diantara dua nilai tertentu
sama dengan luas daerh dibawah kurva sebaran t diantara dua ordinat-ordinat kedua nilai
tertentu itu. Adalah tidak mungkin bila kita berusaha untuk menyusun tabel yang terpisah
untuk setiap kemungkinan pasangan dua nilai itu untuk semua n < 30. Tabel A.5
mencantumkan hanya nilai-nilai t yang di atasnya terdapat daerah seluas α , untuk
α sama dengan 0.1, 0.05, 0.025, 0.01, atau 0.005. Tabel ini disusun agak sedikit
berbeda dari tabel luas daerah kurva normal dalam hal bahwa luas-luas itu sekarang
merupakan judul-judul kolom, sedangkan nilai-nilai t sekarang menjadi isi tabel. Kolom
paling kiri adalah untuk derajat bebas. Lazimnya digunakan lambang t α bagi nilai t
yang di sebelah kanannya terdapat daerah seluas α . Dengan demikian nilai t dengan
sepuluh derajat bebas yang disebelah kanannya terdapat daerah seluas 0,025 adalah t α =
2,228. Karena sebaran t setangkup di sekitar nilai tengah nol, maka nilai
t1−α = −t α ;
jadi, nilai t yang disebelah kanannya terdapat daerah seluas 1- α yang berarti pula
disebelah kirinya terdapat daerah seluas α sama dengan negatif nilai t yang
memberikan daerah seluas α di ekor kanan sebarannya ( lihat Gambar 8.7 ). Untuk
sebaran t dengan 10 derajat bebas, kita mempunyai t0,975= -t0,025 = -2.228. Ini berarti bahwa
nilai t yang berasal dari suatu contoh acak berukuran 11, yang diambil dari sebuah sebaran
normal, akan jatuh antara –2.228 dan 2.228 dengan peluang sebesar 0.95.
3
Modul statistik
α α
t1−α =−t α tα t
0
Teladan 4. Tentukan
P(−t 0 . 025 <T <t 0 . 05 )
Jawab. Karena t0.05 memberikan luas daerah sebesar 0.05 disebelah kanannya, dan –t0.025
memberikan luas derah sebesar 0.025 di sebelah kirinya, maka luas daerah antara –t0.05 dan
t0.05 sama dengan:
1 - 0.05 - 0.025 = 0.925
Dengan demikian
P(−t 0 .025 <T <t 0 . 05 )=0 . 925
Teladan 5. Tentukan nilai k sedemikian sehingga P (k<T<-1.761 )= 0.045, bagi suatu
contoh acak berukuran 15 yang diambil dari suatu populasi normal.
Jawab. Dari tabel A.5 kita peroleh bahwa nilai t0.05 untuk v =14 adalah 1.761. Oleh sebab
itu, -t0.05 = -1.761. Karena k dalam pernyataan peluang di atas terletak disebelah kiri –t0.05=
-1.761, misalkan k = - tα . Dengan demikian dari gambar 8.8 kita peroleh :
0.045 = 0.05 - α
atau
α = 0.005
4
Modul statistik
5
Modul statistik
akan memilih kesimpulan yang terakhir ini, dan menyimpulkan bahwa nilai μ yang di
asumsikan itu salah. Bahkan, nilai t yang jatuh di bawah –t0.01 atau di atas t0.01 akan
memberikan bukti yang lebih kuat lagi bahwa nilai μ yang diasumsikan itu harus
ditolak. Prosedur pengujian pernyataan mengenai nilai parameter μ , maupun parameter
lainnya, akan dibicarakan dalam Bab 10.
0.045
k -t0.05 0 t
GAMBAR 8.8
Nilai t bagi Teladan 5
Teladan 6. Sebuah Produsen bohlam menyatakan bahwa bohlam produksinya mencapai
umur rata-rata 500 jam. Untuk menjaga nilai rata-rata ini, ia menuji35 bohlam setiap
bohlam. Bila nilai t yang diperolehnya jatuh antara – t0.05 dan t0.05 ia puas. Kesimpulan apa
yang ditariknya bila ia memperoleh contoh dengan nilai tengah x =518 jam dan simpangan
baku s = 40 jam Asumsikan bahwa umur bohlam itu menyebar normal.
6
Modul statistik
Jawab : Dari Tabel A.5, kita mendapatkan bahwa t0.05= 1.711 untuk 24 derajat bebas.
Dengan demikan, produsen itu puas bila contoh 25 bohlam itu menghasilkan nilai t antara
–1.711 dan 1.711. Bila μ = 500, maka :
518−500
=2 .25
t= 40 / √25
suatu nilai yang jatuh diatas 1.711. Peluang mendapatkan nilai t, untuk μ =24, yang
sama atau lebih besar dari 2.25 kurang lebih adalah 0.02. Bila μ > 500, maka nilai t
yang diperoleh tersebut akan lebih wajar. Dengan demikian, dalam kasus ini, produsen itu
akan menyimpulkan bahwa bohlam produksinya ternyata lebih baik dari yang
disangkanya.
1. PT Tika Alam Semesta merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
bidang transportasi. Perusahaan memperkirakan setiap bus dapat melakukan 8 rit.
Hasil survei di Jakarta yang sering macet terhadap 16 bus ternyata rata-rata ada 6
rit dengan standar deviasi 2 rit. Dengan taraf nyata 5%, apakah keinginan
perusahaan masih terpenuhi?
Jawab:
a. Hipotesa.
H0 : = 8
H1 : 8
a. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,131 uji dua arah. Ho
diterima untuk t berada pada –2,131<t<2,131, dan menolak Ho apabila t < –
2,131 atau t> 2,131. Mengambil keputusan, karena nilai uji t –4,0 < dari nilai
kritis t yaitu –2,131, maka Ho ditolak dan H1 diterima.
7
Modul statistik
rata agen mengunjungi perguruan tinggi adalah 44 kali dengan standar deviasi 3.
Dengan taraf nyata 5%, apakah kewajiban dari setiap agen masih terpenuhi?
Jawab:
a. Hipotesa.
H0 : = 40
H1 : 40
d. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,131 uji dua arah. Ho
diterima untuk t berada pada –2,131<t<2,131, dan menolak Ho apabila t< –
2,131 atau t> 2,131, karena nilai uji t 5,3 > dari nilai kritis t yaitu 2,131, maka
Ho ditolak dan H1 diterima.
a. Perumusan Hipotesa:
H0 : 1 – 2 = 0
H1 : 1 – 2 0
b. Menentukan taraf nyata yaitu 1%. Nilai t-student dengan taraf nyata 1% (0,01)
uji satu arah dan df=(n1 + n2) – 2 = (12 + 9) –2 = 19 adalah 2,861.
S2p = (n1 – 1) (s12) + (n2 – 1) (s22) = (12 – 1) (1,252) + (9– 1) (1,782) = 2,24
(n1 + n2) – 2 (12 + 9) – 2
8
Modul statistik
d. Menentukan keputusan. Nilai t-hitung –3,03 < –2,861 maka Ho ditolak dan H 1
diterima. Dengan demikian maka rata-rata pendapatan orang tua kedua lokasi
tidak sama.
4. Salah satu indikator bank yang sehat adalah nilai NPL (non-performing loan) yang
rendah. Hal ini menunjukkan adanya kehati-hatian dalam memberikan kredit di
bank. Ada asumsi bahwa bank-bank BUMN mempunyai NPL lebih tinggi
dibandingkan dengan NPL bank swasta. Untuk membuktikan asumsi tersebut dipilih
sampel 4 sampel bank BMUN dan rata-rata NPL 6,00% dan standar deviasinya
1,27%. Untuk bank swasta dipilih 16 bank dengan rata-rata NPL 11,80% dan
standar deviasi 10,87. Dengan taraf nyata 1% apakah asumsi bahwa NPL bank
BUMN lebih besar dari bank swasta dapat terbukti?
Jawab:
a. Perumusan Hipotesa:
H0 : 1 2
H1 : 1 < 2
b. Menentukan taraf nyata yaitu 1%. Nilai t-student dengan taraf nyata 1% (0,01) uji
satu arah dan df=(n1 + n2) – 2 = (4 +16) –2 =18 adalah 2,55.
d. Menentukan daerah keputusan dengan nilai kritis 2,55. Daerah tidak menolak
Ho adalah t> –2,55, dan daerah menolak Ho: t < –2,25. Nilai uji t hitung –1,04 >
–2,55 sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Ini menunjukkan bahwa tidak
terdapat cukup bukti untuk menolak Ho, sehingga masih dapat disimpulkan
bahwa rata-rata NPL BUMN lebih besar daripada NPL bank swasta.