You are on page 1of 10

PENGARUH 

CASH DIVIDEND COVERAGE, OPERATING CASHFLOW PER SHARE,


RETURN ON EQUITY, RETURN ON ASSETS, TOTAL ASSETS TURNOVER,
DAN EARNING PER SHARE TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI
 
YURICO
 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
 
TAPI ANDA SARI LUBIS
 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
 
ABSTRACT
Corporate’s financial performance is one of the factors that influences the up and down
of stock price in capital market. One of corporate’s financial performance measure is shown in
the form of financial ratios. These financial ratios are used by investors as their investment
decision-making. The purpose of this research is to analyze the relationship between Cash
Dividend Coverage  (CDC), Operating Cashflow Per Share (OCPS), Return On Equity  (ROE),
Return On Assets  (ROA), Total Assets Turnover(TATO), and Earning Per Share (EPS) to stock
price empirically.
Population of this research consists of 194 manufacturing corporates listed in
Indonesia Capital Market during the period of 2007 and the sampel consists of 50 corporates.
This research uses purposive sampling method. The statistic method being used is multiple
linear regression with the model being tested previously in classic assumptions.
The result indicates that partially only EPS influences the stock price significantly. The
simultaneously test of CDC, OCPS, ROE, ROA, TATO, and EPS give a significant influence of
stock price.
 
Key Words :     Cash Dividend Coverage, Operating Cashflow Per Share, Return On Equity,
Return On Assests, Total Assets Turnover, Earning Per Share, Stock Price
 
1. Pendahuluan
 
Perusahaan yang telah go public dan telah mencatatkan namanya di BEI (Bursa
EfekIndonesia) dapat memperoleh dana yang lebih murah daripada harus meminjam. Investor
akan tertarik untuk menanamkan dananya pada perusahaan yang dapat memberikan gambaran
keadaan serta prospek masa depan perusahaan yang baik dan juga memberikan tingkat
pengembalian (return) bagi para investor pada tingkat yang menguntungkan. Seorang investor
sebelum melakukan investasi dalam saham, ia harus memastikan terlebih dahulu bahwa
investasi tersebut adalah tepat. Ia harus menilai dari berbagai alternatif yang akan memberikan
pengembalian positif pada masa yang akan datang.  Pengembalian tersebut dapat berupa dividen
yang dibagikan kepada para pemegang saham maupun capital gain yang diperoleh dari
perubahan harga saham tersebut.
Nilai suatu perusahaan akan tercermin pada harga sahamnya di pasar modal, sehingga
naik turunnya harga saham suatu perusahaan menunjukkan naik turunnya nilai perusahaan bagi
para investor. Pergerakan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh informasi di luar
perusahaan (eksternal) dan informasi di dalam perusahaan (internal) termasuk di dalamnya
informasi tentang dividen. Besarnya dividen sangat ditentukan oleh banyaknya jumlah kas yang
tersedia dalam perusahaan. Perusahaan yang laba nya tinggi namun tidak memiliki kas yang
mencukupi, tentu tidak akan sanggup membayarkan dividen kepada para pemegang saham.
Rasio-rasio keuangan sebagai hasil perumusan dari analisis terhadap laporan keuangan
juga dapat digunakan sebagai informasi mengenai keadaan keuangan perusahaan. Rasio-rasio
keuangan ini banyak digunakan oleh para investor sebagai dasar pengambilan keputusan
berinvestasi. Rasio-rasio keuangan yang ada meliputi rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
dan yang masih kurang dikenal yaitu rasio atas arus kas yang meliputi cash dividend
coveragedan operating cash flow per share. Diantara rasio-rasio tersebut, yang secara teori
paling memiliki pengaruh terhadap harga saham yaitu rasio profitabilitas dan rasio atas arus kas
yang telah disebutkan tersebut. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menginformasikan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio ini merupakan rasio yang penting
untuk menjadi perhatian investor sebelum melakukan investasi pada suatu perusahaan karena
tujuan utama investor berinvestasi adalah return.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang timbul adalah, ”Apakahcash
dividend coverage, operating cashflow per share, return on equity, return on assets, total assets
turnover, dan earning per share mempengaruhi harga saham perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI baik secara parsial maupun secara simultan?”
 
2. Tinjauan Pustaka
 
2.1  Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan yang merupakan output dari proses akuntansi adalah suatu media
informasi yang merangkum semua aktivitas keuangan perusahaan. Laporan ini dipergunakan
oleh berbagai pihak yang berkepentingan (stake holder), yang memberikan informasi sebagai
dasar dalam pengambilan keputusan yang bersifat ekonomi.
Penyusunan laporan keuangan haruslah berpedoman pada prinsip-prinsip akuntansi yang
telah diterima secara umum. Laporan keuangan ini memberikan gambaran keadaan perusahaan.
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : 1.3), laporan keuangan lengkap terdiri dari
komponen-komponen berikut :
1. Neraca
2. Laporan Laba Rugi
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Arus Kas
5. Catatan atas Laporan Keuangan

Informasi keuangan yang tersaji di dalam laporan keuangan banyak memberikan manfaat
bagi pengguna apabila laporan tersebut dianalisis kinerjanya lebih lanjut sebelum dimanfaatkan
sebagai alat bantu  pembuat keputusan. Model yang sering digunakan dalam melakukan analisis
kinerja keuangan adalah dalam bentuk rasio-rasio keuangan.

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah  aplikasi dari alat dan teknik
analitis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data – data yang berkaitan untuk
menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis (Wild, 2004:3).

Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan keuangan paragraf 19 (IAI:2007)


menyebutkan bahwa informasi posisi keuangan terutama disediakan dalam neraca. Informasi
kinerja keuangan terutama disediakan dalam laporan laba rugi. Berdasarkan hal tersebut, maka
analisis laporan keuangan menggunakan neraca dan laporan laba rugi sebagai objek analisis.
Laporan arus kas juga memiliki fungsi yang sama yaitu sebagai dasar pengambilan keputusan.
 
Harahap (2001 : 190) mengatakan bahwa dengan melakukan analisis laporan arus kas dapat
diketahui :
1.   kemampuan perusahaan menghasilkan, merencanakan, mengontrol arus kas masuk dan arus
kas keluar perusahaan pada masa lalu;
2.      kemampuan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih perusahaan termasuk
kemampuan membayar deviden;
3.   informasi bagi kreditur, investor dalam memproyeksikan return dari sumber kekayaan
perusahaan;
4.  kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas perusahaan pada masa yang akan datang;
5.   alasan perbedaan laba bersih dikaitkan dengan penerimaan dan pengeluaran kas;
6.  pengaruh investasi baik kas maupun non kas dan transaksi lainnya terhadap posisi keuangan
perusahaan selama periode tertentu.
 

2.2  Investasi
Fischer dan Jordan dalam Ahmad (1996 : 1), dalam bukunya Security Analysis and Portfolio
Management, mendefinisikan “an investment is a commitment of funds made in the expectation
of some positive rate of return”. Investasi dilakukan atas dasar adanya harapan akan
diperolehnya tingkat pengembalian yang positif dari kegiatan investasi dana yang
dilakukan. Francis dalam Ahmad (1996 : 1), dalam bukunya Investment : Analysis and
Management, mendefinisikan “an investment is a commitment of money that is expected to
generate of additional money”. Investasi merupakan komitmen atas uang yang diinvestasikan
dengan harapan akan diperolehnya uang tambahan dari kegiatan investasi tersebut. Berdasarkan
uraian tersebut, definisi investasi menurut Ahmad (1996 : 3), “investasi adalah menempatkan
uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang
atau dana tersebut”.
 

2.3  Harga Saham
Harga saham merupakan cerminan dari nilai suatu perusahaan bagi para investor. Semakin
baik suatu perusahaan mengelola usahanya dalam memperoleh keuntungan, semakin tinggi juga
nilai perusahaan tersebut di mata para investor. Harga saham yang cukup tinggi akan
memberikan return bagi para investor berupa capital gain yang pada akhirnya akan berpengaruh
juga terhadap citra perusahaan.
 

2.4 Efficient Market Hypothesis


Harga saham di bursa ditentukan oleh kekuatan pasar. Semakin banyak investor yang
berminat terhadap saham suatu perusahaan, semakin tinggi harga dari saham tersebut.
Sebaliknya, jika minat terhadap saham tersebut menurun, maka harga saham tersebut juga akan
bergerak turun. Hal tersebut sejalan dengan Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market
Hypothesis) yang menjelaskan tentang reaksi harga pasar saham terhadap informasi keuangan
dan informasi lainnya. Berdasarkan hipotesis tersebut, informasi direfleksikan dalam harga
sekuritas dengan kecepatan sedemikian rupa sehingga tidak ada kesempatan atau peluang bagi
investor untuk mendapatkan keuntungan dari informasi-informasi yang tersedia untuk publik.
 

2.5 Signalling Theory dan Information Content of Dividend


Dividen merupakan salah satu return yang paling dinanti-nantikan oleh investor sekaligus
juga merupakan sinyal bahwa perusahaan berada pada tingkat profitabilitas tinggi. Pada
dasarnya, perusahaan akan meningkatkan pembayaran dividen apabila manajemen yakin bahwa
perusahaan akan mencapai tingkat profitabilitas tinggi di masa depan dan akan menurunkan
dividen apabila tidak terdapat arus kas yang mencukupi. Signalling theorymenyatakan bahwa
perusahaan melakukan penyesuaian dividen untuk menunjukkan sinyal akan prospek
perusahaan. Ada kecenderungan harga saham akan naik jika ada pengumuman kenaikan
dividen, dan harga saham akan turun jika ada pengumuman penurunan dividen. Terdapat
argumen lain yang lebih masuk akal. Dividen itu sendiri tidak menyebabkan kenaikan
(penurunan) harga, tetapi prospek perusahaan, yang ditunjukkan oleh meningkatnya
(menurunnya) dividen yang dibayarkan, yang menyebabkan perubahan harga saham. Teori
tersebut kemudian dikenal sebagai Teori Isi Informasi dari Dividen (Information Content of
Dividend). Menurut teori tersebut, dividen mempunyai kandungan informasi, yaitu prospek
perusahaan di masa mendatang.
 
2.6 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual merupakan sintesis atau eksplorasi dari tinjauan teori dan penelitian
terdahulu yang mencerminkan keterkaitan antar variabel yang diteliti dan merupakan tuntunan
untuk memecahkan masalah penelitian secara merumuskan hipotesis. Kerangka konseptual
penelitian ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 
 
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
Cash Dividend Coverage mencerminkan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen
kas kepada para pemegang saham. Operating Cashflow Per Share merupakan ukuran kekuatan
keuangan perusahaan dan kelangsungan hidupnya. Return on Equitymencerminkan kemampuan
ekuitas perusahaan dalam menghasilkan laba. Return On Assetsmencerminkan kemampuan
perusahaan menggunakan modal yang diinvestasikan dalam total asset dalam menghasilkan laba
perusahaan. Total Assets Turnover menunjukkan seberapa efisien perusahaan menggunakan
aktivanya. Earning Per Share menunjukkan besarnya laba bersih yang siap dibagikan kepada
para pemegang saham.
Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan pengelolaan perusahaan. Harga
saham senantiasa bergerak dan pergerakan tersebut ditentukan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran saham itu sendiri di pasar modal. Bagi investor, harga saham mencerminkan nilai
suatu perusahaan.
Semua rasio-rasio yang dijelaskan sebagai variabel independen merupakan rasio yang secara
teori mempengaruhi keputusan investor dalam melakukan keputusan investasi pada saham suatu
perusahaan. Semakin baik kinerja perusahaan, semakin meningkat rasio-rasio tersebut, semakin
tinggi minat investor terhadap saham perusahaan, maka semakin tinggi harga saham perusahaan
tersebut. Kesimpulannya, naik turunnya rasio-rasio tersebut mempengaruhi naik turunnya harga
saham perusahaan.
 
2.7  Hipotesis
 Hipotesis merupakan proporsi keilmuan yang disimpulkan dari kerangka konseptual dan
merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti yang dapat diuji berdasarkan fakta
empiris. Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan seperti di bawah ini.
 H0  :   Cash Dividend Coverage, Operating Cashflow Per Share, Return On Equity, Return
On Assets, Total Assets Turnover,  dan Earning Per Share  tidakberpengaruh
terhadap harga saham baik secara parsial maupun secara simultan.
 H1 :    Cash Dividend Coverage, Operating Cashflow Per Share, Return On Equity, Return
On Assets, Total Assets Turnover,  dan Earning Per Share berpengaruh terhadap
harga saham baik secara parsial maupun secara simultan.
 
 
2. Metode Penelitian
 
Peneliti menggunakan desain kausal yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan
antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi
variabel lainnya (Umar, 2003:63). Penelitian ini menganalisis hubungan-hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen. Hubungan yang diuji adalah hubungan secara
parsial dan simultan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI selama tahun 2007. Perusahaan manufaktur yang menjadi populasi dalam
penelitian ini berjumlah 194 perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampel yang ditentukan
dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling), yaitu teknik
pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Jogiyanto, 2004:79).
Kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1.      perusahaan tersebut terdaftar di BEI pada tahun 2007,
2.      perusahaan tersebut membayar dividen kas pada tahun 2007,
3.      data perusahaan tersebut lengkap dengan variabel yang diteliti.
Peneliti menggunakan data emiten tahun 2007 untuk variabel independen (CDC, OCPS,
ROE, ROA, TATO, dan EPS). Data yang digunakan untuk variabel dependen adalah harga
saham penutupan akhir tahun 2007. Berdasarkan kriteria tersebut, maka perusahaan yang
menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 50 perusahaan dari total 194 perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI selama tahun 2007.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Umar (2003:60)
“data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk
tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh
pihak lain”. Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia
yaitu www.idx.co.id dan data dari ICMD (Indonesia Capital Market Directory).
Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah cash dividend coverage,
operating cashflow per share, return on equity, return on assets, total assets
turnover,dan earning per share. Skala pengukuran ang digunakan oleh variabel independen ini
adalah skala rasio. Penelitian ini menggunakan harga saham sebagai variabel dependennya
(terikat). Skala pengukuran yang digunakan oleh variabel independen ini adalah skala rasio.

4. Metode Analisis Data


4.1 Pengujian Asumsi Klasik
Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS 16.0. Metode analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik. Sebelum pengujian
hipotesis dalam penelitian ini dilakukan, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik.
 
4.1.1 Uji normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Normalitas data dapat dilihat
dengan beberapa cara, antara lain nilai dengan model Kolmogorov-Smirnov,
skewness danhistogram display normal curve. Berdasarkan hasil uji statistik dengan
model Kolmogrov-Smirnov  dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal setelah
ditransformasi ke dalam bentuk logaritma natural (ln). Hal ini dapat dilihat dari nilai Asymp.
Sig. (2-tailed) adalah 0.809> 0.05.
 
4.1.2 Uji multikolinearitas
Tujuan uji multikolinearitas adalah untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.  Pengujian multikolinearitas dilakukan
dengan melihat VIF antar variabel independen. Jika VIF menunjukkan angka >10 menandakan
terdapat gejala multikolinearitas. Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa tidak terjadi
gejala multikolinearitas antar variabel penelitian. Hal ini ditunjukkan dalam angka
VIF(Variance Inflation Factor) dari CDC, OCPS, ROE, ROA, TATO, dan EPS yang <10
dengan angka VIF masing-masing yaitu 1.426, 2.158, 2.370, 3.136, 1.258, dan 2.702.
 
 
4.1.3 Uji heteroskedastisitas
Uji heterokedasitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model
regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedasitas. Deteksi ada tidaknya gejala
heterokedatisitas adalah dengan melihat pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada
gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat
heteroskedastisitas jika titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0,
titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saya, penyebaran titik-titik data
tidak boleh membentuk pola bergelmbang melebar kemudia menyempit dan melebar kembali,
dan penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
 
4.2 Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji t, maka diperoleh persamaan seperti di bawah ini.
Harga Saham = 31.47 + 1.036 CDC + 1.046 OCPS + 0.74 ROE + 1.117 ROA + 0.89
                          TATO + 2.375 EPS + e
 
Berdasarkan hasil uji t yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa secara parsial hanya
variabel EPS yang berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
signifikansi EPS sebesar 0.000 yang berarti < 0.05. Sedangkan untuk variabel CDC, OCPS,
ROE, ROA, dan TATO tidak berpengaruh signifikan yang ditunjukkan oleh nilai signifikansi
variabel-variabel tersebut yang menunjukkan nilai > 0.05 yaitu masing-masing sebesar 0.631,
0.477, 0.125, 0.614, dan 0.574.
Berdasarkan hasil uji F yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa kesemua variabel
independen (CDC, OCPS, ROE, ROA, TATO, EPS) berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen (harga saham) secara bersama-sama atau simultan. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
signifikansi dalam tabel yang menunjukkan angka 0.000, yaitu <0.005.
 
4.3 Pembahasan Hasil Analisis
Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, di antara semua variabel independen
yaitu CDC, OCPS, ROE, ROA, TATO, dan EPS, hanya EPS yang berpengaruh signifikan
terhadap harga saham (variabel dependen). Hal ini dapat dibuktikan dari nilai signifikansi EPS <
0.05, sedangkan variabel independen lainnya yaitu CDC, OCPS, ROE, ROA, dan TATO tidak
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini ditunjukkan dari nilai signifikansi CDC,
OCPS, ROE, ROA, dan TATO > 0.05.
Berdasarkan hasil pengujian variabel penelitian secara simultan CDC, OCPS, ROE, ROA,
TATO, dan EPS berpengaruh signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan oleh nilai
signifikansinya sebesar 0.000 < 0.05. Nilai adjusted R square sebesar 0.803 menunjukkan
variabel independen mampu menjelaskan 80.3% variasi variabel dependen dalam penelitian ini.
Sisanya sebesar 19.7% dijelaskan oleh variabel lainnya di luar penelitian. Hal ini berarti
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen cukup kuat. Dapat
disimpulkan bahwa variabel independen dalam penelitian ini (CDC, OCPS, ROE, ROA, TATO,
EPS) dapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham perusahaan manufaktur
secara simultan atau bersama-sama.
 
 
5. Kesimpulan dan Saran
 
5.1 Kesimpulan
 
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab empat,
maka kesimpulan yang dapat diambil akan dijelaskan di bawah ini.
1.      Cash Dividend Coverage (CDC) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham
sebagaimana ditunjukkan  oleh angka signifikansinya sebesar 0.631 > 0.05 setelah dilakukan
uji t. Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka dapat disimpulkan CDC tidak dapat
digunakan untuk memprediksi harga saham.
2.      Operating Cashflow Per Share (OCPS) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham
sebagaimana ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0.477 > 0.05 setelah dilakukan
uji t. Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa OCPS tidak
dapat digunakan untuk memprediksi harga saham.
3.      Return On Equity  (ROE) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sebagaimana
ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0.125 > 0.05 setelah dilakukan uji t.
Berdasarkan analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ROE tidak dapat
digunakan untuk memprediksi harga saham.
4.      Return On Assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sebagaimana
ditunjukkan oleh angka signifikansinya sebesar 0.614 > 0.05 setelah dilakukan uji t.
Berdasarkan hasil analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa ROA tidak dapat
digunakan untuk memprediksi harga saham.
5.      Total Assets Turnover (TATO) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham sesuai
dengan angka signifikansinya sebesar 0.574 > 0.05 setelah dilakukan uji t. Berdasarkan hasil
analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa TATO tidak dapat digunakan untuk
memprediksi harga saham.
6.      Earning Per Share (EPS) memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham sesuai
dengan angka signifikansinya sebesar 0.000 < 0.05 setelah dilakukan uji t. Berdasarkan hasil
analisis data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa EPS dapat digunakan untuk
memprediksi harga saham.
7.      Variabel independen ( CDC, OCPS, ROE, ROA, TATO, dan EPS ) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap harga saham yang ditunjukkan dengan angka
signifikansinya sebesar 0.000 < 0.05 setelah dilakukan uji F. Berdasarkan hasil analisis data
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa variabel-variabel independen yang diteliti dapat
digunakan secara bersama-sama untuk memprediksi harga saham. Hal ini sesuai dengan
teori Hipotesis Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) yang menjelaskantentang reaksi
harga pasar saham terhadap informasi keuangan dan informasi lainnya.
8.      Hasil penelitian secara parsial mengenai pengaruh CDC dan OCPS terhadap harga saham
tidak sesuai dengan Teori Isi Informasi dari Dividen (Information Content of Dividend)yang
menyatakan bahwa dividen memiliki kandungan informasi, yaitu prospek perusahaan di
masa mendatang yang pada akhirnya akan berpengaruh pada harga saham perusahaan. Hal
ini mungkin dikarenakan masih banyaknya pandangan yang menggunakan laba secara
akrual dalam menggambarkan prospek perusahaan dibandingkan dengan dividen.
 
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, yaitu :
1.      peneliti melakukan penelitian hanya pada sub kelompok perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI,
2.      periode pengamatan dalam penelitian hanya pada 1 kurun waktu saja yaitu tahun 2007,
3.      peneliti melakukan pengamatan mengenai pengaruh CDC, OCPS, ROE, ROA, TATO, dan
EPS terhadap harga saham dengan mangabaikan faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi harga saham seperti kinerja keuangan lainnya yang tercermin dalam rasio-
rasio keuangan, keadaan perekonomian, tingkat inflasi, tingkat suku bunga, stabilitas politik
dan keamanan, dan lain-lain.
 
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mencoba memberikan saran bagi berbagai pihak,
diantaranya bagi investor dan calon investor, bagi perusahaan, dan juga bagi peneliti
selanjutnya.
1.      Bagi Investor dan Calon Investor
      Investor maupun calon investor ada baiknya terlebih dahulu mengetahui latar belakang
perusahaan dan kinerja perusahaan dari tahun ke tahun sebelum memutuskan melakukan
investasi pada saham suatu perusahaan. Informasi ini akan membantu investor dan calon
investor dalam memberikan pengetahuan yang lebih jelas mengenai latar belakang
perusahaan dan dapat memprediksi prospek perusahaan di masa mendatang dengan lebih
akurat.
2.      Bagi Perusahaan
Perusahaan dalam menarik minat investor terhadap saham perusahaan, ada baiknya
perusahaan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi return yang diharapkan
investor. Semakin baik suatu perusahaan mengatur keuangannya, semakin baik kinerja
keuangan perusahaan yang berakibat pada meningkatnya permintaan saham perusahaan di
pasar modal. Profitabilitas perusahaan merupakan faktor yang harus mendapat perhatian
khusus mengingat EPS memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham sesuai dengan
hasil penelitian ini.
3.      Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan perusahaan dengan karakteristik yang
lebih beragam dengan sampel penelitian yang lebih banyak dan memperpanjang periode
penelitian. Peneliti selanjutnya juga disarankan untuk menambah variabel-variabel kinerja
keuangan lainnya yang dapat mempengaruhi harga saham, keadaan perekonomian, tingkat
inflasi, tingkat suku bunga, stabilitas politik dan keamanan, dan lain-lain, sehingga dapat
diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga
saham.
 
 
REFERENCES
Ahmad, Kamaruddin, 1996. Dasar-dasar Manajemen Investasi, PT. Rineka Cipta, Jakarta.
 
Alam, Dipo Satria, 2008. Pengaruh Rasio Keuangan Likuiditas, Solvabilitas Aktivitas,
Profitabilitas, dan Pasar terhadap Harga Saham Industri Manufaktur di BEJ. Skripsi
Universitas Sumatera Utara, Medan.
 
Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen,
Edisi Pertama, USU Press, Medan.
 
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
 
Gibson, Charles H., 2001. Financial Reporting and Analysis : Using Financial Accounting
Information, Eight Edition, South – Western College Publishing, United States of
America.
 
Harahap, Sofyan Syafri, 2001. Teori Akuntansi, Edisi Revisi, PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
 
Harmoni, Eka Prasetya, 2009. Analisis Pengaruh Variabel Kinerja Keuangan terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Perkebunan yang Terdaftar di BEI. Skripsi Universitas
Sumatera Utara, Medan.
 
Hongren, Charles T., 2000. Pengantar Akuntansi Keuangan, Edisi Keenam, Jilid Dua, Salemba
Empat, Jakarta.
 
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
 
Intan, Taranika, 2009. Pengaruh Dividen Per Share dan Earning Per Share terhadap Harga
Saham pada Perusahaan Go Public di BEI. Skripsi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.
 
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknis
Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.
 
Juventus, 2008. Pengaruh Rasio Profitabilitas dan Leverage terhadap Harga Saham Perbankan
di BEJ. Skripsi Universitas Sumatera Utara, Medan.
 
Nugroho, Bhuono Agung, 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS.
Penerbit Andi, Yogyakarta.
 
Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian, Edisi Kedua, Alfabeta, Bandung.
 
Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Edisi Pertama, Ghalia Indonesia, Jakarta.
 
Wild, John J., K.R. Subramanyam, dan Robert F.Halsey, 2005. Financial Statement Analysis,
Alih Bahasa Yanivi S.Bachtiar, S.Nurwahyu Harahap, Analisis Laporan Keuangan,
Edisi Delapan, Buku Satu, PT Salemba Empat, Jakarta.
 
www.idx.co.id
 

You might also like