You are on page 1of 7

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Ke Hadirat illahi Robbi.atas Rahmat dan Karunia-NYa yang telah
dilimpahkan kepada penyusun,sehingga dapat menyelesaikan tugas ini dalam bentuk makalah yang
berjudul “KEGIATAN”.
Penulisan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia.
Sesuai dengan judul makalah di atas,penyusun berusaha mencari data guna menjawaqb maksud
dan tujuan pembuatan makalah ini jauh dari kesempurnaan dan masih banyak kekurangan yang perlu
dibenahi. Untuk itu penyusun sangat diharapkan saran dan kritik sebagai acuan perbaikan dan
penyusunan makalah ini. Dengan satu harapan semoga makalah ini memberi manfaat terutama bagi kita
selaku pembuat makalah ini dan pembaca pada umumnya.
Untuk itu dengan kerendahan hati penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada yang terhormat:
 Bpk.Drs.H.Ade Djoenda,MM.MBA, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Cimalaka.
 Ibu Sumiati S.p.d ,selaku wali kelas X-7.
 Bpk. Drs.Enjang Rustandi,yang telah mempercayai kepada penyusun untuk membuat makalah
ini.
 Orang Tua yang mendorong kami secara materi maupun non materi.
 Rekan-rekan seperjuangan yang dengan segala loyalitasnya telah ikut serta membantu dalam
penyelesaikan makalah ini.
Mudah-mudahan segala amal baik Bapak/Ibu guru,saudara,mendapat imbalan pahala yang
berlimpah ganda dari Allah SWT. Amin…………

Cimalaka,
…..Agustus 2010

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………………………………i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………………….ii

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang Masalah…………………………………………………………………………………………1
1.2 Perumusan Masalah……………………………………………………………………………………………..2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………………………………………………………..3
1.4 Metode dan Teknik Penelitian………………………………………………………………………………4
1.5 Sistematika Penulisan…………………………………………………………………………………………..5

BAB 11 PEMBAHASAN MATERI…………………………………………………………………………………………….6


2.1 Mengemukakan Hal Menarik Dalam Cerpen…………………………………………………………6
2.2 Mengamalisis Unsur Intrinsik Cerpen…………………………………………………………………….7
2.3 Menanggapi Siaran Berita………………………………………………………………………………………8

Bab 111 PENUTUP………………………………………………………………………………………………………….9


2.4 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………..9
2.5 Saran……………………………………………………………………………………………………………………10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………….11
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dalam pelajaran ini,kita akan berhadapan dengan suatu materi
diantaranya,mengemukakan hal menarik dalam cerpen,menganalisis intrinsic cerpen,dan
menanggapi siaran berita. Maka dengan begitu kami akan semakin midah memahami isi
bacaan tersebut.
Dalam pelajaran ini,kami akan mengnalisis unsur-unsur yang terkandung di dalam
cerpen.sementara dalam mengemukakan hal yang menatik dalam cerpen adalah cerita yang
terkandung di dalamnya,dengan cara mengapriasi isi cerita cerpen tersebut.sedangkan
dalam menanggapi siaran berita kami akan mengidentifikasi unsure-unsur intrinsik dalam
berita.
Dengan melakukan identifikasi masalah tersebut kita biasa mengetahui hal yang
bermanfaat.

1.2 Perumusan Masalah


Dari latar belakang di atas,penulis merumuskan beberapa permasalahan,yaitu sebagai
berikut:
 Bagaimana mengemukaan hal menarik dalam cerpen?
 Bagaimana untuk menganalisis interaksi cerpen?
 Cara apa yang harus dilakukan dalam menanggapi siaran berita?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan malakah ini adalah untuk:
 Mengembangkan pola pikiran yang aktif.
 Memadukan insfirasi atau pendapat dari setiap individu.
 Untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan.

1.4 Metode dan Teknik Penelitian


Metode dan teknik yang penulis gunakan yaitu study pustaka dan mencari di warnet
dengan cara browsing

1.5 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan dalam pembuatan makalah ini diantaranya ada KATA
PENGANTAR,DAFTAR ISI.
BAB 1 PENDAHULUAN yang terdiri dari LATAR BELAKANG MASALAH,PERUMUSAN
MASALAH,TUJUAN PENULISAN,METODE DAN TEKNIK PENELITAN,dan SISTEMATIKA
PENULISAN.
BAB 11 PEMBAHASAN MATERI yang terdiri dari MENGENUKAKAN HAL MENARIK DALAM
CERPEN,MENGANLISA UNSUR INTRINSIK CERPEN,dan MENANGGAPI SIARAN BERITA.
BAB 111 PENUTUP yag terdiri dari KESIMPULAN dan SARAN.
BAB II
PEMBAHASAN MATERI

2.1 Mengemukakan Hal Yang Menarik dalam Cerpen


Cerpen sebagai karya fiksi dibangun dengan unsur-unsur pembangun didalamnya,yakni oleh
unsur intrinsik dan ekstrinsik. Cerpen memiliki unsur peristiwa,alur,tema,tokoh,latar,sudut pandang dan
lain-lain. Karena bentuknya yang pendek,cerpen menuntut penceritaan yang serba ringkas,tidak sampai
pada detil-ditil khusus “kurang penting” yang lebih bersifat memerpanjang cerita. Cerpen sebagai karya
sastra prosa memiliki unsur-unsur dalam(intrinsik) yang membangunnya.
Cerpen dapat dibedakan antara cerpen hiburan dan cerpen serius. Dalam istilah kita dibedakan
antara cerpen sasra dan cerpen hiburan. Perbedaan kedua cerpen ini adalah pada kualitas isi. Banyak
sebagai cerpenis yang menghasilkan baik cerpen hiburan maupun sastra dengan cara yang tidak jauh
berbeda. Contoh cerpenis yang ahli dalam membuat cerpen hiburan maupun cerpen sastra adalah
Mottinggo Busye,Ahmad Tohari,Jajak M.D.,dan Asbari Nurfatria Krisna.

2.2 Menganalisa Unsur Intrinsik Cerpen


Upaya memahami karya sastra dapat dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur dalam
(intrinsik). Unsur-unsur dalam sebuah karya sastra memiliki keretkaitan satu dengan yang lainnya.
Berikut ini unsur-unsur intrinsic dalam karya sastra:
1. Tema
Tema dapat kita peroleh setalah kita membaca secara menyeluruh (close reading) isi cerita.
Tema yang diangkat biasanya sesuai dengan amanat/pesan yabg hendak disampaikan oleh
pengarangnya. Tema mengangkat ide cerita. Tema mengangkat keseluruhan isi cerita yang tersirat
dalam cerpen.
Tema dalam cerpen dapat mengangkat masalah persahabatan,cnta kasih,permusuhan dan lain-
lain. Hal pokok adalah tema berhubungan dengan sikaf dan pengamatan pengarang terhadap
kehidupan . pengarang penyatakan idenya dalam unsur keseluruhan cerita.
2. Jalan Cerita dan Alur
Alur tersembunyi di balik jalan cerita. Alur merupakan bagian rangkaian perjalanan cerita yang
tidak tampak. Jalan cerita dikuatkan dengan hadirnya alur,sehubungan dengan naik turunnya jalan
cerita karena adanya sebab akibat,dapat dikatakan pula alur dan jalan cerita dapat lahir karena
adanya konflik.
Hal yang menggerakan kejadian cerita adalah plot. Kejadian baru juga dapat disebut cerita
karena di dalamnya ada perkembangan kejadian. Adapun kehadiran konflik harus ada sebabnya
secara sederhana,konflik lahir dari mulai pengenalan hingga penyelesaian konflik.
3. Tokoh dan Perwatakan
Cara tokoh dalam menghadapi masalah maupun kejadian tentunya berbeda-beda.dengan
menggambarkan secara khusus bagaimana suasana hati tokoh,dan kita lebih bayak diberi tahu
latar belakang kepribadiannya. Penulis yang berhasil menghidupkan watak tokoh-tokoh ceritanya
berarti berhasil pula dalam menghidupkan tokoh.
Dalam perwatakan tokoh dapat diamati dari hal-hal berikut:
a. apa yang dibuat oleh para tokoh;
b. melalui ucapan-ucapan tokoh;
c. melalui penggambaran fisik tokoh;
d. melalui pikiran-pikirannya;
e. mwlalui penerangan langsung;

4. Latar (Setting)
Latar (setting) merupakan salah satu bagian cerpen yang dianggap penting sebagai penggerak
cerita . setting mempengaruhi unsur lain,semisal tema,atau penokohan. Setting tidak hanya
menyangkut lokasi di mana para pelaku cerita terlibat dalam sebuah kejadian.
Adapun penggolongan setting di kelompokan dalam setting tempat,setting waktu dan setting
sosial.

5. Sudut Pandang (Point of View)


Point of view berhubungan dengan siapakah yang akan menceritakan kisah dalam cerpen?cara
yang dipilih oleh pengatang akan menentukan sekali gaya dan corak cerita. Hal ini dikarnakan
watak dan pribadi si pencerita(pengarang). Akan banyak menentukan cerita yang dituturkan pada
pembaca.
Adapun sudut pandang pengarang terdiri empat macam,diantaranya:
a. Objektive point of view.
Dalam teknik ini,pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi. Para tokoh hadir
dengan karakter masing-masing. Pengarang sama sekali tidak mau masuk ke dalam pikiran para
pelaku.
b. Omniscient point of you
Dalam teknik ini pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya. Ia bias menceritakan
apa saja yang ia perlukan umtuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkan.
c. Point of view orang pertama
Teknik ini lebih popular terkenal di Indonesia. Teknik ini dikenalkan pula dengan teknik
sudut pandang “ aku”. Hal ini sama halnya seperti seseorang mengajak berbicara pada orang
lain.
d. Point of view orang ketiga
Teknik ini bias digunaka dalam penuturan pengalaman suasana sebagai pihak ketiga.
Jadi pengarang hanya “ menitipkan”pemikirannya dalam tokoh orang ketiga. Orang ketiga
(“dia”)dapat juga menggunakan mana orang.
6. Gaya
Gaya menyangkut cara khas pengarang dalam mengungkapkan uespresi berceritanya dalam
cerpen yang ditulis. Gaya tersebut menyangkut bagaimana seorang pengarang memilih
tena,persoalan,meninjau persoalan,dan menceritakan dalam sebuah cerpen.
7. Amanat
Amanat dalam bagian terakhir yang merupakan pesan dari cerita yang dibaca. Dalam hal
ini,pengarang “menitipkan” nilai-nilai kehidupah yang dapat diambil dati cerpen yang dibaca.
Amanat menyangkut bagaimana sang pembaca memahami dan meresapi cerpen yang ia baca.
2.3 Menanggapi Siaran Berita
Informasi yang kita dapatkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan sekaligus
peningkatan diri kita dalam menyikapi situasi dan kondisi. Biasanya,informasi yang hadir ketengah
masyarakat akan menimbulkan beragam tanggapan. Tanggapan tersebut dapat berupa tanggapan
mendukung,menolak atau menggkritik. Hal ini sesuai dengan sudut pandang setiap penerima informasi.
Informasi yang didpat dari sebuah berita di televisi atau radio akan menimbulkan tanggapan
beragam. Pola piker dalam menyimak informasi tidak selamanya harus sejalan dengan kondisi penerima
informasi.
Menyimak adalah suatu hal yang merupakan proses. Tentunya dalam proses ini terdapat tahap-
tahap saat menyimak informasi diantaranya:
1. Tahap Mendengar
Dalam tahap ini,kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh seorang
pembicara,dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi kita masih berada pada tahap luaning.
2. Tahap Mamahami
Setelah kita mendengar,aka nada keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami
dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan oleh sang pembicara. Maka sampailah kita
pada tahap pemahaman.
3. Tahap Menginterpretasi
Dalam tahap ini,penyimak yang baik,cermat dan teliti,belum puas kalau hanya
mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara. Dengan demikian,sang pendengar
sudah sampai pada tahap interpreting.
4. Tahap Mengevaluasi
Setelah mamahami serta dapat menafsirkan atau menginterprestasikan isi
pembicaraan,sang penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta
gagasan sang pembicara,dimana keunggulan dan kelemahan,dimana kebaikan dan
kekurangan sang pembicara;maka dengan demikian sudah sampai pada tahap evaluating.
5. Tahap Menanggapi
Tahap ini merupakan tahap akhir dalam kegiatan menyimak sang penyimak
menyambut,mencakan,menyerap serta menerima gagasan atau ide yang di kemukakanoleh
sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya;sang penyimak pun sampailah pada
tahap menanggapi (responding). Tanggapan dapat berupa penolakan atau pendapat.

You might also like