Professional Documents
Culture Documents
DI KECAMATAN MEJOBO
KABUPATEN KUDUS
TUGAS AKHIR
Oleh
Suwiani Pusposari
3252302539
iv
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Hari : Kamis
Pembimbing
Drs. Tukidi
NIP. 131 286 675
Mengetahui,
Ketua Jurusan Geografi
v
ii
PENGESAHAN KELULUSAN
Tugas Akhir ini telah dipertahankan didepan sidang panitia uijian Tugas
Hari : Kamis
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial
vi
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak
terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh Gelar Ahli Madya di
suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah di tulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali
yang secara tertulis di acu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Suwiani Pusposari
NIM.3252302539
iv
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Ikutilah orang-orang yang tiada minta balasan kepadamu, dan mereka adalah
orang-orang yang mendapat petunjuk (Yaasiin : 21 ).
Pekerjaan yang dilakukan dengan sabar dan ikhlas tidak akan pernah sia-sia.
Persembahan :
viii
v
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir ini di susun dalam rangka untuk
telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini dan secara khusus
Semarang.
4. Bapak Drs. Suroso, selaku ketua prodi Survei dan Pemetaan Wilayah.
5. Bapak Drs. Tukidi, selaku Dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah dengan
6. Bapak Ibu Dosen jurusan Geografi yang telah memberikan bekal ilmu dan
ix vi
10. Semua pihak yang telah terlibat dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak
Kami menyadari bahwa Tugas Akhir yang kami susun ini masih
dibutuhkan saran dan kritik dari semua unsur guna kesempurnaan Tugas Akhir
ini.
Penulis
x
vii
SARI
vii
viii
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................ii
PERNYATAAN....................................................................................................iv
PRAKATA............................................................................................................vi
SARI......................................................................................................................viii
DAFTAR ISI.........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
B. Penegasan Istilah.............................................................................................5
C. Permasalahan ..................................................................................................6
B. Industri.............................................................................................................13
viii
ix
C. Lokasi Industri.................................................................................................15
A. Sampel.............................................................................................................21
B. Pembahasan ......................................................................................................47
C. Pemetaan .........................................................................................................53
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................................56
B. Saran .................................................................................................................58
LAMPIRAN..........................................................................................................61
ixx
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5. Hambatan dalam memperoleh bahan baku pada industri rokok ...... 38
Tabel 7. Jumlah dan produksi barang eksport pada industri rokok ............... 41
iixi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
iii
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
iv
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kerja.
bahwa jumlah penduduk yang besar apabila dibina dan dikerahkan sebagai
tenaga kerja yang efektif akan menjadi modal yang sangat menguntungkan
(GBHN, 2003 : 74). Namun apabila jumlah penduduk yang besar tersebut
tidak dibina menjadi tenaga kerja yang berpotensi, maka jumlah penduduk
hal tersebut perlu adanya usaha perluasan lapangan pekerjaan baik dalam
1
2
pedesaan.
misalnya yang terkait dengan bahan mentah, modal, tenaga kerja, sumber
pula. Untuk dapat menentukan suatu lokasi industri dengan tepat, maka
meliputi bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya sumber tenaga dan biaya
biaya distribusi sampai pada titik yang minimal adalah tidak mudah karena
maka akan menyebabkan kerugian yang terus menerus. Faktor bahan baku,
dalam keberadaan suatu industri, tanpa adanya ketiga faktor tersebut suatu
industri tidak dapat berjalan. Adanya industri yang berkembang pesat pada
suatu daerah menarik adanya industri lain untuk berlokasi di daerah tersebut.
yang terampil di dalam bidang industri yang bersangkutan. Selain itu juga
3
tenaga kerja baik dari daerah setempat, daerah sekitarnya, maupun dari
daerah-daerah di luar Kabupaten Kudus. Faktor bahan baku, tenaga kerja, dan
suatu industri, tanpa adanya ketiga faktor tersebut suatu industri tidak dapat
berjalan dan dengan adanya industri yang berkembang pesat pada suatu
yang jauh dari Kudus seperti Toli-toli di Sulawesi tengah, sonder di Sulawesi
perkebunan cengkeh, sebagai bahan mentah yang lain dari industri rokok
4
Kudus itu sesudah tembakau. Hasil industri rokok Kudus kemudian diangkut
Kecamatan Mejobo.
daya tarik pada obyek yang dipetakan, untuk lebih memperjelas atau
bahasan atau pembicaraan, serta sebagai sumber data yang indah dan
menarik.
Kabupaten Kudus”.
B. Penegasan Istilah
barang dasar ( bahan baku / bahan mentah ) menjadi barang jadi atau dari
barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya
(BPS, 1999 : 22 ).
baku atau bahan mentah melalui suatu proses penggarapan dalam jumlah
3. Industri adalah setiap usaha yang merupakan suatu unit produksi yang
( KBBI,1989).
dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan
6. Peta adalah pengecilan dari permukaan bumi atau benda angkasa yang
C. Permasalahan
D. Tujuan Penelitian
Kabupaten Kudus.
E. Kegunaan Penelitian
1. Bersifat teoritis
2. Bersifat praktis
BAB III: Metode Penelitian membahas tentang sampel, variable, alat dan
BAB IV: Hasil analisis dan pemetaan, membahas tentang data-data yang
3.Bagian akhir tugas akhir berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
BAB II
LANDASAN TEORI
dipilih dari permukaan bumi atau yang ada kaitannya dengan permukaan
2. Peta adalah pengecilan dari permukaan bumi atau benda angkasa yang
2001:2).
2. Peragaan ( displaying ).
3. Analisis ( analyzing ).
8
9
yang dapat di buat peta adalah data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif
serta data tersebut mempunyai lokasi atau ruang yang jelas. Data yang
peta. Komponen peta tematik merupakan informasi tepi peta, meliputi judul
peta, skala peta, orientasi peta, garis tepi peta, letak koordinat, sumber peta,
insert peta, dan legenda. Biasanya komponen peta tematik ini diatur
sedemikian rupa sebagai komposisi atau tata letak peta tematik dengan
letak atau layout peta hingga diperoleh hasil komposisi peta yang benar dan
a. Judul peta
Judul peta pada peta tematik berbeda dengan judul peta pada peta
rupabumi. Pada peta rupabumi judul peta merupakan nama daerah atau
atas peta pada sisi tengah. Nama judul dan posisinya pada peta sudah
Sedangkan pada peta tematik judul peta disesuaikan dengan tema peta
yang akan dibuat, dan posisi judul peta dapat diubah-ubah sedemikian
10
tertentu. Judul peta tematik harus memuat tiga hal yaitu: tema peta, nama
b.Skala peta
Skala adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak
sebenarnya dari dua titik di peta. Skala peta ada dua macam yaitu skala
garis dan skala angka. Idealnya pada setiap peta harus selalu
perubahan skalanya. Berdasar pedoman pada skala garis satu satuan garis
c. Orientasi peta
Orientasi peta adalah suatu tanda petunjuk arah peta, bukan arah mata
angin. Arah yang ditampilkan pada peta hanya arah utara saja dengan
posisi arah utara selalu menghadap keatas, sesuai dengan utara grid.
saja yaitu bentuk anak panah atau bentuk tombak yang panahnya berada
diatas dan diberi tanda notasi huruf U atau utara, berarti arah peta
selalu berada di dalam bingkai peta, dengan posisi di bawah skala peta
Garis tepi peta atau garis bingkai peta merupakan garis yang membatasi
informasi peta tematik. Semua komponen peta berada di dalam garis tepi
peta atau dengan kata lain tidak ada informasi yang berada di luar garis
tepi peta. Komponen peta yang di maksud berada di dalam garis tepi
meliputi judul peta, skala peta, orientasi peta, legenda, sumber peta, dan
Informasi yang berada di luar garis tepi peta terluar hanya informasi
pembuat peta yang letaknya pada bagian luar peta berbatasan dengan
garis tepi peta terluar. Letaknya pada sisi kanan bagian bawah di luar
garis tepi peta. Nama pembuat peta merupakan unsure peta yang perlu
peta, karena nama pembuat peta bukan merupakan komponen pokok peta
f. Koordinat peta
peta tematik dapat digunakan dengan dua cara yaitu koordinat lintang dan
g.Sumber peta
Sumber peta dapat terdiri dari dua macam sumber yaitu sumber data dan
sumber peta, sumber peta berasal dari peta dasar yang digunakan dan
sumber data berasal dari data statistik yang digunakan. Informasi sumber
peta pada peta tematik berisi tentang sumber peta dan skala, sedangkan
sumber data berisi tentang jenis data, sumber data, dan tahun data. Tahun
perubahan.
h.Legenda peta
Legenda peta merupakan kunci peta sehingga mutlak harus ada pada
penting dalam pembacaan peta, maka legenda peta harus dibuat secara
benar dan baik serta pada posisi yang serasi dan seimbang. Tidak ada
aturan khusus bagi penempatan symbol pada legenda, akan tetapi aspek
i.Inset peta
Ada dua macam jenis inset peta yaitu inset pembesaran peta dan inset
lokasi suatu daerah pada cakupan wilayah yang lebih besar lagi. Contoh
B. Industri
lebih kokoh dan seimbang dengan titik berat pada sektor industri yang di
dukung oleh pertanian yang tangguh. Pembangunan sub sektor tersebut juga
pemakai.
b. Industri besar
C. Lokasi Industri
Dalam kajian geografi tidak lepas dari konsep lokasi. Lokasi suatu
benda atau suatu gejala dalam ruang dapat menjelaskan dan dapat
Lokasi dalam ruang dapat dibedakan antara lokasi absolut dan lokasi relatif.
Lokasi absolut suatu tempat atau suatu wilayah yaitu lokasi yang berkenaan
dengan posisi menurut garis lintang dan garis bujur atau berdasarkan jaring-
jaring derajat. Sedang lokasi relatif suatu tempat atau suatu wilayah yaitu
atau suatu wilayah ini dengan faktor alam atau budaya yang ada
pengaruh yang paling kuat adalah faktor geografis, sehubungan dengan hal
ini Robinson memasukkan ke dalam faktor geografis itu sebanyak enam hal
yaitu bahan mentah, sumber daya tenaga, suplai tenaga kerja, suplai air,
pengolahan bahan mentah menjadi bahan jadi atau setengah jadi diputuskan
ada yang berorientasi pada energi, tenaga kerja, pasaran, bahan baku, dan
16
bahan baku, dan pasaran. Faktor yang perlu ditentukan untuk menentukan
1. Keadaan pasar hasil produksi baik yang akan datang ataupun sekarang.
diperlukan.
faktor –faktor yang bersifat ekonomi. Hal ini mungkin terjadi karena
yang ada atau tinggal di lokasi itu jauh dari sebelumnya ( Manullang,
1991 : 77 ).
18
terjamin. Di samping itu bila harga mentahnya mahal dan bahan mentah
tersebut berat, maka lebih baik pabrik dekat dengan sumber bahan
2. Tenaga kerja
perusahaan atau pabrik. Jadi pemilihan suatu daerah untuk tempat lokasi
dibutuhkan.
1978 : 27).
3. Faktor pemasaran.
kegiatan dunia usaha yang mengarahkan arus barang dan jasa dari ke
agar dapat meluas dapat di tempuh dengan berbagai cara salah satunya
4. Faktor transportasi
lokasi untuk dicapai dari lokasi lainnya yang dikaitkan dengan lokasi
lain.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Sampel
B. Variabel
data atribut. Data spasial merupakan data yang beracuan pada lokasi,
sedangkan data atribut yang digunakan yaitu semua data yang berhubungan
dengan industri rokok. Data spasial dalam penelitian ini adalah lokasi
industri rokok, sedang data atributnya adalah nama industri rokok, nama
dokumentasi.
a. Wawancara ( interview )
21
22
b. Studi dokumentasi
spasial dan data atribut dari instansi terkait untuk mendapatkan data
c. Survei Lapangan
d. Kerja Laboratorium
yaitu:
1. Alat
a. GPS
b.Komputer
c. Scanner
d.Alat tulis
2. Bahan
3. Melakukan digitasi
4. Editing peta
5. Tabel
Tabel merupakan salah satu data atribut dalam data spasial. Beberapa
data dari bagian data spasial tersebut tersimpan dalam tabel. Langkah-
a. Menampilkan table
b.Mengedit table
c. Mengurutkan data
6.Layout peta
Peta yang telah selesai diedit dibuat layout. Layout merupakan sebuah
peta, legenda, orientasi, sumber peta dan nama pembuat peta. Langkah
c. Mengedit skala
d.Mengedit orientasi
e. Mengedit legenda
f. Memberi grid
g.Menyimpan layout
h.Mencetak layout
secara terus menerus sejak awal hingga akhir penelitian. Dalam hal ini data
satiap sampel biasanya dipilih dari populasi yang lebih luas, analisa satu
semua isi tabel dalam teks, tetapi dalam analisis ini menggunakan cara yang
Data Atribut
Data Spasial 1. Nama Industri
1. Lokasi 2. Nama Desa
Industri 3. Posisi
4. Jaringan Jalan
5. Sungai
6.Jenis Industri
Digitasi
Pengolahan Data
A. HASIL PENELITIAN
a. Letak Geografis
dan antara 6051’dan 7016’’LS. Jarak terjauh dari barat ketimur adalah 16
Kudus tercatat sebesar 42.516 Ha atau sekitar 1,31 % dari luas propinsi
lahan sawah dan 20.813 Ha atau 48,96 % adalah bukan lahan sawah. Jika
sawah dengan pengairan teknis seluas 4.203 Ha atau 9,88 % dan sisanya
28
29
Kudus.
c. Keadaan Iklim
rata-rata bervariasi dari 72,5 % sampai dengan 83,6 % selama tahun 2004
ini, jumlah hari hujan terbanyak pada bulan pebruari yaitu 22 hari dan
Kudus bercurah hujan relatif rendah, rata-rata di bawah 2500 mm/th dan
untuk kawasan industri yaitu Perda No. 8 tahun 2003 tentang RTRW
industri meliputi:
30
2. Desa Gondangmanis dan Desa Bacin Kecamatan Bae, Desa Jati Wetan
lainnya.
e. Kondisi Penduduk
1. Jumlah Penduduk
jumlah penduduk wanita 32.481 jiwa dan 31.779 jiwa untuk penduduk
2. Komposisi Penduduk
yaitu 10.514 jiwa dan yang terkecil adalah sebagai nelayan yaitu 73
Kudus
Jawa Timur dan Jawa Barat serta Jakarta dan terdapat banyak tenaga kerja
dan juga biaya hidup yang relatif murah sehingga upah tenaga kerja pun
relatif murah, sedangkan faktor lainnya adalah faktor budaya yaitu Kudus
3. Bahan Baku
adalah kertas dan lem. Bahan baku PT. Djarum didatangkan dari Weleri,
34
/didatangkan dari lokasi bahan baku dan biaya angkutnya adalah terima
terganggunya proses produksi. Cara mengatasi hal ini adalah dengan cara
terima tenaga kerja berkurang. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada
sama yaitu tidak stabilnya harga cengkeh dan kertas, sehingga berakibat
4. Pemasaran
a. Wilayah Pemasaran
dalam dan luar negeri. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel di
bawah ini:
industri rokok meliputi dalam dan luar negeri. Dalam negeri meliputi jawa,
kretek dan cara produksinya juga sama yaitu dengan cara SKT (Sigaret
Kretek Tangan) dan SKM (Sigaret Kretek Mesin). Pada PT. Nojorono di
produksi SKT dan 2.715.000.000 batang untuk cara produksi SKM, dan PT.
cara produksi SKT dan 4.600.000.000 batang untuk cara produksi SKM,
batang untuk cara produksi SKT dan 18.000.000.000 batang untuk cara
produksi SKM. Pada PT. Djarum menghasilkan jenis produk Djarum super
b. Jenis Kendaraan
beratnya lebih kecil dan kendaraan roda 6 atau lebih untuk pengiriman
yang terjadi dalam industri rokok yang sifatnya kompetitif tetapi hal itu
masing-masing.
38
5. Tenaga Kerja
daerah asal tenaga kerja, pendidikan tenaga kerja, dan fasilitas yang
menurut jenis kelamin pada ketiga perusahaan rokok adalah tenaga kerja
wanita proporsinya lebih banyak jika di banding dengan tenaga kerja laki-
laki, namun presentasinya tidak jauh berbeda, yaitu lebih dari 70 % untuk
tenaga kerja wanita dan hanya berkisar 20 % untuk tenaga kerja laki-laki,
hal ini disebabkan oleh faktor ketrampilan. Adapun jika di lihat pada
70 % tenaga kerja wanita dan hanya berkisar 20% untuk tenaga kerja
laki-laki.
39
yaitu sebesar 4723 jiwa, sedang proporsi terkecil yaitu sebesar 335 jiwa
berasal dari propinsi jawa tengah. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada
lebih dari 50 % untuk tenaga kerja dari Kecamatan Mejobo dan proporsi
terkecil adalah untuk tenaga kerja dari propinsi Jawa tengah yaitu hanya
memiliki pola perbandingan yang sama yaitu sebagian besar tenaga kerja
lebih dari 50 %, sedangkan untuk PT. Djarum di desa Kesambi juga sama
yaitu lebih dari 50 %. Dan proporsi terkecil adalah untuk tenaga kerja dari
tenaga kerja pada ketiga perusahaan rokok sebagian besar adalah tamat
sekolah dasar yaitu lebih dari 30 % dan proporsi terkecil adalah tamat
perguruan tinggi yang hanya berkisar 3%. Apabila di lihat pada masing-
masing perusahaan, maka sebagian besar tenaga kerja tamat sekolah dasar
yaitu lebih dari 40 % dan proporsi terkecil adalah tamat perguruan tinggi
yaitu sekitar 4 %, dan untuk PT. Nojorono di desa Mejobo juga sama,
proporsi terbesar adalah tamat sekolah dasar yaitu lebih dari 30 % dan
yaitu sebagian tenaga kerja tamat sekolah dasar, lebih dari 30 % dan
41
karena perbandingan antara tenaga kerja yang tamat SD, SLTP, SLTA,
tersebut.
42
rokok masuk dalam anggota jamsostek, selain itu juga diberikan fasilitas
B. PEMBAHASAN
tersebut. Selain itu juga faktor transportasi yang terletak di jalur pantura yang
menghubungkan antara Jawa barat dan Jawa timur serta Jakarta sebagai kota-
peluang bagi kerja bagi masyarakat yang ada di Kabupaten Kudus dan
terletak pada ketinggian 13,6m di atas permukaan air laut dengan topografi
3.677,219 Ha terdiri dari tanah sawah seluas 1.962,614 Ha dan tanah kering
seluas 1.713,956 Ha, lokasinya cukup strategis dilewati jalan utama pantura
serta memiliki jarak yang cukup dekat dan mudah di jangkau dengan wilayah
sekitarnya.
timur dan Jawa barat serta Jakarta dan juga tersedia banyak tenaga kerja dan
biaya hidup yang relatif lebih murahsehingga biaya atau upah tenaga kerja
pun relatif lebih murah, sedangkan faktor lain yang mendorong industri
didirikan di kota Kudus adalah karena adanya faktor budaya yaitu Kudus
didaerah-daerah lebih terencana dan terarah dengan baik. Selain itu alasan
yang mudah dijangkau, letaknya dekat dengan jalan raya utama dan juga
tersedia tenaga kerja yang melimpah, serta sikap masyarakat yang mau
44
menerima keberadaan industri rokok berlokasi didaerah itu, dan harga tanah
pada waktu itu yang relatif lebih murah jika dibandingkan sekarang.
bahan baku adalah tidak stabilnya harga cengkeh dan kertas, namun dalam
lokasi bahan baku tidak secara langsung ada di kota Kudus, tetapi untuk
4. Faktor Pemasaran
yaitu dalam dan luar negeri, jumlah barang yang di eksport yaitu pada PT.
kendaraan box untuk mengangkut barang yang jumlahnya relatif kecil dan
kendaraan roda 6 atau lebih untuk mengangkut barang yang jumlahnya lebih
penjualan pada PT.Djarum yang berlokasi di desa Kesambi, serta pada PT.
Jika di lihat dari jumlah tenaga kerja menurut jenis kelamin, jumlah
faktor ketrampilan. Pada PT. Djarum jumlah tenaga kerja wanita mencapai
lebih dari 70 %, dan PT. Nojorono di desa Mejobo juga sama yaitu lebih
karena selisihnya cukup sedikit yaitu 18395 jiwa atau lebih dari 20% tamat
SLTA dan 17757 jiwa atau lebih dari 20 % tamat SLTP dan tamat SD
sekitar 23.954 atau lebih dari 30 % dan tamat perguruan tinggi lebih dari
tenaga kerja paling banyak yaitu lebih dari 50 % atau 36352 jiwa, kemudian
dari kota Kudus lebih dari 40 % atau 27301 jiwa dan dari propinsi Jawa
besar tenaga kerja berasal dari daerah Mejobo, di susul kemudian dari kota
Kudus, hal ini menunjukkan bahwa di Kudus tersedia jumlah tenaga kerja
cukup melimpah.
yang diberikan pengusaha kepada para tenaga kerja adalah semua industri
karayawannya.
47
C. PEMETAAN
dilanjutkan dengan pengolahan data, dan penyajian data dalam bentuk peta.
sederhana
Kegunaan atau fungsi peta dalam pemetaan industri rokok adalah dapat
kerja, hasil produksi dan daerah pemasaran industri rokok. Dengan adanya
1. Mempersiapkan view
dengan cara:
Theme.
3. Digitasi
c. Menyimpan View.
4. Editing
5. Tabel
Tabel merupakan salah satu data atribut dalam data spasial. Beberapa
data dari bagian data spasial tersebut tersimpan dalam tabel. Arc View
Disamping itu Arc View dapat menerima data tabel yang berasal dari
49
yaitu:
b. Mengedit tabel.
c. Mengurutkan data.
6. Layout Peta
Peta yang telah selesai diedit harus melalui proses edit untuk siap
letak property peta, seperti judul peta, legenda, orientasi, label, dan
meliputi:
c. Mengedit skala
d. Mengedit orientasi
e. Mengedit legenda
f. Memberi grid
g. Menyimpan layout
h. Mencetak layout
BAB V
PENUTUP
A.SIMPULAN
peta.
rokok yang meliputi lokasi industri, tenaga kerja, hasil produksi, dan
yang strategis yang menghubungkan antara Jawa timur dan Jawa barat
serta Jakarta. Dan faktor tenaga kerja, karena di Kudus tersedia banyak
kerja.
48
50
51
49
baku adalah tidak stabilnya harga cengkeh dan kertas yang mengakibatkan
6. Daerah pemasaran industri rokok meliputi dalam dan luar negeri. Dalam
dan di hegara maju jumlahnya relatif lebih sedikit, karena hanya di tempat-
7. Sebagian besar tenaga kerja pada perusahaan rokok adalah wanita, hal ini
disebabkan oleh faktor ketrampilan dan tenaga kerja pria jumlahnya relatif
lebih sedikit. Hambatan dalam memperoleh tenaga kerja tidak ada, karena
B. SARAN
Penyajian data dalam bentuk peta sangat penting, karena mampu memberikan
rokok yang bersifat spasial, karena data yang bersifat spasial tersebut sangat
lahan.
53
51
DAFTAR PUSTAKA
GBHN. 1993. Bahan Penataran dan Referensi Penataran P-4 100 Jam dan 45
Jam di Perguruan Tinggi bagi Mahasiswa Baru Tahun Ajaran 1993/1994.
Jakarta: Depdikbud.
Huberman, Michel dan milles, B. Mattew. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta
: Universitas Indonesia Press.
Juhadi dan Dewi L.S,2001. Desain dan Komposisi Peta Tematik. BP2SIG:
Semarang.