You are on page 1of 5

Our Christianity Destiny #01

Our Actual Goal

Beberapa dari Kristen memiliki pengertian yang perlu diperjelas lagi mengenai tujuan dari
kekristenannya selama ini.

Kebanyakan pasti akan menjawab bahwa hidup kekal adalah tujuannya, tetapi hidup kekal macam
mana yang sesungguhnya menjadi tujuannya. Nanti hidup kekal setelah ada di sorga? Walaupun
sekarang di bumi ini secara manusiawi bisa dikatakan hidup atau tidak hidup karena hidupnya
sekarang susah dan melarat yang berpengharapan hidup kekalnya nanti di sorga adalah hidup yang
senang dan bahagia.

Ataupun beberapa dari Kristen mengatakan bahwa hidup kekal yang diharapkan adalah hidup kekal
yang bisa dinikmati di bumi dan di sorga, dengan alasan bahwa mereka tidak ingin hidupnya setelah
menjadi Kristen sama saja dengan kehidupannya dulu yang tidak nikmat. Tetapi bagaimana hal ini
dapat dicapai? Dan bagaimana kebenarannya, pengertiannya dan penjelasan yang sesungguhnya?

Perubahan Nasib Terjadi

Roma 8:1-2

(AMP) THEREFORE, [there is] now no condemnation (no adjudging guilty of wrong) for
those who are in Christ Jesus, who live [and] walk not after the dictates of the flesh, but
after the dictates of the Spirit. (1) For the law of the Spirit of life [which is] in Christ Jesus
[the law of our new being] has freed me from the law of sin and of death.

Pengertian yang mendasar dari ayat ini adalah penghapusan hukuman bagi kita – KARENA – Hukum
Kehidupan Roh Kudus (bagi kita yang) di dalam Kristus Yesus, secara otomatis bersifat
MEMERDEKAKAN kita sekarang dan yang akan datang.

Hal ini hanya bisa terjadi dengan syarat utama DI DALAM KRISTUS. Bagaimana hukum ini bekerja?

Roma 8:3

(NASB) For what the Law could not do, weak as it was through the flesh, God did:
sending His own Son in the likeness of sinful flesh and as an offering for sin, He
condemned sin in the flesh,

Apa yang Hukum Taurat tidak bisa lakukan (karena Hukum Taurat tergantung total pada kemampuan
manusia untuk mengerjakannya sehingga lunas – manusia tidak berdaya karena tubuh manusia
adalah tubuh dosa secara alamiahnya). Allah sendiri turun tangan untuk menyelesaikan masalah tak
terselesaikan ini selama berabad-abad, yaitu dengan mengirim Tuhan Yesus yang adalah AnakNYA
sendiri dan memiliki takdir alamiah Ilahi, yang tidak berbuat dosa. Turun ke dunia mengambil tubuh
manusia yang identik/mirip dengan tubuh dosa, yang tidak berdosa sama sekali. Dan melalui tubuh
Tuhan Yesus ini, Iblis mengambil langkah salah dengan memangsa tubuh Tuhan Yesus ini, yaitu
“umpan daging kudus”, yang tidak pernah berbuat dosa – (karena memang menurut Roma 6:23,
mangsa Iblis adalah dosa, sehingga orang yang dimangsa akan mengalami maut) – sehingga dia
harus dihukum, karena tubuh Tuhan Yesus bukanlah tubuh dosa, walaupun identik atau mirip
dengan tubuh dosa – Di titik inilah Tuhan Yesus menang telak atas Iblis dan kuasanya – Dan
kemenangan atas Iblis dan kuasanya inilah yang juga dianugerahkan bagi setiap orang percaya.
Melalui 1Korintus 15:56-58 dijelaskan:

Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" Sengat maut
ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah
memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Sehingga kitapun adalah orang-orang yang menang atas dosa. Ini adalah takdir alamiah kita
seharusnya sekarang ini. Dan melalui hal ini, seharusnya gaya hidup kita sebagai Kristen akan
berubah menjadi berkat dan lebih baik.

Our Legacy

Banyak orang berpikir-pikir seperti murid-murid Tuhan Yesus, yang menanyakan apa yang mereka
peroleh dari mengikuti Kristus di dalam Matius 19:27.

Lalu Petrus menjawab dan berkata kepada Yesus: "Kami ini telah meninggalkan segala
sesuatu dan mengikut Engkau; jadi apakah yang akan kami peroleh?"

Mungkin kita perlu mengerti pula apa akhir dari segala yang kita kerjakan di dalam kekristenan kita
ini? Orang berpikir mereka akan memperoleh upah ini dan upah itu, mereka berpikir untuk
memperinci satu-persatu keuntungan mereka dari kekristenan mereka. Beberapa orang berpikir
berkat, kehidupan kekal dan hal-hal yang lebih rohani atau bahkan agamawi lainnya. Tetapi bahkan
banyak orang yang lain tidak pernah mengerti atau tidak mau mengerti sama sekali.

Dan hal satu ini saya sebut dengan ”kecelakaan iman”.

Sekarang kita akan mempelajari apa sesungguhnya warisan yang kita akan peroleh dari Allah dari
kekristenan kita di dalam DIA?

Ternyata tidak sekedar kehidupan kekal yang simpel,... tetapi ada yang lebih dari itu semua, yaitu
kita juga akan dipermuliakan bersama-sama dengan DIA atau kita akan menikmati kemuliaan
Kerajaan Sorga yang sesungguhnya.

Roma 8:17b

..., yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita
bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Dan...

Roma 8:30c

... Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

Kita dipermuliakan bersama-sama dengan Kristus, karena memang itulah yang Allah janjikan sebagai
warisan dari kekristenan kita adalah kemuliaan yang akan kita alami dan nikmati. Di dalam
terjemahan lain akan lebih jelas lagi.

(Roma 8:17, AMP) And if we are [His] children, then we are [His] heirs also: heirs of God
and fellow heirs with Christ [sharing His inheritance with Him]; only we must share His
suffering if we are to share His glory.

(Rom 8:30, The Message) After God made that decision of what his children should be
like, he followed it up by calling people by name. After he called them by name, he set
them on a solid basis with himself. And then, after getting them established, he stayed
with them to the end, gloriously completing what he had begun.

Proses Mewarisi Janji Allah

1. Hiduplah di dalam Roh Kudus

Roma 8:9a

(AMP) But you are not living the life of the flesh, you are living the life of the Spirit , if
the [Holy] Spirit of God [really] dwells within you [directs and controls you]. But if
anyone does not possess the [Holy] Spirit of Christ, he is none of His [he does not belong
to Christ, is not truly a child of God].

Galatia 5:16,18

Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan
daging... Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu
tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Karena sampai kita memperoleh seluruh janji Allah dan warisan Allah, kita memiliki kewajiban
memang untuk hidup di dalam Roh Kudus atau hidup di dalam hukum Kehidupan Roh Kudus yang
membawa kepada hidup. Cara-cara dan keinginan Roh Kudus di dalam kita yang mewakili keinginan
dan kehendak Allah bagi kita masing-masing.

Roma 8:4

supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut
daging, tetapi menurut Roh.

2. Roh Kudus di dalam kita

Roma 8:11

Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam di
dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati,
akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam
kamu.

Jika Roh Kudus kita ijinkan hidup di dalam kita, artinya memiliki kehidupan dan kewenangan untuk
berekspresi/menyatakan eksistensi kehidupanNYA di dalam kehidupan kita, maka Dia akan
menjadikan hidup kita benar-benar hidup bahkan lebih hidup dari yang seharusnya. Kata-kata
menghidupkan tubuhmu yang fana, juga bisa memiliki pengertian selama kita hidup juga di dunia
yang fana ini secara alamiah...

Artinya kita akan menikmati hidup yang seharusnya kita nikmati sesuai dengan imajinasi dan
rencana Allah tentang hidup kita, yang menyebabkan kita akan menikmati segala yang lebih baik
bahkan terbaik di dalam kehidupan kita,... juga di dunia ini, melampaui segala yang kita harapkan
dan bayangkan secara duniawi sebelumnya.

3. Jadilah Anak Allah yang sejati

Roma 8:14

Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.


Demikianlah jika kita rela menjalani segala ketetapan yang Allah buat dan rancang, maka kita akan
menjadi orang-orang yang memperkenankan hati Tuhan, tetapi lebih dari sekedar menyenangkan
hati Tuhan, kita akan disebut anak-anak Allah.

Geneva Bible Translation Notes mencatat sangat baik menjelaskan ini, yaitu “A confirmation of this
reason: for they are the children of God who are governed by his Spirit, therefore they will have
everlasting life. ” Artinya penegasan dari alasan ini adalah karena kita adalah anak-anak Allah yang
dipimpin oleh Roh KudusNYA, maka kita akan memiliki hidup yang kekal, ya.., karena kita anak-anak
Allah yang pasti memiliki hak hidup kekal itu.

Kata “anak Allah” di dalam ayat ini dicatat dalam bahasa Yunani sebagai υἱός, uihos, yang memiliki
pengertian kita dianggap sebagai anak dengan adopsi yang sah secara hukum, sehingga memiliki
status yang sama dengan anak kandung yang juga memiliki hak-hak yang sama dengan hak-hak yang
dimiliki oleh anak-anak kandung – ini dikerjakan oleh Roh Adopsi Allah di dalam kita dan –
disebutkan dalam Roma 8:16, “Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah
anak-anak Allah.” yang dicatat di dalam bahasa Yunani sebagai τέκνον, teknon, yang memiliki
pengertian anak kandung.

Ini berbicara transformasi. Dan transformasi ini berlaku secara sah pada saat kita sebagai anak itu
sendiri mempergunakan hak kita untuk diadopsi Allah dengan menjalani segala aturan main di
dalam keluarga baru kita, yaitu keluarga Allah.

Ini berbicara transformasi. Yaitu “From an orphan to be a prince and also from orphanage to the
palace” artinya “Dari anak yatim menjadi pangeran dan juga dari panti asuhan menuju ke istana.” Ini
hanyalah sebuah perumpamaan sebagai pembanding, belum tentu sesungguhnya, namun dari hal ini
kita bisa mengerti betapa berharganya kehidupan kita di hadapan Tuhan sehingga kita menjadi
seperti sekarang ini.

Maka seharusnyalah kita hari ini mengalami perubahan hati yang baru , yaitu mau dipimpin dan
menuruti segala manners atau tata aturan di dalam keluarga baru itu.

4. Kamu adalah ahli waris Allah

Roma 8:17

Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang
yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan
Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga
dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Kita adalah ahli waris bersama-sama dengan Kristus Yesus, jika kita dapat membuktikan status dan
keabsahan kita sebagai anak Allah. Status kita sebagai pangeran-pangeran Kerajaan Sorga yang
memiliki heavenly and kingship manners of characteristics yang jelas dan terbukti. Gaya hidup dan
kelakuan kita membuktikan siapakah kita sebenarnya.

Karena kita tidak mungkin terus mencerminkan gaya hidup kita yang lama, kalau kita ingin disebut
pangeran-pangeran Kerajaan Sorga yang memiliki hak waris bersama-sama dengan Tuhan Yesus
Kristus. Tindak-tanduk Kerajaan Sorga harus tercermin di dalam kehidupan kita sehari-hari, itu salah
satu bukti dari our Heavenly and Kingship Living.

Semua ini kita lakukan dengan taat bukan karena kita berfokus kepada upah itu, tetapi kerjakan
hanya karena kita mengasihi Allah kita yang telah membuat karya sebesar ini di dalam kita.

Kehidupan Macam Apa – Warisan Kemuliaan Allah Itu


Sementara kita hidup di dalam dunia ini – kita akan menghidupi dan menikmati juga kehidupan
sorgawi, artinya:

Kita akan menikmati segala yang baik, luar biasa dan berlimpah-limpah di dalam Yesus sendiri dan
His Kingdom Manners – Roma 8:31-32:

Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita,
siapakah yang akan melawan kita? Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi
yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak
mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

Roma 9:4, mencatat sesuatu yang baik, yang menunjukkan bahwa Allah telah mengerjakan
kemuliaan itu di dalam setiap kita semenjak panggilan kita ditetapkan, walau kita masih belum
mengalami akil balik, kita sudah dipersiapkan untuk menerima kemuliaan itu.

Roma 9:4

Sebab mereka adalah orang Israel, mereka telah diangkat menjadi anak, dan mereka
telah menerima kemuliaan, dan perjanjian-perjanjian, dan hukum Taurat, dan ibadah,
dan janji-janji.

Dan Galatia 4:1,2 juga menjelaskan hal ini, yaitu selama kita belum mengalami akil balik kita, Tuhan
telah membagikan pula kemuliaan itu walaupun di dalam bentuk yang lain, yaitu “pengawasan,
penjagaan dan perlindungan Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus.

Galatia 4:1,2

Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak
berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; tetapi
ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan
oleh bapanya.

Jadi apalagi yang kita mau kejar dari upah Allah bagi kita, sedangkan kita dalam keadaan seperti
orang israel yang belum akil balik atau bertobat saja Dia telah mengerjakan bagian kecil dari
kemuliaan itu,... apalagi yang akan kita alami jika kita sungguh-sungguh berada di dalam kemuliaan
yang Allah anugerahkan itu secara nyata di dalam pertobatan kita, tidakkah kita akan mengalami hal-
hal yang terbaik di dalam kehidupan kita?

Yang menjadi masalah kita sebenarnya, sehingga kita tidak bisa mengalami atau sungguh-sungguh
menikmati kemuliaan Allah yang sudah Allah anugerahkan itu sekarang dan yang akan datang adalah
karena kita tidak cukup mengucap syukur atas segala sesuatu yang Tuhan buat di dalam kita.

Seringkali kita masih berpikir bahwa Allah belum memberikan ini dan itu, sehingga itu menghalangi
kita mengucap syukur kepada Allah.

You might also like