You are on page 1of 19

DAFTAR ISI

ANALISIS STP PT LION WINGS 1


1. HAIR CARE 1
2. ORAL CARE 1
CONTOH STP PRODUK-PRODUK LAINYA : 1
1. EMERON BODY CARE 1
2. MAMA LEMON CAIRAN PENCUCI PIRING 1
3. LAVENDA LOSION ANTI NYAMUK 1
STRATEGI PROMOSI 1
1. Tujuan komunikasi 1
2. Komponen Bauran Promosi 1
2.1. Advertising (Periklanan) 1
2.2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka) 1
2.3. Publisitas (Publikasi) 1
2.4. Sales Promotion (Promosi Penjualan) 1
2.5. Direct Marketing 1
2.6. Point Of Purchase Communication 1
3. Anggaran Promosi 1
4. Strategi Setiap Komponen Bauran 1
5. Bentuk – bentuk promosi 1
5.1. Advertising (Periklanan) 1
5.2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka) 1
5.3. Publisitas (Publikasi) 1
5.4. Sales Promotion (Promosi Penjualan) 1
5.5. Direct Marketing 1
5.6. Point Of Purchase Communication 1
SALURAN DISTRIBUSI (CHANNEL DISTRIBUTION) 1
Profil Perusahaan PT Lion Wings
Perusahaan besar bermarkas di Surabaya ini mulanya hanya usaha kecil berskala
home industry, yang didirikan Johannes Ferdinand Katuari (Oen Jong Khing) dan
kerabatnya Harjo Sutanto (Tan Siek Miauw) pada tahun 1948. Perusahaan tersebut diberi
nama Fa Wings, mula-mula membangun pabrik kecil di pinggiran Surabaya,
memproduksi sabun cuci deterjen (sabun colek). Mereknya Wings, yang hingga sekarang
masih diabadikan sebagai corporate brand. Kedua pendiri itu melakukan pekerjaan mulai
dari produksi, logistik hingga pemasarannya. Keduanya terjun langsung menjual sabun
colek produksinya secara door-to-door.

Sejak tahun 1971 sebenarnya Wings telah mengembangkan diri dengan


membangun beberapa perusahaan sabun dan deterjen. Namun hingga akhir tahun 1980-
an, namanya tetap belum banyak dikenal. Titik balik terjadi ketika Fa Wings berganti
baju menjadi PT Wings Surya. Dan seiring dengan perubahan itu , Wings pun masuk ke
level tinggi dalam mengembangkan bisnisnya dan merambah ke berbagai sektor bisnis.
Meski bermain di sektor bisnis, jantung Grup Wings adalah industri sabun yang
merupakan bisnis fast moving consumer goods (FMCG) yang selama ini menjadi core
business-nya, kinerja pemasaran Wings tetap cemerlang.

Pada tahun 1981, Grup Wings bekerja sama dengan perusahaan Jepang yakni Lion
Corporation yang sudah berdiri sejak tahun 1891. Lion Corporation memiliki pengalaman
yang panjang di Asia. Kerjasama dua perusahaan besar tersebut membentuk PT
Lioninjaya. Sejak saat itulah Grup Wings memantapkan posisinya di bidang marketing
dan produksi dan memenuhi permintaan yang terus membesar. PT Lioninjaya telah
memproduksi dan memasarkan produk-produk ke berbagai segmen pasar dengan merek
terkenal, bahkan Lioninjaya telah sukses menembus pasar ekspor hampir ke seluruh
dunia.

Seiring dengan perubahan komposisi kepemilikan saham, pada tahun 2004, PT


Lioninjaya berganti nama menjadi PT Lion Wings. Nama ini mencerminkan betapa
perusahaan terus berkembang. Dengan menyandang nama baru, perusahaan berkomitmen
untuk senantiasa mengutamakan pelanggan dan konsumen dengan lebih baik lagi.

Tujuh windu kemudian sejak berdirinya perusahaan, industri sabun batangan


rumahan yang mereka dirikan beranak-pinak menjadi kerajaan bisnis yang
membawahkan sekitar 70 perusahaan yang bergerak dari hulu ke hilir di banyak industri.
Pasar ekspornya telah menembus 90 negara lebih, sementara jumlah tenaga kerjanya
telah mencapai 12 ribu orang lebih.

Setelah 55 tahun berdiri, Fa Wings berubah total menjadi Grup Wings yang
meraksasa seperti sekarang. Meskipun tetap mempertahankan bisnis utamanya
memproduksi sabun colek (toiletries), Wings kini telah merambah ke berbagai usaha
mulai dari bidang perbankan, makanan dan minuman, perkebunan, bahan bangunan
hingga properti.
Kekuatan dan Kelemahan PT. Lions Wings
Analisis perencanaan strategis ini sangat dibutuhkan di dalam dunia bisnis untuk
mensinergikan dengan visi, misi, sasaran, serta kebijakan perusahaan. Oleh karena itu,
analisis kekuatan dan kelemahan merupakan salah satu alat yang bisa digunakan sebagai
langkah awal untuk menetapkan perencanaan strategis. Berikut ini adalah analisis
kekuatan dan kelemahan PT Lion Wings :

1. Kekuatan PT. Lions Wings

Memiliki kemampuan teknologi dalam ramuan kimia

Mitra strategis

Pemahaman pasar Indonesia

Menguasai industri hulu alkylbenzene (bahan baku deterjen)

Harga lebih murah

Suasana kekeluargaan

Memiliki banyak anak perusahaan yang dijalan-kan secara


independent

Memiliki banyak sektor bisnis

Biaya produksi lebih kecil

2. Kelemahan PT. Lions Wings

Kurang fokus

Menjadi perusahaan follower

Kurang adanya inovasi


ANALISIS STP PT LION WINGS

Dengan kekuatan yang dimilikinya, WINGS mencoba berekspansi dengan


mengekspor produk ke beberapa negara di dunia, dari Nigeria sampai Filipina. Wings
telah berinvestasi baik integrasi hulu dan hilir. Sehingga memungkinkan bagi mereka
menghasilkan secara konsisten produk-produk berkualitas dengan biaya lebih rendah
berupa harga jual yang lebih rendah dibanding pesaingnya.

Keberhasilan Wings ini didukung oleh berbagai aspek diantaranya karyawan yang
berdedikasi tinggi untuk menghasilkan produk berkualitas dan competitive bagi
pelanggan. Dan Wings sendiri yang mampu mempertahankan kualitas sekaligus
melakukan efisiensi sehingga saat krisis-pun justru dijadikan pelaung untuk meluncurkan
produk seperti Daia yang dipatok dengan harga lebih rendah dari Rinso dan Soklin.
WINGS mendorong perekonomian bukan hanya nasional tapi internasional (khususnya
Asia) melalui investasi dalam kapasitas tambahan, memperkenalkan produk-produk
inovatif baru, mendorong proyek-proyek perbaikan seluruh organisasi, serta fokus pada
human resource fokus kami HR. Sehingga pada akhirnya Wings dapat menjamin
kesuksesan di milenium baru mendatang.

1. Negara tujuan ekspor produk PT. Lion Wings

 Kawasan afrika

• Sudan

• Madagascar

• Congo

• Nigeria

• Ghana

• Angola, dll.
 Kawasan amerika

• Haiti

• Chili

• Bolivia

• Suriname

• Honduras

 Kawasan asia pasifik

• China

• Japan

• Korea

• Nepal

• India

• Myanmar

• Vietnam

• Malaysia

• Singapore, dll.

 Pasta gigi untuk dewasa


Ciptadent toothpaste (dibandingkan dengan pepsodent)
Pasta gigi dengan Hygie-Lite, Fluoride ganda, dan Kalsium, serta Vitamin E
memberikan perlindungan yang sempurna terhadap gigi Anda. Hygie-Lite menjadikan
gigi extra putih, extra bersih. Fluoride ganda melindungi bagian dalam email gigi dan
bagian luar gusi serta akar gigi. Kalsium menguatkan seluruh bagian gigi hingga ke
akarnya. Dan vitamin E memperlancar peredaran darah di gusi.

Tersedia dalam berbagai kemasan : tube 35g, 80g, 130g, dan 200g.
Dan dua pilihan varian: Cool mint dan Fresh mint

 Segmentasi: semua kalangan, usia 17-50 tahun


 Targeting: target pasta gigi ini adalah untuk melayani kebutuhan
masyarakat dalam merawat dan melindungi gigi
 Positioning:
• Produk: pasta gigi
• Sasaran pelanggan: remaja dan dewasa
• Manfaat: menjadikan gigi putih dan bersih, juga melindungi bagian
dalam email gigi dan bagian luar gusi serta akar gigi
• Harga: sesuai ekonomi masyarakat (harga Rp. 2.500,00)
STRATEGI PROMOSI
Promosi adalah kegiatan perusahaan mengkomunikasikan produknya. Komunikasi
ini bisa dilakukan dengan cara advertising, direct marketing, sales promotion, dan public
relation. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat komunikasi terhadap
publik adalah pesan yang jelas, konsisten, dan berpengaruuh kuat terhadap organiasi dan
produk serta merknya.

Bentuk promosi biasanya disesuaikan dengan kultur dan kondisi masing-masing


negara. Dalam waktu bersamaan, dicari distributor eksklusif. “Kami inginnya distributor
yang khusus mendistribusikan produk-produk kami saja. Mereka menjadi agen tunggal
yang tidak mendistribusikan produk kompetitor.” kata Sungkono. Agen yang ditunjuk
pun harus bersedia membangun merek Wings secara eksklusif. Soal harga di eceran,
diterapkan kebijakan sesuai dengan aturan main di negara tujuan.

Di sisi lain, untuk membangun identitas produk, program-program promosi digarap


serius. Maksudnya, tidak hanya memasarkan produknya dengan iklan melalui billboard,
tetapi juga turut mensponsori kegiatan, misalnya liga sepak bola. Seperti di Ghana dan
Mali, Wings menjadi sponsor utama liga nasional yang diberi nama SoKlin Cup. Juga,
rajin menggelar promo merchandising dengan membagi-bagi hadiah, seperti payung dan
ember, langsung ke pasar. Cara ini dinilai Sungkono cukup efektif merebut hati
konsumen di Afrika. “Pangsa pasar di Afrika, kami kalau tidak nomor satu, ya nomor
dua. Kalau bukan kami, biasanya Omo dari Unilever.” ucapnya bangga. Sebagaimana di
Indonesia, di Afrika pun Unilever merupakan pesaing Wings yang sudah bercokol lama,
bahkan punya pabrik segala.

Tahapan selanjutnya, jika pangsa pasar Wings di suatu negara mulai besar,
perusahaan — di bawah koordinasi Sungkono — akan mengirim orang dari kantor pusat
di Indonesia dua kali dalam setahun. Menurutnya, upaya ini dapat memantau merek-
merek Wings sekaligus menyusun strategi promosi yang pas di negara tersebut. Bila
pasar Wings di suatu negara semakin kuat, akan didirikan kantor perwakilan di negara
tersebut. “Kalau di tempat yang jauh seperti di Nigeria, pangsa pasarnya harus besar dulu.
Minimal 20% baru bisa membuka kantor perwakilan.”
Sungkono memberi contoh, “Ketika kami masuk ke Afrika, tidak satu pun deterjen
yang tersedia dalam ukuran kemasan sachet. Semua 1 kg atau 500 gram. Kami datang
menawarkan ukuran sachet 35 gram. Ini malah sesuai bagi mereka karena daya beli
mereka juga kecil.” tuturnya mengulas. Untuk memperkuat pasar di Afrika, ditempatkan
kantor perwakilan di Nigeria yang bertugas mengawasi pasar Afrika Barat. Kantor
perwakilan ini dipimpin orang Indonesia asli bernama Bambang, dan wakilnya orang
Prancis yang telah 50 tahun menetap di sana. Perwakilan ditempatkan pula di Singapura,
Malaysia, Filipina, Lagos, Dubai dan Vietnam. Tahun depan, Wings akan mendirikan
pabrik di Afrika. Ini terkait dengan kebijakan Pemerintah Nigeria yang melarang deterjen
impor di sana. “Kami tidak punya pilihan karena ekspor terbesar kami ke sana.”

Cara pemasaran dengan menggunakan kemasan sachet ternyata berhasil


menggebrak pasar.Setelah itu, semua pemain di Afrika ikut-ikutan mengeluarkan
ukuran sachet seperti Wings. Saat ini ukuran sachet 35 gram menguasai 80% pasar
deterjen di sana. Inovasi lainnya, sebelum Wings hadir semua deterjen di sana berwarna
biru, hanya Wings yang berwarna putih. Kini, semua merek deterjen di sana mengubah
warna produknya menjadi putih. Sementara itu, di beberapa negara Wings ikut
menyesuaikan diri. Seperti di Timur Tengah, kemasan sabun Giv menampilkan model
yang memakai jilbab.

Hasilnya, Sungkono mengklaim, di benua Afrika, SoKlin berhasil memimpin pasar


dengan penguasaan 75%: dari Nigeria, Mauritania, Mali sampai Mozambik dan Angola.
SoKlin juga hadir di Timur Tengah, terutama di Arab Saudi, Dubai, Kuwait dan
Lebanon. Pembangunan merek pun dilakukan di kawasan lain. Di Malaysia, misalnya,
selama empat tahun berturut-turut Daia mendapat Brand Equity Awardyang diukur
berdasarkan besarnya pertumbuhan. Penghargaan ini diberikan untuk semua merek dan
Daia berada di urutan kedua setelah Tiger Beer. Di Filipina, Daia hadir sejak tiga tahun
lalu dan pangsa pasarnya langsung menyodok di nomor tiga setelah Ariel (P&G) dan
produk Unilever.

pihaknya menerapkan strategi promosi yang berbeda. Di negara-negara Afrika


seperti Kongo dan Nigeria, misalnya, Wings lebih berfokus pada strategi BTL dengan
cara road show dan mengadakan festival pasar malam, lengkap dengan permainan dan
hiburan seperti tari-tarian. “Di kawasan itu TV masih jarang dimiliki karena tingkat
pendapatannya rendah. Jadi, kami tidak terlalu fokus ke ATL.” ungkapnya. Di samping
itu, stasiun-stasiun TV di Afrika umumnya dikuasai pemerintah yang melarang masuknya
iklan-iklan dari luar negeri. Sebaliknya, di kawasan Timur Tengah, Wings justru
mengandalkan ATL seperti beriklan di TV Satelit. TV Satelit dipilih karena dengan satu
stasiun iklannya bisa melintasi beberapa negara. Iklan-iklannya pun disesuaikan dengan
budaya dan peraturan di sana. Di Arab Saudi, misalnya, iklannya tidak boleh
menampilkan adegan orang mandi.

Promosi yang tepat bisa dilakukan berkat adanya kantor perwakilan dan utusan-
utusan Wings di negara tujuan. Tahun lalu, Sungkono harus pergi ke luar negeri 11 kali
dalam sebulan. Setelah berdirinya kantor perwakilan, kini jadwal perjalanannya ke luar
negeri cukup sekali sebulan. “Dalam menentukan strategi promosi suatu negara,
dibutuhkan waktu 2-3 bulan yang dibantu juga oleh importir kami di sana selain masukan
dari utusan dan kantor perwakilan kami.”

Begitu berhasilnya merek SoKlin di Afrika, dalam empat tahun ini berulang kali
Sungkono menemukan produk Wings yang dipalsukan di pasar. Geram, itu sudah pasti.
Setelah ditelusuri, ternyata produk palsu itu berasal dari India dan Cina yang kemudian
dijual ke Afrika dan Timur Tengah. Padahal, di sana Wings menghadapi perusahaan
multinasional yang sudah sangat kuat, seperti Unilever dan Cussons.

1. Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi dalam bisnis adalah memperkenalkan suatu barang/
produk guna sebagai pengingat supaya masyarakat mengetahui produk tersebut
termasuk manfaat dari produk itu. Dengan demikian informasi-informasi itu
berguna baik bagi produsen (pelaku bisnis) maupun pelanggan (user). Apabila
terjadi interaksi antara keduanya maka dalam hal ini, berarti informasi itu menjadi
informasi yang memiliki nilai jual, karena apabila terjadi interaksi antara keduanya,
secara langsung akan menguntungkan masing-masing pihak.
PT Lion Wings menginformasikan produknya tersebut dalam bentuk iklan dan
promosi penjualan. Iklan dilakukan dengan produk-produk unggulan pada produk
Lion Wings seperti : Emeron shampoo bob, Ciptadent, Emeron shampoo admirer,
Emeron skin care, dan Zinc. Promosi Penjualan dilakukan pada saat produk pertama
kali diluncurkan dengan menggunakan harga promo. Dalam hal ini informasi yang
dijelaskan menggunakan bahasa yang relatif mudah dipahami dengan tujuan
penginformasian berguna dan mampu diingat dikalangan masyarakat.
Dengan adanya penginformasian yang seperti itu, diinginkan produk atau
nama produk tersimpan dibenak masyarakat. Penginformasian sangat penting bagi
perusahaan. Terjual habis atau tidak suatu produk yang dibuat, hal pertama yang
dilihat adalah bagaimana cara penginformasian produk tersebut. Apabila
penginformasiannya dinilai memiliki nilai jual, maka produk yang dibuat secara
langsung maupun tidak langsung akan tergantung dari penginformasian terhadap
produk tersebut.

2. Komponen Bauran Promosi


Suatu perusahaan di dalam menentukan alat-alat promosi harus
memperhatikan komponen-komponen yang ada di dalam bauran promosi yang
terdiri dari 4 komponen. Menurut Djaslim Saladin komponen-komponen tersebut
antara lain :
2.1. Advertising (Periklanan)
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi
menenai gagasan, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Periklanan merupakan salah satu dari empat alat penting yang digunakan suatu
perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap pembeli dan
masyarakat. Komunikasi persuasif ini ditujukan untuk menciptakan pertukaran
yang memuaskan. Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau
meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan
sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak
pula penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dengan demikian
secara umum tujuan dari periklanan adalah untuk meningkatkan penjualan
yang menguntungkan.
Contoh seperti iklan di telivisi, radio , dan lain-lain maupun iklan di luar
ruangan seperti spanduk/baligho, majalah, dan internet.
2.2. Personal Selling (Penjualan Tatap Muka)
Dalam personal selling terjadi interaksi secara langsung, saling bertemu
muka antara pembeli dan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua belah
pihak bersifat individual dan dua arah, sehingga penjual dapat langsung
memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan dan kesukaan
pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang mereka lakukan sangat
fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang ada.
Contoh : pertemuan penjualan, contohnya saja bersatunya para agen

2.3. Publisitas (Publikasi)


Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, yaitu hubungan
masyarakat dan meliputi usaha-usaha untuk menciptakan dan mempertahankan
hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengn masyarakat dan juga
dengan calon pembeli.Sedangkan definisi dari publisitas adalah sejumlah
informasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebarkan ke
masyarakat melalui media tanpa dipungut baiya atau tanpa pengawasan dari
sponsor.
Lion Wings menggunakan strategi Publisitas dengan cara membagikan
produk-produknya kepada masyarakat secara gratis tanpa dipungut biaya,
misalnya saja di salah satu mall salah satu produk Lion Wings yakni Zinc
Sampo kemasan sachet dibagikan beberapa sachet secara cuma-cuma dengan
diselipkan beberapa brosur mengenai keuntungan yang diperoleh ketika
konsumen memakai produk tersebut. Cara ini dipakai ketika salah satu
produknya yaitu Zync Sampo mengeluarkan variant baru
Contoh : sumbangan amal, seminar

2.4. Sales Promotion (Promosi Penjualan)


Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi selain periklanan,
personal selling, maupun publisitas. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam
promosi penjualan antara lain : Peragaan , pertunjukan pameran, demontrasi
dan sebagainya,. Biasanya kegiatan ini dilakukan bersama-sama dengan
kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih murah dibandingkan
periklanan dan personal selling. Selain itu promosi penjualan juga lebih
fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan biaya yang tersedia dan
dimana saja.
Contohnya : undian berhadiah, pameran, hiburan, potongan harga dan
lain-lain

2.5. Direct Marketing


Direct Marketing adalah suatu sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respon yang terukur dan
atau transaksi dimanapun. Komunikasi promosi ditujukan kepada konsumen
langsung pesan khusus dan tujuan untuk menarik individu yang sedang dituju
Perusahaan Lions Wings menggunakan strategi ini dengan cara
pemasaran via internet dan pengiriman pos, untuk pengiriman pos ini
digunakan bagi produsen yang mengambil atau menjual dengan skala yang
cukup besar.

2.6. Point Of Purchase Communication


Point of Purchase Communication adalah segala bentuk komunikasi yang
diberikan oleh perusahaan dengan tujuan mempengaruhi keputusan konsumen.
Strategi yang diterapkan di dalam bauran ini, Lions Wings secara langsug
mengenalkan produknya kepada masyarakat melalui bagian pemasar di
lapangan (sales). Lions Wings berusaha untuk mempengaruhi calon konsumen
dengan berbagai iming-iming keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut,
cara ini biasanya dilakukan di tempat-tempat yang strategis misalnya di mall
ataupun pasar tradisional.
3. Anggaran Promosi
Anggaran promosi masing-masing perusahaan memiliki perbedaan kebijakan
dalam hal anggaran promosi perusahaan. Salah satu contoh yang mudah dipahami,
pada suatu produk secara langsung bisa dilakukan perkiraan pendapatan peghasilan
terhadap produk tersebut, perusahaan akan memahami seberapa besar produknya
dapat terjual. Apabila produk perkiraan terjual sebesar 3 milyar, biasanya
perusahaan menggunakan 5%-10% dari pendapatan suatu produk yang digunakan
untuk promosi, jadi perkiraan anggaran promosi yang dikeluarkan apabila untuk
suatu produk 5% dari perkiraan penjualan. Maka anggaran untuk promosi sebesar
5% X 1 milyar = 50 juta.

4. Strategi Setiap Komponen Bauran


Lions Wings merupakan perusahaan kedua di pasar lokal (Indonesia),
pesaingnya adalah Unilever dimana perusahaan tersebut mampu menguasai di
berbagai lini produk. Sebagai perusahaan pengikut, Lions Wings mempunyai
beberapa strategi antara lain :
1. Perusahaan berusaha memperbesar pemintaan pasar secara keseluruhan
dengan bauran promosi
2. Lions Wing mengadopsi, meniru dan mengklon produk yang dihasilkan
perusahaan market leader seperti Unilever.
3. Perusahaan melindungi pangsa pasarnya melalui beberapa strategi
defensive dan ofensif yang tepat
4. Perusahaan berusaha meningkatkan pangsa pasarnya lebih jauh, walaupun
ukuran pasarnya tetap sama.
5. Memperluas pasar secara keseluruhan dengan cara mencari pelanggan
baru dan memperoleh penggunaan yang jauh lebih banyak
6. Menyerang perusahaan seukuran yang dinilai memiliki kinerja yang
kurang baik di beberapa lini produk untuk menjadikan suatu produk unggulan
bagi perusahaan
7. Memilih strategi penyerangan khusus yakni strategi diskon harga, barang
yang lebih murah, penganekaragaman produk, inovasi produk, penurunan biaya
manufaktur, promosi periklanan intensif.
SALURAN DISTRIBUSI
( CHANNEL DISTRIBUTION )

Lion corp memiliki pengalaman yang panjang di Asia. Kerjasama dengan Wings
grup, salah satu pemain terbesar di Indonesia untuk produk yang sama (pasta gigi, sikat
gigi, kosmetik, sabun, shampoo, detergent, detergent pencuci piring, pembersih alat-alat
kebutuhan rumah tangga, hingga makanan dan obat-obatan.), Lion Corp. membentuk PT
Lionindojaya pada tahun 1981. Sejak itu, Lionindojaya memantapkan posisinya di bidang
marketing dan produksi dan untuk memenuhi permintaan yang terus membesar.

PT Lionindo telah memproduksi dan memasarkan produk-produk kepada berbagai


segmen pasar dengan merek yang terkenal, bahkan saat ini Lionindojaya telah sukses
menembus pasar eksport ke lebih dari 55 negara di seluruh dunia.
Kesimpulan
Persaingan di bidang industri toiletries, saat ini banyak perusahaan yang
memproduksi produk-produk toiletries dan personal care yang semuanya merupakan
produk kebutuhan sehari-hari (Fast Moving Consumer Goods). Grup Wings merupakan
salah satu perusahaan yang sukses bergerak di bidang bisnis toiletries.Wings merupakan
produsen follower (pengikut pasar) yang arah pengembangan produknya mengi-kuti dan
membayangi (me too) market leader di industri toiletries, yaitu PT Unilever Tbk.

Untuk dapat mempertahan-kan eksistensi produk-produknya, Wings melakukan


analisis situasi pasar dengan menentukan arena bersaing, menganalisis kekuatan industri
dan menganalis pesaing yang ada. Penentuan arena bersaing dapat dilihat dari aspek
sumber persaingan dan struktur dan karakteristik industri. Berdasarkan sumbernya,
persaingan industri toiletries yang ada di Indonesia termasuk pada jenis persaingan
merek, jenis produk, persaingan geografi (nasional). Sedangkan berdasarkan struktur dan
karakteri-stik industri dapat dilihat dari bentuk industri dan lingkungan industri. Menurut
bentuknya, industri toiletries di Indonesia dapat diklasifikasikan ke dalam per-saingan
monopolistik, di mana banyak terdapat perusahaan se-hingga menimbulkan diversifikasi
untuk dapat bersaing. Menurut aspek lingkungan industri, pasar yang terpecah
(fragmented), pasar yang baru muncul dan pasar yang menurun karena Grup Wings
menghasilkan berbagai jenis produk dengan perkembangan yang berbeda-beda.

Setelah melakukan analisis kekuatan bisnis, Grup Wings dapat dikatakan memiliki
potensi dan kekuatan yang besar untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. Salah satu
kekuatan Grup Wings adalah dikuasainya industri hulu sehingga Wings mempunyai
jaminan pasokan di masa yang akan datang.

Dalam menganalisis pesaing Wings melakukan beberapa langkah berikut:

1. Menilai arah dan tujuan pesaing

2. Menilai arah strategi pesaing

3. Menilai sumber daya pesaing


4. Memprediksi strategi pesaing di masa yang akan datang.

Setelah melakukan penentu-an arena bersaing, dan analisis per-saingan, sebagai


follower dengan pola pengembangan produk yang membayangi market leader (me too),
maka Wings melakukan strategi 4N yaitu Niteni (mengamati), Nitili (menganalisis),
Niroke (men-contoh), dan Nambahi (memberi nilai tambah). Wings juga me-nerapkan
falsafah Fu Lu Shou. Fu Lu Shou adalah filosofi konfusianis, Fu berati kekayaan, Lu
berarti kebijaksanaan, dan Shou turun temurun. Dalam kegiatan manajemennya, Grup
Wings mene-rapkan nafas kekeluargaan dengan cara memperhatikan karyawan sebaik-
baiknya. Hal ini sesuai dengan falsafah Thiong Hoa yang berbunyi thuan jie shi lik liang
yang artinya bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Dengan strategi-strategi di atas
Wings diharapkan mampu menjadi salah satu perusahaan toiletries yang besar dan sukses
di Indonesia.
Saran
Berdasarkan uraian dalam makalah ini, maka saran yang dapat kami diberikan
kepada PT Lion Wings adalah sebagai berikut :

1. PT Wings harus mengetahui apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh


konsumen. Konsumen di pasar umumnya tidak hanya menghendaki produk
dengan harga yang murah tapi juga mempunyai kualitas yang baik.

2. Dalam mengembangkan produk baru yang berkualitas tidak bisa terlepas dari
peranan teknologi baru, khususnya yang berkembang di industri toiletries. PT
Lion Wings harus bisa menguasai teknologi baru sehingga dapat menghasilkan
barang dengan keunggulan baru dan tidak ketinggalan zaman (up to date).

3. PT Lion Wings sebaiknya tetap berjalan di jalur yang dikuasainya dengan


sangat baik (tetap fokus) di sektor bisnis toiletries karena peluang di sektor ini
masih terbuka lebar.

You might also like